Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Uji Biologis Iodium dari Rumput Laut (Eucheuma cottonii L.) dan Pengaruhnya terhadap Kemampuan Belajar Tikus Percobaan Made Astawan; Tutik Wresdiyati; Komari Komari; Ni Nengah Lasmiati
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 10, No 1 (2005): February 2005
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v10i1.2837

Abstract

Intelligent is one of human quality factors that can be influenced by nutrition. Iodine is one of trace element nutrition that necessary for intelligent level. The purpose of this research was to learn the effect of seaweed as iodine source on rats learning ability. The rats were divided into four groups based on the ratio: A (without potassium iodide/KI-seaweed flour (SF) 0%), B (with KI-SF 0%), C (without KI-SF 5%) and D (without KI-SF 10%). The ratio had no significant effect on rats growth, but significant on iodine retention, neuron cell number and rats learning ability. Iodine retention value had a positive correlation with the neuron cell number. The neuron cell number of group A, B, C and D were 72.83, 89.33, 93.92 and 100.83 cells per view area, respectively. The number of neuron cells gave a significant influence on rats learning ability. Total time needed by the rats in food retrieval test for the group A, B, C and D was 57.84, 38.17, 33.39 and 20.55 seconds, respectively. The more neuron cell number, the more learning ability.
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 8 MTs Negeri Termas Kecamatan Baron Tahun Pelajaran 2017/2018 Dengan Menerapkan Pendekatan Model Arias Komari Komari
Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2018): JMEN : Jurnal Math Educator Nusantara
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.874 KB) | DOI: 10.29407/jmen.v4i2.12548

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah model pembelajaran ARIAS daapt meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 8 MTs Negeri Teras Baron Kabupaten nganjuk tahun pelajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, dengan jumlah sampe sebanyak 24 siswa dari MTs Negeri Termas Baron Kabupaten Nganjuk tahun pelajaran 2017/2018. Metode pengumpulan data menggunakan Teknik pengamatan dan catatn lapangan, teknik wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) menggunakan pendekatan Model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan pemahaman persamaan garis lurus siswa kelas 8; 2) menggunakan pendekatan Model pembelajaran ARIAS, materi persamaan garis lurus lebih tertanam pada ingatan siswa, karena pengertian konsep tersebut diperoleh melalui konsep penemuan sendiri; 3) hasil belajar siswa lebih mengingkat di bandingkan dengan menggunakan pembelajaran tersebut; 4) aktivitas guru dalam memberikan pelajaran dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih aktif dari sebelumnya.
MEMBANGUN TOLERANSI BERAGAMA MELALUI PENGEMBANGAN KONSEP DIRI DAN KECERDASAN EMOSI Komari Komari
IMAGE Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Image
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas AKI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In Indonesia, which has a plural society, the differences in religious doctrines are often potential conflict, the inter-religious tolerance for peaceful coexistence deserve special attention from the various elements of government and society. The purpose of this study is to determine the relationship between self-concept and emotional intelligence with religious tolerance. The subjects in this study are villagers Ringinpitu, District Tanggungharjo, Grobogan, Central Java and have productive age (18-40 years) some 335 people. Methods of data collection using interviews and likert scale. Analysis of the data use is multiple regression analysis. The results of this study indicate that there is a significant relationship concepts of self and emotional intelligence with religious tolerance, as indicated by the value of R2 = 0.566; F= 216.779 (p <0.01), which means major hypothesis proposed is acceptable. The concepts of self and emotional intelligence contribute effectively simultaneously by 56.6%.
KOMPOSISI ZAT GIZI MAKANAN SIAP SANTAP DARI BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA: BAGIAN I Dewi Sabita Slamet; Komari Komari; Ubaidillah Ubaidillah
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 11 (1988)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.1986.

