Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Akhlak Siswa Iqbal, M
SURAU : Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/surau.v1i2.7437

Abstract

Abstract The study of Islamic education teachers' efforts in shaping student morals at MTsN 05 West Pasaman is very important to avoid the many problems regarding student morals that occur in this increasingly sophisticated era, with games on cellphones can change a person in terms of behavior. As well as many events that occur at school about a student who fights or commits acts of violence against the teacher. One of the cases regarding the dilapidation of student morals is the deadly persecution of a fine arts teacher. Through field studies, this research was conducted at MTsN 05 West Pasaman, which is located on Pematang Sontang Street, Sungai Aur District, West Pasaman Regency, West Sumatra Province with a zip code of 26573. The data collection techniques used are observation, interviews, documentation and triangulation or combined. This article suggests how the efforts of Islamic Religious Education teachers in shaping student morals at MTsN 05 West Pasaman. The findings of this study explain that Islamic Religious Education Teachers have efforts in shaping student morals which provide examples or examples, provide advice, enforce discipline, familiarize, provide motivation. AbstrakKajian terhadap upaya guru PAI dalam membentuk akhlak siswa di MTsN 05 Pasaman Barat ini sangat penting dilakukan untuk menghindarai banyaknya permasalahan mengenai akhlak siswa yang terjadi di era zaman yang semakin canggih ini, dengan game di handphone dapat merubah seseorang dalam segi berperilaku. Seperti halnya banyak yang terjadi peristiwa di sekolah tentang seorang siswa yang melawan maupun melakukan tindakan kekerasan terhadap guru. Salah satu kasus mengenai bobroknya akhlak siswa yaitu terjadi penganiayaan berujung maut terhadap guru seni rupa. Melalui studi lapangan, penelitian ini dilakukandi MTsN 05 Pasaman Barat yang berlokasi di Jalan Pematang Sontang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatra Barat dengan Kode pos 26573. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah melakukan observasi, wawancara, dukumentasi dan trianggulasi atau gabungan. Artikel ini mengemukakan bagaimana upaya guru pendidikan Agama Islam dalam  membentuk akhlak siswa di MTsN 05 Pasaman Barat. Adapun temuan penelitian ini menjelaskan bahwa Guru PAI mempunyai upaya dalam membetuk akhlak siswa dimana memberikan Contoh atau Teladan, Memberikan Nasihat, Menegakkan kedisiplinan, Membiasakan,  Memberikan Motivasi.
Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Dasar Negeri 8 Kota Sabang Iqbal, M; Darnius, Said; Mahmud, Mahmud
Elementary Education Research Vol 4, No 3 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/primary.v4i3.13343

Abstract

Penerapan program usaha kesehatan sekolah mempunyai 3 komponen, yaitu pendidikan, pelayanan, dan lingkungan yang bersih. masalah yang ada di penelitian ini yaitu pelaksanaan program (UKS) di Sekolah Dasar Negeri 8 Kota Sabang, Faktor apa saja yang mendukung pelaksanaan program (UKS) Apa saja kendala pelaksanaan program (UKS). Maksud dari adanya adalah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program UKS, faktor yang mendukung pelaksanaan program UKS, kendala yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan program (UKS) di Sekolah Dasar Negeri 8 Kota Sabang. Pendekatan yang digunakai adalah kualitatif dan jenis penelitiannya adalah metode deskriptif. Data yamg diperoleh dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya semua data dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Penerapan program usaha kesehatan sekolah di SD Negeri 8 Kota Sabang dilaksanakan oleh pihak Sekolah Dasar Negeri 8 Kota Sabang. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan UKS di sekolah ini sudah dilaksanakan sebaik mungkin, baik dari kepala sekolah, pelaksana UKS dan beserta para pendidik. Faktor yang mendukung pelaksanaan program (UKS) adalah puskesmas, sekolah beserta wali murid. kendala yang terjadi dilapangan adalah terkandalanya jarak yang yang telalu jauh sehingga peserta didik yang sakit dan memerlukan penanganan lebih serius tidak tertangani dengan cepat. Jadwal yang tidak menentu dari pihak puskesmas terhadap penyuluhan disekolah. Tidak terstrukturnya jadwal penyuluhan dari puskesmas dengan sekolah. Kendala bisa di atasi karena adanya hubungan yang baik dari pendidik, wali murid, serta pihak puskesmas.
Synthesis of Zeolite-A Pellets from Bangka Kaolin and Its Application in Ethanol Dehydration Ulfah, Maria; Pasymi; Amir, Amelia; Iqbal, M; Hadi, Nandita
Sains Natural: Journal of Biology and Chemistry Vol. 15 No. 2 (2025): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/jsn.v15i2.776

