Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBUATAN PROGRAM PERATAAN JARING GPS Hutomo, Septiawan Setio; Awaluddin, Moehammad; Sabri, LM.
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.179 KB)

Abstract

In GPS surveying, GPS data processing is intended to calculate the coordinate of the points in a network based on observation data and get the coordinate of the observed points. In the measurement of control point network, to get the accurate coordinate, the first step is processing the baseline then followed by network adustment. Network adjusment is intended to make  the baseline that compose the network can be integrated correctly and consistently to get the coordinate of the observed points that is unique. Network adjusment generally use the least square adjustment method. Along with the progress in computers and programming, the calculation of the GPS network become more practical in its processing.   Gnet 1.0 applications using the windows programming language called Visual Basic 2008. This applications can automatically adjust the network using baseline data network.  The results of the Gnet 1.0 application compared with the results from Adjust and Sokkia Spectrum Survey show relatively similar results. It was concluded that the Gnet 1.0 application  can be used for GPS baselines network adjusment   Keywords : visual basic, GPS, baselines, least square adjustment.
DESAIN APLIKASI MOBILE INFORMASI PEMETAAN JALUR BATIK SOLO TRANS BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN LOCATION BASED SERVICE Rachmawati, Anisa; Nugraha, Arief Laila; Awaluddin, Moehammad
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1356.712 KB)

Abstract

ABSTRAK                Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang menjadi tujuan para wisatawan untuk berwisata, hal itu dikarenakan banyaknya acara adat dari Keraton Surakarta yang menarik perhatian para wisatawan. Akibat banyaknya wisatawan yang datang dan masyarakat yang menetap disana, Pemerintahan Kota Surakarta berinisiatif menggunakan Bus Rapid Trans berlabel Batik Solo Trans (BST) sebagai komoditi dalam mengurangi padatnya arus lalu lintas di beberapa titik di Kota Surakarta karena angkot dan minibus yang tidak memenuhi standar keselamatan dari kendaraan yang digunakan untuk mengangkut penumpang belum bisa menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan.Penelitian ini dilakukan untuk membuat pemetaan jalur BST yang ditampilkan di aplikasi mobile berbasis android menggunakan software Android Studio yang terintegrasi dengan Google Maps API dan Database SQLite untuk pembuatan data halte dan koridor serta rute tiap koridor yang dilalui BST. Fungsi yang dimanfaatkan pada aplikasi ini adalah fungsi Location Based Service sehingga pengguna  aplikasi dapat dengan mudah menemukan halte terdekat dari lokasi pengguna untuk menuju lokasi halte tujuan.Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi  BSTrans yang dapat digunakan pada smartphone berbasis Android. Pada aplikasi ini berisi informasi   mengenai BST dan  peta BST yang dapat menunjukan rute dari halte terdekat ke lokasi halte tujuan. Dengan aplikasi ini diharapkan dapat  memudahkan pengguna BST dan menarik minat para wisatawan dan   masyarakat  untuk beralih menggunakan transportasi umum BST sehingga dapat mengurangi tingkat kemacetan di Kota Surakarta. Kata Kunci:  Android, BST, BSTrans, Surakarta, Android Studio   ABSTRACT Surakarta City is one of the cities that becomes tourist destination for a trip, it is because many traditional events of the Keraton Surakarta which attract tourists. Due to the many tourists who come and the people who live there, the City Government of Surakarta initiative using Bus Rapid Trans labeled Batik Solo Trans (BST) as a commodity in reducing the density of traffic at some point in Surakarta for public transportation and minibuses that do not full fill the safety standards of vehicles used for transporting passengers can not be a solution to overcome bottlenecks.This study was conducted to map the path BST shown in android basically mobile applications using Android Studio software that integrated with Google Maps API and the SQLite database for data generation stop and corridors and routes each corridor that traversed BST. Function which used in this application is a Location Based Service functions, so that users can be easily find the application stops closest to the user's location to the destination bus stop locations.The results of this study are BSTrans application that can be used on an Android-based smartphone. This application contains information about BST and BST map to show the route from the nearest bus stop to the destination bus stop locations. This application is expected to allow users BST and attracts tourists and the public to switch  using public transport BST so as to reduce the level of congestion in Surakarta. Keywords:  Android, BST, BSTrans, Surakarta, Android Studio
SEMARANG CHARITY MAP, PENYAJIAN PETA DONASI SOSIAL KOTA SEMARANG BERBASIS BLOGGER JAVASCRIPT Rohim, Wahyu Nur; Awaluddin, Moehammad; Suprayogi, Andri
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1364.049 KB)

