Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Effectiveness of Mixed Clove Flower Extract (Syzygium Aromaticum) And Sweet Wood (Cinnamon Burmanni) on the Growth of Enterococcus Faecalis Sarahfin Aslan; Masriadi; Nur Rahmah Hasanuddin; Andi Tenri Biba Mallombasang; Nur Azizah A.R
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 16 No. 1 (2022): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v16i1.17639

Abstract

Failed root canal treatment can cause problems such as recurring pain and leave persistent bacteria in the root canal. One of the bacteria that often causes root canal treatment failure is Enterococcus faecalis. The use of a root canal irrigation agent such as sodium hypochlorite (NaOCl) can help inhibit the growth of bacteria in the root canal. The use of materials derived from nature can be used as an alternative material for root canal irrigation because they inhibit growth and kill bacteria and have fewer side effects than chemicals. Several studies have tried to prove the use of ingredients of natural origin in the form of a mixture and the results obtained are higher when compared to single use. Natural ingredients that are often used as herbal medicine include cloves and cinnamon. Objective. To determine the effectiveness of a mixture of clove flower extract (Syzygium aromaticum) and cinnamon (Cinnamon burmanni) on the growth of Enterococcus faecalis. Methods. Using experimental laboratory methods, with a research design in the form of Post Test Only Control Design, sampling by random sampling using 5 treatments and 5 repetitions. Statistical test using One Way Anova. Results. This study showed the diameter of the inhibition zone of Enterococcus faecalis bacteria in a mixture of clove flower (Syzygium aromaticum) and cinnamon (Cinnamon burmanni) extract at 5% concentration of 10.84 ± 0.73, 10% concentration of 15.00 ± 0.80 mm. The concentration of 15% was 16.32 ± 1.04 mm and based on statistical tests obtained a significant value of P <0.01. Conclusion. The alternative hypothesis of this study is accepted and this study shows that there is an effectiveness of a mixture of clove flower extract (Syzygium aromaticum) and cinnamon (Cinnamon burmanni) concentrations of 5%, 10%, and 15% in inhibiting the growth of Enterococcus faecalis.
Hubungan Lama Perawatan Ortodonti Cekat Dan Kualitas Hidup Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Gigi UMI Tahun 2020 Biba, Andi Tenri; Puspitasari, Yustisia; Bachtiar, Rachmi; Pertiwisari, Amanah
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 3 No. 02 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.492 KB) | DOI: 10.33096/smj.v3i02.14

Abstract

Latar belakang: Kesadaran untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut semakin meningkat, tidak terbatas pada penambalan dan pencabutan saja, salah satunya adalah perawatan ortodonti. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Departemen Kesehatan tahun 2013 menyebutkan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia yang sering dialami yaitu karies, penyakit periodontal, dan maloklusi. Kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut (OHRQoL), merupakan parameter penting bagi pasien terutama  penilaian di hampir setiap bidang fisik dan mental perawatan kesehatan, termasuk ortodonti. Tujuan: Mengetahui hubungan lama perawatan ortodonti cekat dan kualitas hidup mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia. Bahan dan Metode: Menggunakan metode observasi analitik dan penelitian ini masuk dalam rancangan penelitian Cross Sectional Study. Pengambilan sampel dengan Purposive Sampling. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa/i di Fakultas Kedokteran Gigi di FKG-UMI pada pengguna ortodonti cekat. Sampel yang digunakan sejumlah 30 responden dan di tentukan menggunakan teknik purposive sampling. analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil: Distribusi dan frekuensi lama perawatan ortodonti cekat ? 1 tahun yakni sebanyak 50,0% sedangakan lama perawatan 1-2 tahun sebanyak 23,3 % dan lama perawatan > 2 tahun sebanyak 26,7 % dan pada variabel kualitas hidup mayoritas memiliki kualitas hidup yang sedang yakni sebanyak 20 orang atau 66,7% sedangkan kualitas hidup buruk dan baik masing-masing sebanyak 6 orang atau 20,0% dan 4 orang atau 13,3%.  Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji statistik Chi-square nilai P value adalah 0,039 atau lebih kecil dari 0,05 artinya bahwa terdapat terdapat hubungan yang signifikan antara lama perawatan ortodonti cekat dan kualitas hidup.  
Perbedaan Pengolesan Edible Coating Terhadap Ketahanan Warna Plat Akrilik Heat Cured Direndam Kopi Robusta Chotimah, Chusnul; Bachtiar, Rachmi; Abdi, Muhammad Jayadi; Biba, Andi Tenri; Amiruddin, Maqhfirah
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.52 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i02.44

