Claim Missing Document
Check
Articles

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SMART LAMP DENGAN DETEKSI GERAKAN UNTUK OTOMATISASI LAMPU Yana Wahyuana; Raden Arief Setyawan; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah lampu listrik. Orang-orang cukup senang karena dapat membuat sumber cahaya, tanpa terlalu memperhatikan tentang penampilan dari lampu tersebut. Namun orang-orang segera menyadari bahwa kualitas lampu listrik dapat ditingkatkan dengan penyebaran iluminansi cahaya yang merata, menghilangkan silau, dan membuat pencahayaan menarik. Namun penggunaan energi listrik terus meningkat dari tahun ke tahun dan menjadi permasalahan di era modern ini. Contohnya adalah penggunaan energi listrik di Indonesia. Penggunaan energi listrik di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan. Di sisi lain, pattern recognition telah muncul sebagai isu penelitian yang menentukan terkait realisasi sukses dari lingkungan cerdas. Pada penelitian ini penulis merancang dan mengimplementasikan sebuah smart lamp, yaitu suatu alat yang dapat mengatur nyala lampu secara otomatis jika ada gerakan manusia, dapat beradaptasi dengan iluminansi cahaya yang diinginkan atau standarnya adalah 100 lux, dan dapat mengenali pola waktu gerakan manusia, yang mana pola dipelajari menggunakan metode pattern recognition dengan penalaran menggunakan model pohon keputusan. Pembuatan alat ini terdiri dari bagian-bagian utama berupa microcontroller ATMega328P, sensor gerak (Passive Infra Red/ PIR), sensor cahaya (LDR), Real Time Clock (RTC) DS1307 dan dimmer elektrik. Gerakan akan dideteksi oleh sensor PIR, kemudian sensor iluminansi cahaya dijadikan umpan balik terhadap penentuan iluminansi cahaya sesuai yang diinginkan. Tahap selanjutnya pola waktu gerakan akan dipelajari dengan metode pattern recognition dengan data referensi diambil dari sensor PIR dan RTC. Hasil penelitian disimpulkan bahwa alat dapat mengatur lampu supaya menyala secara otomatis ketika ada gerakan manusia tetapi terdapat jeda selama Ti detik. Ti dapat diatur dengan waktu paling singkat 5,5 detik. Alat dapat mengatur iluminansi cahaya dalam ruangan supaya sesuai dengan iluminansi cahaya standar tetapi pada nilai siklus kerja PWM tertentu (tergantung jenis lampu). Selain itu, dimmer elektrik bekerja hanya pada sumber AC tertentu karena pada penelitian ini tidak mempertimbangkan karakteristik sumber catu daya. Alat dapat mengenali pola waktu gerakan manusia yang terjadi secara berulang pada rentang waktu tertentu. Algoritme pattern recognition dapat mengenali pola dengan maksimal 2 pola waktu gerakan yang berbeda dengan pola waktu gerakan dikenali setelah 5 kali perulangan. Kata kunci:  smart lamp, iluminansi cahaya, dimmer, pattern recognition, pohon keputusan
