Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

KERAGAAN ANAK BALITA PASCA PEMULIHAN GIZI BURUK Arnelia Arnelia; Astuti Lamid; Sri Muljati; Paul Matulessy
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 15 (1992)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2246.

Abstract

Salah satu upaya penanggulangan KEP berat adalah kegiatan Pemulihan Gizi Buruk yang dikembangkan oleh Puslitbang Gizi Buruk. Sekitar 80% anak balita dapat pulih setelah mengikuti paket kegiatan selama enam bulan. Penelitian ini dilakukan pada tahun 1991 terhadap 60 anak usia balita dan telah selesai mengikuti pemulihan gizi buruk pada tahun 1987 sampai 1990, dengan tujuan untuk pengkajian keragaan mereka sekarang. Data yang dikumpulkan adalah berat badan, tinggi badan, umur, kondisi klinis dan sosial ekonomi. Status gizi ditentukan menurut baku Harvard serta gabungan indeks antropometri menurut baku WHO-NCHS. Sampel terbanyak berumur lebih dari empat tahun (40%) dan 2-3 tahun (30%), dengan umur terendah 18 bulan dan tertinggi 60 bulan. Tingkat pendidikan orang tua rata-rata SD, sebagian besar bekerja sebagai buruh dan tukang atau supir. Berdasarkan indeks Berat Badan/Umur, terlihat status gizi anak meningkat dibandingkan dulu (selesai pemulihan) yaitu gizi buruk turun dari 21.7% menjadi 18.3% dan gizi baik naik dari 3.3% menjadi 6.7%. Demikian pula indeks Berat Badan/Tinggi Badan, gizi buruk tetap 1.6% dan gizi baik naik dari  15.1% menjadi 36.7%. Sebaliknya, dampak gizi buruk waktu lampau terlihat lebih jelas dengan indeks Indeks Tinggi Badan/Umur, yaitu gizi buruk naik dari 33.3% menjadi 43.3% dengan gizi baik 5.0%. Jika digunakan gabungan ketiga indeks, keragaannya adalah 65% termasuk baik pernah kurang gizi, 20% gizi buruk dulu sampai sekarang, 8.3% normal. Pengelompokkan dalam gabungan indeks ini akan lebih memudahkan untuk menentukan langkah selanjutnya guna meningkatkan status gizi anak balita pasca pemulihan gizi buruk.
PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM OLEH MASYARAKAT: STUDI KASUS DI 12 DESA DI PROPINSI JAWA TIMUR DAN NUSA TENGGARA BARAT Astuti Lamid; Tjetjep S. Hidayat; Arnelia Arnelia; Triasari Andanwerti; Nurfi Afriansyah
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 15 (1992)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2247.

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mempelajari penggunaan garam beriodium oleh masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan secara cross-sectional di enam desa Propinsi Jatim dan enam desa Propinsi NTB. Responden adalah 60 ibu rumah tangga per desa di Jatim dan 50 ibu rumah tangga per desa di NTB. Data yang dikumpulkan adalah keadaan sosial-ekonomi keluarga, konsumsi garam beriodium, pengetahuan tentang penyakit gondok endemik dan ketersediaan garam beriodium. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa lebih dari 86% responden di Jatim menggunakan garam beriodium sehari-hari sedangkan di NTB hanya 10-16%. Di Jatim nampaknya responden sudah mengetahui manfaat garam beriodium disamping ditunjang oleh ketersediaan garam beriodium di desa sehingga penggunaan garam beriodiium di Jatim lebih tinggi. Hanya sebagian kecil responden di Jatim yang tidak menggunakan garaam beriodium karena faktor kebiasaan dan harga garam beriodium yang dirasakan lebih mahal. Responden desa-desa penelitian di Jatim memperoleh pengetahuan tentang penyakit gondok dan manfaat garam beriodium dari kader Posyandu dan petugas Puskesmas. Di NTB persentase ibu rumah tangga yang menggunakan garam beriodium masih rendah. Hal ini disebabkan sebagian besar (78-90%) responden belum mengetahui manfaat garam beriodium karena di desa-desa penelitian di NTB belum ada kegiatan penyuluhan yang berkaitan dengan penyakit gondok endemik. Selain itu juga disebabkan oleh ketersediaan garam beriodium di NTB yang nampaknya masih kurang.
POLA ASUH BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR ANAK SD PASCA PEMULIHAN GIZI BURUK Arnelia Arnelia; Lies Karyadi; Sri Muljati; Astuti Lamid; Sandjaja Sandjaja; Dyah Santi Puspitasari
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 19 (1996)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2297.

