Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

EDUKASI PENTINGNYA STRETCHING UNTUK PENCEGAHAN BERAT BADAN BERLEBIH DALAM MENJAGA KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SANTRI PUTRI Prakasiwi, Sherkia Ichtiarsi; Mulyanti, Lia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v6i2.16096

Abstract

Remaja memiliki kecenderungan mengalami gangguan siklus menstruasi, salah satunya adalah ketidakaturan siklus menstruasi. Gerakan exercise (Latihan fisik) merupakan salah satu cara yang dilakukan secara non farmakologis untuk mengurangi nyeri haid, meningkatkan elastisitas, menguatkan tulang belakang dan otot panggul sehingga dapat memperngaruhi kelancaran oksigen ke otak dan aliran darah sampai ke Rahim serta dapat meningkatkan hormon endorphin yang diikuti dengan penurunan kadar prostaglandin. Rencana pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan di Ponpes Putri Sahlan Rosjidi Unimus adalah dengan mengajarkan para santri putri pentingnya melakukan aktivitas fisik seperti stretching untuk menjaga berat badan agar tidak berlebih dan untuk mengatur keteraturan siklus menstruasi. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan santri putri tentang pentingnya stretching, mencegah berat badan berlebih pada santri putri, menjaga keteraturan siklus menstruasi, memberikan edukasi tentang stretching, menjaga berat badan, dan keteraturan siklus menstruasi. Metode kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan edukasi, latihan stretching, penerapan teknologi (media sosial), pendampingan dan evaluasi melakukan stretching selama satu bulan. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan tentang pentingnya melakukan stretching untuk pencegahan berat badan berlebih dalam menjaga keteraturan siklus menstruasi pada santri putri.
EDUKASI PERSIAPAN LANCAR KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN RESIKO TINGGI DI KELURAHAN MANGUNHARJO KOTA SEMARANG Khasanah, Umi; Prakasiwi, Sherkia Ichtiarsi; Lutfitasari, Ariyani; Mulyanti, Lia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v6i2.16102

Abstract

Negara-negara menetapkan target baru untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu pada tahun 2030. Pemberdayaan terkait deteksi dini kehamilan beresiko tidak lepas dari peran puskesmas dalam melaksanakan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Masih perlu adanya edukasi atau pendidikan kesehatan dikomunitas terkait kehamilan sehat dan resiko tinggi yang bisa terjadi pada perempuan saat kehamilan. Pendidikan dan promosi kesehatan dilakukan untuk mencapai perubahan sosial dalam program kesehatan. Perubahan sosial diperlukan salah satunya untuk meningkatkan taraf kesehatan ibu dan anak. Pendidikan dan promosi kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan ibu dalam mendeteksi dini kehamilan beresiko. Upaya yang dapat dilakukan untuk keseluruhan hal tersebut adalah edukasi persiapan kehamilan dan pencegahan resiko tinggi dengan deteksi dini pada perempuan sehingga masa kehamilannya sehat dan aman. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan sebagai preventif untuk menghadapi ibu dengan kehamilan berisiko tinggi. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan edukasi tentang kehamilan sehat dan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman ibu tentang penting perencanaan kehamilan yang sehat dan mendeteksi dini komplikasi yang bisa terjadi selama kehamilan sehingga dapat membantu mencegah kematian ibu maupun janin.
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA REMAJA PUTRI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA 1 MUHAMMADIYAH SEMARANG Mulyanti, Lia; Puspitaningrum, Dewi; Mustika, Dian Nintyasari; Nurjanah, Siti; Vernanda, Chelsea Ledyfia; Rosadi, Margita Mutiara
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v6i2.16099