Abstract

Pendahuluan: Resin akrilik yang paling sering digunakan sebagai basis gigi tiruan adalah resin akrilik heat cured. Namun mempunyai beberapa kelemahan yaitu adanya porositas yang dapat menyebabkan perubahan warna. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan pengolesan ediblecoating terhadap ketahanan warna plat resin akrilik heat cured yang direndam di kopi robusta. Bahan dan Metode: Penelitian menggunakan sampel resin akrilik heat cured berbentuk plat dengan ukuran 20mm X 20mm X 2mm sebanyak 32 yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama dilapisi dengan edible coating dan kelompok kedua tidak dilapisi dengan edible coating, selanjutnya kedua kelompok tersebut direndam dikopi robusta selama 7 jam. Pengukuran perubahan warna menggunakan kamera dan diukur menggunakan program Adobe Photoshop serta penilaian sampel diukur menggunakan sampel sisitem CIE Lab dengan nilai L* ,a*,b*. Hasil: Terdapat perbedaan warna yang signifikan antara plat resin akrilik heat cured dengan pengolesan edible coating. Plat resin akrilik heat cured tanpa pengolesan edible coating memiliki nilai p = 0,000 yang berarti lebih kecil dari p<0,05. Perubahan warna pada kelompok plat resin akrilik heat cured dengan pengolesan edible coating lebih kecildibandingkan tanpa pengolesan edible coating. Kesimpulan: Hipotesis penelitian ini di terima dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan warna yang signifikan antara plat resin akrilik heat cured dengan pengolesan edible coating dan plat resin akrilik heat cured tanpa pengolesan edible coating.
Pengaruh Penyemprotan Cetakan Alginat Dengan Sodium Hipoklorit 0,5%, Lidah Buaya 50% Terhadap Dimensi Model Positif Eva, Andy Fairuz Zuraida; Chotimah, Chusnul; Abdi, Muhammad Jayadi; Biba, Andi Tenri; Amiruddin, Maqhfirah; Sartinah, Sartinah
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.994 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i02.47

Abstract

Pendahuluan: Bahan cetak alginat merupakan salah satu bahan cetak yang banyak digunakan di kedokteran gigi. Pada penggunaan alginat perlu diperhatikan penularan infeksi yang berasal dari bahan cetak. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh penyemprotan hasil cetakan alginat dengan larutan Sodium Hipoklorit 0,5% dan Perasan Lidah Buaya (Aloe vera)50% terhadap dimensi model positif di laboratorium FKG UMI tahun 2018. Bahan dan Metode: Jenis penelitian True Eksperimental Laboratorium pada 27 sampel hasil cetakan alginat. Pengelompokan sampel terdiri dari 3 kelompok yaitu 1 kelompok tanpa perlakuan atau kontrol dan 2 kelompok perlakuan dengan teknik desinfeksi penyemprotan menggunakan larutan Sodium Hipoklorit 0,5% dan Perasan Lidah Buaya (Aloe vera)50% selama 10 menit. Pada masing-masing kelompok perlakuan terjadi perubahan stabilitas dimensional yang dilihat melalui pengukuran diameter dengan menggunakan jangka sorong digital. Hasil: Didapatkan hasil uji One Way Anova dimana hasil analisis data tersebut menunjukkan nilai p-value pada jarak AB yaitu 0,000 (p<0,05) kemudian untuk nilai p-value pada jarak BC yaitu 0,000 (p<0,05). Artinya , terdapat pengaruh yang signifikan pada penyemprotan hasil cetakan alginat dengan larutan Sodium hipoklorit 0,5% dan Perasan lidah buaya (Aloe vera) 50% terhadap dimensi model positif. Dengan demikian Ha diterima bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penyemprotan larutan Sodium hipoklorit 0,5% dan Perasan lidah buaya (Aloe vera) 50% terhadap dimensi model positif.Kesimpulan: Penggunaan larutan Sodium Hipoklorit 0,5% dan Perasan Lidah Buaya (Aloe vera) 50% menyebabkan perubahan dimensi cetakan alginat.
Peningkatan Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Alginat Dengan Penambahan Pati Ubi Kayu dan Pati Sagu Syam, Syamsiah; Anas, Risnayanti; Abdi, Muhammad Jayadi; Biba, Andi Tenri; Chotimah, Chusnul; Purnomo, Hendra
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 2 No. 01 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.175 KB) | DOI: 10.33096/smj.v2i01.49

