Claim Missing Document
Check
Articles

Prevalensi dan Identifikasi Nematoda Saluran Pencernaan Kerbau Lumpur di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, NTB Baihaqi, Heri Utomo; Oka, Ida Bagus Made; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (1) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.229 KB)

Abstract

Infeksi cacing nematoda pada kerbau dapat menimbulkan dampak berupa penurunan bobot badan, anemia, diare, serta penurunan produktivitas pada ternak yang pada akhirnya dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi peternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan identifikasi jenis cacing nematoda pada saluran pencernaan kerbau lumpur di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan sampel feses kerbau yang diambil dari salah satu peternakan yang ada di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur. Jumlah sampel seluruhnya adalah 50 sampel yang berasal dari 34 kerbau jantan dan 16 betina. Sampel diperiksa dengan metode konsentrasi pengapungan dan identifikasi telur berdasarkan morfologi. Hasil pemeriksaan 50 sampel feses kerbau, ditemukan 39 sampel positif terinfeksi cacing nematoda dengan prevalensi sebesar 78%. Berdasarkan jenis kelamin, ditemukan 27 sampel positif pada kerbau jantan dengan prevalensi sebesar 79,4%, dan dari 16 sampel feses betina ditemukan 12 sampel positif dengan prevalensi sebesar 75%. Setelah diidentifikasi berdasarkan morfologi telur, ditemukan cacing tipe strongyl dengan prevalensi sebesar 68%, cacing yang teridentfikasi adalah : Oesephagstomum spp 34%, Haemonchus spp 42%, Trichostrongylus spp 34%, dan Nematodirus spp 26%, sedangkan jenis nematoda lain ditemukan masing masing Strongyloides sp 50% dan Trihuris spp 8%.
Identifikasi dan Prevalensi Cacing Nematoda Saluran Pencernaan pada Anak Babi di Bali Fendriyanto, Ady; Oka, Ida Bagus Made; Agustina, Kadek Karang
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (5) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.333 KB)

Abstract

pencernaan pada anak babi yang dijual di pasar tradisional di wilayah Bali. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 250 sampel feses anak babi yang berasal dari pasar ternak di Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar. Sampel diperiksa dengan menggunakan metode sedimentasi formol ether dan diidentifikasi berdasarkan morfologi telur cacing. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil bahwa prevalensi infeksi cacing nematoda saluran pencernaan pada anak babi yang dijual dipasar tradisional adalah sebanyak 71,6% (179/250). Setelah dilakukan identifikasi diketahui ada empat jenis cacing nematoda saluran pencernaan yaitu, Ascaris suum, Trichuris suis, cacing tipe Strongyl dan Macrachantorynchus dengan prevalensi masing – masing sebesar 33,2%, 14,0%, 57,6% dan 2%.
Prevalensi Infestasi Tungau Kudis pada Anjing di Kawasan Wisata di Bali Satria, Julian; Oka, Ida Bagus Made; Dharmawan, Nyoman Sadra
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (3) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.467 KB)

Abstract

Anjing merupakan sahabat terbaik manusia. Dalam pemeliharaannya, anjing dapat terserang berbagai macam penyakit. Kedekatan hubungan antara manusia dan anjing memunculkan potensi terjadinya penularan penyakit, khususnya yang bersifat zoonosis. Potensi penularan penyakit zoonosis tentunya akan berpengaruh pada daerah wisata di Bali karena dapat menyebabkan penurunan jumlah wisatawan yang akan berkunjung. Sarcoptes scabiei, Demodex spp., dan Otodectes cynotis adalah tungau kudis pada anjing yang diklasifikasikan sebagai penyakit zoonosis. Objek penelitian adalah 100 ekor anjing yang ada pada kawasan wisata di Bali yang relatif padat dikunjungi wisatawan. Anjing yang teramati mengalami gejala kudis dikerok kulitnya dan kemudian diperiksa dengan mikroskop untuk mengidentifikasi tungaunya. Sampel dinyatakan positif apabila ditemukan minimal satu parasit dalam setiap stadium perkembangannya. Pada penelitian ini, didapatkan 14 ekor anjing yang mengalami gejala kudis. Dari hasil pemeriksaan ditemukan 8 sampel kerokan kulit yang positif terinfestasi tungau kudis. Jenis tungau yang ditemukan adalah Demodex spp. dengan prevalensi 8%. Sehubungan dengan besarnya prevalensi tersebut, perlu perhatian yang serius terhadap anjing-anjing yang berada di kawasan wisata di Bali, terutama menyangkut kebersihan dan kesehatan kulit.
Prevalensi Infeksi Cacing Nematoda Saluran Pencernaan pada Sapi Bali di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung Denpasar Sajuri, Indri Agustin Stevi; Dwinata, I Made; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (1) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.363 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi cacing nematoda saluran pencernaan yang menginfeksi sapi bali yang dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Suwung Denpasar. Sampel penelitian adalah feses sapi bali berjumlah 100 sampel diperiksa dengan metode kosentrasi apung menggunakan larutan NaCl jenuh sebagai zat pengapung. Parameter yang diamati adalah melihat jenis telur cacing nematoda saluran pencernaan yang menginfeksi sapi bali. Data yang diperoleh dilaporkan secara deskriptif. Hasil penelitian didapatkan bahwa prevalensi infeksi cacing nematoda saluran pencernaan pada sapi bali di TPA sebesar 30%. Jenis cacing yang menginfeksi saluran pencernaan sapi bali ditemukan jenis cacing tipe strongyl sebesar 28% dan cacing strongyloides sp sebesar 8%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa lingkungan TPA Suwung Denpasar kurang layak digunakan untuk memelihara sapi bali.
Prevalensi Infeksi Cacing Toxocara canis pada Anjing di Kawasan Wisata di Bali Utama, Kadek Jaya; Oka, Ida Bagus Made; Dharmawan, Nyoman Sadra
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (4) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.758 KB)

