Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS POTENSI PERUNTUKAN LAHAN APARTEMEN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BAGIAN WILAYAH KOTA (BWK) I KOTA SEMARANG) Resi Diansismita; Moehammad Awaluddin; Arief Laila Nugraha
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 4, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPeningkatan kebutuhan perumahan di Kota Semarang tidak hanya disebabkan oleh aktivitas perdagangan, jasa, perkantoran, dan perindustriannya. Oleh karena itu, salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi kebutuhan perumahan pada lahan yang semakin terbatas yaitu melakukan pembangunan apartemen. Pembangunan apartemen wajib mempertimbangkan dan memilih lokasi dengan tepat agar kegiatan dalam perkotaan dapat berlangsung secara produktif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian potensi lahan apartemen di Bagian Wilayah Kota (BWK) I Kota Semarang menggunakan metode weighted overlay dan pembobotan menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP). Adapun kriteria yang digunakan yaitu kemiringan lahan dengan bobot 19%, daerah potensi banjir 16%, harga lahan 14%, jaringan air bersih 12%, jenis tanah 9%, jaringan jalan 8%, ketersediaan angkutan umum 7%, sarana pendidikan 7%, sarana kesehatan 6%, pusat perbelanjaan 2%. Hasil kesesuaian potensi lahan untuk pembangunan apartemen di BWK I Kota Semarang untuk klasifikasi Sesuai (S2) terdapat 85,60% dari total luas wilayah BWK I Kota Semarang yaitu seluas 1.464,86 ha. Sedangkan, klasifikasi Cukup Sesuai (S3) terdapat 14,40% dari total luas wilayah BWK I Kota Semarang yaitu seluas 246,50 ha. Hasil kesesuaian lahan yang telah diperoleh dilakukan intersect dengan tata guna lahan peruntukan kawasan permukiman, perdagangan dan jasa untuk mendapatkan lokasi alternatif apartemen, kemudian dihasilkan lima pilihan lokasi alternatif untuk pengembangan lokasi properti apartemen di BWK I Kota Semarang dengan prioritas lokasi alternatif secara berturut-turut yaitu Lokasi B, Lokasi E, Lokasi A, Lokasi C, dan Lokasi D. Kata Kunci: Apartemen, Fuzzy AHP, Potensi Lahan, SIG, Weighted Overlay ABSTRACTThe increasing demand for housing in the Semarang City is not only caused by trade, services, offices and industrial activities. Therefore, one of the government's efforts to address housing needs on increasingly limited land is to build apartments. Apartment construction must consider and choose the right location so that urban activities can take place productively and efficiently. This study aims to determine the level of land potential suitability for apartments in BWK I Semarang City using the weighted overlay method and weighting using the Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP). The criteria used are the slope of land with a weight of 19%, a potential flood area 16%, land price 14%, 12% clean water network, 9% land type, 8% road network, 7% availability of public transportation, 7% educational facilities, health facilities 6%, shopping centers 2%. The results of the suitability of land potential for apartment development in BWK I Semarang City for the Suitable classification (S2) are 85.60% of the total area of BWK I Semarang City, which is 1,464.86 ha. Meanwhile, the Sufficiently Suitable classification (S3) is 14.40% of the total area of BWK I Semarang City, which is 246.50 ha. The results of the land suitability that have been obtained are carried out intersect with land use designation for residential areas, trade and services to obtain alternative apartment locations, then produced five alternative location options for the development of apartment property locations in BWK I Semarang City with alternative location priorities in succession, namely Location B, Location E, Location A, Location C, and Location D.
PEMBUATAN PROGRAM PERHITUNGAN PERATAAN JARING SIPAT DATAR Setiaji Nanang Handriyanto; Moehammad Awaluddin; Bandi Sasmito
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.44 KB)

