Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN GARIS PANTAI TERHADAP BATAS PENGELOLAAN WILAYAH LAUT PROVINSI JAWA TIMUR DAN PROVINSI BALI DI SELAT BALI Muhammad Maulana mahardika Amfa; Moehammad Awaluddin; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.353 KB)

Abstract

ABSTRAK Sesuai dengan Permendagri No.76 Tahun 2012, garis pantai memiliki peranan penting dalam penetapan dan penegasan batas pengelolaan wilayah laut. Garis pantai menjadi acuan penentuan titik dasar dan garis pangkal yang kemudian digunakan untuk penarikan garis batas. Namun garis pantai rentan mengalami perubahan. Perubahan-perubahan ini terjadi karena abrasi, akresi, ataupun pengaruh dinamika air laut. Maka dari itu, penelitian mengenai pengaruh perubahan garis pantai terhadap batas pengelolaan wilayah laut dipandang perlu.Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan batas pengelolaan wilayah laut Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali di Selat Bali dengan menggunakan metode kartometrik di atas peta LLN dan citra satelit Landsat tahun 2002 dan tahun 2016 terkoreksi yang diamati secara time series. Pemilihan citra juga disesuaikan dengan kondisi pasang surut air laut. Citra yang digunakan kemudian diolah menggunakan metode BILKO untuk mempermudah dalam proses interpretasi garis pantai.Dari hasil pengamatan citra Landsat tahun 2002 dan 2016, terjadi perubahan garis pantai di Provinsi Bali dan Provinsi Jawa Timur. Hal ini diperkuat dengan adanya perubahan sampel luas pengelolaan wilayah laut pada periode 2002-2016 di Provinsi Jawa Timur yang berkurang sebesar 354.3273 Ha dan penambahan sebesar 1000.191 Ha untuk Provinsi Bali. Perubahan garis pantai berpengaruh pada garis batas pengelolaan wilayah laut dan luas pengelolaan wilayah laut kedua provinsi. Penarikan batas pengelolaan wilayah laut dilakukan dengan prinsip garis tengah untuk pantai berhadapan dengan jarak kurang dari 24 mil dan penarikan batas sesuai garis pantai untuk pantai yang berhadapan dengan jarak lebih dari 24 mil.
ANALISIS PENGUKURAN PENAMPANG MEMANJANG DAN PENAMPANG MELINTANG DENGAN GNSS METODE RTK-NTRIP Dimas Bagus; Moehammad Awaluddin; Bandi Sasmito
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.655 KB)

Abstract

ABSTRAK Pengukuran penampang memanjang dan penampang melintang sangat dibutuhkan dalam setiap pekerjaan survey rekayasa. Pengukuran penampang memanjang dan melintang dapat dilaksanakan dengan berbagai macam alat ukur seperti Waterpass , Total station. Dalam penelitian ini dilakukanlah pengukuran dengan menggunakan sistem GNSS, dengan menganalisis pengukuran penampang memanjang dan melintang menggunakan metode RTK-NTRIP.Pengukuran ini kemudian dibandingkan dengan Total station dan Waterpass yang dianggap benar. Perbandingan hasil digunakan 2 metode, metode pertama menganggap bahwa nilai undulasi (N) pada wilayah pengukuran dianggap sama. Metode yang kedua dilakukan konversi tinggi terhadap model geoid global EGM2008 dengan grid 1’ (menit) . Pengukuran ini dilakukan pada daerah kampus UNDIP.Hasil pengukuran GNSS RTK NTRIP dengan mengasumsikan nilai N pada wilayah pengukuran dianggap sama didapatkan akurasi 0.146 m sehingga memenuhi  produksi peta skala 1 : 500Kata kunci : GNSS, RTK-NTRIP, Penampang Memanjang, Penampang Melintang ABSTRACT Measurements of longsection and cross sections are needed in every engineering survey work. It  can be implemented with a variety of measuring tools such as Waterpass, Total station.In this research was perform measurements using GNSS system, by analyzing the long section and crosss ection measurement using RTK-NTRIP method.These measurements are then compared with Total station and Waterpas measurement. By using two methods, the first method assumes that the value of Undulation (N) in the measurement area are considered equal. A second method use heigh conversion of the geoid model EGM2008-1'. These measurements take place on the campus area UNDIPThe results obtained from GNSS RTK NTRIP measurement  where the value of  undulation (N) in the measurement area is considered equal so the accuracy  value is 0.146 m so can produce map with the scale of 1: 500 Keywords: GNSS, RTK-NTRIP, Long Section, Cross Section
ANALISIS SPASIAL PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SEKOLAH DASAR NEGERI BERDASARKAN SISTEM ZONASI (STUDI KASUS: KECAMATAN BANYUMANIK) Wahyu Entriana Kumala Dewi; Moehammad Awaluddin; LM Sabri
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.694 KB)

