Claim Missing Document
Check
Articles

SISTEM MONITORING GAS METANA PADA REAKTOR BIOGAS BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT) Aidil Fikri Islamy; Ponco Siwindarto; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biogas adalah bahan bakar yang tidak menghasilkan asap, sebagai energi terbarukan yang dapat dijadikan bahan bakar alternatif untuk mensubstitusi bahan bakar minyak atau gas alam. Dengan pemanfaatan teknologi biogas yang efektif dan efisen, maka peternak sapi perah dan sapi potong akan memperoleh nilai tambah berupa hasil dari produksi biogas karena gas metana (CH₄) merupakan kandungan terbesar dari produksi biogas. Maka dari itu, tingkat konsentrasi gas metana (CH₄) yang dihasilkan dari produksi biogas harus selalu diketahui secara real time menggunakan Internet of Things (IoT) sehingga didapatkan konsentrasi gas metana yang optimal guna menciptakan zero waste product. Data konsentrasi gas metana kemudian dikirim menuju server yang dapat ditampilkan melalui aplikasi smartphone serta dapat memberikan informasi kepada peternak bahwa gas metana hasil dari proses produksi telah siap diambil untuk diolah. Sistem ini terdiri dari sensor gas metana MQ-4, mikrokontroler Arduino Mega 2560, relay, RTC, OLED, serta modul SIM800L digunakan untuk mengirim data ke server Blynk pada aplikasi smartphone Android. Hasil penelitian menunjukkan sensor gas metana MQ-4 dapat membaca konsentrasi gas metana dari batas menimal sebesar 319 hingga batas maksimal sebesar 9833 ppm dalam reaktor biogas dengan pengukuran Rs/R0 pada sensor sebesar 1,4 pada 492 ppm dan 0,45 pada 9833 ppm Sistem ini dapat mengirim pembacaan sensor ke server Blynk dengan satuan ppm yang menggunakan jaringan GPRS serta dapat mengirim notifikasi berupa SMS menggunakan kartu SIM secara otomatis apabila gas metana telah terbentuk dengan optimal saat konsentrasi gas metana ≥ 7000ppm. Diperoleh nilai kesalahan pengukuran rata-rata sensor gas metana MQ-4 sebesar 60,85 ppm atau 1,94 % dengan resolusi pembacaan sensor gas metana MQ-4 dari data hasil pengukuran konsentrasi gas metana sebesar 13,81 ppm. Kata kunci: Sensor Gas Metana, Reaktor Biogas, Internet of Things.   ABSTRACT Biogas is a fuel that does not produce smoke, as a renewable energy that can be used as an alternative fuel to substitute fuel oil or natural gas. With the use of effective and efficient biogas technology, dairy and beef cattle farmers will get added value in the form of biogas production because methane gas (CH₄) is the largest content of biogas production. Therefore, the level of methane gas concentration (CH₄) produced from biogas production must always be known in real time using the Internet of Things (IoT) so that the optimal methane gas concentration is obtained to create a zero waste product. Methane gas concentration data is then sent to a server which can be displayed via a smartphone application and can provide information to farmers that the methane gas produced from the production process is ready to be collected for processing. This system consists of an MQ-4 methane gas sensor, an Arduino Mega 2560 microcontroller, a relay, RTC, OLED, and a SIM800L module used to send data to the Blynk server on the Android smartphone application. The results showed that the MQ-4 methane gas sensor can read the methane gas concentration from a minimum limit of 319 to a maximum limit of 9833 ppm in a biogas reactor with measurements of Rs / R0 on the sensor of 1.4 at 492 ppm and 0.45 at 9833 ppm. This can send sensor readings to the Blynk server in ppm units using the GPRS network and can send notifications in the form of SMS using the SIM card automatically if methane gas has been formed optimally when the methane gas concentration is ≥ 7000ppm. Obtained the average measurement error value of the MQ-4 methane gas sensor of 60.85 ppm or 1.94% with the resolution of the MQ-4 methane gas sensor reading from the methane gas concentration measurement data of 13.81 ppm. Kata kunci: Methane Gas Sensor, Reactor Biogas, Internet of Things.
