Claim Missing Document
Check
Articles

Maksimalkan Potensi Geothermal dengan Pembentukan Holding BUMN Geothermal Jonius Christian Harefa; Udi Harmoko
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 2, No 3 (2021): Oktober 2021
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1368.712 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2021.11074

Abstract

Geothermal merupakan potensi energi yang ramah lingkungan dan merupakan energi primer yang dapat diandalkan dikarenakan siklus pemanfaatannya yang sangat lama. Geothermal energi di Indonesia merupakan cadangan terbesar kedua di dunia. Akan tetapi, pemanfaatannya masih belum maksimal dikarenakan pemanfaatan energi di Indonesia masih di dominasi oleh energi berbahan bakar fosil dibandingkan dengan berbahan bakar non fosil. Transisi pemanfaatan energi dari energi fosil ke non fosil telah dituangkan dalam rencana umum energi nasional. Persentase penggunaan energi terbarukan diharapkan naik setiap tahun, sebaliknya energi fosil perlahan mulai ditinggalkan. Tantangan dalam pemanfaatan geothermal juga sangat besar. Nilai investasi yang sangat besar diawal dan tingkat resiko investasi yang sangat besar membuat investor mengkaji kembali secara matang untuk berinvestasi di sektor ini. Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini melalui kementerian BUMN berencana membentuk Holding BUMN khusus Geothermal energi. Pembentukan Holding BUMN Geothermal diharapkan dapat memaksimalkan potensi “harta karun” Indonesia terbesar kedua di dunia ini. Teknologi geothermal saat ini juga sudah mendukung secara maksimal untuk teknologi combined cycle sehingga pemanfaatannya bisa dimaksimalkan. Holding BUMN merupakan langkah yang tepat untuk pemanfaatan potensi geothermal di Indonesia.
Overview Potensi Panas Bumi di Provinsi Jawa Barat Iwan Gunawan; Jaka Windarta; Udi Harmoko
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 2, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.825 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2021.11072

Abstract

Energi panas bumi termasuk dalam jenis energi terbarukan sehingga ketersediaannya tidak terpengaruh oleh kurangnya sumber energi dan kenaikan harga minyak fosil. Panas bumi termasuk energi ramah lingkungan yang menjadi salah satu keuntungan energi panas bumi. Secara umum tidak semua negara memiliki potensi energi panas bumi, hanya negara-negara yang dilintasi cincin api yang memiliki sumber energi panas bumi. Indonesia sebagai salah satu negara yang menyimpan potensi panas bumi ditunjukkan dengan adanya 117 gunung berapi aktif yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Energi panas bumi Indonesia memiliki potensi dan diperkirakan sekitar 40% dari potensi energi panas bumi dunia atau sekitar 29.544 MW. Namun, hanya sekitar 7,2% atau sekitar 2130,7 MW ditahun 2019 yang dimanfaatkan sebagai energi listrik di dalam negeri. Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi. Pemerintah berencana untuk meningkatkan bauran pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia sebesar 7,2 GW pada tahun 2025 dan 17,6 GW pada tahun 2050. Jawa Barat sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi panas bumi yang besar dan 56% pembangkit listrik panas bumi yang terpasang pada saat ini berasal dari provinsi Jawa Barat. Berdasarkan road map pengembangan panas bumi sampai tahun 2025, dengan target 39.5% potensi panas bumi yang akan dikembangkan berada di provinsi Jawa Barat. 
Potensi Energi Panas Bumi di Jawa Timur Sebagai Energi Alternatif Pengganti Energi Fossil Mohammad Sidik; Udi Harmoko
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.13395

Abstract

Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah penduduk sebanyak 40,666 Juta Jiwa. Provinsi ini mempunyai kapasitas terapasang pembangkit listrik terbesar di indonesia dengan jumlah sebesar 10.572,21 MW atau sebesar 14,5% dengan pembangkit litrik di indonesia. Pada tahun 2020 rasio elektrifikasi Jawa Timur Sebesar 98,86% dibawah rasio elektrifikasi nasional sebesar 99,20%. Potensi energi panas bumi di jawa timur yang sangat besar hingga saat ini masih belum dimanfaatkan secara langsung menjadi energi Listrik yang mana tersebar di 13 lokasi. Pemerintah provinsi Jawa Timur berencana mengembangkan potensi sumber energi ini yang dituangkan dalam rencana pengembangan PLTP pada tahun 2021 – 2025 yaitu sebesar 630 MW. Dengan pengembangan pembangkit panas bumi bisa digunakan sebagai energi alternatif untuk meningkatkan rasio elektrifitas di jawa timur hingga 100% dari rasio sebelumnya (tahun 2020) yang hanya sebesar 98,86%.
Analisa Optimalisasi “Abandoned Well Production” Menggunakan “Downhole Heat Exchanger (DHE)” Sebagai Sumber Energi Baru di Lapangan Panas Bumi Dieng Wahyu Festiawan Nurrochim; Udi Harmoko
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 2, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.661 KB) | DOI: 10.14710/jebt.2021.10041

