Articles
Konsep Dilema Etika dalam Pengambilan Keputusan: Tinjauan Pustaka dalam Modul Guru Penggerak
Imas Kurniawaty;
Aiman Faiz
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2961
Program guru penggerak merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan konsep etika yang dijelaskan dalam modul guru penggerak yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Riset ini menggunakan metode tinjauan library research atau studi pustaka. Hasil analisis studi pustaka mengungkapkan bahwa terdapat pola pengambilan keputusan yang terdapat pada modul 3 program guru penggerak, peneliti menyimpulkan dengan 9 pola keputusan dilema etika bertujuan untuk mengembangkan kemampuan guru atau calon kepala sekolah yang mampu melakukan pengambilan keputusan berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran yang menggunakan prinsip moral dalam melakukan pengambilan keputusan dan implementasinya mampu menerapkan strategi untuk menghindari adanya isu kode etik kepemimpinan sekolah dan konflik kepentingan. Dapat disimpulkan dalam pengambilan keputusan dilema etika yang dipelajari pada modul guru penggerak memberikan stimulus dan pembiasaan bagi para guru yang mengikuti program guru penggerak. Dengan dilema etika diharapkan guru para mampu secara konstruktif berpikir melalui tahapan-tahapan yang lebih baik agar pengambilan keputusan mengedepankan aspek moralitas dan etik dalam lingkungan kerja.
Pemberian Motivasi Belajar pada Anak Melalui Peran Orang Tua
Imas Kurniawaty;
Aiman Faiz;
Maulida Yustika
Jurnal Basicedu Vol 6, No 1 (2022): February, Pages 1-1500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1869
Proses pendidikan dapat terlaksana dengan baik salah satunya karena adanya semangat motivasi dari dalam maupun dari luar. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi akurat mengenai peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar pada anak terutama dalam kondisi pandemi. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian ini di SDN 1 Kapringan Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa peran yang dilakukan oleh orang tua dalam memotivasi anak yaitu orang tua berperan sebagai pembimbing, motivator, dan fasilitator terutama dalam masa pandemi ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pola asuh yang efektif dalam memotivasi anak yaitu menggunakan pola asuh demokratis karena orang tua demokratis memberi bimbingan, tetapi tidak mengatur hanya memberikan penjelasan serta memberikan kebebasan pada anak dalam mengungkapkan pendapatnya
Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Program Guru Penggerak pada Modul 2.1
Aiman Faiz;
Anis Pratama;
Imas Kurniawaty
Jurnal Basicedu Vol 6, No 2 (2022): April Pages 1500- 3199
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2504
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi pembelajaran yang dibahas dalam program guru penggerak pada modul 2.1. Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini adalah penelitian library research atau penelitian studi kepustakaan yang berasal dari sumber primer dari artikel, buku dan surat kabar elektronik. Hasil penelitian konseptual mengungkapkan bahwa terdapat tujuan pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk mengkordinasikan pembelajaran dengan memperhatikan minat belajar, kesiapan belajar dan preferensi belajar; Membantu semua dalam belajar agar tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh semua siswa; meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa; menjalin hubungan harmonis antara guru dan siswa agar siswa dapat lebih semangat dalam belajar; 4) membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri agar menjadi individu yang terbiasa dan juga memiliki sikap menghargai terhadap keberagaman; meningkatkan kepuasan guru karena ada rasa tertantang untuk mau mengembangkan kemampuan mengajarnya sehingga guru akan menjadi lebih kreatif. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi memberikan kesempatan bagi siswa agar mampu belajar secara natural dan efiisien dengan guru yang mampu mengkolaborasikan metode dan pendekatan yang dibutuhkan.
