Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

AKTIVITAS PENGHAMBATAN Streptomyces spp. TERHADAP Sclerotium rolfsii SECARA IN VITRO Papuangan, Nurmaya
BIOEDUKASI Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : BIOEDUKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.631 KB)

Abstract

Mikrob patogen penyebab penyakit pada tanaman merupakan salah satu kendala bagi produktivitas pertanian terutama bagi tanaman hortikultura. Salah satunya berasal dari kelompok cendawan. Sclerotium rolfsii merupakan salah satu cendawan patogen tanaman yang  memiliki kisaran inang yang luas dan merupakan penyebab penyakit serius pada sayuran penting seperti tanaman cabai, tomat, bawang, dan tanaman sayuran lainnya. Memiliki struktur istirahat, sehingga penyakit yang ditimbulkannya  menjadi  sulit  dikendalikan.  Pengendalian  secara  kimiawi  menimbulkan  dampak negatif terhadap    lingkungan. Pengendalain hayati sebagai alternatif dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Streptomyces spp. digunakan sebagai agen pengendali hayati karena mampu menghasilkan senyawa antimikrob. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat Streptomyces spp.  yang  memiliki  kemampuan  menghambat  pertumbuhan  S.  rolfsii  melalui uji  in  vitro  dengan menggunakan sel secara langsung. Pengujian secara in vitro 17 isolat lokal Streptomyces spp. menggunakan metode dual culture. Hasil uji 17 isolat Streptomyces spp., menunjukkan bahwa enam isolat Streptomyces spp. memiliki aktivitas penghambatan yang beragam secara in vitro terhadap S. rolfsii. Isolat LSW05 mampu menghambat dengan kuat pertumbuhan S. rolfsii dengan presentase penghambatan sebesar 84,10%, disusul oleh isolat SSW02 dengan presentase penghambatan 63,25%, LBR05   menghambat   dengan   presentase   sebesar   57,95%.   Isolat   PS4-16   mempunyai   daya penghambatan sedang dan PD2-9 memiliki penghambatan yang lemah. Sedangkan isolat LSW1 tidak mampu atau tidak dapat menghambat petumbuhan dari S. rolfsii. Hasil ini mengindikasikan bahwa isolat lokal Streptomyces spp. mempunyai kemampuan sebagai agen pengendali hayati untuk S. rolfsii. Kata kunci : Streptomyces spp., Sclerotium rolfsii, in vitro
Identifikasi Cendawan Patogen pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L) Ata, Halni; Papuangan, Nurmaya; ., Bahtiar
JURNAL BIOEDUKASI Vol 4, No 2 (2016): Maret
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.619 KB)

Abstract

Tanaman  Tomat  (Solanum  lycopersicum  L)  merupakan  salah  satu  tanaman hortikultura  yang  penting  di  Indonesia.  Namun,  budidaya  tanaman  tomat  banyak mengalami masalah yang dapat menyebabkan produksi tanaman tomat menjadi rendah baik secara kuantitas maupun kualitas. Salah satu masalah tersebut adalah penyakit yang disebabkan oleh mikrob patogen yaitu cendawan patogen. Penyakit yang disebabkan oleh cendawan patogen yang menyerang tanaman tomat yaitu busuk daun, Penyakit busuk buah, batang dan layu Fusarium.Tujuan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis-jenis cendawan patogen yang terisolasi pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum L)  melalui  identifikasi  makroskopik dan mikroskopik.  Penelitian  bersifat  deskripsi, metode yang digunakan adalah metode tanam langsung ke media. Analisis data dilakukan dengan  mengidentifikasi jenis cendawan  patogen  berdasarkan  karakteristik  morfologi makroskopik dan mikroskopik yang mengacu pada buku Introduction to Food-Borne Fungi.  Hasil isolasi diperoleh sembilan jenis cendawan yaitu Peronospora paracitica (IBt1), Cercospora sp (IBt2), F. verticillioides  (IBt3), F.  cerealis  (ID1), Alternaria  sp (ID2), Cladosporium sp (ID3), F. oxysporum (IBh1), Phytopthora cactorum (IBh2), dan Fusarium sp (IBh3). Kesembilan cendawan tersebut merupakan patogen pada batang (Peronospora paracitica, Cescospora sp, F. verticillioides), daun (F. cerealis, Alternaria sp, Cladosporium sp), dan buah (F. oxysporum, Phytopthora cactorum, dan Fusarium sp).
STUDI PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT MOYA TENTANG PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL Hartono Pitra; Ade Haerullah; Nurmaya Papuangan
SAINTIFIK@ Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.353 KB) | DOI: 10.33387/sjk.v1i1.352