Abstract

Dari potensi lapangan panasbumi di area WKP Dieng yang baru bisa dimanfaatkan sebesar 10,3% dari total cadangannya atau sebesar 60 MW dari 580 MW potensi energi panasbumi di area tersebut. Sumur produksi di lapangan Dieng ada beberapa yang sudah tidak ekonomis untuk digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) konvensional. Salah satu sumur produksi yang sudah tidak bernilai ekonomis, sudah ditinggalkan (abandoned), (dari data aktual yang didapat sumur tersebut masih memiliki potensi energi yang dapat digunakan pada sistem Binary Plant dengan mengkombinasikan sistem Downhole Heat Exchanger (DHE). Dari beberapa penelitian mengenai DHE system lebih banyak digunakan sebagai pemanas dan masih sangat rendah untuk dimanfaatkan sebagai power generated. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan abandoned production well di area lapangan panasbumi Dieng dapat dioptimalisasi sebagai alternatif baru untuk menghasilkan energi listrik. Dari potensi yang dimiliki oleh salah satu sumur produksi tersebut memiliki temperature gradien sebesar 7°C/100 m pada kedalaman 3000 m. Dari potensi tersebut didapatkan hipotesa awal dengan membandingkan penelitian-penelitian terdahulu bahwa pemanfaatan sumur abandoned dapat menghasilkan ouput netto daya listrik sebesar kurang lebih 3 MW. Namun pada penilitian ini hanya sebatas melakukan perbandingan teknologi DHE system dengan menggunakan karakteristik kondisi sumur yang sama, sehingga selanjutnya perlu dilakukan analisa termodinamika, pemodelan sistem dan keekonomiannya terhadap kelayakan investasi sistem DHE-Binary Plant di lapangan panasbumi Dieng.
Pemanfaatan dan Arah Kebijakan Perencanaan Energi Panas Bumi di Indonesia Sebagai Keberlanjutan Maksimalisasi Energi Baru Terbarukan Dindin Syarief Nurwahyudin; Udi Harmoko
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 1, No 3 (2020): Oktober 2020
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2020.10032

Abstract

Penulisan ini dilakukan karena potensi panas bumi di Indonesia sangatlah tinggi. Perencanaan energi yang efektif dapat membuat realisasi pemanfaatan energi panas bumi dapat dimaksimalkan. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui lebih dalam mengenai perencanaan dan arah kebijakan pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia. Data yang digunakan adalah dengan menggunakan data sekunder sedangkan penelitian ini menggunakan metode normatif quantitatif yaitu memanfaatkan sumber data sekunder yang berdasarkan pada numerasi valid dari sumber yang valid. Hasil penulisan ini menunjukan bahwa Pemanfaatan panas bumi pada saat ini setara dengan pemakaian BBM domestik sebesar 32.000 BOE per hari (= 92.000 BOE per hari minyak mentah) atau sekitar 81.200 BOE per hari BBM domestik pada tahun 2025. Sementara itu, arah kebijakan energi diarahkan untuk ketenagalistrikan sesuai (PP No 79, 2014). Teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan energi panas bumi pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga macam teknologi ini pada dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-beda. Kebutuhan investasi untuk 1 MW mencapai kisaran US$ 5 juta atau sedikit di bawah angka tersebut. keuntungan investasi yang harus didapat pengembang setidaknya mampu mencapai 13 persen hingga 14 persen. Hal ini tentunya sangatlah menarik untuk diketahui mengingat Indonesia sangat membutuhkan energi yang dapat memberikan keuntungan yang sangat tinggi untuk negara.
Identification of low resistivity layers in the “N” geothermal field using 2D magnetotelluric inversion modelling Nabil Bawahab; Udi Harmoko; Tony Yulianto; Irvan Ramadhan
Journal of Physics and Its Applications Vol 2, No 2 (2020): May 2020
Publisher : Diponegoro University Semarang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpa.v2i2.7532