Abstract

Data menunjukkan dari remaja usia 12-18 tahun, 16% mendapat informasi seputar seks dari teman, 35% dari film porno, dan hanya 5% dari orang tua. Berkembang pula opini seks adalah sesuatu yang menarik dan perlu dicoba (sexpectation). Remaja banyak yang tidak sadar dari pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan, salah satu problema dari kaum remaja apabila kurangnya pengetahuan seksual pranikah adalah kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi tidak aman dan juga penyakit kelamin. Tujuan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah mendambah pengetahuan remaja putri tentang penyakit menukar seksual. Metode pengabdian ini adalah dengan metode ceramah dan diskusi. Hasil dari pengabdian ini bahwa semua siswi mengetahui tentang penyakit menular seksual  Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini diharapkan remaja khususnya remaja putri untuk menjauhi perilaku yang mengarah ke seks bebas agar dapat terhindar dari penyakit menular seksual.
HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MPASI PADA BAYI USIA 6-24 BULAN DENGAN STATUS GIZI DI KELURAHAN SENDANGGUWO Stiawan, Yoni Meilinda Putri; Mulyanti, Lia; Istiana, Siti; Damayaanti, Fitriani Nur
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan data pendahuluan dari  kelurahan  Sendangguwo  terdapat  bayi  usia  6-24bulan sebanyak 141. Dari data beberapa RW terdapat bayi sebanyak 29 balita dengan gizi kurang. Salahsatu penyebab gizi kurang adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai cara pola pemberian MPASI yangtidak sesuai. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubunganpola pemberian MPASI pada bayi usia 6-24 bulan dengan status gizi di kelurahan Sendangguwo.Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain survei analitik. Teknik pengambilansampel menggunakan rumus slovin didapatkan 58 responden dan data dikumpulkan melalui kuesionerlangsung dan observasi data di kelurahan Sendangguwo. Responden dipilih berdasarkan kriteria inklusi daneksklusi, instrument dilakukan uji validitas, reabilitas, dan data dianalisis menggunakan analisis univariateserta bivariate (uji statistik chi square). Hasil: Menunjukkan bahwa karakteristik responden ibu yangmempunyai bayi berusia 6-24 bulan sebagian besar berusia 31-48 tahun (53,4%), berat badan bayi 5-10 kg(67,2%), dan pendidikan SMA/SMK (56,9%); pola pemberian MP-ASI dengan perilaku tepat 48 responden(82,8%) dan sisanya kurang dan tidak tepat.; status gizi bayi baik 47 bayi (81,0%),  dan sisanya gizi kurang,buruk dan lebih;  Analisis chi-square menunjukkan ada hubungan signifikan pola pemberian MP-ASIdengan status gizi bayi 6-24 bulan di Kelurahan Sendangguwo (p=0,000 < α=0,05). Kesimpulan: Terdapathubungan yang signifikan antara pola pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi 6-24 bulan di KelurahanSendangguwo Kata Kunci: Sirih merah, keputihan
Asuhan Kebidanan Pada Anak Umur 2 Tahun Dengan Stunting Di PMB Sri Lestari Kabupaten Grobogan Sehmawati, Sehmawati; Mulyanti, Lia; Damayanti, Fitriani Nur; Khasanah, Umi
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara berkembang, dan sedang mewujudkan indonesia maju tahun 2045, namun saat inimasih menghadapi masalah kesehatan salah satunya adalah masalah stunting.  Indonesia masih fokus padapenanganan stunting, berbagai upaya dan program telah dilakukan pemerintah untuk menurunkan danmenangani masalah stunting. Stunting merupakan masalah pada perumbuhan dan perkembangan padabalita karena kurangnya asupan gizi dari dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun atau yang disebutdengan periode keemasan yaitu 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Stunting juga suatu gejala ataumasalah kesehatan pada balita dengan menunjukkan kegagalan pertumbuhan tinggi badan (pendek ataustunted). Anak dengan tumbuh pendek atau stunting dapat dideteksi sejak dari kelahiran dengan melihathasil pengukuran panjag bayi lahir yaitu  kurang dari 46 cm 1 mm pada bayi laki-laki dan panjang badankurang dari 45 cm 5 mm pada bayi perempuan. Dampak stunting pada balita akan menyebabkanpertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik dan kecerdasan yang kurang  optimal. Stunting dapatberdampak pada anak usia balita yaitu mudah terkena penyakit dan saat  usia dewasa akan beresikomengalami penyakit degeneratif seperti diabetes dan hipertensi karena terganggunya metabolisme dalamtubuh serta menurunkan produktivitas pada saat mencapai usia dewasa. Tujuan dari pemberian asuhankebidanan pada anak umur 2 tahun dengan stunting adalah untuk memberikan penanganan stunting padaanak umur 2 tahun agar terjadi penambahan berat badan dan panjang badan. Metode: menggunakan metodestudi kasus dengan pemberian Asuhan Kebidanan pada anak umur 2 tahun di Praktik Mandiri Bidan (PMB)Sri Lestari Kabupaten Grobogan. Subjek studi kasus adalah Anak Umur 2 tahun yang dengan stunting.Studi kasus dilakukan dengan pengkajian yaitu pengumpulan data subyektif dengan anamnesa dan dataobyektif melalui pemeriksaan pemeriksaan fisik dan pengamatan (observasi) secara langsung. Data skundermelalui studi dokumentasi buku KIA dan studi kepustakaan. Hasil: setalah diberikan pemberian makanantambahan (PMT) pemulihan pada anak umur 2 tahun sebagai program perbaikan gizi yang dilakukan olehbidan dan kader serta mengajarkan orang tua untuk memberikan variasi makanan untuk anak didapatkanhasil setelah pemberian selama 1 bulan pemberian makanan tambahan pemulihanan terjadi peningkatanberat badan dan panjang badan. Kesimpulan: pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihanan sangatefektif membantu menangani masalah stunting pada balita.Kata Kunci : Stunting, asuhan kebidanan  
The Influence of Parental Support on Adolescent Mental Health Mulyanti, Lia; Khasanah, Umi
Jurnal Kebidanan Vol 14, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jk.14.1.2025.37-43

