Rendahnya produktivitas tanaman kelapa sawit merupakan permasalahan yang harus diatasi pada pola perkebunan rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek pemberian pupuk boron dan NPK terhadap peningkatan komponen produksi tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) serta untuk mendapatkan kombinasi perlakuan yang terbaik. Penelitian dilaksanakan di Desa Bencah Kelubi, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar dari bulan Mei sampai November 2023. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor yaitu pupuk boron dan NPK. Faktor pertama adalah dosis pupuk boron dengan taraf tiga, terdiri dari B0 : Kontrol, B1 : 75 g per tanaman dan B2 : 150 g per tanaman. Faktor kedua adalah dosis pupuk NPK dengan tiga taraf, yaitu P1 : 1,50 kg per tanaman, P2 : 2,50 kg per tanaman dan P3 : 3,50 kg per tanaman. Parameter yang diamati adalah jumlah tandan bunga betina dan bunga jantan, sex ratio, jumlah dan bobot tandan buah, berat dan volume buah segar serta ketebalan mesocarp. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan analisis ragam dan diuji lebih lanjut dengan uji DNMRT pada taraf 5% menggunakan aplikasi SAS versi 9.0. Pemberian pupuk NPK 3,5 kg per tanaman meningkatkan bobot tandan buah segar, bobot buah segar, volume buah segar, dan ketebalan mesocarp. Pemberian pupuk boron tidak berpengaruh terhadap semua parameter pengamatan. Aplikasi pupuk NPK 3,5 kg per tanaman memberikan hasil yang lebih baik yang berbeda secara signifikan dibandingkan perlakuan pupuk NPK 1,5 kg per tanaman, menghasilkan 11,70 kg bobot tandan buah segar, 11,19 g bobot buah segar, 10,08 mL volume buah segar, dan 3,98 mm ketebalan mesocarp.