Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP IT Albina Kota Ternate pada Materi Operasi Bilangan Bulat Nurfajri Hamam; In Hi. Abdullah; Nurma Angkotasan
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 2, No 1 (2022): Januari
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.2 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VII-A SMP IT Albina Kota Ternate dalam menyelesaikan soal pada materi operasi bilangan bulat. Pengumpulan data kemampuan berpikir kreatif matematis siswa menggunakan teknik observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen tes yang digunakan adalah 3 butir soal tentang kemampuan berpikir kreatif matematis yang telah divalidasi. Data kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dengan cara mereduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-A SMP IT Albina Kota Ternate sebanyak 26 siswa, kemudian dipilih 4 siswa sebagai perwakilan subjek penelitian berdasarkan kategori kemampuan berpikir kreatif matematis (baik, cukup, kurang, dan sangat rendah) untuk diwawancarai sebagai bentuk triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VII-A SMP IT Albina Kota Ternate dalam mempelajari materi operasi bilangan bulat dengan rata-rata sebesar 35.173 dalam kategori kurang. Kualifikasi kemampuan berpikir kreatif matematis dalam kategori baik dicapai 2 siswa (7.69%) yang mampu: Berpikir lancar (fluency), Berpikir keaslian (originality), Berpikir terperinci (elaboration), Berpikir Keluwesan (flexibility), sehubungan dengan penyelesaian masalah operasi bilangan bulat. Selanjutnya, 13 siswa (50%) dalam kategori cukup mampu: Berpikir lancar (fluency), Berpikir keaslian(originality), Berpikir terperinci (elaboration), Berpikir Keluwesan (flexibility), sehubungan dengan penyelesaian masalah operasi bilangan bulatdengan benar tetapi tidak lengkap. Sebanyak 8 siswa (30.78%) dalam kategori kurang mampu: Berpikir terperinci (elaboration) dan Berpikir Keluwesan (flexibility), sehubungan dengan penyelesaian masalah operasi bilangan bulat namun salah, Terdapat 3 siswa (11.53%) dengan kategori sangat rendah tidak mampu atau tidak memenuhi semua indikator.
Analisis Representasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matriks Ditinjau dari Gaya Belajar Yanti Sarif; In Hi Abdullah; Nurma Angkotasan
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 1 (2023): Januari
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.36 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal matriks ditinjau dari gaya belajar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang digunakan adalah instrument tes, angket, wawancara dan dokumentasi. Instrumen tes yang digunakan adalah 2 butir soal uraian tentang kemampuan representasi matematis siswa yang telah divalidasi dan 30 butir pernyataan angket gaya belajar. Siswa diminta untuk mengerjakan soal tes representasi matematis siswa, kemudian diwawancarai untuk memperoleh lebih mendalam tentang kemampuan representasi matematis dalam menyelesaikan soal matriks. Teknik analisis pada penelitian ini adalah reduksi data, paparan data, tringulasi data dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Tidore Kepulauan yang berjumlah 23 subjek, dengan perwakilan subjek pada penelitian ini adalah kemampuan representasi matematis dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah pada gaya belajar visual yaitu sebanyak 3 siswa. Untuk kemampuan representasi matematis pada gaya belajar auditori yaitu sebanyak 3 siswa. Sedangkan pada kemampuan representasi matematis pada gaya belajar kinestetik yaitu sebanyak 3 siswa. Hasil penelitian kemampuan representasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal matriks yang ditinjau dari gaya belajar sebagai berikut: 1) Kemampuan representasi matematis siswa dengan kategori tinggi sebanyak 6 siswa atau 26,08%. Untuk kemampuan representasi matematis siswa dengan kategori tinggi pada gaya belajar visual terdapat 2 siswa, namun kemampuan representasi matematis siswa pada gaya belajar berada pada kategori sangat rendah atau 40,82%. 2) Kemampuan representasi matematis siswa dengan kategori sedang sebanyak 5 siswa atau 13,04 %. Untuk kemampuan representasi matematis siswa dengan kategori sedang pada gaya belajar visual terdapat 1 siswa, namun kemampuan representasi matematis siswa pada gaya belajar berada pada kategori sangat rendah atau 40,82%. 3) Kemampuan representasi matematis siswa dengan kategori rendah sebanyak 12 siswa atau 52,17 %. Untuk kemampuan representasi matematis siswa dengan kategori rendah pada gaya belajar visual terdapat 3 siswa, namun kemampuan representasi matematis siswa pada gaya belajar berada pada kategori sangat rendah atau 40,82%.
Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kota Ternate dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Linear Satu Variabel Rahma Adinda Sartika; In Hi. Abdullah; Hasan Hamid
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 1, No 2 (2021): Mei
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.168 KB)

