Dyah Prasetiani
Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Published : 43 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN BLOG BUDAYA SEBAGAI SARANA BELAJAR BUDAYA Dyah Prasetiani
IZUMI Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.466 KB) | DOI: 10.14710/izumi.5.2.33-38

Abstract

Indonesia is a country that has a diverse culture, ethnicity, language, and rich tourism potentials. However, many people abroad who do not know about the diversity of Indonesian culture. The younger generations were much less aware of even less have sufficient of the richness of the culture of Indonesia. The knowledge about Indonesian culture of Japanese Language Education students Semarang State University, is still inadequate, so they can not be explained to the Japanese society apropiately, not good enough. Therefore students need to be given education by developing blog that contains Indonesian culture which is written in Japanese. The purpose of this study was developing a blog that can be a means of learning the culture. The method used is the Research and Development (R & D), with a step preliminary studies, product development, and product validation testing. Data was collected by questionnaire. Japanese expert validation results towards this blog are considered quite good as a means of studying Indonesian culture with an average score of 2.7 on the aspects of the format, quality, clarity, and clarity of language.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KANJI MELALUI MEDIA FLASHCARD POWER POINT Dyah Prasetiani
IZUMI Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.919 KB) | DOI: 10.14710/izumi.2.2.

Abstract

Abstract   While learning the kanji, most of the students find difficulties in memorize its yomikata. The problems usually come into their mind when they have to remember lots of kanji along with its meaning and stroke order. Most of the students forget it very soon after they learn it. They have to find effective, fun, and easy learning method to improve their ability in mastering kanji. It could help students consistently review the kanji, especially the jukugo. Flashcard power point could be a good solution to overcome this problem. The result of the study shows that flashcard power point could enhance student’s skill in reading the kanji in a very short time. Key Words: kanji, flashcard
ANALISIS KONTRASTIF KARAKTER HANZI DAN KANJI PADA KATA KERJA BAHASA MANDARIN DAN BAHASA JEPANG DALAM SURAT KABAR ONLINE Amelia Rahmawati Setyaningrum; Sheyra Silvia Siregar; Dyah Prasetiani; Anggraeni Anggraeni
Asas: Jurnal Sastra Vol 11, No 1 (2022): ASAS : Jurnal Sastra
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ajs.v11i1.31864

Abstract

Kesulitan dalam membedakan antara karakter bahasa Mandarin dan bahasa Jepang, bahkan keduanya sering dianggap sebagai bahasa serumpun. Jepang yang mengadopsi karakter Mandarin sebagai bahasa tulis menimbulkan banyak kemiripan karakter di antara keduanya. Bahasa Mandarin dan bahasa Jepang sama-sama menggunakan hanzi, akan tetapi keduanya memiliki bahasa oral yang berbeda. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti berupaya menganalisis kontrastif antara hanzi bahasa Mandarin dan kanji bahasa Jepang.            Penelitian ini bertujuan mengkaji fenomena perubahan bentuk hanzi yang diadopsi ke dalam bahasa Jepang. Peneliti mencari persamaan dan perbedaan antara hanzi dan kanji pada kata kerja bahasa Mandarin dan bahasa Jepang yang bermakna sama.          Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dianalisis menggunakan teknik kontrastif. Data dikumpulkan dengan teknik studi kepustakaan yang bersumber pada surat kabar online. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa dalam kata kerja bahasa Mandarin dan bahasa Jepang, beberapa bentuk kanji masih memiliki kesamaan dengan hanzi. Akan tetapi dalam perkembangannya, bahasa Jepang mengalami penyederhanaan karakter dan membentuk karakter furigana. Sehingga beberapa karakter kanji telah mengalami perubahan dari bentuk hanzi, mulai dari penyederhanaan karakter dan atau mendapat imbuhan okurigana. Hal ini membuktikan bahwa meskipun Jepang mengadopsi hanzi sebagai bahasa tulis, karakter bahasa Mandarin dan bahasa Jepang masih dapat dibedakan.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KANJI MELALUI MEDIA KANJI GAME ONLINE Dyah Prasetiani
KIRYOKU Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Kiryoku
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.427 KB) | DOI: 10.14710/kiryoku.v2i1.18-24

