Dyah Prasetiani
Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Published : 43 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGENALAN BAHASA JEPANG KHUSUS MEDIS BAGI CALON TENAGA PERAWAT DI SEMARANG Prasetiani, Dyah; Nugroho, Yoyok
Rekayasa : Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran Vol 12, No 2 (2014): December 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/rekayasa.v12i2.10305

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengenalan bahasa Jepang khusus medis kepada calon tenaga perawat di Semarang, khususnya calon tenaga perawat yang belajar di Stikes. Sebagai tenaga perawat yang memiliki peluang untuk bekerja di Jepang, mereka belum pernah belajar bahasa Jepang sebagai bahasa asing. Tahapan yang dilakukan untuk mencapai tujuan kegiatan meliputi: (1) Tahap persiapan, melakukan need analysis tentang materi pembelajaran, serta melakukan koordinasi intern tim untuk merencanakan kegiatan (2) Tahap pelaksanaan, yaitu mengaplikasi rencana kegiatan yang telah disepakati dengan pihak Stikes, (3) Tahap evaluasi, pada tahap ini dilakukan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi difokuskan pada proses pelaksanaan kegiatan dan kuis yang diberikan. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa peserta kegiatan telah mampu memiliki pengetahuan dasar bahasa Jepang khusus medis. Mereka mengetahui kosa kata umum dan kosa kata yang digunakan dalam lingkup medis, mengetahui bagaimana cara melafalkan kata tersebut, mereka juga dapat menggunakan kosa kata tersebut dalam kalimat sederhana dan mampu mengucapkan ungkapan dan percakapan singkat.
Analisis Kebutuhan Materi Mata Kuliah Xiandai Hanyu Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Semarang Mandarin, Dewi; Anggraeni, Anggraeni; Prasetiani, Dyah; Siregar, Sheyra Silvia
Longda Xiaokan: Journal of Mandarin Learning and Teaching Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/longdaxiaokan.v4i1.32578

Abstract

Xiandai Hanyu adalah salah satu mata kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin, Universitas Negeri Semarang. Pada mata kuliah ini tidak ada buku pegangan untuk mahasiswa, hanya berupa lembar fotokopi dan catatan-catatan, terlebih penyampaian materi menggunakan bahasa mandarin untuk semester dua dan semester tiga membuat mahasiswa merasa kesulitan dalam menerima dan memahami materi. Oleh karena itu peneliti merasa diperlukan adanya analisis terkait kebutuhan materi tentang mata kuliah Xiandai Hanyu, sehingga dapat diketahui materi seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran materi mata kuliah Xiandai Hanyu di Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Semarang, mengetahui kebutuhan materi mata kuliah Xiandai Hanyu menurut dosen, dan mengetahui kebutuhan materi mata kuliah Xiandai Hanyu menurut mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket, wawancara dan dokumentasi. Lalu untuk keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Gambaran materi mata kuliah Xiandai Hanyu di Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Semarang (2) Tidak sesuainya antara tingkat kesulitan materi dan cara penyampaian materi ketika proses pembelajaran, cukup memberikan poin-poin kunci agar lebih mudah di mengerti. (3) Mengetahui apa saja materi yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan dosen pada mata kuliah Xiandai Hanyu.Xiandai Hanyu is one of the courses in the Mandarin Language Education Study Program, Semarang State University. there is no handbook for students, only in the form of photocopies and notes, especially the delivery of material using Chinese for the second and third semesters makes students find it difficult to receive and understand the material. Therefore, researchers feel that an analysis is needed regarding the material needs of the Xiandai Hanyu course, so that it can be seen what kind of material is suitable for student needs. The purpose of this study was to determine the description of the Xiandai Hanyu course material in the Chinese Language Education Study Program, Semarang State University, knowing the material needs of the Xiandai Hanyu course according to the lecturer, and knowing the material needs of the Xiandai Hanyu course according to students. This study used a qualitative descriptive method, with data collection techniques using questionnaires, interviews and documentation. Then for the validity of the data using triangulation techniques. The results of this study are as follows: (1) Description of the Xiandai Hanyu course material in the Chinese Language Education Study Program, Semarang State University (2) The incompatibility between the difficulty level of the material and the way of delivering the material during the learning process, it is sufficient to provide key points to make it more difficult. easy to understand. (3) Knowing what materials are needed by students and lecturers in the Xiandai Hanyu course..
Analisis Kebutuhan Materi Mata Kuliah Shangwu Kouyu Untuk mahasiswa Pendidikan Bahasa Mandarin UNNES Azizah, Septiana Nur; Anggraeni, Anggraeni; Prasetiani, Dyah; Marsuki, Ria Riski
Longda Xiaokan: Journal of Mandarin Learning and Teaching Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/longdaxiaokan.v4i1.32577