Abstract

AbstrakKebingungan seringkali dialami oleh para pegiat sosial, soal keterbatasan informasi mengenai kegiatan sosial, panti sosial, komunitas sosial dan data penyandang masalah kesejahteraan sosial yang selanjutnya kami sebut donasi sosial di Kota Semarang sedikit banyak menghambat mereka dalam melakukan manajemen donasi. Hingga akhirnya muncul pertanyaan-pertanyaan seperti berapa jumlah panti sosial di Kota Semarang, panti sosial mana yang paling dekat dari rumah, petunjuk jalan dari suatu tempat menuju lokasi kegiatan sosial, panti sosial dan komunitas sosial tertentu,berapa estimasi waktu tempuhnya dan berapa pulaestimasi jarak tempuhnya.Dalam penelitian tugas akhir ini dilakukan penyajian data donasi sosial ke dalam sebuah sistem informasi geografis online dengan menggunakan platform blogger dalam membangun situs dengan bahasa pemrograman Javascript dan HTML.Dalam pembuatan peta utama, peta panti sosial dan peta komunitas sosial, peneliti menggunakan software ArcGIS Desktop 10.sp1untuk mengelola basis data agar menjadi sebuah data vektor spasial.Data vektor spasial tersebut selanjutnya dikelola di ArcGIS Developer untuk menampilkanya ke dalam sebuah peta online dasar atau Web Map di situs ArcGIS Online.Beberapa fitur Web Map Application tersedia di dalam situs ArcGIS Online, salah satunya adalah fitur Directions. Sebuah fitur yang mampu memberikan informasi petunjuk jalan secara terperinci, estimasi jarak dan estimasi waktu kepada  pengguna dengan menggunakan nilai koordinat lintang bujur sebagai parameternya. Maka fitur Directions peneliti pilih untuk menyajikan peta online dasar donasi sosial. Setelah memastikan bahwa fitur Directionspada peta dasar online donasi sosial bekerja dengan baik, kemudian menampilkannya ke dalam situs dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML memanfaatkan fungsi i frame. Sebelum situs di terbitkan, alamat situs dengan ekstensi .blogspot.com diubahke alamat pantisemarang.info. Kata Kunci: Peta Donasi Sosial, Semarang, ArcGIS Developer, Blogger, Javascript AbstractSocial workers often get stuck in confusion, limited information about social events, social house, social community and the data about social prosperity matter later named social donation in Semarang alittle bit more dragging them in conducting the donation management. Therefore, a number of questions come up such as how many social houses in semarang, which social house is closer to the housing, the path sign from a certain place to the events location, social houses, and certain social community, and also how much the time estimation and how many the distance estimation.In this final assignment research, the social donation data is presented in an online geographical information system by using the blogging platform in working out a site using the JavaScript and HTML programming system. In the process of making the main map, the social houses map, and the social community map, the researcher uses ArcGIS Desktop 10.sp1 software to manage the basis data to be a spatial vector data. The spatial vector data is processed by ArcGIS Developer to show it in the basic online map or Web Map in ArcGIS Online site.Some Web Map Application features is available in the ArcGIS Online site, one is the direction feature. A feature gives the path sign information in detail, the distance estimation and time estimation to the user by using the number of longitude-latitude coordinate as the parameter. After ensuring that the direction feature of the social donation basic online map works well, later it is showed in the site using the HTML programming system of frame function. Before the site is published, the site address of .blogspot.com extension is changed into pantisemarang.info. Keywords: Social Donation Mapping, Semarang, ArcGIS Developer, Blogger, Javascript
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN JARINGAN AGEN BUS (AKAP) BERBASIS WEB (Studi Kasus : Po Bejeu (AKAP), trayek Jepara - Jakarta) Cholid, Muhamad Nurman; Yuwono, Bambang Darmo; Awaluddin, Moehammad -
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.528 KB)

