Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGGUNAAN MEDIA GAME ONLINE “LINGOKIDS” UNTUK MENGENALKAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK Hidayati Hidayati; Rima Rahmaniah; Ilham Ilham; M Hudri; Ahmad Afandi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 3 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i3.9621

Abstract

Abstrak: Penggunaan gadget bagi anak bagai dua mata pisau. Di satu sisi memberikan dampak yang berbahaya bagi pengembangan karakternya, namun di sisi lain juga memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak, namun. Oleh karena itu, untuk mengembangkan kemampuan bahasa dan social anak maka dapat dikatakan bahwa penggunaan aplikasi Lingokids ini sangat membantu dalam memperkaya dan meningkatkan pengetahuan kosakata bahasa inggris. Ada hal penting dengan menerapkan aplikasi ini yaitu anak pada umumnya memiliki sikap positif terhadap pembelajaran seperti kosakata melalui ponsel, walaupun di sisi lain, keterbatasan teknologi dan aktivitas pembelajaran yang tidak biasa dapat menghalangi kemampuan anak khususnya dalam mengenalkan dan meningkatkan kosakata anak.Abstract:  The use of gadgets like two blades for children. On the one hand, it has a harmful impact on their character development, but it provides many benefits for children's development also. Therefore, to develop language and social skills, it can be said that the use of this lingokids application helps students in enriching and increasing knowledge of English vocabulary. There is an important thing by applying lingokids games in vocabulary learning, namely that students generally have a positive attitude towards learning through smartphones, although, technological limitations and unusual learning activities can hinder children's abilities, especially in English vocabulary.
THE IMPLEMENTATION OF SPELLING BEE TO ENRICH THE GEOGRAPHY STUDENTS ENGLISH VOCABULARY Hidayati Hidayati; Rima Rahmaniah; Ilham Ilham; Muhammad Hudri; Ahmad Afandi
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 10, No 2 (2022): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v10i2.9567

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dengan penerapan permainan spelling bee berpengaruh untuk memperkaya kosakata bahasa Inggris mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain metode mixed yang melibatkan pengujian apakah permainan khususnya spelling bee memberi mereka motivasi untuk memperoleh pengetahuan kosa kata. Sampel penelitian adalah 25 siswa dengan prosedur purposive sampling. Temuan ini mengungkapkan bahwa penggunaan permainan spelling bee berpengaruh dan memperkaya kosakata bahasa Inggris mahasiswa. Dengan menggunakannya permainan ini dapat membuat pembelajaran mahasiswa menjadi menyenangkan dan dapat dimengerti. Namun, hal itu menunjukkan sedikit saja namun ada perbedaan dalam nilai rata-rata oral dan post-test. Pada siklus 1 rata-rata tingkat kelompok siswa adalah 19 dengan 40% kategori cukup dengan skor 10-15 dan 60% baik dengan skor 20-25, dan pada siklus 2 rata-rata pengetahuan kosakata siswa kelompok adalah 23 dengan tingkat kategori baik atau 100% dari 5 kelompok yang terlibat dalam penelitian ini dengan skor 20-25. Oleh karena itu dapat disarankan agar para dosen khususnya dosen pengampu mata kuliah bahasa Inggris menggunakan media yang menarik, tetapi juga menggunakan metode yang menarik untuk meningkatkan pengetahuan kosakata mahasiswa terutama menggunakan permainan seperti permainan spelling bee. Abstract:  The research purposed of study at investigating by implementation of spelling bee game has effect to enrich the first semester students of Geography in english vocabulary. It has employed mixed method design involving test whether game especially spelling bee is giving them motivation to acquire vocabulary knowledge. The sample was 25 students by purposive sampling procedure. The finding revealed that spelling bee game employing has effect and enrich the students english vocabulary. By using it is frequently designed to make the students enjoyable and understandable. However, it showed that there is significant difference in mean score of oral and post-test. In cycle 1, the average level of students group is 19 with 40% is fairly category in 10-15 score and 60% is good with 20-25 score, and in cycle 2, the group students average of their vocabulary knowledge is 23 with the category level is good or 100 % from the 5 groups are involved in this research with 20-25 score. It is proposed that the teachers, especially, the English teachers should be use an interesting media, but also, the methods also to enhance the student vocabulary knowledge especially using the game like spelling bee game.
PELATIHAN PERCAKAPAN BAHASA INGGRIS BAGI PEDAGANG ASONGAN DI KAWASAN WISATA PANTAI SENGGIGI Ilham Ilham; Hijril Ismail; Irwandi Irwandi; Hidayati Hidayati; Rima Rahmania; Muhammad Hudri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.12198