Abstract

(Title: Improving The Capabilities Of Agency Through Media Kanji Game Online) Japanese has several types of letters namely hiragana, katakana, kanji, and romaji. Each letter has its own uniqueness. For foreign learners, kanji is considered the most difficult. The results of interviews on the third semester students who followed the Kanji Shochukyu course showed that students often have difficulty in memorizing kanji, often forget the shape so that they are not able to write kanji correctly, and are often confused between read On and Kun. To overcome student difficulties in memorizing kanji, the author tries to use kanji media online game. The method used is experiment with experiment class and control class. The instrument used is postes. The result of the postes shows that the mean value of the experimental class is 82.5 while the control class is 70.1. Keywords: kanji; game online
Bentuk dan Fungsi Aizuchi oleh Gaikokujin pada Channel Youtube The Ogasawara Family Siti Maghfiroh; Rina Supriatnaningsih; Dyah Prasetiani; Lisda Nurjaleka
Jurnal Bahasa Jepang Taiyou Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Taiyou
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/taiyou.v3i1.9454

Abstract

Aizuchi merupakan respon singkat dalam budaya komunikasi Jepang yang menandakan bahwa mitra tutur (pendengar) memperhatikan, mendengarkan, dan memahami isi pembicaraan yang disampaikan oleh penutur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi aizuchi yang digunakan oleh sesama orang asing (gaikokujin). Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini diambil dari 5 video pada Channel Youtube The Ogasawara Family. Objek data penelitian ini berupa tuturan aizuchi yang dituturkan oleh 4 wanita yang berasal dari Negara Ukraina, Rusia, Jerman, dan Prancis. Penelitian ini menggunakan teknik simak catat untuk pengumpulan data dan teknik unsur pilah penentu dengan daya pilah pragmatis untuk analisis dan pengolahan data. Penelitian ini menggunakan teori Horiguchi untuk menganalisis bentuk aizuchi dan teori Kubota untuk menganalisis fungsi aizuchi. Hasil analisis data ditemukan 175 tuturan aizuchi. Bentuk aizuchi ditemukan 152 tuturan bentuk aizuchishi (bentuk ungkapan), 22 tuturan bentuk kurikaeshi (bentuk pengulangan), dan 1 tuturan bentuk iikae (bentuk kata pengganti). Ditemukan 9 jenis ekspresi aizuchi yaitu“そう系”、“あ系”、“繰り返し系”、“ヘー” 、“え系” 、“はい” 、“いや” 、“分かる” 、“うん”. Fungsi aizuchi ditemukan fungsi doi no shingou (tanda sependapat) sebanyak 56 tuturan, fungsi rikaishiteiru to iu shingou (tanda memahami) sebanyak 28 tuturan, fungsi kiiteiru to iu shingou (tanda mendengarkan) sebanyak 53 tuturan, fungsi jyouhou wo tsuika, teisei, youkyuu no shingou (tanda menambahkan, mengoreksi, meminta informasi) sebanyak 21 tuturan, fungsi kanjou no shingou (tanda ungkapan perasaan) sebanyak 12 tuturan, fungsi hitei no shingou (tanda menyangkal) sebanyak 3 tuturan, dan fungsi ma wo motaseru shingou (tanda penyambung jeda) sebanyak 2 tuturan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aizuchi banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari antar orang asing (gaikokujin) menggunakan bahasa Jepang.
THE EFFECTIVENESS OF USE THE KANJI CARDS IN KANJI SHOKYU LEARNING Lispridona Diner; Dyah Prasetiani
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 32, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v32i1.5705

