Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Majalah Kedokteran Bandung

Model Program Demam Berdarah Dengue. Peran Serta Masyarakat, serta Sanitasi Dasar di Kota Bandung Respati, Titik; Raksanagara, Ardini; Djuhaeni, Henni
Majalah Kedokteran Bandung Vol 50, No 3 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.6 KB) | DOI: 10.15395/mkb.v50n3.1239

Abstract

Munculnya kembali demam berdarah sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama menunjukkan sulitnya mempertahankan kelangsungan program pencegahan dan pemberantasan penyakit ini. Pengetahuan yang memadai mengenai demam berdarah dengue (DBD) dan metode untuk mencegahnya harus dapat dimengerti oleh masyarakat sebelum mereka mau berpartisipasi aktif. Penelitian ini bertujuan menggambarkan faktor-faktor yang memengaruhi DBD berdasar atas peran serta masyarakat, sanitasi dasar, dan program pencegahan dan pemberantasan demam berdarah dengue  Penelitian ini adalah survei pada 2.035 rumah tangga di 12 kecamatan dan 16 kelurahan di Kota Bandung pada bulan Mei – Juni 2015 yang dilakukan dengan metode stratified random sampling. Kuesioner digunakan untuk mengetahui karakteristik, pengetahuan mengenai DBD, pengalaman, persepsi risiko dan sikap dalam kejadian DBD, program DBD yang tersedia, serta fasilitas sanitasi dasar. Analisis data menggunakan partial least square (PLS). Hasil menunjukkan bahwa DBD dipengaruhi oleh keberadaan tempat perindukan nyamuk, fasilitas sanitasi dasar terutama sistem pembuangan air limbah (SPAL), Program DBD serta peran serta masyarakat terutama mengenai pengetahuan. Upaya paling efektif untuk mengurangi tempat perindukan ini adalah dengan menyediakan sarana sanitasi dasar yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat serta upaya pemberantasan sarang nyamuk PSN yang sebaiknya dilakukan secara serentak.  Dengue Hemorrhagic Fever Program Model, Community Participation, and Basic Sanitation in Bandung CityThe reemergence of dengue fever as a major public health problem presents difficulties in the sustainability of prevention and eradication programs for this disease. Community must have adequate knowledge on dengue hemorrhagic fever (DHF) and methods to prevent it before they have the willingness to participate actively. This study aimed to describe factors that influence DHF program  ased on community participation, basic sanitation, and prevention and eradication. This was a survey on 2,035 households in 12 sub-districts and 16 villages in Bandung City in May - June 2015. Sampling was perfomed using stratified random sampling method. The questionnaire was used to determine the characteristics, knowledge on DHF, experience, risk perception, and attitudes towards the incidence of DHF; available DHF programs; and basic sanitation facilities. Data analysis was performed using Partial Least Square (PLS). The results showed that DHF was affected by the presence of mosquito breeding sites, basic sanitation facilities, especially sewage disposal systems (SPAL), DHF programs, and community participation especially knowledge. The most effective effort to reduce the breeding place is by providing basic sanitation facilities accessible to the entire community along with simultaneous efforts to eradicate mosquito breeding places.   
Gambaran Partisipasi Masyarakat terhadap Pengendalian Vektor Melalui Kajian Tempat Perkembangbiakan Aedes aegypti di Kota Bandung Faridah, Lia; Respati, Titik; Sudigdoadi, Sunarjati; Sukandar, Hadyana
Majalah Kedokteran Bandung Vol 49, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.081 KB) | DOI: 10.15395/mkb.v49n1.986

