Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Penilaian Kinerja Pada Operator Departemen Produksi Cixing Perusahaan Textile Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Rating scale (Studi Kasus pada PT. Buana Intisari Garmen) Pramadita, Adrian; Pujotomo, Darminto; Puspitasari, Diana
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.092 KB)

Abstract

PT Buana Intisari Garmen merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan pakaian atau tekstil. Hasil produksinya adalah sweater yang akan di ekspor ke negara-negara seperti Jepang, Amerika, Eropa, dan lain-lain. Tingkat performansi yang diinginkan perusahaan sebesar 90 %. Dalam prosesnya departemen cixing memiliki rata-rata tingkat performansi yang masih kurang dari standar yang telah ditetapkan perusahaan sebesar 70%-85%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kriteria dan sub-kriteria  penilaian kinerja, mengetahui bobot dari masing – masing krietria dan sub-kriteria dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan memperoleh hasil penilaian kinerja dengan rating scale. Hasil bobot total dari setiap kriteria dan sub-kriteria adalah kriteria kualitas kerja dengan sub-kriteria Kuantitas sebesar 0,029; kualitas 0,042, ketepatan waktu 0,052; efektifitas kerja 0,052; mencapai standard 0,044; pengabdian 0,031; sistematis 0,041; kriteria kualitas pribadi dengan sub-kriteria mengorganisir 0,016; disiplin 0,021; kompetensi 0,018,bekerja sama 0,024: selera humor 0,023;instruksi pemimpin 0,028; pendapat/ide 0,024; berpakaian baik 0,026; kriteria pengetahuan dan kemampuan dengan sub-kriteria pengetahuan sebesar 0,061; kemampuan 0,067; implementasi kebijakan 0,062; komunikasi 0,064; kepemimpinan 0,062; kriteria faktor luar dengan sub-kriteria 0,119; dan keterlibatan aktifitas non-organisir 0,095. Kemudian hasil pembobotan yang telah dilakukan terhadap masing-masing kriteria dan sub-kriteria digunakan sebagai  bahan acuan untuk penilaian kinerja operator menggunakan rating scale. Berdasakan hasil pengolahan penilaian kinerja terdapat 11 operator yang bekinerja sesuai standard dan 19 operator yang bekinerja di bawah standar dari total 30 operator yang dinilai. Hasil penilaian kinerja tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan kinerja dari masing-masing operator.  ABSTRACTPerformance Appraisal Analysis at Operators Cixing Production Department Textile Companies Using Analytical Hierarchy Process (AHP) and Rating scale Method. PT Buana Intisari Garmen is a company occupied in the manufacture of clothing or textiles. The result of production is sweater that will be exported to countries like Japan, America, Europe, and others. The desired level of performance by the company is 90%. In the process, the cixing department has an average performance level that is still less than the standard set by the company of 70% -85%. The purpose of this study was to develop criteria and sub-criteria for performance appraisal, to determine the weight of each of the crietria and sub-criteria by Analytical Hierarchy Process (AHP) method and to obtain performance appraisal result with rating scale. The result of the total weight of each criterion and sub-criteria is the criterion of work quality with the sub-criteria of Quantity of 0.029; Quality 0.042, Punctuality 0.052; Work effectiveness 0,052; up to standard of 0.044; Dedication 0,031; Systematic 0,041; Personal quality criteria with sub-criteria organize 0.016; Discipline 0,021; Competence 0,018, teamwork/cooperatiun 0,024: sense of humor 0,023; leader instruction 0,028; Opinion/idea 0,024; Well Dressed  0,026; Criteria of knowledge and skills with knowledge sub-criteria of 0.061; skill 0.067; Policy Implementation 0.062; Communication 0.064; Leadership 0.062; External factor criteria with sub-criteria with contribution to society 0.119; and Involvement of the non-organizational  0.095 non-organizational activities. Then the weighting result that has been done to each criterion and sub-criterion is used as reference for appraisal of operator performance using rating scale. Based on the results of the performance appraisal process, there are 11 operators who perform well according to standard and 19 operators who perform below the standard of 30 operators. The results of the performance appraisal are used as an evaluation material for the performance improvement of each operator.
PENERAPAN SOFTWARE OpenERP MODUL WAREHOUSE MANAGEMENT PADA GUDANG MUSTIKA RATU DI SEMARANG Prabowo, Agung Ratno; Pujotomo, Darminto
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 1 (2017): Wisuda Periode Januari Tahun 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.475 KB)