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VII-C SMP Negeri 1 Kota Ternate dalam menyelesaikan soal persamaan linear satu variabel. Pengumpulan data kemampuan pemahaman konsep matematis siswa menggunakan teknik tes, wawancara dan dokumentasi. Instrument tes yang digunakan adalah soal uraian yang berjumlah 2 butir soal kemampuan pemahaman konsep matematis yang telah divalidasi. Data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dengan cara mereduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-C SMP Negeri 1 Kota Ternate sebanyak 16 siswa, Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VII-C SMP Negeri 1 Kota ternate dalam mempelajari materi persamaan linear satu variabel dengan rata-rata sebesar 33,33 dalam kategori rendah. Siswa dengan kategori sangat tinggi hanya terdapat 1 siswa (6,25%) mampu menyatakan ulang konsep dengan benar namun alasan yang diberikan tidak lengkap, mampu menyajikan konsep dalam berbagai representasi matematis dengan lengkap dan benar, dan mampu mengaplikasikan konsep algoritma dalam pemecahan masalah lengkap dan benar. 2) terdapat 3 siswa dengan kategori tinggi (18,75%) mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis lengkap dan benar dan mampu mengaplikasikan konsep algoritma dalam pemecahan masalah dengan benar dan lengkap. 3) terdapat 9 siswa dengan kategori rendah (56,2%) mampu mengaplikasikan konsep algoritma namun salah dalam melakukan operasi, 4) terdapat 3 siswa dengan kategori sangat rendah (18,75%) tidak mampu mengaplikasikan konsep algoritma dalam pemecahan masalah.
Analisis Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika pada Materi Segitiga Farid Duwila; Ahmad Afandi; In Hi Abdullah
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 2, No 3 (2022): September
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.491 KB)

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi segitiga. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang digunakan adalah instrumen tes dan wawancara. Siswa diminta untuk mengerjakan soal tes kemampuan berpikir reflektif matematis (TKBRM), kemudian diwawancara untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang kemampuan berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi segitiga. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa, masing-masing perwakilan dari subjek S-6 yang berkemampuan tinggi, S-17 yang berkemampuan sedang, dan S-5 yang berkemampuan rendah. Hasil penelitian berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi segitiga sebagai berikut : 1) subjek S-6 memperoleh nilai 88,9 sehingga mampu berpikir reflektif dimana telah mampu menuliskan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut dengan tepat dan benar, subjek mampu menentukan nilai dari sudut P dengan benar dan subjek tidak mampu mengecek jawaban yang diperoleh tetapi mampu menjelaskan kesimpulan dari jawaban yang diperoleh, 2) subjek S-17 memperoleh nilai 66,7 sehingga mampu berpikir reflektif dimana telah mampu menuliskan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut dengan benar, subjek mampu menentukan nilai dari sudut P dengan benar, dan subjek tidak mampu mengecek jawaban yang diperoleh dan tidak mampu menjelaskan kesimpulan dari jawaban, 3) subjek S-11 memperoleh nilai 22,2 dalam berpikir reflektif hanya mampu menuliskan rumus yang digunakan tetapi tidak mampu menyelesaikan soal tersebut dengan benar dan lengkap, subjek tidak mampu menentukan nilai dari sudut P dengan benar, dan subjek tidak mampu mengecek jawaban yang diperoleh dan tidak mampu menjelaskan kesimpulan dari jawaban.
Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Melalui Penerapan Model Problem-Based Learning (PBL) pada Materi Operasi Bilangan Bulat Rusliyana Tidore; In Hi Abdullah; Sitti Busyrah Muchsin
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 2 (2023): Mei
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpgm.v3i2.6133

