Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Efektivitas Daya Hambat Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum frutescens L) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Secara in vitro Lestari, Nurasisa; Masriadi, Masriadi; Amiruddin, Maqhfirah; Aslan, Sarahfin; Puspitasari, Yustisia; Cahyani, Rafika
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 01 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.425 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i01.38

Abstract

Pendahuluan : Streptococcus mutans adalah salah satu bakteri yang banyak ditemukan pada rongga mulut, dimana bakteri Streptococcus mutans dapat menghambat proses penyembuhan dry socket yang dipelajari oleh Rozantis, untuk itu pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik. Cabai rawit (Capsicum frutescens L) adalah salah satu tanaman herbal yang memiliki efek sebagai anti mikroba terhadap bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui efektivitas daya hambat ekstrak cabai rawit (capsicum frutescens l) dalam menghambat pertumbuhan bakteri streptococcus mutans secara in vitro. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental Laboratorium yaitu pengujian yang dilakukan di laboratorium dengan bentuk penelitian berupa Post Test Only Control Design dan pengambilan sampel dengan Purposive Sampling menggunakan 4 perlakuan dan 6 kali pengulangan. Sampel penelitian yang digunakan adalah koloni bakteri Streptococcus mutans. Pengenceran ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) yaitu menggunakan 3 konsentrasi (25%, 50%, dan 100%). Hasil : Hasil penlitian ini menunjukkan diameter zona daya hambat bakteri Streptococcus mutans pada ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) konsentrasi 25% sebesar 10,09±0,83mm, konsentrasi 50% sebesar 12,32 ± 0,89mm dan konsentrasi 100% sebesar 16,00 ± 0,86mm dan berdasarkan uji statistic memperoleh nilai signifikan P<0.01. Kesimpulan : Hipotesis alternatif penelitian ini diterima dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat nya efektivitas ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) konsentrasi 25%, 50% dan konsentrasi 100% dalam mengahmbat bakteri Streptococcus mutans.
Perbedaan Pengolesan Edible Coating Terhadap Ketahanan Warna Plat Akrilik Heat Cured Direndam Kopi Robusta Chotimah, Chusnul; Bachtiar, Rachmi; Abdi, Muhammad Jayadi; Biba, Andi Tenri; Amiruddin, Maqhfirah
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.52 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i02.44

Abstract

Pendahuluan: Resin akrilik yang paling sering digunakan sebagai basis gigi tiruan adalah resin akrilik heat cured. Namun mempunyai beberapa kelemahan yaitu adanya porositas yang dapat menyebabkan perubahan warna. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan pengolesan ediblecoating terhadap ketahanan warna plat resin akrilik heat cured yang direndam di kopi robusta. Bahan dan Metode: Penelitian menggunakan sampel resin akrilik heat cured berbentuk plat dengan ukuran 20mm X 20mm X 2mm sebanyak 32 yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama dilapisi dengan edible coating dan kelompok kedua tidak dilapisi dengan edible coating, selanjutnya kedua kelompok tersebut direndam dikopi robusta selama 7 jam. Pengukuran perubahan warna menggunakan kamera dan diukur menggunakan program Adobe Photoshop serta penilaian sampel diukur menggunakan sampel sisitem CIE Lab dengan nilai L* ,a*,b*. Hasil: Terdapat perbedaan warna yang signifikan antara plat resin akrilik heat cured dengan pengolesan edible coating. Plat resin akrilik heat cured tanpa pengolesan edible coating memiliki nilai p = 0,000 yang berarti lebih kecil dari p<0,05. Perubahan warna pada kelompok plat resin akrilik heat cured dengan pengolesan edible coating lebih kecildibandingkan tanpa pengolesan edible coating. Kesimpulan: Hipotesis penelitian ini di terima dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan warna yang signifikan antara plat resin akrilik heat cured dengan pengolesan edible coating dan plat resin akrilik heat cured tanpa pengolesan edible coating.
Pengaruh Penyemprotan Cetakan Alginat Dengan Sodium Hipoklorit 0,5%, Lidah Buaya 50% Terhadap Dimensi Model Positif Eva, Andy Fairuz Zuraida; Chotimah, Chusnul; Abdi, Muhammad Jayadi; Biba, Andi Tenri; Amiruddin, Maqhfirah; Sartinah, Sartinah
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 1 No. 02 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.994 KB) | DOI: 10.33096/smj.v1i02.47

