Claim Missing Document
Check
Articles

PEMILIHAN PARAMETER PENGAWETAN BAMBU APUS MENGGUNAKAN LARUTAN GARAM UNTUK MENCAPAI PRODUKSI BERKELANJUTAN DENGAN METODE DESAIN EKSPERIMEN FAKTORIAL Melinda Widiani; Denny Nurkertamanda
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 2, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eksploitasi hutan sebagai bahan baku furnitur semakin mengkhawatirkan. Penebangan hutan yang tidak bertanggung jawab dan semakin langkanya hutan kayu membangkitkan kepedulian masyarakat akan penggunaan bahan baku yang bersifat berkelanjutan. Salah satu bahan yang berpotensi untuk menggantikan kayu adalah bambu. Bambu merupakan hasil alam non-hutan yang dapat tumbuh dengan cepat dan dapat diuraikan secara alami. Namun kelemahan bambu adalah tingkat keawetan yang rendah. Bambu rentan terhadap serangan kumbang bubuk dan rayap. Bambu tanpa pengawetan hanya dapat bertahan 1 – 3 tahun saja. Metode pengawetan yang paling sering digunakan adalah metode tekanan dengan menggunakan bahan kimia boraks. Penggunaan bahan kimia boraks sangat membahayakan kesehatan manusia dan dapat merusak lingkungan karena memiliki sifat racun. Oleh sebab itu perlu dicari bahan pengawet yang lebih alami dan bersifat berkelanjutan, yaitu larutan garam. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari kombinasi terbaik dari konsentrasi bahan pengawet dan lama waktu pengawetan dengan metode rendaman. Model penelitian dilakukan dengan metode desain eksperimen faktorial dengan 2 faktor yaitu konsentrasi larutan garam dan lama perendaman. Konsentrasi yang digunakan adalah 15%, 25%, dan 35%. Sedangkan lama perendaman adalah 1 hari, 3 hari, dan 7 hari. Hasil penelitian keawetan bambu terhadap serangan rayap dilakukan dengan mengukur presentase pengurangan berat bambu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat bambu berkurang secara signifikan pada kombinasi 15% dan 1 hari. Pengawetan paling efektif adalah penggunaan konsentrasi 35% dengan lama perendaman 3 hari.
USULAN STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA YANG BERKELANJUTAN DI BUKIT CINTA RAWA PENING DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALYSIS DAN PENDEKATAN ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) Artati Rut P. Girsang; Dyah Ika Rinawati; Denny Nurkertamanda
Industrial Engineering Online Journal Vol 8, No 1 (2019): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2019
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.699 KB)

Abstract

Pembangunan pariwisata yang berkelanjutan adalah sebuah upaya pembangunan yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya dan lingkungan untuk kebutuhan masa kini tetapi tidak mengorbankan kebutuhan di masa mendatang. Bukit Cinta Rawa Pening merupakan salah satu wisata yang ada di Kabupaten Semarang yang memiliki visi “Terwujudnya Bukit Cinta Rawa Pening sebagai ruang terbuka hijau, ruang wisata tematis dan berkelanjutan” namun belum sepenuhnya menerapkan wisata yang berkelanjutan. Jika dilihat dari segi lingkungan, wisata ini memiliki potensi pemandangan alam yang indah dan dan juga Rawa Pening. Wisata memberikan dampak secara ekonomi terhadap masyarakat baik dari segi pembukaan lapangan kerja serta peluang melakukan usaha sehingga masyarakat memperoleh keuntungan akan keberadaan wisata. Jika dilihat dari sosial budaya, keberadaan wisata juga penting dalam mempertemukan wisatawan dan mempertemukan antar budaya yang berbeda sehingga dalam wisata tersebut perlu pemeliharaan budaya lokal. Oleh karena itu, dalam upaya pencapaian wisata yang berkelanjutan, dibutuhkan suatu strategi yang tepat. Ada 3 (tiga) tujuan dalam penelitian ini yakni ingin mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Bukit Cinta Rawa Pening, mengetahui alternatif perencanaan strategi dan menentukan prioritas strategi wisata yang berkelanjutan. Dalam menentukan strategi dilakukan identifikasi lingkungan