Abstract

ABSTRAKPo Bejeu merupakan penyedia jasa transportasi umum ( Bus AKAP ) dengan trayek Jepara – Jakarta. Informasi mengenai lokasi agen Po Bejeu sangat diperlukan oleh konsumen, namun saat ini informasi mengenai lokasi agen hanya sebatas data informasi non spasial berupa alamat dan nomor telepon tanpa adanya data spasial berupa posisi geografis agen Po Bejeu tersebut. Maka dari itu perlu adanya suatu sistem atau aplikasi yang menampilkan informasi data spasial dan non spasial agen Po Bejeu dalam satu sistem  yang terpadu.Dalam penelitian ini menggunakan data spasial berupa koordinat posisi tiap agen yang didapat dari hasil survey menggunakan GPS Garmin CSx60 dan data atribut berupa foto, alamat, nomor telepon, petugas agen. Pembangunan aplikasi Sistem informasi Geografis berbasis web ini dimulai dengan pengumpulan data, pengolahan data, pembuatan basis data MySQL, pembangunan tampilan web, integrasi web dengan Google Maps API dan basis data MySQL untuk menampilkan peta persebaran agen Po Bejeu.Hasil dari penelitian berupa aplikasi Sistem informasi Geografis berbasis web yang menampilkan persebaran agen Po Bejeu di 13 wilayah dan dapat diakses di alamat www.bejeu.com/agen. Pengujian terhadap aplikasi ini menggunakan dua pengujian yaitu uji program dengan hasil bahwa aplikasi ini berhasil diakses melalui web browser Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera Mini dan Internet Explorer, dan uji usability menggunakan kuisioner dengan hasil bahwa aplikasi ini mendapatkan penilaian 75.8% untuk komponen efektivitas, 77.4% untuk komponen kemudahan dan 81.5% untuk komponen kepuasan, dengan demikian aplikasi ini efektif, mudah dan sangat memuaskan.Kata Kunci: Po Bejeu, Agen, Web-GIS, Aplikasi ABSTRACTPo Bejeu is a provider of public transportation services (bus AKAP) with Jepara - Jakarta route. Information about the location of Po Bejeu agent is required by the consumer, but the current information on the location of the agent was limited to non-spatial information data such as addresses and phone numbers without spatial data such as the geographical position of the Po Bejeu agents. Thus the need for a system or application that displays information spatial data and non spatial agent Po Bejeu in one integrated system.In this study the use of spatial data (coordinates of the position of each agent) obtained from a survey using GPS Garmin CSx60 and attribute data (photographs, addresses, phone numbers, agency officials). Geographic information system application development starts with a web-based data collection, data processing, the manufacture of the MySQL database, web interface development, web integration with the Google Maps API and the MySQL database to display a map of the distribution agent PO Bejeu.The results of the study is an application of web-based Geographic Information System which displays the distribution of agents Po Bejeu in 13 regions and can be accessed at www.bejeu.com/agen. Testing of these applications using two kinds of testing metode. The first is a test program with the result that the application is successfully accessed via a web browser Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera Mini and Internet Explorer, and the second usability testing using a questionnaire with the result that the application is getting 75.8 % for the assessment component of effectiveness, 77.4 % to 81.5 % of components for ease and satisfaction component, thus the application of effective, easy and very satisfying. Keywords : Po  Bejeu, Agent, Web-GIS, Application
DETEKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN METODE BILKO DAN AGSO (STUDI KASUS KAWASAN PANTAI SELATAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1997 SAMPAI TAHUN 2012) Cahyani, Septian Dewi; Suprayogi, Andri; Awaluddin, Moehammad
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.244 KB)

