Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

ANALYSIS OF CONTENT OF β-CAROTEN COMPOUNDS IN PALM FRUIT (Arenga piñata) FROM BAUMATA VILLAGE James Ngginak; Andriani Rafael; Djeffry Amalo; Sonya Titin Nge; Coni Sandra Bisilissin
Jambura Edu Biosfer Journal Vol 2, No 1 (2020): Jambura Edu Biosfer Journal (JEBJ)
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.379 KB) | DOI: 10.34312/jebj.v2i1.2717

Abstract

Society is now vulnerable to various diseases. people need to be educated in the selection of foods that are healthy and good for the body. β-carotene is a healthy food that is good for the body. The study was conducted to determine the content of β-carotene compounds in fruit (Arenga piñata). Samples were obtained from Baumata village. The study used Thin Layer Chromatography (TLC) and Spectrophotometry methods. The research data were analyzed according to linear regression equations and relevant reference studies. The results of the study using the TLC method showed that the Rf value for palm fruit was 0.943 and the Rf value for the standard β-carotene was 0.544. Spectrophotometric test showed the content of β-carotene compounds from palm fruit extract at a wavelength of 470 nm had a concentration of 26.18 ppm with absorbance of 0.055. As for the standard β-carotene concentration of 35.83 ppm with an absorbance value of 0.080. Based on the results of the study it can be concluded that the palm fruit (fro) contains β-carotene. The presence of β-carotene in palm fruit can be used as a healthy functional food choice for the community as well as a choice of sources of vitamin A.
ISOLASI DAN SELEKSI BAKTERI PENGHASIL ENZIM EKSTRASELULER PADA TANAH MANGROVE DI PANTAI NOELBAKI Ermi Sustika Remijawa; Anggreni D. N. Rupidara; James Ngginak; Ocky Karna Radjasa
JURNAL ENGGANO Vol 5, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.5.2.164-180

Abstract

Bakteri yang hidup pada tanah mangrove bersifat halofilik yaitu mampu hidup pada lingkungan dengan kondisi kadar garam yang tinggi. Bakteri yang hidup pada zona yang ekstrim memerlukan protein yang tinggi untuk mempertahankan hidup dan dapat melakukan metabolisme, salah satunya dengan membentuk enzim terutama enzim ekstra seluler (enzim amilase, protease, selulase dan lipase). Tujuannya yaitu untuk mengisolasi dan menyeleksi bakteri penghasil enzim ekstraseluler. Metode yang digunakan adalah survey dan eksperimental terhadap isolasi bakteri dari tanah mangrove yang dikarakterisasi berdasarkan morfologi, pewarnaan gram, dan uji aktivitas enzim amilase dengan media amilum, protease dengan media skim milk, selulase dengan media Carboxy Methyl Cellulosed an lipase dengan media tween 80. Analisis data secara deskriptif kuantitatif. Terdapat tiga parameter yang diukur yaitu suhu, salinitas dan pH. Berdasarkan data penelitian ditemukan bahwa tanah mangrove yang ada di pantai Noelbaki menghasilkan 70 isolat bakteri penghasil enzim ekstra seluler. 33 isolat bakteri memiliki aktifitas enzim amilase, 20 isolat memiliki aktifitas enzim proteolitik, 56 isolat memiliki aktifitas selulolitik,10 isolat memiliki aktifitas lipolitik, sehingga total isolat yang memproduksi enzim ekstraseluler adalah 119 isolat, hal ini menjelaskan bahwa beberapa isolat memiliki kemampuan menghasilkan enzim multi-aktifitas atau mampu menghasilkan beberapa enzim.ISOLATION AND SELECTION OF BACTERIA PRODUCING EXTRACELLULAR ENZYMES ON MANGROVE LAND OF NOELBAKI BEACH. Bacteria living in the halofilic mangrove land are able to live in environments that are high salinity. Bacteria that live in the extreme zone require high proteins to sustain life and can metabolize, one by forming enzymes especially extra-cellular enzymes (amilase, protease, selulase and lipase). The aim was to isolate and select extra-cellular enzyme bacteria. This method was a survey and experimental against the insulation of mangrove land controlled by morphology, dyeing grams, and testing for amilase enzyme activity for amilum media, protease with skim milk, selulase with medium carboxy methyl cellulose and lipase in tween media. Quantitative descriptive analysis of data. Three parameters, measured temperature, salinity and ph. Based on research data, were found that mangrove soils located on the coast of noelbaki produced 70 insulations of extreme enzyme yielding bacteria. 33 bacterial isolates have activity in amilase enzyme, 20 isolates have protein activity, 56 isolates had activity cellulase enzyme, 10 isolates had activities lipase enzyme, that include 119 isolates which produced extra-cellular enzymes, which made it clear that some isolates had the ability to create a multi-activity enzyme.
Opportunity and benefits of functional food from the sea: A Rewiew Paulus Damar Bayu Murti; Bambang Dwiloka; Ocky Karna Radjasa; James Ngginak
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 11 No. 2 (2021): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.221 KB) | DOI: 10.31938/jsn.v11i2.297