Abstract

The objective of this research is concerning utilization of traditional medicinal plants to know society know ledge and parts of medicinal plants that is utilized as medicinal traditional as Ethnobotany study at society of Kelurahan Moya of Ternate Central. This research was conducted at Kelurahan Moya of Ternate Central on November to December 2015. Data collecting in this research used observation method, participation, deeply interview and documentation. The data was analyzed by using qualitative descriptive. The result of this research shows that society knowledge concerning medicinal plants is obtained hereditary and experience, as many as 27 species of medicinal plants are used as traditional medicine, which spread in 19 familiae included Malvaceae 14.8 %, Acanthaceae 7.40%, Apiaceae 7.40%, Cactaceae 7.40%, Euphorbiaceae 7.40%, Rubiaceae 7.40%, Zingiberaceae 7.40%, Arecaceae 3.70%, Fabaceae 3.70%, Lamiaceae 3.70 %, Liliaceae 3.70%, Meliaceae 3.70%, Myristicaceae 3.70%, Poaceae 3,70%, Piperaceae 3,70%,Punicaceae 3.70%, Syrtaceae 3.70 %, Myrtaceae 3.70 % and Annonaceae 3.70 %. Part used as medicinal includes 70.3% leaves, 11.1% fruit, 7.40% sap, 7,40%rhizome, 3.7% root, and 3.70% tuber. Leaf is an organ of the plant most widely used as a traditional medicinal because generally leaf is soft structured, it has a high water content (79-80%), besides as accumulation of photosynthesis that contains elements that have many benefits for treatment. Moya Society knowledge about medicinal plants is obtained by hereditary and through treatment experience.Key words: Ethnobotany, medicinal plant, kelurahan Moya, medicinal tradisional
BIOTEKNOLOGI: PROSPEK PENGEMBANGAN DAN ANALISIS BISNIS PRODUK BIOBRIKET TEMPURUNG KENARI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF BERBASIS GREEN ENERGY DI MALUKU UTARA Sundari Sundari; Nurmaya Papuangan; Nurhasanah Nurhasanah; Abdu Masud
SAINTIFIK@: Jurnal Pendidikan MIPA Vol 6, No 1 (2021): SAINTIFIK@: Jurnal Pendidikan MIPA EDISI MARET 2021
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (911.953 KB) | DOI: 10.33387/saintifik.v6i1.3657

Abstract

Penelitian pengembangan produk biobriket dari limbah tempurung kenari berbasis riset kajian nilai kalor dan variasi perekat serta variasi bahan tambahan aroma terapi rempah dan anti nyamuk (lavender). Produk briket tempurung kenari pada penelitian ini memiliki nilai kalor yang setara dengan briket dari tempurung kelapa dan SNI 06-3730-95. Penelitian ini bertujuan untuk  1) menghasilkan produk Biobriket  melalui pengembangan teknologi pembuatan Biobriket berbasis riset unggulan daerah; 2) menghasilkan model bisnis plan manajemen bisnis biobriket tempurung kenari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa briket tempurung kenari memiliki potensi ekonomi untuk dikembangkan sebagai produk bahan bakar alternatif di Maluku Utara. Konsumen memiliki tingkat kesukaan (preferansi) yang tinggi terhadap produk briket tempurung kenari variasi aroma terapi rempah cengkeh dan lavender. Rata rata laba bersih produksi briket per bulan untuk 100 kg bahan dasar adalah RP 2.100.000 sampai 4.507.750, Adapun returt of invesment (ROI) produk briket tempurung kenari rata rata per bulan Rp. 2. 045.454,55 Kata kunci: Briket, aroma terapi, rempah, lavender, prospek, ekonomi
KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI BEBERAPA OBJEK WISATA KOTA TERNATE: Upaya Mengetahui dan Konservasi Habitat Burung Endemik Zulkifli Ahmad; Yumima Sinyo; Hasna Ahmad; M. Nasir Tamalene; Nurmaya Papuangan; Abubakar Abdullah; Bahtiar Bahtiar; Said Hasan
SAINTIFIK@ Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.813 KB) | DOI: 10.33387/sjk.v1i1.332

