Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

REFLEKSI SOSIAL MASYARAKAT PADA REZIM ORDE BARU DALAM NOVEL LAUT BERCERITA KARYA LEILA S. CHUDORI: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA IAN WATT Akhyar, Andi Imamul; Nensilianti, Nensilianti; Mahmudah, Mahmudah
Neologia: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 (2025): August
Publisher : Fakultas Bahasa dan Sastra Indoensia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59562/neologia.v6i2.71243

Abstract

This research aims to reflect the ife of society in the new order regime contamined in the novel Laut Bercerita by Leila S. Chudori using Ian Watt sociology of literature study. The focus is on te social context of the author’s reflection of the society in the novel Laut Bercerita using a qualitative descriptive method and literary text analysis. The result show that there are 8 forms of social reflectionin the novel Laut Bercerita which contains discrimination, intimidation, repression, authoritarian, injustice fear, and anxiety of the community some of these social reality phenomena are perfectly poured into the novel’s work of fiction.
Interaksi Linguistik Antara Bahasa Indonesia Penutur Dialek Maluku dan Penutur Bahasa Bugis Perantau di Kota Tual: Kajian Sosiolinguistik Maddimunri, Abdul Rahman; Dalle, Ambo; Nensilianti, Nensilianti
Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 (2025): Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : ppjbsip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/bahasa.v7i2.1565

Abstract

This study aims to describe the forms of linguistic interaction between speakers of the Maluku dialect of Indonesian and speakers of the Bugis dialect of migrants in Tual City, and to identify the social factors that influence it. This study uses a qualitative method with a descriptive approach, because it focuses on understanding social and linguistic phenomena in interlanguage interactions in a multicultural society. Data were obtained through observations, recordings, and in-depth interviews with speakers from both groups. The results show that the use of Indonesian in Tual City displays variations influenced by their respective ethnolinguistic backgrounds. Bugis dialect speakers, through an intensive social adaptation process, develop the ability to communicate in the Maluku dialect as a form of linguistic accommodation. Meanwhile, local speakers continue to use the Maluku dialect as a cultural identity and primary means of communication. This pattern of language use reflects a pragmatic and situational linguistic balance, with Indonesian functioning as a lingua franca that unites ethnic differences and strengthens social integration. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk interaksi linguistik antara penutur bahasa Indonesia dialek Maluku dan penutur bahasa Bugis perantau di Kota Tual, dan mengidentifikasi faktor-faktor sosial yang memengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, karena berfokus pada pemahaman fenomena sosial dan linguistik dalam interaksi antarbahasa di masyarakat multikultural. Data diperoleh melalui observasi, rekaman, dan wawancara mendalam terhadap penutur dari kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia di Kota Tual menampilkan variasi yang dipengaruhi latar etnolinguistik masing-masing. Penutur Bugis perantau, melalui proses adaptasi sosial yang intensif, mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam dialek Maluku sebagai bentuk akomodasi linguistik. Sementara itu, penutur lokal tetap menggunakan dialek Maluku sebagai identitas budaya sekaligus alat komunikasi utama. Pola penggunaan bahasa ini mencerminkan adanya keseimbangan linguistik yang bersifat pragmatis dan situasional, dengan bahasa Indonesia berfungsi sebagai lingua franca yang menyatukan perbedaan etnis serta memperkuat integrasi sosial.
Resistensi Tokoh Perempuan dalam Cerpen Lesung Pipit Karya Eka Kurniawan: Feminisme Kekuasaan Naomi Wolf Nensilianti, Nensilianti; Ridwan, Ridwan; Sakti M, Reztu Dwi
Prosodi Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 19, No 2: (2025): prosodi
Publisher : Program Studi Bahasa Inggris Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/prosodi.v19i2.31572