Abstract

Functional food has been believed to prevent and reduce the possibility of chronic diseases such as obesity, diabetes, coronary heart disease, hypertension and cancer. The sea offers resources that can be used as a source of functional food. Research on bioactive compounds from marine life has been carried out, which have biological activity. For example, omega-3 consist of two types of acids, namely docosahexaenoic acid (DHA) and eicosapentanoic acid (EPA), which is contained in fish. Carotenoids and xanthophylls are abundant in macroalgae. Likewise with phenolic compounds and polysaccharides derived from algae. The protein hydrolysate from fish waste which is used as an alternative product has biological activity. Chitin and chitosan were extracted from crustacean shells and marine mollusk. Referring to the diversity of compound bioactivity from marine resources, this review emphasizes more on the potential of functional food ingredients owned by marine resources and their opportunities and benefits..Keywords: Functional food, Marine, Bioactive compounds, Chronic diseases, Biological activityABSTRAKPeluang dan manfaat pangan fungsional dari laut: Telaah PustakPangan fungsional telah dipercayai dapat mencegah dan menurunkan kemungkinan penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, jantung koroner, hipertensi dan kanker. Laut menawarkan sumberdaya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan pangan fungsional. Penelitian mengenai senyawa bioaktif dari biota laut sudah banyak dilakukan yang memiliki aktivitas biologis.  Sebagai contoh, Omega-3 terdiri atas dua jenis asam yaitu asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam eikosapentanoat (EPA) yang terkandung pada ikan. Karotenoid dan xantofil yang banyak terkandung pada makroalga. Begitu pun dengan senyawa fenolik dan polisakarida yang berasal dari alga. Hidrolisat protein dari limbah ikan yang dimanfaatkan sebagai produk alternatif memiliki aktivitas biologis. Kitin dan kitosan yang diekstrak dari limbah cangkang krustasea dan moluska laut. Mengacu pada keragaman bioaktivitas senyawa dari sumberdaya kelautan, review ini lebih menekankan pada potensi bahan pangan fungsional yang dimiliki oleh sumberdaya kelautan serta peluang dan manfaatnya.Kata kunci : Pangan fungsional, Laut, Senyawa bioaktif, Penyakit kronis, Aktivitas biiologi
The Content of reducing sugar in Siwalan juice (Borassus flabellifer L) before cooking and after cooking James Ngginak
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 4 No 1 (2019): BIOSFER: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.063 KB) | DOI: 10.23969/biosfer.v4i1.1805

Abstract

Gula reduksi merupakan salah satu zat gizi makro penting sebagai sumber energi. Kadar gula reduksi yang tinggi dalam suatu bahan pangan ditandai dengan cita rasa yang manis. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium FST Kimia Undana. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kandungan gula reduksi pada nira siwalan (Borassus flabellifer L) sebelum dimasak dan setelah dimasakan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Data penelitian dianalisis menggunakan deskripsi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampel sebelum dan sesudah pemasakan mengandung gula reduksi. Gula reduksi yang terkandung mempunyai konsentrasi yang berbeda. Sampel sebelum dimasak memiliki kadar gula reduksi 1,49 % dan sesudah dimasak 15.65 %. Variable lain yang diukur dalam penelitian ini adalah kadar air dan suhu. Kadar air pada sampel sebelum pemasakan adalah 51,69 % dan sesudah pemasakan 26,78 % sedangkan suhu sampel sebelum pemasakan yaitu 230C dan 230C setelah pemasakan. Dalam penelitian ini terjadi perubahan fisik pada sampel setelah perebusan atau pemasakan. Perubahan fisik yang bisa diamati sebelum dan sesudah pemasakan yaitu setelah pemasakan sampel terbentuk karamel, warna yang coklat dan aroma gula yang khas. Semua rangkaian perubahan pada sampel ini dipengaruhi oleh perlakuan panas atau suhu. Kata- kata kunci : Gula, Gula reduksi, Pohon lontar, Nira, Pemasakan
Analisis Kandungan Vitamin C dari Ekstrak Buah Ara (Ficus carica L) dan Markisa Hutan (Passiflora foetida L) James Ngginak; Anggreini Rupidara; Yanti Daud
Jurnal Sains dan Edukasi Sains Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Sains dan Edukasi Sains
Publisher : Faculty of Science and Mathematics, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/juses.v2i2p54-59

