Claim Missing Document
Check
Articles

GAMBARAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDONGSARI KABUPATEN JEMBER Amalia, Firriana Rizqi; Kurniawati, Dini; Sulistyorini, Lantin
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 9, No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v9i1.16840

Abstract

Abstract: The formation of bounding attachment was the formation of a bond of affection between mother and child which might be formed from birth. One of the formations of bounding attachment was through exclusive breastfeeding. However, the purpose and method of this study was to describe the bounding attachment of breastfeeding mothers in the working area of Andongsari Public Health Center, through a retrospective approach with an analytic descriptive design used a purposive sampling method. Thus, this study involved 61 respondents who were breastfeeding mothers. The research results obtained were breastfeeding mothers in the Andongsari Health Center work area showing good bounding attachments with a total of 57 respondents (93.4%) and as many as 4 respondents (6.6%) showing unfavorable bounding attachments. The conclusion of this study was that the description of bounding attachment to breastfeeding mothers in the Andongsari Health Center work area showed good results with good information from posyandu administration, sharing information with other mothers regarding child care and care. The implications that could be applied to this research were health promotion related to the upbringing and care of children, facilitating counseling related to child planning, supporting mothers in the lactation process, and increasing interaction between babies and mothers.Abstrak: Pembentukan bounding attachment merupakan pembentukan ikatan kasih sayang antara ibu dan anak yang harus di bentuk sejak lahir. Salah satu pembentukan bounding attachment yaitu dengan melalui pemberian ASI eksklusif. Tujuan dan metode penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran bounding attachment pada ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Andongsari, melalui pendekatan retrospektif menggunakan desain deskriptif analitik dengan metode purposive sampling. Penelitian ini melibatkan 61 responden ibu menyusui. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pada ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Andongsari menunjukkan bounding attachment yang baik dengan jumlah 57 responden (93,4 %) dan sebanyak 4 responden (6,6 %) menunjukkan bounding attachment yang kurang baik. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu gambaran bounding attachment pada ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Andongsari menunjukkan hasil yang baik. Implikasi yang bisa diterapkan dengan adanya penelitian ini yaitu promosi kesehatan terkait dengan pengasuhan dan perawatan anak, memfasilitasi konseling terkait dengan perencanaan anak, mendukung ibu dalam proses laktasi, meningkatkan interaksi antara bayi dan ibunya. 
Pemodelan Volatilitas untuk Return Indeks Saham Menggunakan Garch-M(1,1) Kurniawati, Dini; Nugroho, Didit Budi; Susanto, Bambang
Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya 2019: Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.976 KB)

Abstract

Studi ini fokus pada pengaplikasiaan model GARCH(1,1) dan GARCH-M(1,1) dengan inovasi berdistribusi normal. Model tersebut diaplikasikan pada data simulasi dan data riil dan utamanya diestimasi menggunakan Solver Excel. Data riil yang diamati yaitu data return harga saham S&P CNX Nifty, DJIA, dan S&P500 periode harian dari Januari 2000 sampai Desember 2017. Berdasarkan pada galat relatif dan perbandingan dengan hasil estimasi Matlab, studi ini menunjukkan bahwa Solver Excel handal untuk mengestimasi parameter-parameter model. Hasil empiris mendemonstrasikan bahwa model GARCH-M(1,1) menyediakan pencocokan yang lebih baik daripada model GARCH(1,1). Secara khusus, semua data saham yang diamati mendukung secara kuat penggunaan distribusi normal.
PENGEMBANGAN DETEKSI DINI GEJALA PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PERTANIAN Septiyono, Eka Afdi; Kurniawati, Dini; Rahmawati, Iis; Zannah, Ai Nur
Jurnal Sains Kebidanan Vol 6, No 1 (2024): MEI 2024
Publisher : POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jsk.v6i1.10844

