Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : "Indonesian Journal for Physical Education and Sport "

Hubungan Intellegence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ) terhadap Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Fiamrina Rosyada; Agus Darmawan
Indonesian Journal for Physical Education and Sport Vol. 6 No. 1 (2025): INAPES
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/inapes.v6i1.21773

Abstract

Banyak masyarakat yang mempercayai bahwa Intellegence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ) tinggi akan mendapatkan hasil yang bagus dalam belajar. Namun di lapangan banyak ditemukan siswa dengan kecerdasan tinggi tetapi tidak tertarik dalam olahraga. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai IQ dan EQ terhadap hasil belajar mata pelajaran pendidikan jasmani siswa kelas VII dan VIII MTs Minhajut Tholabah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode korelasional menggunakan uji pearson correlation melalui software IBM SPSS 22. Sampel penelitian ini yaitu 45 siswa kelas VII dan 45 siswa kelas VIII menggunakan teknik simple random sampling. Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa Intellegence Quotient (IQ) siswa terbanyak kategori sedang dengan presentase 78,89% dan Emotional Quotient (EQ) terbanyak kategori sedang dengan presentase 75,56%. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Intellegence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ) terhadap hasil belajar pendidikan jasmani siswa tidak memiliki hubungan atau korelasi, dengan kata lain tinggi rendahnya nilai IQ dan EQ tidak berpengaruh pada hasil belajar pendidikan jasmani siswa.
The Level of Nutritional Knowledge of Taekwondo Athletes at GTC Dojang, Semarang City Naufal Ammar; Agus Darmawan
Indonesian Journal for Physical Education and Sport Vol. 6 No. 2 (2025): INAPES
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/inapes.v6i2.27952

