Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS KOMUNIKASI SOSIAL DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SENGKETA LAHAN ADAT SUKU KAJANG AMMATOA Asrul Anas; Andi Alimuddin Unde; Tuti Bahfiarti
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 24 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v24i1.34222

Abstract

This study aims to analyze social communication in resolving conflict over customary land disputes of the Kajang Ammatoa tribe. The approach used is a qualitative descriptive approach. Retrieval of data used through (in-depth interviews, observation, and documentation). Retrieval of research informants using purposive sampling. Data analysis used the Miles and Huberman analysis method with data reduction, data collection, data presentation, and conclusion drawing steps. The results of this study indicate that the analysis of communication in the resolution of the Kajang Ammatoa customary land dispute conflict wants mediation according to customary law to resolve issues with PT. PP London Sumatra which is considered to have seized the land of the indigenous people of the Kajang tribe. PT. PP London Sumatra still adheres to the HGU granted by the government and considers that conflicts that occur should be carried out by law.
Komunikasi Olahraga: Promosi dan Pemasaran Olahraga di Era Digital Syadzwina, Andi Widya Warsa; Hafied Cangara; Andi Alimuddin Unde; Tuti Bahfiarti
Jurnal Audiens Vol. 5 No. 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammdiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jas.v5i3.491

Abstract

Promosi dan pemasaran telah lama dikaitkan dengan komunikasi karena merupakan alat bagi organisasi terhubung dengan khalayaknya. Olahraga merupakan sarana yang efektif untuk membujuk masyarakat, dan industri olahraga menggunakan promosi dan pemasaran untuk menjangkau penggemar dan masyarakat, serta memperoleh pendapatan dari kegiatan tersebut. Promosi dan pemasaran olahraga telah menjangkau khalayaknya melalui saluran komunikasi, yang disebut sebagai media konvensional seperti media cetak dan media elektronik, dan yang paling baru adalah media digital yang dikenal sebagai media baru. Untuk mengetahui perkembangan promosi dan pemasaran olahraga, digunakan metode kualitatif dengan studi literatur dan wawancara terkait pemasaran dan promosi olahraga di era digital. Kemajuan teknologi di mana manusia memasuki era digital juga berdampak pada cara organisasi menggunakan promosi dan pemasaran olahraga untuk menarik perhatian massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di era digital ini, agar promosi dan pemasaran olahraga yang dilakukan lebih efektif maka entitas olahraga harus memanfaatkan semua saluran komunikasi termasuk media baru untuk meraup keuntungan lebih besar, menjangkau lebih banyak khalayak, terhubung setiap saat dengan orang-orang, dan semakin dekat dengan para penggemar. 
Analisis Perilaku Electronic Word of Mouth Konsumen Mabello Indonesia Di Era Digital: Pendekatan Uses and Gratification Andi Afiyah, Afiyah; Tuti Bahfiarti; Muhammad Akbar
CARAKA : Indonesia Journal of Communication Vol. 5 No. 2 (2024): Caraka : Indonesia Journal of Communication
Publisher : Indonesian Scientific Journal (Jurnal Ilmiah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/caraka.v5i2.176

