Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Perempuan dan Politik: Studi Komunikasi Politik tentang Keterwakilan Perempuan di Legislatif Mukarom, Zaenal
Mediator Vol 9, No 2 (2008): Dari “Starbucks’ hingga Pembebasan Biaya Kesehatan Dasar
Publisher : FIkom Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In order to encourage women’s active role to participate in political world, especially to meet the demand of Electoral Regulation, a portion of 30% electoral committee was dedicatedas minimum allocation for women. To meet those demands, a political communication strategy was needed. The strategy could be implemented by women themselves, or political party. Women political communication strategy was carried out by applying a counter of political communication: gender mainstreaming, affirmative action, political education for women, and civic education for women. Meanwhile, political parties conducted their political communication by utilizing media and message strategy. Message strategy was implemented by employing political marketing mix consisted of product, promotion, price, and place. Media strategy appeared by diffusion of innovation approach by emphasizing gendermainstreaming issues among public.
Strategi Komunikasi Politik Perempuan di Lembaga Legislatif Mukarom, Zaenal
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jid.v5i2.380

Abstract

The involvement of women role in legislative institution can be said so minim. This condition caused by several factors: (1) culture of national politics communication nuance patrimonial, (2) domestics roles as regulating of family in home, care, parenting and education to child and moral fortress. As a effort to improve women role in politics needed strategy steps done by women them selves throught counter of political communication and strategy tergetted by political party as: prepare generation from women and to be meanstream to women in society
Pendidikan Karakter dalam Kaulinan Budak Baheula: Studi Nilai Pendidikan Karakter melalui Permainan Anak Tradisional Sorodot Gaplok dari Jawa Barat Amirudin, Amirudin; Mukarom, Zaenal
Southeast Asian Journal of Islamic Education Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol. 1(1), 2018
Publisher : LP2M IAIN Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.349 KB)

Abstract

Sorodot Gaplok merupakan salah satu jenis permainan anak tradsional (kulianan budak baheula) khas Jawa Barat. Secara eksistensial,  Sorodot Gaplok dapat dikategorikan sebagai permainan popular khususnya bagi warga masyarakat Desa Manggung Jaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Hal ini dikarenakan permainan tradisional ini bukan hanya dilakukan oleh anak-anak, tapi juga oleh orang dewasa. Dilihat dari bentuk dan karakter permainannya, Sorodot Gaplok dipandang bukan saja sebagai permainan mengisi waktu luang, melainkan sarat akan nilai-nilai moral dan pendidikan karakter di dalamnya. Atas dasar itu, studi ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai moral dan pendidikan karakter dalam permainan sorodot gaplok di kalangan warga masyarakat Desa Manggung Jaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Studi ini menggunakan metode studi kasus dengan landasarn teori dari Rogers & Sawyers tentang nilai-nilai dalam aktifitas bermain anak. Hasil studi menunjukkan bahwa: 1) Permainan sorodot gaplok bersifat rekreatif, kompetitif, dan edukatif; 2) Permainan sorodot gaplok termasuk ke dalam model pembelajaran outdoor education; 3) Permainan sorodot gaplop dapat menstimuli enam aspek yaitu motorik, kognitif, emosi, sosial, ekologi, dan moral; 4)Permianan sorodot gaplok memiliki empat dimensi pendidikan karakter yaitu problem solving, kekuatan verbal dan nonverbal, keterampilan sosial, serta ekspresi emosi. Dengan beberapa temuan tersebut, studi ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi kajian tentang pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya local sebagai salah satu model penguatan pembentukan dan pendidikan karakter anak bangsa. Disamping itu, studi ini diharapkan dapat menjadi mainstreaming akan pentingnya pembangunan berwawasan pendidikan yang ramah anak terutama bagi para pemegang kebijakan.
Pendidikan Karakter dalam Kaulinan Budak Baheula: Studi Nilai Pendidikan Karakter melalui Permainan Anak Tradisional Sorodot Gaplok dari Jawa Barat Amirudin, Amirudin; Mukarom, Zaenal
Southeast Asian Journal of Islamic Education Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol. 1(1), 2018
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.349 KB) | DOI: 10.21093/sajie.v1i1.1345