Abstract

The background of the problem in this study stems from the fact that although there is awareness about the importance of nutrition in sports, many athletes still lack understanding of basic nutrition principles and how to apply them in daily life. This research aimed to assess the level of nutritional knowledge among Taekwondo athletes at Dojang GTC in Semarang City. This study employed a quantitative descriptive research design aimed at measuring the level of nutritional knowledge among Taekwondo athletes at Dojang GTC in Semarang City. The findings showed that most athletes possessed moderate to good understanding of basic sports nutrition concepts, such as the role of macronutrients, the importance of hydration, and recovery after training. However, a significant proportion of athletes still demonstrated low levels of nutritional knowledge. This highlights the need for structured and continuous nutrition education. Such education is essential not only to raise awareness about the role of nutrition in performance and recovery but also as a preventive measure against fatigue, injury, and reduced physical endurance. This knowledge gap also reflects the limited access to valid nutritional information and the minimal involvement of professional nutritionists in the coaching process at the dojang level. Therefore, interventions in the form of training, counseling, or guided meal planning are urgently needed to ensure that all athletes are equipped with adequate knowledge to support their athletic performance optimally.
Manajemen Organisasi Klub Senam Lantai Tunas Muda Gymnastic Brebes Tahun 2023 Hanif, Akromi; Agus Darmawan
Indonesian Journal for Physical Education and Sport Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The management study of the Tunas Muda Gymnastic Floor Club in Brebes 2023 focuses on achievements and challenges related to facility constraints and coaching management. The research aims to enhance insights into the management and development programs for floor gymnastics. A qualitative descriptive study was conducted on the Tunas Muda Gymnastic Floor Club in Brebes in 2023, exploring management and performance development programs. This investigation utilized interviews, observations, and documentation. Data analysis employed qualitative descriptive methods using triangulation techniques to assess the improvement in the quality of performance development and club management for similar sports. The Tunas Muda Gymnastic Floor Club in Brebesattained significant accomplishments through effective management. Challenges encountered included limited facilities, time constraints, minimal promotion, and inadequate funding. In the SWOT analysis, the club exhibited strong management and satisfactory athletes but lacked facilities. Management and performance development at the Tunas Muda Gymnastic Floor Club in Brebes are crucial for athletes' achievements. Despite achieving commendable results, the club needs to address these challenges. With appropriate strategies, the club can progress, achieve higher accomplishments, and contribute to the development of floor gymnastics in Brebes.  
Survei Tingkat Kondisi Fisik Siswa Peserta Ekstrakurikuler Karate SMA Negeri 1 Grabag Kabupaten Magelang Rahmawan Adi Wismoyo, Rahmawan Adi Wismoyo; Tommy Soenyoto; Bambang Priyono; Agus Darmawan
Indonesian Journal for Physical Education and Sport Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karate adalah bela diri asli Jepang yang berkembang didaerah Okinawa dan memilikinama awal Okinawate sesuai daerah asalnya. Ekstrakurikuler merupakan kegiatansekolah sebagai wadah bagi peserta didik sesuai minatnya dan diselenggarakan olehsekolah. Kondisi fisik adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-haritanpa ada kelelahan yang terjadi. Berdasarkan hasil observasi yang dengan menggunakanmetode pengamatan dan wawancara kepada pelatih ekstrakurikuler karate SMA Negeri1 Grabag, penting rasanya melaksanakan penelitian mengenai tingkat kondisi fisik parakarateka karena tes tingkat kondisi fisik para karateka ini masih rendah dan sudah lamatidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan komponen kondisi fisik pada karate.Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kondisifisik siswa peserta ektrakurikuler karate SMA N 1 Grabag. Teknik pengambilan sampelyang digunakan adalah metode total sampling. Hasil penelitian yang didapatmenunjukkan bahwa peserta ekstrakurikuler karate SMA N 1 Grabag memiliki profilkondisi fisik yang sedang dimana untuk putra dua karateka memiliki kondisi fisik baikdan tiga karateka memiliki kondisi fisik sedang, sedangkan putri enam karateka memilikikondisi fisik sedang dan dua karateka memiliki kondisi fisik kurang.
Pengembangan Permainan Tradisional Kasfet Untuk Pembelajaran Gerak Dasar Lokomotor, Nonlokomotor Dan Manipulatif Dalam Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Alfan Rizki Dianto; Agus Darmawan; Agus Pujianto; Wahyu Ragil Kurniawan
Indonesian Journal for Physical Education and Sport Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang di lakukan bertujuan untuk menghasilkan suatu produk pengembangan permainan kasti, sehingga siswa lebih tertarik untuk bermain permainan tradisional. Produk tersebut  dapat di gunakan sebagai acuan tenaga pendidik untuk pembelajaran gerak motorik kasar di Sekolah Dasar. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pengembangan research anddevelopment (R&D) yang di tulis oleh Borg dan Gall. Metode penelitian ini bertujuan mengasilkan suatu produk tertentu untuk sebuah trobosan memecahkan masalah yang ada. Langkah-langkah yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu (1) Menentukan potensi masalah penelitian (2) Pengembangan produk (3) Validasi ahli (4) Revisi produk awal (5) Uji coba skala kecil (6) Revisi akhir (7) Uji coba skala besar.  Jenis data kualitatif di peroleh dari hasil wawancara dan angket berupa kritik dan saran dari ahli permainan tradisional, sedangkan data kuantitatif di peroleh dari angket siswa. Hasil uji coba lapangan di SD N 02 Banjararjo, SD N 01 Jintung, SDN 01 Kabupaten Kebumen, mendapatkan hasil prosentase sebesar 80%. Berdasarkan klarifikasi yang di kemukakan oleh Borg dan Gall hasil prosentase  tersebut memenuhi kategori baik sehingga bisa di simpulkan bahwa model permainan kasfet dapat di gunakan untuk pembelajaran gerak motorik kasar di Sekolah Dasar. 
Pengembangan Model Permainan King Queen Pembelajaran Senam Lantai Peserta Didik Sekolah Dasar Naila Elmuna; Agus Darmawan; Ranu Baskora Aji Putra; Dwi Tiga Putri
Indonesian Journal for Physical Education and Sport Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/inapes.v5i2.8205

Abstract

This present research used research and development (R & D) research methods, the subjects in this research are fourth grade in Elementary School. Data collection was carried out using expert evaluation sheets, student questionnaire sheets, and observation sheets. This finding showed that data analysis and evaluation results from experts with an average of 90% including the "very good" category. The results of small-scale trials reached 89%, including the "very good" category, while the results of large-scale trials achieved results of 91% which met the category. "Very good". The conclusion of this research is that the king queen development game model can be used in gymnastics learning for fourth grade elementary school students, with results reaching the very good category of 90%. The suggestions given by researchers are: 1) King queen game development products can be used as alternative learning models and new innovations that are effective and fun and can be used in elementary schools. 2) For physical education teachers, the hope is to be more creative in choosing game models and to innovate in learning.