Abstract

Perkembangan teknologi digital dan popularitas media sosial telah memperkuat peran Electronic Word of Mouth (e-WOM) dalam industri kosmetik dan kecantikan, di mana mendorong konsumen untuk aktif mencari informasi dan rekomendasi melalui platform online. Konsumen kini tidak hanya sekadar pembeli, melainkan juga pembentuk opini dan penentu tren produk kecantikan melalui berbagai media digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi motivasi konsumen Mabello Indonesia dalam melakukan e-WOM menggunakan pendekatan teori Uses and Gratifications (U&G). Metode penelitian yang digunakan adalah dekriptif kualitatif dengan teknis pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap enam konsumen Mabello yang dipilih secara purposive sampling, dengan kriteria aktif membuat review produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku e-WOM konsumen didorong oleh lima dimensi motivasi sesuai teori U&G: kebutuhan kognitif dalam mencari informasi produk yang terpercaya, kebutuhan afektif untuk mengekspresikan kepuasan emosional dari berbagi pengalaman, kebutuhan integrasi personal dalam berkontribusi membangun citra diri, kebutuhan integrasi sosial untuk memperkuat relasi sosial, dan kebutuhan pelepasan ketegangan melalui konsumsi konten review yang menghibur. Instagram dan TikTok menjadi platform utama dalam aktivitas e-WOM konsumen Mabello. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dalam memahami motivasi e-WOM konsumen dalam berbagi informasi produk kosmetik dan menawarkan implikasi strategis bagi Mabello serta brand kosmetik lokal lainnya untuk merancang strategi komunikasi pemasaran digital yang lebih responsif dan personal. Pemahaman ini dapat membantu merek meningkatkan loyalitas pelanggan dan daya saing di pasar kecantikan yang kompetitif.
Strategi Komunikasi Persuasif Penyuluh Pertanian dalam Pemanfaatan Media Internet untuk Diseminasi Informasi pada Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Ponorogo Ebit Eko Bachtiar; Andi Alimuddin Unde; Tuti Bahfiarti
JURNAL TRITON Vol 16 No 1 (2025): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v16i1.906

Abstract

Perkembangan teknologi informasi berbasis digital yang pesat berdampak pada banyaknya media informasi yang dapat digunakan oleh penyuluh pertanian. Media internet berperan penting dalam kebutuhan informasi sehari-hari semua kalangan termasuk penyuluh pertanian dan petani. Penyuluh pertanian mempunyai peran penting dalam proses penyampaian informasi secara persuasif serta dituntut mampu dalam penggunaan media internet dalam menunjang tugas pokok dan fungsi sebagai penyuluh pertanian serta sebagai upaya percepatan diseminasi informasi kepada petani. Penelitian ini mengkaji strategi komunikasi persuasif yang digunakan oleh penyuluh pertanian dalam memanfaatkan media internet untuk mempercepat diseminasi informasi kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Dengan meningkatnya aksesibilitas penggunaan internet, strategi komunikasi secara persuasif yang efektif menjadi penting untuk memastikan informasi pertanian yang relevan dapat tersampaikan dengan cepat dan tepat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis data dengan cara wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Informan penelitian adalah penyuluh pertanian dan anggota KWT di wilayah Kecamatan Babadan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis penggunaan strategi komunikasi persuasif yaitu, strategi psikodinamika, sosiokultural, dan strategi memanipulasi Kesimpulan (strategy the meaning construction) yang dilakukan oleh penyuluh pertanian di Kecamatan Babadan mampu meningkatkan penggunaan media internet berbasis pertanian dan meningkatkan partisipasi serta pemahaman kelompok wanita tani terhadap informasi terbaru mengenai pertanian. Strategi komunikasi persuasif yang melibatkan pendekatan personal, pemanfaatan konten visual, dan interaksi dua arah melalui platform digital sangat efektif dalam membangun kepercayaan dan motivasi kelompok wanita tani untuk mengadopsi inovasi pertanian. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penyuluh pertanian dalam mengoptimalkan penggunaan media internet dalam diseminasi informasi kepada komunitas petani.
Dinamika Pengungkapan Diri dalam Persahabatan Mahasiswa di Indekos: Analisis Berdasarkan Teori Penetrasi Sosial Riyadi; Hafied Cangara; Tuti Bahfiarti
Journal of Mandalika Literature Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jml.v6i2.4158