Abstract

Kawasan objek wisata merupakan kawasan yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Kawasan ini memiliki tingkat keanekaragaman jenis flora dan fauna yang tinggi. Saat ini, kondisi kawasan objek wisata di pulau Ternate  telah mengalami deforestasi dan degradasi serta fragmentasi habitat, akibat tingginya frekuensi kunjungan dan pengelolaan kawasan yang belum optimal. Tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengidentifikasi dan mempelajari kelimpahan dan keanekaragaman jenis-jenis burung yang terdapat di kawasan Objek wisata yang ada di Pulau Ternate. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai data base bagi pemerintah daerah untuk pengembangan kawasan objek wisata agar lebih bernilai ekonomis, misalnya pengembangan kawasan ke arah ekowisata atau kegiatan birdwatching. Penelitian ini merupakan salah satu bagian dari penelitian kolaborasi, yang dilakukan di empat lokasi berbeda, yakni Desa Sulamadaha, Desa Ngade, Desa Tolire, dan Desa Tobololo. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode Variable Circular Plot (VCP). Untuk menghitung jumlah jenis burung, digunakan metode Timed Series Counts (TSCs). Data yang dianalisis meliputi kelimpahan dan keanekaragaman jenis burung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman dan kelimpahan burung terendah terdapat pada kawasan wisata pantai Tobololo dan Sulamadaha. Keanekaragaman dan kelimpahan jenis burung tertinggi terdapat pada kawasan wisata Danau Tolire (H' = 2,327) dan Danau Ngade (H' = 2,362).Kata kunci : Keanekaragaman jenis, avifauna, objek wisata, pulau Ternate
JUMLAH DAN DISTRIBUSI STOMATA PADA TANAMAN PENGHIJAUAN DI KOTA TERNATE Nurmaya Papuangan; Nurhasanah .; Mudmainah Djurumudi
JURNAL BIOEDUKASI Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Bioedukasi Edisi Oktober
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.455 KB) | DOI: 10.33387/bioedu.v2i1.62

Abstract

Plant can absorb  pollutan.  Part of  plant  which  absorb  the  pollutan  were leaf. Plant can use as  pollotan  indicator  such  plant  which  growth  aside  street.The  purpose  of  this  study  were  to determine the number and distribution of stomatal of plants which grouth aside street at Ternate City. This research was a descriptive study. The data were collecting by couting the number of stomatal and its distribution by using replica and whole mount method. Such plants were used in this study were Ficus benjamina L,  Callophylum  inophyllum  L.,  Acacia crassicarpa, Samanea saman and Arecaceae. The result of this study showed a varies of stomatal number and  its distribution within five species plants Stomatal number on A. crassicarpa categorited into uncoonting both of  upper  adaxial and lower abaxial,    F. benjamina L. had  stomatal number very high at abaxial side than adaxial side, C. inophyllum L. had stomatal number on adaxial side higher than adaxial side in S. Saman, its stomatal number on adaxial side categorized uncoonting whereas adaxial side were low. The stomata number of Arecaceae were categorized moderate on abaxial side where as adaxial side were low. Stomatal distribution on F. benjamina L., C. inophyllum L., A. crassicarpa, S. saman were random wereas Arecaceae were aline. 
Identifikasi Cendawan Patogen pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L) Halni Ata; Nurmaya Papuangan; Bahtiar Bahtiar
JURNAL BIOEDUKASI Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Bioedukasi Edisi Maret
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.631 KB) | DOI: 10.33387/bioedu.v4i2.168

Abstract

Tanaman  Tomat  (Solanum  lycopersicum  L)  merupakan  salah  satu  tanaman hortikultura  yang  penting  di  Indonesia.  Namun,  budidaya  tanaman  tomat  banyak mengalami masalah yang dapat menyebabkan produksi tanaman tomat menjadi rendah baik secara kuantitas maupun kualitas. Salah satu masalah tersebut adalah penyakit yang disebabkan oleh mikrob patogen yaitu cendawan patogen. Penyakit yang disebabkan oleh cendawan patogen yang menyerang tanaman tomat yaitu busuk daun, Penyakit busuk buah, batang dan layu Fusarium.Tujuan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis-jenis cendawan patogen yang terisolasi pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum L)  melalui  identifikasi  makroskopik dan mikroskopik.  Penelitian  bersifat  deskripsi, metode yang digunakan adalah metode tanam langsung ke media. Analisis data dilakukan dengan  mengidentifikasi jenis cendawan  patogen  berdasarkan  karakteristik  morfologi makroskopik dan mikroskopik yang mengacu pada buku Introduction to Food-Borne Fungi.  Hasil isolasi diperoleh sembilan jenis cendawan yaitu Peronospora paracitica (IBt1), Cercospora sp (IBt2), F. verticillioides  (IBt3), F.  cerealis  (ID1), Alternaria  sp (ID2), Cladosporium sp (ID3), F. oxysporum (IBh1), Phytopthora cactorum (IBh2), dan Fusarium sp (IBh3). Kesembilan cendawan tersebut merupakan patogen pada batang (Peronospora paracitica, Cescospora sp, F. verticillioides), daun (F. cerealis, Alternaria sp, Cladosporium sp), dan buah (F. oxysporum, Phytopthora cactorum, dan Fusarium sp).
LITERASI ASESMEN MAHASISWA CALON GURU PADA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE Ridwan Jusuf; Dharmawaty Hadi; Nurmaya Papuangan
EDUKASI Vol 20, No 1 (2022): EDISI MEI 2022
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/j.edu.v20i1.4488