Abstract

Sipat datar bertujuan menentukan beda tinggi antara titik-titik di atas permukaan teliti.Di dalam geodesi, tinggi suatu titik didefinisikan sebagai jarak terhadap suatu bidang referensi. Bidang referensi yang dipakai adalah bidang equipotensial gaya berat (bidang nivo) yang berimpit dengan muka air laut rata-rata yang tidak terganggu. Bidang tersebut dinamakan geoid.Dalam pengukuran jaringan Sipat Datar, untuk mendapatkan titik tinggi yang akurat terlebih dahulu dilakukan pengolahan beda tinggi kemudian dilakukan perataan jaringan (Network Adjustment).Perataan jaringan menggunakan metode kuadrat terkecil. Kuadrat terkecildimaksudkan untuk mencari suatu nilai akhir sehingga jumlah kuadrat dari residu adalah minimum. Sehingga tidak mungkin ada nilai hasil hitungan yang lain yang jumlah kuadrat residunya lebih kecil.Seiring dengan kemajuan di bidang komputer dan pemrograman, maka perhitungan perataan jaring Sipat Datar menjadi lebih praktis dalam pengolahannya. Aplikasi GLN 1.0 menggunakan bahasa pemrograman berbasis windows yaitu Visual Basic 2008. Aplikasi GLN 1.0 dapat meratakan jaring Sipat Datar dengan dua metode yaitu parameter dan Bersyarat. Hasil perataan pengamatan jaring Sipat Datar dari aplikasi GLN 1.0 dibandingkan dengan hasil perataan dari Adjust dan Microsoft Office Excel menunjukan hasil yang relatif sama. Berdasarkan hal tersebut, maka disimpulkan bahwa aplikasi yang dibuat dapat digunakan untuk keperluan perataan jaring Sipat Datar.Kata Kunci : visual basic, Sipat Datar, beda tinggi, perataan kuadrat terkecil.
PENGGUNAAN POSTGRESQL DAN OPENSTREETMAP DALAM PEMBANGUNAN WEBGIS TENTANG PERSEBARAN LAPANGAN FUTSAL DAN LAPANGAN SEPAK BOLA KOTA SEMARANG Muhamad Arif Debalano; Andri Suprayogi; Moehammad Awaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.768 KB)

Abstract

ABSTRAK Kota Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah yang berkembang pesat memiliki masyarakat yang mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap perkembangan dunia olahraga. Olahraga sudah menempati posisi yang penting dalam kehidupan sehari – hari masyarakat di Kota Semarang bahkan meningkatnya minat masyarakat ditunjukkan dengan semakin bertambahnya klub–klub atau kelompok–kelompok dari berbagai cabang olahraga di Kota Semarang (Ramadani, 2008). Tak terkecuali bagi olahraga ini, futsal dan sepak bola.Peningkatan minat dan antusias masyarakat terhadap olahraga tersebut, hendaknya diimbangi dengan perkembangan sistem informasi geografis yang baik tentang persebaran lapangan futsal dan lapangan sepak bola Kota Semarang. WebGIS merupakan solusi yang tepat sebagai media persebaran informasi karena fungsi dan kegunaannya yang dapat diakses dengan cepat dan mudah.Dilatar belakangi oleh pemanfaatan aplikasi-aplikasi Opensource, sehingga untuk proses perancangan aplikasi pada penelitian kali, WebGIS ini dalam perancangannya memanfaatkan basis data dari PostgreSQL yang diolah dengan beberapa aplikasi Opensource seperti QGIS, PgAdminIII, PhpPgAdmin, WappStack dan PostGIS. Dan pada bagian webmap memanfaatkan OpenStreetMap sebagai basemapnya.Hasil akhir pada penelitian kali ini berupa aplikasi SIG berbasis Web utnuk persebaran Lapangan Futsal dan Lapangan Bola Kota Semarang. Yang diharapkan dapat bermanfaat bagi tersedia sistem informasi yang memadai bagi pengguna lapangan futsal ataupun lapangan sepak bola yang ada di Kota Semarang. Kata Kunci : Kota Semarang, lapangan bola, lapangan futsal, PostgreSQL dan OpenStreetMap  ABSTRACTSemarang city as the capital of central Java that is rapidly developed has high-aspirated communities on sport development. Sport has already become necessary thing in the daily life of Semarang communities. Moreover, the increasing of communities’ interest towards sport is shown by the increasing numbers of subsidiaries sport clubs in Semarang (Ramadani, 2008) includes futsal and soccer.                 The increasing of communities’ interest and enthusiasm towards futsal and soccer should counterbalanced with the increasing of a good geography information system of futsal and soccer fields distribution in Semarang. WebGIS is a right solution as media of distribution information due to the function and the use that can be accessed rapidly and easily.                 This research is supported by the utilization of Opensource applications. Moreover, in the designing process of this WebGIS, the writer utilizes the data base of PostgreSQL processed by several Opensource applications as QGIS, PgAdminIII, PhpPgAdmin, WappStack and PostGIS. Furthermore, for the webmap, the writer utilizes OpenStreetMap as the basemap.                   The final result of this research is an application of GIS based on Web for the distribution of futsal and soccer fields in Semarang. The information given in this application is expected to be useful for futsal and soccer users in Semarang.  Key words: Semarang, futsal field, soccer field, PostgreSQL, OpenStreetMap      *) Penulis PenanggungJawab
PEMETAAN KESESUAIAN LAHAN PUSAT PERBELANJAAN BARU BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus: Kota Semarang) Aulia Fikki Wicaksono; Moehammad Awaluddin; Nurhadi Bashit
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.344 KB)