Abstract

Prodi pendidikan bahasa Mandarin Universitas Negeri Semarang membuka mata kuliah shangwu kouyu (percakapan bisnis) untuk mempersiapkan mahasiswanya bekerja di bidang bisnis, mengingat banyaknya proyek Tiongkok yang dinaungi di Indonesia. Agar materi yang dipelajari sesuai dengan apa yang dibutuhkan dilapangan, perlu adanya analisis untuk mengetahui kebutuhan  materi shangwu kouyu, sehingga bisa benar benar diaplikasikan setelah lulus nantinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan materi menurut dosen, stake holder, alumni dan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif - kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif yang bersumber dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mahasiswa membutuhkan bahan ajar dengan materi komprehensiv tingkat menengah dan sesuai dengan kebutuhan lapangan  kerja yang sebenarnya (2) ada 8 materi yang paling dibutuhkan menurut stake holder, yaitu  materi kunjungan pabrik, materi pertemuan, materi telepon bisnis, materi kontrak kerjasama, materi bersosisalisai, materi acara bisnis, materi perdagangan dan materi surat bisnis. (3) ada 5 materi yang paling dibutuhkan menurut alumni, , yaitu materi metode pembayaran materi pengiriman barang, materi pengemasan barang, materi ekspor impor, dan materi kontrak kerjasama dan 2 materi tambahan yaitu pajak dan produksi, (4) ada  5 materi yang paling dibutuhkan menurut mahasiswa, yaitu materi tentang kontrak kerjasama, materi bersosialisasi, materi telepon bisnis, materi ekspor impor serta materi tentang pemasaran dan layanan pelanggan.The Chinese language education study program, Semarang State University, opens the shangwu kouyu (business conversation) course to prepare students to work in the business field, considering the many Chinese projects that are shaded in Indonesia. In order for the material to be studied in accordance with what is needed in the field, there needs to be an analysis to find out the material needs of shangwu kouyu, so that it can really be applied after graduation. The purpose of this study was to find out the material needs according to lecturers, stake holders, alumni and students. This study used descriptive qualitative method. Data collection techniques using interview techniques and questionnaires. Data analysis techniques used qualitative data analysis techniques sourced from Miles and Huberman. The results of this study are as follows: (1) students need teaching materials with intermediate level comprehensive material and are in accordance with actual job field needs, (2) There are 8 materials that are most needed according to stakeholders, namely factory visit materials, meeting materials, business phone calls, cooperation contract materials, materials on business events, trade materials and business letter materials. (3) there are 5 materials that are most needed according to alumni, namely payment method materials for goods delivery, packaging materials, export-import materials, and cooperation contract materials and 2 additional materials, namely tax and production, (4) there are 5 materials that are the most required according to students, namely material on cooperation contracts, socializing materials, business telephone materials, export-import materials as well as materials on marketing and customer service.
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BANTU BILANGAN (JOSUUSHI) SISWA KELAS 11 SMK BAGIMU NEGERIKU SEMARANG TAHUN AJARAN 2016/2017 Putri, Emfina Arditiya; Nurhayati, Silvia; Prasetiani, Dyah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 1 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i1.22578