Abstract

Keterbatasan akses ke layanan kesehatan di daerah pertanian meningkatkan kerentanan ibu hamil terhadap preeklamsia. Preeklamsia di Indonesia menyebabkan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). AKI di Indonesia tinggi disebabkan ketidaktahuan ibu dalam mengetahui gejala Preeklamsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kuesioner deteksi dini gejala preeklamsia pada ibu hamil di wilayah pertanian. Penelitian  ini  merupakan  studi  Cross sectional  dengan  N=132  menggunakan  kuesioner  yang  dikembangkan  untuk  mengidentifikasi  ranah  gejala preeklamsia.  Beberapa  faktor  diperiksa  menggunakan validitas  konstruk  dengan  analisis  Exploratory Factor Analysis (EFA),  Confirmatory  Factor  Analysis  (CFA),  serta  validitas  isi  menggunakan  Content  Validity Index  (CVI).  Selain itu, konsistensi internal dieksplorasi menggunakan koefisien alpha Cronbach. Hasil EFA menunjukkan tiga faktor gejala ringan, gejala berat, dan risiko preeklamsia dengan 17 item yang menyumbang 71,14% dari varian yang dijelaskan dan CFA sesuai dengan validitas konstruk. Selanjutnya, CVI menunjukkan validitas isi yang memadai berkisar antara 0,70 hingga 1,0 dan konsistensi internal yang tinggi sebesar 0,86.  Kuesioner deteksi dini gejala preeklamsia pada ibu hamil berisi ukuran yang valid, andal, dan kuat. 
Design and socialization of elderly-friendly hydraulic toilets for Elderly Shelter PCA Dau, Malang Aisyah, Iis Siti; Kurniawati, Dini; Hasanah, Nur; Ma’arif, Moch. Syamsul
Journal of Community Service and Empowerment Vol. 5 No. 3 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jcse.v5i3.37126

Abstract

The spirit of improving the welfare of the elderly is the concern of Amal Usaha Aisyiyah, an autonomous organization under Muhammadiyah by establishing a Shelter for the Elderly in the Dau area, under the management of the Aisyiyah Dau Branch Leadership. One thing that is a serious problem is the need for infrastructure that supports the ease of movement of the elderly. It is common knowledge that the elderly's movements slow down and their motor skills are greatly reduced due to physical factors and age. This is what causes them to fall easily and get injured. And the majority of falls occur in the bathroom, in addition to wet conditions that can cause slipping, also because the toilet is not suitable, or is not friendly to the elderly. This community service is aimed at creating a special toilet design that provides convenience and safety when used. The method applied is by conducting anthropometric observations, interviews with elderly users and administrators and caregivers, conducting design calculations, fabrication followed by product testing and socialization to users. Finally, this community service succeeded in building an elderly-friendly hydraulic toilet with special specifications and has been given to the Shelter for the Elderly. The handover of the product was carried out simultaneously with testing and socialization. This product is expected to increase comfort for the elderly and reduce the occurrence of accidents involving falls in the bathroom.
Hubungan Self-efficacy dengan Kecemasan pada Ibu Hamil Primigravida Trimester III di Wilayah Pertanian Dewi, Erti Ikhtiarini; Febrianty, Dyta; Kurniyawan, Enggal Hadi; Kurniawati, Dini; Deviantony, Fitrio
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v17i2.1854

Abstract

Anxiety in pregnant women can affect the labor process due to the psychological instability that occurs. Self-efficacy is one of the factors that can reduce anxiety in pregnant women. This study has a general objective of analyzing the relationship between self-efficacy and anxiety in third trimester primigravida pregnant women in agricultural areas. This study uses correlational quantitative research with a cross-sectional survey design approach. The sample consisted of 83 respondents, selected through non-probability sampling, specifically total sampling. The research instrument for measuring the level of self-efficacy was a self-efficacy questionnaire, and the level of anxiety was measured using the Pregnancy Related Anxiety Questionnaire-Revised 2 (PRAQ-R2). Data were analyzed using Kendall's Tau-b test, and the results obtained (p-value = 0.000, p < 0.05) showed a relationship between self-efficacy and anxiety in third trimester primigravida pregnant women. Self-efficacy affects the mother's mentality during pregnancy and childbirth because high confidence in her abilities makes her more motivated to maintain her health and feel satisfaction during the childbirth process. Pregnant women with high self-efficacy may better withstand reactions that trigger anxiety because they can solve problems using their abilities and think positively about situations. The conclusion obtained is that most respondents had high levels of self-efficacy and mild anxiety levels, and there is a relationship between self-efficacy and anxiety in third trimester primigravida pregnant women. Keywords: Anxiety, Pregnant Women, Primigravida, Self-Efficacy, Third Trimester
Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Melalui Pelatihan Kader Kesehatan di Kabupaten Jember Septiyono, Eka Afdi; Kurniawati, Dini; Rahmawati, Iis; Prasetyowati, Irma; Wiastuti, Siti Marina
DEDIKASI SAINTEK Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Al-Hijrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58545/djpm.v3i1.127

