Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

KELAYAKAN FINANSIAL USATANI KEDELAI Dedi Djuliansah; Trisna Insan Noor; Yosini Deliana; Meddy Rachmadi
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.02 KB) | DOI: 10.25157/ma.v5i2.2265

Abstract

This study aims to identify the cost, revenue, and income of soybean farming, identify the feasibility of soybean farming, identify the breakeven point and change the break-even point due to changes in selling prices in Jatiwaras District, Tasikmalaya Regency. The method used in this study is a survey method, while the data used consists of primary data and secondary data. Determination of sample farmers using the Two Stage Cluster Random Sampling method, with a sample size of 65 people with a proportion of 27 farmers in paddy fields and 38 farmers in land, from a population of soybean farmers as many as 185 people.            The results of this study indicate that the cost of soybean farming per hectare in paddy fields is Rp. 5,896,896.90 with receipts of Rp 8,478,139.53 and income of Rp. 2,581,242.63, while the cost of soybean farming per hectare on land is Rp. 4,163,487.48 with receipts of 8,342,774.57 and income of Rp. 4,179,287.09. Soybean farming in land is more feasible to be cultivated with an R / C value of 2.01 while the R / C value in paddy fields is 1.45. Minimum acceptance received by farmers from soybean farming so as not to lose in one planting season of Rp. 63,911.14 in paddy fields and Rp. 668,378.02 in land, the minimum production volume received by farmers from soybean farming so as not to lose in one planting season is 10.65 Kg in paddy fields and 111.40 Kg in land and minimum land area that must be processed by farmers so that no loss in one planting season of 0.01 ha in paddy fields and 0.08 ha on land. Decrease in output price of Rp. 1,000.00 (16.67%) causes the minimum acceptance received by farmers from soybean farming so as not to lose in one planting season of Rp. 100,196.38 in paddy fields and Rp. 767,384.61 on land. The margin value of safety on soybean farming is 90.53 in wetland and 82.40 in land area
KAJIAN APLIKASI TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN TASIKMALAYA Suprianto Suprianto; Dedi Djuliansah
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 1, No 3 (2016): Juli 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.302 KB) | DOI: 10.25157/ma.v1i3.41

Abstract

The aims of this research are to know: level of productivity and income of cow farmers by artificial insemination, and natural farmer; in Tasikmalaya. Survey was the method used. There were 15 farmer as sampling unit of The Insemination Farmer and 17 the natural farmer. The result of the research can be concluded that: The produkductivity of artificial insemination farmer more than the productivity of natural farmer; both of the farmers were on equal fragnant productivity. It were one baby cow for one time of the fragnan. But the artificial insemination farmer have short interval. On 23 Th months the artificial insemination farmers have two times fragnant; the growth rate of the artificial insemination cow was faster then the growth rate of the natural cow. The baby cow by artificial insemination reach 105-110 kg on 4 Th months, but the natural were only 65-75 kg on 6-8 Th months. Net income of artificial insemination farmers were 5,65 percents on the total investments, while the natural farmer were 3,44 percent per month.
KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH DENGAN SISTEM PANEN HIJAU DAN SISTEM PANEN MERAH (Kasus Pada Petani Cabai di Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya) Dedi Djuliansah
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 1, No 3 (2016): Juli 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.114 KB) | DOI: 10.25157/ma.v1i3.42

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani cabai dilihat dari system panen yang dilakukan petani yaitu sistem panen merah dan yang melakukan sistem panen hijau di Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode survey, adapun data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Penentuan petani sampel memakai metode sampel acak proporsional (proporsional random sampling), jumlah responden yang diambil sebanyak 36 petani, terdiri dari petani cabai yang melakukan panen merah sebanyak 9 orang dan petani cabai yang melakukan panen sistem hijau sebanyak 27 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani cabai dengan sistem panen merah lebih besar baik dilihat dari segi biaya yang dikeluarkan maupun dari penerimaan dan pendapatan yang diperoleh serta nilai R-C yang dihasilkan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PETANI KEDELAI DI KECAMATAN PANCATENGAH KABUPATEN TASIKMALAYA Dedi Djuliansah; Trisna Insan Noor; Yosini Deliana; Meddy Rachmadi
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 6, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.317 KB) | DOI: 10.25157/ma.v6i2.3673