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan kemampuan pemahaman matematis siswa melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada materi operasi bilangan bulat dan mengetahui seberapa besar kemampuan pemahaman matematis siswa pada materi operasi bilangan bulat. Penelitian ini merupakan penelitian desain paskaperlakuan dengan desain penelitian one group posttest only design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota Ternate dengan jumlah sampel 20 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen tes akhir (posttest) kemampuan pemahaman matematis siswa berbentuk essay yang disusun berdasarkan indikator kemampuan pemahaman matematis siswa. Data kemampuan pemahaman matematis siswa dianalisis secara kuantitatif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan pemahaman matematis siswa kelas VII-4 SMP Negeri 4 Kota Ternate melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) diperoleh kualifikasi sangat baik terdapat 7 siswa 35%, kualifikasi baik 11 siswa 55%, kualifikasi cukup  sebanyak 1 siswa 5% dan 1 siswa 5% kualifikasi kurang. Kemampuan pemahaman matematis siswa kelas VII-4 SMP Negeri 4 Kota Ternate melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) dengan nilai rata-rata 74 dalam kualifikasi baik.
Struktur Kesalahan Konsep Matematis Mahasiswa Berdasarkan Kemampuan Matematika Hery Suharna; In Hi Abdullah; Mustafa A. H. Ruhama
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 2 (2023): Mei
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpgm.v3i2.6136

Abstract

Rendahnya pemahaman konsep matematika membuktikan bahwa salah satu faktor timbulnya kesalahan mahasiswa dalam memecahkan suatu permasalahan matematika. Bagian yang tersulit bagi mahasiswa yaitu memecahkan masalah, karena diperlukan keterampilan berhitung, penguasaan konsep yang tinggi, juga kemampuan dalam menggunakan bahasa yang baik, dan lain sebagainya agar mahasiswa tidak melakukan kesalahan lagi dalam mengerjakan soal matematika. Kesalahan mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika adalah kesalahan konsep, kesalahan operasi dan kesalahan ceroboh, dengan kesalahan dominan adalah kesalahan konsep. Metode dalam penelitian ini pengembangan dengan pendekatan deskriptif eksploratif yang diajukan ke kompetitif unggulan perguruan tinggi yang akan melihat struktur kesalahan konsep dalam memecahkan masalah matematika. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa matematika Prodi. Pendidikan Matematika Unkhair semester 4. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yang bertujuan mengetahui struktur kesalahan mahasiswa berdasarkan gaya kognitif dalam memecahkan masalah matematika. Analisis data penelitian yaitu: (1) Reduksi data, (2) Paparan data, (3) triangulasi data dan (4) penarikan kesimpulan. Metode penelitian yakni (1) Persiapan, (2) pengumpulan data, (3) analisis data, dan (4) kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa: (1) struktur kemampuan berpikir kesalahan konsep matematis kemampuan tinggi yakni di awali dengan kesalahan dalam mengontruksi konsep matematika, selanjutnya melakukan koneksi yang bersifat produktif, (2) struktur kemampuan berpikir kesalahan konsep matematis kemampuan sedang yakni di awali dengan kesalahan dalam mengontruksi konsep matematika, selanjutnya melakukan koneksi yang bersifat semi produktif atau melakukan koneksi dengan konsep-konsep dasar, dan (3) Struktur kemampuan berpikir kesalahan konsep matematis kemampuan rendah yakni di awali dengan kesalahan dalam mengontruksi konsep matematika, selanjutnya melakukan koneksi yang bersifat konkrit.
Penggunaan Multimedia Matematika Interaktif untuk Meningkatkan Kemampuan MCPS dan Mathematical Habits of Mind Siswa Sekolah Dasar Wahid Umar; In Hi Abdullah; Hasanuddin Usman
EDUKASI Vol 21, No 1 (2023): EDISI MEI 2023
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/j.edu.v21i1.5907

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Mathematical Creative Problem Solving (MCPS) melalui penggunaan multimedia matematika interaktif bagi siswa SD. Penelitian kuasi eksperimen dengan posttest control group design ini melibatkan 136 siswa kelas IV dan V dari dua jenjang Sekolah Dasar Negeri di Kota Tidore Kepulauan, yang masing-masing terdiri dari satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Instrumen yang digunakan meliputi: butir soal tes kemampuan MCPS dan mathematical habits of mind (MHM). Data penelitian untuk skor tes awal, tes akhir, dan gain ternormalisasi kemampuan MCPS dianalisis dengan menggunakan ANOVA dua jalur dan Mann-Whitney. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan MCPS dan disposisi MHM secara signifikan antara siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan multimedia matematika interaktif (kelas eksperimen) dan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional (kelas kontrol) berdasarkan kedua level sekolah (tinggi dan sedang). Hasil Penelitian ini disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan MCPS siswa SD yang mendapatkan pembelajaran menggunakan multimedia matematika interaktif lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional ditinjau dari kedua level sekolah.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENENTUKAN MODEL MATEMATIKA PADA PROGRAM LINEAR Wa Ode Nur Hikmah; Fitriana Eka Chandra; In Hi Abdullah
SAINTIFIK@: Jurnal Pendidikan MIPA Vol 8, No 1 (2023): SAINTIFIK@: Jurnal Pendidikan MIPA EDISI MARET 2023
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/saintifik.v8i1.6216