Abstract

PT. Mustika Ratu Tbk yang salah satunya terletak di Semarang yaitu Distributor Center (DC). DC tersebut guna menyalurkan produk-produk Mustika Ratu ke kota disekitarnya. Dimana terdapat permasalahan yang dihadapi, yaitu pendataan dilakukan secara manual yang mengakibatkan data kurang akurat. Selain itu belum terintegrasi data antar bagian sehingga terdapat kesalahan dalam informasi. Dengan adanya Software OpenERP dapat mengatasi permasalahan yang ada dikarenakan pencatatan data dilakukan secara otomatis dan keputusan dapat diambil dengan cepat dan tepat. Sistem Warehouse Management diharapkan guna mencapai keefektifan kinerja, meningkatkan ketelitian dan memberikan solusi dari permasalahan pada bagian gudang.  Abstract Software OpenERP application of modules Warehouse Management on Mustika Ratu warehouse in Semarang. PT Mustika Ratu Tbk. one it distribute is located in Semarang is Distributor Center (DC). This DC in the task is to distribute which is the Mustika Ratu products to the area around Semarang. Where have problems encountered, i.e. logging is done manually, resulting in inaccurate data. In addition it has not integrated the data between sections so that there are errors in the information. The existence of Software OpenERP can overcome existing problems owing to the recording of data is done automatically and decisions can be taken quickly and precisely. Warehouse Management system is expected to achieve the effectiveness of performance, increase accuracy and provide the solution of the problem on the storeroom.
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI ULANG (Studi pada Starbucks Semarang) W, Lurensia Vinda; pujotomo, darminto
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.448 KB)

Abstract

Minum kopi yang berkembang menjadi gaya hidup membuat bisnis kedai kopi berkembang dengan cepat. Starbucks, brand kedai kopi global memasuki  pasar Indonesia dan menjadi pilihan banyak konsumen. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas produk terhadap minat membeli ulang konsumen terhadap suatu produk. Objek penelitian yang dipakai adalah kedai kopi Starbucks yang berada di Semarang.Sampel penelitian ini adalah konsumen kedai kopi Starbucks Semarang, sejumlah 100 orang. Metode yang dipakai adalah regresi linier berganda yang dijalankan dengan perangkat lunak SPSS 17 for Windows, hasil uji tersebut digunakan untuk menganalisis data. Dimensi yang dipakai pada variabel kualitas pelayanan adalah keandalan, daya tanggap, jaminan, bukti langsung, dan empati. Dimensi performa, estetika dan kualitas yang dipersepsikan digunakan variabel kualitas produk Starbucks yang berupa minuman.            Hasil studi pada Starbucks Semarang menunjukkan kualitas pelayanan dan kualitas produk yang diberikan memberikan pengaruh terhadap minat beli konsumen.   
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA DIVISI PRODUKSI DI PT SAMHEUNG INDONESIA Sarumaha, Hilman Hendro S; Suliantoro, Hery; Pujotomo, Darminto
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.403 KB)

