Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Penilaian Karyawan Terhadap Pengawasan Kinerja Duty Manager Pada Front Office Department Sanjaya, Putu Putra; Sari, Ni Putu Ratna; Suarka, Fanny Maharani
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 7 No 1 (2023): Vol.7,No.1,2023
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study discusses the assessment of employees in the Front Office Department on the supervision carried out by the Duty Manager at Four Points by Sheraton Kuta. There are 2 Duty Managers in the Front Office Department who have the duties and responsibilities to supervise employees through 4 stages of supervision. Based on the observations, the Duty Manager has not carried out supervision well enough, especially in providing corrective actions to employees. In improving the supervision provided by the Duty Manager in the Front Office Department, an evaluation from the Front Office Manager is needed which in this evaluation also needs to be added all input or suggestions from employees in the Front Office Department. The purpose of this study is to determine the employee's assessment of the supervision of the performance of the Duty Manager towards the employee and the comparison between the supervision of the Duty Manager in the Front Office Department.This research is located at Jalan Benesari, Banjar Pengabetan, Kuta. The sampling technique used was saturated samples with a sample of 20 people. The research method used in this study is a qualitative descriptive method and uses a Likert scale measurement. The results of this study are employee ratings of Duty Manager A get an average of 3.55 which means agree and while Duty Manager B get a score of 3.76 which means also agree. The comparison results show that the supervision of Duty Manager B is better than Duty Manager A, which can be seen from two indicators, namely the comparison of standards with the performance of employees who score higher, namely 4.02 and indicators of corrective action for Duty Manager B also get a higher score than Duty Manager A is 3,2
Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di holiday inn resort baruna bali, tuban Leetyanzi, Myra; Putra, Agus Muriawan; Sari, Ni Putu Ratna
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 7 No 2 (2023): Vol.7,No.2,2023
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepuasan kerja adalah perspektif seseorang atas capaian tingkat kepuasan (puas atau tidak) dalam bekerja terkait dari aspek pekerjaan yang telah dilakukan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik karyawan, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan pihak management untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan Holiday Inn Resort Baruna Bali. Metode penentuan sampel menggunakan teknik Propotionate Stratifield Random Sampling dengan memperoleh 100 responden yang diberikan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis faktor. Berdasarkan hasil penelitian ada tujuh faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di Holiday Inn Resort Baruna Bali, ialah kondisi kerja suportif, kompensasi, promosi, kesehatan kerja, pekerjaan itu sendiri, supervisi, dan rekan kerja. Faktor dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, yaitu faktor kondisi kerja suprotif dengan nilai eigenvalue sebesar 3,090 dengan variance sebesar 19,314 persen. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan yaitu ketujuh faktor dapat menunjukan bahwa faktor mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, dan pihak manajemen agar tetap menjaga kepuasan kerja karyawannya, karena kepuasan kerja karyawan sangat penting agar tujuan hotel dapat terlaksana. Bagian manajemen melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, diantaranya yaitu dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik, menciptakan semangat kerja, menyediakan fasilitas-fasilitas yang memadai, mengadakan adanya pelatihan baik dalam maupun luar hotel, memberikan tujuan dan target setara dengan kemampuan karyawan, dan mengadakan pertemuan guna mempererat kedekatan antar karyawan serta antara karyawan dengan atasan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan Di Pramana Watu Kurung Resort Ubud Erliana, Jro Kadek; Sari, Ni Putu Ratna; Sulistyawati, Agung Sri
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 7 No 2 (2023): Vol.7,No.2,2023
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya capaian kepuasan kerja mendorong karyawan untuk memberikan hasil kerja yang maksimal serta karyawan semakin patuh atau loyal kepada perusahaan. Hal ini tentunya didukung oleh peran pimpinan perusahaan yang memahami atas kebutuhan karyawannya. Tujuan dalam penelitian ini adalah “untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di Pramana Watu Kurung Resort Ubud dan faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di Pramana Watu Kurung Resort Ubud.” Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi, serta studi kepustakaan. Teknik penentuan sampel menggunakan sampel purposive dan sampel jenuh. Sampel yang dipergunakan pada penelitian ini adalah 95 karyawan Pramana Watu Kurung Resort Ubud. Penelitian ini menggunakan 7 indikator diantaranya, faktor psikologis, faktor sosial, faktor fisik, faktor finansial, kesempatan untuk maju, pengawasan, serta perusahaan dan manajemen. Teknik analisis data yang dipergunakan, yaitu analisis faktor diolah menggunakan SPSS versi 22.0. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di Pramana Watu Kurung Resort Ubud. “Adapun faktor tersebut diantaranya, faktor psikologis yang mempunyai nilai eigenvalue 4.142 dengan jumlah variance 29.588 persen, pengawasan mempunyai nilai eigenvalue 2.321 dengan jumlah variance 16.579 persen, faktor fisik mempunyai nilai eigenvalue 1.297 dengan jumlah variance 9.264 persen, serta kesempatan untuk maju mempunyai nilai eigenvalue 1.016 dengan jumlah variance 7.259 persen. Adapun faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di Pramana Watu Kurung Resort Ubud adalah faktor psikologis yang mempunyai nilai eigenvalue 4.142 dengan jumlah variance 29.588 persen.”