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DAN PENGKONDISI POLUSI UDARA AKIBAT KABUT ASAP Jam’iyatul Hidayah; Akhmad Zainuri; Raden Arief Setyawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kebakaran hutan menyebabkan meningkatnya jumlah polusi udara yang berpengaruh terhadap kesehatan. Polusi udara yang terkandung dalam asap kebakaran hutan adalah karbon monoksida (CO), sulfur dioksida ( ), nitrogen dioksida ( ), ozon permukaan ( ) dan partikel debu ( ). Salah satu penyakit yang sering terjadi disebabkan polusi udara ialah Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). ISPA adalah penyakit pernapasan yang diakibatkan oleh pencemaran udara karena pertahanan saluran pernapasan terhadap bakteri atau virus menjadi lemah dan mudah tersebar. Berdasarkan masalah tersebut, kemudian dirancang alat untuk mendeteksi karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida ( ) sebagai pemantauan kualitas udara dari zat berbahaya yang masuk ke dalam gedung atau ruangan. Perancangan sistem monitoring dengan keluaran hasil berupa kipas angin, penyemprot air dan penyampaian pesan. Hasil keluaran dapat memberikan informasi kepada masyarakat di dalam gedung / ruangan apabila gas yang masuk dari hasil kebakaran hutan memiliki zat yang berbahaya bagi tubuh. Sistem ini terdiri dari sensor MQ-7, sensor MQ-135 mikrokontroler Arduino UNO, relay, kipas angin, penyemprot air dan modul GSM/GPRS SIM800L yang digunakan untuk mengirim informasi terkait kabut asap. Hasil penelitian menunjukkan sensor MQ-7 dan MQ-135 dapat mengukur konsentrasi gas karbon monoksida (CO) dari 112 hingga 46 ppm dan nitrogen dioksida ( ) dari 1,60 hingga 0,37 ppm dengan jarak satu meter terhadap sumber asap. Sistem ini dapat mengirim pembacaan sensor dengan mengirim notifikasi berupa SMS menggunakan kartu SIM secara otomatis apabila konsentrasi gas telah melewati batas saat konsentrasi gas ≥ 30 ppm untuk CO dan ≥ 0,4 ppm untuk  selama satu jam.   Kata kunci: Sensor MQ-7, Sensor MQ-135 , ISPU, Kebakaran Hutan. ABSTRACT Forest fires cause an increase in the amount of air pollution which affects health. Air pollution contained in forest fire smoke is Carbon Monoxide (CO), Sulfur Dioxide ( ), Nitrogen Dioxide ( ) , Surface Ozone ( ) and Dust Particles ( ). One of the diseases that often occurs due to air pollution is Upper Respiratory Tract Infection (URI). URI is a respiratory disease caused by air pollution because the respiratory tract defenses against bacteria or viruses bec ome weak and easily spread. The problem about that, then designed to carbon monoxide (CO) and nitrogen dioxide ( ) as air quality monitoring from dangerous substances enter the building or room. The design of a monitoring system with the output results is a fan, water spray and message delivery. The results of  output can provide information to people in the building / room  when the gas enters from the results of forest fires has substances that are harmful to the body. This system consists of an MQ-7sensor, an MQ-135 sensor Arduino UNO microcontroller, a relay, a fan, a water spray and a GSM/GPRS SIM800L module for used to send haze related information. The results showed that the MQ-7and MQ-135 sensors could measure the concentration of carbon monoxide (CO) gas from 112 to 46 ppm and nitrogen dioxide ( ) from 1,60 to 0,37 ppm with a distance of one meter against the smoke source. This system can send sensor readings and send notifications in the form of SMS using the SIM card automatically if the gas has exceeded the limit optimally when the gas concentration is ≥ 30 ppm for CO and ≥ 0.4 ppm for ( )  for one hour. Keywords: Sensor MQ-7, Sensor MQ-135, ISPU, Forest Fire.