Abstract

Coastline change detection in Yogyakarta Province conducted in 15 years (1997-2012)  utilizing Landsat satellite imagery in 1997, 2002, 2006, and 2012. According to Sudarsono, 2011 coastline is the meeting between the shore (land) and water (ocean). A certain water level was chosen to explain the position of the coastline, the water line (high water line) as the coastline and the line of low water (low water line) as a reference depth. The conclusion from the results of digitization and validation using GPS handeld tracking in the field in 2012 with Landsat image data are applied to the formula BILKO and AGSO obtained the best accuracy values ​​of 95% for BILKO formula. Average coastline change from the best formula is (1) Average coastline change in 1997-2002 caused by the abrasion of 212.20 Ha, and average result of the accretion of 107.89 Ha. (2) Average coastline change in 2002-2006 caused by the abrasion of 287.00 hectares, and average result of the accretion of 236.89 Ha. (3) Average year 2006-2012 coastline changes that occur due to abrasion of 379.50 Ha, and average result of the accretion of 250.07 Ha.   Key words : Landsat Satellite Imagery, Coastline Change
VISUALISASI SECARA ONLINE RUANG TERBUKA HIJAU KECAMATAN SEMARANG TIMUR Nugrahanto, Prasetyo Odi; Awaluddin, Moehammad; Nugraha, Arief Laila
Jurnal Geodesi Undip Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Jurusan Teknik Geodesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKota Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah dan memiliki pembangunan infrastruktur serta kepadatan penduduk yang tinggi. Untuk mendukung tersediannya lingkungan ruang terbuka hijau Pemerintah Kota Semarang menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai upaya menjaga kualitas lingkungan kota, dalam pertauran tersebut dirincikan sebaran rencana RTH ditingkat kecamatan. Terdapat 16 kecamatan di Kota Semarang, salah satunya adalah Kecamatan Semarang Timur yang memiliki kepadatan penduduk tergolong tinggi dengan kepadatan penduduk 9,687 jiwa/km2. Sepuluh tahun perda telah berlaku akan tetapi rencana yang ada pada perda belum diketahui perkembangannya. Penelitian ini menggunakan metode digitasi on screen dengan menggunakan citra WorldView-2 untuk mendapatkan luasan RTH di Kecamatan Semarang Timur. Hasil dari peta RTH kemudian divisualisasikan menggunakan webGIS untuk memberikan informasi yang lebih informatif kepada publik.  Visualisasi dari peta RTH Kecamatan Semarang Timur disajikan dalam bentuk ArcGIS webMap Application dengan menggunakan platform ArcGIS Online. Terdapat berbagai widget yang dapat digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan peta RTH yang telah dibuat. Terdapat sepuluh widget yang dapat digunakan oleh pengguna yaitu Perbesaran, Default Extent, Lokasi, Peta dasar, Layer, Legenda, Diagram, Pengukuran, Bantuan, Tentang. Untuk menyajikan informasi yang lebih informatif maka hasil dari RTH disajikan dalam bentuk ArcGIS StoryMap. Dalam ArcGIS StoryMap dapat menjelaskan lebih mendetail mengenai hasil dari penelitian. Didalamnya membahas beberapa topik yaitu Latar Belakang, Wilayah Studi Kasus, Ruang Terbuka Hijau, Data Penelitian, Hasil Analisis RTH, Peta Persebaran RTH, Peta Online, Kritik dan Saran. Uji Usability dilakukan untuk menunjukan suatu performa dari sistem webGIS yang telah dibuat. Hasil dari Uji Usability menunjukan bahwa dalam aspek Learnability bernilai 4,32. Dalam Efficiency bernilai 4,34. Dalam aspek Memorability bernilai 4,30. Dalam aspek Errors bernilai 4,26. Dalam aspek Satisfaction bernilai 4,34. Dari lima aspek tersebut didapatkan nilai rata – rata sebesar 4,31 sehingga performa webGIS sangat baik. Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau, Semarang Timur, webGIS ABSTRACTSemarang City is the capital of Central Java Province, has a high development infrastructure and population density. To support the availability of green open space environment, Semarang City Government Regional Regulation (Perda) Number 7 of 2010 concerning Green Open Space Management (RTH) as an effort to maintain the quality of the city environment. The regulation details the distribution of green open space plans at the sub-district level. There are 16 sub-districts in Semarang City, which one is East Semarang sub-District that has a high population density  with a population of 9,687 people / km2. It has been ten years since the perda has been in effect, but the progress of the existing perda is not yet known. This study used an on-screen digitization method using WorldView-2 imagery to obtain green open space area in East Semarang District. The results from the green open space map are visualized using webGIS to provide more informative to the public. The visualization of the green open space map for East Semarang District is presented in the a webMap using the ArcGIS Online platform. There are many widgets that can be used by users to interact with the RTH map that has been created. There are ten widgets that can be used by users, there are Magnification, Default Extent, Location, Base map, Layer, Legend, Diagram, Measurement, Help, and About. In order to provide more informative information, the results of the green open space are presented into ArcGIS StoryMap. In ArcGIS StoryMap can explain in more detail about the results of the research. There are several discussions in the ArcGIS StoryMap feature, there are background, case study areas, green open spaces, research data, green open space analysis results, green open space distribution maps, online maps, criticisms and suggestions. Usability test is conducted to show the performance of the webGIS system that has been created. The results of the Usability Test show that the Learnability aspect is 4.32. In Efficiency is 4.34. In the aspect of Memorability is 4.30. In the Errors aspect is 4.26. In the Satisfaction aspect is 4.34. From these five aspects, the average score is 4.31 so that webGIS performance is very good.
ANALISIS DEFORMASI POSTSEISMIK GEMPA NIAS 2005 MENGGUNAKAN DATA GPS Ika Nurdianasari; Moehammad Awaluddin; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.059 KB)