Abstract

ABSTRAKPemberlakuan sistem zonasi sekolah dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2019. Di Kota Semarang, sistem zonasi dibentuk berdasarkan kelurahan dengan mempertimbangkan rasio daya tampung dan jumlah peserta didik sesuai Keputusan Wali Kota Semarang Nomor 420/404 Tahun 2019 Tentang Penetapan Rumus Perhitungan Nilai Akhir Peringkat dan Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Satuan Pendidikan Di Kota Semarang Tahun 2019. Sistem zonasi sekolah bertujuan untuk memeratakan penerimaan peserta didik dan menghilangkan diskriminatif terhadap sekolah. Jumlah penduduk usia sekolah juga berpengaruh pada pemerataan peserta didik. Tingginya angka kelahiran akan menambah jumlah penduduk usia sekolah yang banyak juga maka harus diimbangi dengan banyaknya jumlah unit sekolah. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya penerimaan peserta didik yang melebihi batas daya tampung. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk membangun data spasial beserta analisisnya. Dalam penelitian ini, data spasial yang dibangun berupa model sebaran sekolah jenjang Sekolah Dasar Negeri dalam satu kecamatan. Kemudian dengan menambahkan informasi pendukung dan analisis terkait sistem zonasi akan terbentuk model penerimaan peserta didik baru Sekolah Dasar berdasarkan sistem zonasi. Hasil analisis SIG menunjukkan daya tampung sekolah di Kecamatan Banyumanik sebanyak 1.259 murid. Angka kelahiran di tahun 2013 sebanyak 2.328 anak, sehingga prediksi penerimaan peserta didik baru tahun 2020 mengalami kekurangan daya tampung untuk 1.069 murid. Angka kelahiran di tahun 2014 sebanyak 1.808 anak, sehingga prediksi penerimaan peserta didik baru tahun 2021 mengalami kekurangan daya tampung untuk 549 murid. Angka kelahiran di tahun 2015 sebanyak 1.503 anak, sehingga prediksi penerimaan peserta didik tahun 2022 mengalami kekurangan daya tampung untuk 244 murid. Angka kelahiran di tahun 2016 sebanyak 1.822 anak, sehingga prediksi penerimaan peserta didik baru tahun 2023 mengalami kekurangan daya tampung untuk 563 murid. Angka kelahiran di tahun 2017 dan 2018 terdapat kesamaan data dengan angka kelahiran di tahun 2016, sehingga data tersebut dianggap tidak valid dan tidak dipergunakan untuk memprediksi penerimaan peserta didik baru tahun 2024 dan 2025.Kata Kunci: Angka Kelahiran, Daya Tampung Sekolah, Sistem Zonasi Sekolah, ABSTRACTEnforcement of the school zoning system in New Student Admissions (PPDB) began to be implemented in the academic year 2019/2020. In Semarang City, the zoning system was formed based on village administration by considering the capacity ratio and the number of learners based on Semarang Mayor Decree Number 420/404 2019 concerning Determination of the Formula for Calculating Final Value of Ranking and Zoning of New Student Admissions in Education Units in Semarang City in 2019. The school zoning system aims to equalize student admissions and eliminate discrimination against schools. The number of school-age population also affects the distribution of students. The high birth rate will increase the number of school-age population which is also large so it must be balanced with the large number of school units. This is to anticipate the occurrence of student acceptance that exceeds the capacity limit. Geographic Information System (GIS) is a system that can be used to construct spatial data and its analysis. In this study, the spatial data that was built were in the form of the distribution model of state elementary schools in one district. Then by adding supporting information and analysis related to the zoning system a new elementary school student admission model will be formed based on the zoning system. GIS analysis results show the capacity of schools in Banyumanik District as many as 1,259 students. The birth rate in 2013 was 2,328 children, so predictions of new student admission in 2020 lacked capacity for 1,069 students. The birth rate in 2014 was 1,808 children, so predictions of new student enrollment in 2021 experienced a shortage of capacity for 549 students. The birth rate in 2015 was 1,503 children, so predictions of student acceptance in 2022 experienced a shortage of capacity for 244 students. The birth rate in 2016 was 1,822 children, so the predicted acceptance of new students in 2023 experienced a shortage of capacity for 563 students. The birth rates in 2017 and 2018 have similarities with the birth rate in 2016, so the data are considered invalid and not used to predict the acceptance of new students in 2024 and 2025.
Penentuan Jalur Optimal Menuju Stasiun Kereta Api Tawang Kota Semarang Menggunakan Analisis Jaringan Nina Ratnaningrum; Bambang Darmo Yuwono; Moehammad Awaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.88 KB)