SISTEM MONITORING SEBARAN SUHU DAN KELEMBABAN RUANGAN MENGGUNAKAN MULTIWIRELESS SENSOR DILENGKAPI FITUR MODE DEEP-SLEEP PADA ESP8266-01 Rif'al Ulum Zidni; Akhmad Zainuri; n/a Nurussa'adah
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenyamanan ruangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu suhu dan kelembaban udara. Suhu dan kelembaban udara ruangan dinilai sangat mempengaruhi kelancaran proses tersebut. Untuk persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri, bahwa persyaratan udara ruangan yang baik memiliki range suhu 18°C – 28°C dan kelembaban udara 40 - 60%. Seiring perkembangan teknologi dalam mengusahakan lingkungan menjadi lebih nyaman termal, salah satu caranya dengan memasang mesin penyejuk berupa Air Conditioner (AC). Kemudian diperlukan penyebaran suhu secara optimal. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat yang dapat memonitor sebaran suhu dan kelembaban ruangan dengan menggunakan mekanisme pengiriman data secara nirkabel dan juga dapat beroperasi dalam waktu yang lama. Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini berupa wireless sensor, sink node, dan wireless router. Wireless sensor terdiri dari sensor DHT21, modul wifi yaitu ESP8266-01, dan sumber energi berupa baterai. Dalam penelitian ini menggunakan wireless sensor sebanyak 6 node. Agar alat ini dapat beroperasi dalam waktu yang lama, digunakan fitur mode deep-sleep yang terdapat pada modul wifi ESP8266-01. Hasil dari penelitian ini yaitu sebaran suhu ditampilkan dalam bentuk warna. Warna biru menunjukkan nilai suhu terendah, sedangkan warna merah menunjukkan nilai suhu tertinggi. Wireless sensor dapat beroperasi dan mengirim datanya secara terus menerus dalam kondisi mode aktif hanya selama 3 jam 16 menit, sedangkan dalam kondisi mode deep-sleep dapat mencapai 5 hari 10 jam 12 menit. Ada peningkatan waktu sebesar 40 kali lipat saat kondisi mode deep-sleep. Kata kunci : suhu, wireless sensor, sink node, deep-sleep   ABSTRACT The comfort of the room can be influenced by several factors, one of which is temperature and humidity. For the health requirements of office and Industrial work environment, that good room air requirements have a temperature range of 18 ° C – 28 °c and air humidity 40-60%. As the development of technology in working environment becomes more comfortable thermal, one way by installing the cooling machine that is Air Conditioner (AC). Then the optimal temperature dissemination is required. Consequently it’s needed a tool that can monitor the temperature spread and humidity of the room using wireless data transfer mechanisms can also operate for a long time. The devices used in this research are wireless sensors, sink node, and the wireless router. The wireless sensor consist of DHT21 sensor, the wifi module ESP8266-01, and the energy source from a battery. Wireless sensor as much as 6 nodes in this research. In order for this tool to operate for a long time, it is used in the deep-sleep mode feature on the ESP8266-01 wifi module. The results of this research are the spread of temperature is displayed in colour. The blue colour indicates the lowest temperature value, while the red colour indicates the highest temperature value. The Wireless sensor can operate and transmit its data continuously in active mode only for 3 hours 16 minutes, while in deep-sleep mode can reach 5 days 10 hours 12 minutes. There is a time increment of 40 times when the deep-sleep mode. Keywords : temperature, wireless sensor, sink node, deep-sleep
WIRELESS SENSOR NETWORK DENGAN ROUTING BERDASARKAN SSID DAN RSSI PADA MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN RUANGAN n/a Indradianto; Akhmad Zainuri; Adharul Muttaqin
