Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGUKURAN TINGKAT STRES MAHASISWA BERDASARKAN GENDER: APLIKASI IMPOTANCE PERFORMACE ANALYSIS Anfas, Anfas; Buamonabot, Irfandi; Umasugi, Mohbir; Sudarwo, Raden
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol 19 No 1 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims at investigating gender based students’ stress pattern at Regional office of  Ternate. The respondents of this study were 160 students of Faculty of Economy in At regional office Ternate  consisting 40 male respondents and 40 female respondents of Management study program, and 40 male respondents and 40 female respondents of Accounting study program. To gather the data, a survey method was employed. Data was analyzed by using Importance Performance Analysis. The results showed that nothing was recommended for improvement atthe Regional office of Ternate economic faculty.
ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP KEBUTUHAN PEGAWAI ADMINISTRASI DALAM MENJAMIN OPTIMALISASI OPERASIONAL AKADEMIK Yusuf, Yusuf; Anfas, Anfas; Sudarwo, Raden
Jurnal Organisasi dan Manajemen Vol 13 No 1 (2017)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The number of employees needs to be based on the workload of administrative staff UPBJJ-UT Ternate. To calculate the activity time employees who used to work and time are not, researchers using work sampling table. Methods of calculating labor requirements are based on the calculation of the workload with the approach per duties of office according MenPAN No. KEP/75/M.PAN/7/2004 on Guidelines for Employee Needs Calculation based Workload in the framework of preparation of formation of civil servants. Samples were UPBJJ-UT Ternate employee status with the principal administrative officer jobs based Target Achievement Quality Employees (CSKP). Calculation and data processing using Microsoft Excel. The study concluded that there is a significant result in the use of working time and to have the results of the number of employees needed for the actual number of employees, it is known that there are 7 functions of employees, unit administrative KTU has an excess number of employees as much as 1 employee and BPP has a shortage of employees as many as 1 employee. For registration and testing PDA unit has a shortage of the number of employees as much as 1 employee. Jumlah kebutuhan pegawai harus didasarkan kepada beban kerja pegawai administrasi UPBJJ-UT Ternate. Untuk menghitung waktu aktifitas pegawai yang digunakan untuk bekerja dan waktu yang tidak, peneliti menggunakan tabel work sampling. Metode perhitungan kebutuhan tenaga kerja didasarkan pada perhitungan beban kerja dengan pendekatan per tugas jabatan sesuai Keputusan MenPAN Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai berdasarkan Beban Kerja dalam rangka Penyusunan Formasi PNS. Sampel penelitian adalah pegawai UPBJJ-UT Ternate berstatus pegawai administrasi dengan pokok pekerjaan didasarkan Capaian Sasaran Kualitas Pegawai (CSKP). Perhitungan dan pengolahan data menggunakan Microsoft Excel. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hasil yang signifikan pada penggunaan waktu kerja dan memiliki hasil jumlah karyawan yang dibutuhkan terhadap jumlah aktual karyawan, dapat diketahui bahwa terdapat 7 fungsi karyawan, unit tata usaha KTU memiliki kelebihan jumlah karyawan sebanyak 1 orang karyawan dan BPP memiliki kekurangan jumlah karyawan sebanyak 1 orang karyawan. Untuk unit registrasi dan pengujian PDA memiliki kekurangan jumlah karyawan sebanyak 1 orang karyawan.  
PENGARUH SARANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA (Studi Empirical Pada Mahasiswa Beasiswa Bidikmisi UPBJJ-UT Ternate) Sudarwo, Raden; Yusuf, Yusuf; Anfas, Anfas
Jurnal Pendidikan Vol 19 No 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jp.v19i2.p68-83.2018

