Dedi Herdiansah Sujaya
Fakultas Pertanian Universitas Galuh Ciamis

Published : 48 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KELAPA (Cocos nucifera L) (Suatu kasus di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) Tatang Suryana; Dedi Herdiansah Sujaya; Mochamad Ramdan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.758 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v4i1.1611

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Saluran pemasaran di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, (2) Besarnya marjin, biaya dan keuntungan pemasaran kelapa pada setiap lembaga pemasaran di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, (3) Besarnya Farmer’s Share di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi KabupatenPangandaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan mengambil lokasi penelitian di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Jumlah sampel responden ditentukan dengan cara Simple Random Sampling sebanyak 30 orang petani dari jumlah populasi 304 orangpetani, sedangkan untuk sampel lembaga pemasaran diambil dengan cara Snowball Sampling method dan diperoleh sampel 4 orang pedagang pengumpul, 1 orang pedagang besar dan 3 orang pedagang pengecer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1) Terdapat satu saluran pemasaran kelapa di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran yaitu :2) Besarnya marjin, biaya dan keuntungan pemasaran kelapa untuk setiap tingkatan lembaga pemasaran adalah sebagai berikut :a) Marjin pemasaran di pedagang pengumpul sebesar Rp. 500,00 per butir, di pedagang besar Rp. 200,00 per butir dan di pedagang pengecer Rp. 400,00 per butir. Sehingga total marjin pemasaran sebesar Rp. 1.100,00 per butir.b) Biaya pemasaran pada pedagang pengumpul sebesar Rp. 222,86 per butir, pada pedagang besar Rp. 45,00 per butir dan di pedagang pengecer Rp. 160,02 per butir. Sehingga total biaya pemasaran sebesar Rp. 427,88 per butir.c) Keuntungan pemasaran yang diterima oleh pedagang pengumpul sebesar Rp. 277,14 per butir, pedagang besar Rp. 155,00 per butir dan di pedagang pengecer Rp. 239,98 per butir. Sehingga total keuntungan pemasaran sebesar Rp. 672,12 per butir.3) Besarnya bagian harga yang diterima petani (farmer’s share) adalah sebesar 64,52 persen dari harga yang dibayarkan oleh konsumen.Kata Kunci : Pemasaran, Kelapa
ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH DI KOTA BANJAR Riska Novitasari; Dedi Herdiansah Sujaya; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 1 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i1.292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kinerja sektor pertanian dan sektor perekonomian lainnya di Kota Banjar, (2) kinerja subsektor pertanian Kota Banjar, (3) kinerja sektor pertanian dan sektor perekonomian lainnya kedepan di Kota Banjar, (4) kinerja subsektor pertanian kedepan di Kota Banjar, (5) faktor utama yang menetukan kinerja sektor petanian dan subsektor pertanian di Kota Banjar. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode analisis data sekunder. Data yang dipergunakan adalah data PDRB Kota Banjar dan PDRB Jawa Barat. Analisis yang digunakan adalah analisis Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotient (DLQ), dan Shift Share. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Berdasarkan analisis LQ, kinerja sektor pertanian menjadi sektor basis dalam pertumbuhan perekonomian wilayah di Kota Banjar.2. Berdasarkan analisis LQ, subsektor pertanian yang memiliki kinerja sebagai subsektor basis adalah subsektor perkebunan dan subsektor peternakan.3. Berdasarkan analisis DLQ, kinerja sektor pertanian diperkirakan berubah menjadi sektor non basis dalam pertumbuhan perekonomian wilayah di Kota Banjar. 4. Berdasarkan analisis DLQ, subsektor pertanian yang diperkirakan memiliki kinerja sebagai subsektor basis adalah subsektor perkebunan, peternakan dan perikanan. 5. Berdasarkan analisis shift share, faktor yang menentukan kinerja sektor pertanian dan subsektor tanaman bahan makanan adalah faktor struktur ekonomi, sedangkan faktor yang menentukan kinerja subsektor perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan di wilayah Kota Banjar adalah faktor lokasi.Kata kunci : kinerja, kota banjar, sektor pertanian
ANALISIS USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI (Oryza sativa l.) VARIETAS CIHERANG Didi Kusnadi; Dedi Herdiansah Sujaya; Zulfikar Noormansyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 1, No 2 (2015): Januari 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v1i2.242

