Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Perawat di Rs Bhayangkara Palembang Tahun 2014 Ditha Meirany Putri; Suci Destriatania; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2014): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.281 KB)

Abstract

Latar Belakang : Peran sumber daya manusia sangat diperlukan di rumah sakit karena berhubungan langsung dengan kepuasan yang akan dirasakan pelanggan/pasien. Pelayanan keperawatan menjadi posisi kunci dalam pelayanan rumah sakit, sehingga diharapkan mampu menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai pertumbuhan produktivitas kerja yang optimal diperlukan beberapa faktor pendukung. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan produktivitas kerja perawat di RS. Bhayangkara Palembang Tahun 2014 berdasarkan motivasi, etos kerja, pelatihan, iklim kerja, gaji dan manajemen.Metode : Penelitian ini menggunakan metode survei analitik secara kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di RS. Bhayangkara Palembang yang berjumlah 71 orang. Teknik analisa data secara univariat dan bivariat dengan uji chi square, yang dilanjutkan dengan uji multivariat yang menggunakan regresi logistik ganda.Hasil Penelitian : Dari hasil analisis bivariat yang berhubungan dengan produktivitas kerja perawat di RS. Bhayangkara Palembang adalah motivasi (RP 95% CI=1.829 (1.043-3.209)), pelatihan (RP 95% CI=2.062 (1.249-3.406)), iklim kerja (RP 95% CI=1.931 (1.203-3.101)), dan gaji (RP 95% CI=2.509 (1.380-4.560)), sementara etos kerja (RP 95% CI=1.391 (0.88-2.201)) dan manajemen (RP 95% CI=1.026 (0.640-1.647) tidak memiliki hubungan terhadap produktivitas kerja perawat. Dari analisis multivariat ternyata variable yang paling besar pengaruhnya terhadap produktivitas kerja perawat di RS. Bhayangkara Palembang adalah gaji.Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa produktivitas kerja perawat di RS. Bhayangkara Palembang dipengaruhi oleh faktor motivasi, pelatihan, iklim kerja, dan gaji. Saran dari penelitian ini adalah RS. Bhayangkara Palembang melakukan monitoring dan mengevaluasi produktivitas kerja dari perawat dan memantau kebijakan tentang program reward dan punishment juga sistem gaji, serta perlu adanya pengembangan karir yang merata bagi setiap perawat dan kesempatan pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi para perawat.Kata Kunci : Produktivitas Kerja, Motivasi, Etos Kerja, Pelatihan, Iklim Kerja, Gaji, Manajemen
Analisis Faktor Risiko Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kertapati Palembang Surakhmi Oktavia; Rini Mutahar; Suci Destriatania
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.351 KB)

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) Paru sebagai suatu problema kesehatan masyarakat yang sangat penting dan serius di seluruh dunia dan merupakan penyakit yang menyebabkan kedaruratan global (Global Emergency). Indonesia merupakan negara dengan prevalensi tertinggi keempat. Kejadian TB Paru sangat dipengaruhi oleh faktor penjamu (Host) dan lingkungan. Puskesmas dengan angka jumlah kasus tertinggi tahun 2013 adalah Puskesmas Kertapati. Data kasus dari Oktober tahun 2013 sampai Desember 2014 sebesar 89 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian TB Paru di wilayah Kerja Puskesmas Kertapati Palembang.Metode : Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Jumlah subjek adalah 66 yang terdiri dari 33 kasus dan 33 kontrol. Pengumpulan data dilakukan menggunakan data rekam medis pasien di bagian program P2TB di Puskesmas Kertapati Palembang Tahun 2015, menggunakan kuesioner untuk mengukur variabel lingkungan perumahan, dengan teknik consecutive sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil Penelitian: Kejadian TB Paru berhubungan dengan umur (OR=0,3; CI 95% 0,12-0,89 ), pendidikan terakhir (OR=3,9: CI 95% 1,34-11,6 ), jenis lantai (OR=16,7; CI 95% 4,63-60,1 ), luas ventilasi (OR=27,12; CI 95% 5,49-133,84), kepadatan hunian (OR=4,3; CI 95% 1,39-12,95), kontak penderita TB (OR=4,7; CI 95% 1,44- 15,075 ), status gizi (OR=16,7; CI 95% 4,96-56,4 ).Kesimpulan: Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kertapati adalah umur, tingkat pendidikan, dan status gizi. Faktor lingkungan perumahan meliputi kepadatan hunian, luas ventilasi, jenis lantai, serta kontak dengan penderita TB Paru. Saran bagi instansi terkait agar dapat lebih mengutamakan upaya pelayanan promotif dan preventif dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang TB Paru.
Determinan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal yang Adekuat di Indonesia (Analisis Data SDKI 2012) Marsanelah Jusniany; Rini Mutahar; Feranita Utama
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.443 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2016.7.3.174-181