Abstract

Telah dianalisis komposisi zat gizi 10 macam soto dan 12 macam sayuran siap santap asal beberapa daerah di Indonesia. Bahan-bahan untuk penelitian, sebagian dibeli dari pedagang atau restoran yang menjual masakan tersebut, lainnya dibuat sendiri di laboratorium sesuai dengan resep masakan tersebut. Analisis meliputi "proximate", mineral dan vitamin. Per porsi, kandungan energi soto berkisar antara 495 kalori (soto Padang) sampai 152 kalori (soto Kudus), protein berkisar antara 23 gram (soto Padang) sampai 4,7 gram (soto Betawi), besi antara 13,3 miligram (soto Madura) sampai 3,6 miligram (soto Betawi), karoten total antara 3134 mikrogram (soto Banjar) sampai 63 mikrogram (soto Pemalang). Untuk sayuran siap santap, kandungan energi tertinggi dalam gulai pakis (672 kal), terendah dalam sayur asem (119); protein tertinggi dalam brongkos (54.2 g), terendah dalam sayur asem (2.9 g); besi tertinggi dalam botok lamtoro (58.8 mg), terendah dalam sayur sop; karoten total tertinggi dalam gulai pakis (46069 ug), terendah dalam gudeg (642 ug).
KOMPOSISI ZAT GIZI BAHAN MAKANAN KHAS BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA Dewi Sabita Slamet; Komari Komari
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 9 (1986)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.1977.

Abstract

Dalam tulisan ini disajikan hasil analisis zat gizi bahan makanan yang digunakan penduduk di Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan. Bahan makanan yang dihitung kadar zat gizinya meliputi 86 macam yang terdiri dari 9 macam sumber energi, 25 macam sumber protein, dan 52 macam sumber vitamin dan mineral.
KADAR ZAT GIZI MAKANAN OLAHAN/JAJANAN KHAS SETEMPAT DARI BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA Dewi Sabita Slamet; Komari Komari
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 9 (1986)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.1978.

Abstract

Dalam upaya melengkapi Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), khususnya bahan makanan olahan dan jajanan khas daerah, dianalisis zat gizi makanan khas Jawa Barat (bakwan, karedok, kue ambon), Jawa Timur (wajik camilan), Bali (celenges, lawar babi, lawar penyu, sate penyu dan serapah penyu), Sulawesi Selatan (kue cecuru, bayao, kue putu cangkir dan kue bagea), Kalimantan Selatan (asam  aram cokelat, asam aram merah, asam kandis, asam payak dan peda calo), dan Sumatera Selatan (empek-empek, lempok durian, rusip dan tempoyak). Zat gizi yang dianalisis meliputi nitrogen total, lemak, abu, serat kasar, kalsium, posfor, zat besi, karoten, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Nama Indonesia, Latin dan Inggris masing-masing olahan/jajanan tersebut juga disajikan.
FORTIFIKASI ZAT BESI PADA TEPUNG TERIGU DAN KECAP Komari Komari; Hermana Hermana
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 16 (1993)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2286.

Abstract

Fortifikasi zat besi merupakan salah satu program jangka panjang dalam memerangi anemi gizi besi. Fortifikasi ferosulfat dan ferofumarat telah dilakukan ke dalam tepung terigu dan kecap. Tepung terigu dan kecap yang difortifikasi dengan zat besi disimpan masing-masing di dalam kantung plastik dan botol berwarna. Kada zat besi dan ketersediaan biologi tepung terigu ditentukan menggunakan metoda in vitro selama penyimpanan 2 bulan. Variasi kadar zat besi pada tepung terigu yang diperoleh dalam penelitian ini terjadi oleh pengadukan zat besi ke dalam tepung terigu. Selama penyimpanan kecap yang difortifikasi dengan ferosulfat, kadar zat besinya meningkat mendekati 100%, ini diakibatkan oleh adanya proses keseimbangan zat besi dalam kecap selama penyimpanan. Ketersediaan biologi besi berkisar antara 10% dan 12%. Warna dan bau tepung terigu tak berubah selama penyimpanan tersebut. Namun demikian, daya terima makanan yang menggunakan tepung terigu dan kecap yang difortifikasi memerlukan pengujian.
AKUMULASI LEMAK PADA RHIZOPUS SP MELALUI PROSES FERMENTASI PADAT Komari Komari; Rossi Rozanna; Mien Karmini Mahmud
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 19 (1996)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2303.