Abstract

As the development of human life, roads as a means of transportation facing increasingly complex problems, which affect the use of the road network is mainly related to the travel time required to reach a location. Tawang railway station in Semarang City is one of the common facilities are often used by people as a long-distance mass transportation infrastructure During the development, people needs to reach Tawang railway station fast and optimal, views of time to reach the location at an interval of morning, afternoon, and evening.This research aimed to obtain information about the approximate travel time of traffic that will be very useful for the users of the road so that the road users can pick and choose the best travel interval at a predetermined route before traveling. Geographic Information Systems can be used as an alternative to analyze the road network and the travel time which determines the most optimal track towards the Tawang railway station, as well as analyzing the time the plan is prepared to road users could get the location on time. The calculation of travel time based on Travel Time Reliability that will give result Planning Time.The results obtained for an optimal route in the Mangkang Bus Station – Tawang Railway Station Route is via Jl. Imam Bonjol in the evening which has a length of 17.099 km road with Travel Time is 26.34 minutes, 48.79 minutes for Planning Time, and Validation Time is 30.81 minutes; the Terboyo Bus Station – Tawang Railway Station Route is via Jl. Letjend Suprapto at afternoon which has a length of 5.707 km road with Travel Time is 9.04 minutes, Planning Time is 16.79 minutes and 15.51 minutes for the Validation Time; the Penggaron Bus Station – Tawang Railway Station Route via Jl. Soekarno Hatta in the evening of a long road that has 10,694 km with Travel Time is 19.96 minutes, 35.82 minutes for Planning Time, and Validation Time is 20.49 minutes; and the Banyumanik Bus Station – Tawang Railway Station Route via Jl. MT. Haryono in the afternoon which has a length of 13.851 km road with Travel Time is 23.28 minutes, Planning Time is 48.79 minutes and 31.18 minutes for the Validation Time.Keywords : Geographic Information System, ArcGIS, Network Analysis, optimal track.
SURVEI PENDAHULUAN DEFORMASI MUKA TANAH DENGAN PENGAMATAN GPS DI KABUPATEN DEMAK (Studi Kasus : pesisir pantai Kecamatan Sayung) Moh Kun Fariqul Haqqi; Bambang Darmo Yuwono; Moehammad Awaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1243.296 KB)