DESAIN MONITORING ENERGI PADA PERANGKAT LISTRIK GEDUNG BERBASIS ANDROID n/a Guntoro; n/a Nurussa'adah; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hal yang dapat dilakukan untuk efisiensi penggunaan energi listrik pada gedung adalah dengan melakukan monitoring penggunaan energi listrik secara langsung (real time). Pada alat pengukuran energi listrik konvensional, pengukuran dilakukan terhadap penggunaan energi listrik secara keseluruhan di mana kita hanya dapat melihat hasil dari penggunaan energi listrik tersebut, dan perubahan penggunaan energi listrik terhadap waktu. Dengan adanya alat monitoring yang lebih terperinci diharapkan dapat menghemat penggunaan energi listrik pada gedung, dan dengan demikian juga dapat menekan biaya yang dikeluarkan akibat penggunaan energi listrik tersebut serta dapat melakukan efisiensi energi listrik pada gedung. Dalam pengolahannya dibutuhkan nilai tegangan dan arus pada sistem kelistrikan sebagai masukan data arus dan tegangan sesaat yang akan diproses Mikrokontroler untuk mendapatkan nilai pengukuran Irms (A), Vrms (V), dan P(W) dari beban peralatan listrik gedung. Dengan error rata-rata dari pengukuran dengan alat ukur pembanding electronic energy meter sebagai acuan nilai benar untuk pengukuran arus, tegangan, dan daya sebesar 6,154 %, 0,978 %, dan 4,21 %. Jarak maksimal yang dapat antara alat monitoring penggunaan energi listrik pada gedung dengan Wifi Router adalah 18 m dengan arus yang terukur sebesar 0,18 A. Kata Kunci - Monitoring, energi, gedung, Android
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN SORTING LOKASI PADA DEFIBRILATOR EKSTERNAL OTOMATIS YANG TERINTEGRASI DENGAN AMBULAN DAN RUMAH SAKIT MELALUI JARINGAN INTERNET Bagas Priyo Hadi Wibowo; Ponco Siwindarto; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fibrilasi jantung terjadi jika terdapat potensial aksi yang menjalar pada otot jantung tanpa terkendali dan menjadi liar. Terdapat dua jenis fibrilasi yaitu fibrilasi atrium dan fibrilasi ventrikel. Penanganan yang tepat dan cepat sangat diperlukan guna menghindari kompilasi yang lebih parah. Fibrilasi yang dapat terjadi secara tiba-tiba menjadi hal yang perlu segera diselesaikan dikarenakan jika penanganan fibrilasi tidak segera maka akan berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Fibrilasi dapat terjadi kapanpun dan dimanapun sehingga diperlukan adanya pembacaan lokasi dari penderita ketika fibrilasi terjadi sehingga dapat dilakukan penjemputan dengan segera. Berdasarkan hal tersebut, maka dirancang dua perangkat yaitu perangkat penderita dan perangkat ambulan. Perangkat penderita akan dibawa oleh penderita untuk mengetahui lokasi dari penderita ketika fibrilasi terjadi dan mengurutkannya dengan lokasi ambulan yang diambil dari database dengan lokasi rumah sakit yang telah diprogram di mikrokontroler untuk mencari lokasi ambulan atau rumah sakit terdekat, dan perangkat ambulan akan dipasangkan di mobil ambulan untuk mengetahui lokasi dari ambulan yang sedang tidak bertugas secara realtime. Pembuatan kedua perangkat ini menggunakan arduino micro sebagai mikrokontroler, modul GSM/GPRS SIM800L untuk membaca lokasi dari penderita dan ambulan serta untuk komunikasi melalui jaringan internet,  push button dan led sebagai masukan dan indikator kondisi fibrilasi. Ketika dalam mode tersedia, perangkat ambulan akan mengirimkan lokasi yang berisikan latitude dan longitude ke database, sedangkan ketika dalam mode sibuk maka nilai latitude dan longitude yang dikirimkan ke database bernilai 99999 sehingga ketika diurutkan atau di-sorting tidak akan menjadi yang paling dekat. Ketika ada potensi terjadinya kondisi fibrilasi, maka perangkat penderita akan mengambil data lokasi ambulan dari database lalu mengurutkannya dengan lokasi rumah sakit sehingga didapatkan lokasi ambulan atau rumah sakit terdekat dengan lokasi penderita dan akan mengirimkan notifikasi. Berdasarkan hasil penelitian, data posisi yang dapat diperoleh oleh modul SIM800L berupa latitude dan longitude. Pembacaan lokasi oleh modul SIM800L memiliki selisih pembacaan dengan pembacaan lokasi manual melalui google earth rata-rata 22,8 meter. Hasil pengujian keseluruhan ketika terjadi potensi fibrilasi, perangkat penderita memerlukan waktu rata-rata 30,187 detik hingga pengiriman notifikasi. Notifikasi yang dikirimkan dalam bentuk Short Message Service (SMS) yang berisikan kondisi penderita dan lokasinya dalam bentuk url yang dapat terhubung dengan google maps.   