Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Komunikasi Persuasif, Kohesi Kelompok, dan Apresiasi Seni Gamelan Sunda: Kasus di Kalangan Mahasiswa Maryani, Anne
Mediator Vol 3, No 2 (2002)
Publisher : FIkom Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survai dengan unit analisisnya para mahasiswa anggota Lingkung Seni Sundapada tiga perguruan tinggi: Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Pasundan (Unpas), dan Universitas Langlangbuana (Unla). Variabel bebas yang diteliti adalah (I) komunikasi persuasif pelatih seni gamelan Sunda (XI: kredibilitas, X2: daya tarikpesan, X3: kepribadian anggota); (2) kohesivitas kelompok (X4: ketertarikan anggota pada satu sama lain, X5 : ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok); dan (3) Variabel terikat (Y): apresiasi mahasiswa anggota Lingkung Seni Sunda terhadap gamelan Sunda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya hubungan variable X2, X3,dan X4 masing-masing secara terpisah, tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variable Y. Sedangkan variabel bebas lainnya, baik secara terpisah maupun sebagai satu kesatuan, memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y.
Karakteristik “Hyperpersonal Communication” dalam “Internet Relay Chat” sebagai Bagian dari “Computer Mediated Comunication” Maryani, Anne
Mediator Vol 7, No 1 (2006): Nomor Syukur
Publisher : FIkom Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Computer-mediated-communication (CMC) probably has become the hottest buzzword in the field of media communication nowadays. CMC has laid the basics of hypersonal communication which interrelating agents and subjects of communication process by virtual communication. Internet Relay Chat, as one of CMC product widely used by public, characterizes hypersonal communication which involved sender-receiver interactions, the channel, and the feedback in a new transmitting mode. Emoticon, digital-based-message, and virtual setting set up the nature of sender and receiver. Moreover, it creates a new landscape of communication and generates new functions of communication media.
Karakteristik “Hyperpersonal Communication” dalam “Internet Relay Chat” sebagai Bagian dari “Computer Mediated Comunication” Anne Maryani
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 7, No 1 (2006): Bagaimana Kita Menafsirkan Komunikasi Pembangunan?
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v7i1.1216

Abstract

Computer-mediated-communication (CMC) probably has become the hottest buzzword in the field of media communication nowadays. CMC has laid the basics of hypersonal communication which interrelating agents and subjects of communication process by virtual communication. Internet Relay Chat, as one of CMC product widely used by public, characterizes hypersonal communication which involved sender-receiver interactions, the channel, and the feedback in a new transmitting mode. Emoticon, digital-based-message, and virtual setting set up the nature of sender and receiver. Moreover, it creates a new landscape of communication and generates new functions of communication media.
Komunikasi Persuasif, Kohesi Kelompok, dan Apresiasi Seni Gamelan Sunda: Kasus di Kalangan Mahasiswa Anne Maryani
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 3, No 2 (2002): Memilih Pendekatan dalam Penelitian: Kuantitatif atau Kualitatif?
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v3i2.782

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survai dengan unit analisisnya para mahasiswa anggota Lingkung Seni Sundapada tiga perguruan tinggi: Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Pasundan (Unpas), dan Universitas Langlangbuana (Unla). Variabel bebas yang diteliti adalah (I) komunikasi persuasif pelatih seni gamelan Sunda (XI: kredibilitas, X2: daya tarikpesan, X3: kepribadian anggota); (2) kohesivitas kelompok (X4: ketertarikan anggota pada satu sama lain, X5 : ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok); dan (3) Variabel terikat (Y): apresiasi mahasiswa anggota Lingkung Seni Sunda terhadap gamelan Sunda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya hubungan variable X2, X3,dan X4 masing-masing secara terpisah, tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variable Y. Sedangkan variabel bebas lainnya, baik secara terpisah maupun sebagai satu kesatuan, memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y.
Hubungan Channel Youtube Sam Kolder terhadap Minat Membuat Vidio Travelling Mochamad Ismail Sabilillah; Anne Maryani
Jurnal Riset Manajemen Komunikasi Volume 1, No.1, Juli 2021, Jurnal Riset Manajemen Komunikasi (JRMK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.525 KB) | DOI: 10.29313/jrmk.v1i1.67