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan dari usahatani penangkaran benih padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang per hektar per musim tanam di Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis; dan 2) Besarnya R/C usahatani penangkaran benih padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang per hektar per musim tanam di Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada seorang petani penangkaran benih padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang di Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja atau sampel bertujuan (purposive sampling), yaitu pada seorang petani penangkaran benih padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang di Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis yang bernama Kasmin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Besarnya biaya adalah sebesar Rp 17.480.683,84, penerimaan sebesar Rp 33.076.917,00, sehingga pendapatan sebesar Rp 15.596.216,16 dari usahatani penangkaran benih padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang per hektar per musim tanam di Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis. 2) Besarnya R/C usahatani penangkaran benih padi (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang per hektar per musim tanam di Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis sebesar 1,89. Artinya bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan petani akan memperoleh penerimaan sebesar 0,89 rupiah dan pendapatan sebesar 0,89 rupiah.Kata kunci : analisis usahatani, penangkaran benih padi (oryza sativa l.) varietas Ciherang
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGGILINGAN PADI (Studi Kasus Pada UD Padi Mulya Di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran) Asep Oki Basuki Rachmat; Dedi Herdiansah Sujaya; Zulfikar Noormansyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.748 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v4i1.1593

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Analisis biaya usaha penggilingan padi UD Padi Mulya di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, (2) Kelayakan usaha penggilingan padi pada UD Padi Mulya di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling dengan mengambil pemilik Penggilingan Padi UD Padi Mulya di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran sebagai responden.Hasil penelitian menunjukkan bahwa;1. Analisis biaya usaha penggilingan padi UD Padi Mulya menunjukkan bahwa total biaya investasi dari tahun 2005-2016 sebesar Rp. 61.145.000,. biaya operasional dari tahun 2005- 2016 sebesar Rp.312.160.000,..2. Kelayakan usaha penggilingan padi UD Padi Mulya didapatkan Nilai NPV usaha sebesar Rp. 74.596.247,. nilai Net B/C yang dihasilkan yaitu 2,59, nilai IRR sebesar 15,5 persen, nilai Payback Period (PP) 5 tahun 5 bulan 24 hari. Semua nilai indikator kelayakan finansial penggilingan padi UD Padi Mulya tersebut memenuhi standar kelayakan usaha.Kata kunci: Analisis, Kelayakan, Penggilingan Padi, Kabupaten Pangandaran.
ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI (Oriza sativa L) DAN TERNAK ITIK PETELUR (Studi Kasus di Kelompok Mukti Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya) Ai Indah Perwati; Dedi Herdiansah Sujaya; Mochamad Ramdan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 2 (2016): Januari 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i2.60

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui : (1) besarnya biaya dan penerimaan usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur, (2) besarnya pendapatan usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur, (3) besarnya R/C usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode studi kasus, dengan mengambil kasus pada Kelompok Mukti Tani di Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya. Sampel penelitian untuk responden diambil secara sengaja sebanyak 7 orang menggunakan metode sensus. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Rata-rata biaya total per luas lahan per satu kali tanam yang dikeluarkan petani pada usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur sebesar Rp. 16.864.174,60. Rata-rata penerimaan usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur per luas lahan per satu kali tanam sebesar Rp. 28.157.157,14. (2) Pendapatan petani pada usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur per luas lahan per satu kali tanam sebesar Rp. 11.292.982,54. (3) Besarnya R/C pada usahatani terpadu tanaman padi dan ternak itik petelur per luas per satu kali tanam sebesar 1,67.
ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya) Mochamad Erwin Firdaus; Dedi Herdiansah Sujaya; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 3 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.956 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i3.811