Abstract

Manajemen risiko sangat penting bagi kelangsungan suatu usaha atau kegiatan. Manajemen risiko merupakan alat untuk melindungi perusahaan dari setiap kemungkinan yang merugikan. Tanpa manajemen risiko, perusahaan dihadapkan pada ketidakpastian sehingga tidak dapat mengetahui apa saja bahaya yang dapat terjadi dalam organisasi atau perusahaan dan apa upaya persiapan diri untuk menghadapinya. PT Samheung Indonesia merupakan perusahaan  yang bergerak di bidang bisnis pembuatan kantong Polybag PE/kantong popok. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan terdapat banyak tahapan proses kerja di bagian produksi yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi pekerja/operator serta belum pernah dilakukan identifikasi risiko sehingga belum dapat diketahui apa saja potensi bahaya dan risiko yang ada. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan identifikasi risiko dan bahaya pada setiap tahapan proses pembuatan kantong popok pada bagian produksi menggunakan Job Safety Analysis (JSA), kemudian melakukan analisis dan penilaian risiko menggunakan metode analisis risiko semi kuantitatif berdasarkan Australian Standard/New Zealand Standard (AS/NZS) 4360: 2004 untuk mengetahui tingkat risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada kegiatan pembuatan kantong popok . Dari penelitian ini diperoleh 5 risiko tertinggi, yaitu tangan pekerja terpapar panas hingga melepuh dengan nilai risiko 300, tangan operator terjepi roller dengan nilai risiko 150, operator tertimpa material berat dengan nilai risiko 75, tangan dan kaki operator terjepit bahan material dengan nilai risiko 75, dan kaki operator tertimpa cylinder plate dengan nilai risiko 75.Abstract Risk Analysis of Safety and Health Work On Working Production Division in PT Samheung Indonesia Risk management is very important for the continuity of a business or activity. Risk management is a tool to protect companies from any adverse possibility. Without risk management, the company is faced with uncertainty so it can not know what dangers that can occur in the organization or company and what preparation efforts to deal with it. PT Samheung Indonesia is a company engaged in the business of making Polybag PE bag / diaper bag. Based on the preliminary study that has been done there are many stages of work process in the production section which has the potential to cause danger to the workers / operators and has not been done risk identification so it can not be known what are the potential hazards and risks. This research uses qualitative research method by identifying risks and hazards at every stage of bag making process in production using Job Safety Analysis (JSA), then analyzing and risk assessment using semi-quantitative risk analysis method based on Australian Standard / New Zealand Standard (AS / NZS) 4360: 2004 to determine the level of occupational safety and health risks in diaper bag making activities. From this research, the highest risk is 5, the hands of workers exposed to heat to blister with a risk value of 300, the operator hands off the roller with a risk value of 150, the operator hit a heavy material with a risk value of 75, the hands and feet operator sandwiched material with a risk value of 75, and the operator's foot is struck by a cylinder plate with a risk value of 75.
ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS LAYANAN BENGKEL AHASS DI SEMARANG MENGGUNAKAN METODE COMPETITIVE ZONE OF TOLERANCE BASED IMPORTANCE-PERFORMANCE ANALYSIS (CZIPA) (STUDI KASUS: BENGKEL AHASS SAHABAT SEJATI DAN AHASS NAGA SAKTI DI SEMARANG) Sari A, Dewi Ratna; Pujotomo, Darminto; Sriyanto, Sriyanto
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 2 (2017): wisuda periode april 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.725 KB)

