Claim Missing Document
Check
Articles

Peran Guru Pada Pembelajaran Jarak Jauh dalam Menanamkan Kemandirian Belajar Siswa di UPTD SDN 4 Kedokanagung Kecamatan Kedokan Bunder Kabupaten Indramayu Naerih Naerih; Aiman Faiz; Imas Kurniawaty
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 6, No 1 (2022): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.955 KB) | DOI: 10.20961/jdc.v6i1.57444

Abstract

Peran guru pada pembelajaran jarak jauh dalam menanamkan kemandirian belajar siswa tentunya harus didukung oleh perencanaan yang baik sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai tujuan, kemudian guru dapat melakukan evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan, terlebih dimasa pandemi covid-19 ini tentu bidang pendidikan mengalami perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, serta evaluasi guru pada pembelajaran jarak jauh dalam menanamkan kemandirian belajar siswa. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian peran guru pada pembelajaran jarak jauh dalam menanamkan kemandirian belajar siswa di UPTD SDN 4 Kedokanagung Kecamatan Kedokan Bunder Kabupaten Indramayu. Secara umum dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian tentang peran guru pada pembelajaran jarak jauh dalam menanamkan kemandirian belajar siswa di UPTD SDN 4 Kedokanagung Kecamatan Kedokan Bunder Kabupaten Indramayu sangat mempengaruhi kemandirian belajar siswa selama pembelajaran jarak jauh sehingga diperlukan kerjasama yang baik antara guru dan orangtua peserta didik.
Konsep Dilema Etika dalam Pengambilan Keputusan: Tinjauan Pustaka dalam Modul Guru Penggerak Imas Kurniawaty; Aiman Faiz
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2961

Abstract

Program guru penggerak merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan konsep etika yang dijelaskan dalam modul guru penggerak yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Riset ini menggunakan metode tinjauan library research atau studi pustaka. Hasil analisis studi pustaka mengungkapkan bahwa terdapat pola pengambilan keputusan yang terdapat pada modul 3 program guru penggerak, peneliti menyimpulkan dengan 9 pola keputusan dilema etika bertujuan untuk mengembangkan kemampuan guru atau calon kepala sekolah yang mampu melakukan pengambilan keputusan berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran yang menggunakan prinsip moral dalam melakukan pengambilan keputusan dan implementasinya mampu menerapkan strategi untuk menghindari adanya isu kode etik kepemimpinan sekolah dan konflik kepentingan. Dapat disimpulkan dalam pengambilan keputusan dilema etika yang dipelajari pada modul guru penggerak memberikan stimulus dan pembiasaan bagi para guru yang mengikuti program guru penggerak. Dengan dilema etika diharapkan guru para mampu secara konstruktif berpikir melalui tahapan-tahapan yang lebih baik agar pengambilan keputusan mengedepankan aspek moralitas dan etik dalam lingkungan kerja.
Pemberian Motivasi Belajar pada Anak Melalui Peran Orang Tua Imas Kurniawaty; Aiman Faiz; Maulida Yustika
Jurnal Basicedu Vol 6, No 1 (2022): February, Pages 1-1500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1869

Abstract

Proses pendidikan dapat terlaksana dengan baik salah satunya karena adanya semangat motivasi dari dalam maupun dari luar. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi akurat mengenai peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar pada anak terutama dalam kondisi pandemi. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian ini di SDN 1 Kapringan Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa peran yang dilakukan oleh orang tua dalam memotivasi anak yaitu orang tua berperan sebagai pembimbing, motivator, dan fasilitator terutama dalam masa pandemi ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pola asuh yang efektif dalam memotivasi anak yaitu menggunakan pola asuh demokratis karena orang tua demokratis memberi bimbingan, tetapi tidak mengatur hanya memberikan penjelasan serta memberikan kebebasan pada anak dalam mengungkapkan pendapatnya
Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Program Guru Penggerak pada Modul 2.1 Aiman Faiz; Anis Pratama; Imas Kurniawaty
Jurnal Basicedu Vol 6, No 2 (2022): April Pages 1500- 3199
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2504

Abstract

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi pembelajaran yang dibahas dalam program guru penggerak pada modul 2.1. Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini adalah penelitian library research atau penelitian studi kepustakaan yang berasal dari sumber primer dari artikel, buku dan surat kabar elektronik. Hasil penelitian konseptual mengungkapkan bahwa terdapat tujuan pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk mengkordinasikan pembelajaran dengan memperhatikan minat belajar, kesiapan belajar dan preferensi belajar; Membantu semua dalam belajar agar tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh semua siswa; meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa; menjalin hubungan harmonis antara guru dan siswa agar siswa dapat lebih semangat dalam belajar; 4) membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri agar menjadi individu yang terbiasa dan juga memiliki sikap menghargai terhadap keberagaman; meningkatkan kepuasan guru karena ada rasa tertantang untuk mau mengembangkan kemampuan mengajarnya sehingga guru akan menjadi lebih kreatif. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi memberikan kesempatan bagi siswa agar mampu belajar secara natural dan efiisien dengan guru yang mampu mengkolaborasikan metode dan pendekatan yang dibutuhkan.
Urgensi Pendidikan Nilai di Era Globalisasi Aiman Faiz; Imas Kurniawaty
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2581

