Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Jenis Laba-Laba (Araneae) Di Taman Wisata Alam Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur Limbu, Umbu N.; Ngginak, James; Limbu, Arnold Ch.
Jurnal MIPA Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.7.2.2018.21520

Abstract

Penelitian terkait laba-laba di Taman Wisata Alam Baumata (TWAB) berlangsung selama dua bulan yaitu bulan Agustus 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis laba-laba. Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat berkontribusi bagi pihak pengelolah TWAB dalam melestarikan biodiversitas yang tersedia. Manfaat lain yaitu sebagai database keanekaragaman hayati laba-laba Nusantara khususnya di TWAB Kupang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode belt transek (transek sabuk) yang dikombinasikan dengan transek kuadran. Hasil penelitian dianalisis berdasarkan pada buku kunci determinasi serangga oleh Subyanto (1991) dan jurnal. Analisis keanekaragaman jenis dan kelimpahan jenis laba-laba menggunakan rumus Shannon-Wiener. Adapun spesies laba-laba yang ditemukan yakni: Gasteracantha cancriformis, Argiope appensa, Menemerus bivittatus, Latrodectus hesperus, Polcus phalangioides,  Nephila  inaurata, Nephila clavipes, Parasteatoda tepidorium, Hogna lenta, Scytodes thoracica, dan Heteropoda jugulans. Ke-sebelas spesies tergolong dalam famili :Araneidae, Salticidae, Theridiidae, pholcidae, Nephilidae, Lycosidae, Scytodidae dan Sparassidae. Nilai keanekaragaman laba-laba yang diperoleh 2,338 sedangkan tingkat kelimpahan spesies laba-laba adalah 0.118/m2. Berdasarkan Indeks keanekaragaman dan kelimpahan maka distribusi laba-laba di TWAB tergolong sedang.The research related to Spider at Baumata Nature Tourism Park (BNTP) lasted for one months that was August 2017. The purpose of this research is to know the type of spider. The benefit of this research is: it can contribute to the management of BNTP in preserving the available biodiversity. Another benefit is as a database of biodiversity of spider Archipelago, especially in BNTP Kupang. The used method in this research was the belt transect method (belt transect) which was combined with quadrant transect. The results were analyzed based on the key book of insect determination by Subyanto (1991) and the journal. The analysis of species variety and the profusion of the spider species used the Shannon-Wiener formula. The found spider species were: Gasteracantha cancriformis, Argiope appensa, Menemerus bivittatus, Latrodectus hesperus, Polcus phalangioides, Nephila inaurata, Nephila clavipes, Paratezati tepidorium, Hogna lenta, Scytodes thoracica, and Heteropoda jugulans. The eleven species belong to families of  Araneidae, Salticidae, Theridiidae, pholcidae, Nephilidae, Lycosidae, Scytodidae and Sparassidae. The obtained spider variety value was 2,338 while the profusion extent of spider species was 0.118/m2. Based on the variety and profusion index, the spider distribution in BNTP is moderate.
ANALISIS KANDUNGAN POLIFENOL PADA EKSTRAK TUNAS BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper) Padamani, Eklopas; Ngginak, James; Lema, Abner Tonu
BIOMA Vol 5, No 1 (2020): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v5i1.3688

Abstract

Kelompok senyawa polifenol memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Dalam tulisan ini peneliti melakukan skrining polifenol pada sampel tunas bambu betung (Dendrocalamus asper) yang diperoleh dari desa Mataru Kabupaten Alor. Pengukuran kadar polifenol secara kualitatif menggunakan larutan FeCl3 1% dan pengujian secara kuantitatif menggunakan metode spektrofotometeri UV-Vis (CE 2021). Hasil pengukuran secara kualitatif menunjukan bahwa pada sampel terkandung senyawa polifenol. Hal ini diperkuat dengan adanya indikator pembentukan warna coklat kehitaman yang pekat. Pengukuran secara kuantitatif menggunakan Spektrofotometri UV-Vis (CE 2021) menunjukan bahwa pada sampel terkandung senyawa polifenol dengan total kadar 8,065 mg/L. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi bidang farmakologi tentang tunas bambu betung sebagai salah satu sumber polifenol dan masyarakat tentang pemanfaatan tunas bambu betung sebagai salah satu sumber polifenol dalam pengawetan bahan makanan yang mudah teroksidasi.
Peningkatan Kualitas Kecap Nira Lontar dengan Penambahan Tepung Tempe Suenan, Linda N.; Ledo, Melissa E.S.; Ngginak, James
SCISCITATIO Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2, Number 1, Januari 2021
Publisher : Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/sciscitatio.2021.21.43