Abstract

Vitamin C merupakan salah satu senyawa antioksidan yang efektif dalam menangkal radikal bebas. Komponen ini umumnya terkandung dalam buah-buahan dan sayuran. Buah-buahan yang tumbuh liar seperti buah markisa hutan dan buah ara juga mengandung vitamin C. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kandungan vitamin C pada buah Ara (Ficus carica L) dan Markisa Hutan (Passiflora foetida L) yang tumbuh di area Kupang. metode atau Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode iodometri dan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menggunakan metode iodometri menunjukkan bahwa pada buah Ara (Ficus carica L) mengandung 4,13 mg vitamin C dan buah Markisa Hutan (Passiflora foetida L) mengandung 5,16 mg vitamin C. Analisis menggunakan Spektrofotometri diperoleh kandungan vitamin C pada buah ara 1,244 mg/L serta kandungan vitamin C pada buah markisa hutan 1,904 mg/L. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa buah dari jenis tumbuhan yang tumbuh liar dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan untuk memenuhi asupan vitamin C bagi manusia. Saran bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan uji antioksidan dan uji bakteri dari dua jenis sampel.
Effect of Variations in Sugar Addition to the Quality of Bamboo Shoot Syrup (Dendrocalamus asper) Soleman Sayuna; James Ngginak; Merpiseldin Nitsae
BIOEDUKASI Vol 18 No 1 (2020)
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bioedu.v18i1.15445

Abstract

Bambu betung (Dendrocalamus asper) merupakan tumbuhan berumpun yang memiliki fase tumbuh melalui tunas (rebung). Rebung memiliki kandungan fosfor, vitamin A, vitamin C, serat mineral dan protein yang baik untuk tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan gula terhadap kualitas sirup rebung betung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) untuk uji sifat organoleptik. Variasi penambahan gula yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50%, 55%, 60% dan 65%. Hasil uji vitamin C secara berturut - turut adalah 2,112%, 3,256%, 4,136%, dan 5,016%. Hasil uji protein secara berturut – turut untuk setiap perlakuan adalah 0,25%, 0,15%, 0,24% dan 0,17%. Hasil uji kadar air menunjukkan 0,073%, 0,063%, 0,056% dan 0,056%. Serta hasil uji oganoleptik (kekentalan, rasa dan kesukaan) menunjukkan perlakuan terbaik terdapat pada kosentrasi gula 65% dengan nilai 3.8000, 3.4667 dan 3.6000. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh variasi gula terhadap vitamin C, kadar air dan organoleptik, akan tetapi tidak memiliki pengaruh terhadap kadar protein. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui nilai gizi lemak, Karbohidrat, Vitamin A, vitamin B1 (Thiamin), Vitamin B2 (Ribovlavin), Fe, K, Ca, P, Na dan uji mikrooganisme.
RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN BAYAM HIJAU (Amaranthus viridis L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS LIMBAH KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminate) Ivone Meiske Letty; Arnold Christian Hendrik; James Ngginak
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 4 No 2 (2021): Indigenous Biologi Agustus 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman bayam merupakan tumbuhan C4 dan pengikat gas CO2. Selain itu, bayam juga banyak mengandung Vitamin A, B, C, mineral (kalsium, fosfor dan zat besi). Salah satu bentuk atau upaya meningkatkan produktifitas sayur bayam adalah pemanfaatan bahan organik sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman bayam. Bahan organik yang dapat dimanfaatkan adalah kompos limbah kulit pisang kepok. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos limbah kulit pisang kapok terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman bayam hijau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu K0 : Kontrol, P1 : Perlakuan 1, P2 : Perlakuan 2, P3 : Perlakuan 3, P4 : Perlakuan 4. Data hasil pengukuran dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan taraf 5%.. Parameter pengamatan adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan lebar daun. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P3 (1250 gr tanah + 750 gr pupuk kompos) memberikan hasil terbaik pada semua parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan lebar daun.
ANALISIS KANDUNGAN POLIFENOL PADA EKSTRAK TUNAS BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper) Eklopas Padamani; James Ngginak; Abner Tonu Lema
BIOMA Vol 5, No 1 (2020): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v5i1.3688

