Claim Missing Document
Check
Articles

Laporan Kasus: Patologi Balantidiosis pada Babi Purnama, Komang Andika; Kardena, I Made; Berata, I Ketut; Winaya, Ida Bagus Oka; Adi, Anak Agung Ayu Mirah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (1) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.518 KB) | DOI: 10.19087/imv.2019.8.1.1

Abstract

Balantidium coli (B. coli) adalah salah satu dari parasit protozoa pencernaan yang dapat menginfeksi hewan ternak terutama babi. Hewan yang dijadikan studi kasus adalah seekor babi landrace yang berumur sekitar dua bulan, berasal dari Desa Yeh Gangga Kabupaten Tabanan, Bali. Babi kasus didapatkan dalam keadaan sakit selama tiga hari dengan tanda klinis diare berwarna agak putih dan berlendir, lemas, tidak mau makan, kurus dan akhirnya mati. Perubahan patologi anatomi yang teramati peritonitis, pada kolon dan usus halus mengalami distensi, edema, dan pada mukosa usus perdarahan, terutama pada kolon dan sekum. Pada pemeriksaan histopatologi ditemukan infiltrasi sel radang limfosit dan polimorfonuklear dan ditemukan adanya protozoa B. coli di dalam tunika mukosa sampai tunika sub mukosa kolon. Simpulannya adalah babi terserang penyakit balantidiosis.
Perubahan Histopatologi Trakea Mencit Jantan Pascapaparan Asap Rokok Elektrik Wira, Amar; Winaya, Ida Bagus Oka; Adi, Anak Agung Ayu Mirah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (4) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.349 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.4.422

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan histopatologi trakea mencit (Mus musculus) jantan pascaterpapar asap rokok elektrik (vaping). Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit yang dibagi menjadi dua kelompok perlakuan. Kelompok I (P0) sebagai kelompok kontrol yakni tanpa perlakuan pemaparan asap rokok elektronik dan kelompok II (P1) yang terdiri dari 12 ekor mencit adalah sebagai kelompok perlakuan yang diberi paparan asap rokok elektrik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan tiga kali pengambilan sampel minggu ke -1, 2 dan 3 pascaperlakuan. Masing-masing kelompok dikorbankan 4 ekor mencit pada setiap waktu pengamatan. Jaringan trakea diambil dan dimasukkan ke dalam pot yang telah diisi cairan netral buffer formalin 10%, jaringan trakea kemudian diproses untuk pembuatan preparat. Berdasarkan hasil analisis statistik perlakuan tidak berpengaruh nyata P>0,05, begitu pula lama pemaparan juga tidak berpengaruh nyata P>0,05. Hal ini kemungkinan dikarenakan terlalu singkatnya waktu pemaparan dan kandungan nikotin yang rendah pada rokok elektrik. Berdasarkan pengamatan histopatologi ketebalan mukosa trakea pada kelompok perlakuan lebih tebal dibandingkan dengan kelompok kontrol. Analisis statistik menunjukkan paparan asap rokok elektrik tidak berpengaruh terhadap ketebalan mukosa trakea, namun secara histologi paparan asap elektrik berpengaruh terhadap ketebaan mukosa trakea.
Pengaruh Virus Newcastle Disease Isolat Virulen Terhadap Gambaran Histopatologi Otak dan Berat Embrio Ayam Purnasari, Maria Elisabeth; Adi, Anak Agung Ayu Mirah; Winaya, Ida Bagus Oka
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (2) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.552 KB)