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Restoran Siboghana Ubud kwuta, Maria Diana R. Siri; Sari, Ni Putu Ratna; Sulistyawati, Agung Sri
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 7 No 2 (2023): Vol.7,No.2,2023
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatar belakangi oleh semakin berkembangnya suatu destinasi pariwisata maka semakin banyak pula fasilitas-fasilitas pariwisata yang didirikan oleh para pengusaha yang semakin bersaing dengan mengembangkan ide-ide baru yang kreatif dalam mengembangkan usaha mereka masing-masing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Restoran Siboghana Ubud dan untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Restoran Siboghana Ubud. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan studi kepustakaan. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden yang berkunjung ke Restoran Siboghana Ubud. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif dengan beberapa tahap diantaranya yaitu uji skala likert, uji validitas, uji reabilitas dan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 4 indikator yang yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Restoran Siboghana Ubud. Faktor-faktor tersebut diantaranya faktor bahan baku dengan nilai eigenvalue sebanyak 5.789, faktor kualitas pelayanan dengan nilai eigenvalue sebanyak 1.1469, faktor harga dengan nilai eigenvalue sebanyak 1.250 dan faktor atmosfer dengan nilai eigenvalue sebanyak 1.126. Maka dapat diketahui bahwa faktor dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Restoran Siboghana Ubud adalah faktor bahan baku denga nilai eigenvalue sebanyak 5.789. Kata kunci: Keputusan pembelian, Restoran, Analisis Fakto
Analisis kebutuhan tenaga kerja bagian purchasing di the amasya villas, seminyak, badung, bali Sukmaningsih, Ni Putu; Sari, Ni Putu Ratna; Suarka, Fanny Maharani
Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas Vol 8 No 1 (2024): Vol.8,No.1,2024
Publisher : DIPLOMA IV TOURISM PROGRAM STUDY, TOURISM FACULTY,UDAYANA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Amasya Villa Seminyak merupakan salah satu villa yang berada di Kawasan Seminyak yang memiliki jumlah tenaga Purchasing sering kekurangan waktu kerja dikarenakan beban kerja cukup tinggi. Adanya persoalan waktu kerja yang cukup berlebihan menyebabkan terjadinya permasalahan dan berdampak dengan operasional Villa. Tujuannya adalah untuk menganalisis jumlah karyawan Purchasing yang diperlukan saat Low Season dan High Season di The Amasya Villa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Teknik pengambilan sampel menggunakan sensus, yaitu semua karyawan Purchasing.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis beban bekerja, kebutuhan tenaga untuk bekerja , jumlah waktu bekerja, perputaran tenaga kerja, tingkat persentase absen. Maka dihasilkan tenaga kerja bagian Purchasing pada karyawan 1 saat Low Season memperoleh kelebihan 5 menit sedangkan saat High Season kekurangan 150 menit. Sedangakan karyawan 2 saat Low Season kelebihan 0 menit sedangkan saat High Season terjadi kekurangan 166 menit. Dalam 420 menit merupakan waktu ideal karyawan menyelesaikan pekerjaan. Pada tahun 2020, hasil tingkat absensi tenaga kerja Purchasing adalah 0,20% perbulan dan tingkat perputaran tenaga kerja adalah 0% karena tidak terjadi perputaran tenaga kerja. Maka tenaga kerja Purchasing yang dibutuhkan saat Low Season yaitu 2 orang sedangkan saat High Season 4 orang. Simpulannya yaitu jumlah tenaga kerja Purchasing kurang mencukupi sehingga mengalami beban kerja yang cukup berlebihan. Saran yang dapat diberikan mengadakan perekrutan tenaga kerja baru supaya tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan dikarenakan beban kerja cukup tinggi. Pihak manajemen bisa merekrut staff.
