Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Peran Digital Media Instagram dalam ‘Hijrah Movement’ Perempuan Muda Bercada Agus Aprianti; Alila Pramiyanti
Lingkar Studi Komunikasi (LISKI) Vol 6 No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/liski.v6i1.2522

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana peran digital media Instagram bagi perempuan muda bercadar dalam proses hijrah movement. Hal ini didasarkan pada banyaknya bermuncul hastag seperti #muslimahbercadar sebanyak 133 ribu postingan #hijabcadar sebanyak 11,7ribu postingan, #perempuanhijab 248 postingan #hijabers 29.3 juta dan banyak lagi hastag atau tagar yang menggunakan kata cadar ataupun hijab. Jika diperhatikan pada beberapa tulisan pada postingan yang muncul dibeberapa hastag, isi tulisan menceritakan tentang diri Muslimah bercadar dalam proses hijrah. Hal ini menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian ini dengan menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, studi pustaka, dokumentasi dan wawancara mendalam terhadap 5 informan perempuan muda bercadar yang aktif dalam menggunakan media sosial Instagram. Menggunakann teknik purposive non probability sampling dalam menentukan informan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hijrah movement perempuan muda bercadar dibentuk oleh banyaknya akun dakwah yang muncul di Instagram melalui video-video kajian. Alasan hijrah adalah menjadi lebih baik, bentuk kepatuhan pada Allah, membuat orang tua bangga.
Magdalene Instagram Followers Interactivity on Gender Equality Issues (Virtual Ethnography Study on Instagram Followers @magdaleneid in #komikceritaindah content) Dinan Abshari Ekantoro; Alila Pramiyanti
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 3 (2022): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i3.6526

Abstract

Gender inequality is still common in Indonesia. The Women Lead digital campaign organized by Magdalene with Investing in Women to raise public awareness about gender equality in the workplace. #komikceritaindah is content that covers cases of gender equality in the workplace with comic illustrations. The audience has an opinion on the issue of gender equality that often occurs in #komikceritaindah. The majority of the audience shared their personal experiences related to the issue of gender equality. Therefore, researchers are interested in analyzing more deeply the interactivity of the issue of gender equality discussed by followers of @magdaleneid in the #komikceritaindah content. This study focuses on interactivity that discusses the issue of inequality in #komikceritaindah content for the period August to December 2022. Researchers use a qualitative approach with virtual ethnographic study methods in order to be able to analyze in depth audience activities that occur online and their relationship with offline conditions. This study collects data by using social media observation methods and interviews with informants. This research refers to the interactivity theory of Mc Millan and Dowes in 2000 about the dimensions of interactivity in cyber media. As a result, the six dimensions of interactivity, namely direct of communication, time flexibility, senses of place, level of control, responsiveness, perceived purpose of communication, occur in interactions when discussing gender issues in #komikceritaindah.
PROGRAM PENDIDIKAN LITERASI DIGITAL UNTUK GURU SEKOLAH GURU INDONESIA DOMPET DHUAFA SUMATERA SELATAN Clara Novita Anggraini, M.A.; Mirah Pertiwi, PgDip BA; Alila Pramiyanti, Ph.D.
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.355 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v1i2.17510

