Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Sapa Laut

KAJIAN KEBERLANJUTAN IKAN KEMBUNG (RASTRELIGER KANAGUARTA) BERDASARKAN ASPEK TEKNOLOGI DI SELAT TIWORO Tadjuddah, Muslim; Irwan Nur, Andi; Tahir Sampaga, La Ode
Jurnal Sapa Laut Vol 7, No 3: Agustus 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i3.28499

Abstract

Keberlanjutan pemanfaatan sumber daya perikanan tangkap memerlukan suatu pengelolaan yang tepat dengan cara memanfaatan sumber daya tersebut dengan tetap memperhatikan kelestariannya. Sifat sumber daya perikanan merupakan sumber daya milik bersama yang rawan terhadap pemanfaatan yang berlebihan. Selat Tiworo merupakan kawasan perairan dengan banyak pulau-pulau kecil dengan  potensi  sumberdaya  ikan  yang cukup besar dan menjadi lokasi  penangkapan ikan utama bagi nelayan setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberlanjutan perikanan ikan kembung di perairan Selat Tiworo Kabupaten Muna Barat berdasarkan aspek teknologi. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang status pemanfaatan ikan kembung di perairan Selat Tiworo Kabupaten Muna Barat. Permasalahan saat ini yang dihadapi oleh nelayan yang menangkap ikan kembung di Selat Tiworo antara lain: hasil tangkapan nelayan menunjukkan trend yang terus menurun, ukuran ikan yang tertangkap relatif kecil bila dibandingkan dengan ukuran ikan hasil tangkapan tahun-tahun sebelumnya yang berakibat semakin menurunnya pendapatan nelayan, alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan kembung diduga masih ada yang menggunakan alat tangkap yang kurang ramah lingkungan. Keberlanjutan perikanan ikan kembung di perairan selat Tiworo dianalisis dengan menggunakan metode RAPFISH. Hasil analisis ordinansi keberlanjutan pemanfaatan ikan kembung di Selat Tiworo masuk dalam status kurang berkelanjutan. Dalam meningkatkan status keberlanjutan penangkapan ikan kembung di Selat Tiworo maka perlu dilakukan perbaikan pada atribut penggunaan alat tangkapKata kunci: keberlanjutan, ikan kembung, Selat Tiworo
PEMODELAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN DI LAUT BANDA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HOTSPOT GIS Fano, Dian Syabillah; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Tadjuddah, Muslim
Jurnal Sapa Laut Vol 6, No 4: November 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i4.49097