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 6 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenyamanan ruangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu suhu dan kelembaban udara. Untuk mendapatkan informasi suhu dan kelembaban udara ruangan, diperlukan pengukuran terhadap kedua parameter tersebut. Saat ini sudah terdapat teknologi yang dapat melakukan pengukuran sekaligus monitoring secara real-time dengan memanfaatkan internet. Pada sistem monitoring tersebut terdapat node, terdiri dari sensor, modul wi-fi, serta dilengkapi sumber energi. Agar sistem monitoring dapat berjalan sebagaimana mestinya, setiap node harus selalu terhubung dengan internet. Apabila akses internet yang tersedia terbatas, maka data monitoring menjadi tidak lengkap. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu sistem yang dapat memantau data dari semua node, yaitu menggunakan Wireless Sensor Network (WSN) dengan routing berdasarkan Service Set Identifier (SSID) dan Received Signal Strength Indicator (RSSI). Hasil algoritma routing yaitu setiap node diprioritaskan tersambung ke node defaultnya, dengan rata-rata waktu 9,068 detik. Jika tidak terdapat node default, maka node terpilih merupakan node dengan sinyal terkuat dan letaknya lebih dekat dengan sink node, membutuhkan waktu 9,968 detik. Hasil pembacaan suhu oleh node-node sensor memiliki kesalahan 4 %, sedangkan hasil pembacaan kelembaban udara memiliki kesalahan 3,42 %. Proses pengiriman dan penerimaan data dengan berbagai kondisi membutuhkan waktu rata-rata 1,801 detik, dengan rata-rata waktu tercepat yaitu 0,122 detik pada komunikasi dua node, dan rata-rata waktu terlama yaitu 4,733 detik pada komunikasi empat node. Kata kunci : WSN, SSID, RSSI, node, routing ABSTRACT Room comfort can be influenced by several factors, such as the temperature and air humidity. To get the room temperature and humidity information, a measurement of both parameters is required. Currently there is technology that can measure and monitor in real-time use the internet. On the monitoring system there are nodes, consisting of sensors, wi-fi modules, and equipped with energy sources. In order to the monitoring system to run properly, each node should always be connected to the internet. When internet access is limited, the monitoring data becomes incomplete. Based that problem, it is needed a system that can monitor data from all nodes, using Wireless Sensor Network (WSN) with routing based on Service Set Identifier (SSID) and Received Signal Strength Indicator (RSSI). The result of the routing algorithm is that each node is prioritized connected to its default node, with average time 9,068 seconds. If there is no default node, then the selected node which the node with the strongest signal and located closer to the sink node, it takes 9,968  seconds. The results of the temperature readings by the sensor nodes have a 4% error, while the result of humidity readings has a 3,42% error. The process of sending and receiving data with various conditions requires average time 1,801 seconds, with the fastest average time 0,122 seconds in two nodes communication, and the longest average time 4,733 seconds in four nodes communication. Keywords : WSN, SSID, RSSI, node, routing
MONITORING RUANGAN BERBASIS IOT Bagus Ari Prabowo; Adharul Muttaqin; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap orang dalam kesehariannya selalu terhubung dengan lingkungan sekitarnya. Keadaan lingkungan akan mempengaruhi setiap aktivitas yang dilakukan seseorang. Untuk memperoleh kinerja yang optimal maka dibutuhkan ruang yang mendukung aktivitas orang di dalamnya. Pengaturan kondisi ruangan diperlukan untuk mencapai kondisi ideal untuk melakukan aktivitas. Penggunaan peralatan untuk melakukan pengaturan ini menyebabkan meningkatnya konsumsi energi pada suatu bangunan. Penggunaan peralatan yang tidak diperlukan akan menambah konsumsi energi sehingga terjadi pemborosan. Untuk mengurangi tingkat pemborosan energi pada sistem pengatur kondisi ruangan maka diperlukan sebuah sistem monitoring kondisi ruangan yang realtime. Pada artikel ini akan dibahas mengenai sistem monitoring kondisi ruangan berbasis IoT sebagai alat monitoring realtime. Data monitoring ditransfer ke server layanan web ‘thingspeak.com’ melalui media internet dalam jaringan Wi-Fi.  Kondisi ruangan meliputi suhu, kelembaban dan intensitas cahaya dibaca menggunakan sensor dan diolah menggunakan mikrokontroler kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik data melalui web browser.  Hasil pembacaan sensor suhu, kelembaban dan cahaya memiliki error 0,63 % dan 3,51 % dan 1,12 % Terhadap alat ukur referensi. Kata Kunci : Kondisi ruangan, monitoring, IoT, Wi-Fi