Abstract

This research aims to analyze the resistance of female characters reflected in the short story Lesung Pipit by Eka Kurniawan using the feminism of power approach. With a focus on rejection, resistance and action. This research identifies resistance carried out by female characters in short stories. The qualitative method used is by analyzing the content of the short story text and utilizing Naomi Wolf's concept of power feminism as an analytical framework. Through reading, note-taking, and dialectical analysis techniques, the data were collected and analyzed in three stages: data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of the study reveal that the resistance of female characters in Lesung Pipit is reflected through the process of resistance formation and the treatment of Lesung Pipit as a strong woman. The main findings show that the characters resist through direct action and rejection of injustice and patriarchal treatment. The research provides an in-depth understanding and also a depiction of how Lesung Pipit internally and externally resists the social structure that oppresses her, reflecting the struggle of women in a patriarchal society.
Frasa Endosentris dan Eksosentris pada Penyampaian Visi Misi Capres 2024 dalam Debat Pertama Langoday, Yohanes Redan; Mora, Octadita Grace; Nensilianti, Nensilianti
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 17 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v17i2.21977

Abstract

The subject of this study is to analyze the use of endocentric and exocentric phrases contained in the implementation of the vision and mission of the 2024 presidential candidates. The purpose of this research is to analyze the use of endocentric and exocentric phrases included in the presidential candidates' vision-mission presentation. The research method used in this research is a qualitative method using listening and recording techniques. The research data to be obtained are endocentric and exocentric phrases used by each presidential candidate in implementing the vision mission. The data source of this research comes from the YouTube video streaming platform of the official KompasTV channel. In implementing the vision and mission of the presidential candidates, the researcher arrived at the following research results. First, endocentric phrases have different types based on word structure, namely coordinative, attributive, and appositive endocentric phrases. Meanwhile, exocentric phrases have different types based on word structure, namely directive and non-directive exocentric phrases. Second, every phrase that the presidential candidates use in expressing their vision and mission is included in the existing phrase classifications, although not all of them.
Analisis Appraisal Laporan Mahasiswa Program Kampus Mengajar Muhammad Rifai Taha; Mahmudah, Mahmudah; Nensilianti, Nensilianti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i2.3496

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk laporan mahasiswa program kampus mangajar dengan analisis apraisal dalam perspektif atittide (prilaku) pada aspek: afek-perasaan, penghakiman-karakter, dan apresiasi-nilai. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca, catat, dan dokumentasi pada Tujuh (7) laporan. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan sejumlah dua puluh (22) bentuk perasaan afek yang terdiri dari tujuh belas (17) afek postif, lima (5) afek negatif. Data pada kutipan yang mengungkap afek pada konteks afek positif yaitu: Alhamdulillah baik dan ada kemajuan sedikit demi sedikit. Kutipan di atas termasuk ungkapan afek positif dan dapat dinilai bahwa ungkapan tersebut adalah ungkapan perasaan baik, senang karena Ketika ada ungkapan yang baik maka ada perasaan senang,. Itulah yang membawa peran positif untuk meningkatkan kebahagiaan diri. Hal ini merupakan ranah pada afek positif afek Positif sedangkan afek negatif diniali dari ungkapan perasaan ragu-ragu, sedih karena ketika ada ungkapan yang belum terlaksana dan ada perasaan rasa sedih. Itulah yang membawa peran negatif.
Analisis Gaya Penulisan Iksaka Banu dan Kurnia Effendi dalam Novel Pangeran Dari Timur: Sebuah Kajian Literatur Komparatif Farah Tazkyatun; Nensilianti, Nensilianti; Syamsudduha, Syamsudduha
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i2.3521