Abstract

ABSTRAKPenjualan souvenir dan kerajinan yang bernilai tinggi seharusnya dapat dimanfaatkan oleh para pedagang asongan untuk memperoleh keutungan yang lebih baik. Kemampuan bahasa Inggris yang baik sangat penting bagi para pedagang asongan untuk bertransaksi dan memberikan penjelasan produk yang mereka jual. Tingkat kepercayaan para wisatawan akan lebih tinggi apabila para pedagang asongan mampu bertransaksi dan memberikan penjelasan saat menjual produk. Kendala bahasa yang dihadapai oleh para pedagang asongan belum  banyak mendapat perhatian dari pemerintah daerah maupun stakeholder. Kondisi tersebut menjadikan para pedagang asongan tidak maksimal memasarkan produk  mereka  kepada wisatwan mancanegara. Oleh karena itu  tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada pedagang asongan di kawasan pantai Senggigi untuk meningkatkan kemampuan percakapan bahasa Inggris. Mitra dari pelatihan ini adalah pedagang asongan yang berjualan di kawasan wisata pantai Sengigi. Para pedagang asongan ini menjual berbagai souvenir, kaos dan pernak-pernik perhiasan. Metode dalam pelatihan dilakukan dengan menggunakan metode pelatihan menggunakan bahasa Inggris praktis dengan menggunakan bahasa Inggris ketika melakukan transaksi jual beli dengan pembeli . Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa kemampuan percakapan bahasa Inggris para pedagang asongan mengalami peningkatan  baik dari aspek kosakata, tata bahasa, pengucapan , kelancaran dan akurasi. Kata kunci: pedagang asongan; kawasan wisata; senggigi ABSTRACTSales of high-value souvenirs and crafts should give benefit for hawkers to get better profits. Good English skills are very important for hawkers to transact and provide explanations of the products they sell. The level of trust of tourists will be higher if the hawkers are able to transact and provide explanations when selling products. The language barrier faced by hawkers has not received much attention from local governments and stakeholders. This condition makes the hawkers do not optimally market their products to foreign tourists. Therefore the purpose of this activity is to provide training to hawkers in the Senggigi beach area to improve English conversation skills. The partners of this training are hawkers who sell in the Senggigi beach tourism area. These hawkers sell various souvenirs, t-shirts and jewelery trinkets. The training method is carried out using practical English training methods when making buying and selling transactions with buyers. The results of this empowerment activity show that the English conversation skills of the hawkers have increased both in terms of vocabulary, grammar, pronunciation, fluency and accuracy. Keywords: hawkers; tourism areas; senggigi
PENDAMPINGAN BAHASA INGGRIS BAGI ANAK-ANAK DI PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH MATARAM Ilham Ilham; Muhammad Hudri; Irwandi Irwandi; Rima Rahmaniah; Hijril Ismail; Hidayati Hidayati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14714

Abstract

ABSTRAKPengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu anak-anak panti asuhan dalam mengembangkan kemampuan  bahasa inggris. Pengabdian ini dilakukan bagi anak-anak Panti Asuhan Muhammadiyah dengan jumlah peserta 14 orang. Metode dalam pelatihan dilakukan dengan menggunakan metode pelatihan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan dalam tiga tahapan : (1) tahap pengamatan, (2) tahap pengajaran, dan  (3) tahap evaluasi.  Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa kemampuan  bahasa Inggris anak-anak Panti Asuhan mengalami peningkatan  baik dari aspek kosakata, tata bahasa, pengucapan , kelancaran dan akurasi. Kata kunci: pendampingan; kemampuan bahasa inggris; panti asuhan. ABSTRACTThis community service aims to help orphanage children in developing English language skills. This community service was conducted for the children of Muhammadiyah orphanage with a total of 14 participants. The method in the training was carried out using the training method. Community service activities are carried out in three stages: (1) observation stage, (2) teaching stage, and (3) evaluation stage.  The results of this service show that the English language skills of the orphanage children have improved in terms of vocabulary, grammar, pronunciation, fluency and accuracy. Keywords: mentoring; english language skills; orphanage.
Enhancing Digital Literacy Through English Language Teaching: A Needs Analysis for English Students at Muhammadiyah University of Mataram Irwandi Irwandi; Hidayati Hidayati; Lukman Lukman
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 9, No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Mandala Edcation (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v9i3.5782

Abstract

The importance of digital literacy has grown significantly, making its integration into English language teaching (ELT) crucial. This study investigated the role of ELT in promoting digital literacy among English students at Muhammadiyah University of Mataram and identified their digital literacy needs. Using a mixed-methods research design, data were collected from students’ need through questionnaires and interviews, which assessed their digital literacy skills, technology use in ELT, and perceived needs for digital literacy development. The findings showed that students were interested in incorporating digital literacy into ELT and identified various digital tools, platforms, and skills they considered essential. Participants emphasized the importance of teacher guidance, language-specific digital resources, and training. The study recommends integrating digital literacy development into the ELT curriculum, providing accessible resources, and exploring further research opportunities. The results offer practical insights for language educators, policymakers, and researchers aiming to enhance digital literacy skills among English Department students through ELT.
Pelatihan pembuatan media evaluasi berbantuan G-Form bagi guru di komunitas belajar Hidayati Hidayati; M. Hudri; Rima Rahmaniah; Dian Eka Mayasari Sri Wahyuni; Ahmad Afandi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.24634