Abstract

ABSTRAKKota Semarang merupakan Ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang dianggap pembangunannya lebih maju dibandingkan kota lain di sekitarnya meskipun jumlah pusat perbelanjaan di Kota Semarang tidak lebih banyak dari Ibu kota provinsi lain seperti Bandung, Surabaya, dan lain lain. Kondisi tersebut membuat Kota Semarang menjadi lokasi berprospek tinggi bagi para pengembang properti untuk berinvestasi baik dalam bentuk pusat perbelanjaan tunggal maupun mixed use development yang terdapat mall di dalamnya. Adanya permintaan pemenuhan properti serta pembangunan untuk aktivitas komersial secara besar-besaran akan membuat masalah dalam penataan ruang, yaitu akan timbul lahan dengan fungsi yang tidak sesuai dengan peruntukan kawasannya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat bagaimana tingkat kesesuaian lahan pembangunan pusat perbelanjaan baru di Kota Semarang menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) berdasarkan parameter yang ditentukan. Hasil kesesuaian lahan yang telah diperoleh selanjutnya akan dilakukan verifikasi menggunakan peta RTRW peruntukan kawasan perdagangan dan jasa. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah peta kesesuaian lahan untuk pusat perbelanjaan baru di Kota Semarang. Berdasarkan hasil verifikasi peta kesesuaian lahan pembangunan pusat perbelanjaan baru menggunakan peta pola ruang peruntukan perdagangan dan jasa RTRW Kota Semarang tahun 2010-2030 didapatkan klasifikasi sangat sesuai seluas 192,378 ha (17,16%) dari total luas wilayah peruntukan perdagangan dan jasa. Klasifikasi cukup sesuai seluas 435,558 ha (38,86%). Klasifikasi kurang sesuai terdapat seluas 365,525 ha (32,01%), dan klasifikasi tidak sesuai seluas 127,329 ha (11,36%).Kata kunci : AHP, Kesesuaian Lahan, Kota Semarang, Pusat Perbelanjaan.ABSTRACTCity of Semarang is the capital of Central Java Province which is considered more advanced development compared to the surrounding city although the number of shopping center in Semarang is not as many as other provincial capital such as Bandung, Surabaya, and others. This condition makes Semarang as though as a location with a good prospects for property developers to invest both in the form of a single shopping center building or as mixed use development that there is a mall within it. Massive amount of the demand for property fulfillment and development for commercial activities will create problems in the spatial arrangement, that will brings up land that the function is not suite with the allocation of its area. This study is conducted with the aim to see the level of land suitability for new shopping center development in Semarang using Geographic Information System (GIS) based on specified parameters. The result that has been obtained will then  be verified using RTRW map of allocation of trade and service area. The result from verification of land suitability map for new shopping center development using map of allotment of trade and service of Semarang City’s RTRW years of 2010-2030 obtained very suitable class with an area of 192,378 ha (17,16%) from total area of allotment of trade and service, quite suitable class with an area of 435,558 ha (38,86%), less suitable class with an area of 365,525 ha (32,01%), and not suitable class with an area of 127,329 ha (11,36%).Key Words : AHP, Land Suitability, Semarang, Shopping Center.