Abstract

Magnetotelluric research in the “N” geothermal field has been carried out to see the subsurface detail in the “N” geothermal field. 2D inversion model is generated by secondary data from magnetotelluric data collection in the form of time series data to become 2D models. Magnetotellurics method is used to identify geothermal system components, especially identifying layers with low resistivity values (2 Ω.m - 10 Ω.m) or also called as the cap rock which is seen with a very contrasting color difference compared to the surrounding layers. There are manifestations on the “N” geothermal field which reinforce the assumption that there is a geothermal system in this area. This research begins by processing time series data to become apparent resistivity and phase data. Time series data processing in this study uses several processing methods to produce better apparent resistivity and phase data. The final result of this study is a 2D model that illustrates the contour of the resistivity value of rocks laterally or vertically. 2D model interpretation in this study identified the cap rock layer with low resistivity distribution (2 Ω.m - 10 Ω.m), the medium resistivity zone identified as the reservoir layer (11 Ω.m - 70 Ω.m), and the resistive zone which has high resistivity value (more than 70 Ω.m).
Identification of "WS" geothermal field system by analyzing TE, TM, and TE-TM of 2D magnetotelluric inversion models Triana Triana; Tony Yulianto; Udi Harmoko; Iqbal Takodama
Journal of Physics and Its Applications Vol 1, No 2 (2019): May 2019
Publisher : Diponegoro University Semarang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpa.v1i2.4660

Abstract

Magnetotelluric data has been carried out at the "WS" geothermal field to analyze the resistivity model resulting from 2D inversion of magnetotelluric data in TE, TM and TE-TM modes. Base on the three models produced, the mode is determined to produce the most representative model to assist in the interpretation of the "WS" geothermal system. There is a step of modes separation, namely TE (Tranverse Electric) and TM (Transverse Magnetic) modes in processing MT data. Each mode produces a 2D model with different conductivity properties. The analysis results of the three modes explain that TE mode is dominated by low resistivity with a range of values of 10-35 Ωm and medium resistivity with a value range of 35-250 Ωm and a vertical resistivity contrast. The TM mode describes the high resistivity in the Southwest and the center of the track with a value of more than 470 sehinggam resulting in lateral resistivity contrast. While the TE-TM mode produces a model that is not much different from TM mode, only the distribution of the resistivity value is a combination with TE mode. This mode describes the distribution of resistivity both vertically and laterally. Based on the analysis of the three modes, it can be concluded that the TE-TM mode is the mode that produces the most representative model. Interpretation model shows that from the TE-TM mode we have a low resistivity distribution (10-35 Ωm) represent a cap rock zone, reservoir rock with a medium resistivity distribution (35-380 Ωm), resistive zone with a high resistivity distribution (more than 380 Ωm), and the existence of the three of faults structures ro be a controller system of the "WS" geothermal.
Modeling of 3D Aquifer Layers using Poisson’s Ratio Analysis HVSR Method in Tembelang Village, Candimulyo District, Magelang Regency Achmad Syaifuddin Zuhri; Udi Harmoko; Gatot Yuliyanto
Journal of Physics and Its Applications Vol 3, No 1 (2020): November 2020
Publisher : Diponegoro University Semarang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpa.v3i1.9389

Abstract

Water is one of vital needs for human beings. People use water to drink, bath, irrigate, and etc. Water supply has become a severe problem over the two past years especially in Tembelang Village, Candimulyo District, Magelang Regency. The research aims to determine the aquifer layers. The method used in this research is seismic method with HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) microtremor survey with 71 measurement points. The HVSR microtremor data is processed to determine Poisson’s ratio from Vp⁄Vs  ratio. The obtained Vp⁄Vs  ratio from 71 measurement points ranges from 1.63 to 2.64 and Poisson's ratio ranges from 0.20 to 0.42. The Vp⁄Vs  ratio parameter to determine an aquifer is more than 1.73 and the Poisson's ratio is more than 0.25. There are 4 zones which are considered to have aquifers, namely at line 1 near point P22 depth of over 184 meters, line 2 near point P8 depth of 108-180 meters, line 3 near point P2 and P3 depth of 91-161 meters, line 4 near point P16, P17, and P18 depth of 32-187 meters. line 5 near point T22 depth of 63-157 meters, point T31 depth of 122-152 meters, and point T40 depth of 71-178 meters. The Vp⁄Vs  ratio and Poisson’s ratio are then modeled by using Rockwork 15 to obtain 3D models of acquifers based on the Vp⁄Vs  ratio and Poisson’s ratio.
Clustering of seismicity in the Indonesian Region for the 2018-2020 Period using the DBSCAN Algorithm Akrima Amalia; Udi Harmoko; Gatot Yuliyanto
Journal of Physics and Its Applications Vol 4, No 1 (2021): November 2021
Publisher : Diponegoro University Semarang Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpa.v4i1.11884