Abstract

Di era global saat ini posisi pendidikan nilai menjadi sebuah hal yang sangat sentral karena posisinya yang sangat dibutuhkan agar mampu memberikan makna setiap subjek materi untuk mengantarkan bangsa Indonesia menuju peradaban Bangsa yang maju. Tujuan artikel ini adalah untuk menyusun konsep pentingnya pendidikan nilai yang perlu diketahui oleh para pendidik dalam menghadapi kondisi kemajuan teknologi secara global. Penelitian ini menggunakan konsep library research untuk urgensi pentingnya pendidikan nilai. Hasil penyusunan secara konseptual menunjukan bahwa menunjukan bahwa pemanfaatan teknologi perlu diimbangi dengan pendidikan nilai agar nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia tetap utuh dan terjaga. Apabila penanaman nilai dalam pendidikan saat ini tidak dikuatkan maka bukan tidak mungkin Bangsa Indonesia sedikit demi sedikit akan kehilangan jati dirinya dan tidak dapat mempertahankan identitas Bangsanya karena mudah terpengaruh oleh kebudayaan asing yang mendunia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi perlu diperkuat oleh pendidikan nilai sebagai filternya sehingga siswa mampu kritis dalam penalaran dan pertimbangan moral dan mampu memilih nilai yang baik dan benar berdasarkan pada landasan, Agama, etika, moral dan norma yang berlaku di Indonesia.
Tinjauan Analisis Kritis Terhadap Faktor Penghambat Pendidikan Karakter di Indonesia Aiman Faiz; Bukhori Soleh; Imas Kurniawaty; Purwati Purwati
Jurnal Basicedu Vol 5, No 4 (2021): August Pages 1683- 3000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1014

Abstract

Fokus artikel ini membahas tentang faktor penghambat dalam pendidikan karakter. Pemangku kebijakan sebenarnya sudah membuat regulasi yang dalam Undang-undang Sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003. Namun, terdapat kendala dalam pelaksanaan pendidikan karakter sehingga perlu diuraikan fakor penghambat apa saja. Library Research atau studi kepustakaan terkait topik yang dibahas adalah metode penelitian yang digunakan oleh peneliti., sumber bacaan berasal dari buku, artikel penelitian terdahulu, adapun tambahan informasi didapatkan dari pengalaman dan informasi dari pakar pendidikan karakter. Hasil kritsalisasi pemikiran peneliti, setidaknya ada lima elemen yang menjadi kritik dan harus menjadi evaluasi kedepannya. Diantaranya adalah kesalahan peran orang tua dalam mendidik, kesalahan peran sekolah dalam mendidik, peran masyarakat yang belum memahami tanggung jawabnya, peran media yang mempertontonkan hal negatif dan kondisi terkini dengan kebiasaan baru yang mempengaruhi psikologis siswa. Lima elemen tadi jika memberikan peran negatif dari masing-masing tentu akan semakin membuat pendidikan karakter sulit tertanam dalam diri siswa. Kurangnya intervensi dan adanya habituasi ke arah negatif, akan memberikan dampak buruk bagi karakter siswa (bad character). Dapat ditarik kesimpulan, pendidikan karakter harus melalui proses intervensi dan habituasi secara continue, terinegrasi dan dilakukan dengan penuh kesadaran oleh setiap elemen.
Tinjauan Studi Pustaka Tahapan Domain Afektif untuk Mengukur Karakter Siswa Aiman Faiz; Deni Supardi Hambali; Mulyadi Mulyadi; Imas Kurniawaty
Jurnal Basicedu Vol 6, No 4 (2022): August Pages 5501-7663
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3092