Abstract

Kurang gizi pada usia dini dapat mengganggu pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan kecerdasan anak. Untuk mempelajari dampak gizi buruk masa lalu terhadap keragaman fisik dan kecerdasan anak telah dilakukan penelitian pada 31 anak usia 7-10 tahun sebagai sampel dan 31 anak sebagai pembanding. Sampel adalah anak yang pada usia 8 bulan – 2 tahun 9 bulan diketahui menderita gizi buruk dan telah mengikuti pemulihan gizi buruk di Klinik Gizi Puslitbang Gizi Bogor selama 6 bulan. Pembanding adalah anak yang berpasangan dalam umur dan jenis kelamin dengan sampel serta tinggal dalam lingkungan yang sama dan termasuk kategori baik hingga pengukuran antropometri (indeks BB/U) dan pemeriksaan kesehatan pada tahun 1991. Hasil penelitian menunjukkan kualitas pola asuh belajar pada kelompok pembanding rata-rata lebih baik daripada kelompok sampel yaitu 115.14±13.19 pada kelompok pembanding dan 106.83±12.06 pada kelompok sampel yang berbeda nyata secara statistik dengan nilai t=2.54 dan p<0.05 (nilai p=0.014). Prestasi belajar anak kelompok pembanding lebih tinggi daripada kelompok sampel baik untuk mata pelajaran matematika maupun hafalan. Sebanyak 10 anak kelompok pembanding dan 18 anak kelompok sampel memperoleh nilai matematika lebih rendah dari nilai rata-rata kelas, 8 anak kelompok pembanding dan 19 anak kelompok sampel memperoleh nilai pelajaran hafalan lebih rendah dari nilai rata-rata kelas.
HUBUNGAN RASIO LINGKAR PERUT PANGGUL DENGAN RESIKO PENYAKIT KARDIOVASKULER PADA ORANG DEWASA Astuti Lamid; Abas Basuni Jahari; Djoko Kartono; Dwi Prijatmoko; Y. Krisdinamurtirin; Sri Murni Prastowo
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 19 (1996)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2298.

Abstract

Penelitian hubungan antara rasio lingkar perut dan panggul (RLPP) dengan resiko penyakit kardiovaskuler pada orang dewasa usia di atas 30 tahun telah dilaksanakan di kecamatan Bogor Barat, Kodya Bogor. Dari 1145 orang dewasa usia di atas 30 tahun yang telah diukur, diambil secara random 54 orang sebagai sampel yang mempunyai RLPP tinggi (>0.85) dan 54 orang pembanding dengan RLPP rendah (<0.05). Data yang dikumpulkan pada sampel dan pembanding meliputi antropometri, faktor resiko penyakit kardiovaskuler (lipida darah, gula darah dan tekanan darah), konsumsi makanan dan sosial ekonomi. Hasil uji khi kuadrat dan uji t antara kelompok RLPP tinggi dan RLPP rendah ditemukan hanya empat variabel yaitu hipertensi, trigliserida, body mass index dan persen lemak tubuh yang berbeda secara nyata (p<0.05). Walaupun uji t pada kadar kolesterol darah tidak berbeda secara nyata antara dua kelompok namun tampak ada kecenderungan meningkat pada kelompok RLPP tinggi.
STATUS GIZI DAN KESEHATAN MURID-MURID DI EMPAT SEKOLAH DASAR IDT BENGKULU SETELAH ENAM BULAN PROGRAM PMT-AS Astuti Lamid; Arnelia Arnelia; Sihadi Sihadi; Dyah Santi Puspita
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 20 (1997)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2354.

