Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Teknika Sains : Jurnal Ilmu Teknik

PENGARUH RASIO REGANGAN TERHADAP PERILAKU LOW CYCLE FATIGUE (LCF) PADUAN AL 7075-T7 Ari Beni Santoso; Indriyani Indriyani
TEKNIKA SAINS Vol 5, No 1 (2020): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v5i1.703

Abstract

Paduan aluminium 7075 banyak digunakan di industri pesawat terbang untuk komponen pada spar depan, stabilizer, frame yang membutuhkan ragam kekuatan tinggi dan rasio kepadatan rendah. Industri kedirgantaraan dan otomotif perlu merancang material ringan, dimana paduan aluminium sering digunakan sebagai Komponen utama.Aluminum paduan memiliki sifat tahan korosi yang baik. Bahan ini digunakan di lapangan yang luas tidak hanya untuk peralatan rumah tangga tetapi juga untuk keperluan industri, misalnya konstruksi pesawat terbang, mobil, kelautan dan konstruksi lainnya. Fenomena daktilitas menurun karena deformasi pra-kelelahan, adalah yang paling signifikan untuk Kombinasi waktu pra-kelelahan yang lama, kelembaban tinggi, dan laju regangan yang rendah. Proses pembuatan bentuk dan dimensi spesimen disiapkan sesuai standar ASTM E8 untuk spesimen tarik dan standar ASTM E606 untuk uji LCF. Karakterisasi perubahan struktur material dan jenis kegagalan yang terjadi pada penggunaan OM, SEM dan EDX. Paduan aluminium 7075-T7 mengalami kelelahan secara sistematis pada pengujian kelelahan siklus rendah dengan rasio regangan (R) = -1, -0.05, 0.05, and 0.5,laju regangan = 4 × 10 3/s, dan amplitudo regangan = 0,006 mm / mm , 0,008 mm / mm, 0,010 mm / mm, 0,012 mm / mm, 0,014 mm / mm dan 0,016 mm / mm. Paduan alumunium menunjukkan stabilitas kontinu untuk siklus kegagalan, dan umur material tertinggi (umur kelelahan) ditemukan pada rasio regangan = 0,05 dengan amplitudo regangan = 0,016 mm / mm sedangkan umur kelelahan terendah adalah rasio regangan = -0,05 dengan amplitudo regangan = 0,006 Mm / mm, di mana material menunjukkan pengerasan siklik siklis pada siklus gagal pertama.
Rancang Bangun Mesin Press Kelapa Sawit Sederhana Menggunakan Sistem Hidrolik Kapasitas 15 Kg Muh Thohirin; Wisnaningsih Wisnaningsih; Ambar Pambudi; Ari Beni Santoso; F Setiyo Hertanto
TEKNIKA SAINS Vol 8, No 1 (2023): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v8i1.2149

Abstract

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak di budidayakan di Indonesia, baik dalam sekala besar yang di budidayakan oleh perusahaan besar maupun dalam sekala kecil yang dibudidayakan oleh masayarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk pembuatan mesin press hidrolik kelapa sawit yang baik dengan harga terjangkau. Penelitian ini memfokuskan pada salah satu proses pengolahan kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO) yaitu mesin press kelapa sawit hidrolik yang di peruntukkan pada usaha kecil dan menengah. Hasil penelitian menunjukan bahwa setiap pengujian memiliki hasil yang berbeda. Pada pengujian pertama dengan tekanan 30 bar dan dilumat dengan digester selama 8 menit kemudian di pres selama 7 menit mendapatkan minya sebanyak 2.15, jika di konvesikan ke persentasi maka minyak CPO mendapatkan 23,89 persen. Pada pengujian sempel kedua dengan tekanan 35 bar, buah kelapa sawit dilumatkan menggunakan digester selama 10 menit dan dilakukan pengepresan selama 3 menit. Mendapatkan hasil dari minyak CPO sebesar 2 Kg. jika hasil ini di konversi ke persentasi maka akan mendapatkan 22,227 persen. Penggujian yang ketiga yaitu dengan tekanan 40 bar dengan lama waktu pelumatan 12 menit dan lama waktu pengepresan 5 menit. Hasil dari pengujian ini mendapatkan minyak CPO seberat 1.95 Kg. Setelah dikonvesi ke persentasi hasil dengan buah maka persentasi CPO mendapatkan 21.67 persen.  Hasil persentasi pengujian menurun jika dibandingakan dengan pengujian yang pertama dan kedua. Dari pengujian yang telah dilakukan maka pengujian pertama memiliki hasil yang paling baik dengan persentasi 23,89 persen.
Kajian Minyak CPO dengan Variasi Suhu dan Pengikat Warna (Bleaching Earth) pada Proses Bleaching Wisnaningsih, Wisnaningsih; Thohirin, Muh.; Santoso, Ari Beni; Pambudi, Ambar; Hikmawan, Dimas Andika
TEKNIKA SAINS Vol 9, No 1 (2024): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v9i1.3019