Abstract

Indonesia has abundant natural clay resources, including kaolin. In the Bangka Belitung Province, the kaolin reserves are estimated at 376,687,532 tons with identified reserve reaching 5,990,630 tons. The primary mineral constituents of kaolin are alumina and silica, which are essential raw materials for zeolite synthesis. Additionally, kaolin is widely utilized as a binder in various industrial applications. The research aimed to evaluated the potential of kaolin as a source of alumina and silica, as well as its effectiveness as a binder. This study investigated the influenced of calcination temperature and the composition of reactants (metakaolin, NaOH, and water) on the the performance of zeolite A pellets. The general process for yielding zeolite A pellets involved three main stages: transforming kaolin to metakaolin; preparing zeolite A powder and forming the pellets by mixing the synthesized zeolite A powder with calcined kaolin (metakaolin). In this study, kaolin was calcined at two temperatures at 570°C and 670°C, to produce metakaolin. The variables adjusted in the production of zeolite. The molar ratios of H2O to Na2O used in zeolite synthesis were varied at 37, 40, and 43, while the molar ratio of SiO2 to Al2O3 was maintained at 2.4, based on the chemical composition of the kaolin. Additionally, the Na2O to SiO2 ratio was kept constant at 2.5. X-ray diffraction (XRD) analysis confirmed that the synthesized material was zeolite A. The performance of the developed zeolite A pellets was found to be comparable to that of commercial catalysts. The optimal synthesis conditions were achieved with an H2O/Na2O ratio of 43 and kaolin calcined at 670°C. These results demonstrate that Bangka kaolin serves considerable potential for use both as a source of alumina and silica, and as a binder.
Pancasila: Mantra Kosong Atau Pedoman Bangsa? Menggali Akar Kesenjangan Implementasi Iqbal, M; Mawaddah, Mawaddah; Rajagukguk, Arisya; Harahap, Nursalsabilah; Nduru, Fandi Saputra; Larasati, Suci; Saputri, Adinda Dwi
Journal of Law, Education and Business Vol 3, No 1 (2025): April 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jleb.v3i1.5870

Abstract

Berbicara tentang Pancasiala, semua orang selalu merasa paling panadai dalam menjelasakanya, namun apakah hal tersebut sesuai dengan implementasi di dunia nyata? Pancasila sebagai dasar negara Indonesia seharusnya menjadi pedoman utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, dalam praktiknya, sering muncul kesenjangan antara nilai-nilai Pancasila dan implementasinya dalam berbagai aspek kehidupan, baik di ranah politik, hukum, sosial, maupun ekonomi. Artikel ini mengeksplorasi akar permasalahan dari kesenjangan tersebut dengan menelusuri faktor historis, struktural, serta dinamika sosial yang memengaruhi penerapan Pancasila. Apakah Pancasila hanya menjadi sekadar mantra kosong tanpa makna substantif, atau masih berfungsi sebagai pedoman bangsa? Melalui pendekatan kualitatif dengan analisis terhadap kebijakan dan praktik sosial, penelitian ini berupaya mengidentifikasi tantangan serta menawarkan solusi untuk memperkuat aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dari Generasi ke Generasi: Peran Pancasila Dalam Menjaga Identitas dan Persatuan Bangsa Serta Menjadi Panduan Bangsa Iqbal, M; Fahlevi, Tengku Riza; Dania, Alya Putri; Berutu, Hotmaida; Sumbayak, Djumar; Nainggolan, Lorenti Br; Simanjuntak, Sen Aron
Journal of Law, Education and Business Vol 3, No 1 (2025): April 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jleb.v3i1.5871

Abstract

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara Indonesia memiliki peran untuk menjaga persatuan, nasionalisme dan patriotisme. Nilai-nilai Pancasila saat ini semakin mengalami tantangan akibat pengaruh budaya asing, pergeseran moral, serta berbagai konflik sosial dan politik. Generasi muda mulai kehilangan identitas nasional dan cenderung mengadopsi budaya luar yang dianggap lebih modern. Fenomena ini menyebabkan menurunnya memudarnya nilai-nilai Pancasila yang sudah diwariskan oleh para pendiri bangsa indonesia. Pudarnya nilai-nilai Pancasila dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti melemahnya kepatuhan terhadap moral dan etika, meningkatnya konflik dan polarisasi sosial, maraknya praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta pengaruh globalisasi yang menggeser budaya lokal. Selain itu, munculnya pertentangan ideologi dan penyelesaian konflik yang tidak melalui dialog semakin memperburuk kondisi ini. Jika tidak segera ditangani, melemahnya nilai-nilai Pancasila dapat berakibat pada ketimpangan sosial, hilangnya solidaritas bangsa, dan melemahnya rasa kebangsaan. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan upaya yang lebih serius dalam menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan, keteladanan pemimpin, serta kebijakan yang berorientasi pada keadilan sosial. Penguatan kembali nasionalisme dan patriotisme sangat penting agar generasi muda tetap kokoh dalam menghadapi perubahan zaman, bangsa Indonesia perlu terus memegang teguh Pancasila sebagai landasan kehidupan bernegara. Warisan nilai-nilai luhur ini menjadi bekal utama bagi generasi penerus dalam membangun masa depan.
Sosialisasi Sosialisasi Pengenalan Sistem Pengaturan Motor DC Dengan PWM Di SMK Telkom 1 Medan Satria, Beni; Alam, Hermansyah; Erpandi, M; Iqbal, M; S, Bertauli.
JURIBMAS : Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2025): Juli 2025
Publisher : LKP KARYA PRIMA KURSUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62712/juribmas.v4i1.524