Abstract

Interpersonal relationships are crucial for university students navigating the transition to adulthood, particularly in dormitory settings that blend shared spaces with individual privacy. This study investigates the self-disclosure process among students living in dormitories with separate rooms, utilizing the Social Penetration Theory framework. Adopting a qualitative phenomenological approach, data were gathered through in-depth interviews with 10 informants. The results reveal a gradual progression of interpersonal relationships through four stages: orientation, exploratory affective exchange, full affective exchange, and stability. Each stage is influenced by the dynamics of dormitory life, where shared areas like kitchens and living rooms encourage interaction, while private rooms maintain personal boundaries. The findings align with Social Penetration Theory, demonstrating that self-disclosure evolves from surface-level conversations to deeper emotional exchanges as trust develops. Trust, shared experiences, and consistent interaction are identified as critical factors in fostering closer relationships. These insights emphasize the importance of communal environments in supporting interpersonal growth. The study concludes that while individual privacy is valued, shared spaces play a pivotal role in promoting social bonding among students. Recommendations include designing dormitory layouts to facilitate interaction and implementing university programs to foster a sense of community, especially for students living away from their families. This research contributes to understanding how self -disclosure unfolds within a collective culture and provides practical strategies to enhance student well- being and connection.
Analisis Strategi Komunikasi Personal Branding Bupati Kabupaten Luwu Timur dalam Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Heldayanti, Heldayanti; Tuti Bahfiarti; Yusmanizar, Yusmanizar
MUKASI: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 3 No. 4 (2024): November 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/mukasi.v3i4.3157

Abstract

This study aims to analyze and clearly describe the Personal Branding communication strategy used by the Regent of East Luwu Regency, Budiman in increasing public trust during his leadership period from April 5, 2021 to April 5, 2024. This research was conducted in East Luwu Regency. Data collection was carried out through observation, interviews, documentation and literature review. This research uses a descriptive qualitative approach. In building Personal Branding , a person needs an effective and targeted communication strategy so that the ultimate goal of Personal Branding is in accordance with the desired results. From the research of this study it was found that: The Personal Branding Communication Strategy of the Regent of East Luwu Regency using “Luwu Timur Inspiring” with the main target of the realization of the Regional Government's priority program has increased public trust supported by the results of the East Luwu BPS Survey reaching 87.84 percent with a good category of people Satisfied with Public Services under the leadership of Budiman. Budiman's SWOT includes, Strength: the realization of regional priority programs including One Room One Patient, Green Open Space Development without APBD, Special Financial Assistance (BKK) for 125 Villages, Weakness: Limited authority over regional development. Opportunity: the characteristics of a friendly personality who smiles and cares, and easily mingles in the local community, Threats: Policy changes from the center. Obstacles to the Personal Branding Communication Strategy of the Regent of East Luwu Regency, namely: Time and team limitations and lack of interaction with social media users.
Sistematic Review Skill Komunikasi Pemandu Lalu Lintas Udara SANTOSA, RESTA ARGA; MUH. AKBAR; TUTI BAHFIARTI
Jurnal Penelitian Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Penelitian Maret 2025
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v10i1.2014

