Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERSEPSI GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS DI SMP NEGERI SE-KOTA MATARAM) Titin Untari; Baiq Yuliatin Ihsani
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 6, No 1 (2015): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v6i1.95

Abstract

Abstrak: Kurikulum 2013 yang mencakup sejumlah perubahan sudah mulai diberlakukan Juli 2013.Ada berbagai tanggapan tentang pemberlakuan kurikulum 2013 ini.  Kondisi dan sikap masing-masing sekolah (kepala sekolah, guru, dan siswa) serta elemen masyarakat berbeda-beda, antusias karena penasaran dan pesimis karena merasa belum siap. Oleh karena itu, pelaksanaan kurikulum 2013 perlu dikaji dengan lebih bijak  agar dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar dapat meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya dan pembelajaran bahasa Indonesia pada khususnya. Persepsi dalam hal ini diartikan sebagai tanggapan atau penerimaan langsung dari beberapa pelaku pendidikanyaitu guru-guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII SMP Negeri se-Kota Mataram. Persepsi meliputi tanggapan guru tentang hal-hal sebagai berikut: (1) Perubahan mindset yanitu tanggapan tentang Indonesia dalam abad ke-21, (2) Konsep kurikulum 2013 yaitu berkaitan dengan SKL, KI, dan KD, (3) Analisis materi ajar yang meliputi: model pembelajaran, konsep pendekatan saintific, model pembelajaran project based learning, model pembelajaran problem based learning, model pembelajaran discovery based learning, dan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah guru-guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII se-Kota Mataram yang terdiri dari 7 SMP Negeri meliputi SMPN 2, SMPN 6, SMPN 9, dan SMPK Kesuma, dan MTs. Darul Hikmah Mataram. Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan meliputi observasi awal untuk mengetahui  persepsi guru bahasa Indonesia terhadap implementasi kurikulum 2013 dengan harapan implementasi kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif dan efektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Berikunya adalah wawancara untuk mengetahui persepsi guru-guru bahasa Indonesia terhadap implementasi kurikulum 2013. Reduksi data diperlukan untuk memilah dan memfokuskan hal-hal penting tentang implementasi kurikulum 2013. Sedangkan  displaydata diperlukan untuk menampilkan data penelitian yang digunakan untuk memverifikasi  data sebagai langkah awal untuk mengambil kesimpulan. Pengujian keabsahan data berpedoman pada kredibilitas yaitu data penelitian harus mengandung nilai kebenaran.Sedangkan depentabilitas dalam penelitianini mengusahakan agar data penelitian yang diperoleh bermutu.Abstract: The 2013 curriculum which includes a number of changes has already been put into effect July 2013. There are various responses about the implementation of this 2013 curriculum. The conditions and attitudes of each school (principals, teachers, and students) and elements of society are different, enthusiastic because of curiosity and pessimism because they feel not ready. Therefore, the implementation of the 2013 curriculum needs to be studied more wisely in order to be implemented properly and can really improve the quality of education in general and Indonesian language learning in particular. Perception in this case is defined as the response or direct acceptance of some of the actors of education that is the Indonesian teachers who teach in the seventh grade of SMP Negeri as Mataram City. Perceptions include the teacher's response to the following matters: (1) The change of mindset that is the response of Indonesia in the 21st century, (2) The concept of curriculum 2013 is related to SKL, KI, and KD, (3) : learning model, saintific approach concept, project based learning model, problem based learning model, discovery based learning model, and authentic assessment concept on process and outcome. The method used in this research is descriptive qualitative method. Data collection method using interview method and documentation method. The subjects of this study were Indonesian teachers who taught in grade VII in Mataram City which consisted of 7 State Junior Secondary Schools, including SMPN 2, SMPN 6, SMPN 9, Kesuma and SMPK, and MTs. Darul Hikmah Mataram. The planned activities that will be carried out include preliminary observation to know the perception of Indonesian teachers towards the implementation of the 2013 curriculum with the hope that the implementation of the 2013 curriculum is a curriculum that can produce productive, creative, innovative and effective Indonesian people through strengthening attitudes, skills and integrated knowledge. The election is an interview to find out the perceptions of Indonesian teachers on the implementation of the 2013 curriculum. Data reduction is needed to sort out and focus the important things about the implementation of the 2013 curriculum. While displaydata is required to display research data used to verify data as a first step to draw conclusions . Testing the validity of the data guided by the credibility of the research data must contain the value of truth. While the depentability in this research to make the research data obtained quality.
PELATIHAN PENULISAN SURAT DINAS PADA PERANGKAT KANTOR DESA JATISELA KECAMATAN GUNUNG SARI LOMBOK BARAT Baiq Yuliatin Ihsani; Titin Untari; Linda Ayu Darmutika
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 1, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.797 KB) | DOI: 10.31764/jces.v1i1.70