Abstract

Bengkel resmi mulai semakin banyak bermunculan mengikuti peningkatan jumlah sepeda motor. Bengkel sepeda motor resmi Honda yaitu AHASS menjadi salah satunya. Bengkel AHASS Sahabat Sejati merupakan bengkel resmi Honda dimana bengkel ini memiliki pesaing bengkel AHASS Naga Sakti yang berlokasi hanya 1,2 km. Bengkel AHASS Sahabat Sejati harus memperhatikan kepuasaan pelanggan terhadap kualitas layanan jasa yang telah diberikan untuk dapat bersaing. Benchmarking terhadap bengkel pesaingnya perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing. Benchmarking yang dilakukan berdasarkan  pada lima dimensi SERVQUAL (tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) kemudian akan diterjemahkan ke dalam 16 variabel sebagai indikator dalam pengukuran. Setelah itu pengumpulan data menggunakan kuesioner kepada pelanggan lalu pengolahan data menggunakan metode Competitive Zone of Tolerance based IPA (CZIPA) sehingga didapatkan hasil bahwa bengkel AHASS Sahabat Sejati memiliki lima variabel yang diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Lima variabel tersebut adalah kemampuan staf untuk dapat menjelaskan langkah tindakan pencegahan kerusakan komponen yang telah diganti, staf memberikan informasi biaya pergantian part sebelum dilakukan pergantian dengan transparan, bengkel menyediakan panggilan darurat ketika motor pelanggan mogok di jalan, membuat ruang tunggu menjadi nyaman, dan memperhatikan penampilan staf untuk terus rapi dan bersih.  Abstract Comparative Analysis of Service Quality Workshop AHASS in Semarang Use Method of Competitive Zone of Tolerance based Importance-Performance Analysis (CZIPA) (Case Study: Workshop of AHASS Sahabat Sejati and AHASS Naga Sakti in Semarang).Official workshop began increasingly appear to follow enhancement the number of motorcycles. Honda official motorcycle shop that AHASS be one of them. AHASS Sahabat Sejati is official Honda workshop where have competitor is AHASS Naga Sakti which located only 1.2 km. AHASS Sahabat Sejati should pay attention to customer satisfaction on the quality of services. Benchmarking on competitors workshop have to do for increase the competitiveness. Benchmarking is done based on five dimensions of SERVQUAL (tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy) then be adjusted to 16 variables as indicators in the measurement. After collecting data used questionnaires to customers and then measurement the data using a method of Competitive Zone of Tolerance based IPA (CZIPA) to obtain the results of that workshop AHASS Sahabat Sejati has five priority variables to be improved so as to enhance customer satisfaction. Five of these variables is the ability of the staff to be able to explain the steps precaution of damage component has been replaced, the staff provide cost information replacement parts before the turnover transparently, workshops provide an emergency call when the motor of customers broke down on the road, making the waiting room to be comfortable, and pay attention to appearances staff to keep tidy and clean.
ANALISIS PENYEBAB CACAT PRODUK KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) (Studi Kasus PT. Iskandar Indah Printing Textile) Dewanti, Dina Firma; Pujotomo, Darminto
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.418 KB)

Abstract

Pengendalian kualitas merupakan salah satu cara yang digunakan perusahaanya untuk meminimasi produk cacat demi memenuhi kepuasan pelanggan. PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile yang memproduksi kain batik printing. Perusahaan ini selalu berusaha untuk menjaga kualitas melakukan upaya untuk mengurangi kecacatan produk. Salah satu metode yang dapat diguunakan untuk membantu pengendalian kualitas adalah dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode FMEA dapat digunakan untuk mencegah dan mengurangi cacat produk dengan cara melihat hubungan sebab dan akibat dari cacat, serta mencari usulan pemecahan masalah dengan prioritas tindakan yang sesuai berdasarkan skor Risk Priority Number (RPN). Penelitian dilakukan pada departemen pertenunan (weaving) dan departemen printing. Hasilnya terdapat sembilan macam moda kegagalan potensial yang ditemukan dengan lima urutan prioritas penangananya. Abstract[Implementing Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) for Analyzing Textile Product Defect (Case Study : PT. Iskandar Indah Printing Textile)] Quality control is one of the ways used by company to minimalize defective product for fulfilling customer satisfaction. PT. Iskandar Indah Printing Textile is a company in textile industry sector producing batik printing fabric. This company always tries to keep the quality by doing some efforts in decreasing product defects. One of the methods that can be used to help controlling quality is by using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method. FMEA method can be used to prevent and decrease product defect by observing the correlation between the cause and the risk of defect, also finding problem solving suggestion with action priority based on the Risk Priority Number (RPN) score. Research was conducted in weaving departement and printing departement. The result showed nine potential failure modes with five handling priority sequences.
PENENTUAN WAKTU BAKU DENGAN METODE STOPWATCH TIME STUDY STUDI KASUS CV.MANS GROUP Afiani, Rahmi; Pujotomo, Darminto
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 1 (2017): Wisuda Periode Januari Tahun 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1183.73 KB)