Abstract

Kecap nira lontar adalah jenis kecap tradisional yang umum dibuat oleh masyarakat suku Rote, Nusa Tenggara Timur melalui proses karamelisasi nira dari tanaman lontar dengan metode pemanasan. Penambahan tepung tempe sebagai sumber protein nabati berpotensi meningkatkan kandungan gizi kecap nira lontar. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan tepung tempe pada peningkatan nilai protein dan citarasa kecap nira lontar. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan penambahan variasi konsentrasi tepung tempe yaitu yaitu 0%, 3%, 5%, 7%, dan 10% pada kecap nira lontar. Tahapan penelitian meliputi proses pembuatan kecap nira lontar, uji protein kecap nira lontar dan uji organoleptik. Kandungan protein pada kecap nira lontar meningkat sebanding dengan konsentrasi tepung tempe yang ditambahkan. Uji organoleptik terhadap kecap nira lontar yang diperkaya tepung tempe menunjukkan perbedaan antar perlakuan. Penambahan tepung tempe pada kecap nira lontar meningkatkan kandungan protein dan citarasanya.
REDUCING SUGAR CONTENT IN SIWALAN ROOMIE (Borassus flabellifer L) BEFORE COOKING AND LIQUID BROWN SUGAR AFTER COOKING James Ngginak; Sonya Titin Nge; Filorita F. Klau; Coni Lisandra Balle Bisilissin
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan) Vol 7, No 1 (2020): August 2020
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/biolink.v7i1.2919

Abstract

Sugar reduction is one of the essential macronutrients used as energy sources. High levels of sugar reduction in food can increase the sweet taste of these foodstuffs. However, the consumption of high sugar food can cause diabetes mellitus. The purpose of this study is to increase the economic value of liquid palm sugar (Borassus flabellifer L) and opportunities as a preservative in the food industry. This research used quantitative descriptive methods. The results showed that the level of sugar reduction in siwalan liquid brown sugar (Borassus flabellifer L) was 15.65%, the water content in the liquid palm sugar sample (Borassus flabellifer L) is 26.78%, and the temperature of the liquid brown sugar after cooking is 230C. The effect of heat or temperature on cooking also causes physical changes in liquid brown sugar such as caramel formation, color and flavour.
ANALISIS KANDUNGAN SAPONIN PADA EKSTRAK SERATMATANG BUAH LONTAR (Borassus flabellifer Linn) James Ngginak; Meryana Tamu Apu; Refli Sampe
Bioedukasi Jurnal Pendidikan Biologi Vol 12, No 2 (2021): BIOEDUKASI, NOVEMBER 2021
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/bioedukasi.v12i2.4451

Abstract

The Identification of Carotenoids and Testing of Carotenoid Antioxidants from Sand Lobster (Panulirus homarus) Egg Extract James Ngginak; Jubhar C Mangibulude; Ferdy S Rondonuwu
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 22, No 3 (2017): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.539 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.22.3.155-160

