Kehamilan merupakan periode penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin, namun tidak semua kehamilan berlangsung normal. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi adalah gawat janin, yaitu kondisi ketika janin mengalami kekurangan oksigen, yang dapat berujung pada kerusakan otak hingga kematian. Deteksi dini gawat janin sangat penting untuk mencegah komplikasi serius, namun keterbatasan alat pemantauan seperti Fetal Doppler menjadi tantangan dalam evaluasi kesejahteraan janin. Oleh karena itu, diperlukan sistem monitoring yang lebih canggih untuk mendukung tenaga medis dalam menganalisis kondisi janin secara real-time. Penelitian ini mengusulkan penggunaan sensor AD8232 dalam sistem monitoring aktivitas listrik jantung janin untuk mengklasifikasikan Detak Jantung Janin (DJJ) secara otomatis dan real-time. Inovasi ini telah dilakukan uji fungsionalitas alat yang dibandingkan dengan diagnosis dokter. Didapatkan hasil pengujian pengiriman data melalui internet dengan dua Access Point Band yang berbeda dengan rata-rata waktu pengiriman 1,95 dan 1,65 detik. Pada pengujian klasifikasi kondisi menggunakan aplikasi dan algoritma K-Means Clustering didapatkan tingkat akurasi 90,00% sensitivitas 85,71%, spesifisitas 92,31% dan presisi 85,71% dengan pengujian kepada dua puluh pasien yang telah didiagnosis oleh dokter. Hasil ini menunjukkan bahwa alat monitoring kehamilan ini efektif untuk mendeteksi dan memantau kondisi detak jantung janin secara berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada metode invasif dan membantu pengguna dalam mengklasifikasi kondisi detak jantung janin.Kata Kunci ̶ Detak Jantung Janin, AD8232, K-Means Clustering, Non-invasive, Internet of Things.