Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Analisis Korelasi Kebiasaan Belajar dan Kemampuan Penalaran Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP di Kota Makassar Mulbar, Usman; Zaki, Ahmad; Anugerah, Andi Surya
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Akar permasalahan dalam penelitian ini yaitu rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP di Kota Makassar, selanjutnya ditinjau kebiasaan belajar dan kemampuan penalaran siswa. Penelitian ini mengkaji korelasi kebiasaan belajar dan kemampuan penalaran terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP di Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi dengan metode kuantitatif-kualitatif (mixed method) yang bertujuan untuk mengkaji kemampuan penalaran terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP di Kota Makassar Pada penelitian ini juga digunakan instrumen pendukung lainnya yaitu tes kemampuan penalaran, angket kebiasaan belajar, pedoman wawancara kebiasaan belajar dan pedoman wawancara kemampuan penalaran. Populasi dalam penelitian ini adalh siswa SMP di Kota Makassar dan sampel penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 6 Makassar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh, hasil analisis data terlihat bahwa rata-rata kemampuan penalaran matematika siswa yang diperoleh melalui tes pemecahan masalah matematika sebesar 69 dan nilai tersebut berada pada kategori sedang. Sedangkan dari hasil analisis data tentang kebiasaan belajar rata-rata siswa berprestasi di SMP Negeri 6 Makassar berada dalam kategori sedang dengan nilai 65,29 yang diambil dari pengisian kosioner kebiasaan belajar. Kemampuan penalaran dan kebiasaan belajar siswa berprestasi SMP Negeri 6 Makassar mempunyai kemampuan penalaran dan kebiasaan belajar dalam kategori sedang pada materi aljabar dan bangun datar. Hasil uji korelasi antara kemampuan penalaran dan kebiasaan belajar siswa menggunakan SPSS 22 diperoleh nilai Sig. (2 tailed) sebesar 0,146(hasil analisis lengkap dapat dilihat pada Lampiran). Dikarenakan nilai siginifikansi. Sig. (2 tailed) (0,146)> taraf signifikansi ( maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima atau tidak terdapat hubungan antara kemampuan penalaran dan kebiasaan belajar siswa berprestasi dalam memecahkan masalah matematika.  Kata Kunci: Kebiasaan Belajar, Kemampuan Penalaran, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 
Pelatihan Implementasi Pembelajaran Berbasis Matematika Realistik yang Terintegrasi Kearifan Lokal Melalui Program PKM Mulbar, Usman; Zaki, Ahmad; Alimuddin, Alimuddin; Nasrullah, Nasrullah; Rusli, Rusli
ARRUS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : PT ARRUS Intelektual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.abdiku2187

Abstract

Program PKM dilakukan dengan metode memberikan pelatihan, bimbingan, dan pendampingan kepada peserta mengenai pelatihan inovasi model pembelajaran berbasis matematika realistik yang dilakukan secara luring. Tujuan pelaksanaan PKM yaitu (1) untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan peserta mengenai implementasi pembelajaran berbasis matematika realistik yang terintegrasi kerarifan lokal, (2) untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pembelajaran matematika realistik, (3) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta mengintergrasikan pembelajaran matematika realistik yang terintegrasi kearifan lokal dalam proses pembelajaran, dan (4) peserta dapat mengimplementasikan pelaksanaan pembelajaran matematika realistik dalam proses pembelajaran. Kegiatan PKM dilaksanakan hari Jumat s.d. Sabtu tanggal 16 s.d. 17 Juni 2023 di SD Negeri 2 Malino Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan kemudian dilanjutkan dengan pembimbingan dan pendampingan kepada peserta secara daring. Peserta kegiatan PKM adalah guru-guru Sekolah Dasar di Malino Kecamatan Tinggi Moncong. Materi yang disajikan dalam kegiatan PKM yaitu (1) teori & konsep: pembelajaran matematika realistik, (2) pengembangan model pembelajaran berbasis matematika realistic terintegrasi kearifan lokal, dan (3) implementasi pembelajaran matematika realistik terintegrasi kearifan lokal dalam pembelajaran di sekolah. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan program PKM yaitu (1) meningkatnya kompetensi dan pengetahuan peserta mengenai inovasi pengembangan model-model pembelajaran, (2) meningkatnya pengetahuan mengenai pembelajaran matematika realistik yang terintegrasi kearifan lokal, (3) meningkatnya kemampuan dan keterampilan peserta mengintergrasikan pembelajaran matematika realistik yang terintegrasi kearifan lokal dalam proses pembelajaran, dan (4) peserta dapat mengimplementasikan pelaksanaan pembelajaran matematika realistik yang terintegrasi kearifan lokal dalam proses pembelajaran. Luaran/output kegiatan PKM yaitu (1) laporan hasil pelaksanaan PKM, (2) artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam prosiding ber-ISBN dari seminar nasional, (3) artikel pada media massa cetak/elektronik, (4) video yang kegiatan yang dipublikasikan secara luas pada media online youtube, dan (5) adanya peningkatan keberdayaan mitra sesuai permasalahan yang dihadapi.
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Ramah Lingkungan Melalui Program PKM Zaki, Ahmad; Mulbar, Usman; Alimuddin, Alimuddin; Ihsan, Hisyam; Khadijah, Khadijah
ARRUS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : PT ARRUS Intelektual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.abdiku2188

