Claim Missing Document
Check
Articles

Estimasi limbah organik dan daya dukung perairan dalam upaya pengelolaan terumbu karang di perairan Pulau Semak Daun Kepulauan Seribu Wan Mansur; M. Mukhlis Kamal; Majariana Krisanti
Depik Vol 2, No 3 (2013): December 2013
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.2.3.973

Abstract

Abstract. Sea ranching activity is highly depending on the ecology of coral reef condition. Floating cages activities in Semak Daun island has potential to produce waste along with organic waste from other anthropogenic activities in land and its will lead to eutrophication causing degradation of coral reefs. This study was conducted from May to July 2013. A survey method was used to obtain primary data. Data sets also supported by secondary data. Waste loads estimation of net aquaculture that enter the waters was 1178.1 Kg/ton of fish production (N 243.9 Kg/ton of fish and P 54.1 Kg/ton of fish). Estimated of anthropogenic waste load around the Semak Daun island was 4167 Kg N and 1738.8 Kg P. Based on N load, the carrying capacity of Semak Daun Island for grouper floating cages was 32 unit (192 raft) or 2 ha of 9.99 ha area that appropriate for floating cage activities. In addition, based on dissolved oxygen, the carrying capacity was 28 units (168 raft) or 1.6 Ha of 9.99 Ha area that appropriate for floating cage activities. Keywords: Sea Ranching; Organic waste; Carrying capacity; Semak Daun Island. Abstrak. Kegiatan Sea ranching sangat tergantung kondisi ekologi terutama ekositem terumbu karang. Dengan adanya aktivitas keramba jaring apung yang terdapat di perairan Pulau Semak Daun memiliki potensi untuk menghasilkan limbah pakan bersama dengan limbah organik yang berasal dari berbagai kegiatan di darat dan apabila tidak terkendali dengan baik akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi  sehingga menyebabkan degradasi terumbu karang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Menggunakan Analisis dilakukan terhadap estimasi limbah organik dan analisis daya dukung perairan. Hasil penelitian menunjukkan estimasi beban limbah budidaya jaring apung yang masuk ke perairan Pulau Semak Daun yaitu sebesar 1.178,1 Kg /ton ikan produksi (N 243,9 Kg/ton ikan dan P 54,1 Kg/ton ikan). Estimasi limbah antropogenik dari daratan sekitar pulau Semak Daun diperoleh 4.167 Kg N dan 1.738,8 Kg P. Berdasarkan pendekatan beban limbah N, daya dukung lingkungan perairan Pulau Semak Daun untuk pengembangan KJA ikan kerapu adalah 32 unit (192 petak KJA) atau 2 ha dari 9,99 ha luasan yang sesuai untuk kegiatan KJA. Berdasarkan ketersediaan oksigen terlarut, daya dukung perairan diperoleh 28 unit (168 petak KJA) atau 1,6 ha dari 9,99 ha luasan yang sesuai untuk KJA.Kata Kunci :  Sea Ranching; Limbah Organik; Daya dukung perairan; Pulau Semak Daun
KESESUAIAN PEMANFAATAN PERAIRAN UNTUK KEGIATAN BUDIDAYA LOBSTER SISTEM KERAMBA JARING APUNG DI TELUK JOR LOMBOK TIMUR NTB Lalu, Jeffri Azani Lesmana; Widigdo, Bambang; Krisanti, Majariana; Adrianto, Luky
AQUACOASTMARINE: Journal of Aquatic and Fisheries Sciences Vol. 1 No. 2 (2022): AQUACOSTMARINE: Journal of Aquatic and Fisheries Sciences
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jafs.v1i2.8854