Abstract

AbstrakPada masa pandemi COVID -19 saat lalu, sekolah menyelenggarakan proses pembelajarannya dengan menggunakan e-learning dimana media teknologi memiliki peran penting. Fungsi dari media teknologi secara umum adalah menampilkan sarana komunikasi dan informasi berupa teks, gambar, video, dan suara yang dapat diakses secara online. Mitra kami dalam melakukan kegiatan abdimas pada saaat ini adalah guru-guru di SMPN 1 Tanjung yang memiliki komunitas belajar. Mitra dihadapkan pada permasalahan sebagai berikut: para guru masih ragu bagaimana mengintegrasikan e-learning ke dalam pembelajaran mereka; dan masih awamnya guru untuk pembuatan soal sebagai alat evaluasi, anak-anak di SMP 1 Tanjung lebih sering menggunakan buku dan LKPD yang dibuat sekolah sehingga alat evaluasinya masih belum menerapkan paperless. Permasalahan berikutnya adalah keterbatasan dalam memberikan evaluasi yang tepat untuk mengevaluasi setiap siswa secara objektif dan tentunya dengan menggunakan Google Form lebih mudah untuk mengetahui hasilnya secara langsung di era digitalisasi ini. Berdasarkan hal tersebutlah, maka tim abdimas melakukan pendampingan pelatihan penggunaannya dalam pembuatan soal berbagai bentuk sebagai alat evaluasi bagi siswa. Persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi merupakan tiga tahapan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan secara luring dan daring dengan menggunakan Zoom. Dengan menggunakan survey dan wawancara maka hasil dari pelatihan ini menunjukkan bahwa para guru bersemangat untuk belajar dan mampu menggunakan Google Formulir untuk meningkatkan kemampuan serta memudahkan mereka dalam pembuatan soal untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Kata kunci: pelatihan; pembuatan soal; g-form; guru smp. Abstract During the previous pandemic, schools were able to organize their learning process by using e-learning in distance learning. The function of technical media in general is to provide text, images, video, and sound—all media kinds or forms that are exclusively available online—as a means of online communication and information. Teachers at SMPN 1 Tanjung have partnered with us for this community service project. Partners are faced with the following issues: kids at SMP 1 Tanjung exclusively use books and LKS from school; teachers are still unsure of how to integrate e-learning into their lessons; and teachers' incapacity to generate assessment questions. Since it is simpler to know the results immediately in this day of digitalization, the next issue is the limitations on providing appropriate evaluation in order to evaluate each student objectively. Using Google Classroom to create questions is a problem that can be solved by offering training. Preparation, execution, and assessment are the three phases of an activity. Using Zoom to provide video training and demonstrations on how to utilize Google Forms and Classroom, community service projects are implemented both online and offline. The exercise's outcomes showed that teachers are eager to learn and are able to use Google Classroom and Google Forms to enhance their abilities to support instructional activities Keywords: training; examination items; g-form; teachers.
STUDENTS’ PERCEPTIONS OF USING INSTAGRAM REELS AS MOBILE-ASSISTED LANGUAGE LEARNING TO IMPROVE SPEAKING SKILLS Nur Hikmah; Hidayati Hidayati; Irwandi Irwandi; Ilham Ilham; Rima Rahmaniah; Nicole Whitworth
English Review: Journal of English Education Vol 12 No 1 (2024)
Publisher : University of Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/erjee.v12i1.9277

Abstract

Instagram is one of the mobile apps to assist language learning. The most widely used social networking platform globally right now is Instagram. This study aimed to investigate the perspective of university students on using Instagram reels as mobile-assisted language learning to improve speaking skills whether they had a negative or positive perception of it. This study utilized a descriptive qualitative approach and the research instrument used a closed and open-ended questionnaire with 66 respondents from the first until the seventh semester. This study found that the majority of students have a positive perception of using Instagram reels in speaking skills. Students believe that this tool is comfortable and fun to develop a new atmosphere in learning to speak, it also increases their motivation because Instagram reels provide interesting content for improving their speaking skills, they can find many Instagram accounts that post more about English lessons with short duration even though students sometimes get a distract cause of random video but they already know their own goals to practice consistently every day and everywhere. Through this tool, students gain a lot of vocabulary from the video, quotes, caption, or comment section that is very helpful for them to improve their speaking performance especially when they are engaged in communication with other people both inside or outside classroom practice.
PENDAMPINGAN BAHASA INGGRIS YANG MENYENANGKAN BAGI SISWA SMPN DI PINGGIRAN KOTA MATARAM Ilham Ilham; Irwandi Irwandi; Hijril ismail; Fauzi Bafadal; M. Hudri; Hidayati Hidayati; Rima Rahmaniah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.19602