Abstract

Laut Banda merupakan perairan berbentuk cekungan yang memisahkan Paparan Sunda di bagian Barat dan Paparan Sahul di bagian Timur. Aspek Oseanografi sangat berpengaruh terhadap kondisi daerah penangkapan ikan di suatu perairan khususnya Suhu, Arus, Upwelling dan konsentrasi Klorofil-a. Penelitian ini bertujuan Menentukan sebaran suhu permukaan laut dan klorofil-a di Laut Banda, Mampu Mengetahui Pola Arus yang terjadi di Laut Banda, Mampu Menduga Daerah Lokasi Upwelling Selama 4 Musim Sebagai Indikator Penangkapan Ikan di Laut Banda, Mampu mengetahui Perubahan Hotspot Daerah Penangkapan Ikan menggunakan GIS-based Statistical Analysis. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2020 - Agustus 2021 di TPI Kendari. Analisis spasial distribusi Klorofil-a,suhu permukaan Laut dan Arus Pemukaan Laut menggunakan teknik interpolasi Inverse distance weighting (IDW), untuk mengetahui daerah Upwelling menggunakan analisis Overlay dari parameter Klorofil-a dan Suhu Permukaan Laut sedangkan untuk Hotspot Daerah Penangkapan Ikan Menggunkan analisis spasial autocorrelation, Analisis Optimized Hotspot Analisis pada toolbox ArcGIS 10.4. Hasil Penelitian menunjukan Bahwa nilai Klorofil-a Pada Musim Barat yaitu 0,07-7,40 mg/m3, pada musim Peralihan I yaitu 0,06-7,40 mg/m3, pada musim timur 0,10-9,21 mg/m3, pada musim Peralihan II nilai yaitu 0,9-10,12 mg/m3. Nilai suhu Permukaan laut pada Musim Barat 27-35℃, musim Peralihan I 28-34℃, musim Timur 25-34℃ dan musim Peralihan II 25-36℃. Kecepatan Arus Pada Musim Barat berkisaran antara 0,006-0,751 m/detik, Peralihan I berkisar antara 0,014-0,678 m/detik, musim Timur berkisar antara 0,004-1,005 m/detik dan Pada musim Peralihan II 0,006-0,668 m/detik. Pada Musim Barat terjadi Upwelling Lemah dan Upwelling sedang, pada peralihan I terjadi upwelling lemah, upwelling sedang dan upwelling kuat, Pada musim Timur terjadi Upwelling sedang, upwelling kuat dan upwelling sangat kuat, dan Pada peralihan II terjadi upwelling sedang dan upwelling kuat. Pada Hotspot Daerah Penangkapan Ikan empat musim selama 1 tahun di perairan laut Banda teridentifikasi bahwa hotspot daerah penangkapan ikan berada pada musim Timur dimana pada musim ini hotspot DPI lebih banyak tersebar di perairan laut Banda dibandingkan dengan musim-musim lainnya. Kata kunci: Analisi Spasial, Arus Permukaan Laut, Hotspot Penangkapan Ikan, Klorofil-a, Laut Banda, Suhu Permukaan Laut, Upwelling.
PEMETAAN SEBARAN KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA MODIS DI PERAIRAN BUTON SELATAN Yepi, Stefanus; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Tadjuddah, Muslim
Jurnal Sapa Laut Vol 9, No 2: Mei 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v9i2.49044

Abstract

Perairan Buton Selatan merupakan perairan laut yang berhubungan langsung dengan Laut Banda. Perairan Buton Selatan dapat dijadikan sebagai daerah potensial penangkapan ikan karena secara geografis dipengaruhi oleh Laut Banda dan Laut Flores, yang mengandung banyak nutrien yang merupakan sumber makanan bagi ikan. Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, perlu dilakukan analisis identifikasi suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh dan system informasi geografis. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah potensial pendugaan penangkapan ikan dengan mengidentifikasi klorofil-a dan suhu permukaan laut sebagai indikator kesuburan perairan, di Perairan Buton Selatan. Teknik pengumpulan data menggunakan data musiman selama 5 tahun (2017 – 2021) meliputi; data suhu permukaan laut dan klorofil-a yang diekstraksi dari Citra Satelit Aqua MODIS. Data citra tersebut dapat didownload secara gratis dari website https://earthexplorer.usgs.gov/ . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Musim Timur (2017 dan 2019) memiliki kandungan klorofil-a tertinggi dengan nilai konsentrasi 0,62 mg/m³ dan suhu rata-rata permukaan laut adalah 28 °C dan 27 °C. Sedangkan pada Musim Barat-Timur 2017 dan Musim Barat 2020 klorofil-a dan rata-rata suhu permukaan laut sebesar 31 °C. Pada kondisi optimum, suhu berkisar antara 28-30 °C dan konsentrasi klorofil-a > 0,2 mg/m³. Berdasarkan sebaran suhu permukaan laut dan klorofil-a tersebut menunjukan bahwa Perairan Buton Selatan merupakan perairan yang dikategorikan subur dan dapat ditetapkan sebagai daerah potensial penangkapan ikan. Kata kunci : Pemetaan, Suhu Permukaan Laut, Klorofil-A, Citra Aqua MODIS, Daerah Penangkapan Ikan.