Abstract

Kosakata bahasa Jepang berdasarkan asal-usulnya dapat dibagi menjadi tiga macam yakni wago, kango, dan gairaigo. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan mengenai goi dalam bahasa Jepang yaitu suushi (numerial) dan josuushi (kata bantu bilangan). Kata bantu bilangan atau josuushi (助数詞) biasanya digunakan untuk menyatakan barang, orang, kendaraan, waktu, dan lain-lain. Karena banyaknya kata bantu bilangan dalam bahasa Jepang mengakibatkan pembelajar melakukan kesalahan dalam penggunaan josuushi dengan tepat, khususnya siswa kelas 11 SMK Bagimu Negeriku Semarang tahun ajaran 2016/2017. Sehingga melalui penelitian ini penulis berharap dapat menjelaskan kesalahan penggunakan josuushi pada siswa kelas 11 dan faktor penyebab yang mempengaruhi kesalahan tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes kemudian peneliti menggunakan metode wawancara. Bentuk penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis tentang kesalahan siswa kelas 11 SMK Bagimu Negeriku dalam penulisan kata bantu bilangan untuk menit ~fun dengan prosentase 87.5% kesalahan terbanyak pada penulisan じゅっぷん juppun, kesalahan terbanyak dalam penggunaan konteks kyoudai dengan prosentase 70.8% , dan kesalahan dalam membedakan penggunaan kata bilangan tujuh pada kata bantu bilangan dengan rata- rata prosentase 41.8%. Faktor penyebab terjadinya kesalahan antara lain, pemahaman siswa mengenai bentuk perubahan bunyi kata bantu bilangan masih kurang, pemahaman siswa mengenai kata bantu bilangan dalam pemilihan kata bilangan masih kurang, dan penguasaan siswa dalam menulis huruf hiragana masih kurang khususnya pada huruf dengan bunyi rangkap soku on (っ) dan penggunaan huruf yang memiliki daku on dan handaku on (ぷ、じ、dst).
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENGUBAH MASUKEI MENJADI TAKEI DI SMA KESATRIAN 1 Fransiska, Riska; Prasetiani, Dyah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 1 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i1.22580

Abstract

Takei is a verb from that showed events or deed in which tense. Takei having some rules the changes have it is quite hard to learned by repetition without any. However, takei is very important tobe studied, because takei much used in a pattern of a sentence Japanese language. From the result of interviews who have been done on teacher Japanese language in Kesatrian 1 senior high school, known that most of the students have gone so wrong in changing takei. Based on these problems, we need to hold research. This research attempts to knows all of error and what caused the errors of students in changing masukei become takei at the senior high school Kesatian 1. So that it can be will be an evaluation for the Japanese language learner in to context of reducing error changing takei. This research used the quantitative descriptive. Population in this research is all a students of class XII Kesatrian 1 senior high school, that came up with 362 students. Sample in this research was a students of class XII MIPA 3 Kesatrian 1 senior high school, which consisted of 33 students. The technique of data colletion during of this research is a test and questionnaire. Based on the research done, it is known that students everage score of the test namely 51,06. A errors change masukei become takei the most often done a students to lose their rural namely in the change verbs the group 1 and the group 2. The cause of the error students rarely read the books of changes takei, and a students rarely made up conversation about changes takei. Abstrak ___________________________________________________________________ Takei adalah bentuk kata kerja yang menunjukkan peristiwa atau perbuatan di masa lampau. takei memiliki beberapa aturan perubahan yang cukup sulit dihafalkan. Namun demikian, takei sangat penting untuk dipelajari, karena takei banyak digunakan dalam pola kalimat bahasa Jepang. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap guru mata pelajaran bahasa Jepang di SMA Kesatrian 1, diketahui bahwa sebagian besar siswa sering melakukan kesalahan dalam mengubah takei. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu diadakan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja kesalahan dan apa penyebab kesalahan siswa dalam mengubah takei di SMA Kesatrian 1, sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi bagi para pembelajar bahasa Jepang dalam rangka mengurangi kesalahan penggunaan takei. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII SMA Kesatrian 1 Semarang yang berjumlah 362 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII MIPA 3 yang berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah tes dan angket. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil tes siswa yaitu 51,06. Dari penelitian ini kesalahan mengubah masukei menjadi takei yang paling sering dilakukan siswa yaitu dalam mengubah kata kerja golongan I dan kata kerja golongan II. Penyebab kesalahan yaitu karena siswa jarang mengulang kembali pelajaran, jarang membaca buku pelajaran mengenai perubahan takei, dan jarang melakukan percakapan mengenai perubahan takei.
ANALISIS KESESUAIAN MODUL UJI COBA BAHASA JEPANG KELAS X SMA TARUNA NUSANTARA DENGAN SILABUS BAHASA JEPANG KURIKULUM 2013 Arisman, M Afhiyan; Prasetiani, Dyah; Oesman, Andy Moorad
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i2.22597