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan survey awal yang dilakukan oleh tim PKM pengabdian masyarakat Univeritas Muhammadiyah Mataram, tim menemukan bahwa siswa-siswa di SMPN 17 Mataram mengalami kesulitan dalam belajar Bahasa Inggris, hal ini disebabkan karena kurangnya  pembelajaran yang bervariasi yang mengapilkasikan teknik-teknik pembelajaran yang menyenangkan. Mitra sasaran dari kegiatan pelatihan ini adalah siswa kelas VII SMPN 17 Mataram sejumlah 35 orang. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris siswa dalam pembelajaran bahasa. Kegiatan ini bertemakan kegiatan belajar bahasa inggris yang menyenangkan dengan metode games untuk menyampaikan materi bahasa inggris yang menyenangkan.  Metode dalam pelatihan dilakukan dengan menggunakan metode pelatihan.  Pencapaian hasil pengabdian masyarakat ini adalah menigkatnya kemampuan peserta dalam menguasai beberapa kosakata dengan benar, peserta telah memahami  cara menulis kalimat sederhana dengan benar dan peserta dapat berbicara bahasa Inggris. Kata kunci: belajar bahasa inggris; pembelajaran yang menyenangkan; games ABSTRACTBased on an initial survey conducted by the community service team of Muhammadiyah Mataram University, the team found that students at SMPN 17 Mataram had difficulty learning English, this was due to the lack of varied learning that applied fun learning techniques. The target partners of this training activity are seventh grade students of SMPN 17 Mataram totaling 35 people. This community service activity aims to improve students' English language skills in language learning. This activity is focused on fun English learning activities with the method of games to deliver fun English material.  The method in training is carried out using the training method.  The results of this community service is the improvement in the ability of participants to master some vocabulary correctly, understood how to write simple sentences correctly and speak simple English. Keywords: learning English; fun learning; games
PEMANFAATAN POJOK BACA SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN MINAT BACA PADA SISWA DI SDN II KERU Hidayati Hidayati; Ilham Ilham; Rima Rahmaniah; Irwandi Irwandi; M. Hudri; Muhamad Zainudin; Nadila Ika Pratiwi; Rosa Karisma; Putri Amalia; Rika Risanti; Sarah Marchela; Alfith Turangga
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.19246

Abstract

ABSTRAKSebagai komponen vital dari lingkungan pendidikan, School Literacy Movement (GLS) melibatkan semua individu yang terkait dengan sekolah (guru, siswa, orang tua/wali, dan masyarakat) (Paradina, 2017). Penjelasan ini menunjukkan betapa pentingnya menerapkan program keaksaraan di sekolah karena mereka membantu pertumbuhan anak-anak, terutama dalam hal memelihara kecintaan membaca. Penelitian ini bermula dari masalah minat baca yang rendah di kalangan Siswa SDN 2 Keru. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi efektivitas pemanfaatan pojok baca sebagai strategi untuk meningkatakan minat baca pada Siswa SDN 2 Keru. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan wawancara dan observasi sebagai alat pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan sig[1]nifikan dalam minat baca siswa setelah implementasi pojok baca. Pembahasan mengidentifikasi pentingnya pemilihan buku yang sesuai dan lingkungan yang mendukung. Saran meliputi perluasan program pojok baca dan pengembangan koleksi buku yang lebih beragam untuk mendukung minat baca siswa secara berkelanjutan. Kata kunci: pojok baca; strategi; minat baca; siswa SD. ABSTRACTThe School Literacy Movement (GLS) encompasses all people connected to the school (teachers, students, parents/guardians, and the community) and is an essential part of the educational environment (Paradina, 2017). This demonstrates how crucial it is to conduct literacy initiatives in schools because they aid in children's development, particularly when it comes to fostering a love of reading. This research began with the issue of low reading interest among students at SDN 2 Keru. The research objective was to evaluate the effectiveness of utilizing the reading corner as a strategy to increase reading interest among SDN 2 Keru students. The research method employed was qualitative with interviews and observations as data collection tools. The research results indicated a significant increase in the students' reading interest after the implementation of the reading corner. The discussion identified the importance of selecting suitable books and creating a supportive environment. Recommendations include expanding the reading corner program and diversifying the book collection to sustain and enhance students' reading interests. Keywords: reading area; strategy; interest in reading; elementary school.