Abstract

ABSTRAK Daerah pesisir pantai utara Jawa sangat rentan terhadap tekanan lingkungan, baik secara alamiah maupun yang disebabkan oleh manusia. Wilayah pesisir pantai Kecamatan Sayung Kabupaten Demak sering terkena dampak banjir pasang surut atau yang lebih dikenal dengan banjir rob. Damaywanti (2013) menyatakan bahwa terjadinya banjir rob di Desa Bedono telah menenggelamkan dua dusun yaitu dusun Tambaksari dan Senik. Peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai fenomena tersebut dengan melakukan survei deformasi untuk pertama kali . Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu benda (Kuang,1996). Dalam melakukan penelitian mengenai deformasi ini, peneliti melakukan perencanaan dan pemasangan tujuh titik pengamatan. Pengukuran titik pengamatan tersebut menggunakan GPS dual frequency dan diolah menggunakan tiga metode pengolahan yaitu metode radial, jaring dan ikat IGS. Perangkat lunak yang digunakan adalah perangkat lunak ilmiah GAMIT.                Pembuatan rancangan desain jaringan titik pengamatan untuk deformasi muka tanah ditinjau dari peta geologi,  peta jenis tanah, peta abrasi, peta DAS, dan peta tata guna lahan dalam RTRW Kabupaten Demak tahun 2011-2031 dapat disimpulkan bahwa semua titik pengamatan sesuai untuk pemantauan deformasi muka tanah di pesisir pantai Sayung tersebut. Hasil pengolahan komponen tinggi titik pengamatan mempunyai simpangan baku rata-rata untuk metode radial = 0,004953 m, metode jaring = 0,004876 m, metode ikat IGS = 0,004855 m. Dari uji statistik ke tiga metode mempunyai ketelitian yang sama.Kata kunci : Deformasi, GAMIT dan GPS ABSTRACT The north coastal area of Java is highly susceptible to environmental stress, either nature or human. The costal area of Sayung, District Demak often affects by flood tides which is more known as tidal flood. Damaywanti (2013) states that the tidal flood which happened in Bedono village has sunk two hamlets/orchards that are Tambaksari and Senik. Researcher wants to deeply study about this phenomenon so that using deformation survey for the first time in the that area. Deformation is the change of shapes, positions, and dimension of objects (Kuang, 1996). In order to do this survey, researcher will plan  and install  seven control points. Measuring those control points is using Dual Frequency GPS and being analysed using three analysed methods. Those are radial method, network method, and IGS Method, respectively. Software which is used for those methods is GAMIT Scientific Software.In order to designing the control points network for land surface deformation is studied by geology map, soil type map, abrasion map, watershed map, and land use map of Demak District during 2011 – 2031. It can be concluded that all control points is suitable with monitoring of land surface deformation in that location. The average standard deviation result of high point observation for radial method = 0,004953 m, the net method = 0,004876 m, IGS fastening methods = 0,004855 m. From the F statistical test, all of the methods has the same accuracy.Keywords: Deformation, GAMIT and GPS  *) Penulis, PenanggungJawab
IDENTIFIKASI NILAI AMPLITUDO SEDIMEN DASAR LAUT PADA PERAIRAN DANGKAL MENGGUNAKAN MULTIBEAM ECHOSOUNDER Lufti Rangga Saputra; Moehammad Awaluddin; LM. Sabri
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.598 KB)

