Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Factors Relating to the Presence of Escherichia Coli Bacteria in Beverages at the Area of Junior High School 1 Sukoharjo Nurbaya, Fiqi; Ani, Nur; Sari, Dewi Puspito; Maharani, Nine Elissa; Indhun, Qomariah
Journal of Public Health for Tropical and Coastal Region Vol 6, No 3 (2023): Journal of Public Health for Tropical and Coastal Region
Publisher : Faculty of Public Health, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jphtcr.v6i3.20335

Abstract

Introduction: There are many traders who sell beverages at the school at a cheap price, but delicious with a variety of flavors. A preliminary study at Junior High School 1 in Sukoharjo showed that 5 kinds of beverages sold at school contained Escherichia coli (E.coli) and some problems with food handlers occurred, such as not wearing head coverings and aprons. This study aimed to determine the association between food handler hygiene, equipment sanitation, water quality, and sanitation facilities with the presence of E. coli bacteria in beverages sold at the Junior High School 1 Sukoharjo area.Methods: This study used a cross-sectional design. The sampling method was total sampling. The sample size was 32 traders. Beverage samples of red and white syrup milk ice, macapuno coconut ice, milk tea ice, grass jelly ice, iced tea, milkshakes, hot tea, lemon tea ice, young coconut ice, sugar cane ice, Thai tea, chocolate ice, sour sugar ice. Data were collected through observation, interviews, and laboratory tests using total germ numbers. Chi-Square and Fisher Exact tests were used for the analysis.Results: There were associations between food handler hygiene, equipment sanitation, water quality, and sanitation facilities with the presence of E.coli bacteria in beverages in the Junior High School 1 Sukoharjo area, with the p values of 0.001, 0.001, 0.004, and 0.015 respectively.Conclusion: To reduce E. coli infection among the students, food handler hygiene, equipment sanitation, water quality, and sanitation facilities at the school should be improved., especially at Junior High School 1 Sukoharjo. 
A HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN STRES KERJA DOSEN K3 DI JAWA TENGAH DIY: Hubungan Beban Kerja Dan Stres Kerja Dosen K3 di Jawa Tengah DIY Ani, Nur; Wartini, Wartini; Elissa Maharani, Nine; Nurbaya, Fiqi; Sartika, Iik
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala (JIKeMB) Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v5i1.3851

Abstract

Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. Stres kerja merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindari atas gangguan fisik dan mental. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh dosen K3 se-Jawa-DIY sebanyak 32 responden. Teknik sampling dengan menggunakan teknik total sampling. Variabel yang digunakan meliputi variabel bebas, beban kerja, sedangkan variabel terikat adalah stres kerja. Uji analisis bivariat menggunakan uji person product moment, dimana sebelumnya dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Hasil penelitian ini diketahui menunjukkan bahwa tingkat beban kerja sedang sebesar 94%, dan tingkat stres kerja sebesar 72%. Sementara itu, hasil analisis nilai hubungan uji person product-moment diperoleh p-value 0,000 dengan nilai korelasi person 0,617 yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara beban kerja dengan stres kerja.Kata Kunci : Beban Kerja, Stres Kerja, Dosen
The Relationship between Mother's Level of Knowledge About MP-ASI and EventsStunting among toddlers in Jenggrik Village, Kedawung District, Sragen Regency Afiffah Aulia Rohmah; Syefira Ayudia Johar; Fiqi Nurbaya
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala (JIKeMB) Vol 5 No 2 (2023): NOVEMBER 2023
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jikemb.v5i2.5227