Abstract

Abstract. Based on technological developments and along its development human communication media will continue to develop. One example of the development of communication media is the emergence of new media such as the internet and social media. Social media has various types such as microblog, sharing media, online journals and others. The most commonly used social media in Indonesia is YouTube social media. Youtube is a type of social media sharing type, because it facilitates its users to share in the form of videos. One of the content creators on YouTube is Sam Kolder, he is a filmmaker, videographer, and photographer from the travel company Beautiful Destination. Sam has a distinctive character from the making of a traveling video uploaded on his YouTube channel that made the attention of videography activists especially those in Indonesia such as members of the Editorest.Id group.This study seeks to explain the relationship of the Kold youtube channel owned by Sam Kolder to the interest in making a traveling video to members of the Editorest.Id group. in this study viewed in terms of the use of social media consisting of context, communication, collaboration, and connections that exist on the Kold channel. The theory used is the theory of S-R YouTube channel Sam Kolder is a variable (X) which means that the stimulus and interest in making videos traveling is a variable (Y), namely the response. A quantitative method with a correlational approach was used in this study to examine the relationship between the two variables.The results showed that (1) Kold's youtube channel has a very strong relationship with the interest in making a traveling video (2) context has a strong relationship with the interest in making a traveling video (3) communication has a strong relationship with the interest in making a traveling video (4) collaboration have a strong enough relationship with an interest in making a traveling video (5) connection has a strong enough relationship with an interest in making a traveling video. Abstrak. Berdasarkan perkembangan teknologi dan seiring perkembangannya manusia media komunikasi akan terus berkembang. Salah satu contoh perkembangan media komunikasi adalah munculnya media baru seperti internet dan media sosial. Media sosial memiliki beragam jenis seperti microblog, media berbagi, jurnal online dan lainnya. Media sosial yang paling sering digunakan di Indonesia ada media sosial youtube. Youtube merupakan salah satu media sosial berjenis media berbagi , karena memfasilitasi penggunanya untuk berbagidalam bentuk vidio. Salah satu content creator yang ada di youtube adalah Sam Kolder, ia adalah seorang filmmaker, videographer, dan photographer dari perusahaan travel Beautiful Destination. Sam memiliki karakter tersendiri dari pembuatan sebuah vidio travelling yang di unggah di channel youtubenya yang membuat mendapat perhatian dari para penggiat videography terutama yang ada di Indonesia seperti anggota grup Editorest.Id.Penelitian ini berusaha untuk menjelaskan hubungan dari channel youtube Kold yang dimiliki oleh Sam Kolder terhadap minat membuat vidio travelling pada anggota grup Editorest.Id. dalam penelitian ini dilihat dari segi penggunaan media sosial yang terdiri dari context, communication, collaboration, dan connection yang ada pada channel Kold. Teori yang digunakan adalah teori S – R channel youtube Sam Kolder merupakan variabel (X) yang berarti stimulus dan minat pembuatan vidio travelling merupakan variabel (Y) yaitu respon. Metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional digunakan dalam penelitian ini untuk menguji ada tidaknya hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) channel youtube Kold memiliki hubungan yang sangat kuat dengan minat membuat vidio travelling (2) context memiliki hubungan yang kuat dengan minat membuat vidio travelling (3) communication memiliki hubungan yang kuat dengan minat membuat vidio travelling (4) collaboration memiliki hubungan yang cukup kuat dengan minat membuat vidio travelling (5) connection memiliki hubungan yang cukup kuat dengan minat membuat vidio travelling.
Hubungan Kompetensi Komunikasi Interpersonal dengan Self-Efficacy Mahasiswa Fikom Unisba 2017 Andre Tadya Fahlevi; Anne Maryani
Jurnal Riset Manajemen Komunikasi Volume 2, No. 1, Juli 2022, Jurnal Riset Manajemen Komunikasi (JRMK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.765 KB) | DOI: 10.29313/jrmk.v2i1.809