Abstract

Soybean demand that increases every year is not offset by a significant increase in domestic production despite various government programs. This makes the dependence on imported soybeans so high. Efforts through empowering farmers to make farmers empowered and independent in soy farming are an urgency. This study aims to determine the level of independence of soybean farmers and analyze what factors influence the level of independence of farmers. The study was conducted using a survey method in Pancatengah, Tasikmalaya District which is a potential soybean development area in West Java by taking a sample of 84 soybean farmers using simple random sampling. Data collected in this study consisted of secondary data and primary data. Data analysis method that will be used in this study uses descriptive analysis and multiple linear regression analysis. The results showed that (1) the level of independence of soybean farmers in Pancatengah District was included in the moderate category (28.57%), moderate motivation (32.14%), high ability (33.33%), low dynamism (34.52%), moderate empowerment (50%), high social cultural environment (33.33%), moderate counseling performance (39.29%) and high participation (40.48%), (2) Motivation, ability, empowerment, and participation significant effect on the independence of soybean farmers, while dynamics, socio-cultural environment and extension performance did not have a significant effect.
RISIKO PRODUKSI USAHATANI CABAI RAWIT (Capsicum frutescenes L.) PANEN HIJAU DAN PANEN MERAH Rismayanti Rismayanti; Enok Sumarsih; Hendar Nuryaman; Dedi Djuliansah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 9, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v9i3.8513

Abstract

Cabai rawit dapat menjadi komoditas potensial sebagai produk unggulan daerah jika didukung oleh kebijakan pembangunan pertanian berkelanjutan, dalam prakteknya usahatani cabai seringkali dihadapkan pada berbagai risiko usaha dimana salahsatunya adalah risiko produksi. Tujuan penelitian ini untuk 1) menganalisis besarnya produksi dan penerimaan, 2) menganalisis besarnya risiko produksi dan sumber risiko produksi serta 3) mengetahui strategi penanganan risiko produksi yang dilakukan petani pada usahatani cabai rawit panen hijau dan panen merah di Desa Ciandum Kecamatan Cipatujah. Metode penelitian menggunakan survey pada 21 orang petani cabai rawit yang melakukan panen hijau dan panen merah. Analisis risiko menggunakan Coefficient Variation (CV) dan Analisis deskriptif untuk mengidentifikasi sumber-sumber risiko dan strategi penanganannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya produksi panen hijau sebanyak 1,54 ton/ha dan panen merah sebanyak 0,98 ton/ha untuk satu kali musim panen, penerimaan panen hijau sebesar Rp. 44.860.047,- dan panen merah sebesar Rp. 65.078.714,-. Selanjutnya risiko produksi yang mempunyai risiko paling tinggi adalah panen hijau sebesar 0,30 dan penen merah sebesar 0,27. Untuk sumber risiko produksi cabai rawit panen hijau dan panen merah terdiri dari risiko cuaca dan hama penyakit, Adapun strategi penanganan risiko produksi yang dilakukan petani yaitu dengan pembuatan drainase pada bedengan untuk menjaga kelembapan tanah, melakukan metode penanaman yang sesuai anjuran seperti benih yang digunakan tahan terhadap penyakit, penggunaan mulsa untuk menghambat pertumbuhan gulma dan pengendalian hama dan penyakit menggunakan pestisida.
Nilai Tambah Sale Pisang dan Keripik Pisang Pada Industri Rumah Tangga Annisa Putri Perdani; Hendar Nuryaman; Suprianto Suprianto; Dedi Djuliansah
Jurnal Agristan Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/agristan.v4i2.5865

Abstract

Agroindustri merupakansistempengolahansecaraterpaduantara area pertaniandengan area industrisehinggadiperolehnilaitambah. Pisang merupakan salah satukomoditasunggulan yang dimilikiKabupatenCiamis, akantetapibuah pisang memilikisifat yang tidaktahan lama dan mudahbusuk, sangatdibutuhkansuatupenindakanpascapanen yang sanggupmemberinilaitambah. Penelitianinimenggunakanduajenis pisang yang berbeda, yaitu pisang ambon dan nangka. Tujuanpenelitianiniuntukmengetahuikeragaanagroindustri pisang menjadi sale pisang ambon dan keripik pisang nangkasertamengetahuibesarnyanilaitambah, dan keuntunganpengolahan pisang menjadi sale pisang ambon dan keripik pisang nangka. Metodepenelitianmenggunakanmetodestudikasus. Pengambilanlokasipenelitiandilakukansecarasengaja (purposive), Metodeanalisis yang digunakanadalahmetodeanalisis Hayami. Hasil penelitianmenunjukankeragaanagroindustri sale dan keripik pisang respondenterdiridaripengadaanbahanbaku pisang hinggapengolahan pisang masihdilakukansecaratradisional. Nilai tambahpengolahan sale pisang ambonadalah Rp. 3.820 per kg denganrasio 31,83 persen dan keripik pisang nangkamemilikinilaitambahsebesar Rp. 9.350 per kg denganrasio 51,94 persen. Sedangkankeuntunganpengolahan sale pisang ambonsebesar Rp. 2,320 per kg denganrasio 19,33 persen dan keripik pisang nangkamemilikikeuntungansebesar Rp. 7.351 per kg denganrasio 40,83 persen
ANALISIS FINANSIAL KELAPA SAWIT RAKYAT Restu Isrami Astiani; D Yadi Heryadi; Dedi Djuliansah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 10, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v10i1.9459