Abstract

Sragen Regency is one of the districts with a prevalence ratestunting which is quite high. Numberstunting in Sragen there has been an increase from 4,353 children in 2021 to 5,085 children in 2022.The aim of this research was to determine the relationship between the mother's level of knowledge about MP-ASI and the incidentstunting I n toddlers in Jenggrik Village. This type of research is quantitative by design Case Control. The population and sample for this study were 49 cases and 49 control groups with toddler mothers/caretakers as respondents. TechniqueSampling using techniquesTotal Sampling. This research instrument uses a questionnaire and is processed usingsoftware SPSS through analysischi square95% confidence level (a = 5%). The results of the univariate analysis of the level of knowledge of mothers in the low knowledge case group were more dominant at 30 (61.2%), while the high knowledge control group was more dominant at 48 (98.0%). Results of univariate analysis of eventsstunting case group experiencedstunting (100%), while the control group experienced no eventsstunting (100%). The results of bivariate analysis show There is a relationship between the mother's level of knowledge about MPASI and the incident stunting to Toddlers in Jenggrik Village with valuesp-value 0,000 < 0,05. Recommended for mothers toddlers to be more active in seeking information about children's growth and development, the impacts they have, as well as knowledge about providing MP-ASI, either through health education, social media, radio, newspapers, etc.
Analisis Kepadatan Tikus di Wilayah Kerja Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Yogyakarta Tahun 2023 Susanti, Fitri Aprilia; Maharani, Nine Elissa; Nurbaya, Fiqi
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v15i1.2547

Abstract

Tikus merupakan reservoir berbagai macam penyakit, keberadaanya diawasi untuk mencegah risiko penyebaran penyakit dan gangguan kesehatan. Berdasarkan Laporan Pengendalian Risiko Lingkungan Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Yogyakarta tahun 2021 dan 2022, terdapat peningkatan angka kepadatan tikus. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian menggunakan data sekunder berupa laporan Wilayah Kerja Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Yogyakarta mengenai pemasangan perangkap tikus selama tahun 2023. Analisis data univariat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Nilai trap succes Bandara Adi Sucipto 0,44%, Pelabuhan Laut Baron 1,81% dan Bandara Internasional Yogyakarta 0,91%. Kepadatan tikus di Bandara Adi Sucipto dan Bandara Internasional Yogyakarta memiliki nilai trap succes memenuhi baku mutu kesehatan, sedangkan Pelabuhan Laut Baron memiliki nilai trap succes melebihi nilai baku mutu kesehatan. Jenis tikus yang tertangkap diantaranya Rattus tanezumi, Rattus norvegicus, Mus musculus dan Bandicota indica. Sebagian besar tikus yang ditemukan di Bandara Adi Sucipto dan Pelabuhan Laut Baron berjenis kelamin jantan, sedangkan Bandara Internasional Yogyakarta sebagaian besar berjenis kelamin betina. Indeks pinjal umum di seluruh wilayah kerja Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Yogyakarta termasuk kategori rendah. Perlu peningkatan upaya pengendalian keberadaan tikus di wilayah kerja Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Yogyakarta.
Analysis of Factors Causing Stunting based on The Urgency, Seriousness, Growth (USG) Method in Mranggen Village Polokarto Sukoharjo Ani, Nur; Wartini; Nurbaya, Fiqi; Ayudia Johar, Syefira; Elissa Maharani, Nine
Jurnal Kesehatan Vol 17, No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Stunting adalah kondisi anak memiliki ukuran tubuh lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berfikir. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo hasil Diseminasi Pengukuran Pertumbuhan pada November 2022, diketahui bahwa Kecamatan Polokarto Desa Polokarto merupakan area stunting tertinggi. Berdasarkan data aplikasi e-PPGBM Puskesmas Polokarto (2023) hasil data input Desember 2022 diketahui bahwa kasus stunting tertinggi di Desa Mranggen sebanyak 97 kasus stunting (TB/U), underweight (BB/U) sebanyak 80 kasus dan wasting (BB/TB) sebanyak 37 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab kejadian stunting di Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Metode : Desain penelitian yang digunakan pada studi ini adalah diskriptif analitik. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan bulan Februari-Maret 2023. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 118 orang ibu-ibu yang memiliki balita usia 8-65 bulan. Teknik pengambilan data menggunakan total sampling. Data yang digunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari instrumen penelitian, yaitu kuesioner sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari data puskesmas dan data profil kesehatan setempat. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan metode USG. Hasil : Hasil penelitian univariat diperoleh faktor yang paling dominan adalah faktor distribusi akses air bersih dengan nilai baik (62,71%), cukup (32,2%) dan kurang baik (5,08%). Sementara hasil dari analisa metode USG diperoleh masalah utama disebabkan karena kesehatan lingkungan yang kurang baik. Simpulan : Kesimpulan dalam penelitian ini adalah faktor penyebab terjadinya stunting di desa mranggen kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo adalah faktor Kesehatan lingkungan. Saran, sebaiknya masyarakat desa mranggen dibiasakan untuk melakukan PHBS dengan baik dan membuang sampah pada tempatnya.   Introduction: Stunting is when a child has a shorter body size than average children his age and delays thinking. Based on data from the Sukoharjo District Health Office from the Dissemination of Growth Measurements results in November 2022, it is known that Polokarto Subdistrict, Polokarto Village, is the highest stunting area. Based on the Polokarto Community Health Center e-PPGBM application data (2023), the input data results for December 2022 show that the highest stunting cases in Mranggen Village were 97 cases of stunting (TB/U), 80 cases of underweight (BB/U) and wasting (BB/TB). as many as 37 cases. This study aimed to determine the factors causing stunting in Mranggen Village, Polokarto District, Sukoharjo Regency. Methods: The research design used in this study is analytic descriptive. The implementation of this research was carried out from February to March 2023. The population in this study was 118 mothers with toddlers aged 8-65 months. Data collection technique using total sampling. The data used are primary data and secondary data. Preliminary data were obtained from research instruments, namely questionnaires, while secondary data was obtained from puskesmas data and local health profile data. The analysis carried out in this study was univariate analysis and the USG method. Results: The results of the univariate study obtained that the most dominant factor was the distribution factor of access to clean water with good (62.71%), sufficient (32.2%), and not good (5.08%) values. At the same time, the analysis results of the USG method obtained the main problem caused by unfavorable environmental health. Conclusion: This study concludes that the factor causing stunting in the village of Mranggen, Polokarto sub-district, Sukoharjo Regency is the environmental health factor. Suggestions, it is better for the people of Mranggen village to get used to doing PHBS properly and disposing of trash in its place.
Kajian Temporal Tingkat Pencemaran Lingkungan Perairan Waduk Cengklik Kabupaten Boyolali – Jawa Tengah Ariyani, Nurul; Maharani, Nine Elissa; Nurbaya, Fiqi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 19, No 3 (2024): Juli - September 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkmi.19.3.2024.6-13