Abstract

Virus Newcastle Disease (VND) strain virulen menimbulkan gangguan pada sistem saraf, pencernaan dan pernafasan unggas, sementara pada embrio ayam infeksi menyebabkan gangguan pertumbuhan hingga menimbulkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari virus APMV-1 isolat Badung-2/AK/2014 terhadap berat embrio dan gambaran histopatologis otak dari embrio ayam. Penelitian ini menggunakan 18 butir telur ayam berembrio (TAB) berumur 11 hari yang dibagi ke dalam dua kelompok perlakuan, yakni kelompok A dan Kelompok B yang masing masing terdiri dari sembilan butir telur. Kelompok A diinokulasi dengan Phosphate Buffer Saline (PBS) dan kelompok B diinokulasi dengan isolat Badung-2/AK/2014. Tiga hari setelah diinokulasi, cairan allantois dari semua kelompok perlakuan dikoleksi. Untuk membuktikan bahwa kedua kelompok tidak saling mengkontaminasi maka dilakukan uji hemagglutination (HA) dan hemagglutination inhibition (HI). Embrio ayam dikeluarkan dari cangkang telur, kemudian ditimbang dan rerata berat embrio kelompok A dan B dianalisis dengan independent sample T-test. Setelah itu embrio ayam dinekropsi untuk diambil organ otak dan dimasukan ke dalam Neutral Buffer Formaline (NBF) 10%. Selanjutnya dilakukan pembuatan preparat dengan teknik pewarnaan Hematoxilin Eosin (HE). Lesi histopatologis diamati di bawah mikroskop dan hasil pengamatan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa isolat menimbulkan lesi histopatologis berupa vaskulitis dan edema perivaskuler pada otak dan mengakibatkan penurunan berat badan embrio ayam.
Perubahan Histopatologi Embrio Ayam Pascainokulasi dengan Avian Paramyxovirus Tipe-1 Isolat G1/AK/2014 Wijaya, Anak Agung Gede Oka; Adi, Anak Agung Ayu Mirah; Winaya, Ida Bagus Oka
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (4) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.363 KB)

Abstract

Penyakit tetelo atau Newcastle disease (ND) adalah penyakit pada unggas yang disebabkan oleh virus dari familia Paramyxoviridae genus Avulavirus. Strain virulen menimbulkan gangguan pada sistem saraf, pencernaan dan pernafasan unggas, sementara pada embrio ayam infeksi menyebabkan gangguan pertumbuhan hingga menimbulkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari virus Avian Paramyxovirus Tipe-1 (APMV-1) isolat Gianyar-1/AK/2014 terhadap perubahan histopatologi embrio ayam. Penelitian ini menggunakan tujuh butir telur ayam berembrio (TAB) berumur 11 hari yang dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yakni kelompok kontrol sebanyak dua butir dan kelompok infektif sebanyak lima butir. Kelompok kontrol diinokulasi dengan Phosphate Buffer Saline (PBS) dan kelompok infektif diinokulasi dengan isolat APMV-1 G1/AK/2014. Dilakukan pengamatan sampai embrio mati, lalu cairan alantois dikoleksi. Cairan alantois yang diperoleh diuji dengan uji hemaglutination assay (HA) dan hemaglutination inhibition (HI). Embrio ayam dinekropsi untuk diambil organ otak, paru-paru, usus, jantung dan hati dan dimasukkan ke dalam Neutral Buffer Formaline 10% (NBF), selanjutnya diproses lalu diwarnai dengan Hematoxilin Eosin (HE). Lesi histopatologi diamati di bawah mikroskop dan hasil pengamatan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan isolat APMV-1 G1/AK/2014 dapat mematikan embrio 48 jam pascainokulasi serta menimbulkan perubahan histopatologi dominan berupa kongesti, edema, hemoragi, degenerasi, nekrosis, peradangan pada organ otak, paru-paru, jantung, hati dan usus embrio.
Gambaran Histopatologis Saluran Pernapasan Bawah Mencit (Mus muscullus) Akibat Paparan Asap Obat Nyamuk Bakar Tampubolon, Yandri Putra Lumatas; Adi, Anak Agung Ayu Mirah; Winaya, Ida Bagus Oka
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (3) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.029 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologis saluran pernapasan bawah mencit (Mus muscullus) akibat paparan asap obat nyamuk bakar dan mengetahui tingkatan keparahan sejalan terhadap lama paparan. Spesimen diambil dari 21 ekor mencit yang dibagi menjadi enam ekor sebagai kelompok kontrol dan 15 ekor sebagai kelompok perlakuan yang diberikan paparan asap obat nyamuk bakar selama ± 12 jam. Setiap dua minggu dua ekor dari kelompok kontrol dan lima ekor dari kelompok perlakuan dieuthanasia dengan cara dislokasi os cervicalis kemudian diambil organ parunya dan dimasukkan ke larutan NBF (Neutural Buffer Formalin) 10% untuk selanjutnya dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin (HE). Analisis tingkat keparahan dilakukan dengan pengamatan dengan gambaran histopatologi dibawah mikroskop pada pembesaran 400x dan 1000x dengan empat lapang pandang yang berbeda. Data hasil penelitian dikumpulkan, diskoring dan dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik Kruskal Wallis. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa asap obat nyamuk bakar menyebabkan kerusakan pada saluran pernapasan bawah (parenkim paru dan bronkiolus) dan tingkat keparahan yang terjadi sejalan dengan lama waktu paparan asap obat nyamuk bakar. Perlu penelitian lebih lanjut tentang pengaruh paparan asap obat nyamuk bakar pada organ yang berbeda sehingga dapat memberikan gambaran tingkat penyebaran gas toksik
Studi Histopatologi Mukosa Saluran Empedu Sapi Bali yang Terinfeksi Cacing Hati (Fasciola Gigantica) Putu Adriyati, Gusti Agung Ayu; Winaya, Ida Bagus Oka; Berata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (1) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.147 KB)