Abstract

This study aims to determine the influence of learning facilities and student learning motivation towards the independence of student learning. The result of the research shows that there is positive and significant influence of learning tool (X1) on learning independence (Y). It is obtained by tvalue (2,159) with p = 0,034 <0,05 and ttable at 5% significant level with df = 78 equal to 1,991. There is a positive and significant influence of learning motivation (X2) on learning independence (Y). It is obtained tvalue (7,858) with p = 0,000 <0,05 and ttable at 5% significant level with df = 78 equal to 1,991. There is a positive and significant influence of learning facilities (X1) and learning motivation (X2) simultaneously to the independence of learning (Y). This shows the coefficient of double correlation RY (1,2) = 0,746 and R² = 0,557 and price Fvalue equal to 48,980 with p = 0,000 <0,05 and Ftable = 3,11 at 5% significant level. Coefficient value X1 = 0,186 and X2 = 0,647, constant number equal to 8,650 so that can be made regression equation Y = 8,650 + 0,186X1 + 0,647X2. The higher the learning means (X1) and the learning motivation (X2), the higher the learning independence (Y). Coefficient of Determination is R² of 0,557. Means 55,7% learning independence is explained by learning tools and learning motivation. Meanwhile, 44,3% is explained by other factors not discussed in this study. The study concludes that partially, learning facilities and student learning motivation has a positive and significant effect on student independence (self-sufficiency) in learning.  In addition, both learning facility and motivation have a positive and significant effect on student learning independence or sense of self-sufficiency. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar dan motivasi belajar siswa terhadap kemandirian belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan sanara belajar (X1) terhadap kemandirian belajar (Y). Hal ini diperoleh dengan nilai thitung (2,159) dengan p = 0,034 <0,05 dan ttabel pada 5% tingkat signifikan dengan df = 78 sama dengan 1,991. Ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar (X2) pada kemandirian belajar (Y). Diperoleh nilai thitung (7,858) dengan p = 0,000 <0,05 dan ttabel pada taraf signifikan 5% dengan df = 78 sebesar 1,991. Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari fasilitas belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) secara bersamaan terhadap kemandirian belajar (Y). Hal ini menunjukkan koefisien korelasi ganda RY (1,2) = 0,746 dan R² = 0,557 dan harga Fhitung sebesar 48,980 dengan p = 0,000 <0,05 dan Ftabel = 3,11 pada taraf signifikan 5%. Nilai koefisien X1 = 0,186 dan X2 = 0,647, bilangan konstan sebesar 8,650 sehingga dapat dibuat persamaan regresi Y = 8,650 + 0,186X1 + 0,647X2. Semakin tinggi nilai sarana belajar (X1) dan motivasi belajar (X2), semakin tinggi kemandirian belajar (Y). Koefisien Determinasi adalah R² 0,557. Berarti 55,7% kemandirian belajar dijelaskan oleh alat belajar dan motivasi belajar. Sementara itu, 44,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara parsial, baik ketersediaan sarana prasaran belajar dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan pada kemandirian mahasiswa, dari dari kedua variable tersebut motivasi mempunyai pengaruh lebih besar. Secara simultan ketersediaan sarana prasarana dalam belajar dan pembelajaran, serta motivasi berpengaruh positif terhadap kemandirian belajar.
PENGARUH SARANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA (Studi Empirical Pada Mahasiswa Beasiswa Bidikmisi UPBJJ-UT Ternate) Raden Sudarwo; Yusuf Yusuf; Anfas Anfas
Jurnal Pendidikan Vol. 19 No. 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jp.v19i2.152.2018

Abstract

This study aims to determine the influence of learning facilities and student learning motivation towards the independence of student learning. The result of the research shows that there is positive and significant influence of learning tool (X1) on learning independence (Y). It is obtained by tvalue (2,159) with p = 0,034 <0,05 and ttable at 5% significant level with df = 78 equal to 1,991. There is a positive and significant influence of learning motivation (X2) on learning independence (Y). It is obtained tvalue (7,858) with p = 0,000 <0,05 and ttable at 5% significant level with df = 78 equal to 1,991. There is a positive and significant influence of learning facilities (X1) and learning motivation (X2) simultaneously to the independence of learning (Y). This shows the coefficient of double correlation RY (1,2) = 0,746 and R² = 0,557 and price Fvalue equal to 48,980 with p = 0,000 <0,05 and Ftable = 3,11 at 5% significant level. Coefficient value X1 = 0,186 and X2 = 0,647, constant number equal to 8,650 so that can be made regression equation Y = 8,650 + 0,186X1 + 0,647X2. The higher the learning means (X1) and the learning motivation (X2), the higher the learning independence (Y). Coefficient of Determination is R² of 0,557. Means 55,7% learning independence is explained by learning tools and learning motivation. Meanwhile, 44,3% is explained by other factors not discussed in this study. The study concludes that partially, learning facilities and student learning motivation has a positive and significant effect on student independence (self-sufficiency) in learning. In addition, both learning facility and motivation have a positive and significant effect on student learning independence or sense of self-sufficiency. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar dan motivasi belajar siswa terhadap kemandirian belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan sanara belajar (X1) terhadap kemandirian belajar (Y). Hal ini diperoleh dengan nilai thitung (2,159) dengan p = 0,034 <0,05 dan ttabel pada 5% tingkat signifikan dengan df = 78 sama dengan 1,991. Ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar (X2) pada kemandirian belajar (Y). Diperoleh nilai thitung (7,858) dengan p = 0,000 <0,05 dan ttabel pada taraf signifikan 5% dengan df = 78 sebesar 1,991. Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari fasilitas belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) secara bersamaan terhadap kemandirian belajar (Y). Hal ini menunjukkan koefisien korelasi ganda RY (1,2) = 0,746 dan R² = 0,557 dan harga Fhitung sebesar 48,980 dengan p = 0,000 <0,05 dan Ftabel = 3,11 pada taraf signifikan 5%. Nilai koefisien X1 = 0,186 dan X2 = 0,647, bilangan konstan sebesar 8,650 sehingga dapat dibuat persamaan regresi Y = 8,650 + 0,186X1 + 0,647X2. Semakin tinggi nilai sarana belajar (X1) dan motivasi belajar (X2), semakin tinggi kemandirian belajar (Y). Koefisien Determinasi adalah R² 0,557. Berarti 55,7% kemandirian belajar dijelaskan oleh alat belajar dan motivasi belajar. Sementara itu, 44,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara parsial, baik ketersediaan sarana prasaran belajar dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan pada kemandirian mahasiswa, dari dari kedua variable tersebut motivasi mempunyai pengaruh lebih besar. Secara simultan ketersediaan sarana prasarana dalam belajar dan pembelajaran, serta motivasi berpengaruh positif terhadap kemandirian belajar.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA KONTEKSTUAL BERBASIS LOCAL WISDOM DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR Sintayana Muhardini; Yuni Mariyati; Mahsup Mahsup; Ibrahim Ibrahim; Khosiah Khosiah; Raden Sudarwo; Khaerul Anam; Eka Fitriani; Baiq Desi Milandari
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 12, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v12i2.4953