Abstract

Sand lobsters (Panulirus homarus) are organisms that play an important role in supporting a society’s economy. Lobsters have a business appeal due to their high demand, enjoyable taste, as well as significant nutritional content. It is interesting that sand lobster eggs have a yellow orange color as an indicator of the presence of carotenoid content. Related with advancements in research and the utilization of carotenoids, this research identifies carotenoids and tests carotenoid antioxidants from sand lobster (Panulirus homarus) egg extract. In identifying carotenoids in sand lobster egg extract, HPLC (high performance liquid chromatography) (shimadzu LC-10AD, Japan) is used. In testing carotenoid antioxidants from sand lobster eggs, a DPPH method is utilized. The identification results with HPLC reveal that the sample contains carotenoids. The kinds of carotenoids identified are dinoxanthin, diadinoxanthin, zeaxanthin, lutein, astaxanthin, and violaxanthin. Among the six kinds of carotenoids identified, lutein is the type of carotenoid that has the highest concentration. These carotenoid compounds are detected in wavelengths of 400-500 nm. The test results of antioxidant power reveal that to hamper free radicals (IC50), a sample concentration of 6675.25 µg.ml-1 is needed. The ability to hinder free radicals from a sample extract is mostly conducted by lutein, zeaxanthin, and astaxantin. If seen from the analytical results, it can be surmised that sand lobster eggs contain carotenoids that can be used as a carotenoid source for humans.   Keywords : Sand Lobster, HPLC, Carotenoids, DPPH, Antioxidant
AJERAN LEAVES ETHANOL EXTRACT (Bidens pilosa L) AS AN ANTIBACTERIAL Staphylococcus aureus Mami Seko; Alan Ch Sabuna; James Ngginak
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v7i1.22671

Abstract

Tumbuhan ajeran memiliki kandungan senyawa kimia seperti flavanoid, saponin dan fenol yang berpotensi sebagai antibakteri. Antibakteri adalah zat yang dapat membunuh atau menekan pertumbuhan atau reproduksi bakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak etanol daun ajeran (Bidens pilosa L) sebagai antibakeri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Analisis menggunakan uji Anova satu jalur (One Way Anova). Jika ada pengaruh yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji DMRT. Dalam penelitian ini pembentukan Zona bening menunjukan bahwa ekstrak etanol daun ajeran memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Semakin luas zona bening yang terbentuk maka semakin kuat senyawa bioaktif dalam menghambat pertumbuhan bakteri.  Pembuktian daya hambat ekstrak daun ajeran terhadap pertumbuhan bakteri S aureus dapat pula diukur melalui menghitung jumlah koloni. Apabila konsentrasi ekstraknya meningkat maka jumlah koloni bakteripun semakin berkurang. Hasil uji daya hambat menunjukan bahwa ekstrak etanol daun ajeran tidak memiliki pengaruh daya hambat yang signifikan terhadap pertumbuhan bakteri S aureus. Dalam penelitian ini perlakuan ekstrak etanol daun ajeran memiliki pengaruh daya antibakteri yang signifikan terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Uji lanjut DMRT menunjukan bahwa (perlakuan P1 10,67 CFU/mL) memiliki nilai yang berbeda nyata.
Komposisi Pigmen pada Ulva sp., Padina australis dan Hypnea sp. dari Pantai Tablolong Provinsi Nusa Tenggara Timur Martice Desi Pesang; James Ngginak; Alfred Gasper Onisimus Kase; Coni Lisandra Balle Bisilissin
Jurnal Kelautan Tropis Vol 23, No 2 (2020): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v23i2.5912

Abstract

Indonesia has marine biological natural resources consisting of fish, seaweed, crabs and shrimp which are very potential. The purpose of this study was to determine the composition of pigments in Ulva sp (Chlorophyta), Padina australis (Paeophyta) and Hypnea sp (Rhodophyta) obtained from Tablolong waters. The method used in this research is descriptive qualitative and quantitative. Proof of pigment in samples using thin layer chromatography (TLC). The results of pigment analysis of Ulva sp obtained twelve color spots with identified pigment types consisting of chlorophyll a, chlorophyll b, xanthophyll, b-carotene and feofitin. The pigment content identified in Padina australis samples are chlorophyll b, feoforbid, xanthophyll, chlorophyll a, carotene and feofitin a. The types of pigments identified in Ulva sp include pigment chlorophyll a, chlorophyll b, carotene and feofitin from the total color spots formed. Based on the results of this study concluded that non-cultivated seaweed obtained from Tablolong waters contains carotenoid and chlorophyll pigments. Suggestions from this study are expected to do an analysis of pigment content analysis in the dry season time period and continued with antioxidant testing.  Indonesia memiliki Sumber Daya Alam hayati laut yang terdiri dari ikan, rumput laut, kepiting dan udang yang sangat potensial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi pigmen pada Ulva sp (Chlorophyta), Padina australis (Paeophyta)  dan Hypnea sp (Rhodophyta)  yang diperoleh dari perairan Tablolong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Pembuktian pigmen pada sampel menggunakan Kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil analisis pigmen dari Ulva sp diperoleh dua belas spot warna dengan jenis pigmen yang teridentifikasi terdiri dari klorofil a, klorofil b, xantofil, b-karoten dan feofitin. Kandungan pigmen yang teridentifikasi pada sampel Padina australis adalah klorofil b, feoforbid, xantofil, klorofil a, karoten dan feofitin a. Jenis pigmen yang teridentifikasi pada Ulva sp meliputi pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan feofitin dari total spot warna yang terbentuk. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rumput laut non budidaya yang diperoleh dari perairan Tablolong memiliki kandungan pigmen karotenoid dan klorofil. Saran dari penelitian ini diharapkan dilakukan peneltian analisis kandungan pigmen pada periode waktu musim kemarau serta dilanjutkan dengan uji antioksidan.
Analisis Protein, Tekstur dan Rasa Ice Cream Berbahan Dasar Rumput Laut Merah (Kappaphycus alvarezii) Andreas Lawe Belang; James Ngginak; Sonya Titin Nge
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITPA.2021.v06.i02.p06

