Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

KARAKTERISTIK NON KARKAS KELINCI YANG DIBERI PAKAN TAMBAHAN TEPUNG DAUN SIRSAK DAN ZEOLIT Abdullah, Made Dwi; Nur, Hanafi; Anggraeni, Anggraeni
JURNAL PERTANIAN Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.472 KB) | DOI: 10.30997/jp.v8i1.637

Abstract

Kelinci berpotensi sebagai alternatif sumber protein hewani. Daging kelinci mengandung protein tinggi dan kandungan lemak yang rendah dibandingkan dengan daging ternak lain. Saat ini, informasi terkait performa karkas kelinci Rex dan lokal masih sangat kurang. Penelitian ini dilaksanakan di Cibanteng Gunung Letik, Kampung Pabuaran Sawah, Kabupaten Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mangetahui performa non  karkas, pada kelinci lokal.Kelinci yang digunakan sejumlah 20 ekor kelinci lokal jantan dengan bobot rata-rata 1,655 kg.  Kandang yang digunakan adalah kandang individu dengan ukuran panjang 0.56 m, lebar 0.45 m dan tinggi 0.45 m. Pemberian pakan dibagi menjadi 4 perlakuan yaitu (P0) 65% hijauan + 35% konsentrat, (P1) : 62% hijauan n+3% tepung daun sirsak + 35% konsentrat,  (P2): 65% hijauan + 32% konsentrat +3% zeolit, (P3) :62% hijauan +3% tepung daun sirsak + 32% konsentrat + 3% zeolit. Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan  Acak Lengkap  dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Analisis data menggunakan program SPSS 20.0. Pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian daun sirsak dan zeolit pada ransum kelinci lokal tidak mempengaruhi bobot non karkas.KATA KUNCI: kelinci lokal, daun sirsak, zeolit , kualitas non karkas CHARACTERISTIC NON CARCASS OF RABBIT WHICH GIVEN SOURSOP LEAF MEAL AND ZEOLITABSTRACTThe aim of this research was to identify characteristic non carcass of rabbit which given soursop leaf meal and zeolit.  This Research was conducted on 15 May – 11 Juni 2014 at Gunung Leutik, Cibanteng Village Bogor.  This research used 20 male rabbit with avarage weight 1,655 Kg. The cage of this research used individual cage. This research used Randomize Complete Design (RCD) with 4 treatments and 5 ripitation.  Analyzed data used SPSS 20.0 programe.  The treatments of this research was (PO) 65% grass + 35% concentrate, (P1) (62% grass + 3% soursop leaf meal) +35% concentarte, (P2) 65% grass + (32% concertrate + 3% zeolit), (P3) (62% grass +3% soursop leaf meal) + (32% concentrate + 3% zeolit).  The result of this research showed field treatment for local rabbit made not influenced to weigth of non carcass. 
Influence Of Egg Shape And Egg Weight On Characteristic Of Quilted Egg (Coturnix Coturnix Japonica) Rozi, Ahmad Fahrul; Sudrajat, Deden; Anggraeni, Anggraeni
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 1 (2018): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.772 KB) | DOI: 10.30997/jp.v9i1.1154

Abstract

Research on Influence of Egg Shape and Egg Weight on Characteristic of  Quilted Egg (Coturnix coturnix japonica) has been done for one month, this research aim to know the influence of egg shape and egg weight to fertility, hatchability,  hatching weight, and sex in bird Quail and can select good egg weight to hatch. This study used quail eggs (Coturnix coturnix japonica), as many as 216 grains divided into two groups. Each is a group with an egg shape (pointed, semi-pointed, and round) and group with egg weight (mild, moderate, and severe). The hatching machine used is semi-automatic hatching machine, before the egg is inserted into the hatching machine is done selection that includes egg shape and egg weight, egg shape selection is done by measuring the width and length of eggs using sliding and egg weight is done by weighing the eggs with scales digital. The first factor is egg form with three levels, A1 (egg taper = 75 - 78,12%), A2 (semi-pointed egg = 79,59 - 82,11%), and A3 (round = 82,78 - 86,76 %). While the second factor is the egg weight of three levels namely B1 (light weight = 9 - 10 grams), B2 (Medium weight = 11-12 grams) and B3 (Weight = 13-14 grams). Of the 2 factors with three levels were obtained 9 treatment combinations of each treatment repeated 4 times, each repetition consisted of 6 grains. The experimental design used was Completely Randomized Design (RAL) 3 x 3 factorial pattern for fertility variables, hatchability, hatching weight and percentage of male sex. The results showed that the eggs did not give a significant effect on fertility, hatchability, hatching and sex weights, whereas for egg weight only had a significant effect on hatch and percentage of male sex.
PERFORMAN PRODUKSI ITIK ALABIO (ANAS PLATHYRYNCHOS BORNEO) YANG DIBERI RANSUM KOMERSIL DENGAN TAMBAHAN KROMIUM (Cr) ORGANIK Sadiyah, Halimatul; Anggraeni, Anggraeni; Sudrajat, Deden
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.527 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v2i2.387