Abstract

Pendahuluan: Bahan cetak alginat merupakan salah satu bahan cetak yang banyak digunakan di kedokteran gigi. Pada penggunaan alginat perlu diperhatikan penularan infeksi yang berasal dari bahan cetak. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh penyemprotan hasil cetakan alginat dengan larutan Sodium Hipoklorit 0,5% dan Perasan Lidah Buaya (Aloe vera)50% terhadap dimensi model positif di laboratorium FKG UMI tahun 2018. Bahan dan Metode: Jenis penelitian True Eksperimental Laboratorium pada 27 sampel hasil cetakan alginat. Pengelompokan sampel terdiri dari 3 kelompok yaitu 1 kelompok tanpa perlakuan atau kontrol dan 2 kelompok perlakuan dengan teknik desinfeksi penyemprotan menggunakan larutan Sodium Hipoklorit 0,5% dan Perasan Lidah Buaya (Aloe vera)50% selama 10 menit. Pada masing-masing kelompok perlakuan terjadi perubahan stabilitas dimensional yang dilihat melalui pengukuran diameter dengan menggunakan jangka sorong digital. Hasil: Didapatkan hasil uji One Way Anova dimana hasil analisis data tersebut menunjukkan nilai p-value pada jarak AB yaitu 0,000 (p<0,05) kemudian untuk nilai p-value pada jarak BC yaitu 0,000 (p<0,05). Artinya , terdapat pengaruh yang signifikan pada penyemprotan hasil cetakan alginat dengan larutan Sodium hipoklorit 0,5% dan Perasan lidah buaya (Aloe vera) 50% terhadap dimensi model positif. Dengan demikian Ha diterima bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penyemprotan larutan Sodium hipoklorit 0,5% dan Perasan lidah buaya (Aloe vera) 50% terhadap dimensi model positif.Kesimpulan: Penggunaan larutan Sodium Hipoklorit 0,5% dan Perasan Lidah Buaya (Aloe vera) 50% menyebabkan perubahan dimensi cetakan alginat.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Terhadap Pentingnya Pemakaian dan Pemeliharaan Gigi Tiruan pada Masyarakat Desa Ma’rang Maqhfirah Amiruddin; Andi Tenri Biba; Chusnul Chotimah; Mohammad Dharma Utama
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 01 (2022): January
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.162 KB) | DOI: 10.53690/ipm.v2i02.109

Abstract

Dentures are devices made to replace missing teeth and the surrounding soft tissue. The use of dentures will restore aesthetic function, masticatory function, speech function, and maintain the health of the surrounding tissue. Denture maintenance is very important because it will determine the success of using dentures. The behavior of maintaining dental and oral hygiene that is not good from users of removable dentures can cause disease in the oral cavity. The purpose of this service is to increase knowledge of the community in Ma'rang Village, Pangkep Regency, on the importance of using and maintaining dentures. The method of implementing the service is by conducting direct counseling to the elderly in Ma'rang Village. Education with power point media, poster installation, educational video screening, and distribution of leaflets to each counseling participant as well as questions and answers and discussions. The service activities took place effectively and the community was very enthusiastic about questions about the use and maintenance of dentures. The elderly community in Ma'rang Village is very grateful for this service activity, in addition to increasing knowledge about the use and maintenance of dentures, the community also hopes that this activity will be able to continue in the future.
The change of tissue of inhibitor metalloproteinase 1 (timp-1) after rosella (hibiscus sabdariffa) extract gel application on artificial crown patients with gingivitis Lenni I. Hatta; Mochammad Dharmautama; Maqhfirah Amiruddin; Ike D. Habar
Journal of Dentomaxillofacial Science Vol. 4 No. 1 (2019): (Available online: 1 April 2019)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.147 KB) | DOI: 10.15562/jdmfs.v4i1.692