internal eksternal yang mencakup kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman berdasarkan indikator – indikator Sustainable Development Tourism. Hasil dari identifikasi lingkungan internal eksternal ini nantinya dianalisis menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks IE dan matriks SWOT. Dalam menentukan strategi prioritas digunakan metode Analytical Network Process (ANP) sehingga dihasilkan strategi prioritas yakni pertama mengusulkan program pengembangan infrastruktur wisata yang meliputi fasilitas wisata (permainan), fasilitas Tugu Baru Klinting dan Museum Patung Naga Raksasa, sarana transportasi, fasilitas pelayanan di danau serta kedua membekali masyarakat sekitar/memberikan wawasan terhadap masyarakat tentang Bukit Cinta Rawa Pening. ABSTRACKSustainable development tourism is a development effort that covers economic, socio sultural and environmental aspects for the needs present but does not sacrifice future needs.  Bukit Cinta Rawa Pening is one of the tours in Semarang Regency that has a vision of “Realizing Bukit Cinta Rawa Pening as a green open space, theatic and sustainable tourist space” but has not fully implemented sustainable tourism.  If viewed in terms of the environment, this tour has the potential of beautiful natural scenery and also Rawa Pening. Tourism has an economic impact on the community both in terms of opening jobs and opportunities to do business so that people get benefit from tourism. When viewed from social culture, the existence of tourism is also important in bringing tourist together and bringing together different culture sothat tourism needs to preserve local culture. Therefore, in an effort to achieve sustainable tourism, an appropriate strategy is needed. There are 3 (three) objectives in this study, namely to find out the strengths, weakness, opportunities and threats of Bukit Cinta Rawa Pening, find out alternatif strategic planning and prioritize sustainable tourism strategies. In determining the strategy, identification of the external internal environment includes strengths, weakness, opportunities and threats based on indicators- indicators of Sustainable Development Tourism. The results of the identification of this external internal environment will be analyzed using the IFE matrix, EFE matrix, IE matrix and SWOT matrix. In determing priority strategies the Analytical Network Process (ANP) method was used so that priority strategy is generated namely first proposing a tourism infrastructure development program which includes tourism facilities, Tugu Baru Klinting, Naga Raksasa Sculpture, transportations and facilities on the lake and the second equip the surrounding community/provide insight to the community about Bukit Cinta Rawa Pening.
ALTERNATIF PEREKAT ALAMI PADA PRODUKSI BAMBU LAMINASI DENGAN METODE VALUE ENGINEERING DALAM USAHA MENUJU SUSTAINABLE PRODUCTION Dita Wahyuning Ratri; Denny Nurkertamanda
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 1, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah diketik dengan kertas ukuran A4 dan ditulis dengan tipe font Times New Roman ukuran 11 pt, spasi tunggal, dengan format 1 kolom. Batas margin atas 2,5 cm, kiri 3 cm, bawah 2,5 cm dan margin kanan 2,5 cm. Judul makalah dan nama penulis (tanpa gelar akademis) ditulis rata tengah pada halaman pertama dengan ukuran masing-masing 12 pt dan 11 pt.  Makalah dengan penulis lebih dari satu orang, penulis utama ditulis pada urutan pertama. Makalah diawali dengan abstrak sepanjang maksimum 200 kata dalam bahasa indonesia/inggris dalam satu paragraph. Abstrak berisi ringkasan penelitian (latar belakang, tujuan, metode dan kesimpulan hasil penelitian) bukan extended abstract. Abstrak dituliskan menggunakan huruf Times New Roman 10 pt, spasi tunggal
USULAN PEMASANGAN IKLAN PADA SURAT KABAR DITINJAU DARI GERAKAN MATA DAN ATENSI PEMBACA SURAT KABAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EYE TRACKING Muhammad Dwi Ramdhani; Denny Nurkertamanda