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki siswa kelas XI IPA 2 di SMA Negeri Kota Tidore Kepulauan dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi program linear. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu tes dan wawancara. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas X IPA 2 yang mengikuti tes dan wawancara berdasarkan hasil analisis. Data yang dianalisis pada penelitian ini ialah lembar siswa setelah mengerjakan tes soal cerita kemudian dianalisis untuk mengklasifikasikan tingkat kemampuan matematika tinggi, sedang, rendah serta hasil   wawancara untuk mengetahui kelengkapan keterampilan pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukan bahwa: siswa dengan kategori tinggi mampu memenuhi semua indikator pemecahan masalah yaitu memahami soal, merencanakan penyelesaian, dan menyelesaikan masalah. Siswa dengan kategori sedang dalam indikator pemecahan masalah mampu mengidentifikasi dan menuliskan informasi secara ringkas, mampu membuat tabel matematika, namun belum mampu membuat persamaan dan pertidaksamaan dari fungsi kendala dan fungsi tujuan. Siswa dengan kategori rendahtidak mampu memenuhi indikator pemecahan masalah yaitu tidak mampu menuliskan mengidentifikasi dan menuliskan kembali   informasi secara lengkap, mampu membuat tabel matematika dengan tepat namun tidak lengkap, mampu membuat persamaan dengan benar, namun tidak mampu memetakan antara persamaan dan pertidaksamaan yang merupakan fungsi tujuan dan fungsi kendala.
Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa pada Materi Lingkaran Sarni Lahamu; Joko Suratno; In Hi Abdullah
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpgm.v3i3.6627

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui: 1) Kemampuan Penalaran Matematis Siswa setelah diterapkan model pembelajaran think pair share, 2) Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa setelah diterapkan model pembelajaran think pair share. Jenis penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dan desain penelitian One Group Pretest-Postest Design. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan penalaran matematis siswa. Data hasilpenelitian dianalisis menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Skala 5 dan perhitungan menggunakan rumus N- Gain Ternormalisasi (N-Gain). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan Penalaran Matematis Siswa setelah diterapkan model pembelajaran think pair share diperoleh 1 (4,54%) siswa pada kualifikasi memuaskan, 8 (36,36%) siswa kualifikasi baik, 7 (31,81%) siswa pada kualifikasi cukup, 4 (18,18%) siswa pada kualifikasi kurang, dan 2 (9,09%) siswa kualifikasi gagal. Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa tergolong sedang dengan nilai N-Gain yang diperoleh yakni 0,52.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel Kalsum Djali; In Hi Abdullah; Hery Suharna
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpgm.v3i3.6621

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran snowball throwing pada materi persamaan linear satu variabel. 2) apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, desain penelitiannya adalah pretest-postest control group design. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen, kelas yang diterapkan model pembelajaran snowball throwing dan kelas kontrol, kelas yang diterapkan model pembelajaran konvensional. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 5  Kota Ternate dengan jumlah populasi 151 siswa. Sampel pada penelitian ini adalah Kelas VII-5 yang diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dan kelas VII-6 yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan komunikasi matematis siswa. Langkah untuk mengetahui bagaimana kemampuan  komunikasi matematis siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dan model pembelajaran konvensional, data dianalisis secara keseluruhan menggunakan analisis deskriptif yaitu menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala 5. Langkah  untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa, data dianalisis dengan analisis inferensial yaitu menggunakan uji Mann-Withney U-test.  Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing secara keseluruhan dapat dilihat dari kualifikasinya yakni kualifikasi memuaskan berjumlah siswa 10 siswa (48%), baik berjumlah 4 siswa (19%), cukup berjumlah 3 siswa(14%) dan kurang berjumlah 1 siswa (5%), gagal berjumlah 3 siswa (14%). Sedangkan kemampuan komunikasi  matematis siswa setelah diterapkannya model pembelajaran konvensional secara keseluruhan dapat dilihat dari kualifikasinya yakni kualifikasi memuaskan 0 siswa (%), baik berjumlah 0 siswa (%), cukup berjumlah 1 siswa (5%), kurang berjumlah 6 siswa (29%) dan gagal berjumlah 14 siswa (67%). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diterapkannya model pembelajaran konvensional. 2) berdasarkan uji Mann-Withney U-test yakni Asymp. Sig (2-tailed) 0,000 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing tehadap kemampuan komunikasi matematis siswa.