Abstract

In the learning process on formal education institutions, teaching materials are needed as guidance in teaching, as the delivery of materials for teachers and as independent learning materials by students. And the teaching materials need to be checked for the compatibility with the current curriculum. Similarly, the self-contained module trial version of the Japanese language class for 1st grader written by the teacher and used in Taruna Nusantara High School. The book has not been tested yet in conformity with the Japanese syllabus of the 2013 curriculum. Therefore this research explains the analysis of the compatibility of the 1st grader Taruna Nusantara High School trial version Japanese module book with the Japanese syllabus Curriculum 2013. In this qualitative evaluative study, 6 Basis Competencies (KD) contained in the Japanese syllabus of the 2013 curriculum is used as a guidance rubric for compatibility assessment of the material content of the 1st grader Taruna Nusantara High School trial version Japanese module book. The results found are module books are good because there are 3 chapters that match the KD, and 1 chapter that is not in accordance with KD due to lack of material delivered. However there are 2 materials contained in KD but not available in the module. Therefore, it would be better if the 1st grader Taruna Nusantara High School trial version Japanese module book is checked again suitability and added to be in accordance with the syllabus of the Japanese Curriculum 2013. Dalam proses pembelajaran di lembaga pendidikan formal, bahan ajar diperlukan sebagai pedoman dalam pengajaran, sebagai penyampaian materi bagi guru maupun sebagai bahan pembelajaran mandiri oleh siswa. Dan bahan ajar tersebut perlu diperiksa kesesuaiannya dengan kurikulum yang sedang berlaku. Begitu pula dengan modul mandiri versi uji coba bahasa Jepang kelas X yang ditulis oleh guru dan digunakan di SMA Taruna Nusantara. Buku tersebut belum sempat diuji kesesuaiannya dengan silabus bahasa Jepang kurikulum 2013. Karena itu penelitian ini menjelaskan mengenai analisis kesesuaian modul uji coba bahasa Jepang kelas X yang digunakan di SMA Taruna Nusantara Magelang dengan silabus bahasa Jepang Kurikulum 2013. Dalam penelitian kualitatif evaluatif ini, 6 Kompetensi Dasar(KD) yang terdapat dalam silabus bahasa Jepang kurikulum 2013 digunakan sebagai pedoman rubrik penilaian kesesuaian konten materi buku modul uji coba kelas X bahasa Jepang SMA Taruna Nusantara. Hasil yang ditemukan adalah buku modul sudah baik karena terdapat 3 bab yang sesuai dengan KD, dan 1 bab yang tidak sesuai dengan KD dikarenakan terdapat kekurangan materi yang disampaikan. Namun terdapat 2 materi yang terdapat dalam KD tetapi tidak tersedia dalam modul. Oleh karena itu, akan lebih baik lagi bila buku modul uji coba bahasa Jepang kelas X SMA Taruna Nusantara ini diperiksa kembali kesesuaiannya dan ditambahkan sehingga menjadi sesuai dengan silabus bahasa Jepang Kurikulum 2013.
M Mengajarkan Nilai Humanisme Dalam Sakubun prasetiani, dyah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 7 No 1 (2019): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v7i1.28643

Abstract

Universitas Negeri Semarang mencanangkan nilai karakter yang harus dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Salah satunya adalah nilai humanisme. Nilai karakter tersebut perlu dimasukkan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam studi ini penulis mencoba untuk menginternalisasikan nilai humanisme ini dalam pembelajaran sakubun (menulis), karena melalui menulis, mahasiswa dapat menuangkan ide dan kreativitasnya. Diharapkan studi ini dapat memberikan gambaran mengenai pengajaran menulis (sakubun) yang bermuatan nilai humanis. Hasil yang diperoleh yakni sample dapat menulis sebuah karangan yang bertema humanisme, namun kegiatan latihan menulis ini masih perlu dikembangkan lagi dalam bentuk latihan menulis yang lebih sering. Agar mahasiswa terbiasa. Kata kunci: sakubun, humanisme Universitas Negeri Semarang proclaims character values ​​that must be developed in learning activities. One of them is the value of humanism. These character values ​​need to be included in learning activities. In this study, the author tries to internalize the value of humanism in sakubun learning (writing), because through writing, students can express their ideas and creativity. It is hoped that this study can provide an overview of teaching writing (sakubun) which contains humanist values. The results obtained that the sample can write an essay with theme of humanism quite well, but this writing exercise activity still needs to be developed in the form of more frequent writing exercises. So that students get used to it. Keywords: sakubun, humanism
Pelatihan Persiapan Ujian Kemampuan Bahasa Jepang Level N4 Mata Uji Dokkai bagi Calon Pemagang ke Jepang Wardhana, Chevy Kusumah; Oesman, Andy Moorad; Prasetiani, Dyah; Isnavia, Tika
Jurnal Puruhita Vol 3 No 1 (2021): February 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/puruhita.v3i1.53065