Abstract

Meningkatnya kebutuhan masyarakat menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Untuk menarik minat masyarakat perusahaan dituntut untuk tidak mengecewakan pelanggan dalam hal apapun salah satunya adalah informasi kepada pelanggan akan lamanya produk dibuat (tergantung jumlah pesanan). Saat ini Industri automotif khususnya motor injeksi lebih banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. CV mansgroup menciptakan sebuah produk ITC (Injector Tester & Cleaner) yaitu untuk mengetahui kondisi injeksi motor dalam keadaan bersih atau kotor. Permasalahan yang sering terjadi pada CV.Masgroup ini adalah seringnya terjadi keterlambatan pengiriman ITC (Injector Tester & Cleaner) kepada konsumen dikarenakan CV.Masgroup belum memiliki standar waktu pengerjaan ITC yang mempengaruhi lamanya produk sampai ke konsumen. Sehingga dilakukan perhitungan waktu baku dengan metode SWTS (Stopwatch Time Study) untuk mengukur lamanya produk ITC dibuat. Setelah melakukan perhitungan SWTS didapatkan bahwa waktu baku proses pembuatan ITC adalah sebesar 4244,5 detik atau 70,7417 menit per produk.  AbstractDetermining the Time Raw With the Methods a StopwatchTtime Study Case Study CV.MANS GROUP. The increasing demand of the community cause competition between company is tight .To lure people are required to company did not disappoint customers in any respect one of them is the information to customer will long products made ( depend on the number of an order ) .Now automotive industry especially motor injection more interested in by the community indonesia .Cv mansgroup creates a product ITC ( injector a tester & amp; cleaner the aimed to know the state injection motor in a state of clean or dirty .Most of the problems that happened to cv.masgroup this is often implementation has been delayed delivery itc ( injector a tester & amp; cleaner to consumers because CV.MANS GROUP do not have standard time the itc that affects long products until to the consumer .So done time estimation raw with the methods swts ( a stopwatch time study ) for measuring long products itc made. After performing calculations SWTS got that time raw process of making ITC is of 4244,5 second or 70,7417 minutes per products
ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA PRODUKSI NORMAL NOODLE MENGGUNAKAN METODE ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA) PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK NOODLE DIVISION Darnotoputri, Dewi Arleni; Pujotomo, Darminto
Industrial Engineering Online Journal Vol 8, No 1 (2019): WISUDA PERIODE JANUARI TAHUN 2019
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.066 KB)