Abstract

Indonesia is located at the confluence of 3 large, active plates that are constantly moving. Therefore, Indonesia is one of the countries that has a high level of seismicity risk. This study aims to classify seismicity data in the Indonesian region based on coordinate data which contains variable data on frequency of occurrence, depth, and strength of seismicity. Seismicity data was obtained from the BMKG official website using data for the period 2018 to 2020. The clustering technique used was the DBSCAN algorithm. This algorithm requires epsilon and MinPts input parameters. The results of the cluster formed will then be validated using silhouette coefficients. Based on the coordinate data, 4 clusters were formed with 4 disturbances. Based on the characteristic data, 3 clusters were formed with 5 disturbances. The silhouette coefficient obtained was 0.35 for coordinate data and 0.39 for characteristic data. This research is useful for increasing the use value of abundant seismicity information and can be used as an effort to mitigate seismicity natural disasters.
Analisa Efisiensi Isentropik Turbin Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Ivan Darren Alber; Berkah Fajar Tamtomo Kiono; Udi Harmoko
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i9.13532

Abstract

Spesifikasi turbin uap perlu diperhatikan, terutama spesifikasi isentropic efficiency (ηt) dan turbin kerja (Wt), menyangkut kemampuan operasional turbin uap di Pembangkit Listrik Tenaga (PLTU) ABC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai efisiensi isentropik dan kerja turbin, dengan menggunakan parameter data seperti laju aliran massa (ṁ), tekanan inlet (P1), tekanan outlet (P2), suhu inlet (T1), dan suhu outlet (T2), dengan memanfaatkan aplikasi ChemicalLogic SteamTab. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa efisiensi isentropik yang ditentukan turbin adalah 67,31%, dan kerja turbin adalah 52.438 kW. Nilai rata-rata efisiensi isentropik operasional selama periode penelitian 2 jam ditemukan sebesar 67,74%. Demikian juga nilai rata-rata kerja turbin operasional ditetapkan sebesar 53.487 kW. Diamati bahwa efisiensi isentropik pada kondisi operasional lebih baik daripada nilai yang ditentukan. Peningkatan efisiensi isentropik ini dapat dikaitkan dengan suhu uap utama yang lebih tinggi dan nilai tekanan turbin buang yang lebih rendah.
Co-Authors . Sahid Achmad Syaifuddin Zuhri Achmad Widodo Aditya Firdaus Agung Ardiyanto Agus Muhidin Agus Muhidin Agus Setyawan Agus Subagio Akrima Amalia Alchacindy Guenergar Anjar Oktikawati Asronj Bakkit Simanjuntak Berkah Fajar Tamtomo Kiono Cassandra Fitrianna Idat Dewi Andri Dian L Silalahi Diny Agustina Rahayu Djalal Er Riyanto Elvera Yuanita Rukmana Faradina A. P. Fazrin Oktafian Galih Candra Kusuma Gatot Yulianto Hernowo Danusaputro Hiskia Anggit Maulana Hotlan Simbolon I Gusti Ngurah Antaryama Ibnu Rasid Imam Baru Raharjo Imroatun Nikmah Iqbal Takodama Irham Nurwidyanto Irvan Ramadhan Istiqomah Ari Kusuma Iut Triutami Ivan Darren Alber Iwan Gunawan Jaka Windarta Jatmiko Endro Suseno Jonius Christian Harefa Laela Fitria Lestari, Puspa Luxy Rizal Fathoni M. Razi Maila Shofa Marcelinus Christwardana Mars Widodo Moch. Abdul Mukid Mochammad Fa'iq Khasmadin Moh. Irfan Saputra Haris Mohammad Sidik Mualimin Mualimin Muhammad Irham Muhammad Irham Nurwidiyanto Muhammad Nur Muhammad Ulin Nuha ABA Mustafid Mustafid Nabil Bawahab Nanang Didik Susilo Nurwahyudin, Dindin Syarief Pradipta Ahluriza Ramdani Alfan Subekti Redemtus Heru Tjahjana Rezyta Handani Ririn Sulpiani Rizkan, Muhammad Riznia Aji Salam Rr. Tony Yulianto Saad Abdurrahman Sahid Sahid Satriyo Adhy Sheyza Rery Dynza Anggary Sigit Darmawan Siti Helmyati Siti Zulaikhah Sri Widodo Agung Suedy Sudarno Sudarno Sugeng Widada Susantoro, Tri M Syamsul Ilmi Teguh Suroso Teguh Suroso Tony Yulianto Triana Triana Veratania Aisyah Veratania Aisyah Vithya Arintalofa Wahyu Festiawan Nurrochim Yose Rizal Triarto Yundari, Yundari Yusuf D. H. Yusuf Dewantoro Herlambang