Abstract

Multibeam echosounder memiliki kemampuan dalam merekam amplitudo dari gelombang suara yang kembali. Amplitudo yang kembali tersebut telah berkurang karena interaksi dengan medium air laut dan sedimen dasar laut. Analisis terhadap amplitudo dari gelombang suara yang kembali (backscatter) memungkinkan untuk mengekstrak informasi mengenai struktur dan kekerasan dari dasar laut, yang digunakan untuk identifikasi jenis sedimen dasar laut. Sinyal kuat yang kembali menunjukan permukaan yang keras (rock, gravel) dan sinyal yang lemah menunjukan permukaan yang lebih halus (silt, mud). Hal tersebut karena semakin besar impedansi suatu medium semakin besar pula koefisien pantulannya. Gelombang akustik dalam perambatannya memiliki energi dan mengalami atenuasi (pengurangan energi) karena interaksinya dengan medium. Penelitian menggunakan data hasil survey batimetri multibeam echosounder ELAC SEBEAM 1050D di laut jawa daerah Balongan Indramayu. Pengolahan dilakukan dengan software CARIS HIPS and SIPS dalam pengolahan kedalaman dan software  MbSystem untuk pengolahan nilai amplitudo. Nilai amplitudo yang didapat dibandingkan dengan hasil coring sedimen sehingga dapat diketahui nilai amplitudo dari suatu sedimen. Hasilnya terdapat 3 sedimen dengan nilai amplitudo: 300-350 sedimen Silt (Lanau), 350 – 400 sedimen Silty Clay (Lempung Lanaunan) dan 400 – 450 Clayey Silt (Lanau Lempungan). Perbedaan nilai amplitudo tersebut karena adanya perbedaan impedansi tiap sedimen dalam mengurangi energi gelombang akustik.
SURVEI PENDAHULUAN DEFORMASI SESAR KALIGARANG DENGAN PENGAMATAN GPS Ramdhan Thoriq Setyabudi; Moehammad Awaluddin; Bambang Darmo Yuwono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.021 KB)

Abstract

ABSTRAKSesar Kaligarang adalah sesar geser aktif yang berada di lembah sungai Kaligarang. Sungai Kaligarang membelah wilayah Semarang pada arah hampir utara – selatan. Pada zaman Tersier, Sesar Kaligarang merupakan sesar jurus mendatar menga­nan sedangkan pada zaman kuarter sesar ini teraktifkan kembali sebagai sesar jurus mendatar mengiri. Menurut penelitian geologi Sesar Kaligarang berarah utara - selatan yang memanjang di sebelah timur Semarang memotong endapan Kuarter hasil Gunung Api Merbabu dan Merapi hingga dasar Laut Jawa di sebelah utara Semarang. Untuk keperluan informasi aktivitas sesar tersebut maka dilakukan perencanaan pemasangan titik-titik pengamatan dan pengukuran GPS dengan metode statik geodetik. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan GPS dual frequency pada 14 titik pengamatan yang terpasang melintang arah dari Sesar Kaligarang dengan menggunakan Scientefic Software GAMIT 10.5 untuk pengolahan datanya. Tujuan dari penelitian ini antara lain merencanakan desain jaringan titik kontrol untuk monitoring deformasi Sesar Kaligarang dengan pengamatan GPS dan melakukan pengukuran pertama titik kontrol pengamatan deformasi Sesar Kaligarang secara teliti menggunakan alat ukur GPS dual frequency dengan perangkat ilmiah GAMIT 10.5. Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini antara lain dinamika struktur bumi, sesar, Sesar Kaligarang, deformasi, GPS, data rinex, ITRF dan GAMIT. Pelaksanaan yang dilakukan meliputi perencanaan titik dan metode pengamatan, pengumpulan data, serta pengolahan data GPS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada strategi ketiga dengan cara titik-titik pengamatan diikatkan pada stasiun BAKO, COCO, DARW, dan PIMO mempunyai rata-rata simpangan baku X = 0,02741 m; Y = 0,01185 m; Z = 0,06000 m. Sehingga kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah pengukuran dengan menggunakan GPS dual frequency supaya didapatkan hasil yang lebih teliti maka harus diikatkan pada stasiun-stasiun yang dikategorikan sebagai IGS yang lebih banyak lagi.Kata kunci : sesar, Sesar Kaligarang, GPS, GAMIT ABSTRACTKaligarang Fault is an active fault shear which located in a river valley of Kaligarang. Kaligarang River divides the area of Semarang on the direction nearly north - south. In the Tertiary, Kaligarang Fault is a fault moves horizontally quarter turn to the right while at the time the fault is activated again as the fault moves horizontally left. According to geological research Kaligarang Fault directed north – south that extends to the east of Semarang cut the Quaternary sediments results of Merapi and Merbabu Volcano to the base of Java Sea in the north of Semarang. For the purposes of fault activity information then made a planning of the installation monitoring points of GPS measurements by using geodetic static methods. The research method that used is using a dual frequency GPS observations on 14 points mounted transverse direction of Fault Kaligarang by using Gamit 10.5 Scientific Software for data processing. The purpose of this research is made a planning of network point design to monitoring the fault deformation of Kaligarang by using GPS monitoring and take the first control point of Kaligarang fault deformation measurements carefully by using GPS dual frequency tools with scientific devices Gamit 10.5.  Scientefic Software for data processing. The purpose of this research such as the design of network control point plan for monitoring deformation Fault Kaligarang with GPS observations and take the first control point observations carefully on Kaligarang Fault deformation using GPS dual frequency measurement tools with scientific devices Gamit 10.5. Literature review which used in this research include the dynamics of the earth's structure, fault, Fault Kaligarang, deformation, GPS, Data RINEX, ITRF of Gamit. The implementation conducted on the point of planning of monitoring methods, collection of data, and analysis of GPS data. The results of this study showed on the second strategies by means of monitoring points tied BAKO station, COCO, DARW, of PIMO have an average standard deviation of X = 0.02741 m; Y = 0.01185 m; Z = 0.06000 m. So the final conclusion of this research is the measurement by using dual frequency GPS in order to obtain more precise results it must be tied to stations which categorized as IGS more.Keywords: fault, Fault Kaligarang, GPS, GAMIT
PEMBUATAN APLIKASI PETA RUTE BUS TRANS JOGJA BERBASIS MOBILE GIS MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID Danang Budi Susetyo; Andri Suprayogi; Moehammad Awaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.05 KB)