Abstract

Teluk Jor saat ini banyak dimanfaatkan untuk budidaya sistem Keramba Jaring Apung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kesesuaian lahan untuk budidaya lobster sisem Keramba Jaring Apung di perairan Teluk Jor Luar. Penelitian ini dilakukan pada wilayah perairan Teluk Jor Luar, Desa Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, yang meliputi 6 area penelitan yang dibagi berdasarkan dusun dan pembagian wilayah kerja Lembaga Pemangku awig-awig Teluk Jor. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder. Data primer meliputi data bio-fisik-kimia kawasan perairan Teluk Jor Luar. Penentuan kesesuaian lahan perairan Teluk Jor untuk lahan pengembangan pembesaran lobster sistem keramba jaring apung dilakukan dengan metode pembobotan yang dimodifikasi dan dibagi menjadi 3 kategori dengan 3 klasifikasi sesuai (S1), cukup sesuai (S2) dan tidak sesuai (S3). Penyusunan peta kesesuaian diolah menggunakan tools ArcGIS 10.4. Kesesuaian lahan perairan Teluk Jor Luar budidaya lobster sistem Keramba Jaring Apung termasuk ke dalam kategori sesuai (S1) seluas 230.03 ha atau (31%), kelas cukup sesuai (S2) seluas 94.44 ha (13 %), dan kategori tidak sesuai (S3) seluas 424.94 ha (58 %). Luasan area Teluk Jor Luar yang dapat dimanfaatkan sebagai lokasi sistem keramba jaring apung adalah 324.47 ha atau (44 %) dari luas total Teluk Jor Luar
Community Structure of Macrozoobenthos in Klapanunggal and Ciampea Karst Water, Bogor Regency, West Java: Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Karst Klapanunggal dan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Krisanti, Majariana; Hariyadi, Sigid; Fatreza, Ridho; Wulandari, Dwi Yuni
Habitus Aquatica Vol 3 No 1 (2022): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.3.1.12

Abstract

Karst waters are the waters that have a uniqueness which can influence the organisms insidet, one of those organisms is macrozoobenthos. This study was conducted to describe the community structure of macrozoobenthos in karst waters of Klapanunggal and Ciampea, Bogor Regency, West Java. Sampling in the field carried out from February to April 2015. Sampling was conducted three times at the distance of each sampling is every 2 weeks. The Macrozoobenthos community in karst waters of Ciampea and Klapanunggal consisted of Oligochaetes (Lumbriculus sp., Tubifex sp., Peloscolex sp. and Branchiura sp.) and insecta (Ephemerella sp., Tendipes sp. and Prodiamesa sp.). The most common found macrozoobenthos in karst waters of Ciampea and Klapanunggal are from Oligochaetes with Lumbriculus sp mostly found in Ciampea and Tubifex sp. mostly found in Klapanunggal. The Macrozoobenthos of Oligochaetes can live in the waters with high organic matter content and silty substrates.
Biodiveristy of Benthic Macroinvertebrates Family and its Relationship with Environmental Condition in High Altitude Lake: A Case Study of Situ Patengan: Biodiversitas Famili Makroavertebrata Bentik dan Hubungannya dengan Kondisi Lingkungan di Perairan Danau Dataran Tinggi: Studi Kasus Situ Patengan Nurcahyanto, Arif; Krisanti, Majariana; Kurnia, Rahmat
Habitus Aquatica Vol 4 No 1 (2023): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.4.1.34

Abstract

Situ Patengan merupakan salah satu danau dataran tinggi di Jawa Barat yang berada pada ketinggian 1600 mdpl. Danau dataran tinggi memiliki karakteristik unik dan dihuni oleh berbagai organisme di dalamnya termasuk makroavertebrata bentik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji biodiversitas makroavertebrata bentik pada tingkat famili serta hubungannya dengan kondisi lingkungan perairan. Kajian ini dilaksanakan dari Agustus hingga Oktober 2022 pada tiga area dengan 9 titik pengamatan. Hasil dari penelitian ini didapatkan 9 famili (Atyiidae, Glossiphonidae, Isotomidae, Chironomidae, Culicidae, Perlidae, Naididae, Lumbriculidae dan Tubificidae) yang berasal dari 6 ordo. Famili Chironomidae merupakan famili yang mendominasi dari sisi jumlah jenis dan kelimpahan. Berdasarkan Canonical Correspondence Analysis (CCA), setiap area pengamatan memiliki karakteristik perairan yang berbeda-beda serta korelasi dengan makroavertebrata bentik sesuai dengan tekanan lingkungan yang ada di sekitar area tersebut. Meskipun beberapa area memiliki tekanan lingkungan yang cukup tinggi, masih ditemukan jenis-jenis makroavertebrata yang sensitif terhadap tekanan lingkungan seperti famili Atyiidae maupun Perlidae terutama di area yang tekanan lingkungannya relatif rendah terutama di sekitar area hutan lindung.
Water Quality of Ebony Lakes in Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk, North Jakarta: Kualitas Air Danau Ebony di Kawasan Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara Syarif, Nawas; Hariyadi, Sigid; Krisanti, Majariana
Habitus Aquatica Vol 3 No 2 (2022): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.3.2.93