Abstract

Pada tahun 2014, Bandung memiliki angka kasus demam dengue (DD) tertinggi dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Upaya pengendalian DD telah dilaksanakan sejak beberapa dekade yang lalu. Salah satu upaya adalah dengan mengeliminasi tempat perkembangbiakan nyamuk melalui peran serta masyarakat. Penelitian ini bertujuan menilai partisipasi masyarakat Kota Bandung dengan mengetahui tempat-tempat perkembangbiakan Aedes aegypti baik di dalam maupun di luar rumah. Sampling dilakukan di 16 kelurahan di Kota Bandung yang telah dipilih berdasar atas angka kejadian DD, kepadatan penduduk, ketinggian permukaan, dan status sosial-ekonomi periode 2015. Populasi penelitian adalah rumah-rumah yang terdapat di 16 kelurahan tersebut. Jumlah sampel penelitian ini adalah 1.983 rumah yang merupakan perwakilan dari tiap kelurahan. Sampling jentik dilakukan pada berbagai tempat penampungan air, baik penampungan alami maupun buatan di sekitar pemukiman penduduk. Jentik yang ditemukan dimasukkan ke dalam wadah dan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi dan dihitung jumlahnya. Hasil menunjukkan tempat perkembangbiakan nyamuk yang paling dominan adalah bak mandi (50%), talang air (24%), dan dispenser (15%). Data entomologi diperoleh hasil House index (HI) 24%, Container index (CI) 12%, dan Breteau index (BI) 36%. Hasil tersebut menunjukkan masih kurangnya peran serta masyarakat untuk mencegah DD dengan membasmi tempat perkembangbiakannya dan Kota Bandung masih berpotensi untuk terjadi penyebaran penyakit DD. [MKB. 2016;49(1):42–7]Kata kunci: Aedes aegypti, Bandung, demam dengue, tempat perkembangbiakan, partisipasi masyarakat Community Participation on Vector Control Based on Aedes aegypti’s Breeding Sites in BandungIn 2014, Bandung has the highest number of Dengue Fever cases of 27 districts and cities in West Java. Dengue Fever control efforts have been implemented for several decades. One of the efforts is the eradication of the vector breeding site with community participation. The aim of this study was to assess community participation by identifying Aedes aegypti’s breeding sites, both indoor and outdoor, in Bandung area. Sampling was conducted on houses in 16 villages throughout Bandung area. The sampling points were selected according to the Dengue Fever event number, population density, height, and socio-economic status. The total sample points were 1983 houses. Larvae from sample points were collected from various water containments, both natural and manmade, around the settlement. The larvae samples were then brought to the laboratory to be identified and counted. Results indicated the dominant breeding sites were bathtub (50%), gutter (24%), and dispenser (15%). Entomological survey resulted in 24% HI, 12% CI, and 36% BI. This indicates the lack of community participation in preventing DF by eradicating vector’s breeding sites and Bandung is still potential for DF outbreak. [MKB. 2016;49(1):42–7]Key words: Aedes aegypti, Bandung, breeding site, dengue fever, community pasticipation
Co-Authors Abdulhadi, Abdulrazak Adi Imam Cahyadi Afrijal Muhammad Agam Mayzufli Agam Mayzufli, Agam Agly Adithya Agly Adithya, Agly Agustina Aisha Berliana Nugraha Aisyah Sufrie Aisyah Sufrie, Aisyah Alamsyah, Indra Fajar Alya Kamila Ramadhanty Ami Rachmi Andika Aulia Ramadhan Andriane, Yuke Anita Asmara Anwar Hidayat Ardini Raksanagara ardini raksanagara, ardini Ardini Raksanegara Ardini Saptaningsih Raksanagara Ariko Rahmat Putra Ariko Rahmat Putra Arin Nandita Asep Sofyan Asri Destriani Astuti, Ratna Dewi Indi Atia Mansoorah Budiman Budiman , Budiman Buti Azfiani Azhali Dartiwen Dartiwen Dede R Oktini Deis Hikmawati Dewi Sartika Djonny Djuarsa Dwi Agustian Eka Nurhayati Enggar Hestu Enggar Hestu, Enggar Engkun Sopian Indrayana Erika Maria Resi Ervan Meidan Ariatama Fahmi Arief Fajar A. Yulianto Fajar Awalia Yulianto Fathya Puspita Wijaya Hadyana Sukandar Hadyana Sukandar Hani Burhanudin Heni Djuhaeni Henni Djuhaeni Henni Djuhaeni Herri S. Sastramihardja Herry Garna Hilmi Sulaiman Rathomi Ieva B. Akbar Imanuel Ruku Isnawati Isnawati Isnawati Isnawati Kusmiran, Eni Kusumahwardani, Dessiana Lelly Yuniarti Lia Faridah Lina Jamilah Lisa Adhia Garina Lu'lu Ulul Albab Luh Putu Ratna Sundari Mahmudah Mahmudah Maretha Puspa Nuraili Maya Tejasari Meike Rachmawati Millatul Malihah MMSI Irfan ,S. Kom Mochammad Rachmat Deriansyah Mohamad Satori Muhamad Iqbal Mukhoyyaroh, Qiswatun Nada Nabila Ramadhani Nanan Sekarwana Nasyifa Nurul Fitriany Nevi Nurkomarasari Nevi Nurkomarasari, Nevi Nindrea, Ricvan Dana Nugraha Nugraha Nurul Romadhona Pahmi Firman Fauzi Pahmi Poernomo Prasetia, Ayu Purnomo Putri Anggraini Aswad Putri, Leni Yuliani R Kince Sakinah R. Kince Sakinah Raden Ganang Ibnusantosa Ragu Harming Kristina Ramadhani Ferrial Nugraha Ratih Tresnati Revan Muhammad Ridad Agoes Rizky Ramdhani Rizky Ramdhani, Rizky Romadhona, Nurul Rosady, Dony Septriana Roy Rillera Marzo Rudiansyah Rudiansyah Sadeli Masria Salma Nur Fauziah Setyo Dwi Widyastuti Siprianus Singga Siska Nia Irasanti Sri Yusnita Irda Sari Sunarjati Sudigdoadi Susan Fitriyana Sutisna, Ade Jaya Tony S. Djajakusumah Usep Abdullah Husin Vinda Maharani Patricia Vira Annisa Fitriyani Vira Annisa Fitriyani Wanti Wanti Wanti Wanti Wawang S. Sukarya Wida Purbaningsih Widia Nurul Aidah Yani Triyani Yudi Feriandi Yuktiana Kharisma Yusrawati Yusrawati Yusup Junaedi Zulfi Noor Fadia