Abstract

Latar Belakang: Indonesia merupakan negara berkembang dengan kematian ibu masih menjadi masalah utama yaitu sebesar 126 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu adalah melakukan pemeriksaan kesehatan melalui pelayanan antenatal yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Laporan SDKI 2012 menyebutkan bahwa 95,7% ibu hamil sudah menerima pelayanan antenatal, tetapi tidak semuanya melakukan pelayanan antenatal yang sesuai dengan anjuran pemerintah. Tujuan studi ini adalah menganalisis determinan pemanfaatan pelayanan antenatal.Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder SDKI tahun 2012 untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain studi cross sectional dengan populasi seluruh wanita usia subur pernah menikah, pernah hamil/melahirkan yang melakukan pelayanan antenatal. Analisis data penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu univariat, bivariat dan multivariat.Hasil Penelitian: Berdasarkan data SDKI 2012 bahwa variabel yang berhubungan signifikan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal yang adekuat antara lain status ekonomi (PRadjusted=1,310,CI 95%;1,310 1,943), pendidikan (PRadjusted=1,595,95%;1,285-1,876)),dan komplikasi (PRadjusted=1,329,CI 95%;1,066-1,637). Sedangkan faktor yang paling mempengaruhi pemanfaatan pelayanan antenatal setelah dikontrol dengan variabel lain adalah variabel tempat pelayanan antenatal (PRadjusted=1,816,CI 95%;1,510-2,185).Kesimpulan: Status ekonomi, tingkat pendidikan, komplikasi kehamilan dan tempat pelayanan antenatal terdapat hubungan secara signifikan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal di Indonesia. Pendekatan kepada ibu pada kelompok pendidikan dasar dengan status ekonomi rendah dengan tujuan memberikan informasi dan edukasi terkait kesehatan selama kehamilan untuk ibu dan janin, serta informasi yang terkait dengan pelayanan antenatal yang adekuat diperlukan untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan antenatal yang adekuat. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pelayanan antenatal yang adekuat sehingga pemanfaatan pelayanan antenatal yang adekuat meningkat.
Analisis Kinerja Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Meningkatkan Cakupan PHBS Rumah Tangga di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Sri Lestari; Iwan Stia Budi; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.839 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2016.7.3.191-197

Abstract

Latar Belakang: Cakupan PHBS rumah tangga Kota Palembang tahun 2014 yakni sebesar 64.36% hal ini belum mampu memenuhi target capaian yang ditetapkan oleh pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan Kota Palembang tahun 2014 yakni 70% rumah tangga ber-PHBS dengan persentase puskesmas di Kota Palembang yang belum mampu memenuhi target cakupan PHBS Rumah Tangga tahun 2014 mencapai 56,41% (22 Puskesmas). Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan Promosi Kesehatan terutama cakupan PHBS rumah tangga tingkat puskesmas salah satunya berkaitan dengan kinerja petugas promosi kesehatan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Responden penelitian ini adalah 38 petugas promosi kesehatan dari 38 Puskesmas di wilayah kerja kota Palembang. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji chi-square.Hasil Penelitian: Data hasil analisis univariat menunjukkan 57,9% petugas memiliki kinerja yang baik. Hasil uji bivariate menunjukkan hasil bahwa pengetahuan (p=0,027), motivasi (p=0,010), kompensasi (p=0,021), dan iklim organisasi (p=0,015) memiliki pengaruh terhadap kinerja petugas promosi kesehatan dalam meningkatkan cakupan PHBS rumah tangga.Kesimpulan: Kinerja petugas promosi kesehatan dalam meningkatkan cakupan PHBS rumah tangga dipengaruhi oleh pengetahuan, motivasi, kompensasi dan iklim organisasi.
Analisis Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin Desi Ratnasari; Iwan Stia Budi; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.958 KB)