Abstract

During this stage adolescents face many challenges due to rapid physical changes followed by other changes. If adolescents are unable to adjust, they may experience stress. Social support is a factor that has the potential to cause stress disorders in adolescents, on the other hand social support for adolescent mental health is social support from family members, and peers can affect adolescent mental health. Family support helps adolescents develop a greater sense of balance, support during moments of helplessness and assist in the achievement of developmental tasks. Family support can be in the form of informational support, appraisal support, instrumental support and emotional support This type of research is The type of research used is analytic research. The method used is a survey method using a cross sectional approach. The samples used for research 153 people The results of the research that most parents were supportive with 99.3% and unsupportive with 0.7%. The conclusion is The conclusion of this study is that there is an influence between family support and adolescent mental health at Pondok Pesantren KH. Sahlan Rosdiji Semarang.
Efektifitas Media Video dalam Meningkatkan Pengetahuan Perubahan Psikologi Remaja di SMK Setiabudhi Semarang Lia Mulyanti; Anisa Rochmawati; Ariyani Lutfitasari; Fitriani Nur Damayanti
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v4i2.5106

Abstract

Background: Knowledge of psychological changes is necessary for adolescents. If the knowledge of adolescents can be fulfilled, it will bring happiness and success in completing the next developmental tasks. Conversely, if they do not understand about psychological changes and fail to adapt, it will cause unhappiness in the teenager concerned, and difficulties in completing the developmental tasks of the following periods. Increasing adolescent knowledge can be done by counseling using video media. Objective: To analyze the effectiveness of using video media in increasing knowledge of adolescent psychological changes at SMK Setiabudhi Semarang. Methods: This type of research is quantitative research with quasi experiment method with design using one group pretest posttest design. Results: Before being given a video about psychological changes, it was found that most respondents had moderate knowledge at 53%. After being given a video about psychological changes, most respondents had a high level of knowledge at 49.6%. The results showed that video media on psychological changes was effective in increasing the knowledge of adolescents at SMK Setiabudhi Semarang, with a p value: 0.000 (<0.05). Conclusion: Providing information through video media about psychological changes is effective in increasing adolescent knowledge at SMK Setiabudhi Semarang.
Edukasi Kesehatan Mental pada Remaja di Pondok Pesantren Putri KH. Sahlan Rosjidi Semarang Mulyanti, Lia; Prakasiwi, Sherkia Ichtiarsi; Safitri, Nurul
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v2i2.52

Abstract

Remaja rentan terhadap masalah kesehatan mental karena perubahan fisik, emosional, dan sosial seperti kemiskinan, pelecehan, atau kekerasan. Sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan remaja untuk melindungi mereka dari tantangan, mendorong pembelajaran sosio-emosional dan kesejahteraan psikologis, dan memberikan akses ke perawatan kesehatan mental. Siswa di pondok pesantren dan sekolah umumnya diharuskan untuk mandiri dan tinggal di asrama. Di usia remaja, perpisahan dengan orang tua dan kehilangan kebiasaan memegang alat komunikasi membutuhkan banyak adaptasi. Siswa mungkin mengalami kemarahan, tangisan, bahkan depresi sebagai akibatnya. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kepada santri putri tentang kesehatan mental remaja. Metode yang digunakan yaitu dengan metode ceramah dan diskusi. Hasil dan Pembahasan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu santri putri pengetahui pentingnnya menjaga kesehatan mental. Kesimpulan dari pengabdian kepada masyarakat adalah pengabdian kepada masyarakat di pondok pesantren putri berjalan dengan baik terlihat dari antusiasme tanya jawab dengan pemateri.
INTERVENSI EDUKATIF MELALUI PROGRAM KIE (KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI) MENCEGAH PERGAULAN BEBAS WANITA MUDA Puspitaningrum, Dewi; Mustika, Dian Nintyasari; Mulyanti, Lia; Nurjanah, Siti; Ika, Ajeng; Sari, Dian Yunita
Jurnal Salingka Abdimas Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v5i1.6608