Abstract

Program PKM dilakukan dengan metode memberikan pelatihan, bimbingan, dan pendampingan kepada peserta mengenai pelatihan inovasi model pembelajaran berbasis matematika realistik yang dilakukan secara luring. Tujuan pelaksanaan PKM yaitu (1) untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan peserta mengenai media pembelajaran, (2) untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pembuatan media pembelajaran ramah lingkungan, (3) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta mengintergrasikan media pembelajaran ramah lingkungan dalam proses pembelajaran, dan (4) peserta dapat mengimplementasikan pelaksanaan media pembelajaran ramah lingkungan dalam proses pembelajaran. Kegiatan PKM dilaksanakan hari Jumat s.d. Sabtu tanggal 16 s.d. 17 Juni 2023 di SD Negeri 2 Malino Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan kemudian dilanjutkan dengan pembimbingan dan pendampingan kepada peserta secara daring. Peserta kegiatan PKM adalah guru-guru Sekolah Dasar di Malino Kecamatan Tinggi Moncong. Materi yang disajikan dalam kegiatan PKM yaitu (1) teori & konsep: media pembelajaran ramah lingkungan, (2) pembuatan media pembelajaran ramah lingkungan, dan (3) implementasi media pembelajaran ramah lingkungan dalam pembelajaran di sekolah. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan program PKM yaitu (1) meningkatnya kompetensi dan pengetahuan peserta mengenai inovasi pengembangan model-model pembelajaran, (2) meningkatnya pengetahuan mengenai pembuatan media pembelajaran ramah lingkungan, (3) meningkatnya kemampuan dan keterampilan peserta mengintergrasikan media pembelajaran ramah lingkungan dalam proses pembelajaran, dan (4) peserta dapat mengimplementasikan pelaksanaan media pembelajaran ramah lingkungan dalam proses pembelajaran. Luaran/output kegiatan PKM yaitu (1) laporan hasil pelaksanaan PKM, (2) artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam prosiding ber-ISBN dari seminar nasional, (3) artikel pada media massa cetak/elektronik, (4) video yang kegiatan yang dipublikasikan secara luas pada media online youtube, dan (5) adanya peningkatan keberdayaan mitra sesuai permasalahan yang dihadapi.
Technology Integration in Learning Design to Improve PGMI Students' Mathematical Communication Skills on the Concept of Integers Suharti, Suharti; Mulbar, Usman; Talib, Ahmad
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol. 15 No. 2 (2024): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : UNNES JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/km6zm509