Abstract

This study aims to determine the literacy level of the assessment of prospective teachers at the Faculty of Teacher Training and Education Unkhair. Respondents in this study were 3rd, 5th, and 7th semester students spread over 10 FKIP study programs, respondents were asked to fill out an assessment literacy test instrument which was developed based on the Assessment Literacy Standard. There are seven assessment literacy standards that can be used to measure the assessment literacy of prospective teachers, including: choosing assessment methods, developing assessment methods, managing and interpreting assessment results, using assessment results, developing assessment procedures, communicating assessment results and recognizing unethical assessment methods, illegal, and inappropriate. The instrument was given to respondents through the googleform application. The collected data was then analyzed with descriptive statistics. The results of this research analysis can reveal the level of literacy skills in the assessment of prospective teachers in 10 study programs as follows: Indonesian Language and Literature Education 73% high category, English Language Education 72% high category, Pancasila and Citizenship education 74% high category, Geography Education 75% category High category, Chemistry Education 77% high category, Physics Education 78% high category, Biology Education 78% high category, Early Childhood Education 76% high category and Elementary School Teacher Education 78% high category. Based on the results of the data analysis, it can be concluded that the average assessment literacy ability for prospective teachers in FKIP is in the high category, this happens because the content of the learning evaluation courses in each FKIP study program has given a good understanding to prospective teacher students as a provision for later becoming teachers who are professional in assessing and evaluating students in schools.
PENGARUH MEDIA KULTUR PISANG LOKAL TERNATE TERHADAP FEKUNDITAS LALAT BUAH (DROSOPHILA MELANOGASTER MEIGEN 1979) STRAIN NORMAL Widya Safira Waimahing; Chumidach Roini; Nurmaya Papuangan; Suparman Suparman
JURNAL BIOEDUKASI Vol 5, No 1: Jurnal Bioedukasi Edisi April 2022
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/bioedu.v5i1.4400

Abstract

Drosophila melanogaster is one of the most common fruit fly species. This study aims to see the effect of culture media on the fecundity of these flies. The culture media used were pisang raja, pisang mulut bebek and pisang mas. The study was preceded by catching and identifying fruit flies, making culture media, making parent stock, isolating pupae to mating on each culture medium and counting the number of pupae. Data were analyzed using ANOVA. The results showed that there was a significant effect of Ternate local banana culture media, in this case plantain culture media, on the fecundity of fruit fly (D. melanogaster) with a significant value of 0.014 out of 0.05. Based on this research, it can be concluded that there is a significant effect of Ternate local banana culture media on fruit fly fecundity.
PEMANFAATAN TUMBUHAN BAMBU DI KELURAHAN COBODOE KOTA TIDORE KEPULAUAN Nurhafni A. Gafar; Abdulrasyid Tolangara; Nurmaya Papuangan
JURNAL BIOEDUKASI Vol 5, No 1: Jurnal Bioedukasi Edisi April 2022
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/bioedu.v5i1.4401

Abstract

Bamboo is a versatile plant and occupies a special place in the life of Indonesian people. Bamboo is also a fairly available and inexpensive raw material for making household appliances and furniture, building materials, pipes for water distribution, musical instruments and religious purposes. In addition, some types of bamboo are ornamental plants and waste filter processors and erosion prevention. Bamboo belongs to the results of non-timber forests and can be used as an alternative to wood. This research aims to find out the form of utilization of bamboo plants in Cobodoe Village, East Tidore Subdistrict. This research is a descriptive study, with survey methods used to describe the diversity and form of utilization of bamboo plants in Cobodoe Village, East Tidore District. The results of this study found three types of bamboo, namely bambu tutul (Bambusa maculate), bambu tui (Schizostachyum lima), and bambu pagar (Bambusa glaucescens). People in Cobodoe Village use bamboo plants as raw materials for food and household furniture.