Abstract

Latar Belakang: Tingginya AKI, AKB dan AKABA di Indonesia perlu penanganan dan perencanaan yangcepat dan tepat. Diperlukan Sistem Informasi KIA untuk menyediakan informasi yang berkualitas gunamenyusun perencanaan yang baik. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis Sistem Informasi KIA diwilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin.Metode: Desain penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informasi dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap sembilan informan, serta dilakukan observasi dan telaah dokumen. Analisis data menggunakan content analysis. Uji validitas melalui triangulasi sumber, metode dan data.Hasil Penelitian: Belum tersedia kebijakan khusus yang mengatur tentang pelaksanaan sistem informasiKIA begitu pula dengan dana khusus dan peralatan teknologi informasi khusus sistem informasi KIA. Telah tersedia SDM dalam sistem Informasi KIA, namun diperlukan upaya peningkatan kompetensi dalam SIK dan TIK. Formulir pengumpulan data KIA telah tersedia namun masih terjadi kekurangan. Sumber data pelayanan KIA hanya berasal dari Puskesmas, tidak ada data dari institusi kesehatan lain. Masih terjadi keterlambatan pengumpulan laporan dan terdapat puskesmas yang masih menggunakan metode manual.Kesimpulan: Sistem Informasi KIA di Musi Banyuasin sudah berjalan namun masih perlu dilakukanperbaikan. Sebaiknya Dinas Kesehatan membuat kebijakan khusus yang mengatur secara komperhensifpelaksanaan dan penguatan sistem informasi KIA, temasuk pengadaan anggran khusus, distribusi peralatan TI hingga ke petugas di level puskesmas dan desa, mengatur jadwal pelatihan SIK dan TIK agar kompetensi SDM meningkat, membuat kebijakan tertulis pengumpulan laporan serta denda administrasi, serta menyusun SPO koordinasi tukar-menukar data yang bersumber dari unit-unit pelayanan kesehatan yang lainnya agar data/informasi yang terkumpul lengkap dan akurat. Dengan demikian diharapkan sistem informasi dapat berjalan secara optimal dan mampu menghasilkan data/informasi yang berkualitas guna menanggulangi masalah terkait KIAKata Kunci: Sistem Informasi Kesehatan, KIA
Faktor Risiko Kejadian Campak pada Anak Usia 1-14 Tahun di Kecamatan Metro Pusat Provinsi Lampung Tahun 2013-2014 Eka Mujiati; Rini Mutahar; Anita Rahmiwati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.965 KB)