Urgensi Pendidikan Nilai di Era Globalisasi
Aiman Faiz;
Imas Kurniawaty
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2581
Di era global saat ini posisi pendidikan nilai menjadi sebuah hal yang sangat sentral karena posisinya yang sangat dibutuhkan agar mampu memberikan makna setiap subjek materi untuk mengantarkan bangsa Indonesia menuju peradaban Bangsa yang maju. Tujuan artikel ini adalah untuk menyusun konsep pentingnya pendidikan nilai yang perlu diketahui oleh para pendidik dalam menghadapi kondisi kemajuan teknologi secara global. Penelitian ini menggunakan konsep library research untuk urgensi pentingnya pendidikan nilai. Hasil penyusunan secara konseptual menunjukan bahwa menunjukan bahwa pemanfaatan teknologi perlu diimbangi dengan pendidikan nilai agar nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia tetap utuh dan terjaga. Apabila penanaman nilai dalam pendidikan saat ini tidak dikuatkan maka bukan tidak mungkin Bangsa Indonesia sedikit demi sedikit akan kehilangan jati dirinya dan tidak dapat mempertahankan identitas Bangsanya karena mudah terpengaruh oleh kebudayaan asing yang mendunia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi perlu diperkuat oleh pendidikan nilai sebagai filternya sehingga siswa mampu kritis dalam penalaran dan pertimbangan moral dan mampu memilih nilai yang baik dan benar berdasarkan pada landasan, Agama, etika, moral dan norma yang berlaku di Indonesia.
Revitalisasi Nilai-Nilai Toleransi di Media Sosial dengan Ajaran Pendidikan Islam
Dede Darisman;
Aiman Faiz;
Imas Kurniawaty
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 5 (2022): October Pages 6401-7346
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/edukatif.v4i5.3901
Tujuan artikel ini menyajikan fenomena intoleransi di media sosial dengan perspektif pendidikan Islam yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode survei. Hasilnya, 53 responden ikut ambil bagian dalam survei tersebut dan menunjukkan bahwa 18,9% responden mengatakan sangat sering menemukan tindakan intoleransi di media sosial. Sisanya, 35% mengatakan sering, 39,6% mengatakan kadang-kadang, dan hanya 5,7% mengatakan tidak pernah. Selain itu, ada 4 alasan terpenting mengapa tindakan intoleransi di media sosial terjadi (1) tidak menghargai orang lain; (2) kesalahpahaman; (3) etnosentrisme; (4) kesombongan. Dengan demikian tindakan Intoleran ini dapat timbul akibat terbentuknya rasa kurang menghargai disebabkan juga oleh pola pikir yang terbentuk dari perilaku konsumsi terhadap postingan atau tayangan intoleransi di sosial media. Untuk itu diperlukan sikap yang harus dilakukan untuk merubah sikap intoleran menjadi sikap yang lebih baik. Seperti menghargai antar sesama, dan senantiasa rendah diri, membiasakan diri untuk membudidayakan membaca hal-hal yang bermanfaat, tidak mengedepankan ego
Tantangan Penggunaan ChatGPT dalam Pendidikan Ditinjau dari Sudut Pandang Moral
Aiman Faiz;
Imas Kurniawaty
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/edukatif.v5i1.4779
Dunia saat ini memasuki kondisi dimana teknologi sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan kepada para pendidik terkait penguatan moral yang harus diterapkan dalam memanfaatkan kemudahan teknologiĀ Chatbot/ Chat GPT. Metode penelitian yang digunakan menggunakan analisis studi pustaka. Hasil peneltitian menemukan bahwa peran pendidik perlu menanamkan kemampuan moral knowing yang dilakukan melalui pembiasaan dan membangun kultur akademis yang sesuai dengan kaidah dan aturan yang dijunjung tinggi berdasarkan nilai etika dan moral akademisi. Selain itu, meski kemudahan bisa didapatkan melalui Chat GPT. Namun, secara sosial, emosional, psikologis pendidik tidak akan bisa terganti sampai kapanpun, hal ini karena komunikasi dan interaksi emposional secara langsung antara pembelajar dengan pendidik tidak bisa dimiliki oleh media teknologi Chat GPT. Kesimpulannya, nilai etika dan moral yang menjunjung tinggi nilai-nilai akademik sangat diperlukan dalam pemanfaatan Chat GPT tersebut agar manusia/ individu sebagai pengguna bisa mempertimbangkan secara matang kebermanfaatan dan efek yang akan diperoleh apabila ketergantungan dengan teknologi tanpa adanya filterisasi secara kritis dalam ilmu pengetahuan.