Abstract

Abstract. This theme was chosen because the researcher saw that in carrying out their duties, final year students of Communication Science needed interpersonal communication competence in fulfilling their needs. Understanding some aspects is very necessary, because communication cannot be done arbitrarily and some of them become a support for interpersonal communication in achieving its goals. Because the selected sample is 2017/final level students, interests that require interpersonal communication competence include working on a thesis. Quantitative is the approach used in this research. Data collection tools in the form of a questionnaire questionnaire of interpersonal communication competence with self efficacy. The questions compiled by the researchers were then distributed to the respondents who were taken by random sampling technique. From a total of 171 students who have signed a thesis, 52 samples are taken randomly with the limitation of respondents having to be listed in the database and being in the Class of 2017. The scores collected are entered into the Coding Sheet. Data analysis used is Pearson Product Moment with SPSS program. The result of this study is that there is a significant relationship between the communication motivation variable and self-efficacy with an rtable value of 0.238. Second, there is a significant relationship between the variable knowledge of communication and self-efficacy with an rtable value of 0.582 Abstrak. Tema ini dipilih karena peneliti melihat dalam melaksanakan tugasnya, mahasiswa tingkat akhir Ilmu Komunikasi membutuhkan kompetensi komunikasi interpersonal dalam pemenuhan kebutuhannya . Pemahaman beberapa aspek sangat perlu, berhubung dengan komunikasi tidak dapat dilakukan secara sembarang dan diantaranya menjadi penunjang komunikasi interpersonal dalam mencapai tujuannya. Karena sampel yang dipilih adalah mahasiswa angkatan 2017/tingkat akhir, kepentingan yang membutuhkan kompetensi komunikasi interpersonal diantaranya mengerjakan skripsi. Kuantitatif menjadi pendekatan yang digunakan penelitian ini. Alat pengumpulan data berupa angket kuesioner kompetensi komunikasi interpersonal dengan self efficacy. Pertanyaan yang disusun oleh peneliti selanjutnya disebar pada responden yang diambil dengan teknik random sampling. Dari jumlah total 171 mahasiswa yang telah mengontrak skripsi diambil 52 sampel secara acak dengan batasan responden harus tertera di dalam database dan berada diAngkatan 2017. Skor yang terkumpul dimasukan ke dalam Coding Sheet. Analisis data yang digunakan adalah Pearson Product Moment dengan program SPSS. Hasil penelitian ini ialah terdapat hubungan signifikan antara variabel motivasi komunikasi dengan efikasi diri dengan nilai rtabel yaitu 0,238. Yang kedua, terdapat hubungan signifikan antara variabel pengetahuan komunikasi dengan efikasi diri dengan nilai rtabel yaitu 0,582.
Komunikasi antar Pribadi dalam Menciptakan Harmonisasi Ibu dan Anak pada Film Susah Sinyal Rianti Septianingsih; Anne Maryani
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.49 KB) | DOI: 10.29313/bcscm.v2i1.642