Abstract

ABSTRAK Pulau Sumatera merupakan wilayah yang terletak pada pertemuan dua lempeng, yaitu Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Sumatera merupakan pulau di Indonesia yang memiliki potensi gempa bumi yang cukup besar.Gempa Bumi Sumatera 2005 terjadi pada pukul 23.09 WIB pada 28 Maret 2005 dengan kekuatan magnitude sebesar 8,7. Pusat gempanya berada di 2° 04′ 35″ LU 97° 00′ 58″ BT, 30 km di bawah permukaan Samudra Hindia.Sebagai salah satu bentuk langkah dalam mitigasi bencana bagi masyarakat di zona gempa, pengamatan aktivitas geodinamika saat ini dibutuhkan untuk pembuatan model potensi gempa bumi.Penelitian ini menggunakan data pengamatan stasiun SuGAr sebanyak sembilan stasiun yaitu, ABGS, BSIM, LEWK, LHWA, MSAI, NGNG, PBAI, PSKI, dan PSMK dengan data pengamatan selama 1 tahun (365 DOY) dimulai dari sehari setelah gempa yaitu Maret tahun 2005 s.d. bulan Maret tahun 2006. Titik ikat IGS yang digunakan yaitu BAKO, COCO, DGAR, HYDE, IISC, dan PIMO. Pengolahan data menggunakan software ilmiah GAMIT 10.6. Selanjutnya menghitung koordinat harian stasiun SuGAr dan menganalisis pencocokan pola (curve fitting) akibat proses deformasi postseismik gempa Nias 2005.                 Hasil koordinat harian menunjukkan besar pergeseran rata-rata stasiun GPS SuGAr akibat proses deformasi postseismik gempa Nias 2005 besar pergeseran secara horizontal sebesar 0.221636 m, sedangkan untuk besar pergeseran secara vertikal memiliki sebesar 0.00643 m. Nilai RMS pada kombinasi IV menunjukkan bahwa parameter-parameter pada kombinasi IV lebih cocok atau mendekati pola deformasi postseismik gempa Nias 2005 dengan hasil koordinat harian. Dari perlakuan empat kombinasi coseismic and postseismic parameters, diketahui bahwa parameter decay amplitude (a) memiliki pengaruh lebih besar (dominan) dalam pemodelan pola deformasi postseismik.
ANALISIS PENGGUNAAN METODE THIESSEN POLYGON UNTUK PENENTUAN BATAS PENGELOLAAN WILAYAH LAUT DENGAN PRINSIP SAMA JARAK Khofifatul Azizah; Moehammad Awaluddin; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKIndonesia merupakan negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia, kondisi geografis Indonesia yang demikian perlu perhatian khusus terkait aturan penentuan batas pengelolaan wilayah laut untuk mencegah terjadinya sengketa. Pengukuran dan penentuan batas daerah di laut menurut Permendagri No. 141 Tahun 2017 Pasal 14 diukur dari garis pantai ke arah laut lepas paling jauh 12 mil laut dengan prinsip sama jarak yang dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode titik berat segitiga dan metode Thiessen Polygon. Penentuan batas pengelolaan wilayah laut dilakukan pada peta dasar peta RBI skala 1:25.000 dan skala 1:50.000 dengan garis dasar yaitu garis dasar normal, garis dasar kepulauan, dan garis dasar penutup (penutup teluk dan penutup muara sungai). Hasil perbandingan batas pengelolaan wilayah laut antara kedua metode dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan titik salient (titik garis pantai yang menonjol) dan menggunakan ekstraksi keseluruhan garis pantai wilayah penelitian. Pembuktian metode Thiessen Polygon ini dilakukan berdasarkan pengujian sampel titik-titik sama jarak di 10 segmen penelitian dimana seluruhnya memenuhi prinsip sama jarak sehingga metode Thiessen Polygon dapat digunakan sebagai salah satu alternatif  metode dalam penarikan batas pengelolaan wilayah laut. Persentase perbandingan luas pengelolaan wilayah laut pada Segmen Gresik, Banyuasin, Ogan Komeng ilir, Banyuwangi dan Sumbawa Barat berturut-turut sebesar 6,212 %, 2,189%, 1,281%, 0,238 %, dan 0,111%. Kata Kunci: Batas Pengelolaan Wilayah Laut, RBI, Sama Jarak, Thiessen Polygon, Titik Berat Segitiga ABSTRACTIndonesia is the largest maritime and archipelagic country in the world, Indonesia's geographical conditions need special attention regarding the rules for determining the boundaries of the management of marine areas to prevent disputes. Measurement and determination of boundaries at sea according to Permendagri No. 141 of 2017 Article 14 is measured from the coastline to the offshore sea, no more than 12 nautical miles on the principle of equal distance which can be done by several methods. The method used in this research is the gravity triangle method and the Thiessen Polygon method. The determination of the boundaries of marine area management is carried out on the base map of the RBI map at a scale of 1: 25,000 and a scale of 1: 50,000 with the baseline, namely the normal baseline, archipelago baseline, and cover baseline (bay cover and river mouth cover). The results of the comparison of marine area management boundaries between the two methods are carried out in two ways, namely by using a salient point (prominent shoreline point) and using the extraction of the entire coastline of the study area. The proof of this Thiessen Polygon method is based on testing samples of equal-distance points in 10 research segments, all of which fulfill the equal distance principle, so that the Thiessen Polygon method can be used as an alternative method in drawing the boundaries of marine area management. The percentage comparison of marine area management in the Gresik, Banyuasin, Ogan Komeng Ilir, Banyuwangi and West Sumbawa segments is respectively 6.212%, 2.189%, 1.281%, 0.238%, and 0.111%.
PERHITUNGAN VELOCITY RATE CORS GNSS DI WILAYAH PANTAI UTARA JAWA TENGAH Rizky Saputra; Moehammad Awaluddin; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.878 KB)