Abstract

Sebagai salah satu kota pariwisata, ada beberapa komponen yang harus dipenuhi oleh Yogyakarta untuk mempermudah wisatawan, sehingga mereka dapat merasa nyaman untuk menikmati suguhan wisata di Yogyakarta. Salah satu komponen itu adalah transportasi. Transportasi yang baik meningkatkan mobilitas wisatawan yang menjadikan mereka tidak perlu repot untuk mengakses seluruh tempat wisata di Yogyakarta. Sejak Maret 2008, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Daerah Istimewa Yogyakarta sudah memberlakukan moda transportasi bus Trans Jogja. Trans Jogja sudah beroperasi dengan cukup baik dan memberikan kemudahan kepada masyarakat Yogyakarta sendiri maupun wisatawan. Namun ketersediaan informasi mengenai pedoman penggunaan Trans Jogja yang mudah diakses masyarakat masih sangat minim. Masih sangat sedikit informasi rute dan shelter yang tersedia baik secara manual maupun internet. Peningkatan popularitas smartphone Android merupakan opsi menarik untuk menjadikannya sebagai platform informasi bus Trans Jogja. Aplikasi berbasis mobile GIS adalah salah satu pilihan yang banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi Android. Dengan teknologi Global Positioning System (GPS) yang dikombinasikan dengan Location Based Service (LBS) melalui visualisasi pada Google Map, kita dapat mendapatkan informasi berdasarkan letak geografis pada perangkat mobile. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan Framework Android SDK, bahasa pemrograman java dan PHP, MySQL sebagai basis data, dan Google Map. Kata Kunci : Trans Jogja, Aplikasi, GIS, Mobile GIS, GPS, LBS, Android
PENGAMATAN DEFORMASI SESAR KALIGARANG DENGAN METODE SURVEI GNSS TAHUN 2018 LAURENTIUS IMMANUEL YUDIT PRABOWO; Moehammad Awaluddin; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.271 KB)