Abstract

The development of technology encourages the world of education to be able to integrate it into learning design. By integrating technology into learning, students not only get more sophisticated tools to understand and manage mathematical concepts, but also strengthen their skills in communicating mathematical ideas clearly and effectively so that able to support the development of students' mathematical communication skills. Therefore, prospective elementary school teachers must prepare themselves to face the challenges of education in a better digital era. This study aims to analyze the effectiveness of technology integration such as YouTube, Kahoot, and PhET in learning design to improve mathematical communication skills of elementary school teacher education program (PGMI) students on the concept of integers. The type of research used is a quantitative approach with a quasi-experimental method with a posttest-only control design. The posttest-only control design was chosen for this study because the focus is on a direct comparison of the results between the experimental group and the control group after the treatment was given. The sample in this study involved 74 PGMI students who were divided into 38 students in the experimental group and 36 students in the control group. The experimental group received learning with technology integration, while the control group used conventional methods. Data were collected through a mathematical communication skills test. Data analysis used descriptive and inferential statistics, namely the independent sample t-test. The results showed that there were differences in the mathematical communication skills of the experimental group compared to the control group. The experimental group showed better abilities in terms of compiling mathematical arguments, using mathematical symbols and terms clearly, and effectiveness in explaining the concept of integers. Technology integration in learning has proven effective in improving students' mathematical communication skills on the topic of integers. These findings provide practical implications that the integration of technology in learning needs to be optimized to support mathematics learning in the digital era. Prospective teachers need to be prepared with the skills to use technology in learning design. Perkembangan teknologi mendorong dunia pendidikan untuk dapat mengintegrasikannya dalam desain pembelajaran. Dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran, mahasiswa tidak hanya mendapatkan alat yang lebih canggih untuk memahami dan mengelola konsep matematika, tetapi juga memperkuat keterampilan mereka dalam mengomunisasikan ide-ide matematika secara jelas dan efektif sehingga mampu mendukung pengembangan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa. Untuk itu, calon guru sekolah dasar harus mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas integrasi teknologi such as YouTube, Kahoot, and PhET dalam desain pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) pada konsep bilangan bulat. Adapun jenis penelitian yang digunakan ialah pendekatan kuantitaif dengan metode quasi eksperimen dengan desain kontrol posttest-only. Desain kontrol posttest-only dipilih untuk penelitian ini karena fokusnya adalah pada perbandingan langsung hasil akhir antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan diberikan. Adapun sampel dalam penelitian ini melibatkan 74 mahasiswa PGMI yang dibagi menjadi 38 mahasiswa kelompok eksperimen dan 36 mahasiswa kelompok kontrol. Kelompok eksperimen menerima pembelajaran dengan integrasi teknologi, sementara kelompok kontrol menggunakan metode konvensional. Data dikumpulkan melalui tes kemampuan komunikasi matematis. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan inferensial, yakni uji – t indepentent sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan dalam kemampuan komunikasi matematis kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol. kelompok eksperimen menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam hal menyusun argumen matematis, penggunaan simbol dan istilah matematika secara jelas, serta keefektifan dalam menjelaskan konsep bilangan bulat. Integrasi teknologi dalam pembelajaran terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa pada topik bilangan bulat. Temuan ini memberikan implikasi praktis bahwa integrasi teknologi dalam pembelajaran perlu dioptimalkan untuk mendukung pembelajaran matematika di era digital. Selain itu, calon guru perlu dipersiapkan dengan keterampilan menggunakan teknologi dalam desain pembelajaran.
PKM Pelatihan Inovasi Pengembangan Model Pembelajaran Matematika yang Berkarakter Syam, Rahmat; Mulbar, Usman; Sanusi, Wahidah; Side, Syafruddin; Farhan, Muhammad
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2024:PROSIDING EDISI 2
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfokus pada pengembangan dan inovasi model pembelajaran matematika yang berkarakter melalui pelatihan untuk para guru di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Dengan mengadaptasi pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI), program ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pengajaran matematika, sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dan relevan bagi siswa. Melalui kegiatan pelatihan dan bimbingan intensif, yang dilaksanakan pada 11- 12 Mei 2024 di SMP Negeri 2 Majene, para guru diharapkan mampu mengimplementasikan model pembelajaran yang lebih interaktif dan berorientasi pada pengembangan karakter siswa. Kegiatan ini diadakan untuk menjawab permasalahan kurangnya keterampilan dan pengetahuan guru dalam menerapkan pendekatan yang mengaitkan konsep matematika dengan konteks kehidupan nyata siswa, yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika. Program ini melibatkan 15 guru peserta, dengan hasil yang diharapkan berupa peningkatan kompetensi dan keterampilan guru serta keberlanjutan penerapan model pembelajaran yang lebih efektif di sekolah.
EXPLORING STUDENT PERCEPTIONS OF SYNCHRONOUS, ASYNCHRONOUS, AND BLENDED LEARNING APPROACHES: AN INVESTIGATION STUDY ON EDUCATIONAL GOALS Mulbar, Usman; Ismiyati, Nur; Zaky, Ahmad
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 26 No 2 (2023): DECEMBER
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2023v26n2i9