Desain dan Implementasi Unipolar SPWM Inverter VSI Satu Fasa untuk Praktikum di Laboratorium Elektronika Daya Joko Purnomo; n/a Soeprapto; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 7 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan praktikum di Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan perkuliahan. Peralatan praktikum di Laboratorium Elektronika Daya Jurusan Teknik Elektro umumnya berasal dari luar negeri. Karena itu, jika terjadi kerusakan alat dan komponen maka terjadi kesulitan dalam pengadaan komponen dan pembenahan alat tersebut. Praktikum yang dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Daya meliputi: penyearah (AC-DC), pengaturan tegangan AC (AC-AC), dan DC chopper (DC-DC). Praktikum mengenai inverter (DC-AC) belum bisa dilaksanakan karena tidak adanya modul praktikum untuk itu.Pada penelitian ini dilakukan desain dan implemtasi inverter satu fasa Voltage Source Inverter (VSI). Metode switching untuk inverter yang digunakan adalah unipolar Sinusoidal Pulse Width Modulation (SPWM). Pada perancangan rangkaian kontrol inverter meliputi ATMega8 sebagai pembangkit sinyal switching unipolar SPWM, Optocoupler 4N25 sebagai isolasi ground antara ATmega8 dengan IR2110 dan IR2110 sebagai driver gate transistor rangkaian full bridge inverter. Rangkaian full bridge inverter menggunakan transistor IRFP460 sebagai komponen switching tegangan tingginya. Inveter dirancang agar frekuensi keluaran dan tegangan keluaran inverter bisa diatur. Pengaturan frekuensi dilakukan dengan mengatur nilai register ICR1 pada ATmega8 sedangkan pengaturan tegangan dilakukan dengan mengatur indeks modulasi amplitudo (Ma) terhadap perubahan frekuensi yang terjadi.Hasil pengujian mengunakan tegangan DC 240 volt dengan beban resistif sebesar 230 ohm menghasilkan tegangan AC dengan frekuensi dapat diatur dari10-80 Hz dan nilai tegangan efektif 75-210 volt. Nilai frekuensi keluaran inverter telah sesuai dengan setpoint yang diberikan. Frekuensi switching yang dihasilkan 1-8 KHz dengan indeks modulasi frekuensi (Mf) sebesar 100. Nilai THD terkecil dihasilkan sebesar 8.7% saat nilai Ma=1.1. Pengujian alat dengan beban motor induksi 300 watt menunjukan kecepatan motor bisa diatur dengan range 210-1711 rpm. Rasio V/f untuk frekuensi 50 Hz adalah sebesar 3.59.Kata kunci: Inverter, Unipolar SPWM, full bridge, ATMega8, frekuensi.
Perancangan Kontrol Gerak Leadscrew untuk Programmable Logic Controller berbasis Mikrokontroler Naufal Awanda Putra; Nanang Sulistiyanto; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Penggerak-penggerak dalam proses manufaktur lebih banyak menggunakan perangkat yang dikendalikan oleh sebuah sistem mikroprosesor. Mikroprosesor dengan pesat menggantikan perangkat kontrol operasi mekanikal dan secara umum digunakan sebagai fungsi kontrol. Jenis mikroprosesor yang lebih banyak diadaptasi adalah Programmable Logic Controller atau disebut PLC. Aktuator linier berupa gabungan motor stepper dan leadscrew banyak digunakan dalam proses industri. Dengan kombinasi ini, posisi dan pergerakan repetisi dari shaft leadscrew dapat ditentukan secara presisi.PLC dapat mengendalikan motor stepper dengan bantuan sebuah driver. Pada penelitian ini, mikrokontroler digunakan sebagai sebuah rangkaian pengatur driver motor stepper yang menyimpan parameter posisi dan kecepatan dari gerakan leadscrew. Dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pengatur driver, maka agar pemrograman pada sistem PLC akan lebih mudah. Data setter digunakan sebagai perangkat eksternal untuk menyimpan parameter. Data setter dapat menyimpan dan mengirimkan parameter posisi dan kecepatan untuk mempermudah sistem PLC dalam menggerakan leadscrew pada banyak jalur manufaktur. Dengan begitu, perintah yang dikirimkan PLC hanya berupa sinyal kontrol dan register posisi.Hasil pengujian menunjukkan leadscrew dapat bergerak sesuai dengan perintah dari PLC. Dari keseluruhan range frekuensi yang diuji, dapat disimpulkan semakin jauh perpindahan shaft leadscrew maka semakin besar error yang dihasilkan. Rata-rata error terkecil berada pada range frekuensi antara 125 - 250 Hz. Error maksimum atau ketelitian adalah 2,2 mm pada perpindahan shaft leadscrew sejauh 6 inci (152,4 mm) dan resolusi dari alat adalah 87 pulsa.Kata Kunci— aktuator linier, mikrokontroler, motor stepper, PLC.