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa lembar kerja siswa kontekstual berbasis local wisdom dalam mengembangkan  kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian model pengembangan. Prosedur Pengembangan mengikuti model Borg & Gall yaitu (1) penelitian dan pengumpulan; (2) Perencanaan; (3) Pengembangan draf produk; (4) Validasi desain; (5) Merevisi hasil uji coba; (6) Uji coba lapangan; (7) Produk LKS. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa angket validasi dan respon siswa. Data dianalisis melalui tingkat kevalidan dan kepraktisan LKS menggunakan rumus yang telah ditetapkan. Adapun hasil penelitian yaitu lembar kerja siswa kontekstual berbasis local wisdom yang dikembangkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar dimana diperolehan skor respon siswa pada uji coba terbatas yaitu rata-rata skor sebesar 88.8 % dengan kategori sangat valid dan respon siswa pada uji coba lapangan yaitu rata-rata skor sebesar 80% dengan kategori sangat baik. Saran dalam penelitian ini yaitu bagi siswa, diharapkan dapat mempersiapkan materi yang akan disampaikan, karena akan dapat membantu dan mempercepat siswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan. Abstract:  The purpose of this research is to produce products in the form of contextual student worksheets based on local wisdom in developing critical thinking skills of elementary school students. The type of research used is development model research. Development Procedure follows Borg &Gall model i.e. (1) research and collection; (2) Planning; (3) Product draft development; (4) Design validation; (5) Revise the results of the trial; (6) Field trials; (7) LKS Products. Data collection techniques in this study in the form of validation questionnaires and student responses. The data is analyzed through the validity and practicality of LKS using a predetermined formula. The results of the study are contextual student worksheets based on local wisdom that was developed to improve the critical thinking ability of elementary school students where the student response score obtained in the limited trial is an average score of 88.8% with a very valid category and the response of students in the field trials is an average score of 80% with a very good category. The advice in this study is for students, it is expected to prepare the material to be delivered, because it will be able to help and accelerate students in achieving the expected competencies
PROGRAM PELATIHAN PRODUKSI ABON IKAN DAN VIRAL MARKETING DI DESA BUNKATE Nining Suryani; W.B Prihandoyo; P.H Rachman; Raden Sudarwo; Hulaifi Hulaifi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 4 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i4.5683