Abstract

Sorodot Gaplok merupakan salah satu jenis permainan anak tradsional (kulianan budak baheula) khas Jawa Barat. Secara eksistensial,  Sorodot Gaplok dapat dikategorikan sebagai permainan popular khususnya bagi warga masyarakat Desa Manggung Jaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Hal ini dikarenakan permainan tradisional ini bukan hanya dilakukan oleh anak-anak, tapi juga oleh orang dewasa. Dilihat dari bentuk dan karakter permainannya, Sorodot Gaplok dipandang bukan saja sebagai permainan mengisi waktu luang, melainkan sarat akan nilai-nilai moral dan pendidikan karakter di dalamnya. Atas dasar itu, studi ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai moral dan pendidikan karakter dalam permainan sorodot gaplok di kalangan warga masyarakat Desa Manggung Jaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Studi ini menggunakan metode studi kasus dengan landasarn teori dari Rogers & Sawyers tentang nilai-nilai dalam aktifitas bermain anak. Hasil studi menunjukkan bahwa: 1) Permainan sorodot gaplok bersifat rekreatif, kompetitif, dan edukatif; 2) Permainan sorodot gaplok termasuk ke dalam model pembelajaran outdoor education; 3) Permainan sorodot gaplop dapat menstimuli enam aspek yaitu motorik, kognitif, emosi, sosial, ekologi, dan moral; 4)Permianan sorodot gaplok memiliki empat dimensi pendidikan karakter yaitu problem solving, kekuatan verbal dan nonverbal, keterampilan sosial, serta ekspresi emosi. Dengan beberapa temuan tersebut, studi ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi kajian tentang pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya local sebagai salah satu model penguatan pembentukan dan pendidikan karakter anak bangsa. Disamping itu, studi ini diharapkan dapat menjadi mainstreaming akan pentingnya pembangunan berwawasan pendidikan yang ramah anak terutama bagi para pemegang kebijakan.
INTEGRATION OF AI IN ISLAMIC EDUCATION: ETHICAL OPPORTUNITIES AND CHALLENGES Mukarom, Zaenal; Heriyanto, Imron; Hermansyah, Yus; Baehaqi, Anan; Yudiyanto, Mohamad; Setiawan, Budi
International Conference on Health Science, Green Economics, Educational Review and Technology Vol. 5 No. 2 (2023): IHERT (2023) SECOND ISSUE: International Conference on Health Science, Green Ec
Publisher : Universitas Efarina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ihert.v5i2.411

Abstract

The study discusses the integration of artificial intelligence (AI) in Islamic education, with a focus on emerging ethical opportunities and challenges. AI offers a variety of opportunities in enriching the learning experience, such as adaptive learning, personalized education, and access to science globally. However, the application of AI also raises a number of ethical questions related to privacy, dependence on technology, and the potential for algorithmic bias that can affect Islamic values. This research uses a qualitative approach, by reviewing related literature and case studies of AI implementation in Islamic educational institutions. The findings suggest that while AI can improve the effectiveness of education, a strong ethical framework is needed for its application to be in line with the principles of Islamic teachings. Thus, this research offers an important perspective for policymakers, educators, and technology developers in integrating AI responsibly in the Islamic education environment.
THE ROLE OF ISLAMIC EDUCATION IN PROMOTING GENDER EQUALITY: LESSONS FROM INNOVATIVE PROGRAMS AROUND THE WORLD Hermansyah, Yus; Suhara, Djenal; Mukarom, Zaenal; Heriyanto, Imron; Al Bustom, Ali
International Conference on Health Science, Green Economics, Educational Review and Technology Vol. 5 No. 2 (2023): IHERT (2023) SECOND ISSUE: International Conference on Health Science, Green Ec
Publisher : Universitas Efarina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ihert.v5i2.412