PENGAMATAN GPS UNTUK MONITORING DEFORMASI BENDUNGAN JATIBARANG MENGGUNAKAN SOFTWARE GAMIT 10.5 Ali Amirrudin Ahmad; Bambang Darmo Yuwono; Moehammad Awaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.179 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini adalah tentang pengamatan GPS untuk monitoring deformasi bendungan Jatibarang menggunakan software GAMIT 10.5. Batasan masalah dari penelitian ini adalah bendungan Jatibarang yang berlokasi di kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan GPS dual frequency pada enam titik pantau yang terletak di bendung utama. Pengolahan data pengamatan menggunakan Scientific Software GAMIT 10.5. Penelitian dilakukan selama tiga periode: Maret, April dan Mei 2014. Tujuan dari penilitian antara lain mengetahui kondisi deformasi yang terjadi di Bendungan Jatibarang, mengetahui cara monitoring deformasi bendungan secara teliti menggunakan alat ukur GPS dual frequency dan mengetahui ketelitian pengolahan data GPS yang menggunakan Scientific Software GAMIT 10.5 pada monitoring deformasi. Tinjaun pustaka yang digunakan dalam penelitian ini antara lian bendungan, deformasi, GPS, metode monitoring deformasi bendungan, prinsip monitoring deformasi bendungan dengan GPS, TEQC (Translation, Editing and Quality Check) dan GAMIT/GLOBK. Pelaksanaan yang dilakukan meliputi pengumpulan data dengan pengamatan survei GPS dan pengolahan data dengan metode post-processing. Setelah melalui pengolahan GAMIT dan GLOBK maka didapatkan nilai perubahan koordinat dengan rata-rata nilai perubahan koordinat pada sumbu X = 0,879 mm, sumbu Y = 0,614 mm dan sumbu Z = 1,114 mm Sehingga kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah bendungan Jatibarang mengalami perubahan koordinat secara numeris. Namun saat diuji statistik dengan selang kepercayaan 95%, dinyatakan bahwa keenam titik monitoring bendungan tidak mengalami pergeseran koordinat secara signifikan. Jadi bendungan Jatibarang tidak mengalami deformasi.Kata kunci: bendungan, deformasi, GPS, GAMIT AbstractThis research is about a monitoring GPS to monitor the deformation in Jatibarang dam located at Gunung Pati, Semarang, Central Java using GAMIT 10.5 software.  The research method is using GPS dual frequency at six points of monitoring which located at the main dam. The technique of analyzing data in this research is using Scientific Software GAMIT 10.5. This research takes in three times period starts from March, May, and finish in April 2014. The research has some purposes and the first purpose is to know the deformation situation that occurred in Jatibarang dam, the second is to find out how to monitor the deformation in Jatibarang dam carefully by using GPS dual frequency, and the third purpose is to know a precision in analyzing data with using Scientific Software GAMIT 10.5 on deformation monitoring. The researcher takes the overview of the libraries in his research such as Dam, Deformation, GPS, The method of monitoring dam deformation, the principles of monitoring dam deformation by using GPS, TEQC (Translation, Editing and Quality Check) and GAMIT/GLOBK.  The implementation of this research includes collecting of data by using monitoring to survey GPS and analyzing data with using post-processing method. After analyzing GAMIT and GLOBK then it gets an displacement coordinate value with averages displacement coordinate value on X axis = 0,879 mm, Y axis = 0, 614 mm and Z axis = 1, 114 mm , hence the final conclusion of this research is Jatibarang dam experienced displacement coordinate value in numerical. The resulted test statistically with reliance up to 95% that six monitoring points of the dam are not have displacement point significantly. The conclusion of this research is Jatibarang dam is not deformed.Keywords: dam, deformation, GPS, GAMIT
KAJIAN REGANGAN SELAT BALI BERDASARKAN DATA GNSS KONTINU TAHUN 2009-2011 Gina Andriyani; Sutomo Kahar; Moehammad Awaluddin; Irwan Meilano
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.028 KB)