Abstract

ABSTRAK CORS (Continuously Operating Reference Station) adalah suatu teknologi berbasis GNSS yang berwujud sebagai suatu jaring kerangka geodetik yang pada setiap titiknya dilengkapi dengan receiver yang mampu menangkap sinyal dari satelit-satelit GNSS yang beroperasi secara penuh dan kontinu selama 24 jam. Pengukuran koordinat dengan menggunakan CORS lebih efisien dengan ketelitian yang mencapai fraksi centimeter dan waktu pengukuran juga relatif cepat. Selain itu, dalam hal geodinamika bisa juga dijadikan sebagai monitoring untuk mengetahui arah pergerakan suatu titik dari tahun ke tahun beserta kecepatan pergeserannya.Penelitian ini berfokus pada penentuan kecepatan pergeseran (velocity) dan regangan (strain) dari stasiun CORS GNSS di daerah pantai utara Jawa Tengah pada tahun 2011 sampai dengan 2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah CORS Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Jepara, dan Purwodadi. Titik IGS yang digunakan adalah COCO, PIMO, NTUS, dan DARW. Pengolahan data menggunakan perangkat ilmiah GAMIT.Penelitian ini menghasilkan arah pergeseran menuju ke arah tenggara. Kecepatan pergeseran pada CORS Cirebon adalah 0,022 ± 0,003 m/tahun untuk komponen timur, -0,0117 ± 0,003 m/tahun untuk komponen utara, dan 0,0075 ± 0,013 m/tahun untuk komponen vertikal. CORS Tegal memiliki kecepatan 0,0194 ± 0,004 m/tahun untuk komponen timur, -0,0129 ± 0,003 m/tahun untuk komponen utara, dan 0,0094 ± 0,014 m/tahun untuk komponen vertikal. CORS Pekalongan memiliki kecepatan 0,0216 ± 0,002  m/tahun untuk komponen timur, -0,0102 ± 0,003 m/tahun untuk komponen utara, dan 0,0287 ± 0,012 m/tahun untuk komponen vertikal. CORS Semarang memiliki kecepatan 0,0229 ± 0,004 m/tahun untuk komponen timur, -0,0106 ± 0,003 m/tahun untuk komponen utara, dan 0,0092 ± 0,014 m/tahun untuk komponen vertikal. CORS Jepara memiliki kecepatan 0,0208 ± 0,006 m/tahun untuk komponen timur, -0,0107 ± 0,004 m/tahun untuk komponen utara, dan 0,0078 ± 0,021 m/tahun untuk komponen vertikal. CORS Purwodadi memiliki kecepatan 0,0219 ± 0,005 m/tahun untuk komponen timur, -0,0111 ± 0,003 m/tahun untuk komponen utara, dan 0,0103 ± 0,017 m/tahun untuk komponen vertikal. Regangan yang terjadi pada titik pengamatan berkisar -3,3498798 x 10-8 strain/year sampai dengan 3,608678 x 10-8 strain/year. Kata kunci: GAMIT, Kecepatan pergesaran, Stasiun CORS ABSTRACT CORS (Continuously Operating Reference Station) is a technology GNSS based old as a net geodetic framework which at every points is equipped with receiver that capable to capture signals from GNSS’s satellites operating in full and continuous for 24 hours. The measurement of coordinate with use CORS more efficient with precision at faction centimeter and time measurement also relatively fast. In addition, in terms of geodinamic can was also used for monitoring to know the direction of the movement of a point from year to year and velocity.This research focus on the determination of velocity and strain from the station CORS GNSS in coastal areas north Central Java in 2011 up to 2015. The data used in this research was CORS Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Jepara, and Purwodadi. The point of IGS used is COCO, PIMO, NTUS and DARW. Data processing using scientific software GAMIT.This research produce the shift towards southeast. The velocities in CORS Cirebon are 0,022 ± 0,003 m /year for the component east, -0,0117 ± 0,003 m/year for the component north and 0,0075 ± 0,013 m/year for the component vertical. The velocities in CORS Tegal are 0,0194 ± 0,004 m/year for the component east, -0,0129 ± 0,003 m/year for the component north and 0,0094 ± 0,003 m/year for the component vertical. The velocities in CORS Pekalongan are 0,0216 ± 0,002 m/year for the component east, -0,0102 ± 0,003 m/year for the component north and 0,0287 ± 0,012 m/year for the component vertical. The velocities in CORS Semarang are 0,0229 ± 0,004 m/year for the component east, -0,0106 ± 0,003 m/year for the component north and 0,0092 ± 0,014 m/year for the component vertical . The velocities in CORS Jepara are 0,0208 ± 0,006 m/year for the component east, -0,0107 ± 0,004 m/year for the component north and 0,0078 ± 0,0021 m/year for the component vertical. The velocities in CORS Purwodadi are 0,0219 ± 0,005 m/year for the component east, -0,0111 ± 0,003 m/year for the component north and 0,0103 ± 0,017 m/year for the component vertical. Strain occurring in the point of observation range -3,3498798 x 10-8 up to 3,608678 x 10-8 strain/year.Keywords: CORS station, GAMIT, Velocity *) Penulis, Penanggung Jawab
EVALUASI KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU (Studi Kasus: Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang) Aysha Puspa Pertiwi; Moehammad Awaluddin; nurhadi Bashit
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 8, Nomor 3, Tahun 2019
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.016 KB)

