AbstrakPT. Bimuda Karya Teknik merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang menerapkan sistem produksiMake To Order (MTO) sehingga part yang diproduksi bervariasi tiap harinya. Aspek yang perludiperhatikan agar PT. Bimuda Karya Teknik mampu mengikuti kondisi tersebut adalah penjadwalanproduksi. Penjadwalan produksi yang dilakukan PT. Bimuda Karya Teknik belum menggunakan dasarteori yang jelas sehingga output penjadwalan harian tidak sesuai dengan kondisi dilapangan.Permasalahan lainnya adalah member departemen produksi sulit membaca penjadwalan yang diubuatoleh departemen PPIC. Untuk mengatasi hal tersebut, metode penjadwalan produksi yang digunakan untuk mengatasi penumpukan Work In Process (WIP) adalah job shop aktif. Selain itu dibutuhkanformat baru untuk penjadwalan produksi yang mudah dipahami oleh member produksi. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa perbaikan makespan, waiting time, dan work in process (WIP) pada penjadwalantanggal 9 januari. Penjadwalan departemen PPIC menghasilkan makespan sebesar 10,2 jam, waitingtime 3 jam, dan WIP 2 part. Sedangkan metode job shop aktif menghasilkan WIP 8,3 jam, waiting time3 jam dan WIP 1 part. Metode job shop aktif merupakan metode terpilih dan diterapkan padapenjadwalan selanjutnya. Pada penjadwalan tanggal 11 januari didapatkan makespan sebesar 5 jam,waiting time 1,8 jam, dan tidak didapati WIP dalam proses produksi..Kata kunci: Jobshop, Jobshop Aktif, Penjadwalan, Penjadwalan produksi, WIP Abstract PT. Bimuda Karya Teknik is a manufacturing company that implements a Make To Order (MTO)production system so that the parts produced vary every day. Aspects that need to be considered so thatPT. Bimuda Karya Teknik is able to follow these conditions, namely production scheduling. Productionscheduling carried out by PT. Bimuda Karya Teknik has not used a clear theoretical basis so that thedaily scheduling output is not in accordance with the conditions in the field. Another problem is that itis difficult for members of the production department to read the schedules made by the PPICdepartment. To overcome this, the production scheduling method used to overcome Work In Process(WIP) is an active job shop. In addition, a new format is needed for production scheduling that is easilyunderstood by production members. The results of the study showed that the improvements in makespan,waiting time, and work in process (WIP) were scheduled for January 9. PPIC department schedulingresults in a makespan 10.2 hours, a waiting time of 3 hours, and a WIP of 2 parts. While the active jobshop method produces a WIP of 8.3 hours, a waiting time of 3 hours and a WIP of 1 part. The active jobshop method is the method chosen and applied to the next scheduling. On January 11 scheduling, amakepan of 5 hours was obtained, a waiting time of 1.8 hours, and no WIP was obtained in theproduction processKeywords: Jobshop, Active Jobshop, Scheduling, Production Scheduling, Work in Process