Abstract

Berawal dari sebuah diskusi dengan peneliti lain yang bertanya apakah karakter dapat dinilai atau diukur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan indikator terkait konsep internalisasi nilai (karakter) dan tahapan internalisasi nilai yang dapat dijadikan tolok ukur dalam mengetahui karakter siswa di Sekolah. Penelitian ini menggunakan studi pustaka untuk menelaah dan mendeskripsikan pertanyaan penelitian terkait apakah karakter dapat diukur. Hasil penelitian, karakter dapat diukur melalui teori domain afektif Krathwohl atau tahapan internalisasi nilai yang diungkapkan oleh Hakam. Adapun sintaks yang perlu dilakukan guru adalah dengan menyusun indikator karakter yang ingin dicapai, menggunakan pendekatan dan strategi yang dipilih, menjadi pengamat dan pewawancara untuk mendapatkan data tentang siswa atau individu, mengolah data yang sudah ditemukan menggunakan teori domain afektif Krathwohl dan internalisasi nilai dari Hakam. Dengan pertanyaan utama terkait apakah karakter dapat diukur maka jawabannya dapat diukur berdasarkan langkah-langkah sistematis yang sudah dijelaskan sebelumnya. Karena pada hakikatnya perbuatan mendidik tentu dapat dievaluasi/ diukur, namun kuncinya ada pada teori yang relevan atau sesuai dengan apa yang sedang dibahas.
Urgensi Digital Literasi Menuju Masyarakat Global Citizen Imas Kurniawaty; Aiman Faiz
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.736 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4397

Abstract

Saat ini masyarakat memasuki era 5.0 dimana pada era ini pemanfaatan perkembangan teknologi dalam berbagai aspek menjadi hal utama dalam mewujudkan kehidupan yang memiliki kualitas tinggi. Literasi digital merupakan hal yang sangat dibutuhkan. Digital literasi sama pentingnya dengan disiplin ilmu lainnya karena digital literasi merupakan ciri khas generasi yang tumbuh dalam kemajuan teknologi. Dengan digital literasi akan menciptakan tatatanan masyarakat yang memiliki pola pandang yang kritis dan pola pikir yang kreatif. Penelitian ini menggunakan studi pustaka. Hasil analisis mengungkapkan bahwa dalam memasuki era digital literasi, masyarakat juga perlu mendapatkan edukasi terkait dengan pentingnya memiliki nilai-nilai dalam menjadi warga negara global atau masyarakat global. Kemampuan tersebut bisa diterapkan melalui pengembangan kompetensi peserta didik sebagai calon masyarakat tentang kesadaran hidup dalam dunia yang lebih adil, toleran dan damai. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk pengamalan nilai-nilai dasar proses pembelajaran untuk membagun karakter warga negara global yang baik cerdas dan dapat diandalkan
Teori Kepribadian Personality Plus Perspektif Florence Littauer Aiman Faiz; Imas Kurniawaty; Purwati Purwati
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 4 (2022): August Pages 5501-6400
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i4.2976

Abstract

Dalam perspektif Florence Littauer mengungkapkan setiap manusia dilahirkan dengan ciri khas wataknya masing-masing. Tujuan utama artikel ini mendeskripsikan konsep penting yang diambil dari buku Personality Plus karya Forence Littauer. Peneliti menggunakan studi pustaka untuk mendeskripsikan sifat-sifat kepribadian dari Florence Littauer. Hasil penelitian menunjukan bahwa menjaga kepribadian yang sehat merupakan sebuah keharusan untuk menjadi pribadi yang berkembang dan sehat agar lebih mandiri, mengetahui segala kelebihan dan berusaha untuk memperbaiki kekurangan dan emosi yang stabil. Orang yang memiliki kepribadian sehat akan berkembang dari aspek sosialnya karena pandai menempatkan diri dalam lingkungan dan menjaga hubungan baik dengan orang lain, bertanggung jawab, menyenangkan dan tidak merugikan orang lain. Dalam teori kepribadian terdapat beberapa tipe kepribadian diantaranya, tipe sanguinis, tipe koleris, tipe melankolis dan tipe phlegmatis. Teori tersebut diambil dari Hippocrates, seorang bapak ilmu kedokteran. Dapat disimpulka, memahami kepribadian hakikatnya untuk memperbaiki kepribadian agar dapat hidup saling memahami dan saling toleransi. Bagi para guru dan praktisi psikologis, tipe-tipe kepribadian ini sangat membantu dalam mendiagnosis karakter seseorang untuk menentukan langkah yang tepat dalam menangani kepribadian seseorang.
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR Imas Kurniawaty; Purwati Purwati; Aiman Faiz
Jurnal Education and Development Vol 10 No 3 (2022): Vol.10. No.3 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.303 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i3.3905

Abstract

Karakter merupakan aspek penting yang perlu dikembangkan saat ini, mengingat berbagai tantangan dan hambatan yang datang dari luar sangat membahayakan bagi kondisi karakter remaja Indonesia. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi dan implementasi siswa terkait dengan pentingnya nilai cinta tanah air dalam penguatan pendidikan karakter program pembiasaan. Pendidikan karakter mesti terlaksana dengan baik dan berkesinambungan, penguatan pendidikan karakter yang dilakukan di SMPN 2 Sumber melalui program pembiasaan menyanyikan lagu kebangsaan sudah berjalan dengan baik namun perlu dilakukan secar continue agar siswa tidak hanya sebatas memahami (knowing), namun juga harus mencapai action agar nilai cinta tanah air dapat tertanam dikalangan remaja.