Abstract

Rumput laut merupakan kelompok tumbuhan tingkat rendah yang tergolong dalam ganggang (algae). Berbagai macan species rumput laut berpeluang untuk diproduksi menjadi ice cream. Ice cream merupakan produk pangan beku yang sangat populer di seluruh dunia dan sangat digemari oleh anak-anak maupun orang dewasa yang tentunya memiliki kandungan nutrisi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kadar protein, tekstur dan rasa ice cream berbahan dasar rumput laut Kappaphycus alvarezii. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan. Analisis data menggunakan one way Anova. Formulasi perlakuan yang digunakan P1 (15% Kappaphycus alvarezii ), P2 (30% Kappaphycus alvarezii ) dan P3 (45% Kappaphycus alvarezii ). Hasil penelitian terbukti Kappaphycus alvarezii dapat dijadikan sebagai bahan baku alternatif pembuatan ice cream. Berdasarkan analisis one way anova dan uji lanjut DMRT menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan pada kandungan kadar protein P1 yaitu sebesar 0.12792 %. Sedangkan hasil uji organoleptik terkait parameter tekstur ice cream berdasarkan analisis one way anova menunjukkan tekstur tidak terdapat pengaruh yang signifikan sehingga tidak dilanjutkan pada uji DMRT dengan nilai P2 sebesar 4,36 %. Sedangkan uji organoleptik untuk aspek rasa berdasarkan analisis one way anova menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan sehingga tidak dilanjutkan pada uji DMRT dengan nilai P1 sebesar 4,45 %.
UJI COD DAN MIKROBIOLOGI PADA SUMBER MATA AIR NIFUESU DESA BAUMATA UTARA KECAMATAN TAEBENU KABUPATEN KUPANG Yunita Enjelina Bulu; James Ngginak; Winioliski Rohi Bire
BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol 13, No 1 (2022): BIOEDUKASI, MEI 2022
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/bioedukasi.v13i1.5311

Abstract

Water is a very special chemical compound, which in its content consists of hydrogen compounds (H) and oxygen compounds (O). By Government Regulations No. 82 of 2001 concerning water management, water must meet the criteria of three parameters, namely physical parameters, chemical parameters, and microbiological parameters (Total Coliform). This study aims to determine the water quality in the Nifuesu spring, North Baumata village, Taebenu district, and Kupang regency based on chemical parameters (COD) and Microbiological parameters. The method used is a quantitative descriptive method with an experimental design by comparing the measurement data from each water parameter with the PP quality standard No.82  of 2001. These data show that the COD value at the point I is 7,86 mg/L and point II is 6.13 mg/L. About water quality standards according to PP No.82 of 2001, it can be concluded that the water quality parameters at the location of the Nifuesu spring for COD testing meet the drinking water quality standards set by the Government by the criteria for class I water quality standards 82 of 2001 which is 10 mg/L while the Total Coliformtest at the point I and point II obtained the same results, namely<2400/1000 mL which criteria meet the class II water quality standards set by the Government.Kata Kunci:COD, Mikrobiologi, Sumber Mata Air, NIfuesu