Abstract

Latar Belakang: Penyakit campak merupakan suatu penyakit akut yang disebabkan oleh paramyxovirus. Di Provinsi Lampung incidence rate (IR) campak sebesar 5,89 per 100.000 penduduk dan di Kecamatan Metro Pusat masih cukup tinggi yakni 38,8%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian campak pada anak usia 1-14 tahun di Kecamatan Metro Pusat tahun 2013-2014.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol, sampel dalam penelitian ini adalah 102 yang terdiri dari 34 kasus dan 68 kontrol. Teknik pengambilan sampel untuk kasus dengan mengambil seluruh kasus campak klinis, sedangkan kontrol dengan teknik neighbourhood. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dengan melakukan observasi keadaan lingkungan rumah. Data dianalisa secara univariat, bivariat, dan multivariat.Hasil penelitian: Hasil penelitian didapat bahwa kasus campak berpengaruh dengan pekerjaan ibu (OR 3.2; CI 95% 1,355-7,798), status imunisasi (OR 3,0; CI 95% 1,242-7,646), riwayat kontak (OR 3.7; CI 95% 1,199-11,545), penghasilan keluarga (OR 3,0; CI 95% 1,242-7,464), dan kepadatan hunian (OR 3.3; CI 95% 1,348-8,277). Selanjutnya dilakukan analisis multivariat didapatkan hasil bahwa faktor risiko kejadian campak adalah pekerjaan ibu, riwayat pemberian ASI, status imunisasi, riwayat kontak, penghasilan keluarga, dan kepadatan hunian.Kesimpulan: Kejadian campak pada anak usia 1-14 tahun disebabkan oleh faktor pekerjaan ibu, status imunisasi, riwayat kontak, penghasilan keluarga, dan kepadatan hunian. Saran penelitian ini sebaiknya dilakukan monitoring dan kegiatan konseling, informasi dan edukasi tentang imunisasi campak, ASI ekslusif dan pemberian Vitamin A, kemudian pelatihan kader dapat menggerakkan keaktifan ibu dalam kegiatan posyandu dan penyuluhan terhadap ibu dalam perawatan terhadap anak yang terkena campak.Kata Kunci : Faktor Risiko, Campak, Anak usia 1-14 tahun
Analisis Risiko Kesehatan Paparan Nitrogen Dioksida (NO2) dan Sulfur Dioksida (SO2) pada Pedagang Kaki Lima di Terminal Ampera Palembang Tahun 2015 Gita Arista; Elvi Sunarsih; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.086 KB)

Abstract

Latar Belakang: Terminal merupakan suatu lokasi yang menghasilkan polusi udara akibat dari kegiatan transportasi yang dilakukan. Penggunaan transportasi kendaraan bermotor akan menghasilkan berbagai macam gas diantaranya NO2 dan SO2. Pada konsentrasi tertentu NO2 dan SO2 dapat memberikan efek terhadap gangguan kesehatan misalnya gangguan pernafasan, iritasi tenggorokan dan iritasi mata.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode analisis risiko kesehatan lingkungan. pedagang yang menjadi sampel dalam penelitian ini ada sebanyak 84 orang. Teknik pengambilan sampel secara simple random sampling. Variabel yang digunakan adalah konsentrasi NO2, konsentrasi SO2, inhalation rate (R), waktu pajanan, frekuensi pajanan, durasi pajanan, berat badan, periode waktu rata-rata, RfC, tingkat risiko. Teknik analisa data secara univariat. Data disajikan dalam bentuk tabel serta narasi untuk menginterpretasikan data tersebut.Hasil Penelitian: Pedagang kaki lima di Terminal Ampera Palembang memiliki berat badan kurang dari 65,57 kg sebesar 54,8%, waktu pajanan ≤8 jam/hari sebesar 54,8%, frekuensi pajanan ≤362 hari/tahun sebesar 98,8%, durasi pajanan ≤10 tahun sebesar 57,1%, intake NO2≤0,00132 mg/kg/hari sebesar 50%, intake SO2 0,00677 mg/kg/hari sebesar 50%, RQ NO2>1 sebesar 0%, RQ SO2>1 sebesar 11,9%, RQ SO2>1 berjenis kelamin laki-laki sebesar 80%, dan RQ SO2>1 berasal dari titik pengukuran ke empat sebesar 40%.Kesimpulan: Paparan Nitrogen Dioksida (NO2) pada pedagang kaki lima di Terminal Ampera Palembang tidak memberikan risiko, sedangkan paparan Sulfur Dioksida (SO2) memberikan risiko terhadap 10 orang pedang kaki lima di Terminal Ampera Palembang.Kata Kunci: Analisis risiko kesehatan lingkungan, Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2), pedagang kaki lima, terminal
Pengetahuan dan Riwayat Penyakit Tidak Menular pada Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2013 Najmah; Rini Mutahar; Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.926 KB)