Abstract

Sesar Kaligarang merupakan sesar yang membelah kota Semarang dari utara hingga selatan. Identifikasi sesar dan struktur dapat membantu mengenali karakteristik dan tipe dari sesar Kaligarang. Berdasarkan hal tersebut diperlukan penelitian yang tepat untuk mempelajari tipe dan laju geser Sesar Kaligarang . Hal ini diperlukan sebagai kebutuhan pemetaan gempa dan mitigasi bencana. Pada pengukuran Sesar Kaligarang diperlukan ketelitian yang tinggi sampai dengan milimeter untuk mengetahui pergeseran posisi yang terjadi. Pada penelitian ini  pengukuran dilakukan dengan menggunakan GNSS dual frequency. Penelitian tugas akhir ini menggunakan data hasil pengukuran survei GNSS yang dilakukan pada dua periode yaitu Maret dan Juni tahun 2018 menggunakan metode statik serta dengan data sekunder yaitu hasil pengukuran GNSS pada bulan Oktober tahun 2016. Pengukuran dilakukan pada titik titik yang sudah dibentuk pada penelitian sebelumnya serta titik tambahan. Data pengukuran GNSS diolah dengan menggunakan software scientific GAMIT 10.7. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi deformasi yang terjadi di daerah Sesar Kaligarang serta mengetahui nilai slip rate dan locking depth dari Sesar Kaligarang. Hasil dari penelitian ini adalah terjadi pergeseran sebesar 2,6 mm/tahun hingga 10,23 mm/tahun pada bagiar barat sesar dan sebesar 2,89 mm/tahun hingga 10,35 mm/tahun pada bagian timur sesar. Nilai slip rate serta locking depth dari Sesar Kaligarang belum dapat ditentukan karena hasil koordinat titik pengamatan tidak konvergen pada permodelan dengan grafik slip rate .
ANALISIS KETELITIAN PENGUKURAN BASELINE PANJANG GNSS DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK GAMIT 10.4 DAN TOPCON TOOLS V.7 Maulana Eras Rahadi; Moehammad Awaluddin; L. M. Sabri
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.947 KB)