Abstract

Penelitian ini menggunakan teori sosiologi sastra untuk menganalisis aspek sosiologi pengarang dalam karya sastra, dengan fokus pada dua pengarang, Iksaka Banu dan Kurnia Effendi. Melalui analisis data, gaya penulisan keduanya dalam mendeskripsikan seni lukis, tempat, dan bangunan dalam novel "Pangeran dari Timur" dibandingkan dengan pendekatan deskripsi realistis (objektif) dan impresionistis (subjektif). Hasilnya menunjukkan bahwa gaya penulisan mereka dipengaruhi oleh latar sosial dan kehidupan pengarang, dengan Iksaka Banu cenderung menggunakan pendekatan realistis yang merinci objek secara faktual, sedangkan Kurnia Effendi lebih cenderung kepada deskripsi impresionistis yang menekankan interpretasi subjektif. Hasil penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana latar belakang sosial dan pengalaman individu dapat memengaruhi gaya penulisan dalam karya sastra, serta pentingnya memahami pendekatan deskripsi objek dalam konteks realistis dan impresionistis dalam kajian sastra.
Perbandingan Model Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam Pembelajaran Menulis Teks Cerpen Siswa Kelas XI SMAN 4 Makassar Fitriyani, Fitriyani; Nensilianti, Nensilianti; Ambo Dalle
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i1.5243

Abstract

Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk membandingkan tingkat efektivitas antara model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) dalam mengembangkan keterampilan menulis teks cerpen. Data yang digunakan berupa angka dan hasil penghitungan, yang mendukung pendekatan kuantitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI di SMAN 4 Makassar dalam pembelajaran menulis teks cerpen dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL); (2) mendeskripsikan tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa melalui penerapan model Project Based Learning (PjBL) dalam pembelajaran menulis teks cerpen; serta (3) membuktikan perbedaan signifikan dalam keterampilan menulis cerpen antara siswa yang diajar menggunakan model PBL dan PjBL. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 4 Makassar dengan fokus pada siswa kelas XI, bertujuan memberikan analisis yang menyeluruh terkait efektivitas kedua model pembelajaran tersebut dalam mengembangkan keterampilan menulis teks cerpen. Metode yang digunakan meliputi observasi, dokumentasi, dan tes tertulis sebagai alat pengumpulan data. Analisis data dilakukan dengan pendekatan statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keterampilan menulis cerpen siswa kelas XI.2 yang mengikuti pembelajaran dengan model PBL mengalami peningkatan, dari nilai rata-rata awal 63,75 (kategori rendah) menjadi 80,69 (kategori sedang) setelah penerapan model pembelajaran tersebut serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran mencapai nilai sebesar 80,93% dan berada dalam kategori sangat baik; (2) keterampilan menulis cerpen siswa kelas XI.8 yang diajar menggunakan model PjBL juga meningkat, dari nilai rata-rata 61,81 (kategori rendah) menjadi 79,58 (kategori sedang) setelah perlakuan serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran mencapai nilai sebesar 80,20% dan berada dalam kategori sangat baik; dan (3) hasil uji independent sample test menunjukkan nilai t-hitung sebesar 0,694, sedangkan t-tabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan (df) = 70 adalah 1,666. Karena t-hitung (0,694) lebih kecil daripada t-tabel (1,666), maka H₀ diterima. Dengan demikian, hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) dalam meningkatkan keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas XI di SMAN 4 Makassar. Berdasarkan hasil uji t dan analisis nilai probabilitas, kedua model pembelajaran memberikan pengaruh yang serupa dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa.
Tindak Tutur Asertif Tenaga Kesehatan dalam Membangun Hubungan Baik dengan Pasien di Rumah Sakit Sumarni, Sumarni; Johar Amir; Nensilianti, Nensilianti; Usman, Usman
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i2.5550