Abstract

Indonesia bagian barat terdiri dari Sunda Shelf (landas kontinen Asia Tenggara), yang meliputi pulau-pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan barat daya bagian dari Sulawesi. Sunda Shelf adalah bagian dari lempeng Eurasia yang luas, tetapi tabrakan dari India dengan Asia Tengah memungkinkan terjadinya gerakan yang signifikan dari Asia Tenggara dan Sunda Shelf relatif terhadap Eurasia. Selat Bali teletak diantara pulau Jawa dan Bali yang termasuk ke dalam blok Sunda. Blok Sunda meliputi Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi bagian barat [Hamillton, 1979]. Saat Lempeng Indo-Australia bergerak kebawah Lempeng Eurasia, terjadi kontak bidang antar lempeng sehingga terakumulasi regangan. Regangan yang telah melewati batas elastisitas akan dilepaskan sebagai gempa bumi. Namun demikian berdasarkan Journal of Geophysical Research tahun 2003 hasil penelitian Bock mengenai Crustal motion in Indonesia from Global Positioning System Measurements disebutkan bahwa regangan yang terjadi di Blok Sunda adalah kecil yaitu 5 x 10-8 per tahun. Berdasarkan hasil pengolahan data hasil pengamatan GNSS di Selat Bali menggunakan software Bernese versi 5 dapat diketahui bahwa Selat Bali mengalami pergeseran ke arah tenggara yang mengindikasikan adanya proses inter-seismic. Besar regangan (strain) yang terjadi di Selat Bali dihitung  menggunakan metode perhitungan regangan (strain) garis sehingga dapat di tentukan besar regangan antara ke dua titik pengamatan GNSS CORS yang digunakan pada penelitian ini.   Kata Kunci : Sunda Shelf, Selat Bali, Regangan (Strain), Pergeseran, Bernese
Analisis Pengaruh Panjang Baseline Terhadap Ketelitian Pengukuran Situasi Dengan Menggunakan GNSS Metode RTK-NTRIP (Studi Kasus: Semarang, Kab. Kendal dan Boyolali) Ega Gumilar Hafiz; Moehammad Awaluddin; Bambang Darmo Yuwono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.795 KB)

Abstract

Developments and requirement about mapping survei in Indonesia are getting faster and the lack of availability of basic point technique used as a point of the belt as well as the least amount of human resources who understand the job of mapping surveis, is one of the factors restricting to produce a map of the situation quickly (real time) and can also provide data quality and a good position. Then it needs a system of measurement that can give results that can satisfy the needs of mapping in Indonesia.Associated with these problems, in this final task has been carried research measurements using GPS CORS (Continuosly Operating Reference Stations) system. By analyzing the influence of the length of the baseline against the accuracy of the measurement situation using GNSS RTK-NTRIP method and using Total Station measurement data as definitive data.The purpose of this measurement is to know the horizontal, vertikal accuracy and scale for plotting the map. The results of analysis and statistical tests will be found horizontal accuration  and vertical accuration )it is  : the measurement with the long baseline 1 km has a value of  =  ±0,092 m and  = ±0,047 m, with long baseline 15,6 km has a value of  = ±0,181 m and  = ±0,179 m, and with long baseline 57,6 km has a value of σHZ = ±0,765 m and  = ±0,258 m. Refers to the accuration scale map, for long baseline 1 km include of 1: 500 scale map, while the long baseline 15,6 km include of 1: 1.000 scale map, and long baseline 57,6 km include of 1: 1.000 scale map.Keywords: Topographic Mapping, Measurements of GPS, GNSS, RTK (Real Time Kinematic), NTRIP (RTCM Transport Networked via Internet Protocol)
ANALISIS KETELITIAN TITIK KONTROL HORIZONTAL PADA PENGUKURAN DEFORMASI JEMBATAN PENGGARON MENGGUNAKAN SOFTWARE GAMIT 10.5 Ayu Nur Safi'i; Bambang Sudarsono; Moehammad Awaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.562 KB)