Abstract

Fasciolosis adalah infeksi parasit pada jaringan hati yang disebabkan oleh Fasciola hepatica dan F. gigantica. Perubahan patologi pada kejadian fasciolosis sapi terutama disebabkan oleh adanya aktivitas migrasi dan iritasi spini tegumen F. gigantica. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya variasi lesi seperti nekrosis, peradangan, perdarahan, dan fibrosis pada mukosa saluran empedu sapi bali yang terinfeksi oleh cacing hati F. gigantica. Penelitian ini menggunakan 35 sampel saluran empedu sapi bali yang terinfeksi F. gigantica dan tujuh sampel yang tidak terinfeksi F. gigantica. Sampel saluran empedu kemudian diproses untuk dibuat preparat histopatologi dan diwarnai menggunakan metode Harris Haematoxylin Eosin. Hasil pemeriksaan mikroskopis pada mukosa saluran empedu sapi bali yang terinfeksi F. gigantica sesuai variasi lesi yang diperiksa,diperoleh lesi nekrosis pada 35 sampel saluran empedu (100%), perdarahan pada 18 sampel (51,4%), lesi peradangan pada 35 sampel (100%), dan fibrosis pada 35 sampel (100%). Dapat disimpulkan bahwa dari kasus fasciolosis sapi dari kasus lapangan terjadi variasi lesi akibat infeksi F. gigantica.
Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis Menekan Histopatologi Hati dan Pankreas Mencit Jantan Yang Mendapat Imbuhan Monosodium Glutamat Aras, Fatmawati; Winaya, Ida Bagus Oka; Adi, Anak Agung Ayu Mirah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (4) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.172 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.4.354