Abstract

Islamic education has great potential in promoting gender equality through the teaching of the values of justice, equal rights, and respect for differences. This article explores the role of Islamic education in supporting gender equality by highlighting innovative programs around the world. From gender-responsive curricula in Islamic schools to community-based initiatives that promote women's participation in education and the economy, Islamic education can be a tool of social transformation. By taking lessons from programs in countries such as Indonesia, Egypt, and Western countries, this article shows that Islamic education can be a bridge to positive changes in gender relations, especially in the context of Muslim communities.
The Reality of Communication Among AdherentsDifferent Religion: Chinese and Serang Javanese Ethnicity Febrianti, Mega; Arifiana, Nurbaiti; Mukarom, Zaenal
Asyahid Journal of Islamic and Quranic Studies (AJIQS) Vol. 4 No. 1 (2022): Asyahid
Publisher : STAI AL-FALAH CICALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In many studies, religion is often seen as the most mysterious domain because it often confronts, even contradicts a number of rational arguments. Religion is often used as a media for debate regarding problems that occur, especially between adherents of different religions. Matters related to religion are very sensitive. The reality of communication that is faced is also sometimes different, depending on the ethnicity, culture and religion behind it. Researchers want to know the reality of communication between adherents of different religions between the Chinese and Javanese Serang ethnicities in the old Banten area. In addition, to find out the communication management of religious leaders and the communication patterns developed. The research method used by researchers in carrying out this research is qualitative research with a descriptive approach and adheres to the constructivism paradigm. The results of the study show that the reality of communication between adherents of different religions is very good, intercultural communication patterns occur when deliberations and mutual cooperation activities are carried out in Kp. Pamarican which is used as a meeting place and carries out various activities in the environment, the people of Kp. Pamarican is able to carry out the process of integration and accommodation by providing space to live and fulfilling basic rights for Chinese residents providing opportunities to carry out distinctive cultural activities such as Chinese New Year celebrations and other holidays. Keywords: Chinese, Serang Javanese, ethnicity, religion, multiculturalism   Abstrak Dalam banyak kajian, agama seringkali dipandang sebagai domain paling misterius karena seringkali berhadapan, bahkan bertentangan dengan sejumlah argumentasi rasional. Agama seringkali dijadikan media perdebatan terkait problematika yang terjadi khususnya diantara pemeluk agama yang berbeda. Hal-hal yang berkaitan dengan agama, sifatnya sangat sensitif. Realitas komunikasi yang dihadapi juga terkadang berbeda, tergantung suku budaya dan agama yang melatar belakanginya. Peneliti ingin mengetahui realitas komunikasi pada penganut beda agama antara etnis tionghoa dan jawa serang di kawasan banten lama. Selain itu, untuk mengetahui manajemen komunikasi pemuka agama dan pola komunikasi yang di kembangkan. Metode Penelitian yang digunakan oleh penelitian dalam melaksanakan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan menganut paradigma konstruktivisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa realitas komunikasi di antara penganut umat beda agama sangat baik, pola komunikasi antar budaya terjadi ketika kegiatan musyawarah dan kegiatan gotong royong yang dilakukan di Kp. Pamarican yang dijadikan sebagai tempat pertemuan dan melakukan berbagai kegiatan di lingkungan tersebut, masyarakat Kp. Pamarican mampu menjalankan proses integrasi maupun akomodasi dengan menyediakan ruang untuk hidup serta pemenuhan hak-hak mendasar bagi para penduduk Tionghoa memberikan kesempatan untuk menjalankan aktivitas kultural khas seperti perayaan Imlek dan hari-hari besar lainnya. Kata kunci: Chinese, Serang Javanese, ethnicity, religion, multiculturalism
Pengembangan Program Pendidikan Islam untuk Meningkatkan Kepedulian Sosial di Kalangan Remaja Mukarom, Zaenal; Heryana, Rohman; Nurishlah, Laesti; Saldianasari, Rina; Bustom, Ali; Samadi, Mochammad Ramdan
Jurnal Pengabdian Pelitabangsa Vol. 5 No. 01 (2024): Jurnal Pengabdian Pelitabangsa - April 2024
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37366/jabmas.v5i01.5144