Abstract

Abstract: This study aims to explore student perceptions of learning with synchronous, asynchronous, and blended learning approaches. This study is quantitative descriptive research with a survey approach, which refers to the National Student Survey, consisting of 9 aspects: teaching methods, learning opportunities, assessment and feedback, academic support, organization and management, learning resources, learning communities, student opinions, and overall satisfaction. The participants were 120 students. The results showed that the mean scores of the synchronous approach were higher on teaching methods, learning opportunities, assessment and feedback, learning resources, and overall satisfaction aspects; blended learning on organization and management, learning community, and student opinion aspects; and had the same on academic support aspect. Although the findings are limited, they can be used to inform and improve future pedagogical approaches in optimizing more effective student learning. Recommendation for further research requires guidance in designing learning by collaborating asynchronously and synchronously by paying attention to these aspects. Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk mengeksplorasi persepsi mahasiswa tentang pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran sinkronous, asinkronous dan blended learning. Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantiatif dengan pendekatan survei yang merujuk pada National Student Survey, terdiri dari 9 aspek: metode pengajaran, peluang belajar, penilaian dan umpan balik, dukungan akademik, organisasi dan manajemen, sumber belajar, komunitas belajar, pendapat mahasiswa, dan kepuasan secara menyeluruh. Sebanyak 120 mahasiswa yang berpartisipasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pendekatan sinkronous lebih tinggi pada aspek metode pengajaran, kesempatan belajar, penilaian dan umpan balik, sumber belajar, dan kepuasan secara keseluruhan, dan blended learning pada aspek organisasi dan manajemen, komunitas belajar, dan pendapat mahasiswa, dan keduanya sama pada aspek dukungan akademik. Walaupun temuan terbatas akan tetapi dapat digunakan untuk menginformasikan dan meningkatkan pendekatan pedagogis masa depan dalam mengoptimalkan pembelajaran mahasiswa yang lebih efektif. Rekomendasi penelitian selanjutnya perlu adanya panduan dalam merancang pembelajaran dengan mengkolaborasikan asinkronous dan sinkronous dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut.
Media Augmented Reality sebagai Solusi dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Dimensi Tiga Mulbar, Usman; Farhan, Muhammad
Alauddin Journal of Mathematics Education Vol 6 No 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ajme.v6i2.52200