Industrial Engineering Online Journal Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan usulan kepada pihak pemasang iklan dalam perancangan desain dan penentuan posisi iklan yang mudah dilihat oleh mata pembaca surat kabar. Penelitian ini menggunakan Metode Eye Tracking untuk melihat pergerakan mata pembaca surat kabar pada saat melakukan pencarian bagian yang menarik dari surat kabar. Penelitian ini menekankan pada gerakan mata pembaca surat kabar pada saat melihat halaman surat kabar dalam mencari hal yang dianggap menarik dari isi surat kabar. Dari hasil penelitian didapatkan mata pembaca rata-rata memulai pencarian dari pojok kiri atas dan atensi pembaca lebih tertarik terhadap tulisan yang jelas dan menarik, ini disebabkan karena persepsi orang Indonesia yang membaca dari kiri kekanan dan dari atas kebawah, sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah sebaiknya peletakan iklan yang mudah ditangkap mata pembaca yaitu pada posisi pojok kiri atas dengan mempertimbangkan atensi pembaca yaitu berupa konten-konten yang menarik.ABSTRACTThe purpose of this study is to provide recommendations to the advertisers in designing and ad positioning is easily seen by the eyes of newspaper readers . This study uses the Eye Tracking method to look eye movement of newspaper readers when searching the interesting part of the newspaper. This study more focus on eye movements of newspaper reader while viewing a page in the newspaper for looking interesting parts that are considered the newspaper of the conten. From the results, the average reader's eyes start searching from the top left corner and the attention of the reader is more interested in writing a clear and attractive, because Indonesian perceptions are read from left to right and from top to bottom , so that the conclusions of this study are best placement of ads that are easily captured the reader's eye on the position of the top left corner with the readers attention in the form of content that’s interesting.
PERANCANGAN KURSI BAMBU LAMINASI DENGAN KONSEP DFE (DESIGN FOR ENVIRONMENT) MENUJU SUSTAINABLE PRODUCT Rian Sinaga; Denny Nurkertamanda
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 2, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan jaman selalu diiringi dengan perkembangan peningkatan pengetahuan manusia sendiri. Salah satu contoh seperti desain produk mempunyai karakteristik dimana selalu berusaha menciptakan kreasi sesuatu, baik alat atau benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Memungkinkan juga dengan desain suatu perlengkapan rumah yang terbuat dari bahan lokal yang terbarukan dengan cepat misalnya pandan, eceng gondok, dan bambu membantu mengurangi transportasi, membantu masyarakat dan meningkatkan keberlanjutan suatu produk secara keseluruhan. Perumusan masalah jelas membicarakan pengunaan kayu meningkat, tetapi sumber alam semakin lama semakin menipis, karena penebangan kayu liar dihutan dan juga masa tumbuh dari jenis kayu tersebut sangatlah lama. Untuk itu penelitian ini memiliki tujuan perancangan kursi laminasi bambu menggunakan konsep dari peduli lingkungan atau Design for Environment. Metode perancangan yang digunakan adalah Pahl Beitz, mengingat sebuah desain tidak ada langkah-langkah yang harus di definisikan maka dalam penggunaan di modifikasi sesuai dengan hasil yang ingin dicapai dalam penelitian untuk desain kursi bambu lamina. Langkah ini dimulai dari Konseptual desain, Perancangan bentuk dan Desain Detail. Hasil penelitian ini berupa perancangan produk kursi laminasi bambu dengan konsep Design for Environment sehingga dari rancangan kursi bambu tersebut menciptakan Sustainable Production karena mendefinisikan material bambu dapat menggantikan bahan dasar penggunaan kayu menjadi sebuah produk yaitu kursi laminasi bambu.