Abstract

Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan penggunaan internet di Indonesia sangatlah pesat. Besarnya penetrasi internet di Indonesia tidak diimbangi dengan tingginya keahlian digital masyarakat Indonesia. Masalah ini menimbulkan berbagai efek negatif. Masyarakat yang lebih rentan dengan efek negatif adalah mereka yang tinggal di daerah 3T karena kurangnya akses kebaruan ilmu, minimnya paparan fungsi edukasi, informasi, dan transformasi budaya positif. Berdasarkan hal tersebut, guru di wilayah-wilayah 3T memiliki peran penting sebagai tenaga pendidik dalam memberikan pengetahuan literasi digital kepada siswa-siswanya yang merupakan calon penerus bangsa. Sayangnya, guru-guru, termasuk binaan Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa Sumatera Selatan, belum memiliki kompetensi literasi digital yang mumpuni. Program Pendidikan Literasi Digital dilakukan secara bertahap dengan media daring dan berfokus pada teori serta praktik
Pengalaman Body Shaming Remaja Perempuan Di Instagram Salsabila Firdausia; Alila Pramiyanti
eProceedings of Management Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan perkembangan Teknologi yang sangat pesat saat ini, semua hal yang diinginkan dan dibutuhkan olehsemua orang dapat diwujudkan secara mudah dan terbilang instan apalagi dalam perkembangan mediakomunikasi. Salah satu kemajuan media komunikasi yang sering digunakan pada saat ini adalah Instagram.Instagram memiliki banyak kelebihan dan kekurangan salah satu kekurangannya ialah dapat menimbulkantindakan body shaming. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode kualitatif deskriptif.Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara semi-terstruktur terhadap 4 orang informan yangpernah mengalami body shaming di Instagram. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa para korbanmendapatkan body shaming secara verbal yang berbeda-beda seperti komentar kurus, gendut, berjerawat, danterlalu pendek Kemudian para korban berpendapat bahwa tindakan body shaming yang terjadi sangat susah untukdiatasi karena Instagram merupakan salah satu media sosial yang mengizin kan penggunanya untuk bertukarkomentar dengan sebebas-bebasnya. Selanjutnya menunjukan bahwa para korban mengalami penurunankesehatan mental akibat gangguan komentar negatif terhadap fisik mereka dan menyebabkan terganggunyaaktifitas dan pola prilaku korban ketika melakukan aktifitas di media sosial instgaram.Kata kunci-Instagram, body shaming, remaja perempuan
Analisis Wacana Bias Gender pada Karakter Rhaenyra Targaryen dalam House of the Dragon Nadhif Arnellyka Putri; Anggian Lasmarito Pasaribu; Alila Pramiyanti
Jurnal Spektrum Komunikasi Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Spektrum Komunikasi : June 2023
Publisher : LPPM Stikosa - AWS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37826/spektrum.v11i2.462

Abstract

Gender bias is still an important issue to be discussed at this time. Mass media can be a medium in depicting gender bias, because mass media has the power to influence reality in life. One of the popular mass media in today's society is television series. The television series House of The Dragon is one of the television series that raises the issue of gender bias. This study aims to find out forms of gender bias on the character Rhaenyra Targaryen in the television series House of The Dragon. The research method used is Sara Mills' Critical Discourse Analysis at word level and sentence level. The results of the study found that there is five forms of gender bias in Rhaenyra Targaryen's character, namely (1) stereotypes (2) subordination (3) marginalization (4) double workload and (5) violence. The research results also show that gender bias can occur in women of any status. This research can contribute to the study of gender equality and women.
Studi Fenomenologi Keterbukaan Diri Remaja Akhir Perempuan Pengguna Aplikasi Kencan Online Bumble di Kota Bandung Puteri Natasya Brata; Anggian Lasmarito Pasaribu; Alila Pramiyanti
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v5i2.338

