Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Controlling Robots Using Gaze Estimation: A Systematic Bibliometric and Research Trend Analysis Suryadarma, Engelbert Harsandi Erik; Laksono, Pringgo Widyo; Priadythama, Ilham; Herdiman, Lobes
Journal of Robotics and Control (JRC) Vol 5, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jrc.v5i3.21686

Abstract

The rapid progression of technology and robotics has brought about a transformative revolution in various fields. From industrial automation to healthcare and beyond, robots have become integral parts of our society, such as using them to move laparoscopic cameras. Eye-gaze-based control in robotics is a cutting-edge innovation, providing enhanced human–robot interaction and control. However, current research is in the underexplored area of gaze-based control for robotics. This paper presents a systematic bibliometric analysis review of controlling robots using gaze estimation. The aim is to provide a research map overview of the use of eye gaze to control robots by clustering application areas based on ISIC-UN and several data acquisition technologies. Over the past 10 years, the number of publications in this field has been relatively stable, averaging 21.5 papers per year, with minimal fluctuations in annual article counts (σ = 4.9). This differs from research on robotics, which grows by an average of 1376 papers per year. Research on using eye gaze for robot control in the last 10 years in the field of human health and social work has only resulted in 17 articles; transportation and storage resulted in 12 articles; professional, scientific, and technical activities resulted in eight articles; information and communication resulted in five articles; and education and art resulted in two articles. Data acquisition technology for eye gaze research, primarily using a commercial eye tracker. Thus, there is significant potential for future research through the utilization of gaze estimation in various fields, as mentioned above.
PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR DI LINTASAN PERAKITAN MANUAL PADA PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 3 DENGAN PENDEKATAN LEARNING FACTORY Sulistya, Laurentius Damas; Herdiman, Lobes; Susmartini, Susy
Jurnal Sistem Teknik Industri Vol. 21 No. 2 (2019): JSTI Volume 21 Number 2 July 2019
Publisher : TALENTA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1470.662 KB) | DOI: 10.32734/jsti.v21i2.1228

Abstract

Program Studi Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta (PSTI-UNS) adalah Sarjana Penyedia Pendidikan Teknik Industri dengan visi untuk menjadi penyedia pendidikan teknik industri yang memiliki reputasi internasional untuk mendukung peningkatan daya saing industri nasional. PSTI-UNS harus memiliki kompetensi dalam memberikan pengalaman belajar kepada siswa untuk mewujudkan visi mereka. Pengalaman belajar dapat diberikan dalam konsep pembelajaran pabrik. Learning factory adalah konsep pembelajaran dalam suatu sistem atau proses di lantai produksi yang diadopsi dan disesuaikan untuk mencapai tujuan proses pembelajaran. Penerapan konsep learning factory learning telah diterapkan di PSTI-UNS melalui penerapan praktikum terintegrasi dengan nama Praktikum Desain Rekayasa Industri (PTI). Dalam pelaksanaan praktikum PTI di PSTI-UNS, dukungan implementasi di laboratorium dan pengadaan alat peraga laboratorium masih belum memberikan deskripsi proses pengalaman belajar untuk mencapai hasil pembelajaran. Kurangnya dukungan implementasi dapat dilihat pada praktikum PTI 3. Proses pembelajaran di PTI praktikum 3 mencakup desain sistem kerja, sistem produksi, sistem kualitas, dan basis data dalam hal jalur perakitan manual. Proses perakitan tidak dapat menggambarkan aliran proses produksi di lantai produksi di perusahaan. Proses merancang alat peraga dilakukan dengan menggunakan konsep pengembangan produk dari Ulrich dan Epinger (2015). Meningkatkan pemahaman siswa tentang penerapan pembelajaran desain sistem kerja dan sistem produksi berubah secara signifikan. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa dari pengujian komparatif dua sampel meningkat 155% setelah proses perakitan dilakukan dengan alat peraga stasiun kerja.
Rekayasa Sosial Dan Teknologi Untuk Meningkatkan Nilai Ekonomis Sampah Masyarakat Desa Kutamendala Rusdiyana, Eksa; Winarto, Winarto; Herdiman, Lobes; Khatimah, Khusnul; Yudistira, Yusuf; Murdiantoro, Randi Adzin
Jurnal Surya Masyarakat Vol 6, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.6.2.2024.209-215