Abstract

Latar belakang: Waduk Cengklik yang terdapat di Boyolali memiliki beragam manfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada di sekitarnya, termasuk untuk irigasi, perikanan, dan wisata. Pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas masyarakat menyebabkan kualitas air di Waduk Cengklik mengalami penurunan karena terkontaminasi zat pencemar terutama yang berasal dari limbah domestik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis secara temporal kualitas air di Waduk Cengklik pada musim hujan dan musim kemarau. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei, dengan variabel data kualitas air dan parameter uji yang terdiri atas parameter suhu, TDS, TSS, pH, DO, BOD, COD, fecal coliform, dan total coliform. Teknik analisis dalam penelitian menggunakan metode STORET untuk menentukan kualitas air berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2002. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulitas air di Waduk Cengklik pada musim hujan mengalami tingkat pencemaran berat dengan nilai STORET (-38), sedangkan pada musim kemarau, mengalami tingkat pencemaran sedang dengan nilai STORET (-24). Kesimpulan: Kondisi tersebut dipengaruhi oleh parameter-parameter seperti DO, BOD, COD, fecal coliform dan total coliform yang tidak memenuhi bahkan melebihi ambang batas baku mutu yang dipersyaratkan untuk kualitas air Kelas II, yaitu perairan yang dapat digunakan untuk sarana dan prasarana rekreasi air, aktivitas peternakan dan pertanaman.
Quality of River Water in the District Area of Middle of Java Nurbaya, Fiqi; Oktavia, Yohana Fide; Johar, Syefira Ayodia
Media Karya Kesehatan Vol 7, No 2 (2024): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v7i2.53067