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang status gizi dan kesehatan murid-murid sekolaah dasar di beberapa desa yang termasuk Inpres Desa Tertinggal (IDT) di Bengkulu, setelah enam bulan program makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS) berjalan. Maksud dan tujuan dari program PMT-AS yang secara nasional dimulai pada tahun 1996/1997 di desa-desa IDT untuk di luar Jawa dan Bali adalah untuk meningkatkan ketahanan fisik anak Sekolah Dasar melalui perbaikan keadaan gizi dan peningkatan kesehatan. Adapun tujuan penelitian ini yang berkaitan dengan program PMT-AS yaitu untuk mengetahui gambaran status gizi dan kesehatan murid-murid di empat Sekolah Dasar pada desa-desa IDT di Bengkulu setelah makanan tambahan dalam program PMT-AS diberikan selama enam bulan. Empat Sekolah Dasar dipilih secara purposive, dan responden penelitian adalah murid kelas 1 sampai kelas 6. berhasil diperiksa 543 murid dari empat sekolah dasar dan tidak ditemukan perbedaan yang nyata status gizi dengan menggunakan indikator BB/U, TB/U dan BB/TB antara awal dan akhir penelitian (p>0.05). Demikian juga konsumsi zat-zat gizi energi dan protein ditemukan tidak berbeda nyata pada awal dan akhir penelitian (p>0.05). Gejala penyakit yang banyak diungkapkan oleh murid-murid yaitu batuk pilek, panas dan penyakit kulit.
STIMULASI MENTAL PADA BALITA KKP PESERTA PEMULIHAN DI KLINIK GIZI BOGOR Sri Muljati; Lies Karyadi; Arnelia Arnelia; Astuti Lamid; Diah Santi Puspitasari
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 20 (1997)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2359.

Abstract

STIMULASI MENTAL PADA BALITA KKP PESERTA PEMULIHAN DI KLINIK GIZI BOGOR
PERUBAHAN STATUS GIZI BALITA KURANG DAN BURUK SETELAH MENDAPAT FORMULA TEMPE Sri Muljati; Amelia Amelia; Astuti Lamid; Rozzy Rozanna; Diah Santi Puspitasari; Paul F. Matulessy
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 18 (1995)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2217.

Abstract

Keadaan gizi buruk akan menghambat peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Pemulihan gizi buruk yang dilakukan di klinik gizi memberi petunjuk bahwa ketika jumlah dan macam makanan ditingkatkan anak sering menderika diare. Telah dibuktikan bahwa formula tempe dapat menunjang pengobatan diare pada balita. Temuan ini memberi peluang memanfaatkan formula tempe untuk pemulihan gizi buruk. Pemulihan ini dilakukan dengan berdasar pada penelitiian sebelumnya yaitu berlangsung selama enam bulan dengan 12 frekuensi kunjungan. Selama penelitian telah berpartisipasi  60 balita gizi kurang dan buruk yang secara random dibagi dalam tiga kelompok perlakuan. Kelompok I menerima paket perlakuan dasar + formula tempe, Kelompok II menerima paket perlakuan dasar + susu skim dan Kelompok III menerima paket perlakuan dasar + susu skim + formula tempe sebanyak setengah bagian dari kelompok I dan II. Selama penelitian terjadi rata-rata kenaikan berat badan pada setiap kelompok perlakuan yaitu berturut-turut 1825 gram, 1402 gram dan 1560 gram. Bila dibandingkan rata-rata kenaikan berat badan dari ketiga kelompok tersebut ternyata bahwa partisipan yang termasuk dalam kelompok I menunjukkan hasil yang paling baik diantara kelompok lainnya.
DAMPAK KEKURANGAN GIZI TERHADAP KECERDASAN ANAK SD PASCA PEMULIHAN GIZI BURUK Amelia Amelia; Lies Karyadi; Sri Muljati; Astuti Lamid
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 18 (1995)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2218.