Abstract

Tingkat stress pada ternak akan mempengaruhi produksi telur. Unsur Cr berperan dalam proses metabolisme serta penting dalam fungsi kekebalan tubuh  dan mencegah stress. Peningkatan produksi telur dapat dilakukan dengan cara memanipulasi nutrisi ransum dengan menggunakan kromium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penambahan kromium (Cr) organik dalam ransum terhadap performa produksi itik alabio. Ternak yang digunakan adalah 24 ekor itik alabio fase layer. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Ransum yang digunakan yaitu pakan komersil + Cr 0 ppm (R1), ransum komersil + 0,75 ppm (R1), dan pakan komersil + Cr1,5 ppm (R2). Peubah yang diamati adalah produksi telur, bobot telur, konsumsi ransum, dan konversi ransum. Pemberian ransum yang mengandung kromium organik dengan konsentrasi yang berbeda tidak berpengaruh terhadap produksi telur, bobot telur, dan konsumsi ransum tetapi berpengaruh terhadap konversi ransum.
PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) DALAM AIR MINUM TERHADAP KUALITAS TELUR BURUNG PUYUH saeful amin, nandang; anggraeni, anggraeni; dihansih, elis
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.286 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v1i2.244

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian larutan ekstrak kuniyit (Curcuma domestica) dalam air minum terhadap kualitas telur burung puyuh (Coturnix coturnix japonica). Rancangan yang digunakan berupa rancangan acak kelompok dengan 5 perlakuna dan 4 ulangan. Perlakuan RO (kontrol) tanpa penambahan larutan ekstrak larutan kunyit, R1= 1 ml ekstrak larutan kunyit, R2= 2 ml ekstrak larutan kunyit, R3= 3 ml ekstrak larutan kunyit dan R4= 4 ml ekstrak larutan kunyit. Peubah yang diamati adalah Tebal Kerabang (mm), Indeks Telur (%), Warna Kuning Telur dan Nilai Haugh Unit. Hasil uji statistik menunjukkan perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) tebal kerabang, indeks telur, haugh unit kecuali pada warna kuning telur. Hasil statistik menunjukkan pemberian 4 ml (R4) ekstrak kunyit menghasilkan rataan paling tinggi dibandingkan dengan 1 ml (R1). Indeks telur berkisar antara 74,41-79,06 %. Sedangkan haugh unit pada penelitian ini menghasilkan nilai rataan berkisar antara 78,95-86,60 %.
PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) DALAM AIR MINUM TERHADAP PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica) luthfi, muhammad; Nur, Hanafi; anggraeni, Anggraeni
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.072 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v1i2.230