Abstract

Difficulties in learning three-dimensional geometry often arise because students have difficulty imagining the shape of a geometric figure in real terms, while teachers face challenges in explaining the abstract concept. The low understanding of students towards this material is caused by the abstract nature of three-dimensional geometry and the ineffective use of learning media. Teachers tend to use simple media, such as whiteboards and simple sketches, without innovation to visualize concepts more concretely, such as distance or angles in geometric figures. Along with the development of technology, Android-based augmented reality has become a potential solution for visualizing three-dimensional objects interactively. This study aims to develop and test the effectiveness of augmented reality (AR)-based learning media on three-dimensional geometry material for grade XII students at SMA Negeri 15 Makassar. AR was developed using Unity and Vuforia, and integrated into the 2013 curriculum with the Plomp method as a development model. Testing was carried out to measure the validity, practicality, and effectiveness of this learning media. The results of the study showed that AR media is valid for learning, proven to be practical in classroom implementation, and effective in improving students' understanding of three-dimensional material. This AR media received positive responses from students and teachers, achieving a classical completion percentage of 85.19% on the student comprehension ability test, and meeting the effectiveness criteria based on student activities and responses during learning. The main obstacles involved student adaptation to AR technology and access to Android-based devices. This study concluded that AR media can be an innovative and effective solution in overcoming the difficulties of grade XII students at SMA Negeri 15 Makassar in understanding abstract concepts in three-dimensional geometry material.
Implementasi Tingkat Berpikir Van Hiele Sebagai Solusi Masalah Geometri Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Makassar Mulbar, Usman; Sanusi, Wahidah; Side, Syafruddin; Kaito, Nurlaila; Farhan, Muhammad
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2024 : PROSIDING EDISI 9
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi tingkat berpikir Van Hiele sebagai solusi dalam menghadapi masalah geometri pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 26 Makassar. Berdasarkan teori Van Hiele, siswa akan melalui lima tingkatan berpikir dalam memahami geometri, yang meliputi: visualisasi, analisis, deduksi informal, deduksi, dan rigor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif, dengan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan tes yang disesuaikan dengan tingkatan berpikir Van Hiele. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berada pada level 2 (deduksi informal), di mana mereka mampu memahami definisi abstrak tentang bangun datar serta mengenali hubungan antar bangun. Namun, hanya sebagian kecil siswa yang mampu mengaitkan hubungan-hubungan tersebut dengan baik. Temuan ini menekankan pentingnya penyesuaian metode pembelajaran geometri dengan tingkat berpikir siswa untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan pemecahan masalah geometri. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa kemampuan matematika dan perbedaan gender tidak secara signifikan mempengaruhi proses pemecahan masalah, tetapi kemampuan matematika yang lebih tinggi cenderung menghasilkan pemecahan masalah yang lebih efektif. Kata kunci: Van Hiele, Geometri, Pemecahan Masalah, Tingkat Berpikir
Deskripsi Kreativitas Siswa dalam Menyelesaikan Soal Literasi Geometri Mulbar, Usman; Alimuddin, Alimuddin; Chinsa, Nurhusneini
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol. 8 No. 1 (2024): Peran Model Pembelajaran, Literasi Matematika, Kemampuan Berpikir Kritis Matema
Publisher : Program of Mathematics Education Department of Mathematics Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/imed.v8i1.1797

Abstract

This research aims to describe students' creativity in solving geometric literacy problems based on initial abilities. The population of this research were students of class IX MTs Negeri 3 Enrekang. The researcher used purposive random sampling and obtained 86 students who described quantitatively and 6 students who described qualitatively. The data collection technique is distributed an initial mathematical ability test and a creativity test for geometry. The instruments of this research are the early equivalents of mathematics, the creativity of geometry tests, and the guidance of interviews. This research is qualitatively and quantitatively. The results of this research are from 86 students solving problems related to the surface area and volume of prisms, 36 students fulfilled the fluency indicators, 30 students fulfilled the flexibility indicators, 11 students fulfilled the novelty indicators, and 39 students did not fulfil the three creativity indicatorss. Then from 86 students solving problems related to the surface area and volume of pyramids, 25 students fulfilled the fluency indicators, 22 students fulfilled the flexibility indicators, five students fulfilled the novelty indicators, and 34 students did not fulfil the three creativity indicatorss.
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Liveworksheets pada Materi Kekongruenan dan Kesebangunan di Kelas IX Mulbar, Usman; Ruldy, Faradillah; Assagaf, Said Fachry
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol. 8 No. 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Program of Mathematics Education Department of Mathematics Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/imed.v8i2.4274

Abstract

This research aims to develop and produce teaching materials products based on liveworksheets that are valid, practical and effective. This research method refers to a 4D development model that includes 4 stages namely define, design, development, and disseminate. The subject of this research was the grade IX UPTD SMPN 7 Barru. Research instrument in the form of validattion sheets by experts to measure validity aspect; teacher activity observation sheet and responses to measure practicality aspect; student activity observation sheet, responses, and tests to measure effectiveness aspect. The results showed that teaching materials developed had valid criteria with validity score of 3,35; practically with a score of 3,98 for the result of teacher activity observation and 90% for teacher response result; effective with a score of 82% for the result of students activity observation, 95% for student response result, and 100% for the test result.