Kata kunci : Fibrilasi, pengurutan, perangkat ambulan, perangkat penderita, database, notifikasi ABSTRACT Cardiac fibrillation occurs when there is an action potential that spreads to the heart muscle without control and becomes wild. There are two types of fibrillation, atrial fibrillation and ventricular fibrillation. Proper and fast handling is needed to avoid more severe compilation. Fibrillation that can occur suddenly becomes a matter that needs to be resolved immediately because if handling fibrillation is not immediate it will be dangerous and can cause death. Fibrillation can occur anytime and anywhere so it is necessary to read the location of the patient when fibrillation occurs so that pickup can be done immediately. Based on this, two devices are designed, namely the patient device and ambulance device. The patient's device will be carried by the patient to find out the location of the patient when fibrillation occurs and sort it by the location of the ambulance taken from the hospital location programmed in the microcontroller to find the nearest ambulance or hospital location, and the ambulance device will be attached to the ambulance to find out the location of the ambulance that is not on duty in realtime. The making of these two devices uses Arduino Micro as a microcontroller, GSM / GPRS SIM800L module to read locations of sufferers and ambulances as well as for communication through the internet network, push button and led as input and indicators of fibrillation conditions. When in available mode, the ambulance device will send a location containing latitude and longitude to the database, whereas when in busy mode the latitude and longitude values ​​sent to the database are 99999 so that when sorted or sorted it will not be the closest. When there is a potential fibrillation condition, the patient's device will retrieve the ambulance location data from the database and then sort it by the location of the hospital so that the ambulance location or hospital closest to the patient's location is obtained and will send a notification. Based on the results of the study, the position data that can be obtained by the SIM800L module is latitude and longitude. The location reading by SIM800L module has a difference in reading with manual location reading through google earth averaging 22.8 meters. The overall test results when there is potential fibrillation, the patient's device requires an average time of 30,187 seconds to send notifications. Notifications are sent in the form of Short Message Service (SMS) that contains the patient's condition and location in the url form that can be connected with google maps. Keywords : Fibrillation, sorting, ambulance devices, patient devices, databases, notifications