Abstract

Danau Ebony merupakan danau buatan yang difungsikan sebagai pengendali banjir dan menambah nilai estetika perumahan di sekitarnya. Penelitian dilakukan dimaksudkan untuk mengevaluasi apakah operasional pengelolaan Danau Ebony mampu memperbaiki kualitas air danau. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014-Februari 2015 dengan interval waktu satu bulan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Pencemaran dan Indeks STORET. Tingkat pencemaran danau Ebony berdasarkan Indeks STORET memiliki kisaran nilai -40 sampai -52. Nilai Indeks Pencemaran perairan Danau Ebony yang diperoleh untuk permukaan dan dasar perairan berkisar antara 1,54 sampai 10,26. Kondisi Danau Ebony yang tercemar dicirikan oleh parameter-parameter yang melebihi baku mutu air kelas III PP no 82 tahun 2001, di antaranya COD, BOD5, Nitrit, H2S. Status perairan Danau Ebony berdasarkan Indeks Pencemaran tergolong tercemar ringan hingga tercemar berat. Berdasarkan Indeks STORET status kualitas air Danau Ebony menunjukkan kondisi tercemar berat pada setiap stasiun dengan kecenderungan musim kemarau lebih tinggi dibandingkan musim hujan.
Relationship Between Zooplankton Community with Water Quality in Ebony Lake, Pantai Indah Kapuk, North Jakarta: Hubungan Antara Komunitas Zooplankton dan Kualitas Air di Perairan Danau Ebony, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara Krisanti, Majariana; Hariyadi, Sigid; Hidayat, Hilman; Wulandari, Dwi Yuni
Habitus Aquatica Vol 2 No 1 (2021): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.2.1.36

Abstract

Danau Ebony merupakan danau hias buatan yang di sekitarnya terdapat aktivitas domestik yang menghasilkan limbah yang dapat mempengaruhi kualitas perairan dan biota yang ada didalamnya, salah satunya zooplankton. Danau Ebony dijadikan objek studi untuk melihat keterkaitan antara komunitas zooplankton dengan kualitas air. Penelitian dilakukan pada bulan April-Agustus 2014 pada 5 stasiun pengambilan contoh dengan interval satu bulan. Berdasarkan hasil, komunitas zooplankton di perairan Danau Ebony terdiri atas kelompok Rotifera (7 genera), Crustacea (3 genera), dan Protozoa (2 genera). Kelimpahan tertinggi adalah genus Brachionus dari kelompok Rotifera. Kelompok Rotifera berkorelasi negatif kuat dengan TSS, kekeruhan, ammonia dan berkorelasi positif kuat dengan pH. Hal ini menandakan tingginya TSS, kekeruhan, ammonia diikuti oleh rendahnya kelimpahan Rotifera, sedangkan tingginya pH diikuti oleh tingginya kelimpahan Rotifera. Kelompok Protozoa berkorelasi positif kuat dengan TSS dan berkorelasi negatif kuat dengan suhu.
Trophic State of Situ Patengan, Bandung Regency, West Java: Status Kesuburan Perairan Situ Patengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Wahyuni, Ari; Iswantari, Aliati; Damar, Ario; Wulandari, Dwi Yuni; Krisanti, Majariana; Pratiwi, Niken Tunjung Murti; Ayu, Inna Puspa
Habitus Aquatica Vol 6 No 1 (2025): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.6.1.27