Abstract

ABSTRAK Kota Semarang merupakan ibu kota dari Provinsi Jawa Tengah. Hal ini membuat Kota Semarang menjadi salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa sehingga perkembangan dan pertumbuhan tersebut telah mengakibatkan berkurangnya ruang terbuka hijau dan memberikan dampak menurunnya kualitas lingkungan perkotaan sehingga diperlukan upaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan melalui penyediaan ruang terbuka hijau yang memadai.Penelitian ini memanfaatkan data yang dihasilkan Pengindraan Jauh yaitu Pleiades 1-B kemudian diolah dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) sehingga setiap jenis Ruang Terbuka Hijau (RTH) dapat diketahui persebarannya secara spasial dan dihitung luasannya dan dapat dipetakan berdasarkan data spasial yang telah didapatkan. Hasil analisis secara spasial tersebut kemudian dianalisis kesesuaiannya menurut Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau.Hasil analisis menyatakan bahwa keadaan eksisting dari Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Semarang Utara yaitu 318,909 ha sedangkan target Ruang Terbuka Hijau pada Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2010 adalah ±512,613 ha, sehingga dapat disimpulkan keadaan eksisting dari Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Semarang Utara belum memenuhi target yang telah dibuat pada peraturan. Pemerintah dan masyarakat perlu mempertahankan serta harus menambah lagi Ruang Terbuka Hijau mengingat pentingnya fungsi dari keberadaannya.
Co-Authors Abdi Sukmono Abdi Sukmono, Abdi Adnan Khairi Afriyanto Afriyanto Aisyah Arifin Aisyah Arifin Ajeng Kartika Nugraheni Syafitri Alfian Budi Prasetya Alfien Rahmenda Ali Amirrudin Ahmad Amal Fathullah, Amal Amri Perdana Ginting Ana Rosida Andika Malik Andika Rizal Bahlefi Andre Hermawan Andri Suprayogi Anggi Tiarasani Anisa Rachmawati, Anisa ARGNES DIONANDA RESZA PRADIPTA Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Arintia Eka Ningsih Ario Damar Wicaksono Armenda Bagas Ramadhony Aruma Hartri Aufan Niam Aulia Fikki Wicaksono Aysha Puspa Pertiwi Ayu Nur Safi'i Bambang Darmo Y Bambang Darmo Yuwono Bambang Darmo Yuwono Bambang Darmo Yuwono Bambang Sudarsono Bambang Sudarsono Bandi Sasmito Bhekti Hapsari Bilqis, Ramadhani Sarah Alicya Bobby Daneswara Indra Kusuma Brinton Patuan Sitorus Budi Prayitno Cindy Puspita Sari Damar Ismoyo Danang Budi Susetyo Desita Khrisna Putri, Dewa, Kusuma Hangga Dewi Shinta Septifany Dian Rizqi Ari Wibowo Dimas Bagus Dina