Tourist Characteristics and Perceptions in Natural Tourism Attractions: A Case Study of Batur Geopark, Bali Sari, Ni Putu Ratna; AA Gde Raka Dalem; Anak Agung Putri Sri
Asian Journal of Management, Entrepreneurship and Social Science Vol. 5 No. 01 (2025): Upcoming issues, Asian Journal of Management Entrepreneurship and Social Scien
Publisher : Cita Konsultindo Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the characteristics and perceptions of tourists visiting Batur Geopark, Bali. Using a quantitative approach, data was collected through questionnaires distributed to 200 tourists. The findings reveal that natural attractions, such as the beauty of Lake Batur, mountain panoramas, and activities like trekking and camping, are the main factors driving tourists to visit the area. Tourist motivations are categorized into several groups, with the primary motivations being to enjoy nature, seek new experiences, and spend time with family or friends. Overall, tourists' satisfaction with the facilities and comfort in the area is rated as good, although there are some shortcomings in supporting facilities, such as public toilets. The study also suggests several measures to enhance sustainable tourism, such as preserving natural attractions from over-exploitation, conserving biodiversity, and developing tourism packages targeted at the younger generation. The findings are expected to provide insights for local tourism managers in designing policies that support the sustainable development of tourism in Kintamani. Keywords: tourist perception, tourist characteristic, natural tourism attraction, Batur Geopark
Application of the Sad Kerthi Concept in Developing Marine Tourism Area on the Blue Economy in Karangasem Regency Osin, Rosvita Flaviana; Putra, I Nyoman Darma; Sudiarta, I Nyoman; Sari, Ni Putu Ratna
Pusaka : Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol. 7 No. 1 (2025): February-Juli
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33649/pusaka.v6i2.235

Abstract

This study presents a problem statement by exploring the application of the Sad Kerthi concept in the development of a marine tourism area in Karangasem Regency, Bali, with a focus on blue economy principles. The Sad Kerthi, deeply rooted in Balinese Hindu local wisdom, emphasizes the preservation of six sacred elements: Atma (soul), Segara (ocean), Danu (lake), Wana (forest), Jagat (earth), and Jana (human). The challenge lies in applying the blue economy approach to optimize the sustainable and wise utilization of marine resources while maintaining ecosystem balance and enhancing local community welfare. By aligning with Blue Economy principles, which advocate for the sustainable use of ocean resources for economic growth, the study underscores the potential of integrating traditional wisdom with modern economic models. The research indicates a methodology that utilizes a qualitative approach, conducting in-depth interviews with experts from governmental and cultural sectors, as well as academic and research programs that incorporate these values of local wisdom. The main findings indicate that local wisdom and the blue economy are interdependent, mutually strengthening each other in the quest for sustainable development. Local wisdom serves as a cornerstone for sustainable practices, cultural values, and community involvement, which can significantly enhance the effectiveness of the Blue Economy framework. The main conclusions of this research contribute to the discussion on sustainable tourism by illustrating the effectiveness of a culturally rooted approach to achieving both environmental and economic sustainability.
FACTORS THAT DETERMINE BUYING INTERESTS OF FOREIGN TOURISTS IN CHOOSING ACCOMMODATIONS IN TEGALLALANG VILLAGE, GIANYAR , BALI Sari, Ni Putu Ratna; Sri, Anak Agung Putri
Journal of Business on Hospitality and Tourism Vol. 6 No. 1 (2020): JOURNAL OF BUSINESS ON HOSPITALITY AND TOURISM
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/jbhost.v6i1.190

Abstract

A number of accommodations are available in Tegallalang Village, because of its location that is close to central Ubud. Along with the increase in foreign tourist arrivals, then this study aims to analyze the factors that determine the interest of foreign tourists in the selection of accommodation in the village of Tegallalang, Gianyar Bali. This study used 50 respondents with accidental sampling technique. Data will be analyzed by factor analysis. The results showed characteristics of tourists who stay at accommodation in Tegallalang Village were dominant  Australian citizenship 18%, Length of their stay is 3-7 days (72%),  based on age in  26-30 years old  (36%). Characteristics based on occupation dominant as employed (48%) and purpose of visit for leisure (58%). Tourists choose villa for 68% as a place to stay, this is because the villa is more privacy than others. The factors that influence the buying interest of foreign tourists in choosing accommodation are the first is the factor of room quality, the second is the location factor, the third is the price factor and the fourth is accommodation security factor. The dominant factor that determines it is the room quality factorThe next research that will be conducted in the future is guest satisfaction toward accommodation in Tegallalang Village is highly expected.