Abstract

Situ Patengan is designated as a Natural Tourism Park, offering recreational opportunities. However, human activities in the surrounding area can introduce both organic and inorganic materials, leading to changes in the lake’s trophic conditions. The trophic state level, which indicates the presence of nutrients, is used to evaluate the potential for the utilization of water bodies. The aim of this study was to assess the trophic state of Situ Patengan in Bandung Regency, West Java. Water samples were collected from the lake at four locations over three sampling periods. The trophic index (TRIX) method was applied to evaluate the lake’s trophic state. Total phosphate concentrations ranged from 0.041–0.187 mg/L, dissolved inorganic nitrogen concentrations varied between 0.20 and 0.64 mg/L, and chlorophyll-a levels ranged from 10.08 to 33.83 μg/L. According to the TRIX classification, the trophic state of Situ Patengan is considered eutrophic, with values ranging from 4.25 and 6.54. This information is valuable for predicting potential increases in trophic levels and guiding the sustainable management of Situ Patengan ecosystem.
Penilaian Kondisi Ekologi Perairan Untuk Pengembangan Budidaya Tiram (Moluska: Ostreidae) di Selat Cunda Kota Lhokseumawe Ekamaida, Ekamaida; Hariyadi, Sigid; Nurilmala, Mala; Kusmana, Cecep; Krisanti, Majariana; Syahrial, Syahrial
Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 1 (2025): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v14i1.63123

Abstract

Kajian dilakukan bulan Oktober 2023 pada 5 stasiun pengamatan yang bertujuan untuk menilai kondisi ekologi perairan Selat Cunda dalam upaya pengembangan budidaya tiram. Parameter diukur secara in situ dan ex situ, selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu lingkungan serta dianalisis menggunakan Principal Component Analysis. Oksigen terlarut tertinggi ditemukan pada Stasiun 3 (7.66 ± 0.08 mg/L), pH pada Stasiun 2 (7.95 ± 0.02), salinitas pada Stasiun 1 (27.00 ± 1.00‰), kecerahan pada Stasiun 5 (79.00 ± 4.00 cm), kedalaman dan suhu pada Stasiun 2 (62.33 ± 8.33 cm dan 30.80 ± 0.62⁰C), kekeruhan dan kelimpahan Escherichia coli pada Stasiun 1 (2262.42 ± 1613.32 NTU dan 1020.00 ± 113.00 MPN/100 ml), logam berat Cd air pada Stasiun 3 dan 4 (masing-masing 0.01 ± 0.00 mg/L), logam berat Pb air pada Stasiun 3 (0.07 ± 0.01 mg/L), kecepatan arus pada Stasiun 2 (0.20 ± 0.01 m/s), tekstur pasir pada Stasiun 5 (88.00 ± 1.73%), tekstur debu pada Stasiun 4 (46.00 ± 22.52%), tekstur liat dan C-organik pada Stasiun 1 (9.67 ± 1.15% dan 0.85 ± 0.68%), logam berat Cd serta Pb pada Stasiun 3 (0.03 ± 0.01 mg/L dan 7.60 ± 0.58 mg/L) dan N-total pada Stasiun 4 (0.12 ± 0.33%). Hasil analisis PCA memperlihatkan bahwa parameter suhu, tekstur debu, kecepatan arus, Cd air, N-total dan tekstur pasir merupakan pembeda utama variasi di PC pertama; sementara parameter salinitas, kelimpahan E. coli, kekeruhan, tekstur liat dan kedalaman merupakan pembeda utama variasi di PC kedua. Untuk mewujudkan kesuksesan budidaya tiram di Selat Cunda Kota Lhokseumawe harus ditingkatkan nilai kecerahan dan kedalaman perairan serta menurunkan kekeruhan serta logam berat Pb.
Uji toksisitas akut (LC50) limbah pengeboran minyak bumi terhadap Daphnia magna Ditta Ayu Anggraini; Hefni Effendi; Majariana Krisanti
Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management) JPLB, Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Badan Kerjasama Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) se-Indonesia bekerjasama dengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB (PPLH-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36813/jplb.3.1.272-284