Abstract

Abstrak Jembatan merupakan salah satu prasarana untuk menunjang kelancaran transportasi di darat. Kebanyakan jembatan mengalami kerusakan infrastruktur yang disebabkan oleh keadaan alam, proses kimiawi dalam komponen jembatan, bencana alam, kerusakan pemakaian yang berlebihan maupun menua. Dengan perkembangan teknologi pemetaan dan teknologi komputer/informatika yaitu adanya kemunculan alat ukur GPS memungkinkan dibuat sistem monitoring/ pengamatan secara berkala supaya didapatkan data yang akurat mengenai pergerakan struktur maupun deformasi yang terjadi pada suatu jembatan. Selama ini untuk mengetahui informasi mengenai struktur dan perubahan dimensi jembatan belum banyak dilakukan karena memerlukan biaya yang tidak sedikit.Dalam penelitian ini, metode pengukuran deformasi yang digunakan adalah metode pengukuran dengan alat ukur GPS. Karakteristik deformasi yang dikaji meliputi posisi dan besar pergeseran. Software yang digunakan untuk pengolahan data GPS adalah Scientific Software GAMIT.Ketelitian dari pengukuran dengan hasil simpangan baku pada absis X berkisar antara 0,96 mm sampai 1,37 mm, sedangkan untuk simpangan baku pada ordinat Y berkisar dari 1,05 mm sampai dengan 1,53 mm. Besar Pergeseran untuk easting dan northing sebesar ± 2 mm ke arah kuadran II pada bulan Februari- April 2014, sedangkan untuk bulan Februari-Mei 2014 terjadi pergesaran sebesar  ± 2-3 mm ke arah kuadran II . Kata Kunci : Jembatan, Deformasi, GPS, GAMIT                                 AbstractBridge is one of the infrastructures to support transportation continuity on land. Most bridges have an infrastructure damage caused by natural circumstances, chemical processes in the bridge components, natural disaster, and damage of excessive wear or aging. With the development of mapping technology and computer technology / informatics, namely the emergence of GPS measuring devices which allows system monitoring / observation at regular intervals in order to obtain accurate data on the movement and deformation structures that occur on a bridge.Until now, the attempt to find out information about the structure and dimensions change of the bridge has not commonly done yet since itrequires a lot of cost.In this study, deformation measurement method used is the method of measurement with GPS measuring devices. Deformation characteristics examined include the shifts value and positions. Software used for processing GPS data is Scientific Software GAMIT.The standard deviation results that showed the accuracy of the measurements on the X abscissa ranged from 0.96 mm to 1.37 mm, whereas for the Y ordinate ranges of 1.05 mm to 1.53 mm. The shift value to easting and northing is ± 2 mm toward quadrant II in February -April 2014, while in February - May 2014 occurred a shift of ± 2-3 mm toward quadrant II. Keyword: Bridge, Deformation, GPS, GAMIT
EVALUASI KESESUAIAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2010 DI KECAMATAN SEMARANG SELATAN Kiky Extiana; Moehammad Awaluddin; Hana Sugiastu Firdaus
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.172 KB)

Abstract

ABSTRAKSemarang Selatan merupakan salah satu kecamatan di Kota Semarang yang menjadi kawasan pusat aktivitas dan pusat perekonomian kota. Berbagai infrastruktur dibangun dan dikembangkan di kecamatan ini untuk mendukung berjalannya aktivitas dan perekonomian di pusat kota. Selain itu, Kecamatan Semarang Selatan merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk bruto klasifikasi tinggi. Perkembangan infrastruktur serta kepadatan penduduk yang tinggi dapat memicu penurunan kualitas lingkungan. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Semarang menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai upaya menjaga kualitas lingkungan kota serta keterpaduan kegiatan pembangunan. Hampir sepuluh tahun berjalannya perda ini, belum terdapat publikasi penelitian tentang evaluasi kesesuaian RTH berdasarkan perda berbasis spasial, terlebih dengan adanya pembagian area RTH yang detail di kawasan permukiman. Sebagai salah satu kecamatan dengan persentase rencana luasan RTH kawasan permukiman terbesar, maka perlu dilakukan penelitian tentang evaluasi kesesuaian RTH berdasarkan Perda Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2010 di Kecamatan Semarang Selatan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan intepretasi citra WorldView-2 untuk didapatkan persebaran dan luasan RTH. Karena luas RTH direncanakan secara mendetail, diperlukan kontrol kualitas data seperti uji akurasi posisi dan tematik. Hasil uji akurasi posisi horizontal dan akurasi tematik menunjukkan pergeseran posisi menggunakan citra WorldView-2 untuk Peta Ruang Terbuka Hijau skala 1:2.500 tidak melebihi 1,5 meter serta akurasi tematik klasifikasi sebesar 96,65%. Secara umum, Kecamatan Semarang Selatan telah memenuhi peraturan 113,940 Ha dari 175,829 Ha atau 65% dari yang telah direncanakan. Terdapat enam klasifikasi ruang terbuka hijau yang belum memenuhi perencanaan yaitu pada kawasan sempadan sungai, areal taman lingkungan permukiman, area ruang hijau jalan permukiman, pertamanan dan lapangan, khusus militer, serta jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi. Kata Kunci: RTH, Semarang Selatan, SIG ABSTRACTSouth Semarang is one of district in the Semarang City which is a center of activities and economy of the city. Various infrastructures are constructed and developed in this district to support the running of activity and economy in the center of the city. In addition, South Semarang District has a high gross population density classification. Development of infrastructure and high population density can trigger a decrease in environmental quality. Therefore, Semarang City Government issued Regional Regulation Number 7 of 2010 concerning Green Open Space Arrangement as an effort to maintain the quality of the city environment and the integration of development activities. Almost ten years of the operation of this regulation, there has been no research publication on the evaluation of green open space suitability based on regional regulation with spatial based, especially with the detail division of green open space in residential areas. As one of the sub-districts with the largest percentage of planned green open space area of residential, it is necessary to do research on evaluation of green open space suitability based on Regional Regulation of Semarang City Number 7 of 2010 in South Semarang District. This research was conducted using a spatial analysis method with WorldView-2 image interpretation to obtain the distribution and extent of green open space. Because detail of green open space plan, data quality controls such as position and thematic accuracy testing are required. Horizontal position and thematic accuracy test results show position shift using WorldView-2 imagery for a 1: 2,500 scale Green Open Space Map not to exceed 1.5 meters and a thematic accuracy classification of 96.65%. In general, South Semarang district has complied with 113,940 Ha out of 175,829 Ha or 65% of what was planned. There are six classifications of green open space which is not sufficient with the planning regulation consists of river border, settlement park area, settlement road area, park and field, military, and electric voltage line.
ANALISIS PERUBAHAN NILAI TANAH AKIBAT AKTIVITAS PENAMBANGAN BATU KAPUR DI KECAMATAN GUNEM KABUPATEN REMBANG Fanny Rachmawati; Bambang Sudarsono; Moehammad Awaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.458 KB)