PERANCANGAN LOKASI DAN FASILITAS PABRIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR SUSTAINABILITY Hasnul Ikhwan; Denny Nurkertamanda
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Barali Citra Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi Meubel. Perusahaan bermaksud  membuat area pabrik baru yang memerlukan rancangan lokasi dan tata letak fasilitas produksi untuk mempertahankan proses produksi berorientasi ekspor, sambil mengembangkan  produk untuk membidik pasar lokal. Tugas akhir ini mencoba memberikan usulan rancangan lokasi dan tata letak fasilitas pabrik. Untuk memenuhi permintaan perusahaan, digunakan pertimbangan Sustainability dalam rencana lokasi dan rancangan pabrik baru. Selain itu, dalam merancang tata letak fasilitas penulis juga mengadopsi cara software terkomputerisasi ALDEP. Dari hasil perancangan, penulis merekomendasikan hasil rancangan lokasi yang paling efisien untuk transportasi barang dan  manusia. Perbedaan yang kontras terlihat pada rancangan lantai produksi baru yang terpusat di satu titik, sehingga banyak daerah yang kosong bisa dimanfaatkan untuk kegiatan produksi lain. Perancangan lokasi pabrik ini juga lebih nyaman dan lebih mudah dalam proses supervisi, berbeda dengan rancangan lama yang terlalu sempit karena lantai produksi menghabiskan terlalu besar area pabrik. Faktor sustainability yang menonjol dalam perancangan ini adalah faktor sosial (people), dimana para karyawan lebih nyaman ketika bekerja di area pabrik. Sementara faktor lingkungan (planet) menghasilkan analisa kemungkinan perusahaan mampu membuat lantai produksi baru dalam memanfaatkan limbah blok kayu. Limbah ini bisa diolah kembali untuk menjadi produk yang bisa dijual di pasar ekspor ataupun pasar lokal
PERANCANGAN WORKPLACE PADA LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI (LSP) UNTUK MEMENUHI SAFETY AT WORK Nur Aeni; Denny Nurkertamanda
Industrial Engineering Online Journal Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laboratorium Sistem Produksi (LSP) yang berada di bawah naungan Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro merupakan laboratorium yang melaksanakan praktikum yang memerlukan kecermatan dan kewaspadaan dalam pelaksanaannya. Banyak keluhan yang dirasakan oleh praktikan dikarenakan fasilitas kerja yang kurang mendukung, sehingga perlu adanya usulan perbaikan fasilitas kerja yang sesuai dengan prinsip anthropometri. Dalam perancangan fasilitas ini digunakan metode QUAD untuk menghasilkan desain produk yang aman, mudah dan efektif. Salah satu penyebab kecelakaan kerja adalah metode kerja belum tersusun dengan baik. LSP menggunakan berbagai mesin yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi. Metode yang digunakan untuk menganalisis potensi bahaya pada penelitian ini adalah JHA  dan Task Analysis .Selain melakukan perbaikan fasilitas untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, perlu dilakukan juga penataan tata letak mesin produksi. LSP saat ini memiliki keterbatasan dalam luas ruangan, lebar jalan atau jarak antar mesin sangat sempit. Dengan pembangunan gedung Teknik Industri dan bantuan pengadaan alat laboratorium dan furniture oleh Djarum Foundation, dibutuhkan perancangan tata letak fasilitas untuk LSP. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah perancangan meja kerja dan alas meja mesin, instruksi kerja, dan tata letak. Dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap penggunaan fasilitas Laboratorium Sistem Produksi.  ABSTRACTLaboratorium Sistem Produksi (LSP) under the auspices of Diponegoro University’s Industrial Engineering Department is  a laboratory that requires high level of austerity and vigilance in doing its practicums. There are a lot of complaints received from the practicum participants caused by less-supported facilities, therefore an anthropometry-based improvement for this issue is required. QUAD method for designing  a safe, easy-to-use, and effective products design is used in designing the facilites. One of the main cause of work accidents is the improper designed work method. LSP uses various machines that have a high risk of danger in its usage. JHA and Task Analysis method are used in this research to analyze various potential danger. Beside the facility improvements to increase occupational health and safety, a proper layout of engines production placement is also required. Now LSP has a limitation of room space and the narrow distance between each machine. With the new Industrial Engineering Department building being constructed now, alongside the procurement of laboratory equipment and furniture funded by Djarum Foundation been completed, a proper facility layout design is required. Results achieved in this research is to design the work bench and the machine bed, work instructions, and layout. This research is expected to increase occupational safety and health in the usage of each facilities in LSP. 