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk transfer keterampilan memproduksi abon ikan dan viral marketing kepada masyarakat Desa Bunkate, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui intervensi dan pelatihan. Kelompok sasaran kegiatan adalah kelompok petani budidaya ikan air tawar Desa Bunkate, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Manfaat kegiatan ini adalah 1) memberikan keterampilan produk abon ikan, 2) memberikan keterampilan cara pengambilan foto produk, dan 3) meningkatkan pengetahuan viral marketing. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa: 1) peserta pelatihan telah mampu memproduksi bon ikan denga tiga varian rasa yaitu abon ikan nila, abon ikan salem, dan abon ikan bandeng , 2) peserta pelatihan telah mampu mengambil foto produk dengan peralatan sederhana, 3) peserta pelatihan sudah dapat melakukan kegiatan viral marketing yatu membuat akun dan konten menarik dalam salah satu platform penjualan online. Namun, untuk pembuatan abon dan viral marketing perlu diadakan pelatihan lebih lanjut untuk meningkatkan keterampilan memproduksi bon dengan pengemasan yang lebih berkualitas, pembuatan abon dengan masa kadaluarsa lebih lama, dan meningkatkan jangkauan pemasaran. Secara keseluruhan pengabdian masyarakat ini kegiatan berjalan dengan baik dan mendapatkan respon positif dari peserta dan pra petani budidaya ikan air tawar setempat.Abstract:  The purpose of this community service activity is to transfer skills to produce fish abon and viral marketing to the people of Bunkate Village, Jonggat Subdistrict, Central Lombok Regency. The method of carrying out activities is carried out through intervention and training. The target group of activities is the freshwater fish farming farmer group Bunkate Village, Jonggat Subdistrict, Central Lombok Regency. The benefits of this activity are 1) providing skills for shredded fish products, 2) providing skills on how to take product photos, and 3) increasing viral marketing knowledge. The results of the evaluation showed that: 1) the training participants were able to produce fish fillets with three flavors, namely shredded tilapia, salmon shredded, and shredded milkfish, 2) trainees were able to take product photos with simple equipment, 3) trainees had can carry out viral marketing activities, namely creating interesting accounts and content on one of the online sales platforms. However, for floss production and viral marketing, further training is needed to improve skills in producing vouchers with higher quality packaging, making floss with a longer expiration date, and increasing marketing reach. Overall, this community service activity went well and received a positive response from participants and pre-farmers of local freshwater fish cultivation.
UTILIZATION OF CASHEW FRUIT ABON TO INCREASE FARMERS' INCOME Sintayana Muhardini; Raden Sudarwo; Ibrahim Ibrahim; Kamaladini Kamaladini; Zuhratul Azizah; Titik Hariani
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i1.3745

Abstract

Abstrak: Banyaknya buah jambu mete yang tidak dimanfaatkan dengan baik, serta laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat yang membuat masyarakat Karang Bajo sulit mempeoleh pekerjaan. Tujuan kegiatan ini adalah pengenalan dan pelatihan pembuatan abon sebagai produk olahan dari daging jambu mete untuk masyarakat Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan. Program dilaksanakan secara daring via zoom meeting, dengan tahapan; identifikasi, persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pembuatan laporan. Hasil kegiatan memberikan pengetahuan baru kepada warga yang ada terutama ibu-ibu. Keberlanjutan program ini dengan terbentuknya UMKM yang bertujuan untuk mengembangkan usaha abon jambu mete. Adanya UMKM guna mewadahi masyarakat Karang Bajo terutama ibu-ibu untuk tetap melakukan kegiatan pembuatan abon daging jambu mete untuk menambah penghasilan.Abstract: The number of cashews that are not utilized properly, as well as the increasing rate of population growth that makes it difficult for the people of Bajo reef to get jobs. The purpose of this activity is the introduction and training of making abon as a processed product of cashew nut meat for the people of Karang Bajo Village, Kecematan Bayan. The program is carried out online via zoom meeting, with stages; identification, preparation, implementation, evaluation, and report making. The results of the activities provide new knowledge to existing residents, especially mothers. The sustainability of this program with the formation of MSMEs that aim to develop cashew abon business. The existence of MSMEs to accommodate the Bajo coral community, especially mothers to continue making cashew meat abon to increase income.
BROS AND VIRAL MARKETING TRAINING FOR HOUSEHOLDS Nining Suryani; Windi Baskoro Prihandoyo; Raden Sudarwo; Khaerul Anam; Hulaifi Hulaifi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i1.3770