Abstract

Kecamatan Gunem adalah sebuah Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Rembang. Kecamatan ini merupakan kecamatan yang paling kaya akan bahan tambangnya, hal ini dibuktikan dengan adanya aktivitas penambangan batu kapur dan adanya wacana akan dibangunnya pabrik semen di wilayah tersebut. Kondisi tersebut dapat menjadi pemicu perubahan penggunaaan lahan sehingga berdampak pada perubahan nilai tanah, hal ini akan berlangsung secara terus menerus sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan penambangan di daerah tersebut. Penelitian ini awalnya dilakukan pembuatan peta zona nilai tanah Kecamatan Gunem dengan software Aplikasi Pengolahan Data ArcView 3.3 versi BPN untuk tahun 2006, 2010 dan 2012. Langkah selanjutnya peta di overlay dengan software ArcGis 9.3 antara peta ZNT tahun 2006 dengan 2010 yang menghasilkan peta perubahan harga tanah sebelum adanya penambangan dan overlay antara peta ZNT 2010 dengan 2012 yang menghasilkan peta perubahan harga tanah sesudah adanya penambangan. Setelah itu dilakukan analisis dengan menggunakan software SPSS versi 13 untuk mengetahui perbedaan nilai tanah dan pola sebar harga tanah. Hasil Penelitian menunjukan dalam rentang waktu tahun 2006 sampai 2010 dan 2010 sampai 2012 perubahan harga tanah terbesar terjadi pada zona pemukiman, sedangkan perubahan harga tanah terkecil terjadi zona pertanian, sedangkan dari uji perbedaan rata-rata kenaikan nilai tanah oleh pasar sebelum dan sesudah adanya aktivitas penambangan didapat nilai signifikansi sebesar 0.000 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan rata-rata kenaikan nilai tanah oleh pasar sebelum dan sesudah adanya aktivitas penambangan. Untuk pola sebar harga tanah setelah adanya penambangan batu kapur berdasarkan uji ANOVA dapat disimpulkan harga pasar pada zona pemukiman lebih tinggi dibanding dengan zona sawah baik pada lokasi yang dekat dengan tambang maupun yang jauh dari tambang. Kata Kunci : Perubahan, harga tanah, penambangan, analisis statistik.
Co-Authors Abdi Sukmono Abdi Sukmono, Abdi Adnan Khairi Afriyanto Afriyanto Aisyah Arifin Aisyah Arifin Ajeng Kartika Nugraheni Syafitri Alfian Budi Prasetya Alfien Rahmenda Ali Amirrudin Ahmad Amal Fathullah, Amal Amri Perdana Ginting Ana Rosida Andika Malik Andika Rizal Bahlefi Andre Hermawan Andri Suprayogi Anggi Tiarasani Anisa Rachmawati, Anisa ARGNES DIONANDA RESZA PRADIPTA Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Arintia Eka Ningsih Ario Damar Wicaksono Armenda Bagas Ramadhony Aruma Hartri Aufan Niam Aulia Fikki Wicaksono Aysha Puspa Pertiwi Ayu Nur Safi'i Bambang Darmo Y Bambang Darmo Yuwono Bambang Darmo Yuwono Bambang Darmo Yuwono Bambang Sudarsono Bambang Sudarsono Bandi Sasmito Bhekti Hapsari