Abstract

Abstrak: Tujuan pelatihan penulisan surat dinas pada perangkat kantor desa Jatisela adalah untuk meningkatkan pemahaman perangkat desa tentang penulisan surat resmi yang baik dan benar. Kegiatan program pengabdian pada masyaakat ini berlangsung selama tiga hari, yaitu pada tanggal 22, 23, 24 November 2017 yang bertempat di aula Kantor Desa Jatisela. Jumlah perangkat/staf desa yang mengikuti pelatihan penulisan surat dinas ini berjumlah 8 orang. Berdasarkan tabel di atas, nilai ejaan peserta kegiatan sudah sangat baik, artinya bahwa ada peningkatan dalam memahami Ejaan Bahasa Indonesia. Pada hari ini juga, peserta kegiatan dan tim pelaksana mengadakan refleksi dan evaluasi mengenai materi yang sudah disampaikan. Dengan demikian, peserta kegiatan dapat menyusun surat dinas dengan baik dan benar sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Kata Kunci : Pelatihan, Surat Dinas, Perangkat Desa Abstract: The purpose of training on writing the official letter on the Jatisela village office equipment is to improve the understanding of village apparatus about writing good and correct official letter. The program of community service activity lasted for three days, ie on 22, 23, 24 November 2017 which was held in the hall of Jatisela Village Office. The number of village staff / staff attending this letter writing training is 8 people. Based on the above table, the spelling value of the participants is very good, meaning that there is an improvement in understanding the Indonesian Spelling. On this day also, the participants of the activity and the implementing team held a reflection and evaluation of the material that has been delivered. Thus, the participants of the activity can prepare the letter of service well and correctly in accordance with the General Spellings Guidelines of Indonesia.Keywords: Training, Letter of Service, Village Device
ISTILAH-ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM RITUAL SORONG SERAH AJI KRAMA MASYARAKAT SUKU SASAK: SEBUAH KAJIAN ETNOLINGUISTIK Baiq Yuliatin Ihsani; Nina Nina
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 3, No 2: Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v3i2.601

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna yang terkandung dalam ritual sorong serah Aji Krama masyarakat suku Sasak di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Metode yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut, meliputi 1) metode penentuan subjek penelitian, 2) metode pengumpulan data, dan 3) metode analisis data. Metode penentuan subjek penelitian menggunakan purposive sampling yaitu memilih informan sesuai dengan tujuan penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membuat reduksi data dengan cara abstraksi yaitu mengambil data yang sesuai dengan konteks penelitian dan mengabaikan data yang tidak diperlukan. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk leksikon yang terdapat dalam ritual SSAK masyarakat suku Sasak di Kecamatan Pujut terdiri dari kata dasar, kata jadian, dan kelompok kata (frasa). Makna leksikon yang terdapat dalam penelitian ini meliputi 1) makna linguistik yaitu makna leksikal dan makna gramatikal (kata berimbuhan, kata ulang, dan kelompok kata), 2) makna kultural (budaya), yaitu lebih mengutamakan nilai-nilai agama dan moral. Secara umum makna kultural yang terdapat dalam leksikon tersebut berupa nilai religi, sosial, dan moral. Ritual SSAK berfungsi sebagai pedoman kehidupan bersama, yaitu untuk mengatur masyarakat dalam bertindak dan berbuat dalam menentukan sikap.
Leksikon yang Digunakan dalam Ritual Pepaosan Takepan Masyarakat Suku Sasak: Sebuah Kajian Etnolinguistik Baiq Yuliatin Ihsani; Titin Untari; Halus Mandala; Syafruddin Muhdar
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.6190

Abstract

Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk melindungi bahasa dan budaya dari kepunahan akibat pengaruh zaman. Penelitian ini akan menjadi sarana pendokumentasian bahasa dan budaya, yaitu mendata istilah-istilah atau leksikon yang digunakan dalam ritual pepaosantakepan pada masyarakat Suku Sasak sehingga budaya ini dapat terjaga keberadaanya. Adapun metode yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut, meliputi 1) metode penentuan subjek penelitian, 2) metode pengumpulan data, dan 3) metode analisis data. Metode penentuan subjek penelitian menggunakan purposive sample yaitu memilih informan sesuai dengan tujuan penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi partisipasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membuat reduksi data dengancaraabstraksiyaitumengambil data yang sesuaidengankontekspenelitiandanmengabaikan data yang tidakdiperlukan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa istilah-istilah yang digunakan dalam ritual pepaosan takepan adalah ada yang berupa kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata berimbuhan yaitu pemaos, pepaosan, takepan, dan penamat. Sementara itu, kata dasar didominasi oleh kata benda seperti pembayun, pitegas, penyarup, pemboa, sapuq, keris, berugak, lelingsir, kembang, mantra, dan wilayan atau wicala sedangkan kata dasar adalah takep. Kata ulang seperti andang-andang dan kata majemuk yaitu aiq kum-kum, godek nungke,  dan penginang kuning. Abstract: The purpose of this research is to protect language and culture from extinction due to the influence of the times. This research will be a means of documenting language and culture, namely recording the terms or lexicon used in the pepaosantakepan ritual in the Sasak people so that this culture can be maintained. The methods used in achieving these objectives include 1) methods of determining research subjects, 2) methods of data collection, and 3) methods of data analysis. The method of determining the research subject uses a purposive sample, namely selecting informants according to the research objectives. Data collection methods used are participatory observation methods, interview methods, and documentation methods. Data analysis is done by making data reduction by way of abstraction, namely taking data that is in accordance with the research context and ignoring data that is not needed. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the terms used in the takepan pepaosan ritual are in the form of basic words, affixed words, repeated words, and compound words. The affixed words are pemos, pepaosan, takepan, and finishing. Meanwhile, the basic words are dominated by nouns such as pemyun, pipertis, penyerup, pemboa, pipiq, keris, berugak, lelingsir, flower, mantra, and wilayan or wicala while the basic word is takep. Re-words such as andang-andang and compound words, namely aiq kum-kum, godek nungke, and yellow penginang.
Peningkatan Pembelajaran Microteaching Melalui Pendekatan Kolaboratif Titin Untari; Rima Rahmaniah; Arpan Bilal Islami; Baiq Yuliatin Ihsani
Jurnal Prakarsa Paedagogia Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/jpp.v1i1.2616