Abstract

Bali merupakan salah satu tempat wisata yang selalu dikunjungi oleh banyak wisatawan. Tingginya jumlah wisatawan yang berkunjung dan tingginya jumlah populasi anjing di beberapa kawasan wisata di Bali yang tidak diikuti dengan sistem pemeliharaan anjing yang baik, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit, khususnya penyakit zoonosis. Cacing Toxocara canis adalah salah satu parasit pada anjing yang bersifat zoonosis. Penularan penyakit zoonosis akan berdampak pada industri pariwisata, karena dapat menurunkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada anjing di kawasan wisata di Bali. Sampel yang digunakan sebanyak 100 sampel feses anjing yang ditemukan di kawasan wisata di Bali. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan Cross Sectional Study dan pengambilan sampel ditentukan secara purposive. Pemeriksaan sampel menggunakan metode konsentrasi pengapungan, dengan zat pengapung NaCl jenuh. Untuk mengetahui hubungan prevalensi infeksi cacing Toxocara canis terhadap umur, ras, jenis kelamin, dan sistem pemeliharaan dilakukan analisis statistik dengan uji Chi-square. Hasil pemeriksaan 100 sampel feses anjing didapatkan 9 positif terinfeksi cacing Toxocara canis sehingga prevalensinya sebesar 9%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa prevalensi infeksi cacing Toxocara canis tidak ada hubungan yang signifikan dengan umur, ras, jenis kelamin dan sistem pemeliharaan.
Prevalensi Nematoda Gastrointestinal pada Sapi Bali di Sentra Pembibitan Desa Sobangan, Mengwi, Badung Alamsyah, Affan Nur; Dwinata, I Made; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (1) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.762 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi parasit nematoda gastrointestinal sapi bali yang dipelihara di Sentra Pembibitan Sapi Bali. Sebanyak 290 sampel feses sapi betina dewasa digunakan dalam penelitian ini di Sentra Pembibitan Sapi Bali, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pemeriksaan feses dilakukan dengan metode konsentrasi apung. Hasil didapatkan 27 sampel (9,31%) positif terinfeksi cacing nematoda gastrointestinal. Hasil identifikasi jenis cacing nematoda yang menginfeksi sapi bali antara lain Bunostomum phlebotomum enam sampel (2,07%) , Strongyloides papillosus tujuh sampel (2,41%), Trichostrongylus axei sepuluh sampel (3,45%), dan Trichuris ovis empat sampel (1,38%). Prevalensi nematoda pada Sentra Pembibitan Sapi Bali rendah.
Kualitas Daging Babi Ditinjau Dari Uji Obyektif Dan Pemeriksaan Larva Cacing Trichinella Spp Naibaho, Agustina A; Swacita, Ida Bagus Ngurah; Made Oka, Ida Bagus
Indonesia Medicus Veterinus Vol 2 (1) 2013
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.941 KB)