Abstract

Abstract. This research is entitled "Interpersonal Communication in Creating Harmonization of Mother and Child in the Film of Difficult Signals". The purpose of this study was to determine the meaning of denotation, connotative meaning, and the meaning of myth, then to determine the resolution of interpersonal communication conflicts in the film "Susah Signal". The research method used in this study is a qualitative research method. The data collection technique used in this research is through observation and documentation. The data analysis technique in this research is using semiotic analysis from Roland Barthes theory. The results of this study are the meanings of denotation, connotation, and myths that are raised in creating harmonization in the film Difficult Signals are about single parents who are too busy with their work to forget their children. This attitude causes a lack of harmony in the family. But in the end, good communication helped Ellen and Kiara to improve their relationship so that harmonization was created. The resolution of interpersonal conflicts in the film Difficult Signal is to take a vacation together and start trying to understand each other. Abstrak. Penelitian ini berjudul “Komunikasi Antar Pribadi Dalam Menciptakan Harmonisasi Ibu dan Anak Pada Film Susah Sinyal”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna denotasi, makna konotasi, dan makna mitos, kemudian untuk mengetahui penyelesaian konflik komunikasi antar pribadi pada film “Susah Sinyal”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu melalui observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis semiotika dari teori Roland Barthes. Hasil penelitian ini adalah makna denotasi, konotasi, dan mitos yang dimunculkan dalam menciptakan harmonisasi pada film Susah Sinyal adalah mengenai orangtua tunggal yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga melupakan anaknya. Sikap seperti ini menimbulkan kurangnya harmonisasi pada keluarga. Namun pada akhirnya komunikasi yang baik membantu Ellen dan Kiara untuk memperbaiki hubungan sehingga harmonisasi tercipta. Penyelesaian konflik antar pribadi pada film Susah Sinyal adalah dengan melakukan liburan bersama dan mulai mencoba memahami satu sama lain.
Analisis Media Sosial Mengenai Isu Indonesia Sebagai Negara Paling Tidak Sopan di Asia Tenggara Dimas Ongko Wijoyo; Anne Maryani
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.972 KB) | DOI: 10.29313/bcscm.v2i1.1453

Abstract

Abstract. With the presence of the internet and new media, it makes the world of communication very fast and efficient for use in everyday life. Social media that came after the new media made researchers want to discuss social media analysis on the issue of Indonesian netizens as the most disrespectful netizens in Southeast Asia regarding the case of Nia Ramadhani's arrest on the @lambe_turah Instagram account. According to the Digital Civility Index research by Microsoft in 2020. This study aims to (1) To find out the importance of responding to a viral news that is being discussed on social media (2) To find out the factors that make Indonesian netizens known as the most disrespectful netizens throughout Southeast Asia. (3) To find out why Indonesian netizens really like to spread hate speech and things that are not polite on social media. In this study, the researcher used a qualitative method with a content analysis approach, with data collection sources from Instagram users who follow the @lambe_turah account, psychologists and communication experts. In this study, the author uses the cualitative descriptive method by Sugiyono Abstrak. Dengan hadirnya internet dan new media disertainya membuat dunia komunikasi sangatlah jauh cepat dan efisien untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sosial media yang hadir setelah adanya new media membuat peneliti ingin membahas Analisis media sosial mengenai isu netizen Indonesia sebagai netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara terhadap kasus penangkapan Nia Ramadhani di akun Instagram @lambe_turah. Menurut riset Digital Civility Index oleh Microsoft pada tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Guna mengetahui pentingnya dalam menyikapi sebuah berita viral yang sedang ramai diperbincangkan dalam media sosial (2) Guna mengetahui faktor yang membuat netizen Indonesia dikenal sebagai netizen yang paling tidak sopan se-Asia Tenggara. (3) Guna mengetahui penyebab netizen Indonesia sangat menyukai menyebarkan ujaran kebencian dan hal-hal yang tidak sopan di media sosial. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan narasumber pengambilan data dari pennguna Instagram yang mengikuti akun @lambe_turah, pakar psikolog dan juga ahli komunikasi. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Sugiyono.
Model Interaksi Sosial dalam Forum Virtual Abyan Arrasid; Anne Maryani
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.3 KB) | DOI: 10.29313/bcscm.v2i2.3816