Abstract

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memproduksi berbagai varian mi instan, sehingga dikategorikan sebagai perusahaan make to stock dengan produksi yang kontinu. Perusahaan berkomitmen untuk mampu mencapai target produksi dengan kualitas yang sesuai standar dan meningkatkan kehandalan diseluruh proses sehingga produksi bisa berjalan dengan optimal. Pada tahun 2015 proses produksi HCNN Line 31 yaitu proses pemasukan bumbu yang masih menggunakan tenaga manusia yang berdampak pada belum tercapainya tingkat produktivitas standar yang dimiliki oleh perusahaan sebesar 11.917 unit sedangkan terdapat produktivitas berada dibawah standar yaitu pada bulan, Februari 11.474 unit, Maret 10.773 unit, Mei 11.859 unit, Juni 11.849 unit, Juli 11.901 unit, Agustus 11.906 unit, Oktober 11.912 unit dan November 11875 unit. Metode Root Cause Analysis (RCA) merupakan analisis terstruktur untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab dari satu atau lebih kejadian di masa lalu untuk mencegah terulangnya kembali kejadian merugikan yaitu pada proses produksi mi instan pada tahun 2015 dan menganalisis dampak kebijakan otomatisasi pada awal tahun 2016 yaitu fishbone diagram. Kebijakan otomatisasi yang dilakukan oleh perusahaan berdampak cukup signifikan. Kemudian, metode cashflow dan payback period digunakan untuk memberikan saran secara kuantitatif terkait modal yang dibutuhkan untuk melaksanakan kebijakan. Modal awal investasi yang dianggarkan awal tahun 2016 Rp. 1.344.000.000,00 ,00 dan modal investasi  akan kembali setelah 1 tahun 2 bulan 20 hari. Abstract PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk produce many variants of instant noodles and categorize as a make to stock companies with a continuous production. The Company is committed to able to achieve production targets with appropriate quality standards and increase reliability throughout the process so that the production can run optimally. In 2015, the production process HCNN Line 31, which is the process of entering seasoning still using manpower impacting not yet achieved the level of productivity of a standard that is owned by the company amounted to 11 917 units, while there are productivity is below the standard, namely in 11.474 units on  February, 10.773 units on March, 11. 859 units on May, 11. 849 units on June, 11.901 units on July, 11.906 units on August, 11.875 units on October and 11.912 units on November. Methods of Root Cause Analysis (RCA) is a structured analysis to identify the factors that cause one or more instances in the past to prevent the reoccurrence of adverse events are in the process of production of instant noodles in 2015 and analyze the impact of policy automation in early 2016 namely fishbone diagram. Automation policy conducted by the company had significant impact. Then, the cash flow and payback period method is used to provide quantitative advice related to the capital needed to implement the policy. The initial capital investment is budgeted beginning in 2016 Rp. 1.344.000.000,00  and capital investment will be restoring after 1 year 2 months 20 days.
APLIKASI METODE EARNED VALUE ANALYSIS UNTUK EVALUASI PERFORMANSI PEKERJAAN PROYEK PEMBANGUNAN (STUDI KASUS GEDUNG SENTRALAND SEMARANG) SUSATYO NUGROHO W P; DARMINTO PUJOTOMO; IMADUDDIN ZAKIY PURWANTO
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 11, No 3 (2017): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.024 KB)

Abstract

Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan. Pada proyek pengerjaan Mechanical, Electrical, Plumbing (MEP) yang dilakukan oleh PT. Indospec, terjadi keterlambatan selama 9 minggu, mulai dari minggu ke 44 hingga minggu ke 52, dimana pada minggu ke 52 plan berada pada persentase 87,40% dan aktual berada pada persentase 33,53%. Hal ini membuat perusahaan merasa perlu melakukan evaluasi kinerja proyek agar dapat diketahui kinerja dalam penyelesaian proyek dan faktor keterlambatan,dengan menggunakan metode Earned Value Analysis (EVA) dan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA). Hasil dari perhitungan EVA menunjukkan tidak adanya penambahan dari rencana biaya, namun terjadi keterlambatan dalam waktu penyelesaian. Material dipesan belum jadi, terlambat pengiriman, tidak ada gudang, penyesuaian biaya, perubahan material, perubahan fungsi, arsitektur, struktur menjadi penyebab utama dalam keterlambatan proyek. Koordinasi yang baik dan persiapan yang matang dalam pengerjaan proyek sangat penting agar keterlambatan dalam proyek dapat dihindari.
PENENTUAN ALOKASI PESANAN BAHAN BAKU DENGAN INTEGRASI METODE FUZZY-TOPSIS DAN MULTI CHOICE GOAL PROGRAMMING DI PT. DJARUM KUDUS Diana Puspita Sari; Darminto Pujotomo; Roosita Maryani
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 6, No 2 (2015): JURNAL SIMETRIS VOLUME 6 NO 2 TAHUN 2015
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.753 KB) | DOI: 10.24176/simet.v6i2.462