Bilqis, Ramadhani Sarah Alicya Bobby Daneswara Indra Kusuma Brinton Patuan Sitorus Budi Prayitno Cindy Puspita Sari Damar Ismoyo Danang Budi Susetyo Desita Khrisna Putri, Dewa, Kusuma Hangga Dewi Shinta Septifany Dian Rizqi Ari Wibowo Dimas Bagus Dina Wahyuningsih Dwi Arini Dzaki Adzhan Ega Gumilar Hafiz Enersia Ihda K. U Extiana, Kiky Fadhilla Shara Denafiar Fajar Dwi Hernawan Fanni Kurniawan Fanny Rachmawati Fathan Aulia Fauzi Iskandar Fauzi Janu Amarrohman, Fauzi Janu Fauzi Janu Ammarohman Febrian Pramana Putra Fetra Kristina Harianja Gina Andriyani Habib Azka Ramadhani Hadi, Firman Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus Handayani Nur Arifiyanti Haniah Haniah Hani’ah Hani’ah Haris Yusron Hayuningsih, Dwi Mastuti Heri Gusfarienza Heri Setiawan Ika Nurdianasari Ikhlasul Amal Ahyani Indra Laksana Irfan Tri Anggoro irwan meilano Johan Wisma Anggoro Joko Wibowo Juwita Widya Qur’ani Khairuddin Khairuddin Khofifatul Azizah Khofifatul Azizah Kiky Extiana Kindy Ibrahim Hari Kurniawan Adi Widiyanto L. M. Sabri Labib, Muhammad Faishal Laode M Sabri LAURENTIUS IMMANUEL YUDIT PRABOWO LM. Sabri Lolita, Diaz Amel Lorenzia Anggi Ramayanti Lufti Rangga Saputra LUKMAN MAULANA ABDILLAH Lutfi Eka Rahmawan Lutgar Sudiyanto Sitohang LUTHFI RAHMANDHANI Mahmudi, Fakhry Nur Maulana Eras Rahadi Meita Arddinatarta Moh Kun Fariqul Haqqi Mohammad Afif MOHAMMAD YUSUP LUTFI Much. Jibriel Sajagat, Much. Jibriel Muhamad Arif Debalano Muhamad Nurman Cholid Muhammad Bagus Salim Muhammad Danny Rahman Muhammad Hudayawan Nur L Muhammad Iqbal Akhsin Muhammad Maulana mahardika Amfa Muhammad Rifqi Andikasani Nanda Dewi Arumsari Nasytha Nur Farah Nella Wakhidatus Nina Ratnaningrum NOVAYA NURUL BASYIROH Nugrahanto, Prasetyo Odi Nur Lail, Muhammad Hudayawan Nurhadi Bashit Nurhadi Bashit Nurmalasari, Cici Nurnaning Aisyah Pardjono, P. Prya Adhi Surya Nugraha Putri, Alifa Salsabilla Rachmawati, Ekha Ramdhan Thoriq Setyabudi Renaud Saputra Purba Resi Diansismita Reza Nur Hidayat Rico Waskito Putro Rifki Purnama Aji Rifqi, Muhammad Alifian Risa Ayu Miftahul Rizky Riyadi, Elnatan Vieno Rizky Saputra Rofi'i, Nur Izha Jannah Roy Kasfari Sabri, Laode M. Safii, Ayu Nur Safira Devi Kirana Sandy Yudistira Mahardika, Sandy Yudistira Sarmedis Anrico Situmorang Satrio Wicaksono Satrio Wicaksono Sawitri Subiyanto Septian Dewi Cahyani Septiawan Setio Hutomo Setiaji Nanang Handriyanto Sigit Irfantoro Siregar, Afifah Zafirah Siti Fathimah Soraya Rizky Puspitasari Sri Widiyantoro Sry Suando Sinaga Susilo Susilo Sutomo Kahar Syachril Warasambi Mispaki Tiara Toyyibatul Arofah Tristika Putri Wahyu Entriana Kumala Dewi Wahyu Nur Rohim Wahyuddin, Yasser Wakhidatus, Nella Wibowo, Sidik Tri Wildan Ryan Irfana Yolanda Adya Puspita Yudo Prasetyo