Abstract

Japanese character (hiragana, katakana, kanji, and romaji) is difficult for the students who learn Japanese as a foreign language, especially the kanji. Kanji has stroke order, and also Chinese and Japanese ways of reading. Moreover one character of kanji is presenting one meaning, thus the amount of kanji is massive. The informal interview conduct in some students on Semarang State University, Japanese Department, 2 semester, reveal that they got problems in memorizing the meaning and also the ways of reading and writing kanji. The reasons are there are too many kanji character and kanji compound they had to memorize in a short time during the class. It was not easy for them to memorize all the kanji. It was like memorizing the new vocabulary. Some words they didn’t familiar with will cause any further problems such as they didn’t know how to apply it into the sentence. Sometimes they ask the teacher, sometimes they didn’t. If they ask to the peer, they didn’t get the answer because the peer didn’t know either. Actually, the text book they use has reading and writing practice sections which is enough and proper to learn by themselves. But sometimes students need to make they own sentences in order to make their memory of kanji more lasting. Since the students admitted that they lacks of practice making sentences themselves nor with their peer, inside or outside the class, therefore, we conducted an quasi experiment in a class, using roundtable cooperative learning technique combine with kanji card in order to overcome the student’s problems mentioned above. This technique encourages students to: produce sentences which using the memorized kanji, working together in groups, students feel fun in learning kanji. nd But, this technique not quite suitable if we conduct it in a large class.
PENINGKATAN KOMPETENSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU BAHASA JEPANG SMA/SMK SE-KOTA SEMARANG Dyah Prasetiani
Jurnal Abdimas Vol 18, No 1 (2014): June 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v18i1.5720

Abstract

Kemampuan seorang mencakup; kemampuan pedagogik, kemampuan kepribadian, kemampuan sosial dan kemampuan professional yang didapat melalui melalui pendidikan profesi. Kemampuan tersebut tertulis dalam UU No.14 Tahun 2005 pasal 10 ayat 1. Sama halnya dengan dosen maka guru sebagai pengajar/pendidik disebut profesianalisme, apabila telah memiliki kemampuan dalam melaksanakan Tri Darma, 1) guru harus terampil mengajar, 2) guru harus mempunyai kemampuan melaksanakan penelitian atau karya ilmiah, 3) guru harus memiliki kemampuan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai guru yang memiliki tugas menyampaikan ilmu. Dalam menyampaikan ilmu, tidak hanya dapat dilakukan di dalam kelas, tetapi juga dapat dilakukan di luar kelas. Salah satunya, ilmu yang disampaikan oleh guru lebih bermanfaat apabila disampaikan melalui karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah tidak hanya dapat dinikmati oleh peserta didik, tetapi juga oleh masyarakat luas. Karya ilmiah juga merupakan nilai profesionalisme dari seorang guru, karena kegiatan menulis karya ilmiah mendukung profesi guru, baik dalam proses belajar dan mengajar ataupun dalam berdiskusi untuk memecahkan masalah tertentu yang diajukan. Permasalahan yang diidentifikasi pada program pengadian kepada masyarakat ini adalah: 1) Pengetahuan dan pemahaman para guru tentang Penelitian Tindakan Kelas masih kurang, 2) Pengalaman guru dalam hal penelitian tindakan kelas masih kurang, 3) Pengalaman menyusun proposal masih kurang, 4) Budaya dalam hal kegiatan penelitian di lingkungan sekolah masih kurang. Hasil yang diperoleh melalui kegiatan ini yaitu terdapat peningkatan pemahaman para guru bahasa Jepang SMA/SMK dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas se-Kota Semarang, peningkatan kemampuan para guru bahasa Jepang di SMA/ SMK dalam menyusun proposal Penelitian Tindakan Kelas se-Kota Semarang, dan terdapat peningkatan kemampuan para guru bahasa Jepang SMA/SMK seKota semarang dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas.
KEEFEKTIFAN METODE MEMORY STORY DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA JEPANG hasyyati elian; yuyun rosliyah; dyah prasetiani
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v4i1.8423

Abstract

Memorizing the vocabulary is the important thing in learning Japanese. If the students couldn’t memorize it, it will make the learning process don’t run smoothly. This condition was found in SMAN 15 Semarang. The teacher use picture card to teach vocabulary, but the student still couldn’t remember all the vocabulary well. The memory story method will help students memorizing the vocabulary. The idea is, by making an imaginary story of each word, students will remember the vocabulary for a long time. This research was an experiment study. The purpose of this study is to find the effectiveness of memory story in enhancing the student vocabulary. The sample of the experiment class was 28 students from XII IPS 2, and the control class was 28 students from XII IPS 3. The data gathered by using a post-test. The result of pos-test shows that the average score of experiment class was 84.14, higher 4.71 points than the control class (which is only 79.43). The t-test result, prove that memory story was effective to enhance student’s ability in memorizing the Japanese vocabulary.
ANALISIS KESULITAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI DALAM SAKUBUN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UNNES imam maulana; Setiyani Wardhaningtyas; dyah prasetiani
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v4i1.8424