Abstract

GPS data processing with long baseline (over 100km) require special handling, is caused by determining the value of ambiguity. Distance and number of reference stations have a significant factor on the quality of the network configuration, if both factors have been determined with good accuracy the value it will provide accurate positioning and precision.This study uses observation data with a baseline length of more than 20 km it will tied to the base station GNSS CORS Undip. Another the measurement will be tied to the GNSS CORS BIG (Badan Informasi Geospasial) which has a 0-orde accuracy. By using these two reference stations will be able to know, how much the accuracy each reference station to the accuracy of the coordinates of each observation point. Seeing the factor of long baseline observations in this study, in the processing of the observation data will be processed with scientific software GAMIT 10.4 and commercial software Topcon Tools V.7The research in this paper shows the average standard deviation value of the processing results using GAMIT 10.4 is 0,020 m while the standard deviation value of the processing results using Topcon Tools V.7 is 0,028 m. Keywords: GNSS CORS, Long Baseline, GAMIT, Topcon
Co-Authors Abdi Sukmono Abdi Sukmono, Abdi Adnan Khairi Afriyanto Afriyanto Aisyah Arifin Aisyah Arifin Ajeng Kartika Nugraheni Syafitri Alfian Budi Prasetya Alfien Rahmenda Ali Amirrudin Ahmad Amal Fathullah, Amal Amri Perdana Ginting Ana Rosida Andika Malik Andika Rizal Bahlefi Andre Hermawan Andri Suprayogi Anggi Tiarasani Anisa Rachmawati, Anisa ARGNES DIONANDA RESZA PRADIPTA Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Arintia Eka Ningsih Ario Damar Wicaksono Armenda Bagas Ramadhony Aruma Hartri Aufan Niam Aulia Fikki Wicaksono Aysha Puspa Pertiwi Ayu Nur Safi'i Bambang Darmo Y Bambang Darmo Yuwono Bambang Darmo Yuwono Bambang Darmo Yuwono Bambang Sudarsono Bambang Sudarsono Bandi Sasmito Bhekti Hapsari Bilqis, Ramadhani Sarah Alicya Bobby Daneswara Indra Kusuma Brinton Patuan Sitorus Budi Prayitno Cindy Puspita Sari Damar Ismoyo Danang Budi Susetyo Desita Khrisna Putri, Dewa, Kusuma Hangga Dewi Shinta Septifany Dian Rizqi Ari Wibowo Dimas Bagus Dina Wahyuningsih Dwi Arini Dzaki Adzhan Ega Gumilar Hafiz Enersia Ihda K. U Extiana, Kiky Fadhilla Shara Denafiar Fajar Dwi Hernawan Fanni Kurniawan Fanny Rachmawati Fathan Aulia Fauzi Iskandar Fauzi Janu Amarrohman, Fauzi Janu Fauzi Janu Ammarohman Febrian Pramana Putra Fetra Kristina Harianja Gina Andriyani Habib Azka Ramadhani Hadi, Firman Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus Handayani Nur Arifiyanti Haniah Haniah Hani’ah Hani’ah Haris Yusron Hayuningsih, Dwi Mastuti Heri Gusfarienza Heri Setiawan Ika Nurdianasari Ikhlasul Amal Ahyani Indra Laksana Irfan Tri Anggoro irwan meilano Johan Wisma Anggoro Joko Wibowo Juwita Widya Qur’ani Khairuddin Khairuddin Khofifatul Azizah Khofifatul Azizah Kiky Extiana Kindy Ibrahim Hari Kurniawan Adi Widiyanto L. M. Sabri Labib, Muhammad Faishal Laode M Sabri LAURENTIUS IMMANUEL YUDIT PRABOWO LM. Sabri Lolita, Diaz Amel Lorenzia Anggi Ramayanti Lufti Rangga Saputra LUKMAN MAULANA ABDILLAH Lutfi Eka Rahmawan Lutgar Sudiyanto Sitohang LUTHFI RAHMANDHANI Mahmudi, Fakhry Nur Maulana Eras Rahadi Meita Arddinatarta Moh Kun Fariqul Haqqi Mohammad Afif MOHAMMAD YUSUP LUTFI Much. Jibriel Sajagat, Much. Jibriel Muhamad Arif Debalano Muhamad Nurman Cholid Muhammad Bagus Salim Muhammad Danny Rahman Muhammad Hudayawan Nur L Muhammad Iqbal Akhsin Muhammad Maulana mahardika Amfa Muhammad Rifqi Andikasani Nanda Dewi Arumsari Nasytha Nur Farah Nella Wakhidatus Nina Ratnaningrum NOVAYA NURUL BASYIROH Nugrahanto, Prasetyo Odi Nur Lail, Muhammad Hudayawan Nurhadi Bashit Nurhadi Bashit Nurmalasari, Cici Nurnaning Aisyah Pardjono, P. Prya Adhi Surya Nugraha Putri, Alifa Salsabilla Rachmawati, Ekha Ramdhan Thoriq Setyabudi Renaud Saputra Purba Resi Diansismita Reza Nur Hidayat Rico Waskito Putro Rifki Purnama Aji Rifqi, Muhammad Alifian Risa Ayu Miftahul Rizky Riyadi, Elnatan Vieno Rizky Saputra Rofi'i, Nur Izha Jannah Roy Kasfari Sabri, Laode M. Safii, Ayu Nur Safira Devi Kirana Sandy Yudistira Mahardika, Sandy Yudistira Sarmedis Anrico Situmorang Satrio Wicaksono Satrio Wicaksono Sawitri Subiyanto Septian Dewi Cahyani Septiawan Setio Hutomo Setiaji Nanang Handriyanto Sigit Irfantoro Siregar, Afifah Zafirah Siti Fathimah Soraya Rizky Puspitasari Sri Widiyantoro Sry Suando Sinaga Susilo Susilo Sutomo Kahar Syachril Warasambi Mispaki Tiara Toyyibatul Arofah Tristika Putri Wahyu Entriana Kumala Dewi Wahyu Nur Rohim Wahyuddin, Yasser Wakhidatus, Nella Wibowo, Sidik Tri Wildan Ryan Irfana Yolanda Adya Puspita Yudo Prasetyo