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) saluran pemasaran gula aren (2) besarnya biaya, marjin dan keuntungan pemasaran gula aren (3) besarnya bagian harga yang diterima perajin (share) gula aren dari harga eceran (4) saluran pemasaran yang paling efisien berdasarkan persentase biaya dari nilai total produksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan mengambil lokasi penelitian di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling. Sedangkan untuk sampel lembaga pemasarandiambil dengan cara Snowball Sampling terhadap 2 orang pedagang pengumpul dan satu orang pedagang besar. Analisis data dilakukan secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1. Terdapat dua saluran pemasaran gula aren di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya. Pada saluran pemasaran 1 hanya melibatkan satu lembaga pemasaran yaitu pedagang pengecer sedangkan saluran pemasaran 2 melibatkan dua lembaga pemasaran yaitu pedagang pengumpul dan pedagang pengecer.2. Pada saluran pertama besarnya total marjin pemasaran yaitu sebesar Rp. 2.500,00 per kilogram dengan total biaya pemasaran sebesar Rp. 265,00 per kilogram sehingga total keuntungan pemasaran sebesar Rp. 2.235,00 per kilogram. Sedangkan pada saluran 2, besarnya total marjin pemasaran yaitu Rp. 4.500,00 per kilogram dengan total biaya pemasaran sebesar Rp. 572,00 perkilogram sehingga total keuntungan pemasaran sebesar Rp. 3.928,00 per kilogram.3. Besarnya bagian harga yang diterima perajin (produsen share) pada saluran 1 adalah sebesar 83,33 persen, sedangkan pada saluran 2 adalah 70,96 persenSaluran pertama adalah saluran pemasaran paling efisien dibandingkan dengan saluran pemasaran 2, dengan nilai EPS pada saluran 1 sebesar 1,77 persen.Kata Kunci : Pemasaran, Gula, Aren, Culamega, Tasikmalaya
ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran) Roroh Rohmanah; Dedi Herdiansah Sujaya; Fitri Yuroh
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.22 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v4i1.1598

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya yang dikeluarkan per satu kali proses produksi pada seorang perajin tempe di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran. 2) Besarnya penerimaan yang diperoleh per satu kali proses produksi pada seorangperajin tempe di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran. 3) Besarnya keuntungan yang diperoleh per satu kali proses produksi pada seorang perajin tempe di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus yaitu metode yg mirip dengan metode survai. Bedanya dalam studi kasus, populasi yang diteliti lebih terarah atau terfokus pada suatu sifat tertentu yang tidak berlaku umum. Biasanya dibatasi oleh kasus, tempat,serta waktu tertentu.Kesimpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut :1) Besarnya biaya yang dikeluarkan (biaya tetap dan biaya variabel) dariagroindustri tempe dalam satu kali proses produksi di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran adalah sebesar Rp2.365.726,37.2) Hasil produksitempe dalam satu kali proses produksi di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran adalah sebanyak 2.500 bungkus dengan harga pada saatpenelitian sebesar Rp 800 danRp 1.700 per bungkus.Besarnya penerimaan total sebesar Rp 3.350.000.3) Pendapatan atau keuntungan yang diperoleh dari agroindustri tempe dalam satu kali proses produksi di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran adalah sebesar Rp 984.273,63.Kata Kunci : Agroindustri, Tempe
KONTRIBUSI PENDAPATAN AGROINDUSTRI GULA KELAPA TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA PERAJIN Mokhamad Irfan Helmy; Dedi Herdiansah Sujaya; Zulfikar Noormansyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 1 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i1.295