ANALISA KEGAGALAN PROSES KALENG SUSU PADA PRODUKSI SUSU KENTAL MANIS MENGGUNAKAN ROOT CAUSES ANALYSIS (RCA) Agung Hadi Sasanto; Denny Nurkertamanda
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 3, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Frisian Flag Indonesia merupakan salah satu perusahaan susu terbesar di Indonesia. Dari hasil studi pendahuluan, kualitas hasil produksi belum sesuai dengan target internal perusahaan. Adanya cacat yang terjadi terutama cacat kaleng penyok menyebabkan perbandingan prosentase dari hasil produksi kaleng susu tahun 2007 saat ini sebesar 9%, tidak sesuai target yang diharapkan pada tahun 2008 yaitu 1%.Pada penelitian ini dilakukan analisis akar penyebab (Root Causes Analysis/RCA) kegagalan proses kaleng susu yang menyebabkan cacat kaleng penyok. Fault Tree Analysis digunakan untuk menggambarkan rangkaian faktor penyebab kegagalan sehingga didapatkan kejadian dasar yang merupakan akar penyebab  kegagalan. Dari akar penyebab tersebut digunakan Fault Tree Analysis untuk melihat seberapa efektif batasan-batasan pelaksanaan proses kaleng susu yang ada saat ini. Rekomendasi tindakan perbaikan diambil berdasar analisis batasan tersebut untuk mencegah kegagalan berulang. Dari hasil Root Causes Analysis, diperoleh bahwa akar penyebab kaleng penyok di case packer yaitu las conveyor pada devider yang tidak sempurna, ukuran label yang tidak seragam dan kertas label yang terlalu licin, serta clamping cartridge dan air brix cylinder yang tidak diganti secara berkala. Keempat akar penyebab masalah tersebut akan dapat diatasi dengan perbaikan devider secara menyeluruh, perbaikan dimensi dan mutu kertas label, serta penggantian clamping cartridge dan air brix cylinder secara bekala. Sedangkan akar penyebab masalah di palletizer yaitu setting mesin yang kurang tepat, carton box yang substandard, serta lifter dan meja transfer yang belum terikat secara permanen. Ketiga akar penyebab tersebut akan dapat diatasi dengan penambahan waktu pengepressan carton box di case packer, penggantian hot melt dengan delay time yang lebih singkat, perbaikan mutu dan dimensi carton box, serta pembuatan dudukan untuk kaki lifter dan meja transfer di palletizer secara permanen. Langkah perbaikan untuk masalah kaleng penyok ini dapat diketahui pihak-pihak mana saja yang akan bertanggung jawab terhadap solusi tersebut. Adapun pihak-pihak yang berkaitan dengan langkah perbaikan tersebut yaitu pihak produksi, engineering (maintenance), dan operator.
PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA OPERATOR PENJAHIT PT. DPM Nanda Fara; Denny Nurkertamanda
Industrial Engineering Online Journal Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. DPM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang konveksi pakaian. Dalam kegiatan usahanya, PT. DPM membuat pakaian sesuai jumlah dan waktu yang telah ditargetkan oleh pemilik perusahaan sehingga memberikan tekanan dikarenakan kondisi lingkungan kerja yang tidak baik serta tuntutan target produksi yang sering kali tidak tercapai sehingga mengakibatkan kelelahan kerja pada operator penjahit DPM. Sehingga dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap kelelahan kerja PT. DPM. Penelitian ini menggunakan sample sebanyak 55 responden. Untuk mengetahui pengaruh beban kerja, lingkungan fisik kerja dan kelelahan kerja maka dilakukan uji statistik dengan uji regresi linier majemuk dengan menggunakan software spss. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kebisingan merupakan variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap kelelahan kerja dengan koefisien nilai R sebesar 0.637. hal ini berarti bahwa tingkat kebisingan yang dialami oleh operator penjahit PT. DPM melebihi nilai ambang batas yang telah ditetapkan. Selain itu berdasarkan kuesioner dan wawancara yang dilakukan tidak sedikit operator penjahit yang merasa sulit berkomunikasi dalam keadaan bising. Sehingga perbaikan kondisi lingkungan kerja dan penerapan APD diperlukan untuk mengurangi kelelahan kerja pada operator penjahit PT. DPM.ABSTRACTPT . DPM is company specialized in garment. PT. DPM makes clothes fit and the amount of time that has been targeted by the owners of the company so as to provide pressure due to working conditions are not good and the demands of the production targets that result in fatigue on the operator tailor DPM. Therefore, the research aimed to determine the factors that most influence on fatique of tailor PT. DPM. This study uses a sample of 55 respondents. To determine the relationship of workload, work ensvironment and physical fatigue then performed statistical tests with multiple linear regression using SPSS software. The test results showed that the noise is the variable most significantly influence the fatigue coefficient R value of 0.637. This means that the noise levels experienced by operators tailor PT. DPM value exceeds a predetermined threshold. Also based on questionnaires and interviews, operators tailor who find it difficult to communicate in noisy circumstances. Efforts should be maintenance work environment and to obey use hearing conservation. Thus, noise received by the operator tailor PT. DPM doesn’t exceed the predetermined threshold.
ANALISIS PENYEBAB CACAT PADA PRODUK TEST LINER MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus di PT Pura Barutama Unit Paper Mill IX) Nurul Fadlia; Denny Nurkertamanda
Industrial Engineering Online Journal Vol 8, No 3 (2019): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2019
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.81 KB)

Abstract

Kebutuhan manusia akan kertas semakin hari semakin bertambah. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan kertas bersaing untuk memenuhi permintaan pasar dengan kualitas terbaik. Salah satu perusahaan kertas yang ada di Indonesia yaitu PT Pura Barutama unit Paper Mill IX. Produk yang dihasilkan oleh PT Pura Barutama unit Paper Mill IX berupa kertas test liner. Pada proses produksi kertas test liner tentunya tidak terlepas dari permasalahan produk cacat. Permasalahan tersebut yaitu terdapat beberapa hari jumlah produk cacat yang melebihi target maksimal perusahaan sebesar 5%. Tingkat produk cacat yang melebihi target dapat menimbulkan dampak negatif bagi produktivitas perusahaan sehingga perlu dilakukan pengendalian kualitas. Analisis pengendalian kualitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Six Sigma dengan pendekatan DMAIC (define, measure, analyze, improve, control). Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan diketahui bahwa level sigma pada PT Pura Barutama unit Paper Mill IX masih belum mencapai target yaitu sebesar 3.17. Hal ini menunjukkan bahwa perlu diadakan perbaikan dari faktor man, machine, material, methods, dan environment untuk meminimalkan jumlah cacat. Abstract  [Analysis of Defect Cause on Test Liner Product Using Six Sigma Method] Everyday paper needs continue to increase. It can causes many paper companies compete to  meet the market  product that produced by PT Pura Barutama unit Paper Mill IX is test liner paper. In the production proces of test liner paper certainly can not be separated from the problem of defective products. The problem is there are several days in November-Desember 2017 the number of defect products exceeding the maximum target 5%.  This problem can cause negative impact to company productivity, therefore need to be fix with quality control. Quality control analysis that used in this research is Six Sigma method with DMAIC approach (define, measure, analyze, improve, control). Based on the result of data processing, it is known that the level of sigma at PT Pura Barutama unit Paper Mill IX still has not reached the target, the result is 3.17. It means there is a necessity to improve in several sectors such as man, machine, material, methods, and environment to minimize defective products.