Abstract

Volume sampah yang dihasilkan masyarakat Desa Kutamendala mencapai 1,5 Ton/hari yang berasal dari sampah pemukiman, pasar, dan industri. Meskipun sudah memiliki Tempat Pembuangan Sampah dengan konsep reduce, reuse, dan recycle (TPS3R) namun terdapat kendala akses teknologi untuk pengolahan sampah, sementara kesadaran masyarakat terkait pemanfaatan sampah juga masih kurang; kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) selaku produsen sampah terbesar masih membakar sampah atau membayar ke tenaga pengepul sampah. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: (1) meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga masyarakat (PKK) untuk memilah sampah dan menyetorkan ke TPS3R, (2) mengintroduksikan teknologi mesin pengolah sampah untuk meningkatkan kapasitas TPS3R, serta (3) keberlanjutan kemitraan TPS3R-PKK dan masyarakat dalam pengelolaan sampah di Desa Kutamendala. Metode pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan tahap (1) persiapan, (2) edukasi pengelolaan sampah kepada anggota PKK, (3) Penguatan kapasitas pengurus TPS3R; (4) Introduksi mesin pengolahan sampah; (4) Focus Group Discussion (FGD) penguatan kemitraan; serta (6) Pengembangan jejaring produsen sampah dan pemasar sampah. Berdasarkan program yang telah terlaksana diperoleh hasil: (1) rekayasa sosial melalui penyadaran mitra PKK untuk memanfaatkan sampah sudah terlaksana dengan baik, peningkatan terjadi dari pengetahuan kepada praktek pemanfaatan sampah, (2) telah dintroduksikan 6 mesin yang telah diperasikan untuk mengolah sampah, serta (3) kemitraan PKK (54 RT dan 10 RW) dan TPS3R yang berkelanjutan dalam memanfaatkan sampah.
Rekayasa Sosial Dan Teknologi Untuk Meningkatkan Nilai Ekonomis Sampah Masyarakat Desa Kutamendala Rusdiyana, Eksa; Winarto, Winarto; Herdiman, Lobes; Khatimah, Khusnul; Yudistira, Yusuf; Murdiantoro, Randi Adzin
Jurnal Surya Masyarakat Vol 6, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.6.2.2024.209-215

Abstract

Volume sampah yang dihasilkan masyarakat Desa Kutamendala mencapai 1,5 Ton/hari yang berasal dari sampah pemukiman, pasar, dan industri. Meskipun sudah memiliki Tempat Pembuangan Sampah dengan konsep reduce, reuse, dan recycle (TPS3R) namun terdapat kendala akses teknologi untuk pengolahan sampah, sementara kesadaran masyarakat terkait pemanfaatan sampah juga masih kurang; kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) selaku produsen sampah terbesar masih membakar sampah atau membayar ke tenaga pengepul sampah. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: (1) meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga masyarakat (PKK) untuk memilah sampah dan menyetorkan ke TPS3R, (2) mengintroduksikan teknologi mesin pengolah sampah untuk meningkatkan kapasitas TPS3R, serta (3) keberlanjutan kemitraan TPS3R-PKK dan masyarakat dalam pengelolaan sampah di Desa Kutamendala. Metode pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan tahap (1) persiapan, (2) edukasi pengelolaan sampah kepada anggota PKK, (3) Penguatan kapasitas pengurus TPS3R; (4) Introduksi mesin pengolahan sampah; (4) Focus Group Discussion (FGD) penguatan kemitraan; serta (6) Pengembangan jejaring produsen sampah dan pemasar sampah. Berdasarkan program yang telah terlaksana diperoleh hasil: (1) rekayasa sosial melalui penyadaran mitra PKK untuk memanfaatkan sampah sudah terlaksana dengan baik, peningkatan terjadi dari pengetahuan kepada praktek pemanfaatan sampah, (2) telah dintroduksikan 6 mesin yang telah diperasikan untuk mengolah sampah, serta (3) kemitraan PKK (54 RT dan 10 RW) dan TPS3R yang berkelanjutan dalam memanfaatkan sampah.
MEMBANGUN PELUANG USAHA KULINER NASI BEBEK WkWk KHAS MADURA BUMBU HITAM MELALUI KOLABORASI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI DAN RISET GRUP PEOPLE-CENTERED INNOVATION Herdiman, Lobes; Priadythama, Ilham; Susmartini, Susy; Saifuddin Faturuzi Annur, Aziz
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i1.114-130