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial usahatani kelapa sawit berdasarkan NPV, Net B/C, IRR dan pada tahun keberapa modal yang diinvestasikan dapat kembali (Pay Back Period). Pada penelitian ini juga dilakukan analisis kepekaan  (sensitivity Analysis) pada usahatani kelapa sawit di Desa Petalongan Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan mengambil satu orang responden yang merupakan petani yang sudah berhasil dan tokoh pengembangan kelapa sawit di Desa Petalongan Kecamatan Indragiri Hilir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Usahatani kelapa sawit di Desa Petalongan Kecamatan Kerintang Kabupaten Indragiri hilir secara finansial dinyatakan layak untuk dilanjutkan dengan nilai NPV (net present value) yang dihasilkan adalah sebesar  Rp. 208.225.657 , Net B/C 10,08 dan IRR 24,90 persen, 2) Lamanya waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi adalah 8 tahun 3 bulan, dan 3) Sensitivitas analisis dengan kenaikan harga pupuk sebesar 16 persen dan penurunan harga jual sawit segar sebesar 50 persen masih memberikan keuntungan, dengan demikian usaha perkebunan kelapa sawit rakyat dinyatakan layak secara finansial.
The Regencies and Municipalities Population Food Availability and Affordability in Eastern Priangan Zulfikar Noormansyah; Ivan Chofyan; Faqihuddin Faqihuddin; Dedi Djuliansah
MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan Volume 39, No. 1, (Juni 2023) [Accredited Sinta 2] No 10/E/KPT/2019]
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mimbar.v39i1.2152

Abstract

The realization of national food security is expected to be built on regional food security. Local governments are obliged to build their own regional food security, and contribute to national security. This is in line with the mandate of Law No. 23/2014 on Regional Government, which states that food is a mandatory matter for the central and regional governments. In relation to this background, this study aims to determine the availability and affordability of food in the East Priangan region, as one of the food production centers of West Java Province. The research method used is mixed method research with the dominance of quantitative design. Based on the results of the analysis, the research can be concluded that the food security conditions of regencies and municipalities in the East Priangan region are categorized as strong. However, based on the results of the comparative analysis among the regencies and cities, it shows a quite unique condition. The condition of the level of food availability (independent) is inversely proportional to the condition of the level of affordability. Regencies and municipalities that have a high marketable surplus of food tend to have a relatively low level of affordability. Conversely, regencies and municipalities with high food affordability have low marketable surplus.
Kinerja Kelompok Lumbung Pangan Kabupaten Ciamis Ramdan, Mochamad; Sujaya, Dedi Herdiansah; Pardani, Cecep; Djuliansah, Dedi
AGRITEKH (Jurnal Agribisnis dan Teknologi Pangan) Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Ma'soem University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32627/agritekh.v5i1.1029

Abstract

Institutional performance is defined as the ability of an institution to use its resources efficiently and produce output that is in line with its objectives and relevant to the needs of its users. The main problems often faced by food barns in Ciamis Regency include weak institutional capacity and low participation, so this research aims to determine the performance of Food Barn Groups in Ciamis Regency. The type of research used in this research is the survey method. The data collected includes primary data and secondary data. Respondents were drawn using a simple random method. The number of respondents was 57. To determine the performance of food barns, they were divided into 3 categories, namely high, medium and low, and descriptive analysis was carried out. The results of the research show that the performance of the Food Granary Group in Ciamis Regency is in the high category. The level of institutional structure, clarity of rules, knowledge and participation of members is included in the high category, while the level of achievement is included in the medium category, this shows that the achievements targeted by the food barn are not optimal. The food barn's target achievement was not optimal due to the food barn members getting harvest results (production) that were less than optimal and the same as the previous year. Production is less than optimal due to pest attacks and erratic rainfall.
HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN KESEDIAAN MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PAY) PETANI PADI TERHADAP JASA LAYANAN IRIGASI Sudarmadi, Ai; Nuryati, Rina; Djuliansah, Dedi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Vol 10, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v10i3.10767

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi petani padi pengguna jasa layanan irigasi, menganalisis kesediaan membayar jasa layanan irigasi, dan menganalisis hubungan antara kondisi sosial ekonomi dengan kesediaan membayar petani padi terhadap jasa layanan irigasi. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 101 orang, penelitian dilaksanakan di Kota Banjar dari Januari 2022 sampai Maret 2023. Analisis secara simultan menggunakan Korkodans Kendall’s, analisis secara parsial dengan Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan kondisi sosial ekonomi petani padi pengguna jasa layanan irigasi terkategori rendah, kesediaan membayar petani padi terhadap jasa layanan irigasi juga terkategori rendah. Secara simultan ada hubungan antara kondisi sosial ekonomi dengan kesediaan membayar  petani padi terhadap jasa layanan irigasi. Secara parsial hanya luas lahan dan pendapatan yang memiliki hubungan dengan kesediaan membayar jasa layanan irigasi, sementara itu umur, tingkat pendidikan, dan pengalaman bertani tidak memiliki hubungan dengan kesediaan membayar terhadap jasa layanan irigasi.