PENGGERAK LIMA JARI ROBOT LENGAN MENGGUNAKAN ELECTROMYOGRAM (EMG) PADA LENGAN BAWAH ANTERIOR Abbyunda Yudha Pratama; Ponco Siwindarto; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia menginginkan agar dapat hidup normal dan memiliki anggota badan yang lengkap. Hal tersebut merupakan suatu kebutuhan bagi umat manusia. Namun tidak semua manusia terlahir dengan sempurna atau dalam perjalanan hidupnya dia mengalami suatu keadaan yang membuat dia menjadi difabel. Jari adalah salah satu anggota badan yang memiliki peranan vital untuk melakukan tugas-tugas dasar seperti menggenggam, makan, menulis, dll. Meskipun sudah kehilangan jari-jari, namun otak kita masih mampu mengirim sinyal otot untuk melakukan gerakan kontraksi dan relaksasi pada jaringan otot tersebut. Alat ini bekerja atas prinsip tersebut, dengan membaca sinyal myoelectric yang berasal dari 5 otot bagian lengan bawah yaitu extensor policis brevis, flexor digitorum superficialis, flexor palmaris longus, flexor digitorum superficialis, flexor carpi ulnaris agar dapat dikondisikan oleh satu sensor kemudian diproses mikrokontroler untuk menggerakkan jari-jari robot secara individual. Dari hasil pengujian alat disimpulkan nilai perubahan nilai tegangan dari 5 otot tersebut untuk masing-masing jari berbeda, tetapi perubahan tegangan terkecilnya adalah 1 Volt sehingga dapat ditentukan nilai thresholdnya adalah 1 Volt, jika titik sadap melebihi nilai tegangan threshold maka akan dianggap berlogika 1 atau HIGH . Nilai threshold ini dgunakan untuk mempermudah mikrokontroler membedakan jari mana yang kondisinya membuka atau menutup. Dari pengujian alat secara keseluruhan disimpulkan alat dapat mendeteksi gerakan jari dengan tingkat keberhasilan sebesar 99.85%. Kata Kunci: Electromyogram, Otot, Jari-jari robot ABSTRACT Humans wanted to have complete limbs. This is a necessity for humanity. But not all humans are born perfectly or in the course of his life he experienced an accident that made him a difable. Finger is one member of the body that has a vital function to do basic tasks such as grasping, eating, writing, etc. Even though you have lost your fingers, your brain is still able to send muscle signals to carry out contraction and relaxation movements in the muscle. This device works on this principal, by reading myoelectric signals from 5 muscles of the lower arm namely extensor policis brevis, superficial flexor digitorum, flexor palmaris longus, superficial flexor digitorum, flexor carpi ulnaris so that it can be conditioned by a sensor then processed by the microcontroller to move robot fingers individually. From the results of testing the device concluded that the value of the change in voltage values ​​of each of the five muscles is different, but the smallest voltage change is 1 Volt so that the threshold value is 1 Volt, if the tapping point exceeds the threshold voltage value it will be considered logic 1 or HIGH. This threshold value is used to make it easier for the microcontroller to distinguish which fingers have open or close conditions. From the testing device as a whole it was concluded that this device can detect finger movements with a success rate of 99.85%. Keywords: Electromyogram, Muscle, Robot fingers
Monitoring dan Identifikasi Gangguan Infus Menggunakan Mikrokontroler AVR Akhmad Zainuri; Didik R. Santoso; M. Aziz Muslim
Jurnal EECCIS Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.067 KB)

Abstract

Infus adalah suatu piranti kesehatan yang dalam kondisi tertentu digunakan untuk menggantikan cairan yang hilang dan menyeimbangkan elektrolit tubuh. Pada kenyataannya, perawat atau tenaga medis terkadang lalai mengenai tugasnya dalam mengganti kantung cairan infus pasien karena keterbatasan waktu dan tenaga. Padahal hal ini juga dapat menyebabkan timbulnya komplikasi lain. Dalam penelitian ini akan dirancang suatu sistem pendeteksian kondisi cairan infus yang secara realtime dimonitoring oleh perawat. Detektor kondisi infus meliputi volume cairan infus, gangguan penyumbatan dan laju aliran telah berhasil dibangun dengan menggabungkan sensor strain gauge, RPS, mikrokontroler dan modul Rx-Tx. Pengiriman data kondisi infus telah berhasil diaplikasikan dengan komunikasi wireless dengan baudrate serial sebesar 4800bps. Hasil pengujian dan analisis didapatkan laju penurunan cairan infus terhadap volume sebesar y = -3.10-10x4 + 2.10-06x3 - 0.001x2 + 0.290x + 363.4.Kata Kunci— infus, mikrokontroler , RPS, strain gauge, wireless.