Abstract

Latar Belakang: Indonesia sebagai negara berkembang mengalami transisi epidemiologi dimana penyakit tidak menular (degeneratif) menjadi penyebab utama kematian. Penyakit degeneratif disebabkan oleh pola hidup masyarakat yang salah. Riskesdas (2007) menunjukkan prevalensi penyakit degeneratif di Indonesia antara lain penyakit sendi (30,3%), hipertensi (29,8%), stroke (0,8%), jantung (7,2%), diabetes mellitus (1,1%), dan kanker (0,4%).Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang. Sampel pada penelitian ini adalah 99 orang ibu rumah tangga di kabupaten Ogan Ilir. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah cluster random sampling dengan memilih 4 desa sebagai cluster. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan uji korelasi.Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini adalah 29 (29,3%) responden pernah mendapat penyuluhan tentang penyakit tidak menular, 40,4% responden menganggap kegemukan (obesitas) dapat menurunkan risiko penyakit tidak menular, 79,8% mengetahui bahwa mengurangi konsumsi kafein dapat menurunkan risiko penyakit tidak menular dan 77% mengetahui bahwa mengurangi kebiasaan merokok dapat menurunkan risiko penyakit tidak menular. Penyakit yang paling banyak diderita responden adalah rematik (20,2%), kecelakaan lalu lintas (19,2), dan hipertensi (17,2%). Penyakit tidak menular yang paling banyak diderita oleh orang tua responden adalah hipertensi (42,4%), rematik (38,4%), dan jantung (19,2%). Hasil uji statistic menunjukkan tidak adanya hubungan antara pengetahuan dan riwayat penyakit pada responden (p value 0.62).Kesimpulan: Promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan yang benar mengenai faktor risiko penyakit tidak menular pada ibu rumah tangga perlu dilakukan baik melalui penyuluhan maupun media massa. Hal ini mendorong ibu rumah tangga agar menghindari faktor risiko penyakit tidak menular dimana sebagian besar diakibatkan oleh pola makan yang tidak sehat.Kata Kunci: Penyakit tidak menular, pengetahuan, riwayat penyakit, faktor risiko, pencegahan ibu rumah tangga
Hubungan Sikap, Norma Subjektif dan Perceived Behavioral Control dengan Intensi Kepala Keluarga untuk Merokok di dalam Rumah di Kelurahan Majasari Tahun 2014 Haryani; Rini Mutahar; Iwan Stia Budi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.997 KB)

Abstract

Latar Belakang: Merokok di dalam rumah tidak hanya merugikan kesehatan perokok itu sendiri, namun juga merugikan kesehatan anggota keluarga lain yang berada di rumah tersebut. Berdasarkan survei yang dilakukan sebesar 61,4% responden merokok di dalam rumah, dan sebagian besar merupakan kepala keluarga. Perilaku kepala keluarga untuk merokok di dalam rumah terjadi karena adanya intensi yang mendahuluinya. Intensi dalam teori planned behavior dipengaruhi oleh tiga hal yaitu sikap, norma subjektif dan perceived behavioral control.Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional. Subjek yang diteliti adalah kepala keluarga yang merokok di dalam rumah yang tinggal di Kelurahan Majasari dengan besar sampel 65 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Uji statistik menggunakan uji chi square.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara perceived behavioral control dengan intensi kepala keluarga untuk merokok di dalam rumah. Sedangkan sikap dan norma subjektif tidak mempunyai hubungan dengan intensi kepala keluarga untuk merokok di dalam rumah.Kesimpulan: Kepala keluarga di Kelurahan Majasari menilai merokok di dalam rumah secara positif sehingga kepala keluarga memiliki sikap yang positif terhadap perilaku merokok di dalam rumah.Kata Kunci: Teori planned behavior, merokok di dalam rumah
Analisis Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Celikah Kabupaten Ogan Komering Ilir Bibah Novrita; Rini Mutahar; Indah Purnamasari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Mayarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.277 KB)