Abstract

Stimulasi tumbuh kembang balita merupakan aspek penting dalam pembentukan potensi anak sejak dini. Namun, kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya stimulasi tumbuh kembang balita di wilayah Baratan Jember menjadi hambatan dalam mencapai perkembangan optimal anak-anak. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui pelatihan kader kesehatan untuk meningkatkan stimulasi tumbuh kembang balita. Kegiatan ini melibatkan tahap pra pengabdian untuk mengidentifikasi kebutuhan dan hambatan yang ada. Selanjutnya, dilakukan pelatihan kader kesehatan yang mencakup peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang yang tepat. Evaluasi pelaksanaan dan dampak dilakukan untuk mengukur efektivitas program. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta, perubahan perilaku orang tua, serta perkembangan balita yang lebih optimal. Dalam kesimpulannya, pelatihan kader kesehatan dalam upaya meningkatkan stimulasi tumbuh kembang balita di Baratan Jember memberikan dampak positif terhadap perkembangan balita dan kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut.
Geographically Weighted Regression Model of Stunting Determinants in Indonesia Kurniawati, Dini; Hastono, Sutanto Priyo; Safika, Iko; Wahyuningsih, Wiji
Journal of Maternal and Child Health Vol. 10 No. 3 (2025)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26911/thejmch.2025.10.03.02

Abstract

Background: Stunting is a chronic condition resulting from malnutrition during early growth, potentially affecting physical and cognitive development in children into adults. According to the 2023 Indonesian Health Survey (SKI), stunting in Indonesia remains at 21.5%. This figure is still far from the government's target for 2024, which was below 14%. This study aims to identify the determinants of stunting caused by spatial conditions in Indonesia in 2024. Subjects and Method: This study employed an ecological design with a spatial approach, utilizing aggregate data from the 2023 SKI and 2024 Central Bureau of Statistics (BPS) across 38 provinces in Indonesia. The dependent variable was stunting prevalence, and the analysis included eight independent variables using descriptive statistics, spatial analysis (Moran’s I and Local Moran’s I), multiple linear regression (OLS), and Geographically Weighted Regression (GWR). Data was processed between November 2024 and January 2025 using SPSS, Geoda, and R Studio. Results: Results show that the average stunting prevalence in Indonesia in 2024 was 23.56% (Standard Deviation: 6.80), which unmet the government’s target in the same year. The provinces with the lowest and highest stunting prevalence were Bali (7.2%) and Central Papua (39.3%). Meanwhile, Papua, West Papua, South Papua, Central Papua, and Highlands Papua were provinces with high stunting prevalence and surrounded by similarly high prevalence (high-high) provinces. In contrast, Banten and West Sumatra had high stunting prevalence but were surrounded by provinces with low prevalence (High-Low). Finally, factors influencing stunting across geographical areas included stunting knowledge, completion of immunization coverage, and poverty rates. Conclusion: Efforts to reduce stunting in Indonesia should focus on improving communication, information, and education, particularly in provinces with high prevalence. In addition, increasing coverage and access to complete basic immunization and enhanced family welfare should also be highlighted.
Birth Intervals among Multiparous Women in Indonesia Kurniawati, Dini; Prasetyo, Sabarinah
Kesmas Vol. 10, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya risiko kematian pada ibu dan bayi adalah kelahiran terlalu dekat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari determinan jarak antarkelahiran pada perempuan multipara di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012 pada 9.945 perempuan multipara. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney, Kruskal Wallis, dan regresi logistik. Median jarak antarkelahiran sebesar 62 bulan dan 22,8% perempuan memiliki jarak antarkelahiran kurang dari tiga tahun. Hasil menunjukkan determinan jarak antarkelahiran pendek meliputi pendidikan ibu, usia terakhir melahirkan, ukuran ideal keluarga, pemakaian kontrasepsi, riwayat kematian anak, dan kelangsungan hidup anak sebelumnya (nilai p < 0,05). Usia melahirkan merupakan faktor yang paling berisiko terhadap jarak kelahiran terlalu dekat. Diperlukan peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai pendewasaan usia pernikahan, jumlah anak ideal serta peningkatan pemakaian kontrasepsi dalam upaya meningkatkan jarak antarkelahiran optimum. Maternal mortality rate and infant mortality rate in Indonesia are currently high. One of factors causing the high risk of maternal and infant mortality is too short birth intervals. This study aimed to learn determinants of birth intervals among multiparous women in Indonesia. This study used data from the Indonesia Demographic and Health Survey 2012 with 9,945 multiparous women. The data was analyzed using Mann Whitney, Kruskal Wallis and logistic regression tests. Median of birth intervals was 62 months and 22.8% women had birth interval less than three years. Results showed that determinants of birth intervals included maternal education, the last age of childbirth, ideal family size, the use of contraception, infant mortality records and survival of preceding child (p value < 0.05). The age of childbirth was a major risk factor of too short birth intervals. It needs the improvement of communication, information and education regarding maturation of age for marriage, ideal number of children as well as the increase of contraception use in order to increase optimum birth intervals.