Abstract

Latar belakang: Pergaulan bebas di kalangan remaja menjadi isu yang memprihatinkan, terutama akibat kurangnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan nilai moral. Fenomena ini juga terjadi di Kota Semarang, yang ditunjukkan dengan meningkatnya kasus wanita muda atau remaja dengan perilaku berisiko. Tujuan: kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran wanita muda pada SMA terhadap bahaya pergaulan bebas melalui program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Metode: Kegiatan dilakukan di salah satu SMA 1 Muhammadiyah di Semarang dengan metode ceramah interaktif, diskusi kelompok, dan simulasi peran. Peserta terdiri dari 50 siswa kelas X dan XI. Evaluasi dilakukan menggunakan pre-test dan post-test terkait pengetahuan dan sikap terhadap pergaulan bebas. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada skor pengetahuan dan sikap siswa setelah intervensi edukatif. Program KIE terbukti efektif dalam menyampaikan pesan kesehatan secara komunikatif dan partisipatif. Kesimpulannya, intervensi melalui pendekatan KIE dapat menjadi strategi preventif yang efektif dalam mencegah perilaku pergaulan bebas pada wanita muda SMA, serta mendukung upaya pembentukan karakter dan perilaku sehat. 
Relationship Between Stress Levels And Dysmenorrhea Pain In Adolescent Girls Prakasiwi, Sherkia Ichtiarsi; Mulyanti, Lia; Sinta, Sutiara
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 7 (2025): Volume 11, Nomor 7 Juli 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i7.21311

Abstract

Latar Belakang: Stres dikenal sebagai salah satu faktor yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi wanita, termasuk nyeri dismenore dan keteraturan siklus menstruasi. Stres juga dapat memperburuk gejala dismenore, di mana wanita yang mengalami stres cenderung mengalami nyeri menstruasi yang lebih parah dan siklus menstruasi yang lebih tidak teratur. Beberapa remaja seringkali mengalami nyeri menstruasi (dismenore) yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan nyeri dismenore pada remaja putri.Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi kuantitatif dan menggunakan desain potong lintang. Desain penelitian ini adalah survei analitik deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah remaja putri yang telah mengalami menstruasi, pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil analisis dengan pengolahan data Chi Square menunjukkan adanya hubungan antara tingkat stres dengan nyeri dismenore, hal ini dibuktikan dengan nilai sig (p-value < 0,05) sebesar 0,000.Kesimpulan: Tingkat stres berhubungan dengan intensitas nyeri dismenore. Intervensi manajemen stres disarankan sebagai salah satu strategi untuk mengurangi nyeri dismenore pada remaja putri.Saran : Disarankan agar pihak kampus dan tenaga kesehatan menyediakan program manajemen stres bagi remaja putri guna mengurangi tingkat keparahan nyeri dismenorea. Kata Kunci: Nyeri Dismenore, Remaja Putri, Tingkat Stres ABSTRACT Background:Stress is known as one of the factors that can affect women's reproductive health, including dysmenorrhea pain and menstrual cycle regularity. Stress can also worsen dysmenorrhea symptoms, where women who experience stress tend to experience more severe menstrual pain and more irregular menstrual cycles. Some adolescents often experience menstrual pain (dysmenorrhea) which is quite disruptive to daily activities.Objective: This study was conducted to determine the relationship between stress levels and dysmenorrhea pain in adolescent girls.Method: This type of research is a quantitative correlation study and uses a cross-sectional design. The design of this study is a descriptive analytical survey with a quantitative approach. The sample of this study was adolescent girls who had experienced menstruation, sampling using the total sampling technique. Data analysis used in the study used the chi-square test.Results: The results of the analysis with Chi Square data processing showed that there was a relationship between stress levels and dysmenorrhea pain, this was evidenced by the sig value (p-value <0.05) which was 0.000.Conclusion: Stress levels are related to the intensity of dysmenorrhea pain. Stress management interventions are suggested as one strategy to reduce dysmenorrhea pain in adolescent girls.Suggestion: It is recommended that campuses and health workers provide stress management programs for young women to reduce the severity of dysmenorrhea pain. Keywords: Stress Level, Dysmenorrhea Pain, Adolescent Girls