Abstract

Latar Belakang: DBD merupakan salah satu dari banyak penyakit menular yang dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat mampu menimbulkan wabah. Berdasarkan data Dinkes Kabupaten OKI tahun 2016, kasus di Puskesmas Celikah masih tinggi dan melebihi target nasional yang diharapkan (IR 51 per 100.000 penduduk). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor resiko yang mempengaruhi kejadian demam berdarah dengue. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi case control. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 114 sampel dari 57 kasus demam berdarah dengue dan 57 kontrol dengan rasio 1:1. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu Quota sampling. Analisa data yang dilakukan adalah menggunakan chi-square test dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda model prediksi.Hasil Penelitian: Variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian DBD adalah umur (p-value= <0,001; OR=9,0; 95% CI:2,486-32,579), jenis kelamin (p-value=0,002; OR=5,6; 95% CI:1,934-16,337), pekerjaan (p-value=0,001; OR= 3,7; 95% CI:1,718-8,155), pengetahuan (p-value=0,015; OR=2,7; 95% CI: 1,284-5,889), menguras TPA (p-value=0,004; OR=3,6; 95% CI: 1,554-8,677), pemasangan kawat kassa (pvalue=<0,001; OR=7,8; 95% CI:3,247-19,142), pemanfaatan pelayanan kesehatan (p-value=0,012; OR=2,9; 95% CI:1,322-6,362). Variabel yang tidak berhubungan antara lain pendidikan, sikap, kebiasaan menggantung pakaian, tanaman sekitar rumah dan riwayat DBD. Umur merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh dengan kejadian DBD setelah dikontrol dengan variabel lainnya (p-value=0,007; OR=14,153; 95% CI: 2,062- 97,154).Kesimpulan: Umur merupakan faktor yang paling berpengaruh dengan kejadian DBD. Diharapkan bagi instansi terkait agar dapat lebih mengutamakan upaya pelayanan promotif agar dapat menurunkan angka kejadian DBD.
Co-Authors Adilah, Yunis Agustina, Dwi Putri Ainun Najla Anita Rahmiwati Aprilia Arieska Fajri K Aristianti, Vini Arvi Dwiani Asmaripa Ainy Bibah Novrita Cucu Suherna Cucu Suherna Desi Halimah Lubis, Desi Halimah Desi Ratnasari Desi Ratnasari Dian Safriantini Dian Safriantini, Dian Diky Ardi Yudha Diky Ardi Yudha, Diky Ardi Ditha Meirany Putri Dwiani, Arvi Eka Mujiati Eka Mujiati, Eka Eka Retvina D Eka Retvina D, Eka Retvina Elvi Sunarsih Fajri, Aprilia Arieska Fanny Indriyani Fanny Indriyani, Fanny Faradina Aghadiati Fatmalina Febry Felly Happy Hardini Felly Happy Hardini, Felly Happy Fenny Etrawati Feranita Utama Feranita Utama Garmini, Rahmi Gita Arista Gita Arista, Gita Harahap, Indah Wahyuni Haryani Haryani Haryani Indah Purnama Sari Indah Purnamasari Indah Wahyuni Harahap Iwan Stia Budi Iwan Stia Budi Iwan Stia Budi Iwan Stia Budi Maria Fatrin Maria Fatrin, Maria Marsanelah Jusniany Marsanelah Jusniany, Marsanelah Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Najmah, Najmah Novrita, Bibah Nur Alam Fajar Prautami, Erike Septa Putri, Dhita Meirany Rahmi Garmini Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rizki Nurmaliani Rizki Nurmaliani, Rizki Sindu Setia Sindu Setia, Sindu Siti Mukholipah Siti Mukholipah, Siti Sri Lestari Sri Lestari Suci Destriatania Suci Destriatania Suheyanto Suheryanto Surakhmi Oktavia Surakhmi Oktavia, Surakhmi Tri Utami Dewi Tri Utami Dewi, Tri Utami Usi Lanita Vaseta Eka Pardana, Vaseta Eka Vini Aristianti Yani, Bunga Sriwijaya Anda Yeni Yeni Yeni Yeni Yeni Yeni Yunis Adilah