Abstract

Bagi pembelajar bahasa Jepang dalam hal ini calon pemagang yang akan berangkat ke Jepang, kemampuan membaca ini menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki oleh calon siswa yang akan berangkat ke Jepang. Ketika sampai di Jepang akan banyak menemui bacaan-bacaan ataupun simbol-simbol yang sulit dipahami. Untuk mengukur kemampuan membaca bisa melalui berbagai penilaian, salah satunya dengan cara tes. Khususnya dalam bahasa Jepang, untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang bisa dengan cara mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang atau istilah dalam bahasa Jepangnya adalah Nihongo Nouryoku Shiken. Berdasarkan pengamatan, ujian kemampuan bahasa Jepang mata uji membaca pemahaman (dokkai) adalah satu mata uji yang mempunyai kesulitan yang tinggi. Tidak jarang peserta ujian tersebut memperoleh nilai yang kurang memuaskan. Sehinnga untuk meningkatkan kemampuan memahami bacaan bahasa Jepang tersebut, diperlukan persiapan yang lebih matang jauh-jauh hari sebelumnya.
PENGENALAN BAHASA JEPANG KHUSUS MEDIS BAGI CALON TENAGA PERAWAT DI SEMARANG Prasetiani, Dyah; Nugroho, Yoyok
Rekayasa : Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran Vol 12, No 2 (2014): December 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/rekayasa.v12i2.10305

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengenalan bahasa Jepang khusus medis kepada calon tenaga perawat di Semarang, khususnya calon tenaga perawat yang belajar di Stikes. Sebagai tenaga perawat yang memiliki peluang untuk bekerja di Jepang, mereka belum pernah belajar bahasa Jepang sebagai bahasa asing. Tahapan yang dilakukan untuk mencapai tujuan kegiatan meliputi: (1) Tahap persiapan, melakukan need analysis tentang materi pembelajaran, serta melakukan koordinasi intern tim untuk merencanakan kegiatan (2) Tahap pelaksanaan, yaitu mengaplikasi rencana kegiatan yang telah disepakati dengan pihak Stikes, (3) Tahap evaluasi, pada tahap ini dilakukan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi difokuskan pada proses pelaksanaan kegiatan dan kuis yang diberikan. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa peserta kegiatan telah mampu memiliki pengetahuan dasar bahasa Jepang khusus medis. Mereka mengetahui kosa kata umum dan kosa kata yang digunakan dalam lingkup medis, mengetahui bagaimana cara melafalkan kata tersebut, mereka juga dapat menggunakan kosa kata tersebut dalam kalimat sederhana dan mampu mengucapkan ungkapan dan percakapan singkat.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KANJI MAHASISWA MELALUI MEDIA KARTU HURUF KANJI Dyah Prasetiani; Lispridona Diner
IZUMI Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.824 KB) | DOI: 10.14710/izumi.3.2.15-21

Abstract

AbstractJapanese character Kanji is difficult for the students who learn Japanese as a foreign language. Bacause Kanji has stroke order, and also Chinese and Japanese ways of reading. Moreover one character of kanji is presenting one meaning, thus the amount of kanji is massive. The informal interview conduct in some students on Semarang State University, Japanese Department, 2nd semester, reveal that students got problems in memorizing the meaning and also the ways of reading and writing kanji. They often find difficulties while combining two kanji characters become a word (jukugo). Some words they didn’t familiar with will cause any further problems such as they didn’t know how to apply it into the sentence. Actually, the text book they use has reading and writing practice sections which is enough and proper to learn by themselves. But sometimes students need to make they own sentences in order to make their memory of kanji more lasting. Since the students admitted that they lacks of practice making sentences, therefore, we conducted an experiment in a class, using kanji card in order to overcome the student’s problems mentioned above. The result shows that this technique is effective and encourages students to: produce jukugo, produce sentences which using the kanji, students feel fun in learning kanji. But, not quite suitable if we conduct it in a large class.