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Besarnya pendapatan agroindustri gula kelapa per bulan di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis, 2) Besarnya pendapatan total keluarga perajin usaha gula kelapa per bulan di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis, 3) Besarnya kontribusi pendapatan agroindustri gula kelapa per bulan terhadap pendapatan total keluarga perajin di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini analisis deskriptif dengan teknik survey. Sedangkan untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan Analisis ekonomi yang meliputi analisa biaya, penerimaan, pendapatan dan kontribusi pendapatan usaha gula kelapa. Hasil dari penelitian dan pengolahan data menunjukan bahwa 1) Jumlah rata-rata pendapatan agroindustri gula kelapa di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis sebesar Rp 1.406.669,29 per bulan. 2) Jumlah rata-rata pendapatan total keluarga perajin di Desa Sukanagara Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis sebesar Rp 1.902.663,61 per bulan. 3) Kontribusi pendapatan dari usaha gulakelapa terhadap pendapatan total keluarga perajin responden rata-rata sebesar 73,93% per bulan. Diharapkan Agroindustri gula kelapa dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan cara penambahan modal sehingga diperoleh pendapatan yang lebih besar.Kata kunci : kontribusi pendapatan, agroindustri, gula kelapa
ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) (Studi Kasus Pada Seorang Pengusaha Jamur Tiram di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya) Wawat Rahmawati; Dedi Herdiansah Sujaya; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 4, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v4i1.1612

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Besarnya biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan yang diperoleh dari usahatani Jamur Tiram di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya dalam satu kali proses produksi, 2) Besarnya R/C usahatani Jamur Tiram di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya dalam satu kali proses produksi.Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan metode studi kasus pada seorang pengusaha jamur tiram di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Besarnya biaya yang dikeluarkan dalam usahatani jamur tiram yang ada di Desa Kamulyan Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya sebesar Rp 16.600.157,10 dalam satu kali proses produksi. Penerimaan yang diperoleh pengusaha jamur tiram Rp 36.250.000,00 dalam satu kali proses produksi dan pendapatan yang diperoleh pengusahajamur tiram adalah sebesar Rp 19.649.842,90, dan. 2) Besarnya nilai R/C adalah sebesar 2,18 artinya setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan diperoleh penerimaan sebesar Rp 2,18 dan memperoleh pendapatan atau keuntungan sebesar Rp 1,18.Kata Kunci : Usahatani, Jamur tiram
Strategi Pengembangan Usahatani Stroberi (Fragaria vesca L) (Studi Kasus Di Desa Barudua Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut) Hardiyanto, Tito; Sahira, Gita; Sujaya, Dedi Herdiansah
AGRITEKH (Jurnal Agribisnis dan Teknologi Pangan) Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Ma'soem University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32627/agritekh.v4i2.889

Abstract

This research aims to determine: 1) internal and external factors as strengths, weaknesses, opportunities and threats in strawberry cultivation, 2) Alternative strategies for developing strawberry cultivation. This research uses a case study method in Barudua Village, Malangbong District, Garut Regency. Respondents totaled was 41 people. Search results show that: Internal strength factors that can be identified in strawberry farming are: land ownership status, having customers, good fruit quality, farming experience, existence of farmer groups, participation of farmer group members, control of local markets,. Weakness factors include low capital, low human resources, low product processing, low access to financial institutions, and farmers as price takers. Meanwhile, external opportunity factors include: the market is still wide open, availability of production facilities that are easily accessible, agro-tourism areas, natural conditions that have potential for farming development, availability of transportation facilities, distance of farming locations to public roads, availability of land for farming development. Meanwhile, external threats include extreme or erratic weather, perishable agricultural products, lack of agro-industry partners, high price instability, supply from other regions, disruption due to pests and weeds. A good alternative strategy to apply in developing strawberry cultivation is to use the S-O strategy, where strawberry farmers can produce strategies that use their strengths to take advantage of existing opportunities. The S-O strategy has been formulated as follows: Farmer groups collaborate with third parties, expand land, regulate village regulations, diversify product.