Abstract

The decline in river air quality is characterized by a decline in air quality parameters, namely physical, chemical and microbiological parameters. Preliminary studies revealed that the physical and chemical parameters of TSS, BOD were respectively 52 mg/L, 57 mg/L, the test results were not in accordance with Government Regulation no. 22 of 2021 concerning Implementation of Environmental Protection and Management. The aim of this research is to determine the quality of river water based on physical and chemical parameters, namely Total Suspended Solid (TSS), Total Dissolved Solid (TDS), Chemical Oxygen Demand (COD), Biological Oxygen Demand (BOD), Dissolved Oxygen (DO), water potential hydrogen (pH) in Karanganyar Regency. This research method is quantitative descriptive using laboratory tests, with samples from 6 rivers in each sub-watershed. The sampling technique uses Integrated Sampling by carrying out laboratory testing. Data analysis uses air quality measurements using the pollutant index method. The parameters tested are physical parameters, namely TSS, TDS and chemical parameters, namely COD, BOD, DO and pH. The research results show that the TSS parameters exceed the quality standards, TDS corresponds to the quality standards, COD exceeds the quality standards, BOD exceeds the quality standards, DO corresponds to the quality standards, pH does not comply with the quality standards. The conclusions in this research are that the Jlamprang River sub-watershed of Kudus is 1.99 (lightly polluted), the Bagor River is sub-watershed of Jlantah 2.31 (lightly polluted), the Gembong River is sub-watershed of Samin 6.94 (moderately polluted), the Kumpul River is sub-watershed of Mungkung 2 .74 (lightly polluted), Kendat River, Kenatan sub-watershed, 2.67 (lightly polluted), Pepe River, Pepe sub-watershed, 2.14 (lightly polluted). The suggestion for the Karanganyar District Government is to monitor river water quality regularly Keywords: Chemical Oxygen Demand, Biological Oxygen Demand, Dissolved Oxygen.
Hubungan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia coli Dalam Air Minum Dengan Kejadian Balita Pendek Di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo Sari, Dewi Puspito; Maharani, Nine Elissa; Nurbaya, Fiqi; Ardhiyanto, Rise Vivid; Yuliatin, Yuliatin; Kusumaningpanglipur, Syallom
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 2 (2025): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i2.16529

Abstract

Kecamatan Nguter di Kabupaten Sukoharjo memiliki prevalensi balita gizi kurang yang melebihi ambang batas (<7,75%) dan merupakan yang tertinggi di kabupaten, yaitu sebesar 12,9%. Salah satu faktor yang diduga berkontribusi adalah konsumsi air minum yang terkontaminasi, khususnya di Desa Plesan dan Kedungwinong, di mana keberadaan bakteri Escherichia coli dalam air minum diduga dapat menyebabkan infeksi dan penyakit diare, sehingga menurunkan berat badan balita dan memicu kejadian balita pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keberadaan bakteri E. coli dalam air minum dengan kejadian balita pendek di Kecamatan Nguter. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain potong lintang (cross-sectional). Sebanyak 30 orang ibu dari balita pendek menjadi responden. Variabel bebas adalah keberadaan E. coli dalam air minum, sedangkan variabel terikat adalah kejadian balita pendek. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan hasil uji laboratorium bakteriologis terhadap air minum balita. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keberadaan E. coli dalam air minum dengan kejadian balita pendek di Kecamatan Nguter, Sukoharjo (p= 0,804).
A Analisis Pengelolaan Limbah Padat Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Astrini Wonogiri: Analisis Pengelolaan Limbah Padat Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Astrini Wonogiri Devita Rahayu Nurhaliza Putri; Nurbaya, Fiqi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala (JIKeMB) Vol 7 No 1 (2025): MAY 2025
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Medical solid waste management is a crucial aspect of maintaining environmental health and ensuring the safety of hospital staff and patients. Astrini General Hospital, Wonogiri, generates solid medical waste from various services, especially in inpatient care units. This study aims to analyze the medical solid waste management system, including aspects of human resources, management policies, facilities and infrastructure, segregation, storage, transportation, and final output. Method: This research employed a descriptive qualitative method using in-depth interviews, direct observations, and documentation. The study involved seven informants consisting of sanitarians, ward heads, and cleaning service staff. Data were analyzed using the Miles and Huberman interactive model. Resulth: The findings showed that most of the waste management practices were in accordance with established procedures. However, several issues remain, such as limited transport routes, suboptimal temporary storage locations, and inadequate staff training. The total volume of solid medical waste from inpatient services in one collection reached 350 kg, consisting of infectious waste, sharp objects, and pharmaceutical waste. Conclusion, Astrini General Hospital has implemented solid medical waste management fairly well. Nevertheless, improvements are needed in monitoring, infrastructure, human resources, and transportation systems. Regular training, policy evaluation, and infrastructure upgrades are recommended. Keywords: Hospital, Medical solid waste, Segregation, Transportation, Waste management
Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta Maharani, Nine Elissa; Nurbaya, Fiqi; Sari, Dewi Puspito
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 5 (2024): Volume 4 Nomor 5 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i5.14596