Abstract

The emergence of online dating apps which is one of the results of this technological development provides convenience and also changes in people's behavior. Online dating applications provide an opportunity for individuals to leave traditional ways of socializing and facilitate individuals by providing a wide choice of types of partners. One of the most popular online dating apps in Indonesia is Bumble. The presence of the Bumble application creates a new era in the world of online dating because conversations can only be initiated by the female side. In searching for an ideal partner on Bumble, it is necessary to develop interpersonal relationships. The formation of these relationships requires self-disclosure. This research was conducted to find out how self-disclosure of late adolescent girls who use the online dating application Bumble in the city of Bandung. Researchers used qualitative methods and a phenomenological approach with the aim of interpreting self-disclosure based on the experiences of informants. This study refers to the theory of self-disclosure based on the types of messages, dimensions, and stages of self-disclosure. The results of this study indicate that there are differences in the level of self-disclosure in each informant. The difference in self-disclosure is influenced by the involvement of the five dimensions that are quantity, value, accuracy/honesty, purpose, and intimacy. In addition, factors that affect the level of self-disclosure are the character of the informant, the motivation for using the Bumble application, cultural background, the person you are talking to, and the topic of conversation. Abstrak Kemunculan aplikasi kencan online yang merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi ini memberikan kemudahan dan juga perubahan dalam perilaku masyarakat. Aplikasi kencan online memberikan kesempatan individu untuk meninggalkan cara tradisional bersosialisasi serta memfasilitasi individu dengan menyediakan beragam pilihan tipe pasangan. Salah satu aplikasi kencan online yang populer di Indonesia adalah Bumble. Kehadiran aplikasi Bumble menciptakan era baru dalam dunia kencan online karena percakapan hanya dapat dimulai oleh pihak perempuan. Dalam melakukan pencarian pasangan ideal di aplikasi Bumble diperlukan pembangunan hubungan interpersonal. Pembentukan hubungan tersebut memerlukan adanya keterbukaan diri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keterbukaan diri remaja akhir perempuan pengguna aplikasi kencan online Bumble di Kota Bandung. Peneliti menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi dengan tujuan menginterpretasikan keterbukaan diri berdasarkan pengalaman informan. Penelitian ini mengacu pada teori keterbukaan diri berdasarkan jenis pesan, dimensi, serta tahapan keterbukaan diri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkatan keterbukaan diri pada setiap informan. Perbedaan keterbukaan diri tersebut dipengaruhi oleh keterlibatan lima dimensi yaitu kuantitas, nilai, akurasi/kejujuran, tujuan, dan keakraban. Selain itu, faktor yang mempengaruhi tingkatan keterbukaan diri adalah karakter informan, motivasi penggunaan aplikasi Bumble, latar belakang budaya, lawan bicara, dan topik percakapan.
Studi Fenomenologi Keterbukaan Diri Remaja Akhir Perempuan Pengguna Aplikasi Kencan Online Bumble di Kota Bandung Puteri Natasya Brata; Anggian Lasmarito Pasaribu; Alila Pramiyanti
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v5i2.338

Abstract

The emergence of online dating apps which is one of the results of this technological development provides convenience and also changes in people's behavior. Online dating applications provide an opportunity for individuals to leave traditional ways of socializing and facilitate individuals by providing a wide choice of types of partners. One of the most popular online dating apps in Indonesia is Bumble. The presence of the Bumble application creates a new era in the world of online dating because conversations can only be initiated by the female side. In searching for an ideal partner on Bumble, it is necessary to develop interpersonal relationships. The formation of these relationships requires self-disclosure. This research was conducted to find out how self-disclosure of late adolescent girls who use the online dating application Bumble in the city of Bandung. Researchers used qualitative methods and a phenomenological approach with the aim of interpreting self-disclosure based on the experiences of informants. This study refers to the theory of self-disclosure based on the types of messages, dimensions, and stages of self-disclosure. The results of this study indicate that there are differences in the level of self-disclosure in each informant. The difference in self-disclosure is influenced by the involvement of the five dimensions that are quantity, value, accuracy/honesty, purpose, and intimacy. In addition, factors that affect the level of self-disclosure are the character of the informant, the motivation for using the Bumble application, cultural background, the person you are talking to, and the topic of conversation. Abstrak Kemunculan aplikasi kencan online yang merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi ini memberikan kemudahan dan juga perubahan dalam perilaku masyarakat. Aplikasi kencan online memberikan kesempatan individu untuk meninggalkan cara tradisional bersosialisasi serta memfasilitasi individu dengan menyediakan beragam pilihan tipe pasangan. Salah satu aplikasi kencan online yang populer di Indonesia adalah Bumble. Kehadiran aplikasi Bumble menciptakan era baru dalam dunia kencan online karena percakapan hanya dapat dimulai oleh pihak perempuan. Dalam melakukan pencarian pasangan ideal di aplikasi Bumble diperlukan pembangunan hubungan interpersonal. Pembentukan hubungan tersebut memerlukan adanya keterbukaan diri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keterbukaan diri remaja akhir perempuan pengguna aplikasi kencan online Bumble di Kota Bandung. Peneliti menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi dengan tujuan menginterpretasikan keterbukaan diri berdasarkan pengalaman informan. Penelitian ini mengacu pada teori keterbukaan diri berdasarkan jenis pesan, dimensi, serta tahapan keterbukaan diri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkatan keterbukaan diri pada setiap informan. Perbedaan keterbukaan diri tersebut dipengaruhi oleh keterlibatan lima dimensi yaitu kuantitas, nilai, akurasi/kejujuran, tujuan, dan keakraban. Selain itu, faktor yang mempengaruhi tingkatan keterbukaan diri adalah karakter informan, motivasi penggunaan aplikasi Bumble, latar belakang budaya, lawan bicara, dan topik percakapan.
LOKAKARYA LITERASI DIGITAL MARKETING & PENDAMPINGAN E-INDUSTRI UNTUK IKM UNGGULAN KAB. BANDUNG Kusmareza Adim, Adrio; Diniati, Anisa; Pramiyanti, Alila; Nuraeni, Reni; Putri, Idola Perdini; Rina, Nofha
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1964