Abstract

Tujuan penelitian iniuntuk membuktikan bahwa pemberian MSG (Monosodium Glutamate) dengan kombinasi ekstrak kulit manggis berpengaruh terhadap gambaran histopatologi organ hati dan pankreas. Penelitian ini menggunakan 27 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok kontrol tanpa perlakuan, kelompok perlakuan monosodium glutamate 1% (MSG) dan perlakuan kombinasi antara MSG 1% dengan ekstrak etanol kulit manggis 4,5% selama 30 hari, setelah mencit dikorbankan nyawanya, dieutansi dengan cara dislokasi servikalis, organ hati dan pankreas diambil dan di timbang indeks berat hati dan pancreas kemudian dimasukkan ke dalam pot yang telah diisi NBF 10% (Neutral buffered formalin) setelah diproses jaringan hati dan pankreas diwarnai dengan pewarnaan HE (hematoksilin eosin) dengan metode Keernan. Pemeriksaan secara histopatologi menunjukkan bahwa yang diberi MSG (Monosodium Glutamate) pada jaringan hati ditemukan degenerasi, nekrosis dan peradangan, pada jaringan pankreas ditemukan nekrosis dan peradangan, sedangkan yang diberi perlakuan kombinasi antara MSG (Monosodium Glutamate) dan ekstrak etanol kulit manggis pada jaringan hati ditemukan degenerasi dan nekrosis, pada jaringan pankreas masih ditemukan degenerasi dan nekrosis pada jumlah yang sedikit. Kemudian dilakukan scoring pada gambaran histologi yaitu, jika tidak ditemukan perubahan baik degenerasi lemak, nekrosis dan peradangan skor = 0, jika ditemukan perubahan skor = 1, jika ditemukan perubahan yang bersifat fokal skor = 2, jika ditemukan perubahan yang bersifat multifocal = 3, jika ditemukan perubahan bersifat difusa = 4. Hasil sidik ragam perubahan pada jaringan hati dan pankreas menunjukkan perbedaan signifikan (P<0,05) antara perlakuan MSG dan kontrol, namun tidak berbeda nyata (P>0,05) antara perlakuan kombinasi MSG dan ekstrak etanol kulit manggis dengan perlakuan control. Sehingga pemberian MSG berpengruh terhadap perubahan histopatologi hati dan pancreas, dan kombinasi dengan pemberian ekstrak kulit manggis, membantu mencegah keruskan yang lebih parah akibat MSG
Perubahan Histopatologi Saluran Pernapasan Bagian Atas Mencit (Mus musculus) Akibat Paparan Asap Obat Nyamuk Bakar Pinem, Nuh Lasjuardi; Adi, Anak Agung Ayu Mirah; Winaya, Ida Bagus Oka
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (4) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.718 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi saluran pernapasan bagianatas mencit (Mus musculus) akibat paparan asap obat nyamuk bakar. Penelitian ini terdiri atas duaperlakuan yaitu kelompok kontrol dan kelompok yang dipapar dengan asap obat nyamuk bakarselama + 10 jam. Nekropsi untuk pengambilan sampel organ dilakukan pada minggu ke-2, -4 dan -6pasca perlakuan. Sampel organ yang diambil berupa larynx, trakea, bronchus ekstrapulmonal diproseslebih lanjut untuk proses pembuatan histopatologi. Analisis berupa perubahan degenerasi, nekrosis,metaplasia pada epitel dan penebalan pada mukosa, dilakukan dengan pengamatan histopatologijaringan di bawah mikroskop pada pembesaran 400x dan 1000x dengan empat lapang pandang. Datahasil penelitian ditabulasi, diskoring dan dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan nyata (P<0,01) antara skordegenerasi, nekrosis, metaplasia dan penebalan pada mukosa larynx antara kelompok perlakuandengan kelompok kontrol. Sedangkan pada trakea dan bronchus ekstrapulmonal hanya terdapatperbedaan sangat nyata (P<0,01) pada skor degenerasi dan nekrosis antara kelompok perlakuandengan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa paparan asap obat nyamuk bakar dapatmenimbulkan kerusakan histologi degenerasi, nekrosis, metaplasia dan penebalan pada saluranpernapasan bagian atas.
Perubahan Histopatologi Otot Jantung dan Aorta Mencit Jantan Pascapaparan Asap Rokok Elektrik Putra, I Putu Werdikta Jayantika; Sartika, Nola Alfien; Winaya, Ida Bagus Oka; Adi, Anak Agung Ayu Mirah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (4) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.024 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui perubahan histopatologi otot jantung dan aorta mencit jantan pasca paparan asap rokok elektrik. Sebanyak 24 ekor mencit dibagi menjadi dua kelompok perlakuan secara acak. Kontrol atau PO tidak diberikan paparan asap rokok sedangkan P1diberikan paparan asap rokok. Pada minggu pertama, kedua dan ketiga pasca perlakuan, dikorbankan empat ekor mencit dari masing-masing kelompok. Otot jantung dan aorta diambil untuk pembuatan preparat histopatologi. Dari analisis rerata skor variabel degenerasi dan nekrosis antara kedua perlakuan tersebut didapatkan bahwa adanya perubahan yang signifikan antara kelompok kontrol (P0) dan kelompok perlakuan (P1). Data hasil pengukuran diameter lumen aorta tidak menunjukan perbedaan antara kontrol dan perlakuan.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa paparan asap rokok elektrik pada mencit selama tiga minggu dapat menyebabkan degenerasi vakuoler dan nekrosiskardiomiosit serta peradangan ringanpada miokardium.
Perubahan Histopatologi Paru-paru Mencit Jantan Pascapaparan Asap Rokok Elektrik Sartika, Nola Alfieni; Winaya, Ida Bagus Oka; Adi, Anak Agung Ayu Mirah; Putra, I Putu Werdikta Jayantika
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (4) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.119 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.4.402