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di SMK Telkom Sandhy Putra Medan dengan fokus pada pengenalan dan pelatihan sistem kontrol kecepatan motor DC menggunakan Pulse Width Modulation (PWM) untuk kendaraan listrik roda dua. Permasalahan utama mitra adalah kurangnya pemahaman siswa dan guru tentang teknologi motor DC dan PWM, serta keterbatasan keterampilan praktis dalam penerapannya. Tujuan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra melalui pelatihan, serta memperkenalkan teknologi terkini yang relevan dengan industri otomotif modern. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, penyuluhan, dan praktikum langsung dengan melibatkan 10 peserta (guru dan siswa). Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman, serta observasi partisipasi selama praktikum. Hasil yang dicapai menunjukkan peningkatan pemahaman peserta sebesar 80% dalam konsep PWM dan aplikasinya pada motor DC. Selain itu, 75% peserta mampu merangkai dan menguji rangkaian PWM secara mandiri. Kegiatan ini juga membuka peluang kolaborasi antara sekolah dan industri, serta meningkatkan kesiapan siswa dalam menghadapi tantangan di bidang teknologi kendaraan listrik.
Pancasila: Mantra Kosong Atau Pedoman Bangsa? Menggali Akar Kesenjangan Implementasi Iqbal, M; Mawaddah, Mawaddah; Rajagukguk, Arisya; Harahap, Nursalsabilah; Nduru, Fandi Saputra; Larasati, Suci; Saputri, Adinda Dwi
Journal of Law, Education and Business Vol 3, No 1 (2025): April 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jleb.v3i1.5870

Abstract

Berbicara tentang Pancasiala, semua orang selalu merasa paling panadai dalam menjelasakanya, namun apakah hal tersebut sesuai dengan implementasi di dunia nyata? Pancasila sebagai dasar negara Indonesia seharusnya menjadi pedoman utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, dalam praktiknya, sering muncul kesenjangan antara nilai-nilai Pancasila dan implementasinya dalam berbagai aspek kehidupan, baik di ranah politik, hukum, sosial, maupun ekonomi. Artikel ini mengeksplorasi akar permasalahan dari kesenjangan tersebut dengan menelusuri faktor historis, struktural, serta dinamika sosial yang memengaruhi penerapan Pancasila. Apakah Pancasila hanya menjadi sekadar mantra kosong tanpa makna substantif, atau masih berfungsi sebagai pedoman bangsa? Melalui pendekatan kualitatif dengan analisis terhadap kebijakan dan praktik sosial, penelitian ini berupaya mengidentifikasi tantangan serta menawarkan solusi untuk memperkuat aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dari Generasi ke Generasi: Peran Pancasila Dalam Menjaga Identitas dan Persatuan Bangsa Serta Menjadi Panduan Bangsa Iqbal, M; Fahlevi, Tengku Riza; Dania, Alya Putri; Berutu, Hotmaida; Sumbayak, Djumar; Nainggolan, Lorenti Br; Simanjuntak, Sen Aron
Journal of Law, Education and Business Vol 3, No 1 (2025): April 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jleb.v3i1.5871

Abstract

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara Indonesia memiliki peran untuk menjaga persatuan, nasionalisme dan patriotisme. Nilai-nilai Pancasila saat ini semakin mengalami tantangan akibat pengaruh budaya asing, pergeseran moral, serta berbagai konflik sosial dan politik. Generasi muda mulai kehilangan identitas nasional dan cenderung mengadopsi budaya luar yang dianggap lebih modern. Fenomena ini menyebabkan menurunnya memudarnya nilai-nilai Pancasila yang sudah diwariskan oleh para pendiri bangsa indonesia. Pudarnya nilai-nilai Pancasila dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti melemahnya kepatuhan terhadap moral dan etika, meningkatnya konflik dan polarisasi sosial, maraknya praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta pengaruh globalisasi yang menggeser budaya lokal. Selain itu, munculnya pertentangan ideologi dan penyelesaian konflik yang tidak melalui dialog semakin memperburuk kondisi ini. Jika tidak segera ditangani, melemahnya nilai-nilai Pancasila dapat berakibat pada ketimpangan sosial, hilangnya solidaritas bangsa, dan melemahnya rasa kebangsaan. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan upaya yang lebih serius dalam menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan, keteladanan pemimpin, serta kebijakan yang berorientasi pada keadilan sosial. Penguatan kembali nasionalisme dan patriotisme sangat penting agar generasi muda tetap kokoh dalam menghadapi perubahan zaman, bangsa Indonesia perlu terus memegang teguh Pancasila sebagai landasan kehidupan bernegara. Warisan nilai-nilai luhur ini menjadi bekal utama bagi generasi penerus dalam membangun masa depan.