Abstract

Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu komoditas andalan di Indonesia yang dapat menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversikan menjadi perkebunan kelapa sawit. Buah kelapa sawit digunakan sebagai bahan mentah minyak goreng, margarin, sabun, kosmetika, industri farmasi. Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suhu terhadap kekentalan minyak goreng. Fluida yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak kemasan kelapa sawit yang terdiri dari Bimoli, Filma dan Kunci Mas. Dalam penelitiannya pengaruh suhu terhadap viskositas minyak goreng menggunakan hukum Stokes. Berdasarkan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kekentalan minyak goreng mengalami penurunan dengan meningkatnya suhu. Penelitian ini akan dilakukan perlakukan pada minyak CPO dengan panas dan bleaching earth yang berbeda untuk mengetahui variasi faktor dan hasil yang didapatkan lebih luas. Formula atau faktor yang akan diteliti menggunakan metode taguchi dengan formula 32. Besaran faktor panas 80ËšC, 85ËšC dan 90ËšC sedangkan untuk campuran bleaching earth sebesar 1,5%, 2,0% dan 2,5% dari berat CPO yang akan diuji. Hasil minyak berpengaruh dari besaran campuran bleaching earth. Minyak yang memiliki campuran bleaching earth paling tinnggi memiliki kejernihan yang baik dan juga sebaliknya campuran bleaching earth yang paling rendah memiliki kekeruhan minyak yang paling tinggi.
Studi Penggunaan Filter Udara Racing terhadap Emisi Gas Buang pada Mesin Injeksi EFI Tipe EJ-VE DOHC VVT-i Thohirin, Muh.; Wisnaningsih, Wisnaningsih; Santoso, Ari Beni; Misyanto, Misyanto
TEKNIKA SAINS Vol 9, No 2 (2024): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v9i2.3518

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penggunaan filter udara racing terhadap emisi gas buang pada mesin EFI tipe EJ-VVT-i. Pengujian dilakukan dengan mengukur parameter emisi utama, yaitu karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), dan nitrogen oksida (NOx), serta membandingkan hasil emisi antara penggunaan filter udara standar dan filter udara racing. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan signifikan pada emisi gas buang. Penggunaan filter udara racing, yang didesain untuk meningkatkan aliran udara ke mesin, menyebabkan penurunan kadar CO dari 0,98 g/km menjadi 0,82 g/km dan HC dari 0,12 g/km menjadi 0,08 g/km, mengindikasikan peningkatan efisiensi pembakaran. Namun, terjadi peningkatan kadar NOx dari 0,07 g/km menjadi 0,09 g/km, yang disebabkan oleh suhu pembakaran yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, penggunaan filter udara racing pada mesin EJ-VVT-i dapat meningkatkan performa mesin melalui pembakaran yang lebih efisien, tetapi juga berdampak pada peningkatan emisi NOx.
Analisis Kekuatan Bending Sambungan Las SMAW Material Baja Karbon Rendah dengan Perlakuan Pendinginan, Kawat Las dan Variasi Kuat Arus Santoso, Ari Beni; Thohirin, Muh.; Wisnaningsih, Wisnaningsih; Pambudi, Ambar; Supriyanto, Supriyanto
TEKNIKA SAINS Vol 8, No 2 (2023): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v8i2.2478

Abstract

Metode pengelasan saat ini digunakan secara luas di dalam kehidupan manusia dari yang sederhana sampai yang rumit, dimana pengelasan menjadi salah satu sarana untuk mencapai fabrikasi yang optimal. Setiap proses pengelasan berhubungan dengan variasi kuat arus, pendinginan, dan jenis kawat yang berfungsi untuk mendapatkan nilai kekuatan bending yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui tingkat kekuatan yang diperoleh; dan 2) mengetahui faktor yang paling berpengaruh dari hasil pengelasan dengan menggunakan perlakuan pendinginan, kawat las, dan juga arus listrik. Metode pengujian kekerasan material yang digunakan adalah pengujian kekerasan material dengan mesin Universal Testing Machine dengan metode brinel. Pada penelitian ini, arus yang digunakan adalah 90A, 95A, dan 100A, media oli dengan SAE 20-40W, dan kawat las yang menggunakan jenis RB E6013 dengan 3 jenis variasi diameter, yaitu 2,0mm, 2,6mm, dan 3,2mm. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kawat las dengan diameter 2.6mm dan arus pengelasan sebesar 100A adalah yang paling baik dibandingkan dengan variasi yang lain, karena memiliki nilai uji bending yang paling tinggi.