Abstract

Objective: This study was to investigate the increase of TIMP-1 Gingival Clavicular Fluid after application of rosella flower extract gel on gingiva as the standard treatment of gingivitis after insertion of acrylic crown.Material and Methods: This research Type is pure experimental research using randomized design on pre- and post-t-test with control group (The randomized pretest-posttest control group design). Clinical test (in vivo test) were done to value the effect gel therapeutic containing Rosella extract as therapy on standards gingivitis treatment in patients with artificial crownResults: Antimicrobial test of Rosella flower extract on P. gingivalis and S. Sanguis bacteria showed that antimicrobial effectiveness of Rosella flower extract was found at concentration of 10%.Conclusion: 10% Rosella gel extracts can be used asone alternative ingredients in standard gingival inflammation treatment due to artificial acrylic crown using
Pengukuran dimensi vertikal secara langsung pada wajah dan tidak langsung dengan analisis sefalometri: Vertical dimension measurement directly on the face and indirectly by cephalometric analysis Maqhfirah Amiruddin; Bahruddin Thalib
Makassar Dental Journal Vol. 8 No. 1 (2019): Volume 8 No 1 April 2019
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.247 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v8i1.261

Abstract

Pendahuluan: Hubungan rahang atas dan rahang bawah merupakan hal yang sangat penting dalam pembuatan gigi tiruan. Hingga saat ini, posisi rahang bawah terhadap rahang atas pada bidang vertikal masih menjadi perhatian, khususnya berkaitan dengan perubahan dari jaringan keras dan jaringan lunak pada wajah akibat kehilangan gigi. Ketidakakuratan pengukuran dimensi vertikal (DV) merupakan kesalahan yang bisa berdampak ketidaknyamanan hingga timbul rasa nyeri pada pasien yang direhabilitasi dengan gigi tiruan. Terdapat beberapa metode pengukuran DV yang telah direkomendasikan, antara lain pengukuran langsung pada wajah dan pengukuran tidak langsung dengan menggunakan analisis sefalometri. Metode pengukuran secara langsung pada wajah adalah metode yang paling sering digunakan dan dinilai akurat. Disamping itu, penggunaan foto sefalometri juga dapat digunakan sebagai alat ukur yang akurat untuk menentukan DV. Tujuan: Menjelaskan kepada dokter gigi mengenai tahapan pengukuran DV secara langsung pada wajah dan dengan analisis foto sefalometri sehingga ketidakakuratan dalam pengukuran dapat dihindari. Simpulan: Penentuan DV akan lebih akurat apabila metode pengukuran digabungkan antara pengukuran langsung pada wajah dan menggunakan analisis sefalometri.
Pengaruh Kehilangan Gigi Posterior terhadap Gangguan Temporomandibular Joint (TMJ) pada Pasien di RSIGM FKG UMI Chusnul Chotimah; Maqhfirah Amiruddin; Mohammad Dharma Utama; Nur Rahmah Hasanuddin; Nabila Anggriany
Sinnun Maxillofacial Journal Vol. 5 No. 01 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/smj.v5i01.96

Abstract

Latar Belakang: Kehilangan gigi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak muncul di masyarakat sehingga dapat mempegaruhi struktur orofasial seperti jaringan, tulang, persarafan dan otot, sehingga menyebabkan terganggunya fungsi pengunyahan, bicara, estetis, serta hubungan sosial. Tujuan: Mengetahui pengaruh kehilangan gigi posterior terhadap gangguan TMJ. Metode: penelitian observasi dengan rancangan penelitian analitik cross sectional. dengan menggunakan Uji statistik Chi-square. Penelitian ini terdiri dari 50 sampel yaitu pasien yang pernah dilakukan pencabutan gigi posterior di RSIGM FKG UMI. Hasil: didapatkan distribusi frekuensi antara Kriteria TMJ dan Kehilangan gigi. Dimana untuk kelompok responden yang memiliki Kehilangan 1-4 Gigi yang berkategori tidak terjadi Gangguan TMJ sebanyak 33 orang atau 66%, berkategori Gangguan TMJ Ringan 7 orang atau 14%, berkategori Gangguan TMJ Sedang 4 orang atau 8% dan yang berkategori Gangguan TMJBerat  0 orang. Sedangkan untuk kelompok responden yang memiliki kehilangan 5-8 gigi yang berkategori tidak terjadi Gangguan TMJ 0 orang, berkategori Gangguan TMJ Ringan 3 orang atau 6%, berkategori Gangguan TMJ sedang 2 orang atau 4% dan Kelompok berkategori Gangguan TMJBerat sebanyak 1 orang atau 2%. Kesimpulan: Berdasarkan uji Chi-Square yang dilakukan didapatkan nilai p-value sebesar 0,001 atau p-value lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kehilangan gigi posterior terhadap gangguan TMJ. Dimana semakin banyak kehilangan gigi akan semakin meningkatkan gangguan TMJ.
Efektivitas Ekstrak Daging dan Biji Buah Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L.) terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme dalam Rongga Mulut Amiruddin, Maqhfirah; Rusyd, Ibnu
e-GiGi Vol. 13 No. 1 (2025): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v13i1.55963