Abstract

In designing lecture materials for one semester in the form of a concept map, there are some steps that are absolutely necessary, especially for lecturers for learning planning and microteaching. In accordance with the description, the purpose of this research is to describe the process of learning improvement with a collaborative approach. The method used in this study is a qualitative descriptive method with a descriptive approach and action. The subjects of the research were the 5th semester students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program totaling 26 people, then the method of data collection using observation, tests and documentation. Data analysis uses a qualitative descriptive model with data reduction activities, data presentation, and data verification or draw conclusions. The results of this study indicate that learning through a collaborative approach can improve teaching skills and prepare teaching preparation. This is marked by several things, namely 1) the learning tools prepared by students in the form of concept maps to be discussed; 2) an increase in students 'ability or understanding is influenced by the availability of maximum learning tools, learning media that can hone students' mindset such as observing, identifying, analyzing, discovering new things, communicating, and concluding the concepts of skill set and teaching skills with refers to concept maps that are made and assisted with learning tools, namely RPS, RPM, methods, learning media, learning resources, assessment, then makes chapter designs and lesson designs that have been prepared by the lecturer.
PENGEMBANGAN MODUL AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS) BAGI SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV DALAM KERANGKA KURIKULUM MERDEKA Sintayana Muhardini; Haifaturrahmah Haifaturrahmah; Raden Sudarwo; Baiq Sarlita Kartiani; Khaerul Anam; Mahsup Mahsup; Khosiah Khosiah; Ibrahim Ibrahim; Agus Herianto; Johri Sabaryati; Arpan Islami Bilal; Linda Ayu Darmurtika; Baiq Yuliatin Ihsani; Rahmat Sulhan Hardi
ORBITA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Fisika Vol 9, No 1 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/orbita.v9i1.14742

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar Ilmu Pengetahuan Alam Dan Sosial (IPAS) Bagi Siswa Sekolah Dasar Kelas IV berdasarkan kategori valid, praktis dan efektif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model 4D dengan empat tahapan yaitu Define, Design, Development, Dissemination. Analisis dalam penelitian yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian bahwa hasil kevalidan dari ahli materi dengan persentase 88% dengan kategori sangat valid, kevalidan yang didapatkan dari ahli perangkat pembelajaran yaitu modul ajar dengan persentase 85% dengan kategori sangat valid. Hasil uji kepraktisan yang diperoleh dari hasil respon siswa dengan persentase 96% dengan dengan kategori sangat praktis. Hasil analisis data keefektifan dengan rata-rata nilai posttest 93,33% yang menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPAS. Kata kunci: modul ajar; IPAS; kurikulum merdeka ABSTRACTThis study aims to produce teaching materials for Natural and Social Sciences (IPAS) for Grade IV Elementary School Students based on valid, practical and effective categories. The research method used in this study is a 4D model with four stages, namely Define, Design, Development, Dissemination. Analysis in research is qualitative and quantitative analysis. The results of the study showed that the validity results of material experts with a percentage of 88% with a very valid category, the validity obtained from learning device experts, namely Modul Ajar with a percentage of 85% with a very valid category. The results of the practicality test obtained from the results of student responses with a percentage of 96% with a very practical category. The results of the analysis of effectiveness data with an average posttest score of 93.33% showed that there was an increase after using the Learning Tools Based on independent learning. Keywords: teaching module; IPAS; independent curriculum
Bentuk Morfologi Leksikon yang Digunakan Dalam Tradisi Merariq Masyarakat Suku Sasak di Lombok Baiq Yuliatin Ihsani; Hilmiyatun H
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 11 (2023): Desember
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10362467

Abstract

The purpose of this study is to describe the morphological form of the lexicon used in the merariq tradition of the Sasak Tribe community in Lombok. The methods used in achieving these goals include 1) methods of determining research subjects, 2) data collection methods, and 3) data analysis methods. The method of determining research subjects using purposive sampling is to select informants according to the research objectives. The data collection methods used are observation methods, interview methods, and documentation methods. Data analysis is carried out by making data reduction by means of abstraction, which is taking data that is appropriate to the research context and ignoring data that is not needed. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the morphological form of the lexicon used in the merariq tradition of the Sasak Tribe community in Lombok consists of basic words, finished words, and groups of words (phrases).