SISTEM PENGHITUNG JARAK DAN KECEPATAN KERETA API MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER MMA7361 SEBAGAI SARANA INFORMASI BAGI PENUMPANG Abu Ismail Pribadi; n/a Nurussa'adah; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.754 KB)

Abstract

Kereta api merupakan alat transportasi darat yangdigemari masyarakat karena dapat dinikmati berbagai kalangandari ekonomi rendah sampai tinggi. Banyak kasus barangtertinggal karena terburu – buru dan tertidur hingga melewatkanstasiun yang dituju oleh penumpang kereta api. Salah satusolusinya adalah penggunaan teknologi informasi transportasikereta api baik tulisan maupun lisan tentang berapa jarak, dankecepatan untuk menuju ke stasiun berikutnya. Penelitian inimenggunakan sensor accelerometer MMA7361 sebagai sensorutama untuk menghitung kecepatan dan jarak yang telahditempuh kereta api dari stasiun awal. Data keluaran sensorberupa tegangan analog yang akan disambungkan dengan ADC(Analog to Digital Converter) pada mikrokontroller ATMega32.Informasi yang akan diterima penumpang ditampilkan melaluiLCD (Lyquid Crystal Display) dan suara dikeluarkan melaluispeaker. Metode konversi dari nilai percepatan menjadi kecepatandan jarak menggunakan integral dengan metode Runge-Kuttadengan pendekatan trapezoid. Pengujian sensor untuk menghitungkecepatan didapatkan hasil pengujian error rata – rata sebesar1,17% dengan error terbesar pada kecepatan 20 km/h sebesar1,92%. Pengujian sensor untuk menghitung jarak didapatkanerror rata – rata sebesar 3,07% dengan error terbesar pada jarak50 cm sebesar 6,20%. Pengujian keseluruhan sistem didapatkanerror rata – rata sebesar 3,21 % untuk pengujian kecepatan dansistem mampu memberikan informasi tepat 1 km dari jarak yangterukur sebelum mencapai stasiun tujuan.Kata Kunci—sensor accelerometer MMA7361, ATmega32,metode Runge-Kutta, jarak dan kecepatan Kereta Api.