Colourvoice Sebagai Alat Bantu Penghafal Warna Bagi Balita Mochammad Rif’an; Unggul Wibawa; Akhmad Zainuri; Yayuk Istikomah
Jurnal EECCIS Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.317 KB)

Abstract

Teknologi diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia agar mudah, cepat, tepat, akurat dan efisien. Penerapan teknologi dimanfaatkan dalam semua bidang, salah satu wujud penerapan sistem teknologi dalam bidang pendidikan yaitu sebagai alat bantu penghafal warna bagi balita. Alat ini merupakan alat peraga edukatif berupa alat pengenal warna yang diharapkan dapat membantu balita dalam mengenali berbagai macam warna sehingga anak-anak dapat bermain sekaligus juga dapat mengenal serta menghafal warna yang terdapat disekelilingnya. Alat ini dirancang menggunakan sensor warna yang didesain untuk mengenali warna objek. Sensor warna merubah besaran fisik (warna) menjadi sebuah sinyal kotak yang mempunyai frekuensi yang berbeda-beda untuk setiap pembacaan warna. Mikrokontroler yang digunakan sebagai pengendali sistem adalah ATmega16, ISD25120 (Information Storage Device 25120) digunakan sebagai penyimpan database suara, LM386 sebagai penguat sinyal audio dan speaker 8 ohm. Perangkat lunak dirancang untuk mengolah data masukan berupa frekuensi sensor warna, mencari frekuensi yang sesuai dengan database memori dan mengeluarkan warna yang sesuai melalui suara. Pengujian dilakukan dengan menggunakan warna yang berbeda-beda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat dapat mendeteksi warna benda yang ingin dikenali warnanya serta mengeluarkan dalam bentuk suara sesuai dengan warna benda tersebut.Kata Kunci— warna , sensor warna, ISD25120, suara
FAULT DETECTION AND PROTECTION METHOD ON LOW VOLTAGE DC MICRO-GRID SYSTEM Sholeh Hadi Pramono; Eka Maulana; Hadi Suyono; Akhmad Zainuri
Journal of Environmental Engineering and Sustainable Technology Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.966 KB) | DOI: 10.21776/10.21776/ub.jeest.2018.005.01.1

Abstract

ABSTRACTMicro-grid architecture is designed for small scale model in Brawijaya University area in order to change conventional AC-based electricity system previously. Low voltage direct current (LVDC) levels are proposed and charactized to obtain the optimal design of the DC grid system. Some parameters related to the electrical phenomenon of voltage, current and power which occur in distributed-generation, distribution grid, and load sites were also analyzed. Detailed model of photovoltaic (PV) and PMSG was implemented with operational analysis and simulated with study case modes to achieved the power and system efficiency. DC bus is conducted to accommodate the distribution power between PV generation, battery and super capacitor for energy sorage element, distributed-load and other grid utilization.Various condition and operation have been characterized toward stability performance of the voltage and current of 12-36 volts and 0-20 A DC, respectively. This architectural design can be utilized to develop an actual design and small scale implementation of the LVDC smart micro-grid system.Keywords: Fult Detection  Protection  Micro-grid  Low Voltage DC
RANCANG BANGUN SISTEM KOMUNIKASI INTER CLUSTER PADA WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN PERUTEAN LEACH I B Giri Kusuma; Raden Arief Setyawan; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 5 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

WSN merupakan kumpulan beberapa sistem autonomous dan dilengkapi perangkat komunikasi wireless dengan media RF yang saling bekerja sama untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu. WSN biasanya diletakkan pada tempat yang sulit diakses dan memiliki sumber daya yang terbatas. Selain itu komunikasi secara wireless juga sangat rawan terhadap gangguan komunikasi. Metode perutean LEACH merupakan salah satu metode perutean model hierarki dalam WSN yang paling baik dalam hal efisiensi energi dan ketahanan jaringan. Untuk perancangan protokol komunikasi inter cluster agar terhindar dari pemborosan energi, dengan cara memasukan mode sleep menggunakan modul RTC yang bertujuan untuk mengatur pembagian slot waktu kerja inter cluster. Jarak maksimum antar cluster head dan gateway adalah 100 meter dan jarak maksimum antar gateway dengan acces point adalah 20 meter yang dilakukan di ruangan terbuka. Konsumsi arus gateway dengan sumber tegangan power bank 5V pada kondisi aktif dan sleep adalah 149,5 mA dan 90 mA, untuk cluster head adalah 29,2 mA dan 11,9 mA. Konsumsi arus ketika menggunakan tegangan 9V baterai alkaline pada cluster head adalah 38,5 mA dan 15,5 mA. Kata Kunci: WSN, LEACH, efisiensi, komunikasi. ABSTRACT WSN is a collection of several autonomous systems and is equipped with wireless communication devices with RF media that work together to complete a particular application. WSNs are usually placed in places that are difficult to access and have limited resources. In addition, wireless communication is also very prone to communication problems. LEACH routing method is one of the best hierarchy model routing methods in WSN in terms of energy efficiency and network resilience. To design an inter-cluster communication protocol to avoid wasting energy, by entering sleep mode using the RTC module which aims to regulate the division of inter-cluster work time slots. The maximum distance between the cluster head and gateway is 100 meters and the maximum distance between the gateway and the access point is 20 meters which is carried out in an open space. The current consumption of the gateway with a power bank voltage source of 5V in active and sleep conditions is 149.5 mA and 90 mA, for the cluster head is 29.2 mA and 11.9 mA. The current consumption when using a 9V alkaline battery voltage on the cluster head is 38.5 mA and 15.5 mA. Keywords: WSN, LEACH, efficiency, communication.
RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU DAN PENYIMPAN NILAI TEGANGAN, ARUS SERTA SUHU BATERAI Rifki Dia' Ulhaq; Mochammad Rusli; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baterai banyak dimanfaatkan sebagai cadangan energi listrik. Pembangkit listrik tenaga surya dan pengelolaan penerangan jalan umum sering kali menggunakan baterai jenis Valve-Regulated Lead Acid (VRLA)  karena lebih tahan lama dan lebih aman. Dalam sistem tersebut umumnya baterai disusun secara paralel untuk memperpanjang masa catu suatu beban dengan tegangan yang sama. Perlu menjadi perhatian bagaimana cara perawatan baterai yang baik agar mendapatkan performa yang optimal, penyimpanan energi yang stabil, dan tidak cepat rusak. Untuk itu baterai perlu dipantau agar dapat dilakukan tindakan yang diperlukan. Hal-hal yang perlu dipantau dalam penggunaan baterai antara lain tegangan baterai, suhu dan arus yang digunakan untuk pengisian maupun pengosongan. Selain pemantauan, penyimpanan nilai tegangan, suhu, dan arus juga diperlukan agar dapat dihitung sudah berapa kali suatu baterai sudah mengalami pengisian dan pengosongan sehingga dapat ditentukan siklus penggunaan dari suatu baterai. Umumnya setiap produsen baterai memiliki estimasi berapa kali baterai tersebut dapat dipakai yang tertera dalam datasheet. Maka dalam hal ini dibangun suatu prototype alat yang mampu memonitoring dan menyimpan nilai arus, tegangan suhu baterai yang terintegrasi dengan perangkat android melalui komunikasi via bluetooth. Hasil pengujian menunjukan bahwa alat yang dibangun mampu membaca nilai tegangan dengan error 0,22%, nilai pembacaan arus dengan error 0,21% pada sensor arus 1, 0,69% pada sensor arus 2, 0,81% pada sensor arus 3 dan error pengukuran suhu sebesar 1,21% pada sensor suhu 1, 1,44% pada sensor suhu 2, 1,77% pada sensor suhu 3. Alat ini mampu mengirim data sejauh 7,5 meter serta menyimpan nilai pada SD Card. Batteries are widely used as a backup of electrical energy. Solar power plants and general street lighting management often use vrla type batteries because safety because it is more durable and safer In such systems generally batteries are arranged in parallel to extend the lifetime of a load, stable energy storage, and not easily damaged In such systems generally the batteries are arranged in parallel to extend the lifetime of a load with the same voltage. It should be noted how to care for a good battery in order to get the optimal performance, stable energy storage, and not quickly damaged. So that batteries have to monitorto decide the best step to take. Things that need to be monitored in battery usage include battery voltage, temperature and current used for charging or dischargingIn addition to monitoring, storage values of voltage, temperature, and current are also required in order to calculate how many times a battery has been charged and discharge so that it can be