Abstract

Kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi dapat menghasilkan limbah yang berpotensi toksik bagi lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung konsentrasi supernatan cutting yang dapat mematikan 50% biota uji dengan waktu pemaparan 96 jam. Percobaan menggunakan wadah kaca untuk menentukan nilai LC50 pada waktu pemaparan 24, 48, 72 dan 96 jam. Kegiatan penelitian dibagi menjadi dua tahapan, yaitu uji pendahuluan dan uji utama. Berdasarkan hasil penelitian, nilai LC50-96 jam dari supernatan cutting sebesar 58.241 ppm. Dengan demikian, sesuai PerMenESDM Nomor 45 Tahun 2006 bahwa limbah minyak bumi tersebut dapat dibuang langsung ke perairan, karena nilai LC50-96 jam >30.000 ppm. Semakin lama D. magna terpapar cutting, semakin banyak bagian tubuh D. magna yang mengalami kerusakan.
Uji toksisitas akut limbah pengeboran minyak (serbuk bor) terhadap Artemia salina Endang Sriwahyuni; Majariana Krisanti
Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management) JPLB, Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Badan Kerjasama Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) se-Indonesia bekerjasama dengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB (PPLH-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36813/jplb.5.1.631-639

Abstract

This study aimed to determine acute toxicity of cutting as drilling waste of oil and gas exploration on brine shrimp (Artemia salina) and its influence on the morphology of the test biota. The concentration used in the acute toxicity test namely 22,000, 39,000, 70,000, 126,000 and 226,000 ppm. Acute concentration value (LC50) was estimated by probit methods. The concentration of acute toxicity (LC50) 96 hours of drilling cutting was 34,260 ppm. The test biota responded to exposure of cutting waste, in the form of changes in swimming position, activity, stress level and damage in the morphology and anatomy of the body.
Co-Authors . Zairion Abdillah, Didit Abdur Rosyid Achmad Fahrudin Adham Panji Aditya Herry Emawan Afif, Muhammad Irfan Ahmad Muhtadi Ali Mashar Aliati Iswantari Anggraini, Nurlita Putri Annisa Putri Nandini Arbi Mei Gitarama Ari Wahyuni Ario Damar Ario Damar Awan Dermawan Ayu, Inna Puspa Beginer Subhan Benny Setiyadi Chitra Octavina Chitra Octavina Claritha Madonsa Desrita Dewi Ratih Agungpriyono Dietriech Geoffrey Bengen Ditta Ayu Anggraini Dwi Yuni Wulandari ekamaida, ekamaida Enan M. Adiwilaga Endang Sri Wahyuni Erni Dian Fisesa Ervien Juliyanto Etty Riani Fatreza, Ridho Fredinan Yulianda Gatot Yulianto Grin Tommy Panggabean Handoko Adi Susanto Hawis H Madduppa Hefni Effendi Hilman Hidayat Isdradjad Setyobudiandi Isdradjad Setyobudiandi Isdradjat Setyobudiandi Isdrajad - Setyobudi Ishak, Mursalin Johan Basmi Kawirian, Rizky Regina Lalu, Jeffri Azani Lesmana Luk luk Il Maknuun Luky Adrianto Lusita Meilana M, Niken T M. Mukhlis Kamal Mahardika Rizqi Himawan Mala Nurilmala Martin Ali Iqbal Maryono Maryono Masykhur Abdul Kadir Mennofatria Boer Muhammad Reza Cordova Mujizat Kawaroe Mukhlas Ansori MUNTI YUHANA Nadira Fakoubun Neksidin Niken T.M. Pratiwi Niken T.M. Pratiwi Niken TM Pratiwi Niken TM Pratiwi Niken TM Pratiwi Niken Tunjung Murti Pratiwi Nuralim Pasisingi Nuralim Pasisingi Nurcahyanto, Arif Nurlisa Alias Butet Oji Hadijah Perdana Putra Kelana Pieka Wulandari K. Pulungan, Ahyar Rahamadya, Aldiano Rahman, Chichilia Qaila Azzahra Rahmat Kurnia Rivaldy Sambo Palin Shofirma, Adela Sigid Hariyadi Siti Anindita Farhani Siti Mira Rahayu Sulistiono Sulistiono SYAHRIAL SYAHRIAL Syarif, Nawas Tri Apriadi Tyas Dita Pramesthy Ujang Suhendar Wan Mansur Yunita Magrima Anzani Yusli Wardiatno Zulhamsyah Imran