Abstract

Pendahuluan: Alginat adalah bahan cetakan yang sering digunakan dalam kedokteran gigi. Bahan cetak alginat masih memiliki kelemahan dalam akurasi stabilitas dimensi, dimana alginat memiliki stabilitas dimensi yang cepat berubah. Tujuan Penelitian: Peneltian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan pati ubi kayu dan pati sagu terhadap stabilitas dimensi hasil cetakan alginat. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode True Eksperimental Laboratorium dengan rancangan cross-sectional. Dimana jumlah sampel minimal diestimasikan berdasarkan rumus Federer. Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia. Hasil: Telah didapatkan berdasarkan uji one way anova diperoleh p-value sebesar 0,000 (p<0,05). Berdasarkan uji post hoc multiple comparison diperoleh perbedaan rata-rata antara pati ubi kayu ditambah alginat dengan kelompok kontrol sebesar 0,35500. Sedangkan untuk pati sagu ditambah alginat dengan kelompok kontrol sebesar 0,75500. Kesimpulan: Pada penelitian ini terdapat perubahan yang signifikan antara penambahan pati ubi kayu dan pati sagu terhadap stabilitas dimensi hasil cetakan alginat.
Hubungan Dimensi Vertikal Oklusi dengan Jarak Pupil-Rima Oris pada Mahasiswa Pre Klinik Lestari, Nurasisa; Chotimah, Chusnul; Anas, Risnayanti; Wijaya, Muh. Fajrin; Biba, Andi Tenri; Utama, Mohammad Dharma; Puspitasari, Yustisia; Ramadayanti, Nur
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 2 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.078 KB) | DOI: 10.33096/smj.v2i02.55

Abstract

Pendahuluan: Dokter gigi bertanggung jawab untuk menentukan nilai DVO dengan tepat dalam melakukan perawatan. Pada pelaksanaannya, penentuan DVO bukanlah sesuatu yang mudah terutama pada pasien usia lanjut yang telah lama mengalami edentulous total atau sebagian. Studi korelasi antara jarak landmark antropometrik (pupil rima oris) dengan dimensi vertikal (subnasion-gnathion) dapat membantu dokter untuk menentukan dimensi vertikal yang benar pada perawatan pasien seperti yang memerlukan restorasi gigi tiruan lengkap. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan dimensi vertikal oklusi dengan jarak pupil-rima oris pada mahasiswa pre klinik. Bahan dan Metode: Jenis penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan studi cross-sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dilakukan pada 60 mahasiswa program sarjana Fakultas Kedokteran Gigi UMI yang telah memenuhi kriteria. Pada pengukuran Dimensi Vertikal Oklusi (DVO) dan pengukuran jarak pupil-rima oris diukur langsung pada subjek menggunakan digital caliper. Hasil: Uji Spearman’s Correlationmenunjukkan bahwa terdapat hubungan jarak pupil-rima oris dengan pengukuran dimensi vertikal oklusi (p= 0,000; p<0,05) dan r=0,626 yang berarti bahwa tingkat korelasi yang sedang. Kesimpulan: Pengukuran jarak pupil-rima oris dapat digunakan sebagai alternatif untuk menetapkan nilai dimensi vertikal oklusi sebenarnya karena berdasarkan hasil penelitian terdapat korelasi yang signifikan antara dimensi vertikal oklusi dengan jarak pupil-rima oris dengan tingkat korelasi yang sedang.
Hubungan Panjang Jari Kelingking dengan Dimensi Vertikal Oklusi pada Mahasiswa FKG UMI Tahun 2018 Chotimah, Chusnul; Astuti, Lilies Anggarwati; Aldilawati, Sari; Biba, Andi Tenri; Utama, Mohammad Dharma; Helingo, Mirza Yasa Oktaviani
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 2 No. 02 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.293 KB) | DOI: 10.33096/smj.v2i02.58