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wujud tindak tutur asertif yang digunakan oleh tenaga kesehatan dalam membangun hubungan baik dengan pasien di rumah sakit. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara terhadap tenaga kesehatan dan pasien di RSUD dr. La Palaloi, Kabupaten Maros. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur asertif yang dominan digunakan mencakup bentuk deklaratif, interogatif, dan imperatif. Tuturan deklaratif terdiri atas deklaratif bermakna penjelasan keadaan, nasihat, perkiraan, pertentangan, dan penegasan. Tuturan imperatif terdiri atas imperatif bermakna desakan dan anjuran. Tuturan interogatif terdiri atas interogatif bermakna menyatakan, memberitahukan, menyarankan, mengeluh, dan meminta tindakan. Lebih lanjut, penelitian ini menemukan bahwa tindak tutur asertif yang digunakan tenaga kesehatan berperan penting dalam membangun kepercayaan dan meningkatkan kenyamanan pasien selama proses pelayanan. Tuturan deklaratif yang berisi penjelasan kondisi pasien membantu mengurangi kecemasan pasien dan keluarganya. Tuturan interogatif yang mengarah pada permintaan informasi dan saran menunjukkan kepedulian tenaga kesehatan terhadap kondisi pasien, sehingga pasien merasa lebih diperhatikan. Sementara itu, tuturan imperatif yang bersifat anjuran dan desakan sering digunakan dalam konteks pemberian instruksi medis atau anjuran kepatuhan terhadap pengobatan. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dalam kajian pragmatik, khususnya dalam memahami peran tindak tutur asertif dalam interaksi medis. Secara praktis, temuan ini dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dengan pasien, sehingga dapat memperbaiki hubungan interpersonal dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Meningkatkan Keterampilan Literasi Siswa Kelas X SMAN 1 Pangkep Nur Azira Azis; Salam, Salam; Nensilianti, Nensilianti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i2.5551

Abstract

Artikel ini membahas tentang pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Suara Demokrasi" dalam upaya meningkatkan keterampilan literasi baca dan tulis siswa kelas X. P5 bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa melalui pembelajaran yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila, dengan fokus pada penguatan keterampilan literasi sebagai bagian integral dari pendidikan. Penelitian ini mengamati bagaimana kegiatan eksplorasi, penulisan esai, simulasi pemilu, dan presentasi kampanye dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan signifikan dalam kemampuan membaca teks yang kompleks, menganalisis informasi, serta menulis esai dan materi persuasif. Selain itu, siswa juga lebih aktif dalam berdiskusi, berpikir kritis, dan menyusun argumen secara terstruktur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa P5 dengan tema "Suara Demokrasi" efektif dalam meningkatkan keterampilan literasi baca dan tulis, serta memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep demokrasi dan hak suara. Oleh karena itu, penerapan P5 dapat menjadi salah satu metode yang efektif dalam meningkatkan kualitas literasi di sekolah menengah.
Pemanfaatan ChatGPT Sebagai Alat Bantu Penyusunan Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA 3 Parepare Juni, Riska Widati; Johar Amir; Nensilianti, Nensilianti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i2.5634

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan ChatGPT sebagai alat bantu penyusunan bahan ajar Bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Parepare. Fokus penelitian mencakup kualitas bahan ajar yang dihasilkan, serta perspektif guru terhadap pemanfaatan teknologi ini.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Parepare.Hasil penelitian menunjukka bahwa bahan ajar yang dihasilkan dengan bantuan ChatGPT memiliki struktur yang jelas dan sistematis namun, masih perlu penyempurnaan dalam aspek kedalaman materi dan relevansi konteks lokal. Dari perspektif guru, ChatGPT dinilai mempermudah proses penyusunan bahan ajar dengan menyediakan referensi cepat dan variasi materi yang luas. Namun, dari empat narasumber satu guru mengungkapkan kekhawatiran terhadap ketergantungan terhadap teknologi serta perlunya verifikasi dan tiga guru mengungkapkan bahwa perlu adanya adaptasi terhadap hasil yang diberikan ChatGPT agar sesuai dengan kebutuhan siswa dan kurikulum yang berlaku.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ChatGPT berpotensi dan menjadi alat bantu yang efektif dalam penyusunan bahan ajar, tetapi penggunaannya perlu disertai dengan kontrol dan evaluasi yang cermat oleh guru. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan pemanfaatan AI dalam dunia pendidikan di masa depan.