Abstract

Kurang gizi pada usia dini dapat mengganggu pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan kecerdasan anak. Untuk mempelajari dampak gizi buruk masa lalu terhadap keragaan fisik dan kecerdasann anak telah dilakukan penelitiaan pada 31 anak usia 6-9 tahun sebagai sampel dan 31 anak sebagai pembanding. Sampel adalah anak yang pada usia terendah 8 bulan dan tertinggi 2 tahun 9 bulan diketahui menderita gizi buruk dan telah mengikuti pemulihan gizi buruk di Klinik Gizi Bogor selama 6 bulan. Pembanding adalah anak yang berpasangan dalam umur dan jenis kelamin dengan sampel dan tinggal dalam lingkungan yang sama serta memiliki status gizi baik berdasarkan pengukuran antropometri tahun 1991/1992. Pembanding diketahui belum pernah mengalami kekurangan gizi hingga berusia 3-5 tahun berdasarkan KMS yang dimilikinya. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata IQ pada kelompok sampel adalah (80.1-11.8) dan pada kelompok pembanding adalah 93.8-9.9) yang berbeda dengan p<0.001. Dari penelitian ini diketahui bahwa rata-rata IQ anak yang pernah mengalami gizi buruk pada usia dini lebih rendah 13.7 poin dibandingkan anak yang tidak pernah mengalami gangguan gizi.
IODISASI GARAM: KADAR IODIUM DAN STABILITAS FISIKA BERBAGAI BENTUK IODISASI GARAM Komari Komari; Astuti Lamid
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 18 (1995)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2228.

Abstract

Iodisasi garam telah lama dilakukan di Indonesia sejak PELITA II. Salah satu alternatif penambahan iodium ke dalam garam adalah dalam bentuk mikrokapsul. Penelitian ini bertujuan meneliti kandungan berbagai jenis iodium dalam garam dari berbagai pasar dan mengukur waktu melarut bagi garam bila ditambahkan berbagai bentuk penyampaian iodium yakni mikrokapsul iodium, iodium dalam larutan garam jenuh dan larutan iodium dalam air suling. Ketiga bentuk penyampaian iodium ke dalam garam ini ditambahkan pada garam dan partikel garam tersebut, kemudian digantung dengan kawat wolfram dalam desikator yang berisi uap air jenuh. Penelitian menunjukkan bahwa berbagai jenis garam yang dijual di pasar di Bogor 6 dari 10 merek dagang mengandung iodium kurang dari 40ppm. Garam dengan kadar iodium 40ppm atau lebih adalah garam dengan merek dagang Miwon, Putri Duyung, Hero dan Doplin. Larutan iodium dalam air suling yang ditambahkan ke partikel garam menyebabkan garam melarut setelah 2 jam 40 menit, larutan garam jenuh setelah 3 jam 5 menit dan mikrokapsul iodium setelah lebih dari 5 jam. Garam yang ditambahkan mikrokapsul garam relatif lebih tahan terhadap stres dari uap air dalam lingkungannya.
PROFIL RUMAH TANGGA YANG MENGGUNAKAN GARAM BERIODIUM: STUDI KASUS DI ENAM DESA DI JAWA TIMUR Astuti Lamid; Tjetjep S. Hidayat; Arnelia Arnelia; Nurfi Afriansyah; Djoko Susanto
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 17 (1994)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.1944.

Abstract

PROFIL RUMAH TANGGA YANG MENGGUNAKAN GARAM BERIODIUM: STUDI KASUS DI ENAM DESA DI JAWA TIMUR