Abstract

Abstract: Ajwa dates (Phoenix dactylifera L.) are widely developed as medicine in Indonesia. Moreover, they are known as healthy food for a long time due to their beneficial ingredients. Some studies stated that Ajwa dates had strong antimicrobial effects. The use of Ajwa dates begins to be developed in the field of dentistry because they contain flavonoid compounds that provide antibacterial effects. This study aimed to evaluate the effectiveness of flesh and seed extract of kurma Ajwa. This was a systematic review study using databases of Google Scholar and Pubmed. The results obtained 14 articles out of 257 that fulfilled the inclusion criteria. Kurma fruit contained phytochemical substances such as flavonoid that had antibacterial, antifungal, anti-inflammatory, and anti-oxidant effects.  Flavonoid had antifungal and antibacterial effects on Candida albicans and Streptococcus mutans. Extract of kurma Ajwa seeds 3.25% and kurma fruit flesh 12.5% could strongly inhibit the growth of Streptococcus mutans. Moreover, the seed and flesh extract of kurma Ajwa 3.25% could inhibit the growth of Candida albicans. In conclusion, kurma Ajwa fruit (Phoenix dactylifera L.) has antibacterial, antifungal, anti-inflammation, and anti-oxidant effects that are very beneficial for oral health. Keywords: Ajwa dates (Phoenix dactylifera L.); microorganisms of the oral cavity   Abstrak: Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L.) merupakan tanaman yang banyak dikembangkan sebagai pengobatan di Indonesia dan telah dikenal sebagai makanan sehat sejak lama karena kaya dengan kandungan yang bermanfaat. Kurma Ajwa mulai dikembangkan dalam bidang kedokteran gigi karena kandungan senyawa flavanoid yang memberi efek antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daging dan biji buah kurma Ajwa (Phoenix Dactylifera L.) terhadap pertumbuhan mikroorganisme dalam rongga mulut dalam bentuk suatu systematic review. Penelusuran artikel menggunakan database Google scholar dan Pubmed. Hasil penelitian mendapatkan 14 artikel yang sesuai dengan kriteria dari 257 hasil pencarian artikel. Buah kurma memiliki kandungan zat-zat fitokimia seperti flavonoid yang mempunyai efek antibakteri, antifungal, anti inflamasi dan antioksidan. Kandungan senyawa flavonoid memiliki efek antifungal/antibakteri terhadap Candida albicans dan Streptococcus mutans. Ekstrak biji kurma Ajwa 3,25% dan daging kurma Ajwa 12,5% dapat menghambat secara kuat pertumbuhan Streptococcus mutans sedangkan ekstrak biji dan daging kurma Ajwa 3,25% dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Simpulan penelitian ini ialah buah kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L.) memiliki efek antibakteri, antijamur, anti inlamasi, dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan rongga mulut. Kata kunci: kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L.); mikroorganisme rongga mulut
Pengaruh Perendaman Tablet Effervescent Ekstrak Biji Kurma Ajwa (Phoenix Dactylifera L.) terhadap Kekasaran Permukaan Plat Resin Akrilik Polimerisasi Panas Amiruddin, Maqhfirah; Pertiwisari, Amanah; Chotimah, Chusnul; Putra, Alhady; Rusyd, Ibnu
e-GiGi Vol. 13 No. 2 (2025): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.v13i2.59806