STRENGTHENING CHARACTER EDUCATION THROUGH HABITUATION ACTIVITIES
Aiman Faiz;
Imas Kurniawaty;
Purwati Purwati
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 11, No 2 (2022): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29313/tjpi.v11i2.10289
Education is an important sector in the development of a nation, with quality education, the development of human resources will also be better. The purpose of this research is to describe the pattern of strengthening character education at SDN 2 Tukmudal. To achieve the research objectives, the research methodology uses a descriptive qualitative approach. The results of the study describe that strengthening character education at SDN 2 Tukmudal Sumber Cirebon with the let's reduce waste program is a form of instilling the value of caring for the environment. Not only that, in its implementation there is also a strengthening of the values of nationalism, religion, discipline and responsibility which are applied in habituation, learning and culturalization activities in SDN 2 Tukmudal. It is hoped that strengthening character education will produce graduates who have a strong character foundation as potential successors to the Indonesian nation.
Penggunaan Metode Asynchronous dan Synchronous System pada Pembelajaran di SMAN 1 Sumber
Aiman Faiz;
Mulyadi Mulyadi;
Imas Kurniawaty
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (232.775 KB)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan hal apa saja yang dapat dilakukan oleh guru dalam kondisi pembelajaran darurat/ masa pandemi khususnya mata pelajaran seni budaya. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan di SMAN 1 Sumber. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk mengeksplorasi apa saja hal yang ditemukan oleh peneliti dalam penelitiannya. Hasil penelitian mengungkapkan guru seni budaya memilih metode asynchronous system dan synchronous system menggunakan beberapa media platform seperti WhatsApp Grup, Google Classroom, Microsoft Teams dan Youtube. Penggunaan media tersebut memiliki beberapa fungsi yang berbeda, memang terlihat tidak praktis, namun perlu menyesuaikan dengan karakteristik pembelajaran seni budaya. Dalam pembelajaran seni budaya sendiri terdapat kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode asynchronous system dan synchronous system karena kecenderungan pelajaran seni budaya adalah praktik, hal tersebut yang menjadi tantangan dan hambatan guru-guru seni budaya saat ini.
Sundanese Local Wisdom In The Activities of Rebo Nyunda and its Potential For Education Tourism Purposes
Kurniawaty, Imas;
Dahliyana, Asep;
Faiz, Aiman
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 30, No 2 (2021): : JPIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial): December 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/jpis.v30i2.29822
Local wisdom is a good relationship between humans, nature, and the environment in an area influenced by culture. In the context of developments to maintain the local culture, one can be done with a tourism approach. The policy of Bandung Masagi with Rebo Nyunda program implemented in the world of bureaucracy and schools can be developed into a new tour to introduce Sundanese culture. The approach used to acquire data is qualitative with case study methods. The results illustrate that the Rebo Nyunda program implemented in schools can be used as a cultural tour by complementing the shortage of programs that tend to be formal and rigid. It is important to increase the appeal for the outside community in getting to know the local wisdom of Sundanese through educational institutions with more introducing symbols, languages, behavioral ordinances, and games of Sundanese children
Pengaruh Social Media terhadap Perubahan Sosial di Lingkungan Pelajar
Ardiansyah, Muhammad Gilang;
Afiyah, Annissa Nur;
Hadian, Vini Agustiani;
Kurniawaty, Imas
Sosio Religi: Jurnal Kajian Pendidikan Umum Vol 22, No 1 (2024): JURNAL KAJIAN PENDIDIKAN UMUM
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/sosio religi.v22i1.68537
Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam pelajar. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku pendidikan mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang ada. Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah. Sedangkan dampak negativ dari sosial media adalah menjauhkan orang orang yang sudah dekat begitupun sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang orang menjadi kecanduan dalam berinternet, menimbulkan konflik, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain. Oleh karena itu penelitian ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut: apa pengertian media sosial, apa dampak media sosial dalam lingkungan pelajar, dan apa pengaruh media sosial terhadap lingkungan pelajar.