Abstract

Komunikasi yang efektif sangat penting dalam pemanduan lalu lintas udara untuk memastikan keselamatan penerbangan. Tinjauan literatur sistematis ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai keefektifan berbagai metode pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi di para pengatur lalu lintas udara (ATC). Dengan menggunakan metodologi Tinjauan Literatur Sistematis (SLR), penelitian ini mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menginterpretasikan semua studi yang relevan pada bidang spesifik ini. Kajian ini mengeksplorasi peran penting komunikasi yang efektif dalam pemanduan lalu lintas udara, memeriksa berbagai macam metode pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi untuk ATC, dan mengidentifikasi tantangan komunikasi utama yang mereka hadapi. Pencarian menyeluruh dilakukan di berbagai basis data, termasuk PubMed, Scopus, Web of Science, dan Google Scholar. Selain itu, penelitian ini juga membahas metode pelatihan yang paling efektif, integrasi teknologi ke dalam pelatihan, serta potensi manfaat dan keterbatasan dari pendekatan-pendekatan tersebut. Kata Kunci: air traffic control, aviation safety, communication skills, error management, training
An Analysis of Parasocial Interaction Patterns between Travel Micro-influencers and Viewers on YouTube Zahara, Nadia; Tuti Bahfiarti; Muhammad Farid
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol. 10 No. 1 (2025): Juni 2025 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Advances in communication technology and social media have significantly transformed the travel industry, particularly through the emergence of travel influencers on a variety of social media platforms. Specifically, this study aims to identify the patterns of parasocial interactions between travel micro-influencers and their viewers on YouTube. Parasocial interaction is defined as one-sided interaction with media personalities during media exposure. The data were collected from YouTube’s travel videos about Yogyakarta as one of the most visited cities in Indonesia, which were produced by five Indonesian travel micro-influencers who have followers under 100.000. Using qualitative content analysis, the video content and comments were coded and examined. The findings reveal that micro-influencers create parasocial interaction patterns through several key aspects, including physical attractiveness, interpersonal communication skills, information sharing, destination appeal, production techniques, and confirmation. Meanwhile, the audience engages in a parasocial manner through expressions of admiration and appreciation, active involvement, interaction, emotional bonds, inspiration, and practical influence. Although the established interaction is primarily one-way, some of these interactions are reciprocal, such as when the influencers reply to the viewer's comments. This pattern of interaction demonstrates that YouTube serves as a platform for creating and maintaining parasocial relationships between viewers and influencers in addition to operating as a platform for content distribution.
Pola Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dalam Detoksifikasi Media Sosial Anak Tajuddin, Nuraeni; Tuti Bahfiarti; Jeanny Maria Fatimah
CARAKA : Indonesia Journal of Communication Vol. 6 No. 1 (2025): Caraka : Indonesia Journal of Communication
Publisher : Indonesian Scientific Journal (Jurnal Ilmiah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/caraka.v6i1.192

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi pola komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak dalam mendukung detoksifikasi media sosial di Kabupaten Sinjai. Studi ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya ketergantungan anak-anak pada media sosial yang berdampak pada perkembangan sosial dan emosional mereka. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap tiga orang tua yang memiliki anak usia 5-12 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang efektif, yang didasarkan pada keterbukaan, empati, dukungan emosional, sikap positif, dan kesetaraan, menjadi elemen kunci dalam proses detoksifikasi. Orang tua berperan aktif dalam membimbing anak melalui diskusi terbuka, memberikan contoh perilaku positif, serta mendorong aktivitas offline sebagai alternatif penggunaan media sosial. Temuan ini menegaskan pentingnya keterlibatan aktif orang tua dalam menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, sehingga mendukung pengelolaan penggunaan media sosial yang sehat pada anak. Implikasi penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan strategi komunikasi keluarga untuk mengatasi tantangan digital era modern. Kata Kunci: komunikasi interpersonal, detoksifikasi media sosial, anak, peran orang tua,  
ANALISIS SELF-DISCLOSURE GEN Z PADA CLOSE FRIEND INSTAGRAM: STUDI RUANG PRIVAT DI MEDIA SOSIAL Fardianti, Amelia; Tuti Bahfiarti; Indrayanti
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 Published
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.34086

Abstract

The development of social media has changed the way the younger generation builds social relationships and expresses themselves. One of the most widely used features is close friends on Instagram, which allows users to create semi-public private spaces to share more personal things. This study focuses on the self-disclosure patterns of Generation Z aged 18–25 years through the use of these features, emphasizing the reasons for self-disclosure, audience selectivity strategies, and the consequences caused. The research method uses a qualitative approach with in-depth interview techniques with a number of informants from generation Z aged 18–25 years. The data were analyzed thematically to identify the patterns, meanings, and dynamics of self-openness in a digital context. The results of the study show that the close friend feature is interpreted by Generation Z as a safe space to vent, express emotions, channel humor, and seek social validation without having to worry about being seen by a wide audience. Audience selectivity is the main strategy, where informants only select certain individuals who are considered trustworthy. The conclusion of the study is that close friends function as a private space on social media for Generation Z aged 18–25 years, but the self-openness that occurs is still negotiated between the need to maintain privacy and the urge to build social relationships. Keywords: Self-Disclosure, Gen Z, Close Friend, Instagram, Privacy