Abstract

Daging merupakan pangan yang berkualitas, yang tiap tahun kebutuhannya semakin meningkat. Kebutuhan daging yang tiap tahunnya meningkat mengakibatkan pergeseran keinginan konsumen, dimana tidak hanya melihat kuantitas tetapi mulai bergeser pada kualitas daging (Arka, 1988). Daging memiliki nilai gizi baik dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas daging babi yang dipotong di RPH Pesanggaran ditinjau dari uji obyektif (pH, daya ikat air, dan kadar air) dan juga untuk mengisolasi adanya larva Trichinella spp. menggunakan metode kompresorium. Sampel penelitian ini diambil dari daging babi yang dipotong di RPH Pesanggaran sebanyak 30 sampel yang diambil setiap tiga hari sekali. Sampel untuk pengujian adanya larva Trichinella spp. diambil dari bagian diafragma sedangkan sampel untuk pengujian kualitas diambil dari bagian pahanya. Selanjutnya dibawa ke LAB Kesmavet FKH Unud untuk dilakukan uji kualitas daging dari segi uji obyektif (pH, daya ikat air, dan kadar air). Hasil penelitian menunjukan 95 % kualitas daging babi yang dipotong di RPH Pesanggaran baik (sehat). Hasil penelitian dengan metode kompresorium tidak ditemukan adanya larva Trichinella spp. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daging babi yang dipotong di RPH Pesanggaran berkualitas baik sehingga layak untuk dikonsumsi serta aman dari infeksi parasit yang bersifat zoonosis.
VERMISIDAL DAN OVISIDAL GETAH BIDURI (Calotropis Spp.) TERHADAP FASCIOLA GIGANTICA SECARA IN VITRO Satriadistfa Septiadi, Muhammad Gustav; Dwinata, I Made; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (1) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.643 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek vermisidal dan ovisidal getah biduri (Calotropis spp.) serta perbedaan pengaruh konsentrasi terhadap cacing dan telur cacing Fasciola gigantica. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur dan cacing Fasciola gigantica yang diambil di Rumah Potong Hewan Pesanggaran. Getah biduri diambil dari tanaman biduri yang berada di pantai sanur, Denpasar Bali. Konsentrasi getah biduri dibuat menggunakan getah segar yang ditambahkan dengan cairan empedu untuk vermisidal dan aquades untuk ovisidal. Konsentrasi yang digunakan yaitu 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10 %. Pengujian dilakukan secara in vitro dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Pengamatan vermisidal dilakukan setiap jam, sedangkan ovisidal pada hari ke-21 dan ke-28. Hasil dari penelitian ini didapatkan getah biduri memiliki aktivitas vermisidal dan ovisidal terhadap cacing dan telur cacing Fasciola gigantica. Konsentrasi getah biduri (2.5%, 5%, 7.5%, dan 10%) tidak memiliki pengaruh vermisidal yang berbeda terhadap Fasciola gigantica. Efek ovisidal pada hari ke-21 dan 28 menunjukkan adanya pengaruh yang nyata (P<0.05) terhadap daya hambat tetas telur cacing Fasciola gigantica. Berdasarkan hasil yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa vermisidal getah biduri terhadap cacing Fasciola gigantica tidak memiliki efek yang berbeda pada tiap konsentrasi yang digunakan, sedangkan pada uji ovisidal didapatkan hasil yang berbeda pada setiap konsentrasi yang digunakan.
Prevalensi Cacing Nematoda Saluran Pencernaan pada Kambing Peranakan Ettawa di Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur Mukti, Taufik; Oka, Ida Bagus Made; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (4) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.496 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi cacing nematoda saluran pencernaanpada kambing Peranakan Ettawa di Kecamatan Siliragung Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.Sampel feses diambil dari 160 ekor kambing Peranakan Ettawa yang dipilih secara purposivesampling pada setiap desa di Kecamatan Siliragung Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Fesesdiperiksa dengan uji apung untuk mendeteksi keberadaan telur cacing nematoda saluran pencernaanberdasarkan morfologinya. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 160 sampel feses kambingPeranakan Ettawa ditemukan sebanyak 83 sampel (51,9%) positif telur cacing nematoda saluranpencernaan tipe Strongyl. Berdasarkan umur, prevalensi pada kambing muda (umur di bawah 12bulan) dan kambing dewasa (umur 12 bulan ke atas) masing-masing adalah 37,5% dan 66,3%.
Vermisidal dan Ovisidal Ekstrak Metanol Biji Pepaya Muda Terhadap Ascaridia galli Secara In-Vitro Sonda, Kristina Sartika; Samsuri, Samsuri; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (3) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.826 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.3.295