Rancang Bangun Alat Perekam Penggunaan Daya Listrik untuk Beban Rumah Tangga Zainma Wiraisy; Nanang Sulistiyanto; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.846 KB)

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari penggunaan listrik. Untuk mempermudah konsumen listrik dalam memonitoring penggunaanya dibutuhkan sebuah alat perekam penggunaan daya listrik dalam rumah tangga. Metode yang digunakan dalam pengukuran daya listrik untuk rumah tangga menggunakan metode daya rata-rata. Dalam pengolahannya dibutuhkan nilai tegangan dan arus pada sistem kelistrikan sebagai masukan data arus dan tegangan sesaat yang akan diproses Mikrokontroler untuk mendapatkan nilai pengukuran Irms (A), Vrms (V), S (VA), dan P(W) dari beban rumah tangga. Dari hasil pengujian alat didapatkan sensitivitas dari sistem yang digunakan adalah 5V/1023 = 0,0048V/bit = 0,00683A/bit. Dengan selisih rata-rata dari pengukuran dengan alat ukur pembanding power analyzer sebagai representasi nilai benar untuk pengukuran arus, tegangan, daya nya, dan daya semu sebesar 0,014 A, 0,852 V, 4,356 W, dan 3,35 VA.Kata Kunci— Metode nilai rata-rata, Irms, Vrms, Daya Nyata, Daya Semu
PROTOTYPE PENGISI AIR MINUM OTOMATIS PADA PETERNAKAN AYAM BROILER BERBASIS MIKROKONTROLER AT-MEGA16 n/a Rafiuddin; n/a Nurussa'adah; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 5 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Air merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup di peternakan ayam broiler. Ketersediaan air minum yang mencukupi pada peternakan ayam broiler sangat diperlukan. Hal itu untuk menjaga kualitas dan produktifitas dari ayam broiler yang berada di peternakan tersebut. Keterlambatan pemberian air minum pada peternakan ayam broiler akan menyebabkan ayam stress sehingga menyebabkan kualitas dan produksi dari ayam broiler menurun. Oleh karena itu, penulis merancang dan membuat suatu prototype pengisi air minum otomatis pada peternakan ayam broiler berbasis mikrokontroler AT-Mega16. Prototype ini mampu mendeteksi kekosongan air pada tempat minum ayam menggunakan sensor, kemudian mengisinya secara otomatis sampai batas yang sudah ditentukan. Jika terjadi kebocoran pipa pengisian yang berada sebelum pompa air atau terjadi kekosongan sumber air, maka prototype ini akan mendeteksinya dengan mematikan pompa air dan perangkatnya serta menghidupkan buzzer dan led sebagai penanda bahwa telah terjadi kekosongan sumber air ataupun kebocoran pipa pengisian pada pemilik peternakan. Kata kunci : Sensor Float Water Level Switch, Mikrokontroler ATmega16, Driver Relay, Solenoid Valve (keran elektrik), Pompa Air, Led, Buzzer.
SISTEM MONITORING ENERGI LISTRIK PADA DAERAH BLANK SPOT BERBASIS IOT Fahri Alvin Muhammad; Akhmad Zainuri; Sholeh Hadi Pramono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 7 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangkit energi fotovoltaik atau lebih dikenal dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah metoda yang relatif baru dalam pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi surya. Sistem listrik tenaga surya sebagai pembangkit listrik diarahkan agar dapat dimanfaatkan oleh para pemakai di daerah terpencil. Kemampuan sistem ini untuk menghasilkan dan menyimpan energi listrik menjadikan sistem ini dapat diandalkan untuk mensuplai energi pada siang dan malam hari. Dalam penggunaan PLTS pada daerah terpencil perlu juga dilakukan pemantauan terhadap sistem secara berkala untuk mengetahui berapa banyak energi yang dihasilkan dan digunakan pada PLTS tesebut. Terdapat sebuah sistem yang dapat melakukan pemantauan secara real-time dengan memanfaatkan koneksi internet. Dengan sistem ini, melakukan pemantauan dapat dilakukan dari mana saja. Pada sistem monitoring ini terdapat node yang terdiri dari beberapa sensor, modul LoRa dan juga mikrokontroler. Untuk dapat terhubung dengan internet terdapat juga modul GSM pada sistem ini. Pemantauan dilakukan dengan mengambil data energi pada PLTS yang kemudian akan di proses pada mikrokontroler yang terdapat di setiap node. Kemudian data yang telah