determined cycle use of a battery. Generally every battery manufacturer has an estimate of how many times the battery can be used which is listed in the datasheet. So in this case, built a prototype tool that is able to monitor and store the current value, battery temperature voltage integrated with the android device through communication via bluethooth. The test results show that the built tool is able to read the voltage value with error 0,22%, the current reading value with error 0,21% for first current sensor, 0,69% for second current sensor, 0,81% for third current sensor and the temperature reading with error 1,21% for first temperature sensor, 1,44% for second temperature sensor, 1,77% for third temperature sensor. This tool is capable of sending data as far as 7,5 meters and store the value in SD Card. Keywords: monitoring, saving,  Valve-Regulated Lead Acid (VRLA),cycle use 
Co-Authors Abbyunda Yudha Pratama Abdul Goffar Ricky Mahendra Abdurroqib Romadhoni Sampoerna Abu Ismail Pribadi Adharul Muttaqin Adiredjo, Afifuddin Latif Ahmad Sirojuddin Aidil Fikri Islamy Alfi Maghfirah Ani Mulyasuryani As’ad Shidqy Aziz Bagas Priyo Hadi Wibowo Bagus Ari Prabowo Bastian Wicaksono Bidin Yuniar Hamzah Bustanul Arifin Daduk Setyohadi Daffa Rahmansyah Danistya Dicka Anditya Febrianto Didik R. Santoso Doni Juli Wiranata Dzulfikar Ontoseno Ebim Iskandar Muda Eka Maulana Eka Maulana Eritha, Fadila N. Erwan Rizal Kurnianto Fahri Alvin Muhammad Faizah, Lina Nur Fajar Ramadhan Fany Ganesta Hafidin Bangun Widyanto Hilmi Nursyahir I B Giri Kusuma Imet Mitsuin Banjar Nahor Jam’iyatul Hidayah Joko Purnomo Kusmaryanto, Sigit M. Aziz Muslim M. Hanif Azhary Mahdiyafi Rahardicahya Marco Gunawan Maulana, Eka Mch. Ainun Azhar Misbahuddin Yafi Ramadhani Mochamad Darius Evan Hananta Mochammad Dava Rizqie Mochammad Yusuf Habiburrahman Mohammad Ghadafi Mohammad Hamadani Mohammad Wahyusuf Hidayatulloh Mudjirahardjo, Panca Muhammad Fauzan Edy Purnomo Muhammad Hilmy Zharif Muhammad Jaka W. Muhammad Luthfi Ardyansyah Muhammad Rafi’ Zaidan Maajid Muhammad Zein n/a Aditiya n/a Guntoro n/a Indradianto n/a Nurussa’adah n/a Nurussa’adah n/a Rafiuddin n/a Retnowati n/a Soeprapto n/a Zulkarnaen Nanang Sulistiyanto Naufal Awanda Putra Nurus Sa'adah Nurussa'adah, n/a Oktiyas Muzaky Luthfi Oky Risky Dwi Santoso Onny Setiawati Onny Setyawati Ponco Siwindarto Raden Arief Setyawan Rahmat Alvian Raihan Muhammad Gibran Rico Chrisnanda P. Rif'al Ulum Zidni Rif'an, Mochammad Rifki Dia' Ulhaq Rini Hasanah Rini Nur Hasanah Rizki Novan Andiyansyah Rizki Wahyu Nugroho Ronny Ari Setiawan Rosihan Arby Harahap Rosihan Arby Harahap Rusli, Mochammad Ruyung Hikayana Suki Saputra, Dhira Kurniawan Sholeh Hadi Pramono Suyono, Hadi Ubaid Ikbar Najib Nur Fauzi Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Wildan, Muhammad Yana Wahyuana Yayuk Istikomah Yerico Nathane Damanik Yusron Sugiarto Yusuf Kurniawan Zainma Wiraisy