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh produksi telur burung puyuh yang diberi larutan ekstrak kunyit. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 mei 2015 sampai dengan 13 juni 2015. Penelitian ini dilaksanakan di kandang ternak unggas jurusan peternakan, Universitas Djuanda Bogor. Penelitian ini menggunakan burung puyuh petelur sebanyak 80 ekor. Rancangan yang digunakkan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok, dimana perlakuan R0 tanpa penambahan larutan ekstrak kunyit (kontrol), R1 penambahan 1 ml ekstrak kunyit dalam 500 ml air minum, R2 penambahan 2 ml ekstrak kunyit dalam 500 ml air minum, R3 penambahan 3 ml ekstrak kunyit dalam 500 ml air minum dan R4 penambahan 4 ml ekstrak kunyit dalam 500 ml air minum. Peubah yang diamati adalah konsumsi pakan, konsumsi air minum, produksi telur, konversi pakan dan bobot telur. Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka pemberian kunyit dengan taraf 4 ml dalam air minum dapat berpengaruh nyata P(<0,05) terhadap peningkatan konsumsi pakan dan tidak berpengaruh nyata P(>0,05) terhadap peningkatan konsumsi air, produksi telur, bobot telur dan dapat menekan angka konversi pakan pada burung puyuh. Pemberian larutan ekstrak kunyit 4 ml dalam air minum 500 ml terhadap burung puyuh (Cortunix cortunix japonica) dapat meningkatkan konsumsi pakan. Tetapi tidak berpengaruh terhadap konsumsi air minum, produksi telur, bobot telur dan konversi pakan.
PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG BUNGKIL INTI SAWIT DALAM PAKAN KOMERSIL TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG lukmana, candra; Nur, Hanafi; anggraeni, Anggraeni
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jpnu.v2i2.622

Abstract

Ayam kampung merupakan ayam lokal di Indonesia yang sudah terkenal di masyarkat. Bungkil inti sawit (BIS) merupakan hasil olahan dari proses pengolahan inti sawit menjadi Palm Kernel Oil (PKO). Zat makanan yang terdapat pada bungkil inti sawit yaitu kandungan protein kasar sebesar 18-19%. Penelitian dilaksanakan pada bulan mei sampai bulan juli 2015 di kandang ternak unggas Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung bungkil inti sawit dalam ransum komersil terhadap karkas ayam kampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Masing-masing terdiri dari 4 perlakuan dan 4ulangan. Adapun perlakuan yang digunakan yaitu : R0 = 100% Ransum Komersil, R1 = 90% Ransum Komersil + BIS 10%, R2 = 85% Ransum Komersil + BIS 15% dan R3 = 80% Ransum Komersil + BIS 20% . Data yang diperoleh dianalisa menggunakan Analisys Of Variance (ANOVA), bila data menunjukan hasil yang berbeda nyata (p<0,05) dilanjutkan dengan uji Duncan. Subtitusi Tepung Bungkil Inti Sawit dalam ransum komersil terhadap karkas ayam kampung tidak berpengaruh nyata terhadap Bobot potong, persentase karkas, persentase jeroan rempela dan jantung dan persentase potongan komersil. (p>0,05), akan tetapi berpengaruh nyata terhadap persentase bobot hati (p<0,05) pada perlakuan R0 dan R3
PENGARUH NERACA KATION ANION RANSUM YANG BERBEDA TERHADAP BOBOT KARKAS DAN BOBOT GIBLET AYAM BROILER Suryanah, Suryanah; Nur, Hanafi; Anggraeni, Anggraeni
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.388 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v2i1.298

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengetahui pengaruh NKAR terhadap bobot potong, bobot karkas mutlak (BKM), bobot karkas relatif (BKR), bobot daging dada tanpa tulang dan kulit mutlak (Skinless Boneless Breast/SBBM), bobot daging dada tanpa tulang dan kulit relatif (Skinless Boneless Breast/SBBR) dan bobot jeroan (Giblet) yang terdiri dari bobot jantung mutlak (BJM), bobot jantung relatif (BJR), bobot rempela mutlak (BRM), bobot rempela relatif (BRR), bobot hati dan limpa  mutlak (BHLM), bobot hati dan limpa  relatif (BHLR), bobot usus  mutlak (BUM)  dan  bobot usus  relatif (BUR).  Penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2012 sampai 17 Januari 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Jurusan Peternakan, Fakultas Ilmu dan Bisnis Pertanian, Universitas Djuanda Bogor. Pemberian Neraca Kation Anion Ransum (NKAR)  yang berbeda pada  ransum perlakuan R1 (10 mEq), R2 (15 mEq), R3 (21 mEq  atau kontrol), R4 (25  mEq) dan R5 (30 mEq)  secara statisitik  tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap semua peubah penelitian. Ransum R1 memberikan hasil cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain kecuali pada bobot karkas relatif (BKR), bobot jantung mutlak (BJM) dan bobot jantung relatif (BJR).
PRODUCTION PERFORMANCE OF MALE LOCAL DUCKS (ANAS PLATHYRINCHOS) FED TORCH GINGER FLOWER (ETLINGERA ELATIOR) SOLUTION INCLUDED IN COMMERCIAL RATION Supriatman, Pepi; Dihansih, Elis; Anggraeni, Anggraeni
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.174 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v3i2.928