Abstract

Abstract: The commonly used base material of dentures is poly/methyl methacrylate acrylic resin with hot polymerization. Chemical cleaning methods on dentures are more effective than mechanical methods. Denture cleaners with tablet preparations from chemicals, in addition to having advantages, also have disadvantages, namely reducing the roughness of the surface of acrylic resin. This study used natural ingredients, namely Ajwa date seed extract (Phoenix dactylifera L.) as a denture cleaning agent in effervescent tablet preparations. Changes in acrylic resin plates are important for further observation because they are related to porosity which can be a place for food waste to accumulate and develop into plaque so that microorganisms are easy to develop. This study aimed to obtain the difference in the surface roughness value of acrylic resin plate before and after treatment. This was an experimental laboratory study with a pre and posttest design only control group design. There were four groups of Ajwa date seed extract tablets with concentrations of 1.6%, 3.25%, 6.5%, and 13%, alkaline peroxide tablet as the positive control, and aquadest as the negative control. The test results obtained a value of p=0.071 (>0.05), which showed that there was no significant difference before and after treatment in the group in various extract concentrations. In conclusion, there was no significant difference before and after soaking with effervescent tablets of Ajwa date seed extract in various concentrations, however, there was a significant difference in the positive control group. Keywords: effervescent tablets; Ajwa date seeds; surface roughness; acrylic resin plate    Abstrak: Bahan dasar gigi tiruan yang umum digunakan ialah resin akrilik poli/metil metakrilat dengan polimerisasi panas. Metode pembersihan secara kimiawi pada gigi tiruan lebih efektif dibandingkan metode mekanis. Pembersih gigi tiruan dengan sediaan tablet dari bahan kimia, selain memiliki keuntungan juga memiliki kelemahan yaitu menurunkan kekasaran permukaan resin akrilik. Penelitian ini memanfaatkan bahan alam yaitu ekstrak biji kurma ajwa (Phoenix dactylifera L.) sebagai bahan pembersih gigi tiruan dalam sediaan tablet effervescent. Perubahan pada plat resin akrilik menjadi penting untuk dilakukan pengamatan lebih lanjut terkait dengan porositas yang dapat menjadi tempat penumpukan sisa makan dan berkembang menjadi plak sehingga mikroorganisme mudah untuk berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui perbedaan nilai kekasaran permukaan resin akrilik sebelum dan sesudah perlakuan. Jenis eksperimental laboratorium dengan desain pre and posttest only control group design. Terdapat empat kelompok tablet ekstrak biji kurma Ajwa dengan konsentrasi 1,6%, 3,25%, 6,5%, dan 13%. Kontrol positif menggunakan tablet alkalin peroksida dan kontrol negatif akuades. Hasil uji mendapatkan nilai p>0,05, yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok berbagai konsentrasi ekstrak. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat perbedaan bermakna pada kekasaran permukaan plat resin sebelum dan setelah perendaman dengan tablet effervescent ekstrak biji kurma Ajwa dalam berbagai konsentrasi ekstrak, namun terdapat perbedaan bermakna pada kelompok kontrol positif Kata kunci: tablet effervescent; biji kurma ajwa; kekasaran permukaan; plat resin akrilik
Aplikasi Pembersih Gigi Tiruan Efervesen Alga Coklat dan Pembuatan Gigi Tiruan Lepasan Akrilik pada Lansia Mohammad Dharma Utama; Fadil Abdillah Arifin; Chusnul Chotimah; Maqhfirah Amiruddin; Muhammad Aksan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Gigi FOKGII (JPMKG FOKGII) Vol. 1 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Forum Komunikasi Kedokteran Gigi Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara in vitro efek alga coklat, hasil pengamatan uji MIC secara visual menunjukkan hambatan pertumbuhan bakteri dan anti jamur. Flavonoid yang terkadung dalam alga coklat, memiliki aktifitas biologis maupun farmakologis antara lain bersifat antibakteri dan anti jamur karena flavonoid mampu berinteraksi dengan DNA bakteri. Pengetahuan tentang akibat kehilangan gigi yang tidak diganti dengan gigi tiruan kurang dipahami oleh masyarkat Lansia di pedesaan. Sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan gigi yang baik karena daerah yang terpencil, tenaga kesehatan gigi yang kurang. Tidak mengetahui gigi tiruan lepasan yang baik dan bagaimana membersihkan gigi tiruan lepasannya yang telah dibuat. Tidak mengetahui bagaimana cara membuat pembersih gigi tiruan dari biota laut seperti Alga Coklat. Dikecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng pada kelompok lansia kemuning telah dibuat sebanyak 42 gigi tirusan lepasan. Pada lansia ini juga telah diajarkan membuat bahan pembersih gigi tiruan dari biota laut laga coklat dan pelatihan pembersihan gigi tiruan