Abstract

ABSTRACT Umbulharjo has highest Dengue High Fever cases every year. Larvae Free Index of Umbulharjo I Health Center area on 2022 below quality standard value from Indonesian Ministry of Health (89.78%). Preliminary survey 2 of 10 houses with no cover water storage and trash bins, not all ventilation equipped with wire mesh. Research objective to determine relationship of environmental sanitation and presence of Aedes larvae in working area of Umbulharjo I Public Health Center. Research design observational analytic study, cross-sectional approach. Population community in Umbulharjo I Health Center area, total 15.112 families. Sample 100 families. Sampling technique stratified random sampling. Independent variables environmental sanitation (water storage conditions, trash bin conditions, home environment conditions), dependent variable presence of Aedes larvae. Research instrument questionnaire, observation sheet. Data analysis method chi square test, α = 0.05. Univariate analysis condition of water storage container was quite good 82%, condition of trash bin was good 83%, condition of house environment was quite good 94%. Bivariate analysis there’s relationship between condition of water storage and presence of Aedes larvae in working area of Umbulharjo I Public Health Center, p-value = 0.007. There’s no relationship between condition of trash bin and presence of Aedes larvae, p-value = 0.963. There’s relationship between condition of home environment and presence of Aedes larvae, p-value = 0.017. The environment conditions of the house and water reservoirs are related to the presences of Aedes mosquito larvae. Keywords: Environmental Sanitation, Aedes, Mosquito Larvae  ABSTRAK Kecamatan Umbulharjo memiliki kasus Demam Berdarah Dengue tertinggi setiap tahun. Angka Bebas Jentik di wilayah Puskesmas Umbulharjo I tahun 2022 di bawah nilai baku mutu yang ditetapkan Kemenkes RI (89,78%). Survei pendahuluan 2 dari 10 rumah kondisi tempat penampungan air dan tempat sampah tidak berpenutup, ventilasi belum seluruhnya dilengkapi kawat kasa. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta. Desain penelitian studi analitik observasional, pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah masyarakat wilayah Puskesmas Umbulharjo I, total 15.112 KK. Sampel penelitian 100 KK. Teknik sampling stratified random sampling. Variabel bebas sanitasi lingkungan (kondisi tempat penampungan air, kondisi tempat sampah, kondisi lingkungan rumah) dan variabel terikat keberadaan jentik nyamuk Aedes. Instrumen penelitian kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji chi square dengan α = 0,05. Analisis univariat kondisi tempat penampungan air cukup baik 82%, kondisi tempat sampah baik 83%, kondisi lingkungan rumah cukup baik 94%. Analisis bivariat ada hubungan antara kondisi tempat penampungan air dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo I, p-value = 0,007. Tidak ada hubungan antara kondisi tempat sampah dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes, p-value = 0,963. Ada hubungan antara kondisi lingkungan rumah dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes, p-value = 0,017. kondisi lingkungan rumah dan tempat penampungan air mempunyai hubungan dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes. Kata Kunci: Sanitasi Lingkungan, Aedes, Jentik Nyamuk