Abstract

Proses bioteknologi dalam memproduksi asam lemak esensial menggunakan kapang telah berkembang, terutama menggunakan kultur cair. Dengan kultur cair, Rhizopus sp yang telah digunakan dalam proses fermentasi tempe, ternyata mampu memproduksi asam lemak esensial (Gamma linoleic acid). Dalam proses pembuatan tempe gembus menunjukkan adanya penurunan kandungan lemak dalam substratnya. Oleh karena itu, penelitian ini memformulasikan media ampas tahu dengan sumber nitrogen dan mineral sehingga diperoleh komposisi media yang dapat menghasilkan lemak melalui fermentasi padat. Variabel yang diteliti adalah jenis mikroorganisme Rhizopus oligasporus dan Rhizopus arrhizus, rasio karbon terhadap nitrogen (C/N ratio) sebesar 2.4, 1.5 dan 1.1 dengan sumber zat gizi lain yang ditambahkan sama serta temperatur fermentasi 270 C, 370 C dan 470 C dan lama fermentasi selama 3 hari. Pengamatan menunjukkan bahwa pertumbuhan Rhizopus sp hanya terjadi pada fermentasi ampas tahu pada suhu 270 C dan 370 C saja. Analisis kandungan lemak dari hasil fermentasi ampas tahu tersebut menunjukkan bahwa kandungan lemak yang diperoleh berkisar antara 0.25g/100 g dan 1.79g/100g. Semua substart yang difermentasi dengan Rhizopus arrhizus tidak meningkatkan kandungan lemaknya. Akumulasi lemak terjadi pada fermentasi ampas dengan Rhizopus oligosporus, dengan rasio karbon/nitrogen 2.4 dan suhu fermentasi 370 C.
IODISASI GARAM: KADAR IODIUM DAN STABILITAS FISIKA BERBAGAI BENTUK IODISASI GARAM Komari Komari; Astuti Lamid
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 18 (1995)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2228.

Abstract

Iodisasi garam telah lama dilakukan di Indonesia sejak PELITA II. Salah satu alternatif penambahan iodium ke dalam garam adalah dalam bentuk mikrokapsul. Penelitian ini bertujuan meneliti kandungan berbagai jenis iodium dalam garam dari berbagai pasar dan mengukur waktu melarut bagi garam bila ditambahkan berbagai bentuk penyampaian iodium yakni mikrokapsul iodium, iodium dalam larutan garam jenuh dan larutan iodium dalam air suling. Ketiga bentuk penyampaian iodium ke dalam garam ini ditambahkan pada garam dan partikel garam tersebut, kemudian digantung dengan kawat wolfram dalam desikator yang berisi uap air jenuh. Penelitian menunjukkan bahwa berbagai jenis garam yang dijual di pasar di Bogor 6 dari 10 merek dagang mengandung iodium kurang dari 40ppm. Garam dengan kadar iodium 40ppm atau lebih adalah garam dengan merek dagang Miwon, Putri Duyung, Hero dan Doplin. Larutan iodium dalam air suling yang ditambahkan ke partikel garam menyebabkan garam melarut setelah 2 jam 40 menit, larutan garam jenuh setelah 3 jam 5 menit dan mikrokapsul iodium setelah lebih dari 5 jam. Garam yang ditambahkan mikrokapsul garam relatif lebih tahan terhadap stres dari uap air dalam lingkungannya.
KETERSEDIAAN BILOGIS MIKROKAPSUL ZAT BESI UNTUK FORTIFIKASI GANDA Komari Komari; Ance Murdiana; Erwin Affandi
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 18 (1995)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2229.

Abstract

Mikrokapsul zat besi yang dikembangkan dengan menggunakan teknik spray cooling diteliti ketersediaan biologisnya pada hewan percobaan menggunakan metoda repletion. Mikrokapsul tersebut mengandung zat besi 7.2% dan sebagai kontrol digunakan senyawa ferosulfat. Pada awal masa depletion, tikus percobaan yang telah berumur 4 minggu diberi ransum rendah zat besi (sekitar 10 ppm) selama 14 hari, setelah tikus-tikus memasuki masa repletion diberi ransum mengandung kadar zat besi tinggi (54 ppm) yang berasal dari mikrokapsul zat besi atau ferosulfat. Tikus yang diberi ransum rendah zat besi menunjukkan kadar hemoglobin sekitar 11.4 g/dl. Sedangkan setelah diberikan ransum dengan kadar zat besi tinggi kadar hemoglobinnya meningkat menjadi sekitar 15.13 g/dl - 15.43 g/dl. Dengan demikian nilai ketersediaan biologisnya yang dinyatakan dalam Relative Biological Value sebesar 109. Keuntungan pembuatan mikrokapsul menggunakan teknik spray cooling adalah membran mikrokapsul dapat dipilih senyawa gizi (lemak), sehingga mikrokapsul tersebut mudah dicerna dan mutu zat besi yang dikandungnya tidak berubah.