Abstract

Di dalam biji pepaya muda terkandung beberapa zat aktif seperti glikosida, alkaloid karpain, benzyl-isothiocianate (BITC) dan enzim papain yang telah terbukti dapat membunuh cacing dan menghambat daya berembrio telur cacing Ascaridia galli. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui vermisidal dan ovisidal ekstrak methanol biji pepaya muda terhadap cacing Ascaridia galli. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini yakni untuk uji vermisidal terdiri dari 6 perlakuan (P0, P1, P2, P3, P4, P5) dan 5 ulangan, sedangkan untuk uji ovisidal dibagi menjadi dua uji, yaitu kontak langsung dan kontak tidak langsung. Perlakuan yang diberikan; Kontrol Negatif (P0) dengan larutan NaCl Fisiologis, Kontrol Positif (P1) dengan larutan Albendazole (Benzamidazole 0,15 ml/kg berat badan), perlakuan II (P2), ekstrak biji pepaya muda konsentrasi 0,07 %, perlakuan III (P3), ekstrak biji pepaya muda konsentrasi 0,14 %, perlakuan IV (P4), ekstrak biji pepaya muda konsentrasi 0,21 %, perlakuan V (P5), ekstrak biji pepaya muda 0,28 %. Untuk uji vermisidal data dianalisis dengan Analisis Probit untuk mengetahui LC100 (Lethal Concentration) dan LT100 (Lethal Time) dari ekstrak biji pepaya muda sedangkan untuk uji ovisidal data dianalisis dengan Sidik Ragam Hasil penelitian vermisidal didapatkan LC100 ekstrak biji pepaya muda adalah 0,371 % dan LT100 34,614 jam. Untuk uji ovisidal kontak langsung dan kontak tidak langsung didapatkan bahwa ekstrak biji pepaya muda berpengaruh sangat nyata (P<0,05) terhadap daya berembrio telur cacing Ascaridia galli. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji pepaya muda efektif sebagai vermisidal dan ovisidal kontak langsung terhadap cacing Ascaridia galli secara in-vitro.
Co-Authors Ady Fendriyanto, Ady Affan Nur Alamsyah, Affan Nur Agostinho Moreira Belo Agung Mourizd Adventus Bili Bora Agus manahan manik Agustina A Naibaho Aida Lousie Tenden Rompis Aini, Hanifah Alshofa Nurul Alice Viria Cordeiro da Costa Xavier Anak Agung Gde Arjana Anak Agung Gde Oka Dharmayudha Anak Agung Raka Pramasudha Astuti K. W. Ayu Murni Desrini Malelak, Ayu Murni Desrini Ayu Talia Shalsa Billa Budhy Jasa Widyananta Desyandri Desyandri Dharma, I Putu Panji Nara Dharmawan N.S Dhea Septiany Peda Lalupada Febriyani R R Telnoni, Febriyani R R Gilang Kala Maulana, Gilang Kala Glantiga, I Gede Jaya Rama Heri Utomo Baihaqi, Heri Utomo I Gede Mahardika I Gusti Agung Made Armada Hambarsika I K. K. Agustina I Kadek Swastika I Ketut Berata I Ketut Puja I Made Damriyasa I Made Dwinata I Made Kardena I Made Merdana I Made Subrata I NYOMAN ADI SURATMA I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Putu Darmadi I Putu Hendra Pradipta I Wayan Masa Tenaya I Wayan Sudira I WAYAN YUSTISIA SEMARARIANA Ida Ayu Pasti Apsari Ida Ayu Pasti Apsari Ida Bagus Ngurah Swacita Ida Bagus Oka Winaya Ida Bagus Windia Adnyana Kadek Ari Dwipayanti Kadek Karang Agustina Ketut Budiasa Ketut Widyani Astuti Lestari, Anak Agung Istri Trisna Jiwani Luh Dewi Anggreni Luh Gede Winda Maheswari Madani, Inggrid Mahatriny N. N. Muhammad Gustav Satriadistfa Septiadi, Muhammad Gustav Muhammad Wilmar Akbar Muhsoni Fadli, Muhsoni Mukti, Taufik Ni Made Ayudiningsih Astiti Sudewi Ni Nyoman Mahatriny, Ni Nyoman Ni Nyoman Widiasih Ni Putu Sanggra Payani, Ni Putu Ni Wayan Nur Sidi Murti Nonitema Nazara Pande Ketut Suwanti Devi, Pande Ketut Payani N. P. S. Putranty, Rahmi Maulidya Putu Anna Oktaviana Putu Titin Evi Sucitrayani Rencong Dwi Putra, Rencong Dwi Rio Fadly Sihombing Saduarsasila, I Gede Agus Kana Sajuri, Indri Agustin Stevi Sam suri Samsuri Samsuri SAMUYUS NEALMA Santri Yulita, Santri Saputri, Megawati Satria, Julian Septianingsih, Ni Luh Putu Diah Sonda, Kristina Sartika Sri Kayati Widyastuti Sumartono - Utama, Kadek Jaya Wayan Tunas Artama Wisana, Kadek Adya Arsa Yoseph, Veronica Vriscilla Zefanya, Fiorencia