Abstract

ABSTRAK PT. Djarum Kudus mengalami keterlambatan bahan baku dan terdapat bahan baku yang defect, salah satunya yaitu bahan baku penunjang kemasan yaitu plat bos. Plat bos memiliki performansi yang buruk dibandingkan dengan bahan baku lainnya serta memiliki dampak bagi perusahaan yaitu salah satunya dapat terjadi putus produksi. Di mana supplier untuk bahan baku plat bos yaitu supplier A, B, C, dan D. Oleh karena itu perlu dilakukan penentuan prioritas supplier untuk menentukan alokasi pesanan kepada supplier guna mendapatkan bahan baku yang berkualitas dan tidak mengalami keterlambatan pengiriman bahan baku. Permasalahan pengambilan keputusan yang optimal yaitu dalam menentukan prioritas supplier dan alokasi order. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam penelitian ini menggunakan integrasi metode fuzzy-TOPSIS dan MCGP (Multi Choice Goal Programming). Kriteria tertinggi pertama adalah kriteria ketepatan waktu, kriteria tertinggi kedua adalah kriteria kualitas, dan kriteria tertinggi ketiga adalah kriteria kapasitas produksi dan kriteria yang terendah adalah kriteria lokasi. Hasil urutan prioritas pemilihan supplier didapat dari metode fuzzy-TOPSIS dengan urutan prioritas supplier C, D, A, dan B dan alokasi pesanan didapat dari pengolahan data dengan menggunakan metode MCGP. Kata kunci: bahan baku, alokasi pesanan, kriteria, fuzzy-TOPSIS, MCGP.
Co-Authors Adhi Muhammad Aulia Rahman Adi, Deshtyan Erlangga Adimas Prakoso Afiani, Rahmi Agus Yulianto Subekhi Anastasia Margarette Andik Sutrimo Andika Gitakusuma Arfan Bakhtiar Arief Sugeng Fuadi Arinal Muna Ary Arvianto Bambang Purwanggono Bambang Tetuko Bhaswara Adhitya Wardhana Budi Setyawan Darnotoputri, Dewi Arleni Debora Agustina Dedy Teguh Permadi Desha Dihasta KP Dewanti, Dina Firma Deya Nilan Amyhorsea Dhani Alfanda Dian Lestari Br Perangin Angin Dian Novia Rusanti Diana Puspita Sari Diana Puspitasari Dwi Rizkiyani Dyah Ika Rinawati Eka Nurul Ilahiyyah, Eka Nurul Erpita Rachman Erza Berti Santosa Fadila Triningtyas Budi Kusumawati Faisal Adi Nugroho Faisal Adi Nugroho, Faisal Adi Fauzan Syahrani Febrina Amalia Fedrian Maulana Fithria Khoirunnisa Foibe DR Simbolon Freddy Antonius Sihite Gijanto Purbo Suseno Gumoyo Mumpuni Ningsih Halimah Nursanti Hamidi Widayat Hana Daryaningrum Hanissa Okitasari Harun Rasyid Haryo Santoso Hasanudin, Mochammad Heppy Septiawan Heru Prastawa Hery Suliantoro I Ketut Suada Ikura Yamamoto IMADUDDIN ZAKIY PURWANTO Imaduddin Zakiy Purwanto Indra Gunawan Sihombing Khaerani Suroya Lia Khamidawati Lingga Andalia Kumalasari Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Lurensia Vinda W, Lurensia Vinda Maximilian T. Tutuarima Muhammad Beta Haedar Sasono Muhammad Dias Rizal Adianto Nia Budi Puspitasari Ningsih, Natali Nurjana Sigiro Prabowo, Agung Ratno Pramadita, Adrian Pranandang Adi L Prasetyo Dwi Utomo Purnawan Adi Wicaksono Raditya Armanda Rahmi Amalia Adani Rakhmalia Dagi Rama Kartha S Randy Saputra Reny Stefhanie Magdalena Reza Arbika Riski Kurnia Putri Roosita Maryani Roosita Maryani, Roosita Sari A, Dewi Ratna Sarumaha, Hilman Hendro S Sri Hartini Sriyanto Sriyanto Susatyo N W P Susatyo Nugroho W Susatyo Nugroho W P Susatyo Nugroho W P SUSATYO NUGROHO W P Susatyo Nugroho W P Susatyo Nugroho W.P Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho WP Susatyo Nugroho WP Susatyo Nugroho WP Susatyo NWP Tanjung Mahardika Tirsa Roza Triyanni Ulyvia Trisnawati Umaindra, Maulana Arif Yaniar Fatkhul Firdaus Yogi Octavian MP Zainal Arifin Zainal Fanani R ZAKIY PURWANTO, IMADUDDIN