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan histopatologi parenkim paru-paru mencit (Mus musculus) jantan pascapaparan asap rokok elektrik (vaping). Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit yang dibagi menjadi dua kelompok perlakuan. Kelompok I (P0) sebagai kelompok kontrol yakni tanpa perlakuan pemaparan asap rokok elektrik dan kelompok II (P1) yang terdiri dari 12 ekor mencit adalah sebagai kelompok perlakuan yang diberi paparan asap rokok elektrik selama 30 menit setiap hari dengan kadar nikotin 6 mg. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan tiga kali pengambilan sampel minggu ke -1, -2 dan -3 pasca perlakuan. Hasil yang diperoleh secara deskriptif pada pengamatan terdapat perubahan histopatologis yaitu degenerasi dan nekrosis sel pneumosit tipe I dan proliferasi sel pneumosit tipe II pada kelompok perlakuan. Dari analisis sidik ragam menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (P<0.05) antara kontrol dan perlakuan sedangkan terhadap waktu atau lamanya paparan (P>0.05) tidak berpengaruh nyata. Dapat disimpulkan bahwa paparan asap rokok elektrik dapat menimbulkan degenerasi dan nekrosis sel pneumosit tipe I dan proliferasi sel pneumosit tipe II pada kelompok perlakuan serta meningkatkan ketebalan septa alveoli.
Co-Authors Achoiro Wati Rasid Aida Lousie Tenden Rompis Anak Agung Ayu Mirah Adi Anak Agung Ayu Mirah Adi Anak Agung Bagus Bramardipa Anak Agung Keswari Krisnandika Anak Agung Oka Wijaya Anak Agung Sagung Kendran Aras, Fatmawati Astuti, Ni Made Widy Matalia Baiq Renny Kamaliani BERATA BERATA Bire, Ienoliski Rohi Brigietta Vincencia Simanihuruk Cahyani, Ni Kadek Devi Desak Wiga Puspita Dewi Dewa Odiec Purnawan Djara, Devita Vanessa Sukmawati DWI SURYANTO Dzikri Nurma'rifah Takariyanti Elyda . Fatmawati Aras Febrianty, Ni Made Dhea Guru, Yohana Cendyka Kartika Dewi Gusti Agung Ayu Putu Adriyati, Gusti Agung Ayu Gusti Ayu Yuniati Kencana Husain, Anugrah Fitria I Dewa Made Adhiwitana I Gede Made Andy Pratama I Gusti Agung Arta Putra I Gusti Agung Gede Putra Pemayun I Gusti Ketut Suarjana I Gusti Made Krisna Erawan I Gusti Ngurah Kade Mahardika I Gusti Ngurah Narendra Putra1, I Kadek Parnayasa I Ketur Berata I Ketut Berata I Ketut Eli Supartika I Ketut Eli Supartika I Ketut Eli Supartika I Made Damriyasa I Made Kardena I Made Merdana I Made Merdana I Made Sukada i Nengah Wandia I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Nyoman Suarsana I Nyoman Suartha I Putu Arya Adikara I Wayan Gorda I Wayan Sudarmayasa I Wayan Sudira I Wayan Wirata I.K. Berata IB. KADE SUARDANA Ida Ayu Adhistania Pidada Ida Ayu Pasti Apsari Ida Ayu Pasti Apsari Ida Ayu Sri Chandra Dewi Ida Bagus Kade Suardana Ida Bagus Kade Suardana Ida Bagus Komang Ardana Ida Bagus Made Oka Ida Bagus Ngurah Swacita Ida Bagus Windia Adnyana Iwan Harjono Utama Iwan Haryono Utama Kadek Karang Agustina Komang Andika Purnama Komang, Nadia Eprillia Sary Darma Ni Kurnia, Ida Ayu Gintan Aristi Luh Made Sudimartini LUH PUTU AGUSTINI Luh Putu Ratna Suhita Lutviana, An'nisafitri M. Farhan Al Ma'arif Marissa Divia Dayanti Marissa Divia Dayanti Marson, Fransiska Gratia Sonita MAS DJOKO RUDYANTO Mia Monica Ni Kadek Eka Widiadnyani Ni Kadek Nining Laksmi Dewi Ni Komang Wijayani Ni Luh Aricahyani Ni Luh Eka Setiasih Ni Luh Putu Ratna Suhita Ni Nyoman Werdi Susari Ni Putu Trisna Asih NINING HARTANINGSIH Nur Baiti Palagan Senopati Sewoyo Palagan Senopati Sewoyo Pinem, Nuh Lasjuardi Purnama, Komang Andika Purnasari, Maria Elisabeth Putra, I Putu Werdikta Jayantika Putu Agus Trisna Kusuma Antara Putu Henrywaesa Sudipa Putu Intan Kusuma Wardani Rahmat Grahadi RAHMI MUSTABA Ryan Helmi Habibi Samsuri Samsuri Sartika, Nola Alfien Sartika, Nola Alfieni Sewoyo, Palagan Senopati Shafira Laili Aulia Sri Kayati Widyastuti Sugiyarto - Tampubolon, Yandri Putra Lumatas Theresia Ene Tjok Gde Oka Pemayun Tjokorda Sari Nindhia TRI KOMALA SARI Tyas Pandieka Yoga Velia Chyntia Victoria Wijaya, Anak Agung Gede Oka Wira, Amar Yeni Ratna Sari Yoshihiro Hayashi YUNNY DAMAYANTI Yustisia, Anggia