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan program pendidikan Islam yang dapat meningkatkan kepedulian sosial di kalangan remaja. Kepedulian sosial di antara generasi muda merupakan aspek penting dalam membentuk masyarakat yang harmonis dan peduli terhadap sesama. Melalui pendekatan pembelajaran yang berfokus pada nilai-nilai Islam seperti kasih sayang, gotong royong, dan keadilan, program ini diharapkan dapat membangkitkan semangat kepedulian sosial di kalangan remaja. Metode yang digunakan meliputi diskusi kelompok, kegiatan amal, dan simulasi praktik sosial. Program ini melibatkan remaja dari berbagai sekolah menengah di wilayah Batununggal Kota Bandung, yang diberikan pelatihan intensif selama satu bulan. Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan implementasi nilai-nilai kepedulian sosial di kalangan peserta, yang diukur melalui survei dan observasi lapangan. Kesimpulannya, program ini berhasil memberikan kontribusi positif dalam menumbuhkan kesadaran sosial di kalangan remaja, serta memiliki potensi untuk diimplementasikan secara lebih luas di berbagai daerah lainnya.
A Multicultural Approach in Islamic Education to Increase Tolerance Mukarom, Zaenal; Renawati, Pande Wayan; Nurishlah, Laesti; Suhara, Djenal; Setiawan, Budi
International Education Trend Issues Vol. 2 No. 2 (2024): International Education Trend Issue
Publisher : PT. BATARI EDU CALYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56442/ieti.v2i2.851

Abstract

This study aims to explore the application of a multicultural approach in Islamic education as an effort to increase tolerance among students. In the midst of cultural, ethnic, and religious diversity in Indonesia, Islamic education is faced with the challenge of not only forming a religiously devout person, but also respecting differences and living in harmony in a pluralistic society. This study uses a qualitative method with a literature study approach. Data were collected through observation and analysis of documents, then analyzed qualitatively to identify patterns of application of multicultural values in the curriculum, teaching, and social interaction in schools. The results of the study show that a multicultural approach in Islamic education can strengthen the attitude of tolerance among students. The implementation of values such as respect for diversity, empathy, and cross-cultural dialogue in the teaching and learning process has been proven to be able to reduce prejudice and increase cooperation between groups. However, the success of this approach is highly dependent on teacher commitment and support from educational institutions and inclusive education policies. Therefore, it is recommended that Islamic educational institutions integrate a more systematic multicultural approach in their curriculum to create a more tolerant and harmonious educational environment.
Islamic Education Curriculum Innovation in the Digital Era: Challenges and Opportunities Mukarom, Zaenal; Darmawan, Deni; Agustin, Mubiar; Dwijantie, Jeane Siti; Samadi, Mochamad Ramdan
International Education Trend Issues Vol. 2 No. 2 (2024): International Education Trend Issue
Publisher : PT. BATARI EDU CALYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56442/ieti.v2i2.874

Abstract

This research aims to explore and identify innovations in the Islamic education curriculum in the digital era, focusing on the challenges and opportunities faced in its implementation. The development of digital technology has brought significant changes to the world of education, including Islamic education. This study uses a qualitative approach with a literature study method. The results of the study show that innovations in the Islamic education curriculum in the digital era must include the integration of technology that is in line with Islamic values, the development of digital competencies for educators, and the update of the curriculum that is flexible and adaptive to technological changes. The study also found that despite significant challenges, such as resistance to change and limited resources, the opportunities to improve the quality of Islamic education through technology are enormous. With the right approach, digital technology can be used to enrich learning, expand access to education, and build a generation of digitally competent Muslims who are firm in Islamic values.