Abstract

The needs for animal protein increase significantly as the number and prosperity level of people increase. Ducks are water poultry that can be used to supply meat and eggs to fulfill people need for protein.    Ducks are the second most important egg producers after chickens.  In Indonesia, duck eggs share about 30-40% of total egg supply (Suharno 2002).  This study was aimed at assessing the production performance of male local ducks fed torch ginger flower (Etlingera elatior) solution included in commercial ration.  Male local ducks aged 2 weeks with average initial body weight of 450 g were used.  Commercial feed was mixed with torch ginger flower solution.  A completely randomized design with 4 treatments and 3 replicates was used.  Treatments consisted of four levels of torch ginger flower solution, namely 0, 2.5, 5.0, and 7.5%.  Data were subjected to an analysis of variance and measurements were taken on feed intake, body weight gain, feed conversion, and mortality rate.  Results showed that no significant differences (P>0.05) were found in all parameters measured.  The average feed intake was 4037.67±205.748 g, body weight gain was 1034.79±129.14 g/head, and feed conversion was 3.94±0.45.  The mortality rate was found to be 0% indicating no bird was found died in all treatment groups. Provision of commercial feed with a mixture of a solution of interest ginger flower is not able to improve the performance of male local ducks.Key words: animal protein, water poultry, feed intake, body weight gain, feed conversion.
PENGARUH PEMBERIAN KADAR PROTEIN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP BOBOT KOMPONEN KARKAS DAN NON-KARKAS AYAM JANTAN PETELUR Nurindah, Nita; Dihansih, Elis; anggraeni, Anggraeni
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.109 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v1i2.233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pemberian kadar protein pakan yang bebeda terhadap bobot komponen karkas (dada, sayap, paha atas dan paha bawah) dan non-karkas (jeroan, kepala, kaki, lemak abdominal) ayam petelur jantan. Penelitian ini dilakukan selama 45 hari dimulai dari tanggal 1 April hingga 15 Mei 2015. Ternak yang digunakan untuk penelitian berjumlah 90 ekor DOC Jantan Layer strain Lohman Brown dengan bobot rata-rata 38 gram. Pakan yang digunakan adalah produksi dari PT.Japfa Comfeed Indonesia Tbk yaitu BR 1 dengan protein kasar 21%, Par S yang protein kasarnya 18% dan BBR dengan protein kasar 23%. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian protein ransum dari 18% – 23% tidak memberikan pengaruh terhadap bobot komponen non karkas ayam jantan petelur. Sedangkan perbedaan yang nyata ditunjukkan terhadap komponen karkas kecuali punggung dan paha bawah, sehingga dilakukan uji Duncan sebagai uji lanjut.
Pengaruh Subtitusi Pakan Komersil Dengan Tepung Ampas Kelapa Terhadap Bobot Potong Dan Bobot Karkas Ayam Kampung ramdani, ilham; Kardaya, Dede; anggraeni, Anggraeni
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.833 KB) | DOI: 10.30997/jpnu.v2i1.323

Abstract

Karkas ayam merupakan salah satu komoditas penting berdasarkan aspek gizi, sosial budaya, dan ekonomi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 September sampai dengan tanggal 12 Desember 2015 di Kandang Ternak Unggas Program Studi Peternakan Universitas Djuanda Bogor. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah DOC ayam Kampung dengan jumlah 100 ekor. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, perlakuan dalam penelitian ini R0 : 100% Pakan Komersil, R1 : 90% pakan Komersil + 10% Tepung Ampas kelapa, R2 : 80% pakan Komersil + 20 % Tepung Ampas kelapa, R3 : 70% pakan Komersil + 30% Tepung Ampas kelapa, R4 : 60% pakan Komersil + 40% Tepung Ampas kelapa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisys of variance (ANOVA), bila data menunjukan hasil yang berbeda nyata (P<0,05) dilanjutkan dengan uji Duncan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah Bobot potong, persentase karkas, dan Bagian karkas. Hasil analisis rataan bobot potong, persentase karkas, persentase dada, persentase sayap, persentase paha atas, persentase paha bawah, persentase punggung menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05).