Wahyuningsih Dwi Arini Dzaki Adzhan Ega Gumilar Hafiz Enersia Ihda K. U Extiana, Kiky Fadhilla Shara Denafiar Fajar Dwi Hernawan Fanni Kurniawan Fanny Rachmawati Fathan Aulia Fauzi Iskandar Fauzi Janu Amarrohman, Fauzi Janu Fauzi Janu Ammarohman Febrian Pramana Putra Fetra Kristina Harianja Gina Andriyani Habib Azka Ramadhani Hadi, Firman Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus Handayani Nur Arifiyanti Haniah Haniah Hani’ah Hani’ah Haris Yusron Hayuningsih, Dwi Mastuti Heri Gusfarienza Heri Setiawan Ika Nurdianasari Ikhlasul Amal Ahyani Indra Laksana Irfan Tri Anggoro irwan meilano Johan Wisma Anggoro Joko Wibowo Juwita Widya Qur’ani Khairuddin Khairuddin Khofifatul Azizah Khofifatul Azizah Kiky Extiana Kindy Ibrahim Hari Kurniawan Adi Widiyanto L. M. Sabri Labib, Muhammad Faishal Laode M Sabri LAURENTIUS IMMANUEL YUDIT PRABOWO LM. Sabri Lolita, Diaz Amel Lorenzia Anggi Ramayanti Lufti Rangga Saputra LUKMAN MAULANA ABDILLAH Lutfi Eka Rahmawan Lutgar Sudiyanto Sitohang LUTHFI RAHMANDHANI Mahmudi, Fakhry Nur Maulana Eras Rahadi Meita Arddinatarta Moh Kun Fariqul Haqqi Mohammad Afif MOHAMMAD YUSUP LUTFI Much. Jibriel Sajagat, Much. Jibriel Muhamad Arif Debalano Muhamad Nurman Cholid Muhammad Bagus Salim Muhammad Danny Rahman Muhammad Hudayawan Nur L Muhammad Iqbal Akhsin Muhammad Maulana mahardika Amfa Muhammad Rifqi Andikasani Nanda Dewi Arumsari Nasytha Nur Farah Nella Wakhidatus Nina Ratnaningrum NOVAYA NURUL BASYIROH Nugrahanto, Prasetyo Odi Nur Lail, Muhammad Hudayawan Nurhadi Bashit Nurhadi Bashit Nurmalasari, Cici Nurnaning Aisyah Pardjono, P. Prya Adhi Surya Nugraha Putri, Alifa Salsabilla Rachmawati, Ekha Ramdhan Thoriq Setyabudi Renaud Saputra Purba Resi Diansismita Reza Nur Hidayat Rico Waskito Putro Rifki Purnama Aji Rifqi, Muhammad Alifian Risa Ayu Miftahul Rizky Riyadi, Elnatan Vieno Rizky Saputra Rofi'i, Nur Izha Jannah Roy Kasfari Sabri, Laode M. Safii, Ayu Nur Safira Devi Kirana Sandy Yudistira Mahardika, Sandy Yudistira Sarmedis Anrico Situmorang Satrio Wicaksono Satrio Wicaksono Sawitri Subiyanto Septian Dewi Cahyani Septiawan Setio Hutomo Setiaji Nanang Handriyanto Sigit Irfantoro Siregar, Afifah Zafirah Siti Fathimah Soraya Rizky Puspitasari Sri Widiyantoro Sry Suando Sinaga Susilo Susilo Sutomo Kahar Syachril Warasambi Mispaki Tiara Toyyibatul Arofah Tristika Putri Wahyu Entriana Kumala Dewi Wahyu Nur Rohim Wahyuddin, Yasser Wakhidatus, Nella Wibowo, Sidik Tri Wildan Ryan Irfana Yolanda Adya Puspita Yudo Prasetyo