Abstract

Abstract. The development and progress of today's technology continues to grow rapidly. Modern technology allows users to fulfill their social needs without meeting face to face. Without realizing it, the human community has emerged in two worlds, namely real life and virtual life (cyber community). This study aims to determine how the model of social interaction in a virtual community on the Discord Channel "Rise of Monster Slayer (S.S.S)". Monster Slayer". This study uses a virtual ethnographic research method, namely research that involves ethnographers to participate as observers, either openly or secretly to observe what is happening in the virtual community space. The object in this study is the Discord Channel server " Rise of Monster Slayer (S.S.S)" as a virtual community. while the subjects involved were five people who were selected based on a purposive technique, with three main informants and two supporting informants. The results of this study show that the process of social interaction through virtual forums of user entities in the Rise of Monster Slayer server community generally uses a Mutual Discourse interaction model, where the identity of the entity as a communicator and communicant is fused and difficult to distinguish, therefore entities are considered as participants. Abstrak. Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini terus berkembang pesat. Teknologi modern memungkinkan pengguna memenuhi kebutuhan sosialnya tanpa harus bertatap muka. Tanpa disadari, komunitas manusia telah muncul di dua dunia, yaitu kehidupan nyata dan kehidupan maya (cyber community). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model interaksi sosial dalam komunitas virtual di Discord Channel “Rise of Monster Slayer (S.S.S)”. Monster Slayer”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian etnografi virtual, yaitu penelitian yang melibatkan etnografer untuk berpartisipasi sebagai pengamat, baik secara terbuka maupun diam-diam untuk mengamati apa yang terjadi di ruang komunitas virtual. Objek dalam penelitian ini adalah server Discord Channel “ Rise Monster Slayer (S.S.S)” sebagai komunitas virtual. Sedangkan subjek yang terlibat adalah lima orang yang dipilih berdasarkan teknik purposive, dengan tiga informan utama dan dua informan pendukung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses interaksi sosial melalui forum virtual entitas pengguna dalam komunitas server Rise of Monster Slayer umumnya menggunakan model interaksi Mutual Discourse, dimana identitas entitas sebagai komunikator dan komunikan menyatu dan sulit dibedakan, oleh karena itu entitas dianggap sebagai partisipan.
Motif Berafiliasi Perempuan Pengguna Bumble dengan Sesama Pengguna Amallia Chairunnisa; Anne Maryani
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.471 KB) | DOI: 10.29313/bcscm.v2i2.3839

Abstract

Abstract. To get affiliation in the middle of pandemic, we can find new dating friends from new media online dating apps. Bumble is one of the most active online dating applications in Indonesia. Unlike competing apps, Bumble requires female users to start a conversation with their partner. This is a step taken to avoid the stigma that women cannot start a relationship. This research was conducted to find out the motive, experience, and meaning behind the Bumble users. Researchers used a constructive paradigm with a qualitative research method. The subjects in this study are the active-girls-users around 18-23 who lives in Bandung and the area, also the application itself. The Because-Motive of using Bumble was attracted to Bumble by knowing the information from friends and social media. The in-order-to-motive of using Bumble were for spending time, finding new relations, and finding a lover. The user’s experience would be divided by two terms, before and after the interaction held by the users. The value of Bumble was a place for finding relations and lover. Abstrak. Salah satu cara untuk mendapatkan afiliasi di tengah pandemi ini adalah dengan mencari teman kencan melalui media baru aplikasi biro jodoh online. Bumble merupakan salah satu aplikasi kencan online yang aktif di Indonesia. Berbeda dengan aplikasi pesaing, Bumble mengharuskan pengguna perempuan untuk memulai percakapan dengan pasangannya. Ini merupakan langkah yang diambil untuk menghindari stigma bahwa wanita tidak bisa memulai sebuah hubungan. Penelitian ini akan dilakukan untuk mengetahui makna, pengalaman, dan motif pengguna Bumble dalam menggunakan aplikasi tersebut. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan dan metode fenomenologi dari pemikiran Alfred Schutz secara kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah perempuan berusia 18-23 pengguna aktif aplikasi tersebut yang berdomisili di Bandung dan sekitarnya, serta aplikasi itu sendiri. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa motif karena (Because-Motive) pengguna adalah tertarik dengan aplikasi Bumble setelah mendapatkan informasi dari teman dan media sosial. Motif agar (In-order-to-Motive) yang dimiliki pengguna adalah mengisi waktu luang, mencari relasi, dan mencari pasangan. Pengalaman yang dialami oleh pengguna dibagi menjadi dua fase, sebelum berinteraksi dan saat berinteraksi dengan pengguna lainnya. Makna yang dirasakan oleh pengguna adalah Bumble merupakan tempat untuk mencari relasi dan mencari pasangan.