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat “Pelatihan pembuatan bros dan viral marketing” adalah untuk transfer keterampilan pembuatan bros dan viral marketing kepada masyarakat dusun Mertak Wareng, desa Beber, kecamatan Batukliang, kabupaten Lombok Tengah. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui intervensi dan pelatihan. Kelompok sasaran kegiatan pengabdian kepada  masyarakat ini adalah ibu-ibu rumah tangga dusun Mertak Wareng, desa Beber, kecamatan Batukliang, kabupaten Lombok Tengah. Manfaat kegiatan ini adalah 1) memberikan keterampilan pembuatan bros mutiara, 2) memberikan keterampilan cara pengambilan foto produk, dan 3) meningkatkan pengetahuan viral marketing. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta pelatihan sudah mampu membuat beberapa bros mutiara, mengambil foto produk dengan peralatan sederhana, dan melakukan kegiatan viral marketing. Namun, untuk pembuatan bros dan viral marketing perlu diadakan pelatihan lebih lanjut untuk meningkatkan keterampilan membuat bros dengan berbagai varian dan meningkatkan pemasaran. Secara keseluruhan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat “Pelatihan pembuatan bros dan viral marketing” di dusun Mertak Wareng, desa Beber, kecamatan Batukliang, kabupaten Lombok Tengah berjalan dengan baik dan mendapatkan respon positif dari peserta dan Kadis Dikbud Kabupaten Lombok Tengah.Abstract: The purpose of the community service activity "Brooch making training and viral marketing" is to transfer brooch making and viral marketing skills to the people of Mertak Wareng hamlet, Beber village, Batukliang sub-district, Central Lombok district. The method of implementing activities is carried out through intervention and training. The target group for this community service activity is housewives in Mertak Wareng hamlet, Beber village, Batukliang sub-district, Central Lombok district. The benefits of this activity are 1) providing pearl brooch making skills, 2) providing skills on how to take product photos, and 3) increasing viral marketing knowledge. The evaluation results showed that the training participants were able to make several pearl brooches, take product photos with simple equipment, and carry out viral marketing activities. However, for brooch making and viral marketing, further training is needed to improve skills in making brooches with various variants and improve marketing. Overall, the community service activity "Brooch making training and viral marketing" in Mertak Wareng hamlet, Beber village, Batukliang sub-district, Central Lombok district went well and received positive responses from participants and the Head of the Education and Culture Office of Central Lombok Regency.
Pola Penggunaan Media Sosial Whatsapp Dalam Pemenuhan Informasi Mahasiswa Universitas Terbuka Mataram Windi Baskoro Prihandoyo; Raden Sudarwo; Nining Suryani
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v8i2.2867

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pola penggunaan media sosial WhatsApp dalam pemenuhan informasi mahasiswa Universitas Terbuka Mataram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei korelasional deskriptif. Hasil penelitian ini adalah: 1. Frekuensi dan waktu yang digunakan oleh responden dalam mencari informasi di komunitas WhatsApp tergolong tinggi. Jenis informasi yang paling banyak dicari oleh responden adalah tutorial dan nilai. Faktor kepemilikan TIK dan motif mencari informasi memiliki hubungan yang sangat nyata dengan pola penggunaan komunitas WhatsApp, sedangkan faktor jenis kelamin, umur, pekerjaan dan informasi yang paling banyak dicari tidak memiliki hubungan yang nyata. 2. Tingkat pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa melalui komunitas WhatsApp tergolong tinggi. Faktor pola penggunaan komunitas WhatsApp seperti jumlah hari kunjungan, jumlah kunjungan, dan jumlah waktu kuncungan memiliki hubungan yang sangat nyata dengan tingkat pemenuhan informasi mahasiswa.This study aims to identify and analyze  pattern of the use of WhatsApp social media in fulfilling information of students of Mataram Open University. The method used in this research is a descriptive correlational survey. The results in this study: 1. The frequency and time spent by respondents in finding information in the WhatsApp community is high. The types of information most sought by respondents were tutorials and grades. ICT ownership factors and information seeking motives have a very real relationship with WhatsApp community usage patterns, while the sexes, age, occupations and information that are most sought after do not have a real relationship. 2. The level of fulfillment of student information needs through the WhatsApp community is high. Factor patterns of use of the WhatsApp community such as the number of visit days, the number of visits, and the amount of time the kuncungan has a very real relationship with the level of student information fulfillment.
PENGARUH KEPUASAN INFORMASI TERHADAP KEPUASAN MEMILIH PERGURUAN TINGGI Raden Sudarwo; Anfas Anfas; Irfandi Buamonabot
BJRM (Bongaya Journal of Research in Management) Vol 1 No 2 (2018): BJRM (Bongaya Journal of Research in Management)
Publisher : P3M STIEM BONGAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37888/bjrm.v1i2.75

Abstract

The purpose of this study is to determine and examine the effect ofinformation satisfaction on choosing a college. Respondents in this study were studentsof the Ternate Open University Distance Learning Unit Program. A total of 74respondents from the survey. Data analysis is done using simple regression. The resultsshowed that information satisfaction had a positive effect on the satisfaction of choosinga college.