Abstract

Nasi Bebek WkWk bergerak di usaha kuliner, menawarkan kelezatan khas Madura bagi penggemar olahan daging bebek, ayam, dan ikan dengan sambal spesial bumbu hitam. Lokasi berada di daerah Ngoresan, Jebres Surakarta di arah pintu gerbang belakang Universitas Sebelas Maret, area tempat tinggal mahasiswa. Kualitas daging bebek ditawarkan memberikan sensasi rasa antusiasme dengan rasanya gurih dan renyah, dijual harga Rp 28.000 per porsi. Pemasaran mulut ke mulut (word of mouth marketing) dan dikelola secara efisien melalui transformasi digital. Beberapa masalah pada kuliner ini terhadap perubahan ekspektasi pelanggan dan perlu imbangi dengan inovasi dari sisi konsep usaha dan operasional. Kolaborasi antara mahasiswa Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta selaku pengelola dan dosen di Riset Grup People Centered Innovation memberikan harapan banyak hal positif. Pengelola Nasi Bebek WkWk belum pernah memetakan posisi mengenai kekuatan (Strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Analisis SWOT membantu meningkatkan keunggulan kompetitif terdapat perubahan pada lingkungan usaha. Tujuan dari pengabdian masyarakat dalam peluang usaha kuliner Nasi Bebek WkWk ini adalah melatih pemahaman para pengelola dan karyawan melalui analisis SWOT dan memastikan kelangsungan usaha untuk peningkatan pelanggan.
The Effect of Eye Shape and the Use of Corrective Glasses on the Spatial Accuracy of Eye-Gaze-Based Robot Control with a Static Head Pose Suryadarma, Engelbert Harsandi Erik; Laksono, Pringgo Widyo; Priadythama, Ilham; Herdiman, Lobes; Suhaimi, Muhammad Syaiful Amri Bin
Journal of Robotics and Control (JRC) Vol. 6 No. 4 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jrc.v6i4.26229

Abstract

The integration of eye-gaze technology into robotic control systems has shown considerable promise in enhancing human–robot interaction, particularly for individuals with physical disabilities. This study investigates the influence of eye morphology and the use of corrective eyewear on the spatial accuracy of gaze-based robot control under static head pose conditions. Experiments were conducted using advanced eye-tracking systems and multiple machine learning algorithms—decision tree, support vector machine, discriminant analysis, naïve bayes, and K-nearest neighbor—on a participant pool with varied eye shapes and eyewear usage. The experimental design accounted for potential sources of bias, including lighting variability, participant fatigue, and calibration procedures. Statistical analyses revealed no significant differences in gaze estimation accuracy across eye shapes or eyewear status. However, a consistent pattern emerged: participants with non-monolid eye shapes achieved, on average, approximately 1% higher accuracy than those with monolid eye shapes—a difference that, while statistically insignificant, warrants further exploration. The findings suggest that gaze-based robotic control systems can operate reliably across diverse user groups and hold strong potential for use in assistive technologies targeting individuals with limited mobility, including those with severe motor impairments such as head paralysis. To further enhance the inclusiveness and robustness of such systems, future research should explore additional anatomical variations and environmental conditions that may influence gaze estimation accuracy.
Perancangan Ulang Walker untuk Anak Diplegic Cerebral Palsy menggnakan Metode TRIZ Laksana, Putu Yoga Kurniawan; Setyanto, R. Hari; Herdiman, Lobes
Jurnal Sistem dan Manajemen Industri Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jsmi.v5i1.2855

Abstract

Children with cerebral palsy at rehabilitation centers had difficulty performing walking rehabilitation with the existing walker. The resulted in children with cerebral palsy feeling dissatisfied with existing walkers, and this dissatisfaction resulted in their interest in ongoing rehabilitation. The existing walker does not accommodate the needs of cerebral palsy children, resulting in lousy form and dissatisfaction when using a walker for rehabilitation and reduce their interest in rehabilitation. Therefore it is necessary to redesign the walker to prevent bad form and increase the satisfaction level of children with cerebral palsy. The QUEST 2.0 questionnaire was used as a reference for designing. Based on the dimensions from the QUEST 2.0 questionnaire, the walker design criteria were determined. Then use the TRIZ method to resolve any technical contradictions that occur at the design stage. Assistive device
Bahasa Inggris Herdiman, Lobes; Susy Susmartini; Sukma Yustika Andriani
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 13 No. 1 (2024): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jstundiksha.v13i1.57094

Abstract

The investigation stimulates toddlers to learn to walk using a baby walker (BW), allowing the toddler's soles to land on the floor surface. This research compares the effectiveness of using BWstandard and Redesign in stimulating toddlers to learn to walk with Kinect Sensor and Force Sensing Resistor (FSR) devices using video-based biomechanics. This research involved 9 toddlers; the minimum age of toddlers was 9 months, body length 70-80cm, and foot length 10-12cm. The biomechanics of toddlers on leg compression are performed via video in real-time using Kinect Sensor with movement analysis developed through Microsoft Visual Studio Software and Vitruvius Software. Measuring foot pressure using FSR is connected to the Arduino IDE system and placed in the prewalker sock via 5 reading points. Statistical tests use paired sample t-tests. Toddler foot compression force using BWstandard (Redesign), heel-strike phase 218.98 N (447.66 N), midstance phase 273.08 N (462.61 N), toe-off phase 181.94 N (371.99 N), and foot pressure 248 N (339 N). The results of the Pair sample t-test showed that there was a difference in use between BWstandard and Redesign. It was concluded that stimulation of toddlers learning to walk was achieved more effectively using BWredesign and was more recommended.