Abstract

Kelompok senyawa polifenol memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Dalam tulisan ini peneliti melakukan skrining polifenol pada sampel tunas bambu betung (Dendrocalamus asper) yang diperoleh dari desa Mataru Kabupaten Alor. Pengukuran kadar polifenol secara kualitatif menggunakan larutan FeCl3 1% dan pengujian secara kuantitatif menggunakan metode spektrofotometeri UV-Vis (CE 2021). Hasil pengukuran secara kualitatif menunjukan bahwa pada sampel terkandung senyawa polifenol. Hal ini diperkuat dengan adanya indikator pembentukan warna coklat kehitaman yang pekat. Pengukuran secara kuantitatif menggunakan Spektrofotometri UV-Vis (CE 2021) menunjukan bahwa pada sampel terkandung senyawa polifenol dengan total kadar 8,065 mg/L. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi bidang farmakologi tentang tunas bambu betung sebagai salah satu sumber polifenol dan masyarakat tentang pemanfaatan tunas bambu betung sebagai salah satu sumber polifenol dalam pengawetan bahan makanan yang mudah teroksidasi.
Karakteristik Getah Tumbuhan Berpotensi Sebagai Bahan Perekat Asal Desa Duawutun Kabupaten Lembata Felix Laba Gole; Arnold Christian Hendrik; Yanti Daud; James Ngginak; Sonya T.M Nge
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 15, No 1 (2023): QUAGGA : Jurnal Pendidikan dan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v15i1.4586

Abstract

Kabupaten Lembata merupakan daerah kepulauan yang kaya akan Sumber daya alam (SDA) hayati. Tumbuhan bergetah merupakan salah satu komoditi penting bagi masyarakat lembata. Perekat merupakan hal yang sangat penting dalam industri pengolahan kertas, kayu dan literatur lainnya. Jenis perekat yang digunakan dalam industri pengolahan sangat beragam. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh getah dari mangga, nangka, maja dan kudo untuk pembuatan perekat, kemudian memperoleh perekat kertas, dan membandingkan karakteristik perekat dari masing masing tumbuhan bergetah tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli-september di Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas Kristen Artha Wacana Kupang. Proses pengujian karakterisasi perekat dari getah  tumbuhan yaitu uji kenampakan, uji keasaman (pH), berat jenis perekat. Hasil pengamatan yang diperoleh pada pengujian nilai berat jenis pada perekat dekstrin dari getah nangka yaitu 1,05 gram, perekat dari getah mangga yaitu 1,00gram, perekat dari getah maja yaitu 1,03 gram, dan perekat dari getah kudo yaitu 1,15 gram. Nilai berat  jenis yang diperoleh  mendekati nilai berat  jenis air yaitu  1,00.(a) Uji kenampakan: getah nangka berwarna putih kecoklatan, getah maja berwarna orange, getah mangga berwarna kuning kecoklatan dan getah kudo berwarna cokelat kehitaman. (b) Tingkat keasaman (pH)  Mangga =6 pH;Nangka = 7pH;Maja = 3pH; dan Kudo = 5pH. (c) Berat jenis perekat getah pohon:Nangka = 1,05 g/cm3; Mangga= 1,00 g/cm3; Maja = 1,03 g/cm3; dan Kudo = 1,15 g/cm3.
Komponen Senyawa Aktif pada Udang Serta Aplikasinya dalam Pangan Ngginak, James; Semangun, Haryono; Mangimbulude, Jubhar C.; Rondonuwu, Ferdy S.
Sains Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2013): July-December 2013
Publisher : Fakultas Kedokteran; Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.761 KB) | DOI: 10.30659/sainsmed.v5i2.354

Abstract

Indonesian water area is vast and has a great potential of natural resources. Most of the Indonesian people working as fisherman describes that oceanis place of making a living. Watery area resources Indonesian watery area is vast and has a great potential incude shrimps, fish, and other organism tosupport human life. Ocean organism has been known to contain nutrition which is good for human’s health. Shrimps contains omega 3, mineral, fat,citin, carotenoide (astaxanthin) and vitamin. The active compound have an ability to prevent disease and meet the nutritional need of body. Omega3 andastaxantin for example are active compounds found in shrimps. These compound play a role as antioxidant and free radicals scavenger can be supplementfor pregnant women and baby. Omega 3 and antaksantine are found in various shrimps and fish. Thus, the development of product from this organismincludes supplement, margarine, cake, souse, bread, kerupuk, flour and salt. In this review, the writer describes the the functional compound and itsusage as food product.