diproses tersebut akan dikirimkan ke node lainnya menggunakan modul LoRa dengan menggunakan topology Daisy Chain yang memungkinkan untuk melakukan pengiriman data dengan jarak yang lebih jauh pada daerah blank spot. Dalam pengujian pengiriman data, dengan menggunakan data rate 9.6 Kbps mendapatkan jarak pengiriman hingga 8000 meter dengan delay rata-rata sebesar 61 ms dan keberhasilan pengiriman sebesar 90%. Ketika data diterima pada pusat monitoring data tersebut akan di unggah ke server dan data juga akan di tampilkan pada aplikasi Android. Kata Kunci : PLTS, jarak jauh, pemantauan, LoRa   ABSTRACT Solar power generation (PLTS) is a relatively new method of generating electricity using solar energy. The solar electricity system as a power plant is intended to be utilized by users in remote areas. The ability of this system to produce and store electrical energy makes this system reliable for supplying energy during the day and night. In use, PLTS in remote areas also need to be monitored on a regular basis to find out how much energy is produced and used in the PLTS. There is a system that can monitor in real time by utilizing an internet connection. With this system, monitoring can be done from anywhere. In this monitoring system there are nodes consisting of several sensors, LoRa modules and also a microcontroller. To be able to connect to the internet there is also a GSM module on this system. Monitoring is done by taking energy data on the PLTS which will then be processed on the controller in each node. Then the data that has been processed will be sent to other nodes using the LoRa module by using the Daisy Chain topology which allows for sending data with greater distances in the blank spot area. In testing data transmission, using a data rate of 9.6 Kbps gets a distance of up to 8000 meters with an average delay of 61 ms and a success of 90%. When data is received at the monitoring center the data will be uploaded to the server and the data will also be displayed on the Android application. Keyword : PLTS, long range, monitoring, LoRa
Co-Authors Abbyunda Yudha Pratama Abdul Goffar Ricky Mahendra Abdurroqib Romadhoni Sampoerna Abu Ismail Pribadi Adharul Muttaqin Adiredjo, Afifuddin Latif Ahmad Sirojuddin Aidil Fikri Islamy Alfi Maghfirah Ani Mulyasuryani As’ad Shidqy Aziz Bagas Priyo Hadi Wibowo Bagus Ari Prabowo Bastian Wicaksono Bidin Yuniar Hamzah Bustanul Arifin Daduk Setyohadi Daffa Rahmansyah Danistya Dicka Anditya Febrianto Didik R. Santoso Doni Juli Wiranata Dzulfikar Ontoseno Ebim Iskandar Muda Eka Maulana Eka Maulana Eritha, Fadila N. Erwan Rizal Kurnianto Fahri Alvin Muhammad Faizah, Lina Nur Fajar Ramadhan Fany Ganesta Hafidin Bangun Widyanto Hilmi Nursyahir I B Giri Kusuma Imet Mitsuin Banjar Nahor Jam’iyatul Hidayah Joko Purnomo Kusmaryanto, Sigit M. Aziz Muslim M. Hanif Azhary Mahdiyafi Rahardicahya Marco Gunawan Maulana, Eka Mch. Ainun Azhar Misbahuddin Yafi Ramadhani Mochamad Darius Evan Hananta Mochammad Dava Rizqie Mochammad Yusuf Habiburrahman Mohammad Ghadafi Mohammad Hamadani Mohammad Wahyusuf Hidayatulloh Mudjirahardjo, Panca Muhammad Fauzan Edy Purnomo Muhammad Hilmy Zharif Muhammad Jaka W. Muhammad Luthfi Ardyansyah Muhammad Rafi’ Zaidan Maajid Muhammad Zein n/a Aditiya n/a Guntoro n/a Indradianto n/a Nurussa’adah n/a Nurussa’adah n/a Rafiuddin n/a Retnowati n/a Soeprapto n/a Zulkarnaen Nanang Sulistiyanto Naufal Awanda Putra Nurus Sa'adah Nurussa'adah, n/a Oktiyas Muzaky Luthfi Oky Risky Dwi Santoso Onny Setiawati Onny Setyawati Ponco Siwindarto Raden Arief Setyawan Rahmat Alvian Raihan Muhammad Gibran Rico Chrisnanda P. Rif'al Ulum Zidni Rif'an, Mochammad Rifki Dia' Ulhaq Rini Hasanah Rini Nur Hasanah Rizki Novan Andiyansyah Rizki Wahyu Nugroho Ronny Ari Setiawan Rosihan Arby Harahap Rosihan Arby Harahap Rusli, Mochammad Ruyung Hikayana Suki Saputra, Dhira Kurniawan Sholeh Hadi Pramono Suyono, Hadi Ubaid Ikbar Najib Nur Fauzi Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Wildan, Muhammad Yana Wahyuana Yayuk Istikomah Yerico Nathane Damanik Yusron Sugiarto Yusuf Kurniawan Zainma Wiraisy