Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

KAJIAN KARAKTERISTIK ALAT PENGURANGAN KADAR AIR MADU DENGAN SISTEM VAKUM YANG BERKONDENSOR Bambang Sigit Amanto; Nur Her Riyadi Parnanto; Basito Basito
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 5, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.298 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13532

Abstract

Madu mengandung bahan gizi yang sangat essensial. Madu bukan hanya merupakan bahan pemanis, ataupenyedap makanan, tetapi sering pula digunakan untuk obat-obatan. Madu dihasilkan oleh lebah madu denganmemanfaatkan bunga tanaman. Madu memiliki warna, aroma dan rasa yang berbeda-beda, tergantung padanektar jenis tanaman. Madu Indonesia pada umumnya mengandung kadar air yang tinggi sehingga rentanterhadap fermentasi. Salah satu cara pencegahannya adalah menurunkan kadar air madu. Pada penelitian ini,penurunan kadar air madu dengan menggunakan vakum evaporator. Proses penurunan kadar air dengan vakumevaporator akan mempertahankan kandungan nutrisi dalam madu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikarakteristik alat, sifat fisikokimia dan sifat organoleptik madu yang dikentalkan dengan sistem vakumevaporator berkondensat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaituvariasi suhu (40oC, 50oC, dan 60oC). Pengujian sifat organoleptik madu dengan metode Multiple ComparationTest. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan kadar air madu dengan sistem vakum evaporator dapatmempertahan kandungan gizi dalam madu. Efisiensi penguapan kadar air berturut-turut adalah 31,6 %, 33,89 %dan 39,6 %. Penurunan kadar air dengan variasi suhu 40oC, 50oC, dan 60oC membutuhkan waktu berturut-turut12 jam, 7 jam, dan 4 jam. Viskositas madu yang telah dikentalkan mengalami peningkatan yaitu 0,1937 Ns/m2menjadi kisaran 1,7114-1,7388 Ns/m2. Kadar gula reduksi total (glukosa dan fruktosa) tidak terdapat perbedaanyang nyata. Kadar gula reduksi madu kontrol 84,0622%, sedangkan madu yang telah dikentalkan denganmasing-masing variasi suhu berkisar 84,8716 85,1806%. Kadar abu dan mineral (kalsium dan magnesium) jugatidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Kadar abu madu kontrol dan yang telah dikentalkan berkisar 0,111-0,116%, kadar kalsium berkisar 15,9824-16,3007 mg/100g, dan kadar magnesium berkisar 10,2367-11,7633mg/100g. Penilaian panelis terhadap madu yang telah dikentalkan dengan berbagai variasi suhu evaporasi secarasifat organoleptik tidak berbeda nyata. Penilaian dari panelis dari segi warna, rasa dan overall madu yang telahdikentalkan dengan masing-masing variasi suhu evaporasi dapat diterima oleh panelis dan sedikit lebih baik darimadu kontrol.