Abstract

Setsuzokushi adalah kelas kata yang dipakai untuk menghubungkan atau merangkaikan kalimat dengan kalimat atau merangkaikan bagian-bagian kalimat. Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan, masih adanya kesalahan dalam penggunaan setsuzokushi. Dari hasil tersebut peneliti menduga adanya kesulitan penggunaan setsuzokushi dalam membuat karangan bahasa Jepang. Berdasarkan paparan tersebut, untuk dapat mengetahui kesulitan, faktor penyebab dan solusi yang dilakukan mahasiswa dalam menggunakan setsuzokushi secara rinci perlu untuk dilakukan suatu penelitian. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Unnes angkatan tahun 2012 yang mengambil mata kuliah sakubun semester enam. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi dan angket. Hasil dari data dokumentasi nantinya untuk menguatkan jawaban dari responden melalui angket pada pertanyaan nomor 2-8. Kemudian data yang diperoleh melalui angket dianalisis dengan klasifikasi interpretasi jumlah prosentase jawaban. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Unnes mengalami kesulitan pada penggunaan setsuzokushi adalah mahasiswa tidak terlalu memperdulikan penggunaan setsuzokushi ketika mengarang, sehingga tidak ada usaha dari mahasiswa untuk mengetahui makna dan penggunaannya. Hal tersebut dikarenakan kurang ditekankan pada mahasiswa tentang pentingnya penggunaan setsuzokushi, serta mahasiswa cenderung tidak melakukan review pada hasil koreksi sakubun, sehingga mahasiswa tidak mempersiapkan atau mempelajari kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya.
PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA YANG BERASAL DARI JAWA DAN LUAR JAWA DI SMK BAGIMU NEGERIKU SEMARANG mega silvia jelita; Andy Moorad Oesman; dyah prasetiani
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v4i1.8425

Abstract

Motivasi mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Tetapi, motivasi setiap pembelajar ada kalanya berbeda. Motivasi yang berbeda pada tiap pembelajar dapat mempengaruhi ketercapaian dalam tujuan belajarnya. Perbedaan motivasi setiap siswa dikarenakan berbagai faktor, antara lain adalah cita-cita siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa,dan  kondisi lingkungan siswa. Setiap siswa tentu mempunyai kondisi lingkungan yang berbeda seperti lingkungan tempat tinggal atau daerah asal yang berbeda dan latar belakang keluarga yang berbeda. Perbedaan latar belakang siswa menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, terlihat juga di SMK Bagimu Negeriku Semarang. Berdasarkan pengamatan peneliti selama kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL), terdapat siswa yang berasal dari latar belakang daerah yang berbeda. Hal ini dikarenakan siswa di sekolah ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Selain perbedaan kondisi lingkungan siswa, tempat tinggal, dan latar belakang keluarga, terdapat pula perbedaan hasil belajar (termasuk hasil belajar bahasa Jepang) pada siswa kelas XI. Hasil belajar siswa  kelas XI yang berasal dari Jawa cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang berasal dari luar Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa dari Jawa dan luar Jawa, serta perbandingannya. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kuantitatif dan kualitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Bagimu Negeriku Semarang sebanyak 125 siswa dan 50 siswa. Pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil angket, motivasi belajar siswa yang berasal dari Jawa sebesar 78,90% sedangkan siswa luar Jawa sebesar 77,85% yang sama-sama termasuk dalam kategori tinggi. Terbukti bahwa motivasi siswa dari Jawa dan luar Jawa mempunyai motivasi yang tinggi dalam mempelajari bahasa Jepang di SMK Bagimu Negeriku Semarang. Tingkat motivasi belajar siswa yang berasal dari Jawa paling tinggi adalah minat sebesar 94%, sedangkan siswa luar Jawa adalah keinginan berhasil sebesar 95%. Disisi lain, tingkat motivasi belajar siswa yang berasal dari Jawa paling rendah adalah tingkat kesadaran diri siswa sebesar 68,5%, sedangkan siswa yang berasal dari luar Jawa adalah kondisi lingkungan siswa sebesar 68%.