Abstract

Lokakarya Literasi Digital Marketing & Pendampingan e-Industri untuk Industri Kecil Menengah (IKM) Unggulan di Kabupaten Bandung adalah inisiatif kolaboratif antara Universitas Telkom dan Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Bandung. Tujuannya adalah memberdayakan IKM di Kabupaten Bandung dengan mengatasi tantangan terkait proses produksi konvensional, pemasaran manual, dan keterbatasan literasi digital. Di era kemajuan teknologi yang terus berlanjut dan untuk mengurangi kesenjangan sosial, transformasi digital menjadi hal yang penting untuk kelangsungan usaha. Sebagai hasil dari program ini, telah dicapai pencapaian yang signifikan, terutama dalam pelatihan pemasaran digital. Melalui implementasi program ini, diharapkan IKM dapat bergerak secara mandiri dan dapat menjalankan usaha mereka menggunakan teknologi digital. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekonomi regional dan memberikan dampak yang positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Ke depan, terdapat rencana untuk memperluas cakupan inisiatif ini, sehingga lebih banyak IKM dapat mendapatkan manfaatnya. Dengan demikian, program ini bertujuan untuk memiliki dampak yang lebih luas dan mendalam pada lanskap IKM, mendorong pertumbuhan, inovasi, dan pemberdayaan ekonomi di wilayah tersebut.
Stigma Sosial pada Perempuan Perokok di Solok Sumatera Barat Nabil, Aisya Sucy; Pramiyanti, Alila; Wulandari, Astri
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol. 10 No. 4 (2024): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Jurnal dan Publikasi Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pencerah.v10i4.6157

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui norma-norma adat dan budaya di Solok mempengaruhi stigma terhadap perempuan perokok di Solok. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan konsep stigma menurut Erving Goffman sebagai kerangka teoritis utama. Subjek penelitian adalah masyarakat Solok berusia 17-40 tahun, sedangkan objek penelitiannya adalah perempuan perokok. Teknik wawancara mendalam dilakukan terhadap sepuluh informan yang dipilih secara purposif di Solok, dengan menggunakan triangulasi sumber untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian infroman memiliki pandangan negatif terhadap perempuan perokok. Mereka menganggap bahwa perilaku merokok pada perempuan dapat merusak citra serta reputasi perempuan sebagaimana perempuan dalam budaya matrilineal. Dari perspektif adat dan budaya Solok, stigma negatif ini muncul karena adanya pandangan tradisional (matrilineal) yang memengaruhi persepsi terhadap perempuan perokok sebagai orang yang tidak mematuhi norma norma yang berlaku dalam masyarakat. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya pendekatan yang lebih sensitif dan inklusif dalam memahami faktor budaya lokal dalam mengelola stigma terhadap perempuan perokok di masyarakat Solok. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi intervensi sosial yang lebih efektif untuk mengurangi stigma dan meningkatkan dukungan terhadap perempuan perokok.
Analysis of Communication Patterns and Social Networks in Digital Propaganda Against Zionism in the Palestine-Israel Conflict Nabila Fikriyah, Saniyah; Pramiyanti, Alila
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 7 No. 3 (2025): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v7i3.1452

Abstract

The analysis of communication patterns and social networks in digital propaganda aims to understand the mechanisms of the spread and reception of these messages in various parts of the world. Research on digital propaganda on social media has identified a number of important patterns in the spread of messages. This research provides significant insights into the role of social media in shaping the dynamics of international conflict, as well as how digital propaganda can influence public perceptions of complex issues. Using the Social Network Analysis (SNA) method, this research enriches the theoretical understanding of how interactions between actors on platforms such as Twitter or X affect the spread of information and the formation of public opinion. This research also expands knowledge about SNA metrics such as degree centrality, which can be used to identify key actors in the spread of digital propaganda.