Abstract

Pendahuluan: Pengukuran dimensi vertikal oklusi merupakan salah satu tahap penting pada perawatan gigi tiruan. Namun, dari banyaknya metode pengukuran, sampai sekarang belum ditemukan metode yang tepat. Oleh karena itu, terus dilakukan pengembangan teori tentang pengukuran dimensi vertikal yang dibandingkan dengan pengukuran antropometri. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Panjang jari kelingking dengan dimensi vertikal oklusi berdasarkan kategori. Bahan dan Metode: Jenis Penelitian ini menggunakan metode obervasional analitik dengan rancangan studi cross-sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan pada 72 mahasiswa program sarjana Fakultas Kedokteran Gigi Umi yang telah memenuhi kriteria. Hasil: Hasil uji spearman’s Correlation menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara Panjang jari kelingking dengan dimensi vertikal oklusi (p=0,001; p>0,05) dan (r=0,371) yang berarti bahwa tingkat korelasi yang lemah. Jumlah sampel paling dominan pada kategori jari kelingking pendek sebanyak 41 orang (56,9%). Jumlah sampel paling banyak terdapat pada kategori dimensi vertikal oklusi tinggi yakni sebanyak 2 orang (2,8%). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara Panjang jari kelingking dengan dimensi vertikal oklusi berdasarkan kategori pada mahasiswa FKG UMI
Penyuluhan Gigi Tiruan pada Lansia dan Pencegahan Denture Stomatitis Chusnul Chotimah; Sarahfin Aslan; Andy Fairuz; Andi Tenri Biba
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 01 (2022): January
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.228 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v2i02.111

Abstract

The proportion of the elderly continues to grow throughout the world especially in developing countries. From the RISKESDAS data by Ministry of Health, it was found that the percentage of good and correct brushing behavior in the elderly age group was only 2.9%. So from many reports, it was found that many elderly people lost their teeth.In general, the function of teeth plays a role in the process of mastication, esthetics, and phonetics. The impact caused by tooth loss can affect the oral cavity and general or systemic health, so it is necessary to replace missing teeth. Many people who use dentures do not understand how to maintain their dentures. Dentures that are not properly cleaned can cause various negative impacts such as increased plaque accumulation and result in denture stomatitis and further tooth decay that affects the overall health of the oral cavity. Epidemiological data found that the incidence of denture stomatitis is 30-50% in removable denture users. In the initial survey, the majority of the Lanna sub-district community who joined the religious group" assembly were elderly and many did not realize the importance of using dentures and how to maintain good dentures. Based on this, it is necessary to conduct counseling. This service is carried out in the Lanna village community. The method we use is with lectures / animated video counseling, discussions, and questions and answers. The results of service, increased knowledge about the importance of dentures and correct denture maintenance to prevent denture stomatitis
Upaya Peningkatan Pengetahuan Terhadap Pentingnya Pemakaian dan Pemeliharaan Gigi Tiruan pada Masyarakat Desa Ma’rang Maqhfirah Amiruddin; Andi Tenri Biba; Chusnul Chotimah; Mohammad Dharma Utama
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 01 (2022): January
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.162 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v2i02.109

Abstract

Dentures are devices made to replace missing teeth and the surrounding soft tissue. The use of dentures will restore aesthetic function, masticatory function, speech function, and maintain the health of the surrounding tissue. Denture maintenance is very important because it will determine the success of using dentures. The behavior of maintaining dental and oral hygiene that is not good from users of removable dentures can cause disease in the oral cavity. The purpose of this service is to increase knowledge of the community in Ma'rang Village, Pangkep Regency, on the importance of using and maintaining dentures. The method of implementing the service is by conducting direct counseling to the elderly in Ma'rang Village. Education with power point media, poster installation, educational video screening, and distribution of leaflets to each counseling participant as well as questions and answers and discussions. The service activities took place effectively and the community was very enthusiastic about questions about the use and maintenance of dentures. The elderly community in Ma'rang Village is very grateful for this service activity, in addition to increasing knowledge about the use and maintenance of dentures, the community also hopes that this activity will be able to continue in the future.
Using magnet to increase retention and stability of lower overdenture: Penggunaan magnet untuk meningkatkan retensi dan stabilitas overdenture rahang bawah Andi Tenri Biba M.
Makassar Dental Journal Vol. 9 No. 1 (2020): Volume 9 No 1 April 2020
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Dentures often experience various problems,such as retention and stability.So that thedenture is not looseand stable, it is necessary to add a component, for example the addition of magnets. Overdenture is complete or partial denture supported by a tooth root that has been root canal-treated. The magnet is mounted on the anatomical surface of the base of the denture. While at the root of the tooth, it is prepared for the place of keeper as the magnet attachment. Objective: In this case study, the use of magnets to improve retention and stability in the mandibular complete denture was examined. Case: A 51- year-old woman came to the Prosthodontics Department with complaintsand impaired mastication and function due to loss of all maxillary teeth and leaving two canines in the lower jaw. Patients wanted to have dentures better than before. Management: overdenture is made with magnetic attachment. Conclusion: New mandibular overdenture using magnets has better retention and stability.